• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah penggunaan simbol phi sumardyono sigit tri G yazri aznam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah penggunaan simbol phi sumardyono sigit tri G yazri aznam"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber: http://i.ebayimg.com

π

Sumardyono, M.Pd.

Dalam sejarah matematika, perbandingan

keliling dan diameter lingkaran diungkapkan dalam berbagai simbol di berbagai belahan

dunia. Penggunaan huruf Yunani π juga

menyatakan beragam hal dalam sejarah matematika.

Perbandingan keliling dengan diameter lingkaran atau tepatnya 3,14159...

disimbolkan dengan huruf π pertama kali

dilakukan oleh William Jones (1675-1749) tahun 1706. Namun pemakaian simbol ini

secara luas hingga kini setelah dipopulerkan oleh matematikawan Leonhart Euler (1707-1783).

William Jones sendiri sebelumnya kurang dikenal,

tetapi setelah korespondensinya dengan Newton diketahui oleh para sejarawan, ia mulai dikenal dalam sejarah matematika. Ia antara lain pernah menjadi anggota the Royal Society (suatu

perhimpunan ilmuwan ternama di Inggris) tahun 1711.

(2)

Simbol huruf Yunani π sendiri telah digunakan dalam matematika jauh sebelum Jones.

Simbol ini antara lain telah digunakan oleh matematikawan William Oughtred (1574-1660), Isaac Barrow (1630-1677), dan David Gregory (1661-1701).

Oughtred tahun 1647 dalam buku Clavis mathematicae juga Barrow tahun 1664 menggunakan simbol π dalam

perbandingan diameter terhadap keliling lingkaran, yaitu

dengan simbol δπ. Di sini terlihat penggunaan δ untuk

menyatakan diameter di mana huruf Yunani δ

bersesuaian dengan huruf Latin, d. Sedang huruf π

bersesuaian dengan huruf p, dari kata “periphery” yang artinya keliling.

Sementara Gregory tahun 1697 menggunakan π untuk

menyatakan perbandingan keliling dengan jari-jari

lingkaran dalam bentuk π ρ. Lagi-lagi terlihat bahwa penggunaan huruf π untuk menyatakan keliling.

Menurut sejarawan Cajori, penggunaan simbol tunggal

untuk menyatakan perbandingan keliling terhadap diameter mungkin pertama-tama dilakukan oleh J. Christoph Sturm dalam bukunya Mathesis enucleata tahun 1689. Hanya ia menggunakan simbol tunggal e bukan π.

Tetapi klaim Cajori ini mungkin saja salah, sebab jauh sebelum Eropa mengenal perbandingan keliling terhadap diameter lingkaran, peradaban Asia baik India, Cina, Arab, Persia maupun Mesir telah mengenal perbandingan ini. Sebut saja al-Kashi sekitar abad ke-15 telah menggunakan simbol tunggal berupa huruf Arab

“tho” untuk menyatakan bilangan 3,1415... .

David Gregory (1659-1708)

Sumber: http://upload.wikimedia.org

al Kashi (1380-1429)

(3)

Simbol tunggal π pertama kali digunakan oleh William Jones (1675-1749) tahun 1706

dalam bukunya Synopsis palmariorum matheos. Berikut ini petikan dari bukunya tersebut.

"There are various other ways of finding the Lengths or Areas of particular Curve Lines, or Planes, which may very much facilitate the Practice; as for

instance, in the Circle, the Diameter is to the Circumference as 1 to

, &c. = 3.14159, &c. = . This series (among

others for the same purpose, and drawn from the same Principle) I received

from the Excellent Analyst, and my much esteem'd Friend Mr. John Machin;

and by means thereof, Van Ceulen's Number, or that in Art. 64.38 may be

Examin'd with all desirable Ease and Dispatch."

Tahun 1734, Leonhart Euler (1707-1783) menggunakan huruf p dalam “De summis

serierum reciprocarum”. Dalam surat balasan tanggal 16 April 1738 dari Stirling kepada Euler, juga terdapat penggunaan huruf p.

Tahun 1736, Euler menggunakan π untuk menyatakan

keliling pada saat diameter lingkaran sama dengan satu

dalam bentuk 1 : π, pada buku Mechanica sive motus

scientia analytice exposita.

Mulai tahun 1737, Euler menggunakan π untuk 3,14159...

dalam surat korespondensinya. Ini berlanjut pada surat-suratnya tahun 1738 dan 1739.

Johann Bernoulli mula-mula menggunakan huruf c tahun

1739 dalam suratnya kepada Euler, tetapi pada surat tahun 1740 ia mulai menggunakan huruf π.

Tahun 1741, π sudah digunakan dalam Mathematical

Tables oleh H. Sherwin. Pada tahun 1742, Nikolaus

Bernoulli juga menggunakan π dalam suratnya kepada

Euler.

Leonhard Euler (1707-1783)

(4)

Akhirnya, Euler mempopulerkan penggunakan π secara luas setelah menulisnya dalam

buku Introductio in Analysin Infinitorum tahun 1748 dan tulisan-tulisan berikutnya. Berikut ini petikan kalimat dari buku tersebut.

Satis liquet Peripheriam hujus Circuli in numeris rationalibus exacte

exprimi non posse, per approximationes autem inventa est .. esse =

3,14159 [hingga 128 desimal-pen], pro quo numero, brevitatis ergo,

scribam , ita ut sit = Semicircumferentiae Circuli, cujus Radius = 1,

seu erit longitudo Arcus 180 graduum.

Setelah penerimaan Euler akan lambang π tersebut, banyak orang juga

menggunakan lambang π, hingga kini

semua orang menggunakan lambang π.

Namun dalam masa-masa setelah Euler

tersebut tetap saja ada satu dua orang yang pernah menggunakan lambang yang berbeda. Segner tahun 1751 menggunakan π tetapi pada tahun 1767

kembali menggunakan lambang lama,

δ : π. Matematikawan D. Lardner tahun

1828 menggunakan lambang π untuk

menyatakan pendekatan pada rasio keliling dan diemeter lingkaran, bukan rasio itu sendiri. Juga, Pietro Ferroni

tahun 1782 malah menggunakan lambang P untuk 3,14159... dan lambang ∏ untuk 6,283...

.

Sumber:

(5)

Sumber Bacaan/Daftar Pustaka

Beckmann, Peter. 1989. History of Pi. St.Martin's Press.

Florian Cajori. 1929. A History of Mathematical Notations. Dover reprint in 1993.

O' Connor, J.J. & Robertson, E.F. 2001. A history of Pi. dalam http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/HistTopics/Pi_through_the_ages.html (diakses Februari 2013) Patricia Rothman. 2009. William Jones and his Circle: The Man who invented Pi. dalam

History Today Volume: 59 Issue: 7 2009 Sumardyono. 2007. Ensiklo-Pi. tidak diterbitkan.

Wikipedia. 2013. Pi. dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Pi (diakses Februrai 2013)

Referensi

Dokumen terkait