MELAKUKAN PERBAIKAN
SISTEM TRANSMISI MANUAL
Jl. Sawit Raya RT.04 RW.01 Pasir Putih, MB. Ketapang, Sampit Telp. 0531 – 32089 Fax. 0531 – 32049
e-mail : smekdaspt_unggul@yahoo.co.id & office@smkn2sampit.sch.id www.smkn2sampit.sch.id
SMK NEGERI 2 SAMPIT
PENYUSUN
MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL
I. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR
Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis transmisi
2. Menyebutkan nama komponen transmisi manual pada sepeda motor
3. Menyebutkan fungsi komponen transmisi manual pada sepeda motor
4. Menjelaskan cara kerja transmisi sepeda motor
5. Melakukan perawatan dan perbaikan transmisi pada sepeda motor
II. URAIAN MATERI
A. PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA
Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada
sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau
tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalanan mendaki, sepeda motor
membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda
motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena
katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus
dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat
sepeda motor berjalan pada jalanyang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak
diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus
dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin
(daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan
sistem pemindahan tenaga.
Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah
sebagai berikut:
Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan
motor starter, piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston
bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di dalam silinder atau crankcase. Kevakuman
tersebut selanjutnya menarik (menghisap) campuran bahan bakar dan udara melalui
karburator (bagi sistem bahan bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan
bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran
masuk sebelum katup masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.
Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di
dalam silinder dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar
dengan cepat (peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut melakukan expansi
(pengembangan) dan mendorong piston ke bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan
melalui connecting rod (batang piston), lalu memutar crankshaft. Menekan piston
naik untuk mendorong gas hasil pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah
yang sama. Gerak piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar
yang halus. Tenaga putar dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang
melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box (transmisi), sprocket penggerak, rantai
dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar
terjadi penambahan tenaga.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ketahui komponen-kompenen dari
system pemindahan tenaga pada sepeda motor, yaitu meliputi :
1. Kopling (clutch), dibedakan menjadi kopling mekanis dan kopling otomatis
2. Transmisi, dibedakan menjadi transmisi manual dan transmisi otomatis
3. Final drive, dibedakan menjadi type sprocket/rantai, type shaft drive, dan type
sabuk/puli
Selanjutnya, pada modul ini hanya akan dibahas untuk trasmisi manual.
B. TRANSMISI MANUAL (MANUAL GEAR BOX)
Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan
putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi
transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin
sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi
menjadi ; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan
gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi-gigi-gigi tersebut
terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input
shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan
kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci
gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada
sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus
menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi
tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).
Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Contoh konstruksi kopling manual
Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi
berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan
mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih
gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada
bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki,
maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang
dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian
putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.
Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini
akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap
pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros
tempat gigi itu berada.
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada
pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada
porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya),
gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi
masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai
alat penguncinya adalah gigi geser.
Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar moment atau daya. Susunan roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan kecepatan dan momen yang diperlukan. Besar kecilnya momen pada roda belakang (rear wheel) tergantung dari transmisi. Di bawah ini dijelaskan bagaimana momen/daya dapat diperbesar lewat transmisi.
Pada gambar 3. Apabila ada beban seberat 500 kg yang ditempatkan 6 m jauhnya dari tumpuan, maka tenaga yang timbul pada ujung lain adalah 3000 kg. Apabila pada ujung yang lain ditempatkan beban seberat 1000 kg yang berjarak 2 m pada tumpuan, maka beban tersebut dapat terangkat dengan mudah sekali
Gambar 3.
Sekarang pada gambar 4. Apabila kita ingin mengangkat beban sebesar 5000 kg, maka dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m dari tumpuan (fulcrum)
Gambar 4.
Sekarang pada gambar 5. Apabila kita ingin mengangkat beban seberat 5000 kg, maka dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m dari tumpuan (fulcrum)
Gambar 5.
Pada gambar 5. Terlihat jarak bergeraknya tuas, apabila tuas sebelah kiri diberi beban 500 kg dan tuas sebelah kanan tumpuan diberi beban 500 kg, maka tuas sebelah kiri akan naik sejarak
b M 1000 kg B 500 kg Ket : a. Tumpuan (fulcrum) b. Tuas (lever) a 6 m 2 m B 500 kg M….? kg 1 m 10 m 10 m 500 kg 1 m 1 0 m B 500 kg
10 m, sedang sebelah kanan akan turun 1 m, apabila tuas tersebut digerakkan dengan kecepatan konstan.
Dengan contoh di atas, kita ingat yang dimaksudkan dengan momen. Momen terhadap sebuah benda adalah apabila sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi garis kerja gayanya tidak melalui pusat benda.Dengan demikian sebuah momen akan selalu membuat putaran yang disebkan adanya jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat benda. Moment terhadap suatu titik adalah besar gaya yang bekerja dikalikan dengan jarak tegak lurus antara gaya terhadap titik. Gaya satuannya Kilogram(kg) dan momen (M) satuannya kg.m
Contoh sederhana di atas dapat disimpulkan bahwa beban konstan 500 kg dapat mengangkat beban sebesar 1000 kg dengan mudah dan dapat mengangkat beban 5000 kg dengan lambat tergantung dari jarak penempatan beban 500 kg dari tumpuan. Pada kendaraan B = 500 kg adalah tenaga mesin, beban 1000 kg dan 5000 kg adalah beban kendaraan dan tuas adalah transmisi. Dari sis dapat disimpulkan bahwa :
1. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen ditingkatkan, maka kendaraan dapat mengangkat beban yang lebih besar walaupun kecepatan kendaraan lambat
2. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen dikurangi oleh transmisi maka beban kendaraan yang dapat diangkat akan berkurang walaupun kecepatan kendaraan bertambah.
Pada gambar 5 terlihat dua buah roda gigi yang saling berkaitan dimana roda gigi yang kecil memindahkan tenaganya pada roda gigiyang besar. Besarnya tenaga yang dipindah adalah 100 kg pada titik perkaitan kedua roda gigi. Karena jarak antara kedua drive shaft keperkaitan roda gigi mempunyai jarak yang berbeda, maka momen yang dihasilkan pun akan berbeda.Seperti gambar 5A, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 400 kg.m. Hal ini disebabkan jarak drive shaft ke titik perkaitan kedua roda gigi tersebut mempunyai jarak yang berbeda. Gambar 5B, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 200 kg.m
Gambar 5A
Momen 400 kg.m Tekanan pada permukaan roda gigi sebesar 100 kg
Gambar 5B. Prinsip penambahan momen pada roda gigi
Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat kecepatan dan torque
1. Gear kecepatan rendah (untuk start dan Menanjak)
Kecepatan Motor
Torque
Rendah Tinggi
Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan motor rendah tetapi tenaga yang dihasilkan besar.
2. Gear Kecepatan menengah
Kecepatan Motor
Torque
Menengah Menengah 2 1
Tekanan pada permukaan roda gigi sebesar 100 kg
3. Gear kecepatan tinggi(untuk jalan datar pada kecepatan tinggi)
Kecepatan Motor
Torque
Tinggi Kecil
Jika roda gigi yang besar memutarksn roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.
Gear Ratio dan Kecepatan Roda
Keterangan : Roda gigi penggerak
Roda gigi yang digerakkan
Z1 Z2 Mesin Roda Z4 Transmisi Z3 Rantai Z6 Z5
Z2 : Primary driven gear Z3 : Main Shaft Gear Z4 : Counter Shaft Gear Z5 : Drive Gear Sprocket Z6 : Driven Gear Sprocket
Total Ratio(TR) = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5
Hubungan antara Total Ratio (TR) dengan Kecepatan Kendaraan :
Rumus : V = xi xDxN x 1000 14 , 3 60 (km/jam) Dimama : D : diameter efektif roda (m) N : Putaran mesin
i : ratio reduksi total tiap gigi percepatan
Syarat –syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah :
1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi 2. Harus kecil, ringan, tidak mudah rusak dan mudah dioperasikan/diperbaiki 3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi
4. Kualitas bahan harus baik
C. KOMPONEN,FUNGSI KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
1. Jenis-jenis Transmisi
Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 2 (dua) Sliding mesh type
a. Trasmisi Manual Constan mesh type Syncromesh type
b. Transmisi Otomatis Continuously Variable Transmision (CVT) Transmision Otomatis Fluida type
Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis constant mesh type dan sekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang pada kendaraan type matic, type ini sering juga disebut V-belt automatic tanpa shift mechanism/Continously Variable Transmision(CVT)
a. Type Continously Variable Transmision (CVT) akan dipelajari pada kelas XII pada semester 2
b. Constant mesh type
Nama komponen dan fungsi masing-masing : Komponen utama transmisi type constant mesh adalah : a. Main shaft (poros utama)
Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser. Poros utama selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.
b. Counter shaft (poros lawan)
Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama. c. Shift fork sebegai penggerak gigi geser
d. Shift drum sebagai penggerak shift fork Gigi-gigi transmisi antara lain :
1. Gigi mati : yaitu gigi yang akan berputar jika poros berputar 2. Gigi bebas : yaitu gigi yang berputar bebas pada poros
3. Gigi geser : yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros ( ke arah kiri atau arah kanan)
Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda giginya yang sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda gigi bergeser akan masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG nya.
Sesuai dengan gambar di atas terdiri dari beberapa gigi yaitu : 1. Main shaft (poros utama) terdapat beberapa gigi yaitu : a. M1 : Gigi mati
b. M4 : Gigi bebas c. M3 : Gigi geser mati d. M5 : Gigi bebas e. M2 : Gigi mati
f. Z2 : Primary driven gear
2. Counter shaft (poros lawan) terdapat beberapa gigi yaitu : a. C1 : Gigi bebas
b. C4 : Gigi mati geser c. C3 : Gigi bebas d. C5 : Gigi mati geser e. C2 : Gigi bebas
3 Mekanisme Pemindah Gigi
Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi percepatan agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat tanpa menimbulkan bunyi. Ada dua type pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :
Z 2
Z 1
a. Type Rotari
Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal kembali seperti pada ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada shift arm menggerakkan cam yang berbentuk silinder dengan parit sebagai jalur dimana pin shift fork berada, dengan demikian shift fork bergerak sesuai putaran cam
Pemindah gigi type rotary yang dibongkar : .
b. Type Balik (Return Type)
Type ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan untuk kembali harus mengikuti cara kebalikannya,seperti pada gambar pemindahan melalui gear. Alur pada Gear shift lever
Gear shift cam Gear shift lever
Gear shift shaft Gear shift fork
Gear shift cam
Gear shift arm
Gear shift fork
Gear shift shaft
Shift fork shaft
cam tidak berhubungan melingkar, dan garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai arahan pada cam
Cara kerja transmisi manual : SIKAP 1.
Apabila kita ingin transmisi pada sikap 1, hal ini berarti gigi C1 harus mendapat putaran dari poros utama (main shaft) oleh karena itu gigi C1 harus dibuat gigi mati, agar bisa memutarkan poros lawan (counter shaft) yaitu dengan cara menggeser gigi mati geser C4 ke arah gigi C1 agar DOG pada gigi C4 masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi C1, sehingga gigi C 1 akan berubah menjadi gigi mati.
Aliran tenaga pada sikap 1 adalah :
Mesin Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear) main shaft M1 (gigi mati) C1(gigi bebas)
SIKAP 2.
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya ke primary driven gear meneruskan tenaga ke main shaft melalui kopling, memutarkan roda gigi M2(gigi mati) , selanjutnya memutarkan roda gigi C2(gigi bebas), gigi geser(C5) digeser ke kanan mengunci gigi bebas C2 selanjutnya menuju cunter shaft.
Aliran tenaga pada sikap 2 adalah :
Mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear) main shaft M2(gigi mati) C2(gigi bebas) C5(gigi geser) Counter shaft
Gear shift lever Gear shift fork
Gear shift drive gear
Gear shift driven gear Gear shift shaft
Cam groove
Gear shift cam Gear shift fork
Counter shaft C4 (gigi mati
SIKAP 3
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya memutarkan primary driven gear, meneruskan tenaganya ke main shaft melalui kopling,selanjutnya tenaga diteruskan menuju M3(gigi geser mati) memutarkan C3(gigi bebas), C4(gigi mati geser) digeser ke kanan mengunci C3(gigi bebas) menyatu dengan counter shaft selanjutnya meneruskan tenaganya ke gear sprocket.
Aliran tenaganya adalah : mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear) Main shaft M3(gigi geser mati) C3(gigi bebas) C4(gigi
geser mati)
SIKAP 4
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda gigi bebas (M4), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kiri mengunci roda gigi bebas (M4) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi M4 memutarkan roda gigi C4(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket
Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear)
Main shaft M4(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M4(roda gigi bebas) C4(gigi geser mati) counter shaft gear sprocket
SIKAP 5
Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda gigi bebas (M5), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kanan mengunci roda gigi bebas (M5) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi bebas(M5) memutarkan roda gigi C5(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear)
Main shaft M5(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M5(roda gigi bebas) C5(gigi geser mati) counter shaft gear sprocket
D. MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL SEPEDA MOTOR
sprocket gear Counter
Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual pada sepeda motor, tidak terlalu rumit, namun memerlukan ketelitian diantaranya sebagai berikut :
a. Memeriksa sistem pelumasan secara visual.
Memeriksa sistem pelumasan secara visual mengenai kebocoran minyak pelumas, misalnya kebocoran dari oil seal pada pemindah gigi (gear shift lever), kebocoran oli dari valve seal cover, kebocoran oli dari counter shaft pada drive gear sprocket, packing pada cylinder head cover, packing cylinder head, packing pada blok mesin,seal pada dip stick(tutup lubang pengisian oli dan seal juga berfungsi mengukur si oli pada mesin atau packing yang lain.Jika terjadi kebocoran seperti itu harus cepat dilakukan penggantian seal atau packing.Jika tidak diganti akan mengakibatkan volume oli mesin akan berkurang, berakibat buruk pada komponen mesin itu sendiri, juga merusak komponen transmisi dan kopling, karena oli mesin berfungsi tidak hanya melumasi mesin, juga melumasi kopling dan transmisi, berakibat cara kerja kopling dan transmisi tidak baik dan merusak komponen kopling dan transmisi itu sendiri.
b. Memeriksa pelumasan transmisi.
Pelumasan pada transmisi sangat penting, mengingat transmisi terdiri atas banyak komponen yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya, dimana mesin,kopling transmisi dan komponen lainnya menjadi satu unit. Pelumasan diperlukan untuk menghindari terjadinya keausan sebagai akibat kontak langsung antara logam dengan logam komponen transmisi. Minyak pelumas yang digunakan pada kendaraan sepeda motor biasanya minyak pelumas multi grade seperti : 20 W 40 atau 20 W 50.Menggunakan minyak pelumas sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat kendaraan(sesuai manual). Penggantian minyak pelumas harus rutin sesuai dengan jarak tempuh yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat kendaraan. Untuk itu speedometer harus jalan sehingga bisa mengukur jarak yang telah ditempuh oleh sepeda motor itu. Ada motor yang direkomendasikan olinya harus diganti setiap 3000 km.
c. Menganalisa terhadap gejala gangguan pada transmisi dan cara mengatasi.
Analisa gangguan transmisi dapat dilakukan dengan mengendari kendaraan sambil mencoba mengoperasikan transmisi pada berbagai sikap atau test jalan. Adanya gangguan pada transmisi kemungkinan disebabkan oleh kesalahan pada transmisi.
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi seperti : Gejala Penyebab Perbaikan 1. Sulit memindahkan
gigi transmisi
a. Penyetelan kopling tidak benar b. Shift fork shaft bengkok
c. Fork claw(cakar garpu)
a. Lakukan penyetelan kopling b. Ganti shift fork shaft c. Luruskan/ganti
bengkok
d. Shift drum cam groove(alur bubungan tromol pemindah gigi rusak
e. Oli transmisi kurang f. Oli transmisi encer
d. Perbaiki alur atau diganti e. Tambahkan oli
f. Ganti oli dengan viskositas yang sesuai dan penggantian oli sesuai dengan manual book 2. Transmisi meloncat
keluar dari gigi
a. Dog gear (tonjolan penggerak roda gigi) dan slots (lubang-lubang penggerak roda gigi) aus.
b. Fork shaft bengkok
c. Shift drum stopper bengkok
a. Perbaiki dogs gear dan sltos jika tidak bisa diperbaiki, diganti
b. Perbaiki atau ganti c. Ganti dengan yang baru
3. Suara tidak normal/berisik
a. Bantalan Big end connecting rod aus
b. Bantalan crankshaft aus c. Bantalan transmisi aus
a. Ganti bearing connecting rod b. Ganti bearing crankshaft c. Ganti bearing transmisi
2. Memperbaiki transmisi sepeda motor
Setelah dilakukan pemeliharaan terhadap transmisi, ternyata masih ada masalah, maka dilakukan perbaikan total pada transmisi tersebut. Perbaikan total sering disebut dengan overhaul. Karena sepeda motor berbeda dengan kendaraan roda 4, dimana pada kendaraan roda 4, mesin, kopling dan transmisi berdiri sendiri, sedangkan pada kendaraan roda 2 mesin, kopling dan transmisi menjadi satu unit. Pada pembahasan mengenai perbaikan transmisi langsung hanya membahas perbaikan transmisi, sedangkan pembahasan mesin dan kopling sudah dibahas pada modul
“Melakukan perbaikan engine berikut komponen-komponennya dan “Melakukan perbaikan sistem kopling”
Pada kegiatan pembaelajaran ini membahas proses pembongkaran transmisi,memeriksa komponen transmisi yang telah dibongkar serta merakit kembali
a. Membongkar transmisi 1. Langkah persiapan :
Sebelum melakukan proses pembongkaran transmisi, perlu dipersiapkan alat-alat tangan, alat-alat khusus, nampan tempat menaruh komponen yang dibongkar, tempat menampung
oli mesin, lap agar komponen yang dibongkar tidak kotor. Hal ini bertujuan untuk efisien waktu.
2. Alat-alat tangan :
Alat-alat tangan yang diperlukan :
a. Kunci pas 1 set b. Kunci ring 1 set c. Kunci shock
d. Tang circlip(external,internal spring pliers) e. Obeng(+,-)
f. Palu plastik/palu karet, palu besi
Alat-alat khusus :
a. Crank case separator b. Fly wheel puller c. Clutch holder tools d. Rotor holder tools e. Crank case installer f. Nampan
Bahan Praktek :
1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X
Keselamatan Kerja :
a. Keselamatan terhadap peserta didik: gunakan pakaian kerja, penampilan yang rapi, rambut tidak boleh panjang bersepatu yang lengkap dan anti slip.
b. Keselamatan terhadap alat-alat praktek : gunakan alat-alat tangan maupun alat-alat khusus sesuai dengan fungsinya
c. Keselamatan terhadap bahan praktek : lakukan langkah membongkar atau melepas komponen sepeda motor dengan mengikuti buku petunjuk/buku manual
b. Membongkar memeriksa dan memasang transmisi
Untuk pembongkaran transmisi, peserta diklat telah lulus kompetensi“Melakukan
perbaikan engine berikut komponen-komponennya dan “Melakukan perbaikan sistem kopling”, diantaranya melakukan overhaul cylinder head, cylinder block dan overhaul clutch.
Di bawah ini dijelaskan langkah-langkah membongkar memeriksa dan memasang transmisi.
Lepaskan baut, lengan stopper dan pegaspengembali
Lepaskan poros pemindah gigi sambil menahan Ke bawah lengan pemindah gigi seperti terlihat pada gambar
.
Lepaskan baut dan pelat bubungan pemindah gigi
2. PEMERIKSAAN
Periksa poros pemidah gigi terhadap kebengkokan,
keausan atau kerusakan.
Periksa pegas lengan pemindah gigi dan pegas pengembali terhadap kerusakan atau kelelahan.
Bubung an Baut bubungan Plat bubungan pemindah gigi Bubungan
3. PEMASANGAN
Pasang pin-pin teromol pemindah gigi dan pin-pin pelat stopper ke dalam lubang pada teromol pemindah gigi.
Pasang pelat stopper dengan mentepatkan lubang pada pelat dengan pin-pin pelat stopper pada teromol
pemindah gigi.
Pasang cincin washer dan kencangkan baut pelat stopper dengan torsi yang telah ditentukan. TORSI : 1,7 kg-m
Lumasi bibir sil oli poros pemindah gigi dengan minyak gemuk.
Pasang poros pemindah gigi sambil menahan ke bawah lengan pemindah gigi seperti terlihat pada gambar.
CATATAN
Pasang poros pemindah gigi dengan mentepatkan ujung-ujung pegas pengembali
dengan tangkai yang menonjol dari bak mesin.
Plat Bubungan pemindah gigi Baut plat stopper Lengan pemindah gigi
Pasang pegas pengembali dan lengan stopper, kemudian kencangkan baut dengan torsi yang telah
ditentukan. TORSI : 1,0 kg-m
Pasang pedal pemindah gigi dan kencangkan baut bautnya
Pembongkaran Crankcase(bak mesin) Lepaskan cincin pengunci dari poros (spindle) kick
starter.
Buka kait pegas pengembali dan lepaskan penahan
dan pegas pengembali.
Baut pengikat Pegas pengembali
baut
Lengan stopper
Pedal pemindah gigi
Penahan Return spring
Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi
Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi. Kendorkan baut-baut bak mesin dengan pola bersilang dalam 2-3 langkah.
Turunkan bak mesin kiri.
Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.
Lepaskan gasket dan pin-pin dowel.
Baut penahan
Soket posisi roda gigi
Baut pengikat
Selang pernapasan
Bak mesin kanan
Bak mesin kiri
Bak mesin kanan Bak mesin kanan
Poros Engkol
Lepaskan poros engkol dari bak mesin kiri.
Jika perlu, lepaskan poros (spindle) pembimbing rantai mesin dan sproket pembimbing.
Pemeriksaan
Ukur jarak kerenggangan aksial kepala besar batang
penggerak dengan lidah pengukur (feeler gauge). BATAS SERVIS : 0,6 mm
Ukur jarak kerenggangan radial kepala besar batang
penggerak pada titik simetris seperti pada gambar. BATAS SERVIS: 0,05 mm
Bak mesin kanan
Bak mesin kanan
Putar lingkaran bagian luar bantalan poros engkol dengan jari anda.
Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian dalam bantalan
terpasang dengan erat pada poros engkol.
Periksa sproket rantai mesin, terhadap keausan atau
kerusakan.
Jika sproket rantai mesin diganti, tepatkan bagian tengah gigi sproket dengan bagian tengah alur pasak
seperti pada gambar.
Letakkan poros engkol pada tempat penopang atau
blok-V dan ukur keolengan dengan menggunakan meter pengukur (dial gauge).
Lokasi pengukuran ditunjukkan seperti pada gambar.
