BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Perhatian terhadap peningkatan transparansi di Indonesia mulai berkembang
dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mengatur seluruh jajaran pejabat
publik menjadi lebih transparan, bertanggung jawab dan berorientasi pada
pelayanan rakyat yang sebaik-baiknya. Undang-undang ini menyebutkan bahwa
pemerintah berkewajiban untuk menyebarkan informasi publik dengan cara yang
mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.
Pada era globalisasi seperti saat ini, penggunaan media internet untuk
menyampaikan informasi berkembang sangat pesat. Hal ini sejalan dengan
semakin bertambahnya jumlah pengguna internet di tengah masyarakat. Saat ini,
internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. Seiring dengan hal ini, banyak perusahaan yang
sudahmenggunakan internet sebagai media dalam menyampaikan informasi
akuntansinya. Akan tetapi, halini sepertinya belum menjadi perhatian pihak
pemerintah di Indonesia. Pada saat ini, website dari sebagian besar pemerintah
daerah di Indonesia justru kurang begitu diperhatikan, khususnya dari
sisipengungkapan informasi akuntansi. Di Indonesia, bentuk pertanggungjawaban
pengelolaankeuangan yang wajib dilakukan oleh pemerintah daerah memang
hanyalah sebatas menyampaikanlaporan keuangan pemerintah daerah kepada
keuangan kepada masyarakat, hanya dilakukan secara sukarela.Akan tetapi,
dengan keluarnya Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang
KeterbukaanInformasi Publik yang mengatur bahwa pejabat publik harus lebih
transparan, bertanggungjawab dan lebih berorientasi kepada pelayanan
masyarakat, sudah sepatutnya pemerintah daerahmelaporkan hasil kinerja
keuangannya kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan
transparansi informasi.
Suatu pemerintahan yang transparan dan akuntabel semestinya mampu
menyediakan informasi yang terbuka bagi masyarakat. Komunikasi yang efektif
berupa informasi yang dihasilkan dari sebuah sistem akuntansi sektor publik
adalah penting bagian dari sistem itu sendiri. Dalam proses komunikasi,
ketersediaan informasi yang dapat dipercaya dan aksesibilitas sangat penting.
Oleh karena itu, komunikasi dan teknologi informasi memiliki peran penting
sehingga dapat mewujudkan prinsip transparansi sebagai indikator adanya kelola
keuangan yang baik.
Salah satu bentuk transparansi yang dapat ditempuh pemerintah daerah ialah
denganmengungkapkan laporan keuangan secara sukarela di internet sehingga
seluruh stakeholder memiliki kesempatan untuk memperoleh informasi yang ada
di lingkungan pemerintahan.Pengungkapan sukarela laporan keuangan di internet
dinilai efisien dan efektif meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pada saat
ini, terdapat faktor heterogenitas diantara pemerintah daerah di Indonesia dimana
informasi akuntansi di internet diungkapkan secara bervariasi mulai dari yang
Styles dan Tennyson (2007) mengatakan bahwa internet adalah media yang
paling mudah dijangkau oleh masyarakat dan sarana yang paling cost effective
bagi pemerintah untuk mempublikasikan informasi keuangannya dalam bentuk
pelaporan online.Fenomena pengembangan praktek pelaporan online termotivasi
oleh perkembangan world wide web sejak tahun 1994 dan internetmenjadi media
utama untuk pelaporan online. Di Indonesia, penggunaan internet akan sangat
membantu dalam menyukseskan program e-government dalam membangun
sistem informasi keuangan daerah. Internet menjadi teknologi yang berperan
dalam proses penyediaan dan transfer informasi pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat dan kepada pihak lain, misalnya warga masyarakat, ataupun
sebaliknya. Pemanfaatan internet dalam suatu institusi dapat membuat pekerjaan
menjadi efektif dan efisien.
Penelitian terkait dengan website pemerintah sebagai aplikasi dari
egovernment sudah banyak dilakukan di luar negeri. Di Amerika, e-government
dimulai pada tahun 1995 dimana hanya sekitar 8,7% pemerintah lokal yang pada
saat itu menggunakan website, namun angka tersebut naik menjadi lebih dari 90%
hanya dalam waktu sekitar 5 tahun. Pemda tingkat dua. Penelitian terbaru
Hermana et al. (2012) pada Juni 2011berhasil mengakses dan menganalisis 424
website Pemda. Dari penelitian penelitian tersebut dapat dilihat adanya trend
kenaikan jumlah website Pemda yang bisa diakses oleh publik.
Saat ini hampir semua pemda di Indonesia memiliki website sebagai wadah
informasi bagi masyarakat. Media ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
menyatakan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan, pemerintah dapat menggunakan media internet untuk menyajikan dan
melakukan diseminasi laporan keuangannya. Penyampaian laporan keuangan
melalui internet juga dinilai memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan
pemerintah itu sendiri. Bagi pemerintah, pengungkapan laporan keuangan melalui
media internet dapat meningkatkan motivasi pemerintah dalam menyusun laporan
keuangan yang baik disamping dapat mengurangi biaya pelaporan yang tinggi.
Hal ini dikarenakan internet dapat menjangkau masyarakat secara luas. Dengan
terjangkaunya akses terhadap informasi keuangan pemerintah, masyarakat dapat
mengetahui dan mengawasi program-program pemerintah serta menilai kinerja
pemerintah dalam mengelola keuangannya.
Penelitian yang menguji faktor-faktor yang menentukan tingkat
pengungkapan informasi akuntansi di internet telah banyak dilakukan, namun
umumnya penelitian tersebut dilakukan pada perusahaan. Oleh karena itu,
penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur tentang pengungkapan
pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah di
Indonesia. Beberapa penelitian, seperti penelitian Trisnawati dan Komarudin
(2014) menunjukkan bahwa kompetisi politik, ukuran pemerintahan daerah, rasio
pembiayaan utang (leverage), dan total kekayaan pemerintahan daerah
berpengaruh positif terhadap publikasi laporan keuangan pemerintahan daerah.
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Laswad, et., al (2005) meneliti faktor
leverage, kompetisi politik, kekayaan daerah, visibilitaspers, tipe pemerintahan,
internet secara sukarela. Hasil penelitian tersebutmenunjukkan bahwa leverage,
kekayaan daerah, visibilitas pers, dan tipepemerintahan memiliki pengaruh yang
positif sedangkan kompetisi politik danukuran pemerintah daerah memiliki
pengaruh yang negatif.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, kedua penelitian ini juga
memiliki kombinasi variabel independen yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
dianggap perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih mendapatkan
referensi atas faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan LKPD pada situs
pemerintahan daerah, khususnya di Indonesia yang memang belum banyak
penelitian tentang hal ini. Selain itu peneliti juga tertarik untuk menambahkan satu
variabel yang masih jarang diteliti yaitu opini audit. Berdasarkan uraian
permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul; “Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Kekayaan Pemerintah Daerah, Tipe
Pemerintah Daerah, dan Opini Audit Terhadap Ketersediaan LKPD Pada Situs
Pemerintahan Daerah di Kabupaten/Kota di Sumatera Tahun 2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ukuran pemerintah daerah, kekayaan pemerintah
daerah, tipe pemerintah daerah, dan opini audit berpengaruhbaik secara simultan
atau parsial terhadap ketersediaan LKPD pada situs pemerintahan daerah di
kabupaten/kota di Sumatera?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran pemerintah daerah, kekayaan
pemerintah daerah, tipe pemerintah daerah, dan opini audit berpengaruh
secara simultan terhadap ketersediaan LKPD pada situs pemerintahan
daerah di kabupaten/kota di Sumatera.
2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran pemerintah daerah terhadap
ketersediaan LKPD pada situs pemerintahan daerah di kabupaten/kota di
Sumatera.
3. Untuk mengetahui pengaruh kekayaan pemerintah daerah terhadap
ketersediaan LKPD pada situs pemerintahan daerah di kabupaten/kota di
Sumatera.
4. Untuk mengetahui pengaruh tipe pemerintah daerah terhadap ketersediaan
LKPD pada situs pemerintahan daerah di kabupaten/kota di Sumatera.
5. Untuk mengetahui pengaruh opini audit terhadap ketersediaan LKPD pada
situs pemerintahan daerah di kabupaten/kota di Sumatera.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat
secara langsung maupun tidak langsung terhadap pemerintahan daerah, publik,
peneliti dan peneliti selanjutnya. Adapun manfaat yang diberikan antara lain:
1. Bagi Pemerintahan Daerah
Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka pemerintahan daerah dapat
mulai termotivasi dalam perkembangan dan kegunaan dari IT dan internet.
dalam rangka mempermudah akses terhadap LKPD pada situs pemerintahan
daerah terutama di kabupaten/kota di Sumatera.
2. Bagi Publik
Dengan penelitian ini masyarakat dapat mengetahui pemerintahan daerah
mana saja yang menyediakan LKPD pada situs resmi pemerintah daerah
khususnya di kabupaten/kota di Sumatera dalam rangka transparansi
informasi keuangan daerah.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi
peneliti.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti