MEDIA SENI PERTUNJUKAN
1. PEMETAAN SENI 5. TUJUH KOMPONEN SENI PERTUNJUKAN.
2. DEFINISI SENI PERTUNJ. 6. SENI PERTUNJUKAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
3. PENGARUH AGAMA THD SENI PERTUNJUKAN.
7. MENGENALI SENI PERTUNJ. DALAM SEBARAN WIL.IND.
4. PENGARUH ASING THD. SENI TRADISI .
8. MENDISKRIPSIKAN
KEARIFAN LOKAL SENI PERTUNJUKAN.
MEDIA SENI PERTUNJUKAN
9. SENI PERTUNJUKAN DI MASA PERADABAN IND.
13. SENI PERTUNJUKAN DAN PERSO. ALIH GENERASI.
10. MANAJEMEN PERTUNJ.
DALAM INDUSTRI HIBURAN 15. PERSOALAN SENI PERTUNJUKAN
11. SENI PERTUNJUKAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA.
17. MEMILIH MEDIA INFORMASI PUBLIK
12. SENI PERTUNJUKAN DALAM INDUSTRI TELEVISI.
18. TOKOH SENI DAN MANAJEMEN
S E N I
Ki Hajar Dewantara
…yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat
menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Encycklopedia…
Seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang
bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan
adalah apa saja yang dilakukannya semata-mata
karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan,
ataupun karena dorongan kebutuhan spiritual.
Thomas Munro
Seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan
efek-efek psikologis atas manusia lain yang
melihatnya.
Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang
berujud pengamatan, pengenalan, imajinasi, yang
rasional maupun emosional.
Pengertian Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan adalah:
Suatu bentuk karya seni yang menggabungkan
elemen-elemen bentuk seni lain, seperti lukisan, film, musik, tari,
drama, yang dalam penyajiannya melibatkan
pelaku/artis, dengan berbagai tema.
Karya seni yang dipertontonkan dengan didukung oleh
elemen lain yaitu musik, gerak, suara, gambar, kostum,
rupa untuk menghibur dan menyampaikan pesan
Seni pertunjukan adalah :
Seni di mana tindakan-tindakan individu atau
kelompok , di tempat tertentu dan pada waktu
tertentu merupakan pekerjaan yang bisa terjadi di
mana saja, kapan saja, atau untuk waktu yang lama.
Seni pertunjukan dapat dilakukan di setiap situasi,
yang melibatkan empat elemen dasar: waktu, ruang,
tubuh si artis dan hubungan antara penampil dan
penonton.
(Hal ini bertentangan dengan lukisan atau patung
misalnya, yang merupakan suatu obyek pekerjaan).
KINERJA
Berbeda dengan seni pertunjukan tradisional, seni
pertunjukan yang tidak konvensional (tidak berpakem pada aturan umum), kinerja seniman sering menantang para
penonton untuk berpikir dalam cara-cara baru dan tidak konvensional tentang teater dan pertunjukan, melanggar konvensi pada seni pertunjukan tradisional.
Dengan demikian, meskipun dalam kebanyakan kasus, kinerja di depan audiens, dalam beberapa kasus, para penonton menjadi pemain. Mungkin kinerja scripted (penulis), atau improvisasi dengan menggabungkan musik, gerak, lagu, atau diam.
RoseLee Goldberg (penulis dan kritikus seni dari Amerika)
menulis sebuah studi tentang seni pertunjukan:
Kinerja telah menjadi cara menarik langsung ke publik yang
besar, peninjauan kembali mengejutkan penonton ke
pengertian mereka sendiri, seni dan hubungannya dengan budaya. Sebaliknya kepentingan umum dalam jangka
menengah, khususnya di tahun 1980-an, berasal dari keinginan yang jelas bahwa masyarakat untuk mendapatkan akses ke dunia seni, untuk menjadi penonton dari ritual dan masyarakat yang berbeda, dan menjadi terkejut oleh yang tidak terduga.
Pekerjaan dapat disajikan sendiri, kelompok /group, dengan
pencahayaan, musik atau gambar yang dibuat oleh artis
sendiri, atau bekerja sama, dan dilakukan di tempat-tempat mulai dari sebuah galeri seni atau museum untuk sebuah "ruang alternatif", sebuah teater , kafe, bar atau sudut jalan.
Tidak seperti teater, para artis adalah seniman, seorang tokoh
seperti seorang aktor, dan konten jarang mengikuti alur cerita tradisional.
BEBERAPA PENDAPAT
Seni pertunjukan adalah:
Sebuah media yang digunakan untuk
mengekspresikan/menyampaikan pesan moral dsb kepada penonton dalam bentuk dialog maupun gerak. (Anantarfi)
Sebuah media untuk mengekspresikan rasa dan karsa manusia.
(Malaranganjaya)
Sebuah media untuk mengekspresikan cipta, rasa dan karsa.
Isi (muatan) pesan
Pengirim pesan
(intention) Penerima pesan
(attention)
Komponen pertunjukan
PERTUNJUKAN
Adalah sebuah proses komunikasi saat satu orang
atau lebih mengirim pesan secara bertanggungjawab
kepada penerima pesan dan kepada sebuah tradisi
yang dipahami secara bersama melalui perangkat
tingkah laku yang khas (a subset of behavior).
Komponen pertunjukan: pengirim pesan (intension),
Pertunjukan mencakup :
- pemain (performer)
- penonton (audience)
- pesan ( idea)
dalam jalinan interaksi yang disengaja dan
disadari.
PERTUNJUKAN
ADALAH SEBUAH PROSES YANG MEMERLUKAN RUANG DAN WAKTU, MEMPUNYAI POLA/STRUKTUR SAJIAN
AWAL, TENGAH, AKHIR.
MENGANDUNG TAHAPAN PENYAJIAN PERSIAPAN, PEMENTASAN, PENYELESAIAN/AFTERMATCH
FUNGSI SENI PERTUNJUKAN
Hiburan pribadi
Presentasi Estetis
1. Sebagai Sarana Ritual Dengan ciri-ciri:
a. Diperlukan hari, waktu, tempat khusus dan terpilih, yang dianggap sakral.
b. Diperlukan pemain yang terpilih pula, yang mereka anggap suci atau membersihkan diri secara spiritual. c. Diperlukan seperangkat sesaji yang banyak jenisnya. d. Tujuan lebih dipentingkan dari pada penyajian
estetisnya.
2. Sebagai Hiburan Pribadi
Fungsi ini biasa tidak ada penonton , karena penikmat seni pertunjukan hiburan pribadi melibatkan diri di dalam
pertunjukan bersama penari/pemain putri, Jadi pihak pria sebagai penikmat, sedangkan pihak putri sebagai penghibur.
3. Sebagai presentasi estetis
Biasanya pertunjukan dilakukan dengan pendanaan produksi yang disandang oleh penonton dengan cara membeli tiket untuk menonton (pendanaan komersial) seperti wayang orang Sri Wedari, Ketoprak, Ludruk, Tari modern, Musik modern dan Sendratari Ramayana.
JENIS SENI PERTUNJUKAN (sebagai tontonan) M u s I k D r a m a T a r i
T A R I
Tari adalah:
Gerak yang ritmis (Curt Sahch)
Gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun
selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. (Pangeran Suryodiningrat)
Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak
FUNGSI
Sebagai sarana upacara keagamaan.
(di Bali upacara keagamaan yang ditujukan kepada leluhur).
Sebagai sarana dalam upacara adat.
(kelahiran, potong gigi, potong rambut, perkawinan maupun kematian).
Sebagai sarana ungkapan kegembiraan atau pergaulan.
(ungkapan rasa gembira: tari lenso, tari serampang duabelas, tari maengket, dsb).
Sebagai seni tontonan atau performing art.
(lebih mengarah pada santapan estetis, lebih banyak memberi hiburan kepada penonton).
D R A M A
Drama adalah cabang dari seni pertunjukan yang bersangkutan
dengan tindakan keluar cerita-cerita di depan penonton
menggunakan kombinasi dari pidato, gerakan, musik, gerak, suara dan pemandangan.
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan.
Menurut Ferdinan Brunetiere , drama adalah kesenian yang melukiskan
sifat manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan
perilaku.
Menurut Moulton drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak,
drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.
JENIS DRAMA
Drama yang dipentaskan
Drama yang dibaca saja (Closet Drama)
Pada jaman Romawi Kuno:
-
Tragedi
-Komedi
-Satir
-Dsb.
