• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal Ujian Masuk Ppds 2014 Tanpa Jawaban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Soal Ujian Masuk Ppds 2014 Tanpa Jawaban"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN MASUK PPDS TAHUN 2013

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG BENAR

31.Pernyataan yang benar tentang Nasal valve:

A. merupakan area yang menurunkan hambatan aliran udara B. dibentuk oleh komponen internal hidung

C. komponen internal dibentuk oleh medial septum, bagian bawah kartilago lateral atas dan bagian anterior konka inferior

D. berjarak 2 cm dari nares

E. bagian terluas adalah komponen internal 32.Obstruksi nasi dapat disebabkan:

A. faktor struktural rinosinusitis

B. adanya proses inflamasi mukosa pada rhinitis alergi C. faktor struktural polip nasi

D. proses inflamasi pada benda asing rongga hidung E. faktor struktural tumor rongga hidung

33.Yang bukan merupakan faktor penyebab terjadinya konka hipertrofi: A. rhinitis alergi

B. rhinitis vasomotor C. rhinitis ozaena

D. penggunasalahan obat dekongestan E. pemakaian obat hipertensi

34.Terapi tanpa pembedahan konka hipertrofi akibat rhinitis alergi adalah: A. Kortikosteroid lokal dan sistemik

B. Kortikosteroid dan kaustik

C. Hindari alergen, kortikosterioid dan antihistamin D. Hindari alergen, kortikosteroid, dan dekongestan

E. Hindari alergen, kortikosteroid, antihistamin, dekongestan dan kaustik 35.Pernyataan yang paling benar tentang partial turbinectomy adalah:

A. memotong bagian anterior konka inferior

B. lebih sering menimbulkan komplikasi krusta dibanding total turbinectomy C. prosedur ini efektif untuk jangka panjang

D. dilaporkan timbulnya rhinitis atrofi E. lebih tidak disukai dibanding total turbinectomy 36.Non resection turbinectomy:

A. kerusakan mukosa tidak dapat dihindari B. menimbulkan jaringan ikat sub mukosa C. komplikasi sangat tinggi

D. dapat dilakukan dgn metode microdebrider E. efektifitas jangka panjang baik

(2)

A. Merupakan tindakan operasi yang sering dilakukan oleh ahli tht-kl dengan tujuan memperbaiki fungsi dengan cara menghilangkan sumbatan hidung. B. Melakukan koreksi septum terutama didaerah area Cottle 2 -5

C. Merupakan elemen dasar operasi rekonstruksi dengan tujuan memperbaiki fungsi hidung

D. Seluruh septum hidung akan dilakukan reseksi dengan meninggalkan defek kartilago septum dan perpendicular etmoid.

E. Tindakan ini dapat bersamaan dengan tindakan estetika dengan memperbaiki bentuk hidung luar yang disebut rinoplasti

38.Tahapan pada operasi septoplasti :

A. Approach dengan insisi caudal septum berupa insisi hemitransfiksi, mobilisasi, reseksi, reposisi, rekonstruksi dan fiksasi

B. Approach dengan insisi caudal septum berupa hemitransfiksi, mobilisasi, reseksi, reposisi, rekonstruksi .

C. Approach dengan insisi caudal septum berupa hemitransfiksi, reseksi, reposisi, rekonstruksi dan fiksasi

D. Approach dengan insisi Kilian , mobilisasi, reseksi.

E. Approach dengan insisi caudal septum berupa transfiksi, mobilisasi, reseksi. 39.What is the most common intraoperative complication of FESS ?

A. Synechia

B. Complete failure of the procedure

C. Transient and/or permanent changes in vision D. Hemorrhage

E. Epiphora

40.Keadaan berikut ini merupakan faktor utama patofisiologi rhinosinusitis yaitu : A. Hipoplasia dari sinus paranasal

B. Sekresi mucus menjadi lebih encer C. Sumbatan daerah kompleks ostiomeatal D. Perubahan fungsi siliar hidung

E. Perubahan daya tahan host

41.Komplikasi yang tersering dari sinusitis etmoidalis akut pada anak-anak adalah : A. Osteomielitis os temporal

B. Abses subdural

C. Thrombosis sinus kavernosis D. Selulitis preseptal

E. Ophthalmoplegia

42.Contraindication of functional endoscopic sinus surgery is: A. Extramucosal fungal sinusitis

B. Kartagener’s syndrome C. Massive nasal polyposis D. Chronic pansinusitis

E. Disease limited to the ostiomeatal complex 43. Penyebab disfungsi olfaktori (penghidu) paling banyak adalah :

A. Kerusakan struktur hidung akibat trauma fisik B. Kerusakan epitel olfaktorius

C. Malingering

D. Penurunan jumlah sel reseptor olfaktorius E. Penurunan jumlah sel reseptor gustatorius

44.Seorang perempuan berusia 25 tahun, datang dengan keluhan sejak 6 bulan hidung tersumbat yang makin memberat dan tidak dapat membau. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terdapat krusta serta cavum nasi yang luas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Gula darah sewaktu yang meningkat. Diagnosis yang paling mungkin untuk penderita ini adalah :

(3)

A. Rinitis vasomotor B. Sinusitis maksilaris C. Rinitis alergi

D. Rinitis atrofi

E. Rinitis medikamentosa

45.Penyakit berikut yang merupakan faktor predisposisi polip nasi netrofil dominan adalah

A. Intoleransi apirin

B. Superantigen stafilokokus C. Asma

D. Kistik fibrosis

E. Allergic fungal sinusitis

46.What is the treatment for subcutaneous emphysema after FESS ? A. Multiple incision

B. Observation and reassurance usually resolves in 7 – 10 days C. A short corse of steroids

D. Broad spectrum systemic antibiotic E. Analgetics only

47.Yang benar mengenai komplikasi dari rhinosinusitis adalah :

A. Komplikasi orbita biasanya berasal dari sinusitis maksilaris B. Meningitis biasanya berasal dari sinusitis ethmoidalis

C. Komplikasi orbita biasanya berasal dari sinusitis maksilaris rinogen, tidak pernah dari sinusitis maksilaris dentogen

D. Osteomyelitis biasanya berasal dari sinusitis frontalis

E.

Mucous retention cyst biasanya asimptomatik

48.Seorang lelaki 30 tahun, datang dengan keluhan sudah 2 hari hidung buntu total kanan dan kiri. Terasa nyeri hidung, sakit kepala dan demam tinggi. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak septum nasi hiperemis dan menggembung disertai fluktuasi. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis ringan, tetapi darah rutin lainnya normal.

Diagnosis yang paling mungkin untuk penderita ini adalah : A. Polip nasi bilateral multipel.

B. Alergi hidung musiman.

C. Hematoma septum

D. Deviasi septum

E.

Abses septum

49.Upaya untuk memastikan diagnosis tersebut diatas (soal no. 48) adalah dengan melakukan :

A. Aplikasi efedrin.

B. Pemeriksaan rinoskopi posterior. C. Punksi percobaan.

D. Penetuan kadar IgE darah.

E. CT Scan hidung dan sinus paranasal.

50.Sinus etmoidalis anterior dan sinus etmoidalis posterior dipisahkan oleh : A. Lamina basalis

B. Perlekatan konka superior dengan dinding lateral kavum nasi C. Perlekatan konka inferior dengan dinding lateral kavum nasi D. Batas lateral meatus medius E. Batas lateral meatus inferior

51.The treatment of choice in uncomplicated acute suppurative rhinosinusitis is : A. Analgesics, antihistamines and early surgical intervention

B. Early surgical intervention and appropriate antibiotics

(4)

D. Appropriate antibiotics, decongestant and analgesics

E.

Anti histamines, corticosteroids and humidification

52.The most common complication of Caldwell-Luc procedure is : A. Oroantral fistula

B. Facial paraesthesia C. Osteomyelitis D. Dental problem E. Dacryocystitis

53.A patient with severe epistaxis. The bleeding comes from the posterior nasal cavity. Which is the most likely blood vessel to be the origin and what procedure should be taken :

A. Posterior ethmoidal artery, and should be posterior nasal packing B. Posterior ethmoidal artery, and should be anterior nasal packing. C. Posterior sphenoidal artery, and should be anterior nasal packing. D. Sphenopalatine artery, and should be posterior nasal packing.

E. Sphenopalatine artery, and should be posterior and anterior nasal packing. 54.The correct statement regarding septal hematome is :

A. Commonly causes by infection .

B. Therapy for hematome evaluation is incision .

C. Complication of the septal hematome is septal abcess. D. Pathologic of disorders is ablation of septal perichondrium

E.

