• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVITALISASI PENGELOLAAN REKAM MEDIS DALAM PEMBERDAYAAN PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TIARA DAN KLINIK TAMAN ANGGREK | Widjaya | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 136 446 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REVITALISASI PENGELOLAAN REKAM MEDIS DALAM PEMBERDAYAAN PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TIARA DAN KLINIK TAMAN ANGGREK | Widjaya | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 136 446 1 PB"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

61

REVI TALI SASI PENGELOLAAN REKAM M EDI S DALAM

PEM BERDAYAAN PETUGAS REKAM M EDI S DI

RUM AH SAKI T I BU DAN ANAK TI ARA DAN

KLI NI K TAM AN ANGGREK

1Lily Widjaya, 2Siswati

1,2 Prodi Rekam M edis dan I nformasi Kesehatan, Fakultas I lmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul,

lilywidjaja@esaunggul.ac.id

Abstract

Power practitioner professional medical record i s still very little compared to the needs that exist, so that the implementation of the medi cal records in RSIA Tiara and Clinic Taman Anggrek not run well. Management of medical records, especiall y on the storage system that does not meet standards, the audit has not been done and quantitative analysis of the medical records. The purpose of this activity is to formulate a method penyimpanaan document medical records and measurement documents, improve the quality of medical records, improve knowledge and ski lls of medical records clerk. The method used is the measurement of quantitative completeness of medical records, training and mentoring the management of the medical records in accordance

knowl edge and skills of the practitioner medical record with an increase of 21-23% that i s by compar ing the results of post-test and pre-test. It was concluded that intensive training can improve knowledge and skills of practi tioners medical records.

Keywords: management, medical record (RM), knowledge, skills

Abstrak

Tenaga praktisi rekam medis yang profesional masih sangat sedikit dibanding dengan kebutuhan yang ada, sehingga pelaksanaan rekam medis di RSIA Tiara dan Klinik Taman Anggrek belum berjalan dengan baik. Pengelolan rekam medis, terutama pada sistem penyimpanan yang belum sesuai standar, belum pernah dilakukan audit dan analisis kuantitatif terhadap rekam medis. Tujuan kegiatan ini adalah memformulasikan metode penyimpanaan dokumen rekam medis dan pengukuran kelengkapan dokumen, meningkatkan mutu rekam medis, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas rekam medis. Metode yang dilakukan adalah pengukuran kelengkapan rekam medis secara kuantitatif, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan penyelenggaraan rekam medis sesuai standar dengan pendekatan teori di lapangan dan evaluasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada praktisi rekam medis dengan kenaikan sebesar 21-23% yaitu dengan membandingkan antara hasil post test dan pre test. Disimpulkan bahwa pelatihan yang intensif dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktisi rekam medis.

Kata Kunci: pengelolaan, rekam medis (RM), pengetahuan, ketrampilan

61

PENDAHULUAN

Unit rekam medis adalah unit yang mengelola rekam medis setiap pasien yang dilayani di rumah sakit. Rekam Medis merupakan data dasar dalam menghasilan informasi kesehatan yang dibutuhkan dalam suatu institusi pelayanan kesehatan.

Secara umum rekam medis berguna untuk: Patient Care M anagement yang berisi catatan tentang

(2)

Jur nal Manajemen Infor masi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

62

yang opti mal . Rekam Medis sebagai al at bukti hukum yang memberikan data untuk melindungi kepentingan pasien , dokter, institusi pelayanan kesehatan. Juga untuk pihak ketiga sebagai dasar bagi pihak pembayar biaya kesehatan, pelaksana studi kasus, peneliti , dinas kesehatan mendapatkan data statistic kesehatan, pemerintah yang membuat peraturan dalam hal ini Kementerian Kesehatan serta pimpinan pelayanan kesehatan sebagai dasar pengambilan keputusan .

Hal yang terpenting adalah rekam medis tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien. Berdasarkan UU Kesehatan no 36 tahun 2009 dikatakan bahwa “ Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau” Dengan dasar ini dibentuklah Program Jaminan Kesehatan Masyarakat dengan SK Menkes no.440/ MENKES/SK/XII/ 2012 . Sejak itu klaim pembiayaan asuransi kesehatan berdasarkan pengkodean penyaki t dan tindakan ICD-10 dan ICD-9CM. Pengkodean ini merupakan satu di antara kompetensi seorang professi onal rekam medis dan informasi kesehatan. Setiap klaim pembayaran biaya pasien BPJS maupun asuransi lain perlu dilampirkan bukti pelayanan berupa ringkasan penyakit dan hasil-hasil pemeriksaan penunjang medis. Untuk itu perlu dilengkapi tepat waktu, karena klaim biaya ada batas waktunya..

Dengan pentingnya rekam medis di rumah sakit, dan klinik maka perlu dikelola oleh para professional yang mendapat pendidikan formal .Tenaga RM yang dihasilkan oleh perguruan tinggi masih sangat kurang. Kebutuhan sekitar 10000 lulusan sedangkan tahun 2014 yang ada baru 7000 lulusan

Oleh karena itu pengelolaan Rekam medis di rumah sakit tidak semuanya dilakukan oleh profesional rekam medis. Apa lagi di klinik kesehatan. Hal ini menjadi perhatian bagi kami untuk memberikan pengabdian dalam penyelenggaraan rekam medis yang sesuai standar dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu dilakukan revitalisasi pengelolaan rekam medis agar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.

