MATEMATIKA
EKONOMI
BAB III
FUNGSI DAN KURVA
LINIER
FUNGSI
FUNGSI vs RELASI
Relasi adalah hubungan antara
elemen-elemen dari daerah yang dinamakan
domain dan elemen-elemen dari
daerah yang dinamakan range.
Fungsi adalah bagian dari relasi. Semua
fungsi adalah relasi akan tetapi tidak
semua relasi adalah fungsi.
DEFINISI FUNGSI
Fungsi adalah relasi yang menyatakan bahwa setiap anggota dari x berpasangan tepat dengan
satu
anggota dari y.Persamaan Fungsi adalah persamaan yang jika nilai x dimasukkan maka maka akan menghasilkan tepat satu nilai y dari persamaan tersebut.
Asusmsi bahwa x adalah domain (daerah asal) dan y adalah range (daerah hasil)
(http://tutorial.math.lamar.edu) Coba evaluasi persamaan berikut: y=2x+1 y2=4x+1
y=3x2+2 y2+x2 =4
FUNGSI INVERSE
Ex: y=f(x)= 2x-1
x=f(y)=1/2(y+1)
Maka f(x) adalah fungsi inverse dari f(y)
atau f(x)=f
-1(y) atau f(y)=f
-1(x)
x→ f
→y
x← f
-1←y
FUNGSI LINIER
Fungsi linier adalah fungsi yang dibentuk dari
persamaan garis linier yang mempunyai bentuk umum:
Ax+By=C
Dimana A, B, C adalah konstanta dengan A dan B tidak boleh keduanya 0 (nol) atau A dan B
hanya boleh 0 salah satunya. Ex:
2x+3y=5 (i) 3x=2 (ii) y=2 (iii)
Contoh: 6x+3y=9
Jika y=f(x) maka persamaan di atas dapat
dijadikan persamaan dalam bentuk
fungsi:
6x+3f(x)=9
3f(x)=-6x+9
f(x)=-2x+3
Dengan demikian bentuk umum fungsi:
Intersep Fungsi Linier
Intersep?
Suatu titik di mana suatu garis memotong pada
sumbu koordinat.
Jika y=f(x)=-2x+3
Intersep y=f(x) diperoleh pada saat x=0
y=f(0)=-2(0)+3=3
Atau fungsi tersebut mempunyai intersep 3
atau poin intersepnya (0,3)
Menggambar Suatu Fungsi Linier
y=f(x)=-2x+3I. Cari poin intersep y dan intersep x
Poin intersep y adalah saat x=0 yaitu (0,3) sedangkan intersep x adalah saat y=0 yaitu:
0=-2x+3 2x=3 x=3/2
Jadi intersep x adalah (3/2,0)
Secara sederhana fungsi tersebut memotong sumbu x di titik (3/2,0) dan sumbu y di titik (0,3).
III. Carilah sembarang titik sebagai titik ketiga untuk mengecek akurasi garis yang dibuat.
Untuk memudahkan maka pilihlah antara x=0 dengan intersep x.
Antara x=0 dengan intersep x atau x=2/3 sebagai contoh adalah x=1/2.
Maka y=f(x)=-2x+3 dengan x=1/2 didapatkan
y=-2(1/2)+3=-1+3=2, sehingga poin yang ketiga adalah (1/2,2).
Jika titik ketiga tersebut tepat berada pada garis yang digambar maka berarti garis tersebut
Menggambar Suatu Fungsi Linier
3/2 3
1/2 2
Slope Fungsi Linier
Slope secara sederhana adalah kemiringan
garis yang dinotasikan m (gradien).
)
1
2
(
)
1
2
(
x
x
y
y
run
rise
m
(3,5) (5,7) (x2-x1) (y2-y1)•Penerapan Fungsi Linier
dalam Ekonomi dan
Supply dan Demand dari suatu Barang
Secara matematis persamaan S and D dapat ditulis: Qs=2P-2
Qd=-P+3
Artinya bahwa p yang mempengaruhi Q, namun untuk menggambarnya maka biasanya P ditulis sebelah kiri persamaan sehingga persamaan tersebut diubah menjadi:
P=1/2Qs+1 P=-Qd+3
Supply dari Komoditas
P=1/2Qs+1
Jika Qs=0 maka P=1
Jika P=0 maka Qs=-2 sehingga dapat dengan mudah digambar Y -A x is X-Axis (0,1) (-2,0) P Q
Demand dari Komoditas
P=-Qd+3 Jika Qd=0 maka P=3 Jika P=0 maka Qd=3 Y -A x is X-Axis P Q (0,3) (3,0)Keseimbangan Pasar
Jika kedua gambar disatukan maka akan diperoleh keseimbangan pasar antara keduanya Y -A x is X-Axis (0,1) (-2,0) (0,3) (3,0) ?
Keseimbangan pasar terjadi ketika: 1. harga (P) adalah sama bagi kedua
fungsi baik demand maupun supply 2. kuantitas yang diminta mapun yang
ditawarkan adalah sama (Qd=Qs). Sehingga: P=-Qd+3 (i) P=1/2Qs+1 (ii) Pi=Pii -Q+3=1/2Q+1 3-1=3/2Q 2=3/2Q Q=4/3 Jika Q=4/3 maka P=5/3
Dengan demikian maka dapat ditemukan
keseimbangan pasar
Y -A x is X-Axis (0,1) P (0,3) (4/3,5/3)Pengaruh Pajak pada Keseimbangan Pasar
Bagaimana jika diberlakukan pajak sebesar 1 satuan yang harus dibayar oleh produsen?
Kita kembali lagi Qs=2P-2
Qd=-P+3 Jika Qs(P)=Qd(P)
Maka 2P-2=-P+3
Tapi harus diingat bahwa P yang sebelah kiri yaitu yang dimiliki oleh produsen bukan lagi P seperti semula melainkan berubah menjadi P-T dimana T=1. Sehingga Qs(P)=Qd(P) Qs(P-T)=Qd(P) Qs(P-1)=Qd(P), Sehingga: 2(P-1)-2=-P+3 2P-2-2=-P+3 2P-4=-P+3 3P=7 P=7/3, jika P=7/3 maka Q=-7/3+3=2/3
Secara geometri maka pengaruh pajak
dapat merubah gambar menjadi seperti
berikut:
Y -A x is (0,1) P (0,3) (4/3,5/3) (2/3,7/3) Supply tanpa pajak Supply dengan pajak• Lantas bagaimana untuk menggambar
kurva S ketika setelah pajak? Qs=2P-2
Dengan pajak maka Qs=2(P-T)-2
(P-T)=1/2Qs+1, jika Qs=0 maka: P-T=1
P=1+T
Dapat dilihat bahwa semakin tinggi pajaknya maka intersepnya semakin besar
meningkat sebesar pajak yang diberlakukan.
Dengan demikian gambar akan bergeser secara vertikal sebesar T-nya.
Y -A x is X-Axis (0,1) P Q (0,1+T)
Pengaruh Subsidi pada Keseimbangan Pasar
Bagaimana jika diberikan subsidi sebesar 1 satuan yang harus diberikan kepada produsen?
Kita kembali lagi Qs=2P-2
Qd=-P+3 Jika Qs(P)=Qd(P)
Maka 2P-2=-P+3
Tapi harus diingat bahwa P yang sebelah kiri yaitu yang dimiliki oleh produsen bukan lagi P seperti semula melainkan berubah menjadi P+S dimana S=1. Sehingga Qs(P)=Qd(P) Qs(P+S)=Qd(P) Qs(P+1)=Qd(P), Sehingga: 2(P+1)-2=-P+3 2P+2-2=-P+3 2P=-P+3 3P=3 P=1, jika P=1 maka Q=-1+3=2
Secara geometri maka pengaruh subsidi
dapat merubah gambar menjadi seperti
berikut:
Y -A x is (0,1) P (0,3) (4/3,5/3) (2,1)• Lantas bagaimana untuk menggambar
kurva S setelah disubsidi? Qs=2P-2
Dengan subsidi maka Qs=2(P+S)-2
(P+S)=1/2Qs+1, jika Qs=0 maka: P+S=1
P=1-S
Dapat dilihat bahwa semakin tinggi
subsidinya maka intersepnya semakin kecil menurun sebesar subsidi yang diberikan.
Dengan demikian gambar akan bergeser secara vertikal sebesar -S.
Y -A x is X-Axis (0,1) P Q Supply tanpa subsidi Supply dengan
KESEIMBANGAN PASAR
DENGAN 2 KOMODITAS
Qd1= 10-2P1+3P2 (i) Qs1 =-5+P1+P2 (ii) Qd2= 10+P1-2P2 (iii) Qs2 =-15+4P1+P2 (iv)Carilah keseimbangan pasar untuk kedua barang tersebut!
Jawab:
Keseimbangan Pasar terjadi ketika
KESEIMBANGAN PASAR DENGAN 2 KOMODITAS Qd1= Qs1 (i)=(ii) 10-2P1+3P2=-5+P1+P2 15=3P1-2P2 (v) Qd2= Qs2 (iii)=(iv) 10+P1-2P2 =-15+4P1+P2 25=3P1+3P2 (vi)
Sehingga kita dapatkan persamaan (v) dan (vi). Maka untuk mendapatkan P1 dan P2
kita bisa melakukan eliminasi dan subtitusi dari persamaan tersebut.
KESEIMBANGAN PASAR DENGAN 2 KOMODITAS
15=3P
1-2P
2(v)
25=3P
1+3P
2(vi)
-10=-5P
2P
2=2
Masukkan P
2=2 ke dalam (v) atau (vi)
15=3P
1-2P
2→15=3P
1-4
19=3P
1Fungsi Biaya dan Penerimaan serta Analisis Pulang Pokok (Break Even Point)
Biaya adalah sejumlah nominal tertentu yang
dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu.
Penerimaan adalah sejumlah nominal tertentu
yang diterima setelah menjual sejumlah
Total Cost dan Total Revenue yang Linier
Biaya dalam hal ini disebut TC, dimana TC=FC+VC
Jika VC suatu barang proporsional terhadap jumlahnya maka TC dari suatu komoditas bisa berbentuk linier. TC=C+aQ
Sedangkan TR diperoleh dari perkalian harga dengan jumlah barang yang dijual.
TR TC π TR, TC,π Q Π=TR(Q)-TC(Q)
Fungsi Konsumsi dan Saving
Konsumsi (C), dalam jangka pendek,
terdiri atas otonom konsumsi dan
konsumsi yang bergantung pada
pendapatan.
C=a+bY
Saving adalah besarnya pendapatan yang
disimpan setelah melakukan
pengeluaran.
GRAFIK FUNGSI C & S
Y=C C S C,S YPendapatan Nasional
Pendapatan nasional (Y) adalah identitas
dari penjumlahan berbagai permintaan
secara makro berupa Consumption (C),
Investment (I), Government Expenditure
(G), dan Net Export (NX).
C=Y C C+I+G+NX Y C+I C+I+G C+I+G+NX
10/24/2011 37
IS-LM
IS: kurva yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dari tingkat pendapatan (Y) dan
tingkat suku bunga (R) pada saat makroekonomi mencapai tingkat keseimbangan antara Saving
(S) dan Investment (I) atau keseimbangan di
pasar barang.
LM: kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari tingkat pendapatan (Y) dan
tingkat suku bunga (i) pada saat makroekonomi mencapai tingkat keseimbangan antara
penawaran (money supply) dan permintaan uang (liquidity preference) atau keseimbangan di
IS Y=C+I+G+NX Y=C0+cY+I0-iR+G0+X-(M0-mY) Y=C0+cY+I0-iR+G0+X-M0+mY Y-cY-mY=C0+I0-iR+G0+X-M0 Y(1-c-m)=C0+I0-iR+G0+X-M0 Y=C0+I0+G0+X-M0 - i R (1-c-m) (1-c-m)
Y=A0-BR
LM
Penawaran Uang=Permintaan Uang Ms=Md Ms=L0+Ltr+Lsp Ms=L0+Ltr0+lyY+Lsp0-lrR Ms=L0+Ltr0+Lsp0+lyY-lrR Ms/P=L0+Ltr0+Lsp0+lyY-lrR -lyY=L0+Ltr0+Lsp0+lyY-Ms/P-lrR Y=Ms/P-(L0+Ltr0+Lsp0) + lr R ly ly