I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Timbulnya Proyek:
- Pembangunan (Pemerintah)
- Permintaan Pasar
- Penelitian dan Pengembangan
- Perusahaan (Peningkatan Kualitas dan Kuantitas)
1.2 Definisi Proyek:
(a) Merupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D. I. Cleland dan W.R. King, 1987)
(b) Suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumberdaya yang terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan (suharto, I, 1990)
PROYEK MERUPAKAN USAHA YANG BERSIFAT SEKALI WAKTU. CONTOH:
- MEMBANGUN FASILITAS YANG BARU - MEMPERBAIKI FASILITAS YANG BARU
- KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Kegiatan Proyek vs Kegiatan Operasional
Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional
1. Bersifat Dinamis
2. Berlangsung hanya dalam kurun waktu terbatas (siklusnya pendek) 3. Dalam kurun waktu tsb intensitas kegiatan berbeda-beda
4. Kegiatan harus diselelsaikan sesuai dana dan waktu yang ditentukan
5. Menyangkut bermacam-macam kegiatan (tenaga kerja sasi)
6. Diperlukan tanggung jawab vertikal dan horizontal
7. Contoh: Pembangunan pabrik/ rumah, penelitian dan pengembang-an produk.
1. Bersifat Rutin
2. Berlangsung terus menerus (jangka panjang)
3. Intensitas kegiatan relatif sama
4. Batasan tidak setajam proyek, hanya diatur dalam anggaran tahunan
5. Tidak terlalu banyak macam kegiatannya
6. Penekanan pada jalur vertikal
1.3 UKURAN PROYEK DITENTUKAN OLEH:
- Jumlah tenaga yang terlibat
- Jumlah waktu yang diperlukan
- Jumlah biaya yang diperlukan
- Macam kegiatan
- Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan dalam proyek
- Macam dan jumlah hubungan antara kegiatan di dalam proyek dengan pihak luar
1.4 MACAM PROYEK 1. Proyek Kapital
2. Proyek Pengembangan Produk Baru 3. Proyek Penelitian dan Pengembangan 4. Proyek Sistem Informasi
5. Proyek yang berkaitan dengan manajemen Perusahaan
1.5 SIKLUS PROYEK: 1. Konseptualisasi: 2. Pendefinisian Proyek
3. Penyusunan dan Pengorganisasian 4. Pelaksanaan Proyek
5. Penyelesaian
CONTOH KEGIATAN DALAM PROYEK ENGINEERING-MANUFACTURE 1. Konseptualisasi: Perumusan gagasan, kerangka acuan, studi
kelayakan, indikasi dimensi lingkup proyek, indikasi biaya dan jadual.
2. Pendefinisian: Pendalaman persoalan, pembuatan jadual induk dan anggaran, penyusunan strategi, pembelian awal.
3. Desain dan engineering: Analisis fungsi dan desain engineering, desain engineering terinci dan pengembangan produk.
4. Pengembangan dan integrasi sistem: Studi integrasi fasilitas dan alat.
5. Pembuatan prototype: Membuat protipe dan testing
6. Manufaktur dan Produksi: Pembelian material dan alat, fabrikasi komponen produk.
1.6 PENGELOLAAN PROYEK:
1. Mengadakan dan mendorong arus kegiatan horizontal, baik dengan departemen fungsional di dalam organisasi perusahaan ataupun diluar perusahaan.
2. Menetapkan integrator yang dikembangkan menjadi penanggung jawab tunggal.
Contoh; Manajer proyek, yang berfungsi sebagai:
- Pusat sumber informasi bagi masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek
- Melakukan koordinasi dan usaha-usaha tindak lanjut antar departemen fungsional dan organisasi proyek
- Integrator dan pendorong agar kegiatan-kegiatan dilakukan sesuai kepentingan dan sasaran proyek
- Accountability terhadap pelaksanaan kegiatan proyek. 3. Memadukan perencanaan dan pengendalian
MANAJEMEN PROYEK
1.7 SASARAN DAN KENDALA PROYEK: 1. Anggaran
2. Jadual 3. Mutu
MANAJEMEN PROYEK
1.8 LATAR BELAKANG DAN PEMIKIRAN TIMBULNYA MANAJEMEN PROYEK
- Manajemen Klasik
- Pendekatan Sistem MANAJEMEN PROYEK
- Pendekatan Kontingensi (Mengelola kegiatan dinamis)
1.9 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK:
Merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan, dengan menggunakan pendekatan sistem dan hirarki vertikal maupun horizontal.
II.