TUJUAN

Adapun tujuan program ini adalah sebagai berikut: 1. Memformulasikan metode penyimpanan rekam

medis yang sesuai dengan kondisi mitra

2. M emf ormul asi kan metode pengukuran kelengkapan rekam medis secara kuantitatif. 3. Meningkatkan motivasi praktisi rekam medis

dalam menerapkan system rekam medis yang tepat dan sesuai standar

4. Membantu mitra dalam meningkatkan mutu rekam medi s, pelayanan rekam medis dan system rekam medis yang sesuai

5. Melakukan pendampingan pelaksanaan rekam medis sesuai standar

6. M eni ngkatkan kemampuan ketrampi l an, pengetahuan dan etika praktisi rekam medis dal am pel ayanan rek am medi s mel al ui workshop.

M ETODE

Metode Pendekatan untuk mendukung realisasi program ini meliputi:

1. Pendekatan Teori Singkat (workshop)

PT mengumpulkan petugas RM dari mitra yang memiliki masalah yang hampir sama untuk memperoleh pelatihan singkat di kelas, dengan temu petugas RM RS dan klinik dengan pakar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang telah berpengalaman untuk mengurus RM di RS, untuk memperoleh wawasan tentang sistem rekam medi s dan manajemen rekam medi s untuk memperoleh RM yang lengkap dan siap pakai. Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2016 (pk 08.00- 18.30) , di Unversitas Esa Unggul

2. Pendekatan Lapangan (workshop)

PT mel akukan bi mbi ngan di l apangan kepada seluruh mitra secara bertahap tentang implementasi teori dalam praktek, serta bertemu dengan PT dalam hal mengurus RM di RS . Pelaksanaan pada periode 24 Februari - 16 September 2016

3. Pendekatan Evaluasi

(3)

63 Lily Widjaya dan Siswati. Revitalisasi Pengelolaan Rekam Medis dalam Pemberdayaan ....

HASI L DAN PEM BAHASAN

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra RS Tiara dan Klinik Taman Anggrek telah dilakukan: Pre test , Workshop , pelatihan di lokasi dan post test.

1. RS.Tiara

a. Pelaksanaan dimulai dengan workshop terkait pengelolaan RM.

b. Diikuti pelatihan di lokasi. Diawali dari Sistem Registrasi, Penamaan dan sistem penyimpanan dengan penomoran sebelum masuk ke sistem stem penjajaran dengan Terminal Digit Filing dan juga analisis Kuantitatif dalam audit pendokumentasian RM. Dengan adanya 1orang lulusan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebagai kepala RM , pengelolaan RM telah dipahami namun pelaksanaannya masih bel um dapat di terapkan sepenuhmya. Dengan di l aksanakannya pel ati han langsung di lokasi ( di ruang penjajaran RM) maka praktik penjajaran yang tepat dapat dilakukan oleh para petugas

c. Pelatihan audi t pendokumentasian RM berjalan dengan baik dan dapat dipahami ol eh petugas RM , l angsung dapat mempraktekkan dengan Rekam Medis yang ada saat pelatihan di lokasi.

d. Prosentase kenaikan pengetahuan dan ketrampilan petugas dapat dilihat dari hasil post test dibanding pre test ada peningkatan sebesar 21 %

Gambar 1.

Peserta sedang melakukan pre test

2. Klinik Taman Anggrek;

a. Petugas RM mengikuti workshop terkait pengelolaan RM.

b. Diikuti pelatihan di lokasi. belum adanya petugas yang mengikuti sekolah formal RM, sehingga pelatihan lebih intensif dimulai dari Sistem registrasi, penamaan dan sistem penyimpanan dengan penomoran, serta sistem penjajaran.

c. Sistem pejajaran yang dilakukan di klinik ini adalah dengan sistem angka langsung. Semua petugas baru mengenal sistem Terminal Digit Filing setelah diberi pelatihan langsung . d. Dalam melakukan pelatihan audit

pendo-kumentasian RM ditujukan hanya pada Rekam Medis rawat jalan karena klinik ini tidak ada pasien rawat inapnya.

e. Prosentase kenai kan pengetahuan dan ketrampilan petugas dapat dilihat dari hasil post test dibanding pre test ada peningkatan sebesar 23 %.

Gambar 2.

Petugas sedang mempelajari sistem penjajaran dengan cara Terminal Digit

SI M PULAN

(4)

Jur nal Manajemen Infor masi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

64

DAFTAR PUSTAKA

Departemen K esehatan RI , 2006, Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, (Jakarta, Dirjen Pelayanan Medik,)

Hatta, Gemal a, 2008, Pedoman M anaj emen Informasi Kesehatan, (UI Press, Jakarta) Huff man, Edna K ., 1994, Heal th Inf ormati on

Management 10th edition, ( Berwyn, Illinois : Physician Record Co.).

I nternati onal Federati on of Heal th Record Organization, , Education Modules for Basic Health Records,2012 (Chicago, Illionis)

Referensi

Dokumen terkait