KAJIAN SEMIOTIKA DAN ESTETIKA ORNAMEN
PADA REUNCONG ACEH:
STUDI KASUS PADA RENCONG MEUPUCOK, PUDOI DAN MEUCUGEK
Tesis
oleh
T. Rafli Abdillah
NIM. 137037001
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2)
PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
KAJIAN SEMIOTIKA DAN ESTETIKA ORNAMEN
PADA REUNCONG ACEH:
STUDI KASUS PADA RENCONG Meupucok, Pudoi, dan Meucugek
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn) dalam Program Studi Magister (S2)
Penciptaan dan Pengkajian Seni
pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
oleh T. Rafli Abdillah
NIM. 137037001
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
Judul Tesis KAJIAN SEMIOTIKA DAN ESTETIKA ORNAMEN PADA REUNCONG ACEH:
STUDI KASUS PADA RENCONG
MEUPUCOK, PUDOI, DAN MEUCUGEK
Nama T. Rafli Abdillah NomorPokok 137037001
Program Studi Magister (S.2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Menyetujui Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ridwan Hanafiah, S.H., M.A Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S.
NIP. 195607051989031002 NIP. 195411171980031002
Program Studi:
Magister (S.2)Penciptaan dan Fakultas Ilmu Budaya Pengkajian Seni
Ketua, Dekan,
Drs. Irwansyah, M.A. Dr. Budi Agustono, M.S. NIP.196211221 1997031001 NIP.196008051987031001
iii
Telah diuji pada tanggal
_________________________________________________________
PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS
Ketua : Drs. Irwansyah, M.A. (...)
Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. (...)
Anggota I : Prof. Dr. Ikhwanuddin Nst., M.S (...)
Anggota II : Dr. Ridwan Hanafiah, S.H., M.A (...)
iv
ABSTRACT
Aceh is known as the land of rencong (reuncong). Researchers interested in reviewing of the causes reuncong become a symbol of Aceh and also the meaning of the symbol. Reuncong have specific meanings. On the handle, trunk and glove reuncong eyes are ornaments or ornament also has a meaning or to decorate a beautiful course.
To answer the above statement the author uses qualitative research methods deskriprif. Model studies semiotics reuncong ornaments using a model study denotative and connotative. The data obtained from the literature references and interviews. In answer to the meaning of rencong along with the ornament author uses the theory of Roland Barthes. Meanwhile, to assess the aesthetic value of the collection of the Museum Aceh reuncong authors use the contextual theory.
To assess the value of symbols and meanings rencong aesthetics can not just rely on the value of a formal review, but also have to examine in its historical context as well.
If we lookedat history can be concluded that the ornaments on rencong strongly influenced by the concept of a strong Islamic values.
v
ABSTRAK
Aceh dikenal sebagai tanah rencong (reuncong). Peneliti tertarik mengkaji tentang sebab-sebab reuncong menjadi simbol Aceh dan juga makna dari simbol tersebut. Reuncong memiliki makna tertentu. Pada gagang, batang mata serta sarung reuncong terdapat ragam hias atau ornamen juga memiliki makna atau sebagai penghias yang indah saja.
Untuk menjawab pernyataan tersebut di atas penulis menggunakan metode penelitian deskriprif kualitatif. Model pengkajian semiotika ornamen reuncong menggunakan model kajian makna denotatif dan konotatif. Data-data didapatkan dari literatur pustaka dan hasil wawancara. Dalam menjawab makna dari rencong beserta ornamennya penulis menggunakan teori Roland Barthes. Sementara untuk mengkaji nilai estetika dari reuncong koleksi Museum Aceh penulis menggunakan teori kontekstual.
Untuk mengkaji nilai simbol dan makna estetika rencong tidak bisa hanya mengandalkan tinjauan nilai formal saja tetapi juga harus mengkaji secara konteks sejarahnya juga.
Dintinjau dari sejarah dapat disimpulkan bahwa ornamen pada rencong sangat dipengaruhi oleh konsep nilai Islam yang kuat.
vi
PRAKATA
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas karunia dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan sebaikbaiknya. Shalawat beriring salam penulis haturkan pada Nabi Junjungan Muhammad S.A.W beserta keluarga beliau, sahabat beliau, para suhada dan tabi’in-tabi’in.
Terima kasih atas kebanggaan kepada kedua orang tua penulis papa (Djakfar Ali) dan mama (Linda), sejauh ini kalian senantiasa memberikanmotivasi yang terbaik bagi penulis sehingga sampai selesainya tesis ini. Terima kasih juga kepada istri (Aslul Karomah) dan anak-anak penulis (Syifa, Fia, Rama, Nayla, Zufar, Zaka) yang selalu mejadi motivasi dan tidak terlepas dari kontribusi yang diberikan baik waktu dan pengertian selama proses perkuliahan di Pasca Sarjana Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni di Universits Sumatera Utara.Tak lupa pula terima kasih kepada Jailani yang telah banyak membantu tenaga dan waktunya selama penelitian.
vii
Terima kasih khusus kepada Dosen Pasca Sarjana di Program Studi Penciptaan
dan Pengkajian Seni Universitas Sumatera Utara : Bapak Drs. Irwansyah, M.A., selaku Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Seni Ilmu Budaya (USU), selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang selalu memberikan petunjuk teknis penulisan tesis sampai penelitian ini selesai.
Bapak Dr. Ridwan Hanafiah, S.H., M.A., selaku pembimbing I yang senantiasa sabar memberikan petunjuk dalam proses penelitian tesis penulis, Bapak Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S., selaku pembimbing II yang selalu siap mengarahkan penulis dalam penelitian ini, Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nst., M.S, selaku penguji dan memberikan masukan yang sangat berarti bagi penulis, sehingga penulis banyak mengembangkan kaitan didalam pengkajian penelitian tesis ini.
viii
Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Kepada bapak H. Harun Keuchiek Leumiek ,yang telah banyak membantu memberikan data. Bapak Amran Ekoprawoto yang banyak memberikan ilmunya juga sebagai narasumber. Ibu Dra. Junaidah Kasmawati selaku Kepala UPTD Museum Aceh.
Penulis menyadari hasil tesis ini masih jauh belum maksimal, untuk itu banyak harapan penulis untuk kesemua kalangan terutama masyarakat Aceh dan para generasi muda di seluruh tanah air, dapat memberikan masukan berupa kritikan dan saran sebagai penyempurnaan kearah yang lebih baik penelitian tesis ini. Dengan demikian penulis menghaturkan terima kasih kesemua pihak dan maaf atas segala sesuatu yang mungkin terjadi selama penulis melakukan penelitian ini.Akhir kata harapan penulis bagi kesemua pihak terkait semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
Medan, Agustus 2016
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
1, Nama : T. Rafli Abdillah
2. Tempat/tanggal lahir : Bunyu, 13Agustus1973 3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Alamat : Dusun Cot Keurundong Gampong Pante Gajah, Kec.Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh 7. Pekerjaan : Dosen Universitas Almuslim
8. Pendidikan : Sarjana Desain Komunikasi Visual Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia
9. Nomor telepon : 085260337221
x
PERNYATAAN
Dengan ini saya T. Rafli Abdillah menyatakan bahwa dalam tesis ini sebelumnya tidak pernah diajukan sebagai karya untuk suatu kepentingan dan memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi lain, kemudian sepengetahuan saya penelitian ini tidak terdapat pada karya orang lain dan diterbitkan sebagai karya ilmiah yang sama, kecuali karya tulisan lain yang mengacu pada naskah saya dan disebutkan didaftar pustaka
Medan, Agustus 2016
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
ABSTRACT... iv
ABSTRAK... v
PRAKATA... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP... ix
PERNYATAAN... x
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR TABEL ... xxii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah...5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6
1.3.1. Tujuan Penelitian... 6
1.3.2. Manfaat Penelitian... 6
1.4. Tinjauan Pustaka...7
1.5. Konsep dan landasan Teori...11
1.5.1. Konsep ... 11
1.5.2. Teori...14
1.5.2.1 Teori Semiotika ... 14
1.5.2.2 Teori Estetika Rupa ... 16
xii
1.5.2.4 Teori esteteika Islam... 21
1.6. Metode Penelitian... 23
1.6.1. Jenis Penelitian... 23
1.6.2 Penelitian Lapangan... 25
1.6.3 Fokus Penelitian... 26
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data... 27
1.6.4.1 Observasi... 27
1.6.4.2 Wawancara... 27
1.6.4.3 Teknik Analisis Data... 28
1.7 Sistematika Penulisan... 28
BAB II LINTAS SEJARAH 2.1 Sejarah masuknya Islam ke Aceh... 31
2.2 Kerajaan Islam di Aceh... 38
2.2.1 Kerajaan Pasai (abad ke 13 sampai abad ke 16)... 41
2.2.2 Kerjaan Lamuri Aceh (abad ke 9 sampai abad ke 16)... 43
2.2.3 Ali Mughayat Syah (1513 - 1536)... 47
2.2.4 Sultan Ala'uddin Ri'ayat Syah (Al-Kahhar) 1537 - 1571... 50
2.2.5 Sultan Almukammal (1571-1607)... 53
BAB III SEJARAH RENCONG ACEH 3.1 Sejarah rencong Aceh... 57
3.2 Bentuk dan fungsi Rencong... 65
3.2.1 Jenis-jenis Rencong... 65
3.2.1.1 Rincong Meupucok... 65
3.2.1.2 Rencong Meucugek... 66
3.2.1.3 Rencong Meukuree... 67
3.2.1.4 Rencong Pudoi... 68
3.3 Rencong sebagai simbol perjuangan masyarakat Aceh... 73
3.3.1 Golongan Uleebalang dan golongan Ulama... 73
3.3.2 Hikayat Prang Sabi... 76
xiii
4.2 Proses Pembuatan Rencong... 90
4.2.1 bahan dan Alat ... 90
4.2.2 proses desain ... 91
4.2.3 Proses Pengerjaan kerajinan rencong ... 92
4.2.4 Finishing ... 97
4.3 Nilai Estetika pada Rencong... 98
4.3.1 Estetika Ornamen pada rencong... 101
4.3.1.1 Deskripsi ornamen... 103
4.3.1.2 Ornamen pada gagang rencong... 110
4.3.1.3 Ornamen pada batang rencong... 111
4.3.1.4 Ornamen pada mata Rencong... 111
4.3.1.5 Ornamen pada sarung Rencong... 113
4.4 Makna ornamen pada rencong Museum Aceh ... 115
4.4.6 Reuncong Meucugek II... 136
BAB V SEMIOTIKA RENCONG ACEH 5.1 Semiotika rencong Aceh secara umum... 140
5.2 Semiotika rencong Aceh koleksi Museum Aceh ... 153
5.2.1 Reuncong Meupucok I... 153
5.2.2 Reuncong Meupucok II... 157
5.2.3 Reuncong Pudoi I... 161
5.2.4 Reuncong Pudoi II... 163
5.2.5 Reuncong Meucugek I... 164
5.2.6 Reuncong Meucugek II... 165
xiv
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan... 172 6.2 Saran... 174
DAFTAR PUSTAKA ... 176 LAMPIRAN-LAMPIRAN:
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Proses transformasi budaya ... 21
Gambar 2 deformasi motif Bungong Jeumpa ... 25
Gambar3 Peraut ... 58
Gambar4 Sikin Rucoh... 59
Gambar 5 Pedang Ottoman Kilij... 60
Gambar 6 Reuncong Meupucok ... 61
Gambar 7 Pedeung Tumpang Jeunki ... 61
Gambar 8 Ulee Janggok ... 62
Gambar 9 Ulee Paroh Bleseken... 62
Gambar 10 Ulee Dandan Peninggalan Ampon Chik Peusangan T. Johan Alamsyah ... 62
Gambar 11 Ulee Boh Geulima... 63
Gambar 12 Ulee Meucangge... 63
Gambar 13 Siwaih Peninggalan Ampon Chik Peusangan T. Johan Alamsyah... 63
Gambar 14 Ulee Lapan Sagoe Peninggalan Ampon Chik Peusangan ... 64
xvi
Gambar 16 Gagang dilapisi emas seluruhnya sedangkan sarungnya ada yang dibuat dari kayu dan ada pula yang dibuat dari tanduk, jenis
rencong ini disebut rencong meupucok ulah... 67
Gambar 17 Rencong Meucugek... 68
Gambar 18 Reuncong Pudoi ...71
Gambar 19 bentuk rencong mewakili bismillah ... 73
Gambar 20 gagang rencong ... 87
Gambar 21 puting rencong ... 87
Gambar 22 batang rencong ...88
Gambar 23 bengkuang rencong ... 88
Gambar 24 perut rencong ... 89
Gambar 25 ujung rencong ... 90
Gambar 26 Kerajinan Rencong di desa Baet Aceh Besar... 101
Gambar 27 Senjata Ampon Chik Peusangan ... 101
Gambar 29 motif bungong glima (bunga buah delima) ... 105
Gambar 30 motif bungong seumanga (bunga kenanga) ... 106
Gambar 31 motif bungong seuleupo (bercorak bunga, mungkin sejenis bunga tetapi bentuknya tidak jelas)... 106
Gambar 32 motif bungong kundo (bunga buah kundur, sejenis labu besar).. 106
Gambar 33 motif bungong puta talo dua (pilinan dua utas tali)... 106
Gambar 34 motif bungong puta talo lhee (pilinan tiga utas tali)... 107
xvii
hiasan awan)... 107
Gambar 37 motif bungong aneuk abie (berudu)... 107
Gambar 38 motif bungong sagoe (hiasan sudut kain)... 108
Gambar 39 motif bungong ayoe-ayoe (hiasan tepian kain)... 108
Gambar 40 motif gigo buya...108
Gambar 41 motif bungong Meulu 1... 108
Gambar 42 motif bungong Meulu 2... 109
Gambar 43 motif bungong pucok rebong (pucuk tunas bambu)... 109
Gambar 44 motif pucok rebong (pucuk tunas bambu) ... 109
Gambar 45 motif pucok rebong Tanah Alas(pucuk tunas bambu) ... 109
Gambar 46 gabungan motif buah delima dan awan... 110
Gambar 47 motif rante (rantai) ... 110
Gambar 48 Rencong Mekuree... 113
Gambar 49 sarung dan gagang rencong sama-sama terbuat dari gading... 114
Gambar 50 Rencong meupucok sarung kayu... 114
Gambar 51 Perbandingan rencong gagang besi dan gagang kayu... 115
Gambar 52 Rencong koleksi Museum Aceh... 116
Gambar 53 ornamen pada sarung rencong meupucok 03_0037... 116
Gambar 54 bungong awan-awan... 117
Gambar 55 ornamen pada ujung sarung rencong meupucok 03_0037... 118
Gambar 56 ornamen pada pangkal sarung rencong meupucok 03_0037...118
xviii
Gambar 57 gabungan motif buah delima dan awan...120 Gambar 58 desain yang diukir pada sarung rencong Aceh yang terbuat
dari gading koleksi Museum Aceh... 120 Gambar 59 ornamen bungong awan-awan pada gagang rencong
meupucok 03_0037...121 Gambar 60 ornamen bungong seuleupo dan motif dedaunan pada gagang
rencong meupucok 03_0037...122 Gambar 61 ornamen bungong awan-awan, stilasi bungong glima dan
bungong seuleupo pada gagang... 122 Gambar 62 ornamen bungong Sagoe dikelilingi oleh motif putar Tali pada
gagang rencong meupucok 03_0037... 123 Gambar 63 Rencong koleksi Museum Aceh... 124 Gambar 64 Ornamen pada sarungRencong Meupucok koleksi museum Aceh
no inventaris 0127... 125 Gambar 65 "wooden trellis work" abad ke 12 dan 13... 126 Gambar 66 Ornamen pada sarungRencong Meupucok koleksi museum Aceh
no inventaris 0127... 126 Gambar 67 Motif puta taloepada gagangRencong Meupucok koleksi
museum Aceh no inventaris 0127... 127 Gambar 68 Motif pucok rebongpada gagangRencong Meupucok
koleksi museum Aceh no inventaris 0127... 127 Gambar 69 Motif pucok rebongpada gagangRencong Meupucok
xix
Gambar 70 Motif pucok rebongpada gagangRencong Meupucok
koleksi museum Aceh no inventaris 0127... 128 Gambar 71 Motif pada pangkal sarungRencong Meupucok
koleksi museum Aceh no inventaris 0127... 129 Gambar 72 Motif pada ujung sarungRencong Meupucok
koleksi museum Aceh no inventaris 0127... 129 Gambar 73 Motif pada pangkal gagangRencong Meupucok
koleksi museum Aceh no inventaris 0127... 130 Gambar 74 Rencong Pudoi koleksi Museum Aceh... 130 Gambar 75 Ornamen pada ujung sarung rencong Pudoi
koleksi Museum Aceh inventaris 051 ... 131 Gambar 76 Ornamen pada ujung sarung rencong Pudoi
koleksi Museum Aceh inventaris 051 ... 131 Gambar 77 Ornamen pada pangkal sarung rencong Pudoi
koleksi Museum Aceh inventaris 051... 132 Gambar 78 Ornamen pada gagang rencong Pudoi
koleksi Museum Aceh inventaris 051... 122 Gambar 79 Ornamen pada gagang rencong Pudoi
koleksi Museum Aceh inventaris 051... 133 Gambar 80 Rencong Pudoi koleksi museum Aceh no.inventaris 052... 133 Gambar 81 Ornamen pada gagang rencong Pudoi
xx
Gambar 83 Ornamen pada ujung sarung rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 042 ... 135 Gambar 84 Ornamen pada ujung sarung rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 042 ... 135 Gambar 85 Rencong Meucugek koleksi museum Aceh no.inventaris 041.... 136 Gambar 86 Ornamen pada ujung sarung rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 041 ... 137 Gambar 87 Ornamen pada bagian tengah sarung rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 041 ... 137 Gambar 88 Ornamen pada bagian tengah sarung rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 041 ... 138 Gambar 89 Ornamen pada bagian pangkal sarung rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 041 ... 138 Gambar 90 Ornamen pada bagian gagang rencong Meucugek
koleksi Museum Aceh inventaris 041 ... 149 Gambar 91 Lambang Provinsi Nangroe Aceh Darussalam... 141 Gambar 92 Lambang Pemerintahan Kota Banda Aceh... 142 Gambar 93 Lambang Pemerintahan Kabupaten Aceh Jayatampak dua buah
rencong tersarung berhadapan ... 143 Gambar 94 Lambang Pemerintahan Kabupaten Aceh Utaratampak dua
buah rencong bersilang terhunus ke bawah ... 143 Gambar 95 Lambang Pemerintahan Kabupaten Aceh Barattampak dua buah
xxi
Gambar 96 Lambang Pemerintahan Kabupaten Bireuentampak dua buah rencong membuat sudut 450 mata menghadap ke bawah ...144 Gambar 97 Lambang Pemerintahan Kabupaten Pidietampak sebuah rencong
berada dalam perisai merah putih ... 145 Gambar 98 Lambang Pemerintahan Kota Sabangtampak dua buah rencong
dengan cugek saling membelakangi ... 145 Gambar 99 Lambang Pemerintahan Kabupaten Nagan RayaTampak dua buah
rencong bersilangan mata menghadap ke atas ... 146 Gambar 100 Lambang Pemerintahan Kabupaten Nagan Rayatampak dua buah
rencong sebagai penghubung kubah mesjid ... 146 Gambar 101 Lambang Pemerintahan Kabupaten Nagan Rayadua buah
rencong ujung mata menghadap ke bawah 450
menggantung timbangan ... 147 Gambar 102 Lambang Pemerintah Kabupaten Aceh Baratsebuah rencong
dengan ujung matah mengarah ke bawah diapit padi dan kapas. 147 Gambar 103 Lambang Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Dayadua buah
rencong menghadap ke bawah ... 148 Gambar 104 Lambang Pemerintah Kabupaten Simeuluedua buah rencong
mengapit bintang dengan ujung mata 450 ke bawah ... 148
Gambar 105 Lambang Pemerintah Kabupaten Aceh Timurdua buah rencong mengapit bintang dengan ujung mata miring ke bawah... 149 Gambar 106 Lambang Pemerintah Kabupaten Aceh Timurdua buah rencong
xxii
xxiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Makna denotatif dan konotatif Reuncong Meupucok I... 157
Tabel 2 Makna denotatif dan konotatif Reuncong Meupucok II... 161
Tabel 3 Makna denotatif dan konotatif Reuncong Pudoi I... 163
Tabel 4 Makna denotatif dan konotatif Reuncong Pudoi II... 164
Tabel 5 Makna denotatif dan konotatif Reuncong Meucugek I... 165