dapat mempengaruhi kinerja dari peralatan tetapi juga
psikis dan flsik dari pada manusia.Pembahasan lebih lanjut pada mesin pendingin ini adalah alat pendingin terdiri dari evaporator compressor, condensor, dan alat pendukung lainnya.
B.4.2. KRITERIA PENEMPATAN AIR CONDITIONING (AC) SPLIT Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (British Thermal Unit) atau besaran satuan kalori. BTU menentukan kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.
Untuk jenis AC Split, harus dipikirkan penempatan indoor unit atau outdoor unit. Pemasangan indoor unit perlu memperhatikan arah angin (air flow) dari blower AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul disatu titik.
Penempatan outdoor unit juga perlu diperhatikan, letakkan outdoor unit ditempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terhindar dari hujan. Untuk Air Conditioning (AC) kapasitas 1 PK jarak yang aman antar indoor unit dengan outdoor unit berkisar antara 3 meter sampai 7 meter. Jika memasang Air Conditioning lebih dari satu, hindari perletakan outdoor unit secara berdekatan dengan outdoor unit lain, sebaiknya letakan sejajar sehingga sirkulasi udara tidak terganggu.
C. SISTEM PENGAMAN KELISTRIKAN PENANGKAL PETIR
C.l. UMUM
Penangkal petir adalah suatu sistem perlindungan untuk bangunan dari sambaran petir secara langsung yang dapat mengurangi resiko kerusakan atau melindungi orang yang berada disekitarnya.
Penangkal petir terdiri dari Eksternal protection dan Internal protection :
a. Ekstemal Protection Penangkal Petir
Ekstemal Protection Penangkal Petir adalah sebuah sistem perlindungan pada bangunan dari bahaya sambaran yang dimungkinkan menyambar dan mengenai bangunan secara langsung, perlindungan ini merupakan perlindungan utama untuk sebuah bangunan sehingga perlindungan ini dapat mengurangi tingkat resiko terjadinya kerusakan sampai pada resiko korban jiwa terhadap bangunan atau orang orang yang berada disekitarnya.
Ada berbagai jenis penangkal petir ekstemal :
• Penangkal Petir Faraday atau Franklin (Penangkal Petir Pasif atau istilah umumnya penangkal petir konvensional). • Penangkal Petir Elektrostatik atau Membran Sistem
(Penangkal Petir Aktif atau istilah umumnya penangkal petir modern).
Kedua jenis Penangkal Petir tersebut bisa di pasang dan
diaplikasikan dimana saja, tergantung dari kebutuhan dari
sebuah bangunan. Untuk bangunan dengan area yang tidakbegitu luas/sempit ( rumah tinggal) pemasangan Faraday atau
franklin sistem sudah memadai tetapi untuk bangunan yang mempunyai area yang cukup luas misalnya seperti gedung pada kawasan industri, daerah perkebunan pemasangan jenispenangkal petir elektrostatik sistem sangatlah ideal dan cocok
untuk bangunan seperti ini.Ada
4
bagian
utama
penyusun
instalasi penangkal
petir
ekstemal :
• Terminal Penangkal Petir • Kabel Penghantar
• Tiang Penyangga
• Pentanahan (Grounding)
b. Internal Protection Penangkal Petir adalah sistem pengaman
jaringan kabel daya atau data di dalam bangunan agar efek dari
sambaran petir tidak merusak peralatan elektronik dan komunikasi.Pada dasarnya jaringan kabel udara PLN sudah dilengkapi
perangkat penahan lonjakan tegangan akibat
petir (Lightning
Arrester), di setiap Gardu Induk - Gardu Distribusi ~ Trafo
Distribusi. Akan tetapi, sebagai langkah aman untuk melindungi jaringan perangkat elektronik dari arus petir atau induksi petir, maka dipasang internal protection.Teknik yang standar adalah dengan memasang internal
protection dengan menggunakan Surge Arrester petir secara
berlapis :
• Level 1 penangkal arus petir (Lightning Current Arrester) • Level 2 penangkal tegangan kejut petir (Surge Arrester)
•
Level 3 penangkal tegangan induksi petir (Device Arrester)
C.2 KRITERIA PENEMPATAN PENANGKAL PETIR
Penangkal
petir
jenis
konvensional/pasif
ditempatkan
pada
bangunan/gedung seperti Gedung Terminal, Gedung Power House,
Gedung CCR, Gedung DVOR, Gedung NDB, Gedung Tower dan
Gedung Kantor serta dapat melindungi peralatan listrik penunjang
operasional
penerbangan
didalamnya.
Penangkal
petir
jenis
modern/aktif ditempatkan dengan jarak satu sama lainnya sesuai
CCR, Gedung DVOR, Gedung NDB, Gedung Tower dan Gedung
Kantor serta peralatan listrik penunjang operasional penerbangan
yang ada didalamnya dari sambaran petir.Penangkal Petir yang bekerja dengan baik harus sanggup menangkal
atau
menyalurkan
lidah
api
petir
bermuatan
listrik
yang
menyambarnya ke pusat bumi tanpa menimbulkan kerusakan pada bangunan dan peralatan. Resistansi sistem pentanahan harus bemilai maksimum 5 Ohm.D. SISTEM PENGAMANAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP KEBAKARAN
FIRE FIGHTING SYSTEM (HYDRANT PILLAR, HYDRANT BOX, HYDRANT
PUMP, SPRINKLER, APAR) D.l. UMUM
Fire Fighting System merupakan suatu kesatuan sistem yang berfungsi untuk mencegah, memadamkan dan melindungi suatu bangunan / gedung dari bahaya kebakaran. Sistem ini terdiri dari beberapa jenis yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Detector adalah suatu peralatan sebagai pengindera kebakaran dan penyampaian isyarat sedini mungkin untuk dapat mencegah atau menanggulangi kebakaran sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar, baik jiwa, harta benda maupun kerusakan lingkungan.
b. Sprinkler merupakan suatu sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara tetap/permanen di dalam sebuah bangunan / gedung, yang dapat memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi kebakaran. Sprinkler adalah alat pemancar air untuk pemadaman kebakaran yang mempunyai tidung berbentuk deflector pada ujung mulut pancarnya sehingga air dapat memancar ke semua arah secara rata..
c. Sistem Distribusi Air Pemadam Kebakaran merupakan suatu sistem suplai air pemadam kebakaran yang terdiri dari hydrant pump dan hydrant pipe. Air diambil dari ground tank/reservoir menggunakan pompa ( Fire Main Pump, Diesel Fire Pump dan Jockey Pump ) dan dialirkan melalui pipa hydrant / pipa header (hydrant pipe) sampai ke sprinkler. Instalasi pipa terhubung dengan pressure tank yang dilengkapi dengan pressure switch yang berfungsi untuk mengoperasikan pompa pemadam kebakaran secara otomatis dan di setting sesuai dengan tekanan standar instalasi pipa gedung. Pipa hydrant (hydrant pipe) dibagi menjadi dua instalasi pipa yaitu pipa hydrant
(warna merah) dan pipa sprinkler (warna orange).
d. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan alat pemadam api yang berbentuk tabung yang mudah dioperasikan oleh satu orang dan mudah dijinjing. APAR ditujukan untuk memadamkan api awal kecil pada mula terjadinya kebakaran. Berat APAR bervariasi yaitu dari kapasitas 1 kg sampai dengan 16 kg. APAR dengan kapasitas lebih besar dari 16 kg disebut mobile unit ( kereta dorong ).
D.2. KRITERIA PENEMPATAN FIRE FIGHTING SYSTEM
D. 2.1. Penempatan Detector
a. Detector Asap (Smoke Detector)
1) Tinggi ruangan lebih dari 6 meter; 2) Luas areal 5-95 m2.
3) Jarak antar detector kurang dari 12 meter.
4) Jarak detector dengan dinding kurang dari 5 meter. 5) Kepekaan 0,8 s/d 1,5%/ fct smoke obstruction.
6) Dilengkapi
dengan
time
delay
dan
sensitivity
adjusment.
b. Detector Panas (Type Constant)
1) Tinggi ruangan kurang dari 6 meter. 2) Luas areal 25 s/d 46 m2.
3) Jarak antar detector kurang dari 6 meter.
4) Jarak detector dengan dinding kurang dari 3 meter. 5) Kepekaan aliran udara lm/sec, maksimal 56° C dan
bereaksi 25 s/d 50 detik. c. Detector Panas (Rate of Raises)
1) Tinggi ruangan kurang dari 6 meter. 2) Luas areal 25 s/d 46 m2.
3) Jarak antar detector kurang dari 6 meter.
4) Jarak detector dengan dinding kurang dari 3 meter. 5) Kepekaan aliran udara 0,85 m/sec, maksimal 30° C
diatas temperatur sekeliling dan bereaksi dalam 30 detik.
D.2.2. Penempatan Sprinkler
Sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara tetap/ permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi kebakaran, jumlah debit air ( liter/menit ) yang dikeluarkan oleh 4 kepala springkler yang berdekatan dan terletak di empat sudut bujur sangkar, persegi panjang atau jajaran genjang (kepala springkler dipasang selang seling) dibagi oleh 4 x luas bujur sangkar, persegi panjang atau jajaran genjang
2
tersebut di atas (m ).
D.2.3. Penempatan Sistem Distribusi Air Pemadam Kebakaran
2) Pipa tegak kering harus tidak dihubungkan pada dinding bangunan atau dipasang pada kolom penguat dinding.
3) Pemipaan sistem pipa tegak harus tidak tembus melalui daerah berbahaya dan harus ditempatkan sehingga terlindung dari kerusakan mekanis dan api. 4) Pipa tegak dan pemipaan lateral yang dipasok oleh
pipa tegak harus ditempatkan dalam tangga eksit yang diselubunei atau harus dilindunei denean tinekat
untuk tangga eksit yang diselubungi dalam bangunan dimana pemipaan ini ditempatkan.
Pengecualian : Dalam bangunan yang dipasang dengan sistem springkler otomatis yang disetujui, pemipaan lateral sambungan slang dengan diameter sampai 63,5 mm ( 2% inci ) tidak dipersyaratkan untuk dilindungi, pemipaan yang menyambungkan pipa tegak ke sambungan slang 38,1 mm ( 1 lAt inci).
D.2.4. Penempatan APAR
Penempatan APAR dalam ruangan gedung harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain :
Mudah terlihat Mudah terjangkau
Diletakkan secara tersebar dan tidak terkumpul. Tidak terkunci sehingga mudah digunakan.
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi ruangan gedung
(estetika penempatan).
E. SISTEM INFORMASI DAN ELEKTRONIKA BANDAR UDARA
E. 1 FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM (FIDS)
E.l.l UMUM
FIDS (Flight Information Display System) adalah peralatan yang berfungsi untuk memberikan informasi penerbangan secara aktual mengenai status dan waktu penerbangan melalui layar monitor.
E.1.2 KRITERIA PENEMPATAN FLIGHT INFORMATION DISPLAY SYSTEM (FIDS)
Komponen Flight Information Display System (FIDS) sebagai berikut :
a. Sistem data file;
b. Multi Channel Display (Staff TV) untuk memonitor jadwal penerbangan setiap hari;
c. Single Channel Display (Passenger TV/Monitor), memberikan informasi jadwal penerbangan kepada para penumpang;
d. Display Board/layar tampilan; e. Interface PC;
f. Center Operation.
Standar Penempatan Display Board/layar tampilan harus mudah terlihat pada lokasi-lokasi sebagai berikut :
1. Keberangkatan Domestik dan Intemasional 2. Kedatangan Domestik dan Intemasional 3. Tempat umum di Kedatangan
4. Check in Area Keberangkatan
5. Tempat Umum Check in Keberangkatan
Standar penempatan Sistem Data File :
Sistem data file/CPU diletakkan di ruang telekomunikasi utama yang terletak pada level klaim tas di terminal. CPU dilengkapi dengan CPU cadangan. Kedua unit itu dilengkapi dengan UPS.
E.2 PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS)
E.2.1 UMUM
PAS berarti Public Address, secara harfiah PAS / PA Sistem berarti perangkat yang berfungsi untuk pemanggilan / pengumuman pada suatu lokasi.
Umumnya PA Sistem diatur berdasarkan zona atau area-area tertentu, sehingga seorang operator dapat mengumumkan informasi hanya ke area-area tertentu saja tanpa harus menyiarkan ke seluruh lokasi.
PA secara sistem terdiri atas Microphone, Zone Selector, Processor Controller, Amplifier, loudspeaker, Beacon lamp dan Input/output interface sebagai I / O untuk sensor-sensor alarm.
a. Microphone berfungsi sebagai pengubah suara ke dalam sinyal elektronik sehingga bisa ditolak dan dimodiflkasi oleh perangkat elektronik lainnya. Biasanya langsung terintegrasi dengan perangkat zone
selector;
b. Zone Selector, adalah perangkat mekanik atau
elektronik yang digunakan untuk menilik kanal amplifier yang akan digunakan yang diatur berdasarkan zona pengaturannya;
c. Processor Controller, adalah perangkat kontroler pintar yang dapat mengatur penyaluran suara secara digital atau analog, dan dapat pula menyimpan / merekam suara-suara standard yang akan digunakan baik untuk pengumuman maupun untuk penyiaran sirine-sirine tanda bahaya (bukan hanya kebakaran)
d. Ampilfier adalah perangkat penguat sinyal suara untuk didistribusikan ke loudspeaker-loudspeaker diseluruh lokasi. Amplifier memiliki tingkatan-tingkatan power tertentu, ada yang memiliki kapasitas 100 W, 200 W, 250 W. Namun beban loudspeaker yang tersambung sebaiknya tidak penuh 80 % beban terpasang dari beban maksimum adalah disarankan.
e. Loudspeaker adalah perangkat pengubah sinyal elektrik ke sinyal suara, tiap loudspeaker memiliki karakteristik sendiri, baik kekuatan dari speakaer tersebut yaitu 6 W, 15 W atau 25 w maupun karakteristik / pola penyebaran suaranya.