Septal hematome only causes mild nasal obstruction

55.The most important anatomical difference of the maxillary sinus between children and adults is :

A. Sinus volume B. Sinus drainage C. Level of the floor D. Overall shape E. Mucosal lining

56.Air-fluid level in the maxillary sinus at the occipito-mental X-ray, typically demonstrate of:

A. Mucocele

B. Polyposis

C. Cyst

D. Granulomatous sinusitis E. Acute bacterial sinusitis

57.Pria 35th dengan rinore, obstruksi nasi, ulserasi pada septum nasi disertai granuloma, vaskulitis dan periarteritis nodosa, kemungkinan besar diagnosanya adalah;

A. Lepra.

B. Rhinitis luetica.

C. Karsinoma kavum nasi. D. Limfo granuloma maligna

E. Wegener’s granulomatosis.

58.Struktur dibawah ini yang membentuk kompleks ostiomeatal adalah

A. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller, infundibulum ethmoid, ostium sinus paranasalis anterior dan bullae ethmoid

B. Prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, sel Onodi dan sel Haller

C. Meatus media, prosesus unsinatus, ostium sinus paranasalis anterior dan resesus sphenoidalis

D. Meatus media, prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, bullae ethmoid dan ostium sinus paranasalis anterior

(5)

59.Pernyataan yang benar mengenai rhinitis medikamentosa adalah: A. Tidak terjadi kerusakan mukosa

B. Terjadi penekanan reseptor alfa adrenergik rongga hidung C. Akibat penggunaan berlebihan dekongestan oral

D. Disebabkan oleh vasokonstriksi refrakter pembuluh darah mukosa E. Akibat tidak terjadi efek tachyphilaksis pada penderita

60.Cabang arteria karotis eksterna yang sering terlibat dalam epistaksis adalah arteria :

A. Faringeal asendens, a. angualis, a. maksilaris interna B. Cabang dari arteriasialis dan a. maksilaris interna

C. Faringeal asendens, a. palatina desendens, a. Maksilaris interna D. Fasialis, a. maksilaris interna, a. palatina desendens

E. Palatina desendens, a. sfenopalatina, a. Fasialis

61. Dari berbagai uji klinik fasse II dan III kombinasi sisplatin dan 5 FU untuk keganasan kepala dan leher disimpulkan bahwa:

A.Complete response mencapai lebih dari 80% B.Toksisitas rata-rata rendah

C.Tidak menurunkan angka metastasis jauh D. Tidak meningkatkan survival rate

E.Prognosis penderita dengan complete response tidak lebih baik 62.Kondisi di bawah ini yang bukan akibat komplikasi kemoterapi adalah:

A. Reaksi alergi B. Trombositopenia C. Neurotoksisitas D. Gastritis

E. Diare

63.Seorang nelayan laki-laki 35 tahun dirujuk ke poli THT dengan persangkaan rinosinusitis kronis. Penderita mengeluh rinorea kiri bercampur darah dari hidung sebelah kiri selama 6 bulan. Pendengaran telinga kiri agak berkurang. Pada pemeriksaan terdapat pembesaran kelenjar leher di bawah arkus

mandibula kiri 3X2 cm, kenyal tidak nyeri tekan. Rongga hidung kiri sempit, secret mukopurulen. Kecurigaan utama pada penderita ini adalah:

A. Rinosinusitis kronis B. Karsinoma sinonasal C. Karsinoma nasofaring

D. Rinosinusitis kronis dengna limfoma maligna E. Rinoskleroma

64.Untuk mendapatkan kepastian diagnosis secepatnya pada kasus di atas(soal No.93), tindakan yang segera dilakukan adalah:

A. X-foto Water B. MRI Kepala

C. Biopsi nasofaring D. FNA kelenjar leher E. Nasoendoskopi 65.Sinonasal neoplasm:

A. Occur more in asians than Caucasians

B. Highest incidence of neck metastasis among H&N cancers C. Industrial fumes was implicated in the carcinogenesis D. In caucasians, the incidence in males and females is equal

(6)

66.Terapi utama (mainstay treatment) early glottis cancer adalah: A. Endoscopic phonosurgery B. Radioterapi C. Laringektomi partial D. Kemoterapi E. Kordektomi partial

67.MRI sebagai pemeriksaan penunjang sinonasal tumor: A. Tidak dapat membedakan tumor dengan jaringan lunak B. Tidak dapat membedakan secret dengan jaringan tumor C. Tidak dapat mendeteksi perluasan ke perineural D. Tidak ada paparan radiasi ion

E. Lebih murah dari CT

68.Tentang Karsinoma glottis stadium dini:

A. Stroboskopi tidak dapat menentukan apakah mukosa korda vokalis masih normal

B. Umumnya sulit direseksi melalui endoskopi

C. Phonosurgical resection tidak dapat diulang untuk memperbaiki suara D. Level konversasi normal sulit dicapai dengan reseksi dan rekonstruksi E. Rekonstruksi suara dapat dilakukan dengan medialisasi

69.Pernyataan di bawah mengenai tumor kelenjar ludah: A. Benign mixed tumor merupakan tumor terbanyak

B. Mikroskopik benign mixed tumor terdiri dari epitel dan mesenkim C. Adenoma pleomorfik terbanyak dijumpai di kelenjar ludah minor D. Tumor Warthin merupakan jenis tumor parotis terbanyak

E. Tumor Warthin kebanyakan tumbuh ekstraparotid

70. The following statement is wrong about nasopharyngeal carcinoma (NPC): A. Most commonly occured in ethnic Chinese

B. Undifferentiated carcinoma is associated with elevated antibodies against Epstein-Barr virus

C. The most frequent presenting symptom was nasal discharge.

D. For advanced tumor, concurrent chemoradiotherapy is benificial. E. Nasopharyngectomy is effective in some patients with localized persistent

disease after initial therapy.

71. Pak Paijo 45 tahunseorang petani di daerah Pamekasan berobat ke unit rawat jalan THT di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dia seorang perokok berat, mengeluh 3 bulan terakhir ini suaranya parau makin hari makin memberat. Dia dirujuk ke RS di Surabaya karena dikhawatirkan terkena kanker pita suara (karsinoma laring). Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan Pak Paijo adalah:

A. Secara epidemiologi pak Paijo bukan orng yang berisio tinggi. B. Rokok termasuk factor penyebab kuat karsinoma laring

C. Dugaan karsinoma laring tidak kuat karena tidak ada sesak D. Petani lebih banyak menderita karsinma nasofaring

E. Pemeriksaan penting selanjutnya adalah X-foto dada

72. Pada pemeriksaan telinga, hidung dan faring terhadap pak Paijo tidak ditemukan kelainan. Tidak teraba pembesaran kelenjar leher. Pemeriksaan selanjutnya adalah:

A. CT-Scan leher

B. X-foto polos AP dan Lateral

C. Trakeotomi untuk persiapan biopsy

D. Laringoskopi serat optic diteruskan biopsy E. Laringoskopi direkta direuskan biopsy laring

73. The following statement is wrong about nasopharyngeal carcinoma:

(7)

B. Undifferentiated carcinoma of the nasopharynx is associated with elevated antibodies against Epstein-Barr virus

C. The most frequent presenting symptom was nasal discharge. D. For advanced tumor, concurrent chemoradiotherapy is benificial.

E. Nasopharyngectomy is effective in treatment of some patients with localized persistent disease after initial therapy.

74. Chemotherapy shoud not be used for the following condition: A. Non resectable disease

B. Induction therapy

C. Adjuvant or maintenance therapy D. Early stages of cancer

E. Recurrent and or metastatic disease

75. Pak Safii 56 tahun seorang nelayan dari Lamongan berobat ke unit rawat jalan THT di RSUD Lamongan. Keluhan utamanya adalah nyeri kepala hebat sejak 2 minggu terakhir ini. Sebelumnya pernah beobat ke dokter umum dengan keluhan pilek dari hidung sebelah kiri dan gangguan pendengaran kiri selama hampir setahun. 3 bulan yang lalu timbul benjolan di leher sebelah kiri dan menetap sampai saat ini. Dugaan utama penyakit pak Safii adalah:

A. Rinosinusitis kronis B. Tumor sinonasal C. Karsinoma nasofaring D. Rinoskleroma

E. Tumor para faring

76. Pak Suharto 45 tahun didiagnosis oleh dokter menderita karsinoma nasofaring, dan sedang dalam pengobatan. Akhir-akhir ini dia mengeluh sulit membuka mata kirinya(ptosis) tetapi penglihatan masih tajam. Ptosis pada KNF

disebabkan oleh:

A. Infiltrasi tumor ke foramen optikum

B. Penekanan pada saraf trigeminus cabang oftalmikus C. Penekanan pada cabang saraf okulomotorius

D. Infiltrasi tumor ke rongga orbita E. Gangguan pada cabang saraf fasial

77. Seorang wanita 45 tahun mengeluh adanya benjolan di bagian depan leher. Benjolan baru diketahui 2 minggu yang lalu secara tidak sengaja. Benjolan tidak terasa nyeri, dan tidak ada keluhan lainnya. Pada palpasi teraba benjolan di tiroid kiri, soliter keras, diameter 2 cm, tidak nyeri tekan, dapat digerakkan. Pemeriksaan utama yang harus segera dilakukan adalah:

A. USG

B. Iodine radioaktif

C. Biopsi aspirasi jarum halus D. Pemeriksan kadar TSH E. Pemeriksaan kadar FT3

78. Pernyataan berikut yang sesuai untuk karsinoma tiroid adalah: A. Banyak mengenai usia 20-30 tahun

B. Penderita wanita dan laki-laki sama banyak C. Jenis terbanyak adalah karsinoma anaplastik

D. Karsinoma tiroid tipe medular berasal dari sel neuroendokrin E. Tidak ada hubungannya dengan paparan radiasi.

79. Seorang laki-laki usia 50 tahun mengeluh adanya benjolan di pipi kanan selama 4 bulan. Kadang-kadang terasa nyeri hebat. Tiga bulan yang lalu muka tampak perot dan sulit membuka mulut. Tindakan pertama untuk menegakkan

(8)

A. Biopsi insisi B. Biopsi aspirasi C. GT-scan

D. USG

E. Pembedahan dengan putong beku

80. Tumor di bawah ini yang tidak termasuk keganasan parotis adalah: A. Silindroma

B. Tumor Warthin C. Limfoma

D. Karsinoma sebaseus

E. Karsinoma duktus salivarius

81. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan karsinoma tonsil adalah: A. Lebih banyak pada wanita dari pada pria

B. Sering dihubungkan dengan HPV

C. Tidak ada kaitannya dengan konsumsi alcohol D. Metastasis ke kelenjar leher terjadi < 30%

E. Penjalaran tumor ke pangkal lidah jarang ditemukan

82. Kekurangan MRI sebagai pemeriksaan penunjang sinonasal tumor dibandingkan dengan CT-Scan

A. Tidak dapat membedakan tumor dengan jaringan lunak B. Tidak dapat membedakan secret dengan jaringan tumor C. Tidak dapat mendeteksi perluasan ke perineural

D. Lebih mahal

E. Lebih banyak paparan ion

83. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan Inverted papilloma: A. Lebih banyak dijumpai pada wanita

B. Tumor berasal dari epitel membrana Schneiderian C. Tidak merusak tulang

D. Terapi radikal dengan maksilektomi

E. Bedah endoskopik trans nasal menurunkan kekambuhan 84. Pernyataan berikut yang sesuai dengan tumor ganas sinonasal:

A. Silindroma merupakan jenis terbanyak

B. Terapi utama silindroma adalah radiasi karena radiosensitive C. Kekambuhan pasca bedah silindroma tinggi

D. Adenokarsinoma kebanyakan berasal dari sinus maksila E. Olfactory neuroblastoma banyak dijumpai pada anak laki-laki

85. Seorang pelajar SMP laki-laki dari NTT dirujuk ke RSUD di Surabaya dengan riwayat sering epistaksis. Dari lubang hidung kiri keluar tumor solid kenyal. Penderita tidak dapat bernapas melalui hidung sehingga pada saat tidur selalu sulit bernapas dan mendengkur keras. Penderita kurus, pucat. Hb. 8 G/dL. Persiapan penanganan penderita in:

A. Perbaiki keadaan umum kemudian biopsy

B. Perbaiki keadaan umum, kemudian dilakukan penilaian apakah pilihan terapi selanjutnya.

C. Perbaiki keadaan umum, lakukan imaging untuk menentukan perluasan tumor

D. Transfusi sampai Hb >12 G/dL kemudian lakukan biopsy E. Lakukan trakeotomi elektif untuk memperbaiki oksigenasi

86. Seorang lelaki 56 tahun 3 bulanyang lalu dilakukan pembedahan (maksilektomi medial kiri) karena tumor jinak di rongga hidung kiri. Pasca bedahdia mengeluh selalu keluar air mata dari sebelah kiri. Akhir-akhir ini tampak kemerahan disudut medial mata kirinya. Gejala pada laki-laki tersebut karena:

A. Tumor kambuh kembali B. Infeksi pasca bedah

(9)

C. Duktus nasolakrimalis terpotong,buntu D. Rejeksi benang jahitan

E. Dakriosititis

87. Pernyataan di bawah mengenai tumor kelenjar ludah:

A.

Benign mixed tumor merupakan tumor terbanyak

B.

Mikroskopik benign mixed tumor terdiri dari epitel dan mesenkim C. Adenoma pleomorfik terbanyak dijumpai di kelenjar ludah minor D. Tumor Warthin merupakan jenis tumor parotis terbanyak

E. Tumor Warthin kebanyakan tumbuh ekstraparotid

88. Voice restoration yang banyak dilakukan segera pasca laringektomi total adalah dengan metode:

A. Bicara esophagus B. Shunt and valve

C. Duckbill Voice prosthesis D. Tracheoesophageal prosthesis E. Laring elektronik

89. Pernyataan berikut yang sesuai dengan metastasis karsinoma laring adalah: A. Tumor supraglotis pertama menyebar ke kelenjar getah bening level 1

B. Metastasis ke kelenjar getah bening lebih sering pada tumor supraglotis dari pada glottis

C. Tumor glottis hanya menyebar ke kelenjar getah bening level 4 D. Metastasis ke kelenjar level 5 dapat terjadi

E. Besar tumor tidak berhubungan dengan metastasis

90. Laryngeal cancer arising above or below the true vocal fold carries a worse prognosis because :

A. The tumors are more aggressive

B. The patients are older and more debilitated C. They are more advanced when diagnosed D. They usually invade cartilage

E. They are radioresistant

91. What is the best anesthesia method for bronchoscopy A. Local anesthesia

B. Jet ventilation inhalation anesthesia

C. Spontaneus respiration inhalation anesthesia D. Assisted respiration with endotracheal tube E. Inhalation anesthesia with a laryngeal mask

122. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun datang ke IGD dengan riwayat tersedak kacang 36 jam sebelum masuk rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan pergerakan hemitorak kanan tertinggal. Hasil thorax X-Ray menunjukkan adanya atelektasis pada lobus kanan bawah. Mekanisme terjadinya atelektasis paru pada BA kacang adalah karena:

A. Stop-valve action B. Ball-valve action C. Check-valve action

D. Kombinasi stop- valve dan ball-valve action E. Kombinasi ball-valve dan check valve action

123. Seorang anak laki laki berusia2 tahun datang ke IGD dengan riwayat tersedak manik manik 3 jam smrs. Dari hasil pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis BA di trakea karena ditemukan gejala khas yaitu:

A. Wheezing expiratoir, stridor, audible slap.

B. Wheezing inspiratoir, wheezing expiratoir, palpatory thud C. Stridor, ashmathoid wheeze, palpatory thud

(10)

D. Palpatory thud, asmathoid wheeze , audible slap

E. Stridor, palpatory thud, asmathoid wheeze, audible slap

124. What is the greatest pitfall in esophagoscopy which is frequently encountered in the inexperience esophagoscopist.?

A. Esophageal introits B. Bab El Mandeb C. The party wall

D. Diafragmantic pinching

E. The inferior pharyngeal constrictor

125. Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan sulit menelan sejak 3 tahun yl. Pasien sulit menelan makanan padat dan cair, serta BB pasien turun sekitar 18 kg dalam waktu 3 tahun. Pada pemeriksaan esofagogram

didapatkan penyempiyan di distal esofagus menyerupai ekor tikus. Penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi diatas :

A. Diet makanan cair selama 7 hari

B. Pemberian calcium channel blocker dan nitrogliserin C. pemberian botox

D. Dilatasi

E. Miotomi Heller

126. Seorang wanita, 19 tahun datang ke Instalasi Rawat Darurat dengan anamnesis menelan larutanpemutih pakaian setengah gelas, 3 jam yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan kemerahan pada mukosa rongga mulut. Penatalaksanaan yang perlu dilakukan segera adalah :

A. pulangkan, observasi dirumah B. kumbah lambung

C. pemasangan sonde lambung D.foto esofagogram

E. esofagoskopi A

127. Tentang esophagus:

A. Dinding esofagus terdiri dari 3 lapis otot

B. Lapisan luar otot esophagus merupakan otot sirkular C. Dipersyarafi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis D. Sebagian besar mukosa dilapisi epitel silindris C

E. Dinding esophagus tahan terhadap trauma dan mudah regenerasi 128. Sfingter esophagus superior:

A. Terdiri dari otot krikofaringeus oblikus dan transversus. B. Merupakan konstriktor yang paling lemah

C. Tidak berpengaruh terhadap gangguan menelan D. Kontraksi saat istirahat mencegah influk udara

E. Relaksasi terjadi karena rangsangan asam

129. Gejala di bawah ini yang paling sering dirasakan oleh penderita akalasia adalah: A. Regurgitasi B. Chest pain C. Disfagia D. Heartburn E. Muntah

130. Seorang anak usia 6 tahun dilaporkan ibunya menelan uang logam 1000 rupiah 2 hari yang lalu. Pernyataan di bawah ini yang sesuai untuk kasus tersebut: A. Pada inspeksi ditemukan stridor inspirasi

(11)

C. Kebanyakan lolos ke lambung dengan sendirinya D. Dapat asimtomatis

E. Komplikasi fistel trakeoesofagus dapat terjadi dalam seminggu 131.Pernyataan di bawah ini yang terkait dengan akalasia adalah:

A. Gejala utama adalah nyeri di dada

B. Merupakan gangguan relaksasi otot polos C. Lebih dominan pada wanita

D. Jarang pada usia tua

E. Merupakanp penyebab utama pneumonia aspirasi 132.Gambaran khas radiologi akalasia:

A.

Filling defect esophagus sepertiga bawah

B.

Dilatasi esophagus

C.

Retensi barium D. Schatzki ring

E.

Air-fluid level

133.Penyebab tersering esofagitis adalah: A. Idopatik

B. GERD

C. Infeksi Kandida D. Trauma korosif

E. Infeksi kuman oportunis 134.Pernyataan di bawah ini tentang stridor:

A. Terjadi karena aliran udara yang kuat yang menggetarkan pita suara B. Stridor tidak selalu dapat didengar

C. Stridor inspirasi terjadi pada obstruksi di supraglotis D. Penyempitan di daerah orofaring atau faring menimbulkan bunyi nada

tinggi

E. Penyempitan intra torakal menyebabkan stridor bifasik

135.Seorang anak usia 3 tahun datang ke Instalasi Rawat Darurat dengan anamnesis tertelan uang logam 2 jam yang lalu. Saat ini mengeluh makan minum muntah dan terasa ngganjel di tenggorok. Penatalaksanaan yang perlu dilakukan segera adalah :

A. Palpasi di daerah tiroid

B. Foto servika-torakal C. Foto esofagogram D. Heimlich manuver

E. Esofagoskopi

136.Penyakit di bawah ini yang termasuk kelainan congenital: A. Papilloma laring

B. Hemangioma laring C. Tbc laring D. Nodul vocal

E. Polip korda vokalis

137.Kondisi di bawah ini yang merupakan indikasi trakeotomi adalah: A. Abduktor paralisis unilateral

B.

Abses epiglottis

C.

Laringitis akut dengan stridor D. Intubasi jangka panjang

E.

Pra laringektomi

138.Komplikasi intraoperatif trakeotomi pada anak yang paling sering adalah: A. Udim paru

(12)

B.

Pneumotorak

C.

Pneumomediastinum

D.

Perdarahan

E.

Fistel trakeoesofagus

139.Seorang pria usia 40 tahun datang ke Instalasi Rawat Darurat dengan keluhan sakit menelan setelah makan bebek goreng, 2 jam yang lalu. Pada foto esofagus didapatkan benda asing pada esofagus bagian distal. Penatalaksanaan yang perlu dilakukan segera adalah :

A. pulangkan, observasi dirumah B. ulangi foto esofagus C. tampung feses 24 jam

D. esofagoskopi + dorong agar masuk lambung E. esofagoskopi + ekstraksi benda asing 140.Gejala di bawah ini yang sesuai untuk LPR adalah:

A. Serangan terjadi waktu malam B. Suara parau

C. Sesak napas D. Disfagi

E. Nyeri dada

141.Mekanisme pertahanan tubuh non spesifik mempunyai karakteristik sebagai berikut :

A. Merupakan pertahanan khusus Ag tertentu B. Ditujukan pada satu jenis Ag saja

C. Diperankan oleh sel limfosit

D. Terdiri dari berbagai macam elemen spesifik E. Dapat berperan terhadap terhadap Ag jenis lain .

142. Sitokin mempunyai peran penting pada proses inflamasi dan reaksi alergi dengan sifat sebagai berikut :

A. Merupakan Golongan glikoprotein yang sulit larut B. Dapat disimpan dalam sel

C. Satu jenis sitokin bekerja terhadap satu sel tertentu saja D. Dapat menimbulkan efek melalui berbagai mekanisme. E. Mempunyai berat molekul > 40 KD

143. Inflamasi alergi ditandai adanya respons sel Th2 yang melebihi respons sel Th1. Fungsi dari sel Th 1 adalah memproduksi :

A. Interleukin - 4 B. Interleukin – 5

C. Interleukin – 6 D. Interleukin – 10

E. Interleukin – 2

144. Sitokin yang dapat berperan pada innate & adaptive immunity adalah : A. TNF – α

B. IFN - ỵ C. IL – 12 D. IL – 4 E. IL – 5

145. Interleukin – 1 mempunyai fungsi spesifik yaitu : A. Menstimulus proliferasi sel T

B. Proliferasi sel hematopoetik

C. Mengaktivasi sel B berproliferasi dan berdiferensiasi D. Menghambat sintesis IL-12

(13)

E. Proliferasi dan diferensiasi eosinofil.

146. Pada inflamasi alergi, sitokin dapat diproduksi oleh bermacam sel antara lain sel mast yang memproduksi sitokin :

A. IL – 10 B. IL – 1 C. IL – 6 D. IL – 3 E. IL - 5 .

147. Yang merupakan komponen dari sistem imun non-spesifik (innate immune system) adalah:

A. Leukosit, komplemen, dan sitokin

B. Dinding epithelium, eosinofil, komplemen, dan sitokin C. Makrofag, komplemen, dan kemokin

D.

Dinding epithelium, leukosit, komplemen, dan sitokin E. Dinding epithelium, makrofag , dan komplemen

148. Pernyataan yang benar mengenai sel mast :

A. Sel mast berasal dari sel induk di sumsum tulang, kemudian migrasi dan menjadi matang di jaringan

B. Sel mast matang berasal dari sel induk di sumsum tulang, kemudian migrasi ke jaringan

C. Sel mast berasal dari sel induk di organ limfoid, kemudian migrasi dan menjadi matang di jaringan

D. Sel mast matang berasal dari sel induk di organ limfoid, kemudian migrasi ke jaringan

E. Sel mast berasal dari sel induk di sumsum tulang, lalu migrasi ke organ limfoid, dan didistribusikan ke jaringan

149. Reaksi vasovagal yang terjadi pada saat tes cukit kulit (Skin Prick Test) ditandai dengan gejala sebagai berikut :

A. Dizziness, pucat, takikardi

B. Dizziness, pucat, hipotensi dan bradikardi C. Hipertensi, takikardi, bronkospasme

D. Urtikaria, angioedem, bradikardi

E. Hipotensi, bronkospasme, bradikardi

150. Efek sitotoksik mediator pro-inflamasi pada reaksi alergi fase lambat disebabkan oleh:

A. PAF, dan prostaglandin

B. C5a, triptase , dan prostaglandin

C. Triptase, ECP, prostaglandin, dan oksigen radikal D. MBP, ECP, dan prostaglandin

E. MBP,ECP, prostaglandin, dan oksigen radikal

151. Pada pasien dengan diagnosis Rinitis Alergi Persisten Ringan sebaiknya diberikan :

A. Langsung Kombinasi antihistamin dengan dekongestan oral

B. Dekongestan intranasal karena dapat segera menghilangkan gejala sumbatan hidung

C. Kortikosteroid intranasal merupakan terapi terbaik pada pasien ini

D. Imunoterapi sublingual karena dapat langsung menghilangkan semua gejala.

E. Antihistamin oral sudah cukup untuk mengatasi gejala pada pasien ini

152. Dalam imunoterapi spesifik (allergen specific immunotherapy), peran sel T regulator menekan respons Th1 dan Th2 terjadi melalui:

(14)

