• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Bahan Beracun dan Berbahaya (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengenalan Bahan Beracun dan Berbahaya (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Bahan Beracun dan Berbahaya

Kata Kunci: Bahan beracun, Buangan Sampah, Sampah Laboratorium

Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 13-01-2011

 Petunjuk umum untuk menangani buangan sampah.

Semua bahan buangan atau sampah dikumpulkan menurut jenis bahan tersebut. Bahan-bahan tersebut ada yang dapat didaur ulang dan ada pula yang tidak dapat didaur ulang. Bahan yang termasuk kelompok bahan buangan/sampah yang dapat di daur ulang antara lain gelas, kaleng, botol baterai, sisa-sisa konstruksi bangunan, sampah biologi seperti tanaman, buah-buahan, kantong dan beberapa jenis bahan-bahan kimia. Sedangkan bahan-bahan buangan yang tidak dapat didaur ulang atau yang sukar didaur ulang seperti plastik hendaknya dihancurkan. Karena belum ada aturan yang jelas dalam cara

pembuangan jenis sampah di Indonesia, maka sebelum sampah dibuang harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan pengurus atau pengelola laboratorium yang bersangkutan.

 Bahan-bahan buangan yang umum terdapat di laboratorium. (1).Fine chemicals.

Fine chemicals hanya dapat dibuang ke saluran pembuangan atau tempat sampah jika: -Tidak bereaksi dengan air.

Hanya larutan basa dari alkali hidroksida yang bebas sianida, ammoniak, senyawa organik, minyak dan lemak dapat dibuang kesaluran pembuangan. Sebelum dibuang larutan basa itu harus dinetralkan terlebih dahulu.Proses penetralan dilakukan pada tempat yang disediakan dan dilakukan menurut prosedur mutu laboratorium. (3).Larutan asam.

Seperti juga larutan basa, larutan asam tidak boleh mengandung senyawa-senyawa beracun dan berbahaya dan selain itu sebelum dibuang juga harus dinetralkan pada tempat dan prosedur sesuai ketentuan laboratorium.

(4).Pelarut.

Pelarut yang tidak dapat digunakan lagi dapat dibuang ke saluran pembuangan jika tidak mengandung halogen (bebas fluor, klorida, bromida, dan iodida). Jika diperlukan dapat dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air keluar. Untuk pelarut yang mengandung halogen seperti kloroform (CHCl3) sebelum dibuang harus dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pengurus atau pengelola laboratorium tempat dimana bahan tersebut akan dibuang.

(5).Bahan mengandung merkuri.

Untuk bahan yang mengandung merkuri (seperti pecahan termometer merkuri,

(2)

dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pengelola laboratorium sebelum bahan tersebut dibuang.

(6).Bahan radiokatif.

Sampah radioaktif memerlukan penanganan yang khusus. Otoritas yang berwenang dalam pengelolaan sampah radioaktif di Indonesia adalah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

(7).Air pembilas.

Air pembilas harus bebas merkuri, sianida, ammoniak, minyak, lemak, dan bahan beracun serta bahan berbahaya lainnya sebelum dibuang ke saluran pembuangan keluar.

 Penanganan Kebakaran

Beberapa bahan kimia seperti eter, metanol, kloroform, dan lain-lain bersifat mudah terbakar dan mudah meledak. Apabila karena sesuatu kelalaian terjadi kecelakaan sehingga mengakibatkan kebakaran laboratorium atau bahan-bahan kimia, maka kita harus melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

(1).Jika apinya kecil, maka lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

(2).Matikan sumber listrik/gardu utama agar listrik tidak mengganggu upaya pemadaman kebakaran.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi yang dapat digunakan untuk pengelolaan limbah B3 laboratorium di Kampus ITS adalah mengurus perizinan penyimpanan dan pengolahan limbah B3 laboratorium,

Limbah yang tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air Limbah yang apabila bercampur dengan air

Limbah ini adalah sisa dari usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang sifatnya, konsentrasinya, dan jumlahnya dapat mencemarkan lingkungan hidup serta

Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah

B3 kepada pengolah/pemanfaat dan/atau penimbun yang tidak sesuai dengan lingkup izin yang dimiliki;. § Penghasil tidak

Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, ada1ah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena

larutan B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik dalam larutan C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian

Pemanfaatan yang dimaksud adalah memanfaatkan limbah B3 baik dari dalam perusahaan maupun pihak ketiga yang masih mengandung mineral/kalor sesuai persyaratan untuk digunakan sebagai