BATAS SERVIS: 0,10 mm
PEMASANGAN
Pasang sproket pembimbing dan poros (spindle) pembimbing.
Pasang poros engkol pada bak mesin kiri
TRANSMISI
PELEPASAN
Lepaskan poros utama, poros lawan dan tromol pemindah gigi sebagai satu rakitan.
PEMBONGKARAN TRANSMISI
Bongkar poros utama, poros lawan dan tromol pemindah gigi.
Poros engkol
Tromol pemindah gigi
Counter shaft
Main shaft
Tromol pemindah gigi
PEMERIKSAAN TRANSMISI
Periksa gigi-gigi gir, lubang-lubang penyambung dan
gigi-gigi terhadap keausan yang tidak normal atau kurangnya pelumasan.
Ukur diameter dalam dari tiap gigi. BATAS SERVIS:
M2, C3 : 17,10 mm C1 : 20,10 mm
Ukur diameter dalam dan luar dari bos gigi C1. BATAS SERVIS:
Diameter luar : 19,93 mm Diameter dalam : 17,08 mm
Periksa alur garpu pemindah pada gigi pemindah gigi
terhadap keausan atau kerusakan yang berlebihan. Ukur diameter luar dari poros utama dan poros lawan.
BATAS SERVIS: Pada gigi M2: 16,95 mm Pada gigi C1: 16,94 mm
PERAKITAN TRANSMISI
PEMBONGKARAN TROMOL PEMINDAH GIGI
Lepaskan klip-klip pin pembimbing.
Lepaskan pin-pin pembimbing, kemudian lepaskan garpu-garpu pemindah.
Garpu pemindah klip Tromol pemindah gigi
Periksa alur-alur tromol pemindah gigi akan terhadap
keausan atau kerusakan.
Ukur diameter luar tromol pemindah gigi. BATAS SERVIS: 33,93 mm
Ukur diameter dalam garpu pemindah.
BATAS SERVIS: 34,15 mm
Ukur ketebalan cakar garpu pemindah. BATAS SERVIS: 4,60 mm
Pasang garpu-garpu pemindah pada tromol pemindah gigi.
Pasang pin-pin pembimbing dan kencangkan dengan
klip-klip.
Klip pin
pembim Tromol pemindah gigi
Garpu pemindah gigi Pin pembimbing
PENGGANTIAN BANTALAN
TRANSMISI
Putar lingkaran dalam bantalan dengan jari anda. Bantalan-bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan terpasang erat pada bak mesin.
Gantikan bantalan jika bantalan tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau terpasang longgar pada bak mesin.
Lepaskan sil oli poros lawan.
Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin kanan.
Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin kiri
Bantalan poros lawan
Masukkan bantalan-bantalan ke dalam bak mesin. KUNCI PERKAKAS: Driver 07749 - 0010000 Attachment, 28 x 30 mm 07946 - 1870100 Attachment, 37 x 40 mm 07746 - 0010200 Pilot, 12 mm 07746 - 0040200 Pilot, 17 mm 07746 - 0040400
Lumasi gemuk pada bibir sil oli baru poros lawan. Pasang sil oli poros lawan.
PEMASANGAN TRANSMISI
Lumasi gigi-gigi transmisi dan tromol pemindah gigi
dengan oli mesin yang bersih.
Rakit poros utama, poros lawan dan tromol pemindah
gigi seperti pada gambar.
Pasang poros utama, poros lawan, dan tromol pemindah gigi sebagai satu rakitan pada bak mesin kiri.
Putar tromol pemindah gigi untuk memeriksa cara kerja transmisi.
Oil seal
Poros lawan Poros utama
Tromol pemindah gigi
Main shaft,counter shaft,rakitan tromol penggerak gigi
KICK STARTER
PELEPASAN
Lepaskan poros (spindle) kick starter dari mesin kanan.
BONGKAR
Lepaskan cincin washer .
Lepaskan cincin pengunci dan lepaskan ratchet starter dan pegas ratchet .
Lepaskan cincin pengunci, cincin washer dan gigi pinion starter.
PEMERIKSAAN
Periksa poros (spindle) kick starter terhadap kebengkokan.
Periksa pegas gesek terhadap keausan. Periksa setiap bagian terhadap keausan atau kerusakan, ganti jika perlu.
Cincin washer Pegas ratchet Cincin pengunci Ratchet starter Cincin washer Cincin washer
PERAKITAN
Perakitan dilakukan dalam urutan kebalikan dari pelepasan.
PEMASANGAN
Pasang poros (spindle) kick starter dengan mentepatkan pegas ratchetnya dengan alur pada bak
mesin kiri seperti pada gambar.
PERAKITAN BAK MESIN
Bersihkan permukaan tempat gasket pada bak mesin
sebelum merakit.
Pasang pin-pin dowel dan gasket baru pada bak mesin kiri.
Pasang bak mesin kanan di atas bak mesin kiri. CATATAN
Pastikan bahwa gasket tetap pada di tempatnya.
Pasang dan kencangkan baut-baut bak mesin dalam pola bersilang dalam 2-3 langkah.
Pasang selang pernapasan bak mesin.
tepatkan Poros kick starter
Dowel pin
Poros kick starter
Bak mesin kiri Bak mesin kanan
Selang pernafasan
Pasang rotor saklar posisi gigi dengan mentepatkan pin pada alur tromol pemindah gigi.
Pasang baut soket pada tromol pemindah gigi
kemudian kencangkan baut dengan torsi yang ditentukan.
TORSI PENGENCANGAN: 1,2 kg-m
Pasang pegas pengembali dan penahan pada poros (spindle) kick starter.
Pasang cincin pengunci pada alur poros kick starter.
Pasang bagian-bagian yang dilepaskan kebalikan dari pelepasan.
Rotor saklar posisi gigi tepatkan
Rotor saklar posisi gigi Baut soket
penahan
Cincin pengunci Pegas pengembali
E. EVALUASI
1. Apakah fungsi transmisi pada kendaraan bermotor, dan apa dampaknya jika kendaraan tanpa transmisi ?
2. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh transmisi !
3. Hitunglah gear ratio dan kecepatan roda belakang dengan data-data sebagai berikut :
Dimana :
Z1 : 18 Putaran mesin (N1) : 10.000 rpm Z2 : 67 Diameter roda : 55 cm
Z3 : 21 Hitunglah : Total Ratio (i) Putaran roda belakang dan Z4 : 23 Kecepatan roda belakang(V)
Z5 : 15 Z6 : 37
4. Amati sepeda motor tempat anda praktek industri. Apa jenis transmisi yang digunakan pada kendaraan tersebut?
5. Sebutkan alat-alat khusus(SST) yang diperlukan pada saat overhaul transmisi! dan jelaskan fungsi masing-masing alat khusus tersebut
6. Sebutkan beberapa langkah kerja sebelum membongkar/membelah transmisi !
7. Pada saat memasang garpu pemindah(shift fork) perlu memperhatikan tanda pemasangan,tanda apakah itu? Apa tujuannya?
Z Z2 Mesin 55 cm Z4 Roda Z3 Rantai Z6 Z5
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto,dan Hirao Osamu, 1991. Pedoman untuk Mencari Kerusakan, Merawat dan
Menjalankan Kendaraan Bermotor, Jakarta : Pradnya Paramita.
Edi Siregar,2008, Buku Pintar Otomotif, Delapratasa Publishing,
PT. Astra International, 2000,Buku Pedoman ReparasiHonda Supra, Jakarta.
Fathun Muharto, Yadi Rahmat, 2008, Pemeliharaan transmisi Manual, Arya Duta, Sukamaju,Depok PT. Indomobil Suzuki International, 2003, Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor,Jakarta
PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia,Basic Mechanic Training, Jakarta