B. Produksi IL-10 dan TGF-β

C. Supresi produksi imunoglobulin E (IgE) D. Aktivasi sel-sel pro-inflamasi

E. Produksi IL-1 dan IL-10

153. Efek imunoterapi spesifik (allergen specific immunotherapy) terhadap Sel B dan sintesis antibodi adalah:

A. Supresi produksi imunoglobulin E (IgE)

B. Peningkatan produksi immunoglobulin G (IgG) C. Penurunan ratio IgE/IgG4

D. Apoptosis sel B

E. Supresi produksi IL-10 dan TGF-β

154. Pluripotential stem cells don’t give rise to precursors in the following line A. lymphoid

B. myeloid C. erythroid

D. epitheloid

E. mast cell precursor

155. After contact with antigen, lymphocytes A. maturate

B. become activated

C. proliferate ( clonal expansion ) D. differentiate( initiate RNA and protein synthesis ) E. degranulate

156. Antigen presenting cells include A. phagocytic cells

B. macrophages

C. lymphocytes D. dendritic cells

E. monocytes

157. For proper T helper-cells activation the following are needed A. Antigen

B. MHC binding C. Growth factor ( interleukin -1)

D. Immunoglobulins E. Adhesion molecules

158. Biologic activity of complement is manifested as A. opsonization

B. stimulation of immunoglobulin synthesis

C. cell activation D. foreign cell lysis

E. inflammatory reaction

159. Which of the following statements is true regarding phagocytic cells : A. Exhibit chemotaxis

B. include polymorphonuclear leucocytes

C. include monocytes D. die after the respiratory burst

E. Exhibit a respiratory burst after particle ingestion

160. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai model eksperimental rhinitis alergi adalah :

A. Histamin dilepaskan pada fase awal

B. Prostagladine (PGD-2) dilepaskan pada fase akhir C. Terdapat aliran masuk basofil selama fase akhir

(15)

E. Jika terjadi paparan ulang allergen , diperlukan jumlah allergen yang lebih sedikit untuk menyebabkan respon klinis

161. Dalam mengukur nilai admittance pada pemeriksaan timpanometri (akustik imitans) dipakai : A. Hukum Boyle B. Hukum Pascal C. Hukum Dalton D. hukum Ohm E. Hukum Newton

162. Frekuensi stimulus yang sering dipakai pada pemeriksaan akustik imitans adalah : A. 128 Hz B. 226 Hz C. 256 Hz D. 512 Hz E. 680 Hz

163. Otot stapedius pada lengkung refleks akustik dipersarafi oleh : A. N. 3

B. N. 4 C. N. 5 D. N. 6 E. N.7

164. Refleks akustik orang normal akan terjadi pada : A. 60-70 dBSPL

B. 60-70 dBHL C. 60-70 dBSL D. 30-40 dBHL E. 30-40 dBSL

165.Yang tidak dapat diukur dalam pemeriksaan akustik imitans adalah : A. Timpanometri

B. Refleks akustik C. Fungsi tuba Eustachius D. Refleks decay E. Rekruitmen pendengaran

166. Timpanogram tipe Ad klasifikasi Jerger dapat terjadi pada : A. Disfungsi tuba

B. Dislokasi tulang pendengaran C. OME

D. Otosklerosis E. OMA

167. Timpanogram tipe A dengan refleks akustik negatif pada klasifikasi Jerger dapat terjadi pada :

A. Disfungsi tuba

B. Dislokasi tulang pendengaran C. OME

D. Otosklerosis E. OMA

(16)

168. Hasil yang signifikan untuk menyatakan adanya kelainan patologis dalam menilai refleks decay pada pemeriksaan akustik imitans terjadi pada frekuensi : A. 250 Hz B. 500 Hz C. 1000 Hz D. 2000 Hz E. 4000 Hz

169. Puncak timpanogran pada pemeriksaan akustik imitans akan terjadi bila : A. Tekanan telinga tengah > tekanan telinga luar

B. Tekanan telinga tengah < tekanan telinga luar C. Tekanan telinga tengah = tekanan telinga luar D. Tidak tergantung tekanan

E. Tergantung volume telinga tengah

170.Nilai ambang pendengaran hantaran udara pada audiometri nada murni menunjukkan keadaan :

A. Lintasan auditori sentral B. Sistim auditori perifer C. Sistim auditori keseluruhan D. Integritas sistim konduksi E. Integritas koklea

171.Audiogram pada frekwensi 1000 Hz, hantaran udara 55dB dan hantaran tulang 45dB. Reflek akustik berhasil dimunculkan pada frekwensi tersebut 90dB, timpanogram telinga tersebut tipe A. Kemungkinan penyebab ketuliannya adalah :

A. Gangguan fungsi tuba

B. Perforasi membran timpani kecil C. Ankilosis stapes

D.

Kerusakan koklea E. Kerusakan N VIII

172 Gelombang III pada pemeriksaan BERA merupakan evoked potensial listrik yang berasal dari :

A. Bagian distal nervus VIII B. Bagian proksimal nervus VIII C. nukleus cochlearis

D. komplek olivarius superior

E. Bagian terminal lemniskus lateralis lateral di kolikulus inferior dan superior. 173.Seorang Ibu 25 tahun, tinitus, kurang pendengaran kedua telinga sejak 5 tahun,

audiogram nada murni menunjukkan hantaran udara 55dB, hantaran tulang 5dB, simetris pada kedua telinga.

Pada otoskopi tidak dijumpai kelainan pada membran timpani, kemungkinan diagnosis :

A. Otosklerosis B. Timpanosklerosis C. Otitis media serosa D. Otitis eksterna bilateral E. Presbyakusis

174.Dari kasus diatas (N0 175), bila ditemukan timpanogram tipe As dan refleks akustik negatif, maka terapi yang paling tepat adalah :

A. Vitamin dosis tinggi B. Myringotomi

(17)

C. Vitamin dosis tinggi dan myringotomi D. Stapedektomi

E. Tympanotomi

175.Pada audiogram tutur, terlihat SDS maksimal tidak mencapai 100% dan tidak ada fenomena “roll over”, kemungkinannya :

A. Pendengaran penderita normal B. CHL

C. SNHL koklear D. SNHL retrokoklear E. Tuli fungsional

176. The primary advantage of intraoperative direct audiotory nerve compound action potential recording is :

A. Larger amplitude B. Shorter latency C. Longer latency D. Response location

E. Virtually instantaneous feedback

177.In Acoustic Reflex, VII nucleus receive connection from auditory impulse at the level of :

A. Superior Olivary Complex

B. Pons

C. Lateral lemniscus D. Dorsal Cochlear Nucleus E. Medial Geniculate Body.

178.The Auditory Brainstem Response is the test for auditory system as far as :

A. Lateral Lemniscus

B. Dorsal cochlear nucleus C. Ventral cochlear nucleus D. Inferior colliculus

E. Superior olivary complex

179. A useful instrument for masking while carrying out tuning fork tests is the : A. Warbler

B. Rubber ear protector C. Barany box

D. Narrow band noise maker E. Mallory attenuator

180. Degenerasi pada basal end organ Corti yang dijumpai pada geriatrik adalah : A. Mengakibatkan ketulian frekuensi rendah

B. Tidak mengakibatkan penurunan diskriminasi tutur C. Merupakan satu-satunya penyebab presbiakusis D. Bukan merupakan penyebab ketulian pada geriatrik E. Penyebab timbulnya tinnitus

181. Salah satu pernyataan dibawah ini tidak mendukung diagnosis fraktur mandibula:

A. Kesulitan membuka mulut B. Didapat hematom dasar mulut

C. Dijumpai laserasi gusi di tempat fraktur D. Dijumpai adanya maloklusi

(18)

182. Seorang laki-laki naik sepeda motor, terjadi kecelakaan lalu lintas, didapatkan pendarahan hidung dan penglihatan jadi dobel, berikut ini adalah foto yang dapat dilakukan:

A. Foto Water’s B. Foto os nasal

C. Foto CT- scan kepala D. Foto A, B, C

E. Foto Stenver

183. Jika didapatkan gambaran air fluid level pada foto Water’s pada kasus no.3, kemungkinan sebagai berikut:

A. Sinusitis maksilaris

B. Mukokel sinus maksilaris C. Hemato sinus

D. Tumor sinonasal E. Poliposis nasi

184. Penyebab tersering dari hilangnya visus (daya penglihatan) setelah reduksi fraktur wajah?

A. Peningkatan tekanan intra orbital B. Penurunan tekanan intra orbital C. Peningkatan tekanan intrakranial D. Penurunan tekanan intrakranial E. Orbital venous colapse

185. Pada fraktur mandibula tidak memberikan gejala sebagai berikut: A. Deformitas tulang yang patah

B. Gerakan abnormal fragmen tulang C. Hematom dan pembengkakan D. Krepitasi rahang bawah yang hebat

E. Gangguan fungsi sensorik rahang bawah

186. Pada pernyataan dibawah ini didapatkan pada fraktur Le Fort III: A. Terdapat pergeseran kompleks zigomatiko maksilaris

B. Terdapat pergeseran arkus dentalis dan palatum C. Terdapat pergeseran maksila dan palatum

D. Terdapat pergeseran sendi temporomandibula E. Terdapat pergeseran daerah infraorbita

187. Penatalaksanaan fraktur maksila Le Fort I:

A. Pemasangan Arch Bar dimulai dari gigi #2 hingga gigi #18

B. Harus selalu digunakan plate dan screw untuk fiksasi segmen fraktur C. Fiksasi dan arch bar dipertahankan selama 6-8 minggu

D. Plate dipasang pada salah satu vertical buttress lateral dari garis fraktur E. Insisi sublabial dilakukan pada sulkus superior ginggivobukal

188. Open reduction for nasal fractures is generally recommended for: A. Unilateral nasal bone fracture

B. Bilateral nasal bone fracture

C. Fractures of nasal septal complex D. Nasal fractures without bone dislocation

E. Fracture dislocation of the caudal septum

189. Pernyataan berikut yang benar mengenai klasifikasi fraktur maksila menurut Le Fort tipe I adalah :

A. Ditandai palatum terdorong ke belakang dan epistaksis

B. Terdapat mobilitas atau pergeseran arkus dentalis, maksila dan palatum C. Nama lainnya adalah craniofasial disjunction

(19)

D. Penatalaksanaan meliputi fiksasi interdental dan fiksasi dari sutura zigomatikum atau rim orbita

E. Terdapat mobilitas dan pergeseran kompleks zigomatikomaksilaris 190. The difference between nasal fractures in children and adults is:

A. There is less edema B. They heal faster

C. They tend to be less variation D. There are fewer associated injuries E. General anesthesia is seldom necessary

191.

Pada skrining pendengaran pada anak sekolah, dinyatakan lulus skrining bila menunjukkan respons rata- rata pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz pada intensitas: A 30 dB B. 35 dB C. 40 dB D. 45 dB E. 50 dB

192. Takik pada NIHL didapatkan pada frekuensi : A. 500 Hz

B. 1000 Hz C. 2000 Hz D. 4000 Hz E. 6000 Hz

192. Pada Program Universal Newborn Hearing Screening (UNHS), deteksi dini terhadap gangguan pendengaran sudah dimulai pada saat bayi berusia 2 hari atau sebelum keluar dari rumah sakit. Untuk bayi yang tidak dilahirkan dirumah sakit, skrining sudah harus dilakukan pada usia :

A. 1 bulan

B.

3 bulan

C.

6 bulan

D.

1 tahun

E.

3 tahun

194. Dalam pelaksanaan Universal Newborn Hearing Screening (UNHS) salah satu kriteria penilaian keberhasilan program adalah :

A. Cakupan skrining minimal 85 % dari semua bayi lahir hidup B. Referal rate maksimum 10 %

C. Cakupan skrining minimal 90 %, referal rate maksimum 10 % D. Cakupan skrining minimal 90 %, referal rate maksimum 4 %

E. Cakupan skrining minimal 85 %, referal rate maksimum 4 %

195. Agar diperoleh informasi ambang masing-masing frekuensi dilakukan pemeriksaan BERA dengan stimulus tone burst dengan frekuensi :

A. 500 Hz B. 1000 Hz C. 2000 Hz D. 500 dan 2000 Hz E. 500 dan 1000 Hz

196.Tindakan secondary Prevention yang tidak termasuk pada penanggulangan ketulian, adalah :

A. Pemasangan ABD B. Vaksinasi Rubella C. Habilitasi bicara D. Operasi timpanoplasti

(20)

E. Pemasangan Gromet pada OM Serosa

197. Upaya penanggulangan kesehatan telinga dan pendengaran yang dilakukan di pusat pelayanan kesehatan primer (Puskesmas) ;

A. Dilaksanakan oleh Dokter Spesialis THT-KL B. Operasi telinga sederhana

C. Upaya promotif dan preventif D. Tes audiometri

E. Skrining pendengaran

198. Kedua orang tua menderita tuli kongenital dengan penurunan secara autosomal resesif dimana keduanya tidak sedarah dan kemudian mempunyai anak normal. Hal ini dapat terjadi karena;

A. Kejadian yang langka

B.

Adanya mutasi genetik dimana gen abnormal menjadi normal pada satu kromosom

C.

Terjadi pada 75% dari kehamilan

D. Kemungkinan adanya mutasi gen pada ketulian orang tua

E.

Tuli pada orang tua terjadi akibat penurunan

multifaktorial 199. Otoacoustic emissions (OAE) testing is used for infant sreening, it is

noninvasive measure of ;

A. Outer hair cell of cochlear function. B. Inner hair cell of cochlear function.

C. Middle-ear function. D. Cochlear nerve

E. Cochlear nucleus.

200. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada usia 4 bulan adalah :

A.

Moro Reflex

B.

Play audiometry

C.

Visual reinforcement audiometry

D.Distraction Test

E.

Pure Audiometry

1. Keputusan untuk melakukan operasi timpanoplasti pada OMSK tipe aman tidak tergantung pada :

A. Ukuran perforasi B. Usia saat operasi C. Lama perforasi

D. Kekerapan kambuh/otore E. Fungsi tuba eustachius 2. Posisi Sinus lateral berada di :

A. Bagian cranial os petrosus B. Bagian kaudal os petrosus C. Bagian posterior os petrosus D. Daerah yang sulit diketahui

E. Lokasi yang selalu berbeda di os petrosus

3. Untuk memudahkan menemukan antrum mastoid maka digunakan pedoman sebagai berikut :

A. Linea temporalis dan daerah zigomatik B. Sinus lateralis

C. Tip mastoid D. Segitiga Mc Ewen E. Sinus sigmoid

(21)

4. Solid angle atau sudut padat adalah : A. Sudut sinodura yang sangat sempit B. Lokasi kanalis semisirkularis

C. Daerah dimana terdapat prosesus breves inkus D. Saraf fasialis berjalan mendekati area tersebut E. Ad antrum mastoid

5. Keadaan patologis yang tidak mempengaruhi meningkatnya angka kejadian Otitis Media, adalah;

A. Palatozisis B. Down syndrome C. Mukopolisakaridosis D. Klippel-Feil syndrome E. Immotile cilia syndrome

6. Timpanomastoidektomi yang dilaksanakan pada masa perkembangan mastoid yang belum sempurna akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi :

A. Tuli konduksi

B. Tuli sensorineural

C. Kelainan fungsi vestibuler D. Kelumpuhan saraf fasialis E. Infeksi intra cranial

7. Terapi yang tepat pada otitis media akut dengan membran timpani hiperemis adalah :

A. Timpanosintesis dan antibiotik

B. Timpanosintesis, pemasangan pipa ventilasi dan antibiotik C. Antibiotik, analgetik dan dekongestan

D. Antibiotik saja

E. Analgetik dan dekongestan

8. Fistel pada labirintitis sirkumskripta terbanyak terjadi pada A. Foramen rotundum

B. Foramen ovale

C. Kanalis semi sirkularis lateral D. Promontorium

E. Semua di atas benar

9. Otitis Eksterna Nekrotikans sering juga disebut OE maligna, karena; A. Prakondisi keganasan liang telinga luar

B. Pada era praantibiotik diakibatkan keganasan dasar tengkorak C. Infeksi dapat menyebar melalui celah Santorini dan mengenai dasar tengkorak

D. Pada era praantibiotika sering mengakibatkan kematian akibat penyebaran ke dasar tengkorak

E. Semua pasien dengan OE maligna meninggal

10. Pada operasi mastoidektomi rongga tertutup, timpanotomi posterior dilakukan untuk membersihkan jaringan patologi di dalam

A. Epitimpanum

B. Mesotimpanum

C. Hipotimpanum D. Aditus ad antrum

E. Tip mastoid

11. Penderita OMSK dengan kolesteatoma dimana hasil tes pendengaran yang masih baik maka dilakukan operasi :

(22)

B. Atiko-antrotomi

C. Timpano mastoidektomi D. Mastoidektomi radikal

E. Mastoidektomi radikal modifikasi

12. Berbagai faktor berikut yang bukan penyebab terjadinya OME, adalah : A. Malfungsi tuba

B. Adenoid hipertrofi C. Alergi

D. Komposisi gas telinga tengah E. Virulensi kuman

13. Lokasi paling sering dari kerusakan tulang-tulang pendengaran karena kolesteatoma pada telinga tengah :

A. Kaput maleus

B. Prosessus longus inkus C. Kaput stapes

D. Krura stapes E. Badan inkus

14. Pada operasi mastoid dan os petrosa sebaiknya dilakukan insisi ; A. Retrotauricular

B. Endaural

C. Flap timpanomeatal D. Lempert I

E. Lempert II

15. Pernyataan dibawah ini yang bukan etiologi otitis media efusi pada anak kurang 3 tahun adalah:

a. ISPA oleh karena imunitas selular dan humoral masih berkembang, b. Letak tuba lebih horizontal,

c. Tuba lebih pendek,

d. Tabiat anak sering sniffing bila pilek atau faringitis, e. Fungsi otot tuba auditiva belum sempurna.

16. Atresia kongenital pada telinga luar akibat kelainan heriditer adalah; A. Infeksi toxoplasmosis,

B. Radiasi pada ibu hamil,

C. Pemberian aminopterin ibu hamil trimester 1, D. Zat kimia merkury pada ibu hamil.

E. Down syndrome

17. Sindroma Teacher Collins adalah kelainan kongenital berupa: A. microtia,

B. tulang pendengar utuh tanpa gangguan C. Makrognatia

D. palatum kendor kebawah E. Diformitas molar bawah 18. Septum Koerner’s adalah;

A. membagi epitimpanum menjadi bagian anterior dan posterior B. membagi selule mastoid menjadi bagian medial dan lateral C. membagi ápex petrosus menjadi bagian anterior dan posterior D. bifurkasi sakus endolimfatik

E. landmark penting untuk vascular strip dalam kanalis akustikus 19. Penyebab otitis eksterna nekrotikans adalah;

A. Campuran antara kuman gram positif dan gram negatif B. Kuman gram positif terutama spesies Stafilokokus C. Kuman gram positif terutama spesies Streptokokus D. Kuman gram negatif biasanya coliform

(23)

20. Operasi mastoidektomi tipe Bondy terdiri dari;

A. Membuang scutum. dinding posterior, kaput maleus, dan inkus B. Membuang scutum, dinding posterior dengan presrvasi osikel dan

kavum Timpani

C. Membuang scutum, dinding posterior, eliminasi osikel dan kavum timpani dengan menutup tuba eustasius

D. Membuang hanya skutum

E. Preservasi dinding posterior dengan melakukan posterior timpanotomi

21. Pada kolesteatoma akuisita primer yang terbatas pada daerah atik dan mastoid tidak ada kelainan, pendekatan tindakan operasinya yang tepat adalah :

A. Atikotomi transmastoid B. Atikotomi transmeatal.

C. Timpanotomi posterior. D. Canal wall down tympanoplasty. E. Intact canal wall tympanoplasty.

22. Komplikasi yang sering terjadi setelah operasi atresia kanalis akustikus adalah;

A. Paralisis n.fasialis B. Tuli sensorineural C. vértigo

D. Stenosis

E. Skin graft tumbuh buruk

23. Seorang laki-laki datang dengan keluhan telinga kanan tidak dapat mendengar, telinga kiri kurang dengar. Pada pemeriksaan, telinga kanan membran timpani utuh, audiogram tuli saraf sangat berat ( > 100 dB). Telinga kiri, membran timpani perforasi sentral, terdapat bercak timpanosklerosis tebal, mengeluarkan mukopus, audiogram tuli konduktif 60 dB. Apakah yang sebaiknya dilakukan pada pasien ini :

A. Mengatasi infeksi di telinga kirinya dilanjutkan dengan timpanoplasti tanpa atau dengan mastoidektomi

B. Mengatasi infeksi di telinga kirinya dilanjutkan dengan pemasangan alat bantu dengar telinga kiri

C. Mengatasi infeksi di telinga kirinya dilanjutkan dengan implan koklea kanan

D. Mengatasi infeksi di telinga kirinya dilanjutkan dengan miringoplasti kiri E. Tindakan konservatif pada kedua telinga

24. Pada waktu melakukan operasi pasien dengan paralisis nervus fasialis oleh kolesteatoma maka dihindari;

A. melakukan insisi pada pembungkus saraf

B. pengangkatan jaringan granulasi dekat saraf fasialis C. pengangkatan tulang dari celah falopii

D. mengangkat inkus

E. memotong korda timpani

25. In a child with acute otitis media, the following complications may be noted. Which complication would most likely prompt emergent diagnosis and

treatment?

A. Facial paralysis B. Tympanosclerosis

C. Infectious eczematoid dermatitis D. Adhesive otitis media

E. Chronic TM perforation

26. Protection of middle ear from unwanted nasopharyngeal secretions during swallowing activity is most likely enhanced

(24)

B. when the radius of the eustachian tube lumen is larger than normal C. when the tmpanic membrane is not intack

D. when the viscosity of the secretions are thiner as opposed to thicker E. by the middle ear cushion

27. The prosedur of choice in labyrinthine fistula is; A canal wall-up mastoidectomy

B. Bondy prosedur C. Atticotomy

D. Radical mastoidectomy

E. Modified radical mastoidectomy

28. The following management is indicated in a patient with facial paralysis developing days after a mastoidectomy;

A. Immediate operation with facial nerve decrompession

B. Immidiate operation with facial nerve decompression and opening of the sheath

C. Order a high-resolution computed tomogram of the temporal bone D. Obtain electrodisgnostic testing of the facial nerve

E. Observation and high dose steroids

29. A 4-year-old child was accurately diagnosed and appropriately treated for acute suppurative otitis media; two weeks after the onset he complained of a mild recurrent pain in the same ear without fever. You should :

A. See the child that day and continue the antibiotics

B. Call in a continuance of the antibiotics and see the child in another week

C. See the child that day and get mastoid x-rays

D.

See the child that day and get a CT

E. Reassure the parents and arrange a return appointment in 1 week 30. When considering a patient as a candidate for stapes surgery is better that he have not

A. socially unacceptable conductive hearing loss B. good speech discrimination

C. dissatifaction with hearing aid use D. Meniere diseasE

E. a positive family history for otosclerosis

92.Pernyataan yang tidak benar tentang 5 lapisan yang membentuk korda vokalis (dari luar ke dalam):

A. Lapisan terluar adalah stratified, keratinizing Squamous Epithelium: B. Lapisan kedua Reinke’s Space yang longgar, berfungsi untuk fibrasi C. Lapisan ketiga Intermediate Lamina Propria

D. Lapisan keempat Deep Lamina propria

E. Kompleks otot tiroaritenoid yang membentuk vocal fold

93.Seorang anak 5 tahun, 4 hari yang lalu tertelan duri ikan. Mengeluh nyeri waktu menelan. Dua hari terakhir anak demam, sesak napas dan tidak dapat makan makanan padat. Pada pemeriksaan anak dalam posisi selalu menengadah dan mulut terbuka. Napas sesak, stridor inspirasi ringan. Pemeriksaan tenggorok tampak dinding faring menonjol dan hiperemis. Dugaan penyakit pada anak ini.

A. Abses epiglotis B. Abses retrofaring

(25)

C. Benda asing di rima glottis D. Aneurisma retrofaring E. Udim laring

94. Tindakan pada anak ini adalah:

A. Intubasi endotrakeal, amankan jalan napas B. Laringoskopi direkta, pungsi

C. Trakeostomi

D. Pungsi dan insisi dalam posisi head down

E. Antibiotika parenteral spektrum lebar dan dosis tinggi

95. Kondisi di bawah ini yang menjadi faktor risiko terjadinya abses leher dalam adalah:

A. Tonsilitis akut

B. Infeksi pasca ekstraksi gigi C. Pasca esofagoskopi rigid D. Benda asing tenggorok E. Trauma dinding faring

96. Pernyataan berikut yang benar berkaitan dengan persarafan sensoris laring: A. Cabang interna saraf laringeus superior mempersarafi mukosa sub glottis B. Saraf laringeus inferior merupakan cabang dari saraf glosofaringeus C. Iritasi laring pada intubasi dapat menyebabkan bradikardi dan hipotensi D. Spasmus laring terjadi karena abduksi kuat akibat iritasi

E. Rangsangan pada reseptor tekanan negative di laring menyebabkan penyempitan rima glottis

97. Peran utama bibir pada fungsi bicara adalah pada: A. Fonasi

B. Respirasi C. Artikulasi D. Resonansi E. Prosodi

98. Beberapa hal tentang abses leher dalam:

A. Trismus merupakan temuan tersering pada pemeriksaan B. Jarang terjadi pada penderita DM

C. Gejala tersering adalah demam

D. Pembengkaan leher jarang ditemukan pada pemeriksaan

E. Gejala tidak dipengaruhi oleh perjalanan penyakit 99. Kematian mendadak penderita abses leher dalam disebabkan oleh:

A. Mediastinitis B. Horner syndrome

C. Osteomyelitis of the mandible D. Perdarahan karena erosi arteri karotis

E. Aspiratsi (rupture spontan)

100. Tindakan paling utama pada abses leher dalam: A. Pemberian antibiotic dosis tinggi dan spectrum lebar

B. USG untuk menentukan lokasi abses C. Menyelamatkan jalan napas

D. Insisi abses E. CT – Scan leher

101. Seorang bayi laki-laki usia 7 hari dibawa ke dokter dengan sesak napas hilang timbul sejak lahir. Pada saat tidur napasnya normal. Pada saat akan menyusu bayi menangis dan terlihat sulit bernapas. Tidak demam, tidak batuk, tidak pilek, suara tangisan nyaring, tidak parau. Kemungkinan si bayi menderita: A. Atresia koane bilateral

B. Web laring

(26)

D. Laringomalasia E. Laringitis akut

102. Seorang anak 5 tahun dirujuk ke unit gawat darurat dengan keluhan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu. Demam tidak tinggi. Seharian kemarin batuk tambah hebat sampai muntah. Sejak tadi pagi suara parau dan napas mulai sesak. Sudah diberi OBH kombi tetapi tidak membaik. Anak tidak tampak sakit berat, tidak sianosis. Suara parau, terdengar stridor inspirasi ringan. Dugaan penyakit anak tersebut:

A. Laringitis difteri B. Laringitis akut C. Benda asing laring D. Epiglotitis akut

E. Laringo-trakeo-bronkitis

103. The right statement about Streptococcal pharyngotonsillitis is: A. More common in infants than in older children

B. Rhinorrhea or cough usually accompany this infection beside sore throat and fever

C. Rapid antigen test is more accurate diagnosis then culture D. Rapid antigen tests is not effective for GABHS screening

E. The use of antibiotics in non GABHS pharyngitis has little or no efficacy

104. Kondisi di bawah ini yang menjadi faktor risiko terjadinya abses leher dalam adalah:

A. Tonsilitis akut

B. Infeksi pasca ekstraksi gigi C. Pasca esofagoskopi rigid D. Benda asing tenggorok E. Trauma dinding faring 105. Infeksi mononucleosis:

A. Penderita menunjukkan leukositosis berat B. Mono-spot test negative

C. Dihubungkan dengan infeksi EBV

D. Tidak ada hubungan dengan cytomegalovirus E. Prognosis buruk

106. Seorang pelajar laki-laki usia 15 tahun datang ke unit rawat jalan THT dengan keluhan demam 3 hari dan nyeri telan hebat sejak kemarin, dan hanya dapat makan bubur halus dengan susah payah. Penderita tampak menahan sakit, suara muffle, suhu badan 38,50 C. Tidak ada trismus. Pada pemeriksaan

tenggorok tonsil T3/T3, detritus +++/+++, hiperemis, uvula udim, ptyalismus. Pembesaran kelenjar leher bilateral nyeri tekan. Penderita baru sekali ini datang berobat. Anamnesis pernah bebrapa kali sakit menelan, tetapi kali ini yang paling berat. Diagnosis penderita adalah:

A. Tonsilitis streptokokus B. Abses peritonsil

C. Tonsilitis Plaut-Vincent D. Difteri tonsil

E. Infeksi mononucleosis

107. Terapi antibiotic pilihan awal yang diberikan pada kasus diatas(soal No.75)adalah: A. Imipenem B. Levofloksasin C. Sefotaksim D. Azitromisin E. Amksisilin + Klavulanat

(27)

108. Pada kasus diatas (soal No. 75) setelah pengobatan antibiotik 3 hari

penderita merasa sembuh dan keluhan menghilang. Penderita dapat makan dan minum seperti biasa. Tonsil T2/T2, detritus menghilang. Rencana selanjutnya adalah:

A. Tonsilektomi sebulan kemudian B. Biakan kuman usapan tonsil C. Periksa kadar ASTO

D. Observasi, bila kambuh kontrol kembali

E. Antibiotik diteruskan sampai biakan kuman negatif

109. Seorang anak usia 3 tahundibawa ke dokter THT dengan keluhan suara parau selama 2 bulan. Tidak ada batuk, tidak demam, napas agak sesak. Anak cukup aktif, gizi baik, tidak tampak sakit. Anak tersebut anak pertama dari seorang ibu dengan riwayat partus lama. Si ibu sudah kawin cerai sebanyak lima kali dan baru mempunyai anak pada perkawinan terakhir. Dugaan penyakit anak di atas adalah: A. Laringitis tuberkulosa B. Laringitis jamur C. Kista laring D. Papiloma laring E. Polip laring

110. Seorang anak perempuan 8 tahun diantar ibunya ke unit rawat darurat RS dengan keluhan sakit menelan 4 hari, tidak mau makan, sumer (subfebris). Makin hari ank tampak lemah dan sakit tambah berat. Pada pemeriksaan ank tampak sakit, gizi sedang, tidak sesak. Pada pemeriksaan leher agak

membesar, nyeri tekan. Pada pemeriksaan dada tampak retraksi ringan pada daerah interkostal dan epigastrium. Pada pemeriksaan faring ismus fausium menyempit. Tonsil kanan membesar dan tertutup selaput putih tebal.

Pemeriksaan lebih cermat sulit dilakukan karena anak kesakitan. Kecurigaan utama terhadap anak tersebut:

A. Tonsilitis akut streptokokus B. Difteri tonsil

C. Abses peritonsil D. Benda asing tonsil E. Tumor tonsil

111. Pernyataan di bawah ini yang benar tentang mendengkur: A. Salah satu tanda obstruksi laring.

B. Bunyi dengkur berasal dari bagian saluran napas atas yang menyempit. C. Dapat terjadi karena bergetarnya palatum molle, arkus tonsil dan pangkal

lidah

D. Bunyi bersifat frekuensi tinggi

E. Volume mendengkur selalu sama setiap saat 112. Laringitis akut:

A. Ambang batas tahanan pita suara menurun sehingga suara parau B. Etiologi tersering kuman gram positif

C. Faktor risiko tinggi pada penyakit autoimun

D. Pemberian antibiotik tidak mempercepat penyembuhan E. Gejala lebih ringan pada anak

113. Komplikasi fatal yang menyertai tonsilitis akut pada penderita imunocompromise adalah: A. Mediastinitis B. Sepsis C. Abses peritonsil D. Bronkopneumoni E. Demam reumatik

(28)

114. Infeksi mononucleosis:

A. Penderita menunjukkan leukositosis berat B. Mono-spot test negative

C. Dihubungkan dengan infeksi EBV

D. Tidak ada hubungan dengan cytomegalovirus E. Prognosis buruk

115. Seorang wanita instruktur senam 30 tahun berobat ke praktek pribadi dokter THT dengan keluhan suara parau selama hampir sebulan. Sehabis bekerja suara parau tambah berat, kadang-kadang tidak keluar suara. Saat melatih senam sering sulit untuk bersuara keras (berteriak). Dia juga seorang perokok sejak 3 tahun yang lalu. Dugaan penyakit wanita tersebut adalah:

A. Laringitis kronis B. Tumor laring C. Nodul pita suara D. Paresis aduktor E. Web laring

116. Pemeriksaan awal untuk penderita di atas dalah: A. Stroboskopi

B. Laringoskopi langsung C. Laringoskopi tak langsung D. Laringoskopi serat optic

E. X-foto leher soft tissue technique

117. Kondisi di bawah ini yang merupakan indikasi trakeotomi adalah: A. Abduktor paralisis unilateral

B. Abses epiglottis

C. Laringitis akut dengan stridor D. Intubasi jangka panjang E. Pra laringektomi

118. Kekurangan krikotrotomi dibandingkan dengan trakeotomi: A. Harus dilakukan oleh dokter THT yang berpengalaman B. Memerlukan pelatihan jangka panjang

C. Tidak dapat dilakukan pada bayi

D. Sulit menentukan lokasi yang tepat untuk pungsi E. Tube tidak boleh dipertahankan lebih dari 24 jam

119. Seorang kakek usia 65 tahun mengeluh bila bangun pagi suara parau, dan terasa pahit di tenggorok, bila siang berkurang. Sering berdehem (throat

clearing). Waktu tidur sering terbangun dan batuk-batuk. Si kakek juga mantan perokok. Gejala pada kakek tersebut dapat terjadi pada:

A. Laringitis kronik B. Larungitis tbc C. Papilloma laring D. Laringitis refluks E. Laringitis spasmodic

120. Untuk memperjelas kelainan pada kasus di atas (soal No.88), pemeriksaan yang dilakukan adalah:

A. Laringoskopi langsung B. Laringoskopi serat optic C. Pemeriksaan sputum

D. Pemeriksaan pH cairan lambung E. Pemeriksaan faal menelan

121. Penyebab dari perforasi esophagus tersering adalah; A. Benda asing tajam esophagus

B. Karsinoma esofagus C. Iatrogenik

(29)

D. Trauma torak

Referensi

Dokumen terkait