E.2.2 KRITERIA PENEMPATAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS)
Tata Suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukkan,
Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan
suara agar bisa terdengar kencang tanpa mengganggu dan
mengabaikan kualitas dari suara-suara yang dikuatkan.
Pengaturan
tersebut
meliputi
pengaturan
mikropon-mikropon, kabel prosesor dan efek suara, pengaturan konsul mixer, kabel-kabel dan juga power amplifier dan speaker-speakemya.Secara umum sistem tata suara pada bandara dibagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu sistem tata suara internal
kembar dan sistem tata suara internal kantor dan sistem tata suara bandara. Dalam sistem tata suara bandara
menggunakan system central program yang memerlukan
ruang tersendiri sebagai ruang kontrol yang mengantar
seluruh sistem tata suara pada bandara ini.Pemasangan instalasi tata suara secara master didalam
ruang operator dimana terletak pre amplifier / mixing pre
amplifier power amplifier program-program input serta
switching control, kecuali itu ada pula penanganan terpisah
secara fungsi tata suara untuk pemasangan sopir. Untuk
menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan
ataupun pengumuman yang disampaikan sesuai dengan
yang dikehendaki maka diperlukan master monitoring yang
terletak pada meja monitoring diruang operator.Sistem tata suara pada bandara dibagi menjadi 4 (empat) zona, yaitu :
a. Zona Pemberangkatan
Zona pemberangkatan ini meliputi ruang check-in,
ruang tunggu dan boarding lounge.
Ruang Check-in
Ruang Tunggu
b. Zona Kedatangan c. Zona Publik d. Zona Car Call
F. SISTEM CATU DAYA, GENERATING SET F.l. UMUM
Generator arus bolak-balik disebut juga generator sinkron atau
alternator adalah mesin yang meggunakan magnet untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik.
F.2. KRITERIA PENEMPATAN GENERATING SET
1)
Menempatkan Genset dengan sirkulasi udara yang baik. Genset
yang dioperasikan dapat menghasilkan karbon monoksida yang
mengkontaminasi udara dimana Genset tersebut dioperasikan,
sehingga perlu dipastikan bahwa aliran udara tidak mengarah
ke dalam ruangan disekitar penempatan Genset.
2)
Memperhatikan tingkat kebisingan Genset. Genset tipe terbuka
memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Genset tipe tertutup (silent). Genset tipe terbuka
aktifitas adalah 2 sampai dengan 5 meter atau disesuaikan
dengan kondisi ruangan, sedangkan untuk Genset tipe tertutup
(silent) adalah 3 meter tanpa mengganggu aktivitas ruang kerja.3)
Penempatan
panel
kontrol
Genset
harus
terpisah
dengan
Genset.
G. PENCAHAYAAN BANDAR UDARA, ALI (APRON FLOOD LIGHT)
G.l UMUM
Apron Flood Light adalah lampu penerangan yang disediakan di apron, atau pada suatu bagian dari apron, dan pada posisi parkir terisolasi yang telah ditentukan, yang ditujukan untuk penggunaan pada malam hari pada loading dan unloading barang dan
penumpang.
G.2 KRITERIA PENEMPATAN APRON FLOOD LIGHT
1) Apron flood light harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga memberikan penerangan yang cukup di seluruh area layanan apron yang ditujukan untuk penggunaan di malam hari.
2) Apron flood light harus ditempatkan dan dilapisi sedemikian rupa sehingga meminimalkan sinar atau pantulan langsung kepada pilot yang berada di pesawat terbang yang sedang dalam penerbangan atau di darat, pengontrol lalu lintas udara (air traffic controllers), dan petugas di apron.
3) Apron flood light diletakkan ditepi Apron dengan jarak antar tiang 50 meter.
4) Suatu posisi parkir pesawat terbang harus menerima, sejauh dapat diterapkan, apron flood light dari dua atau lebih arah untuk meminimalkan bayangan.
Catatan : Untuk kepentingan apron flood light, yang dimaksud dengan posisi parkir pesawat terbang adalah suatu daerah persegi empat yang dibangun dari lebar sayap dan keseluruhan panjang pesawat terbang yang lebih besar yang ditujukan untuk menggunakan posisi tersebut.
5) Tiang apron flood light tidak boleh masuk ke daerah permukaan hambatan terbatas (obstacle limitation surfaces).
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
TTD
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS