Tugas TPKI
Perbandingan Karya Ilmiah IT dan Karya Ilmiah IT Populer
Disusun Oleh:
Hanzel Aprilio Yosafat Gunawan
NIM : 1142101143
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH
TEKNOLOGI MASA DEPAN
”NANOTEKNOLOGI”
ABSTRAK
Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer,
atau sepermilyar meter. Richard Feynman dalam ceramahnya yang berjudul “There is plenty room at the bottom” pada tahun 1959, mengemukakan bahwa, seorang fisikawan mampu
membuat senyawa dengan struktur apapun yang diinginkan seorang kimiawan, dengan cara menyusun atomatom yang diperlukan, dan merangkainya berdasarkan hukum fisika untuk membentuk senyawa baru tersebut. Berdasarkan pandangan ini, pendekatan yang dipergunakan
berbeda dengan pendekatan teknologi sekarang yaitu bersifat bottom up atau bisa disebut molekular teknologi karena berusaha membangun suatu produk atom demi atom atau molekul
demi molekul. Pendekatan ini memiliki keunggulan utama dibandingkan teknologi konvensional yaitu kemampuannya untuk memanipulasi material dengan fleksibel sesuai keinginan
desainernya sebagai akibat pengontrolan pada level molekul. Hasil dari keunggulan ini adalah
produk hampir tanpa cacat, tidak adanya atau sedikit
limbah yang dihasilkan dan hemat energi. Ilmuwan yang terkenal dalam konsep nanoteknologi
adalah K.E. Drexler. Drexler mengembangkan nanoteknologi molekular dengan meniru apa yang terjadi pada sel. Hukum ini selanjutnya disebut Drexlerian Nanoteknologi dengan idenya yang disebut assembler. Assembler ini bertindak seperti tangan robot pada pabrik skala makro, yang
assembler level awal yang menyusul blok bangunan berupa atom, assembler-assembler pada ukuran yang lebih besar dibangun. Pada ukuran ini, blok bangunannya berupa
molekul. Kemudian assembler yang lebih besar dibangun, dan seterusnya hingga produk-produk biasa berukuran makro dapat terbuat. Perbedaan dengan metode konvensional adalah, produk nanoteknologi molekular ini lebih kuat, prosesnya hemat energi dan presisinya hingga level
atom. Untuk mempermudah prosesnya, assemblerassembler tingkat awal dilengkapi dengan kemampuan swa-replikasi (selfreplication). Investasi untuk nanoteknologi sangat tinggi yang
didominasi oleh amerika dan jepang menyusul negara eropa barat dengan jumlah total 434 juta USD. Investasi tersebut dialokasikan pada bidang-bidang: manufaktur memproduksi, elektronik, farmasi dan kesehatan dan industri kimia. Nanoteknologi datang dengan berbagai aspek yaitu
kemampuan untuk mengatasi persoalan polusi dan merupakan teknologi yang ramah lingkungan. Kemajuan teknologi di dunia masa mendatang ditopang tiga teknologi yang saling
berhubungan dan saling mempercepat. Ketiga hal ini yaitu Nanoteknologi, Rekayasa Biologi (bio engineering) dan Teknologi Informasi (information technology).
KESIMPULAN
Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer,
atau sepermilyar meter dengan ukuran inilah atom dan molekul dapat dimanipulasi disusun kembali sehingga menghasilakan sifat-sifat
yang sesuai dengan keinginan. DNA merupakan gudang penyimpanan data yang terbesar yang
ada saat ini dan telah diciptakan komputer DNA yang kecepatannya jauh melebihi kecepatan komputer transistor. Dengan perkembangan nanoteknologi bisa dibuat mesin yang bisa
Scanning Tunneling Microscope (STM) dan Atomic Force Microscope (AFM). Investasi untuk nanoteknologi sangat tinggi yang didominasi oleh amerika dan jepang menyusul negara eropa
barat dengan jumlah total 434 juta USD.
Investasi tersebut dialokasikan pada bidang-bidang: manufaktur memproduksi, elektronik, farmasi dan kesehatan dan industri kimia. Nanoteknologi datang dengan berbagai aspek yaitu
kemampuan untuk mengatasi persoalan polusi dan merupakan teknologi yang ramah lingkungan. kemajuan teknologi di dunia masa mendatang ditopang tiga teknologi yang saling berhubungan
dan saling mempercepat. Ketiga hal ini yaitu Nanoteknologi, Rekayasa Biologi (bio engineering) dan Teknologi Informasi (informationtechnology).
Sumber : http://www.getbookee.org/get_book.php?
u=aHR0cDovL2lkLmlzdGFudG8ubmV0L2RvY3VtZW50L1Rla25vbG9naS1NYXNhLURlcGF
uLU5hbm90ZWtub2xvZ2kucGRmClRFS05PTE9HSSBNQVNBIERFUEFO
REP | 26 February 2013 | 08:11 Dibaca: 166 Komentar: 0 Nihil
Ubuntu tentunya bukanlah nama asing bagi para penggiat open source dan mereka-mereka yang
berkecimpung diranah IT/komputer. Bahkan bisa dibilang Ubuntu adalah sebuah varian Linux yang sangat populer saat ini sebagai alternatif yang tidak kalah hebat dibanding pilihan
mainstream seperti Windows & Mac OS, dan tentunya kelebihan mereka selain sistem yang
terbuka adalah keamanan dan keterjangkauan secara biaya yang sangat jauh bagai langit dan bumi (bisa dibilang hampir gratis). Saat ini Ubuntu masih tumbuh dengan pesat didukung oleh
komunitas dan perusahaan (Canonical) yang juga terus berkembang semakin kuat.
Belum lama ini pada ajang Consumer Electronic Show (CES) 2013 yang berlangsung bulan januari lalu di Las Vegas, USA. Pendiri sekaligus tokoh utama Canonical selaku pembuat Ubuntu
Mark Shuttleworth menjelaskan dengan gamblang rencana mereka untuk mulai fokus dalam pengembangan Ubuntu terkait dengan implementasinya diberbagai antarmuka dan perangkat
bergerak seperti smartphone, tablet dan juga multimedia TV. Bahkan dalam beberapa
kesempatan ditahun sebelumnya, Canonical juga telah mengadakan berbagai kegiatan dan acara-acara lain sehubungan rencana besar mereka tersebut kedepannya, seperti pertemuan dengan
komunitas developernya dan juga melakukan beberapa eksperimen dengan perangkat-perangkat yang beredar dipasaran.
Walaupun sampai saat ini pihak Canonical belum melakukan kerjasama khusus dengan salah satu penyedia perangkat tertentu, namun dibeberapa forum dan media sudah dapat kita temukan banyak ujicoba yang dilakukan oleh beberapa developer. Dan umumnya mereka cukup berhasil,
Berbeda dengan platform-platform lain yang saat ini telah beredar, Mark Shuttleworth menjelaskan bahwasanya platform Ubuntu yang akan diimplementasikan diperangkat
smartphone ataupun tablet ini sebenarnya tidaklah berbeda dengan plaform Ubuntu yang sudah ada saat ini untuk PC. Platform Ubuntu yang dimaksud nantinya adalah platform tunggal yang bisa diimplementasikan diberbagai perangkat dari PC hingga smartphone, hanya saja Ubuntu
tersebut nanti akan menyesuaikan tampilan dan ukurannya sesuai dengan antarmuka dan spesifikasi perangkat secara automatis. Hal ini yang disebut pihak Canonical sebagai perangkat
konvergen yang utuh untuk berbagai kebutuhan penggunanya.
Beberapa vendor dengan platform android, dalam beberapa varian produknya juga telah mencoba melakukan hal yang sama. Motorola dengan seri Atrixnya telah membuat varian
smartphone yang dapat ditransformasikan menjadi sebuah PC, begitu juga dengan vendor taiwan yang terkenal yaitu ASUS dengan seri Transformernya. Namun demikian dari beberapa tes dan
review masih terlihat banyak kekurangan yang mereka miliki, tuntutan spesifikasi yang terlalu tinggi dan juga faktor harga yang masih belum terjangkau untuk sebagian besar kalangan. Oleh karenanya varian produk-produk tersebut masih termasuk status “premium”.
Sementara itu sebagaimana latar belakang dan tujuan dasar dari Ubuntu yang merupakan sebuah Sistem Terbuka dan dikembangkan oleh banyak orang yang tergabung dalam komunitas
pengembang Ubuntu, Ubuntu diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih handal, lebih baik dan tentunya jauh lebih terjangkau. Hal ini menjadi sebuah peluang yang menguatkan keyakinan bagi pihak Canonical untuk turut berkiprah.
akan seperti apa nantinya pasar global perangkat bergerak ditahun ini. Dalam acara tersebut, juga kita simak ada beberapa platform baru yang turut meramaikan kompetisi mendatang, seperti
Mozilla dengan Firefox Osnya, lalu juga Samsung dengan OS Tizen yang merupakan
pengembangan OS Bada sebelumnya. Kesamaan dari ketiga platform baru tersebut adalah sama-sama merupakan pengembangan dari sumber terbuka (Open Source) yaitu Linux. Antusiasme
media dan banyak kalangan adalah mengenai kemungkinan-kemungkinan meraih pasar lebih luas bagi vendor-vendor tersebut diatas, terutama bagi pasar golongan menengah kebawah
diberbagai belahan dunia yang hingga saat ini belum banyak terjangkau vendor-vendor utama karena masalah perangkat dan harga tentunya.
Belakangan ini seperti kita ketahui, beberapa pabrikan kecil dari Cina terutama, turut
meramaikan pasar global smartphone. Bahkan beberapa vendor besar terlihat mulai banyak digoyah mereka dalam meraih pangsa pasar menengah kebawah yang kritis dengan harga.
Beberapa produk Cina tersebut bahkan tak sungkan meniru model dan tampilan dari beberapa produk yang populer, dengan spesifikasi yang juga tidak jauh berbeda, namun dengan harga yang sangat terjangkau. Hal inilah yang kiranya menjadi pengamatan banyak pihak seperti Canonical
dan Mozilla. Mereka melihat peluang untuk dapat meraih pasar tersebut dengan spesifikasi perangkat seperti produk-produk Cina dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau, namun
juga tidak kalah handal dan canggih dibandingkan platform yang sudah ada dari sisi feature dan performanya. Kita harapkan tahun ini kita sudah dapat memiliki banyak pilihan dengan harga yang lebih murah, sehingga keberadaannya dapat menunjang aktifitas dan pekerjaan sehari-hari.
Kekurangannya dari atikel popular ini :
Banyak menggunakan bahasa sehari-hari