UNSUR- UNSUR DRAMA
Menurut Sapardi Djoko Damono (1983:149):
Sutradara.
Pemain.
DUA BAGIAN BESAR UNSUR DRAMA AGAR DAPAT DIPENTASKAN MENJADI SATU SENI PERTUNJUKAN
1. UNSUR UTAMA
Naskah Sutradara. Pemain.
Teknisi (pekerja panggung) untuk tata panggung Penonton.
2. SARANA PENDUKUNG
Pentas dan komposisi. Tata busana.
Tata rias.
Pencahayaan.
M U S I K
Musik adalah bunyi yang dikeluarkan oleh satu atau beberapa alat musik
yang dihasilkan oleh individu yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, budaya, lokasi dan selera seseorang.
Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud
sama sekali.
Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan
mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Alat-alat musik
Alat musik tradisional:
Alat musik petik: gitar, kecapi, sasando, banjo ukulele, mandolin,
harpa, gabus
Alat musik gesek: biola, rebab, cello
Alat musik ketuk: organ, piano, harpsichord
Alat musik tiup: seruling, terompet, trombone, harmonica,
pianika, recorder sopran
Alat musik pukul: tamborin, jidor, rebana, gamelan
Alat musik moderen:
PERTUNJUKAN DALAM PENGARUH AGAMA
Pertunjukan Dalam Pengaruh Hindu
Adanya relief-relief yang terdapat pada candi Hindu dan
Budha: Borobudur, Prambanan, Mendut, Dieng, Sewu, dan lain-lain.
Dari relief-2 tari yang ada dapat dilacak bahwa seni
pertunjukan Istana di Jawa masih sangat kental pengaruh Indianya terutama seni gerak (tari).
Sumber cerita berasal dari Ramayana dan Mahabarata,
(bukti bisa dicermati lewat nama-nama tempat seperti Situbanda, jelas meminjam nama galangan yang
menghubungkan antara daratan India dengan Pulau Sri Langka).
Bisa dicermati dalam Tari Bedhaya yang berjumlah 9 orang
penari yang bisa dihubungkan dengan kosmologi Hindu, bahwa angka 9 dianggap sakral karena melambangkan sembilan arah mata angin.
Maksud utama penyelenggaraan Tari Bedhaya adalah untuk menjaga keseimbangan alam antara mikro kosmos dengan makrokosmos.
Pengaruh Hindu memudar sejak abad 10 hingga akhir abad
15, Pada relief-relief candi-candi di Jawa Timur sudah tidak tampak lagi adanya pengaruh tari dan musik India.
Relief-relief candi mulai menampilkan
Pertunjukan dalam pengaruh Islam
Proses pembentukan produk budaya pada umumnya
melewati proses akulturasi, wilayah Indonesia yang
seni dan budaya islamnya sangat kuat adalah
Sumatera dan daerah pesisir. Bentuk seni
pertunjukan yang ada adalah Seudati, saman dari
Aceh, randai, tari piring dan musik rebana dari
Seni pertunjukan wayang:
- Wayang Adam Ma’rifat untuk media berkhotbah
- Wayang Wahyu ciptaan baru umat katolik
- Wayang kulit purwa menampilkan cerita sejarah
Wayang orang menampilkan lakon dari
Seni Pertunjukan dalam pengaruh Cina
Wayang po the hi selalu dipentaskan di dalam kuil
karena untuk kepentingan ritual.
Musik Gambang Kromong (ensambel musik Bali, Jawa, Sunda.
Kromong merupakan alat musik yang mirip dengan bonang yang dimainkan dengan duduk di atas kursi).
Barogsai menampilkan binatang mitologi dilakukan oleh dua
orang yang memiliki kemahiran gerak secara akrobatik terutama yang memainkan bagian kepala.
TUJUH KOMPONEN SENI PERTUNJUKAN
1. SUMBER CERITA /INFORMASI 2. PENCIPTA
3. PELAKU
4. PANGGUNG/ TEMPAT PERTUNJUKAN 5. PROPERTY
6. PENONTON 7. MANAJEMEN
SUMBER CERITA
Seorang penata seni mendapatkan stimulus untuk menggarap
pertunjukan bisa bermacam-macam: rangsang rupa, rungu, raba. Bisa pula berupa ide atau gagasan, apabila berupa ceritera sehingga mengarah kepada penataan seni
pertunjukan drama atau drama tari/wayang orang
Beberapa di antaranya: Mahabarata, Ramayana, Panji,
Legenda, cerita sejarah serta cerita rakyat lainnya.
Dalam proses penggarapan tidak harus mengikuti pola
Yang dapat menjadi pertimbangan: bagaimana menentukan
alur cerita yang memiliki kapabilitas untuk dituangkan dalam wujud pertunjukan.
Untuk disadari bahwa dalam menetapkan alur cerita, gerak
sangat terbatas kemampuannya untuk mewujudkan isi cerita/mengungkapkan maksud.
Dialog dan akting akan lebih memungkinkan untuk dapat
PENCIPTA/PENATA PERTUNJUKAN
Seorang pencipta pertunjukan telah mencapai kesempurnaan dalam
melahirkan karya seninya adalah mereka yang penuh dengan ilham akan imaji dan visi, berbakat dan menguasai ketrampilan serta
memiliki pengalaman.
Empat (4) hal yang saling mempengaruhi terhadap penata
pertunjukan: 1. Imajinasi.
2. Pengetahuan materi gerak, suara, action. 3. Pengetahuan metode konstruksi.
4. Pengalaman bentuk melalui pengalaman estetis lainya.
PELAKU
Pelaku Merupakan motor penggerak dalam
mengungkapkan ide yang telah dibingkai dalam
ruang dan waktu.
Pelaku dan pencetus ide harus saling kerjasama dan
menyatu dalam memberikan kwalitas karya, proses
berjalan pada saat latihan yang berkesinambungan,
terarah dan teratur.
Pelaku harus memiliki kemampuan dalam memberikan
kwalitas pada karya seni, agar dapat menjadi
pengungkap yang baik dengan ketrampilan dan
keluwesan dalam membawakan tubuhnya sebagai
sarana atau media.
PANGGUNG/ TEMPAT PENYAJIAN
Panggung /tempat memiliki peran penting dalam
sebuah seni pertunjukan, karena di tempat inilah suatu
bentuk seni pertunjukan disajikan dan diekspresikan.
Panggung sebagai tempat pertunjukan seni tradisi
berisi elemen-elemen pendukung berupa
setting(penataan) dekorasi. Seperti: tata lampu,
tempat music, tempat penonton, dan lainnya.
Panggung/tempat pertunjukan terkesan
dinamis,(bergerak, berbeda dari waktu ke waktu),
pencahayaan bisa berubah-ubah, pemusik dan
penonton bisa berpindah-pindah sehingga akan
berpengaruh terhadap rasa ruang/tempat
Sifat panggung:
1. Sementara (non permanen).
2. Semi permanen (setengah-setengah).
3. Permanen.
1.
Panggung nonpermanen
Panggung nonpermanen dibuat unuk sementara saja,
setelah pertunjukan usai, panggung tersebut
dibongkar.
Biasanya menggunakan bahan-bahan (kayu-kayu
bambu) yang dipinjam dari sesama warga.
2.
Panggung semi permanen
Panggung yang dibuat bukan hanya untuk keperluan ketika
saat itu saja, melainkan bisa dipakai untuk berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Ukuran waktunya tidak bisa ditentukan untuk berapa lama
bangunan itu bisa bertahan.
Bangunan bisa dibongkar, sebagian besar bekas bangunan
3.
Panggung permanen
Panggung/bangunan yang didirikan, dibangun untuk jangka
waktu yang lama dan tidak dapat dipindahkan.
Tata ruang dirancang sebagai gedung pertunjukan, di
dalamnya terdapat beberapa ruang yang harus ada di antaranya:
1. Ruang pementasan (panggung atau arena). 2. Ruang penonton (auditorium).
3. Ruang rias dan busana. 4. Ruang orkes/musik.
DENAH PANGGUNG PROSENIUM
TAMPAK ATAS
KETERANGAN :
A = Back drop (layar belakang) B = Area pentas (panggung pts) C = Side wing (sisi kanan dan
kiri panggung) D = Bingkai Prosenium E = Tempat musik
F = Tempat duduk penonton G = Lobby (ruang tunggu
penonton sebelum memasuki auditorium)
DENAH PANGGUNG ARENA
TAMPAK ATAS
KETERANGAN: A = Ruang rias B = Tempat musik C = Arena pentas D = Tempat duduk penonton E = Ruang pengatur tata suara dan tata cahayaProperty
Suatu alat yang digunakan (digerakkan) dalam
pertunjukan di atas pentas/panggung, bisa berupa
alat tersendiri, bisa pula bagian dari tata busana.
Beberapa bagian kostum yang dipakai atau
menempel pada tubuh ketika digerakkan ketika
action, dengan demikian maka bagian kostum
Penonton
Penonton sesungguhnya menjadi bagian dari yang
ditonton, yang membuat suasana tontonan
/pertunjukan menjadi “hidup”.
Penonton suatu saat kadang-kadang bisa menjadi
tontonan singkatnya, peran penonton dan yang
ditonton bisa berubah dari saat ke saat.
Manajemen
Struktur organisasi penyelenggaraan seni pertunjukan biasanya terdiri atas:
a. Ketua umum, manajer umum, direktur utama, dan lain sebagainya.
b. Bendahara. c. Sekretaris.
d. Direktur artistik. e. Manajer produksi.
a. Ketua umum, manajer umum, direktur utama dan
lain sebagaiya.
Orang yang paling bertanggung jawab untuk
mengatur dan mengendalikan jalannya organisasi. Ia
adalah orang yang merancang segala aktivitas dari
mulai prakegiatan (perencanaan, persiapan),
pementasan (berlangsungnya pementasan), dan
pasca pementasan (penyelesaian segala hal yang
menyangkut tugas dan kewenangan, dan evaluasi).
b. Sekretaris
Orang yang bertanggung jawab pada
bidang administrasi secara umum seperti surat
menyurat, undangan, dokumentasi dan hal-hal
yang bersinggungan dengan administrasi
.
c. Bendahara
Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang
bersifat keuangan, yakni orang yang mengatur
system keluar-masuknya dana. Merencanakan
besarnya anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan perbidang.
Membantu ketua dalam hal penanganan keuangan,
termasuk kelebihan dan kekurangan dana yang
mungkin terjadi.
d. Direktur Artistik
Orang yang bertanggung jawab pada materi dan
kualitas seni yang akan dipentaskan. Ia bertanggung
jawab secara artistik dan melaksanakan koordinasi
dengan seniman-seniman yang terlibat di dalamnya,
baik koreografer, penata musik, pemain maupun
pemusik, sejak perencanaan, latihan-latihan, kesiapan
pementasan sampai pelaksanaan pementasan.
Kelancaran pelaksanaan pementasan di atas
e. Manajer Produksi
Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal
yang bersifat umum dan menyeluruh untuk
terlaksananya suatu kegiatan. Misalnya, tempat
latihan dan gedung pementasan/pertunjukan,
Seni Pertunjukan di masa
perubahan Indonesia
Seni Pertunjukan tradisi.
Seni pertunjukan tontonan.
Seni pertunjukan ritual.
Seni pertunjukan ritual semu.
Seni pertunjukan komersial.
SENI PERTUNJUKAN TRADISI
Tradisi adalah kebiasaan yang telah ada secara turun temurun,
berulang-ulang dari generasi ke generasi berikutnya dalam rentang waktu yang cukup panjang, di dalamnya terdapat norma-norma
yang mengikat.
Seni tradisi adalah seni yang tumbuh dan berkembang dalam suatu
wilayah atau suatu komunitas, sehingga kemudian menciptakan suatu identitas budaya dari masyarakat bersangkutan, (Sunda, Jawa, Bali, Kalimantan,…
KATEGORI SENI PERTUNJUKAN
Seni Pertunjukan istana (klasik).
Seni Pertunjukan rakyat .
1. SENI PERTUNJUKAN ISTANA
Adalah seni yang hidup di kalangan istana
Bentuk seni tersebut berbeda dengan yang hidup di
kalangan rakyat umum di desa.
Corak kebudayaan istana umumnya merujuk pada
nilai-nilai monarki, dengan struktur social yang
mengacu pada system atau kekuasaan.
2.
SENI PERTUNJUKAN RAKYAT
Adalah seni yang hidup dan berkembang di
kalangan rakyat /masyarakat umum.
Lebih menekankan pada nilai-nilai kebersamaan
dan kepemilikan secara kolektif.
Berfungsi sebagai seni pertunjukan upacara,
sebagai penguat sistem sosial-kekeluargaan,
BEBERAPA SARAN/PENDAPAT
1.Dr. Udi Rosadi MS (dalam pengantar sarasehan
pengembangan media tradisional):
Seni pertunjukan tradisional harus memiliki nilai atau
pesan-pesan di dalamnya, yang berupa nilai pribadi,
nilai individu, nilai kelompok kecil, nilai masyarakat
hingga nilai negara. Agar ada nilai
hubungan/kepentingan rakyat dengan negara
bagaimana seni pertunjukan rakyat bisa digunakan
untuk hal itu namun tidak merusak pakem.
2.Dr. Ibnu Hamad (praktisi dari UI)
Untuk memahami Media Pertunjukan Rakyat perlu
dibicarakan dahulu Media Tradisionalnya, untuk
memahami Media Tradisional perlu dibicarakan
dahulu Seni Pertunjukan Rakyat.
Dalam mengemas seni pertunjukan rakyat harus
kreatif dengan memanfaatkan unsur-unsur kesenian
rakyat seperti cerita rakyat (naskah), nyanyian
(hiburan), tarian (daya tarik), banyolan (penyegaran
suasana) dan pakaian (kostum).
Hal penting yang harus diperhatikan adalah:
Bahwa dalam seni pertunjukan rakyat harus tetap
memperhatikan etika dan estetika, pelaksanaannya
harus diserahkan kepada seniman setempat, karena
dengan demikian media pertunjukan rakyat
JENIS SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL
1. Wayang
- Wayang beber - Wayang Orang - Wayang Gedhog - Wayang Suluh - Wayang Golek Menak - Wayang Wahyu - Wayang Krucil - Wayang Kancil - Wayang Kulit Purwa - Wayang Potehi 2. Ketoprak
3. Sendratari 4 .Ludruk
Gambar 2. Tokoh Punakawan Wayang Bali, dari kiri ke kanan, Sangut, Delem,Tualen dan Merdah
Karakter/watak
a) Semar
Pengasuh para Pandawa, ia juga bernama Hyang Ismaya. Meskipun berwujud manusia jelek, namun memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa.
b) Gareng
Putra Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tidak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang-kadang serba salah. Tetapi sangat lucu dan menggelikan. Pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan
bernama Pandubergola. Diangkat sebagai raja atas nama Dewi Sumbadra, kesaktiannya hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.
c) Petruk
Putra Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, pandai berbicara dan juga sangat lucu. Petruk suka menyindir
ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng.
D) Bagong
Bagong berarti bayangan Semar. Ketika diturunkan ke dunia Dewa bersabda pada Semar bahwa bayangannyalah yang akan menjadi
temannya. Seketika itu juga bayangannya berubah wujud menjadi Bagong, yang memiliki sifat lancang dan berlagak bodoh, tapi sangat lucu.
Dari karakter yang dimiliki Punakawan tersebut,
maka Punakawan merupakan media yang efektif
untuk menyampaikan pesan dan dengan sifatnya
yang komunikatif serta fleksibel, diharapkan
Gambar 3. Tokoh Punakawan yang ikut meramaikan pesta demokrasi
2004, diproduksi dalam bentuk T-Shirt, sticker dan barang cetakan yang lain oleh Dagadu Jogja
2. Ketoprak
Adalah salah satu jenis kesenian rakyat tradisional jawa yang
dipentaskan di atas panggung yang dilengkapi dengan dekor:
- Setting atau penataan dekor yang berupa layar lebar berbentuk gambar yang memberikan suasana atau nuansa tertentu (kelir).
3. Sendratari
Seni pertunjukan tari yng bercerita (drama dan
tari) yang diungkapkan melalui gerak tari dan
iringan gamelan, serta vokal, dalam penyajiannya
tanpa menggunakan dialog apapun oleh
4. Ludruk
Ludruk adalah seni pertunjukan drama tradisional
yang diperagakan oleh sebuah kelompok kesenian
di sebuah panggung dengan mengambil cerita
tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita
perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi
dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan.
Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur
dan membuat penonton tertawa, menggunakan
bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada
bintang tamu dari daerah lain seperti
Jombang
,
Malang
,
Madura
,
Madiun
dengan logat yang
berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada
ludruk, mudah diserap oleh kalangan non intelek
(tukang becak, peronda, sopir angkotan, etc).
Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan
Tari Remo
dan diselingi dengan pementasan
seorang tokoh yang memerankan "Pak
Sakera
",
seorang jagoan
Madura
.
Ludruk berbeda dengan
ketoprak
dari
Jawa
Tengah
. Cerita
ketoprak
sering diambil dari kisah
zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan
bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara
ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari
3. SENI PERTUNJUKAN RITUAL
Seni pertunjukan yang disajikan untuk sarana
kebutuhan dan harapan akan keselamatan serta
kesejahteraan hidup, di dalamnya terdapat:
- simbol-simbol
- mantera-mantera
- gerak yang ditarikan
- pakaian dan rias
- tempat dan waktu penyelenggaraan
- warna-warni sesaji
4. SENI PERTUNJUKAN PRESENTASI ESTETIS
Menurut Soedarsono adalah:
Jenis-jenis dan bentuk-bentuk yang dinikmati nilai
keindahannya, semata-mata dengan mengabaikan
kepentingan yang lain.
Misal: - Orkestra musik
- Tari kreasi baru
- Wayang kulit
Oleh karena itu…
Seni pertunjukan yang berfungsi sebagai sarana
ritual, hiburan pribadi, dan presentasi estetis seperti
dikemukakan oleh Soedarsono mengajarkan
bagaimana selayaknya manusia berperilaku sosial.
Aspek-aspek pembentuk sosok seni pertunjukan
mengetengahkan norma-norma dan nilai-nilai yang
dapat menjaga kesinambungan pembangunan
. Kejernihan mencerna seni pertunjukan
diharapkan mampu membangunkan
kearifan yang banyak tertumpang oleh
kepentingan individu atau kelompok.
Arti Penting seni bagi kehidupan manusia:
Seni sebagai media untuk meraih penghargaan
yang diharapkan.
Mengajarkan bagaimana selayaknya manusia
berperilaku sosial.
Salam yang bermakna untuk saling menghormati
dapat dilakukan melalui musik dan gamelan,
gerak-2 tari.
Tubuh dan anggota tubuh yang digerakkan dan
dalam sikap tertentu merupakan instrumen
penghantar berkomunikasi.
Anggota tubuh yang paling utama digunakan sebagai
jembatan untuk berkomunikasi, dikemukakan oleh
Desmond Morris, adalah tangan.
Gesture atau gerak isyarat yang dilakukan dengan
tangan merupakan bagian yang penting untuk
penyampaian salam.
Kedua belah tangan dengan jari jemari tegak vertikal
yang ditangkupkan di atas dahi, di depan dahi, di
depan wajah, atau di depan dada dapat dimengerti
sebagai salam tanda penghormatan.
Menggerak-gerakkan kedua belah tangan dengan
sikap satu tangan menggenggam tangan lainnya juga
dimaksudkan untuk memberi penghormatan.
PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN
1. Unsur Pokok Organisasi
- Struktur organisasi
- Organisasi permanen dan non
permanen.
PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN
2. Sistem Pengelolaan
- Sistem tanggapan
- Festival desa
- Sistem barangan
- Sistem Modern
PENGELOLAAN DAN PEMENTASAN PERTUNJUKAN
3. Pelaksanaan Pertunjukan
- Pemanggungan
Keberhasilan suatu pertunjukan ditentukan oleh tiga
unsur utama:
-
Materi
-Penonton
-Tempat
Produksi Drama
Naskah Drama
Aktor Aktris
Tata Panggung
Tata Lampu dan audio
Properti
Wardrobe/make up
Musik
DUA BAGIAN BESAR UNSUR DRAMA AGAR DAPAT
DIPENTASKAN MENJADI SATU SENI PERTUNJUKAN
1.UNSUR UTAMA Sutradara. Pemain.
Teknisi (pekerja panggung). Penonton.
2. SARANA PENDUKUNG
Pentas dan komposisi. Tata busana.
Tata rias.
Pencahayaan.