PERENCANAAN PROYEK
2.1 FUNGSI PERENCANAAN
Perencanaan: Proses peletakan dasar tujuan dan sasaran termasuk penyiapan segala sumberdaya untuk mencapainya.
Tujuan Perencanaan:
- Memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan
- Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek
- Dasar pengaturan alokasi sumberdaya
- Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan dan menyadari pentingnya unsur waktu
- Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian
Unsur-unsur Perencanaan: a. Jadual
b. Prakiraan/peramalan c. Sasaran
Hirarki Perencanaan:
2.2 JENIS PERENCANAAN PROYEK
Berdasarkan lingkupnya:
1. Perencanaan Strategis: Policy untuk mencapai sasaran dan tujuan
2. Perencanaan Operasional: Rencana terinci yang menjabarkan perencanaan strategi, terdiri atas:
Perencanaan lingkup kerja Rancangan organisasi proyek Rencana jadual kegiatan Perkiraan biaya/anggaran
Proyeksi kebutuhan tenaga kerja
Menentukan tujaun dan sasaran
Merumuskan perencanaan strategi
Menjabarkan perencanaan Operasional: - Paket kerja/SRK
- Organisasi - Anggaran - Jadual - Tenaga kerja - Program mutu
Kesimpulan:
STRUKTUR RINCIAN LINGKUP KERJA (SRK)
Merupakan paket kerja, sebagai SRK terkecil memenuhi sifat-sifat:
- Dapat dikelola sebagai satuan unit kerja
- Dapat diberi kode identifikasi, seperti kode akuntansi biaya
- Dapat direncanakan jadual pelaksanaan dan anggarannya
- Mudah diukur kemajuan pelaksanaan serta pemakaian biaya
- Dapat dikaji kualitas kerja dan hasil akhirnya
- Bila diintegrasikan dengan SRK yang lain akan menjadi lingkup proyek secara keseluruhan.
Macam Struktur Lingkup Kerja:
- Berdasarkan fasilitas yang hendak dibangun - Berdasarkan penjabaran lingkup kerja
- Berdasarkan sistem atau produk
- Berdasarkan kombinasi antara sistem dan produk
Contoh pembuatan SRK:
Tingkat 1 : Lingkup proyek seutuhnya 2 : Unit utama dan pendukung 3 : Diuraikan menjadi sub unit
4 : Bagian-bagian dari sub unit (dapat pula dibagi berdasarkan lokasi /area)
≤ 5 : Menurut kode akuntansi, macam pekerjaan s/d paket kerja
PERENCANAAN PROYEK:
1. Perencanaan Sumberdaya 2. Perencanaan Biaya
2.3 PERENCANAAN KEGIATAN KERJA
Merupakan perencanaan untuk memperkirakan jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek Jadual.
Pendekatan/metoda Perencanaan Kegiatan Kerja: a. Bagan Balok (Bar Chart)
b. Analisis Jaringan Kerja (Network Analysis)
METODA BAGAN BALOK
Merupakan metoda penyusunan jadual dengan tujuan mengidentifikasi unsur waktu dalam merencanakan sutau kegiatan yang terdiri dari waktu mulai, akhir, dan saat pelaporan.
Ditemukan oleh H.L. Gantt, sehingga disebut juga Gantt Bar Chart
Keuntungan menggunakan bagan balok:
o Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
o Dapat menggambarkan jadual sutau kegiatan dan eknyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan
o Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan
Kelemahan bagan balok
o Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadual keseluruhan proyek.
o Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BAGAN BALOK
2. Tentukan perkiraan waktu permulaan dan akhir bagi pelaksanaan masing-masing kegiatan dan kegiatan pendahuluan
3. Susun koordinat X dan Y:
o Pada sumbu X (vertical) dicatat pekerjaan atau elemen/paket kerja dari hasil penguraian lingkup sutau proyek, dan dilukiskan sebagai balok.
o Pada sumbu Y (horizontal) ditulis satuan waktu (hari/minggu/bulan)
o Perhatikan urutan kegiatan (point 2) untuk menentukan letak balok.
4. Pada saat pelaporan, beri tanda sejauh mana penyelesaian masing-masing kegiatan
TONGGAK KEMAJUAN (MILESTONE) DAN JADUAL INDUK:
- Tonggak kemajuan adalah even yang mempunyai fungsi kunci dilihat dari pencapai keberhasilan proyek dari segi jadual, dengan cara menandai waktu mulai atau akhir dari sutau kegiatan penting, yang bila terlambat akan berdampak negatif cukup besar, misal:
o Penyelesaian pembuatan dermaga barang pada proyek pembangunan pabrik pupuk di suatu pulau
o Penandatanganan kontrak
o Pembuatan pondasi
o Penyerahan peralatan utama
- Jadual induk terdiri atas milestone-milestone (20 s/d 50)
Contoh:
Tabel Urutan dan Waktu Kegiatan
Perencanaan
Kegiatan Waktu yang diperlukan Kegiatan pendahuluan (hari)
Kegiatan
A
B
C
D
E
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 waktu (hari)
Gambar Bagan Balok
Pelaporan hari ke 11:
Tabel Urutan dan Waktu Kegiatan
Perencanaan
Kegiatan Mulai Waktu yang diperlukan Kegiatan pendahuluan kegiatan (hari)
Kegiatan
A
B
C
D
e
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 waktu (hari)
Keterangan:
Garis pelaksanaan
ANALISIS JARINGAN KERJA (NETWORK ANALYSIS)
- Merupakan gambaran grafis terperinci yang memperlihatkan hubungan ketergantungan antara aktifitas proyek serta tahapan-tahapan peristiwa yang harus dilalui.
- Latar belakang penggunaan: merupakan penyempurnaan dari metoda bagan balok, karena dapat menjawab:
Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian
proyek
Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam
hubungannya dengan penyelesaian proyek
Bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan
kegiatan tertentu, bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadual penyelesaian proyek secara menyeluruh
- Guna jaringan kerja:
Untuk menyusun urutan kegiatan proyek yang
memiliki sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks
Untuk membuat perkiraan jadual proyek yang
paling ekonomis
Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan
sumberdaya
- Sistematika penyusunan jaringan:
1. Merumuskan dan menyusun urutan kegiatan
2. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan
3. Mengidentifikasi jalur kritis dalam jaringan kerja 4. Menganalisis jadual yang ekonomis
5. Alokasi sumberdaya
METODA JARINGAN KERJA (NETWORK)
- Berdasarkan waktu kegiatan
* Metoda Critical Path Method (CPM)
* Metoda Program Evaluation and Review Technique (PERT)
- Berdasarkan alur kegiatan (lambang yang digunakan): * Activity On Arrow (AOA) PERT DAN CPM
PEMBUATAN JARINGAN KERJA (NETWORK)
1. Mengidentifikasi dan merumuskan kegiatan - Lingkup kerja proyek
- Sasaran proyek - Sumberdaya proyek
- Hubugan antar kegiatan/sub kegiatan
Batas/definisi yang erat hubungannya dengan analisis jaringan kerja adalah sbb:
Kegiatan (activity) merupakan bagian dari lingkup proyek yang memiliki waktu awal dan akhir, sehingga untuk melaksanakannya memerlukan sumberdaya (waktu, uang, tenaga, dll)
Jaringan kerja (network) merupakan grafik yang menggambarkan urutan kegiatan-kegiatan proyek, termasuk hubungan yang satu dengan yang lain.
Kejadian (even) merupakan tanda selesainya satu atau lebih kegiatan
Jalur (path) merupakan garis yang menghubungkan kegiatan pada jaringan kerja
Jalur kritis (critical path) merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek
Contoh lingkup proyek yang dipecah menjadi komponen dan urutan kegiatannya:
Tabel 1. Urutan Kegiatan Proyek
PROYEK PENGADAAN GENERATOR LISTRIK
Nama kegaiatan Kegiatan yang manedahuluai a. Membuat spesifikasi dan kriteria
SIMBOL-SIMBOL DALAM NETWORK
Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya
Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa (even). Kejadian di sini didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan
Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan semu (dummy) yang berguna untuk membatasi mulainya kegiatan. Dummy tidak mempunyai jangka waktu tertentu karena tidak menghabiskan sumberdaya
Asumsi-asumsi dalam Network:
Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut adalah:
A B
Jika kegiatan C,D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, maka:
C
D F
E
1 2 3
5 2
4 1
Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, maka:
G I
H J
Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka:
K M
L N
Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkan sbb:
P
Q R Tetapi:
P
P Q
Q Atau
R R
2
3
4
5
6
2 5 7
3 4 6
1 1 1 1 2
2
1
2
3
4 1
2
Aturan Dasar Jaringan:
1. Diantara dua even yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah, panjang dan kemiringannya tidak punya arti penting
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf/nomor event 3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke tinggi 4. Diagram hanya memiliki 1 initial event dan 1 terminal event 5. Sebelum aktivitas dimulai, maka seluruh aktivitas
pendahulunya harus sudah selesai.
Contoh Network (berdasarkan Tabel 1)
f
b i
a d g j
c h
e
2. Estimasi Waktu Penyelesian Proyek
- Ditentukan oleh tim proyek berdasarkan konsensus bersama antar anggota tim atau pengalaman proyek sejenis
- Dua pendekatan estimasi:
(a) Menggunakan 3 nilai : Optimistik (a), Umum (m), dan Pesimistik (b) PERT
Te = (a + 4m + b)/ 6
Dimana: Te = Taksiran waktu V = variansi
1 2
3
7
6
8 9
V = ((b-a )/ 6)2 untuk 0 dan 100%
Taksiran waktu penyelesaian (bln) Optimistik
3. Mengidentifikasi Jalur Kritis
Lintasan Kritis = Max. V
Contoh:
Kode
E
Lintasan kritis adalah ADHJ karena nilai V-nya paling besar
(b) menggunakan 1 nilai waktu, digunakan untuk proyek yang sudah ada waktu rata-rata (waktu baku) CPM
4. Menganalisis jadual penyelesaian proyek
Notasi Yang Digunakan:
LS = Saat paling lambat dimulainya aktivitas LF = Saat paling lambat diselesaikannya aktivitas
t = waktu yang diperlukan untuk sutau aktivitas hari/waktu) S = Total slack/total float
SF = Free slack/free float
Asumsi Yang Berlaku
1. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event 2. Saat tercepat terjadninya initial event adalah hari ke nol
3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adala TL=TE untuk event ini.
Lingkaran kejadian (event) dibagi atas 3 bagian:
a = Ruang untuk nomor event
b = Ruang untuk menunjukkan saat paling cepat terjadinya event (TE), yang juga merupakan hasil perhitungan maju
c = Ruang untuk menunjukkan saat paling lambat terjadinya event (TL) yang juga merupakan hasil perhitungan mundur
Cara Perhitungan (1) Perhitungan Maju
- Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke nol, sehingga berlaku TE = 0, kecuali jika proyek dependent terhadap proyek lain.
- Jika initial event terjadi pada hari ke nol, maka: ES (i,j) = TE (j) = 0
EF (i,j) = ES (i,j) + t (i,j) = TE (i) + t (i,j)
a b c
a b c
- Event yang menggabungkan beberapa aktivitas disebut Merge event
EF (i1,J)
EF (i1,J)
EF (i1,J)
Sebuah event hanya dapat terjadi jika aktivitas-aktivitas yang
mendahuluinya telah selesai, maka saat peling cepat terjadinya sebuah event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event tersebut.
TE = max [EF(i1,j), EF(i2,j),..., EF (in,j)]
(2) Perhitungan Mundur
- Pada terminal event berlaku TL = TE
- Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama dengan saat paling lambat untuk menyelesaikan aktivitas itu dikurangi dengan waktu aktivitas tersebut
LS (i,j) = LF - t
LF (i,j) = TL, dimana TL = TE Maka
LS (i,j) = TL (i) - t (i,j)
(i,j)
- Event yang mengeluarkan beberapa aktivitas disebut Burst event
a b c
a b c
EF (i1,J)
EF (i1,J)
EF (i1,J)
Saat paling lambat terajadinya sebuah event sama dengan nilai terkecil dari saat-saat paling lambat untuk memulau aktivitas-aktivitas yang bermula dari event tersebut.
TL(i) = min [(LS (i,j1) , LS (i,j2), ..., LS (i,jn)]
III. ORGANISASI DAN PENYUSUNAN TIM PROYEK
3.1 FUNGSI ORGANISASI PROYEK
a. Merupakan sarana, tempat tim bekerja sama
b. Merupakan pusat pengaturan tentang kerjasama dilaksanakan c. Merupakan pusat pembagian pekerjaan
d. Merupakan pusat pembagian wewenang dan tanggung jawab
3.2 Struktur Organisasi
Dasar: Pendekatan Kontingensi (situasional), yaitu berdasarkan: a. Strategi
b. Teknologi
c. Lingkungan tempat beroperasi d. Karakteristik anggota
Jenis Struktur Organisasi:
1. Organisasi proyek fungsional (OPF) 2. Organisasi proyek koordinator (OPK) 3. Organisasi proyek murni (OPMi) 4. Organisasi proyek matriks (OPM)
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Jenis Struktur
Definisi Pimpinan Kelebihan Kelemahan Contoh
OPF Organisasi
Manajer lini Dikerjakan
oleh ahlinya Tidak ada pengaturan terhadap arus
OPK Varian dari
OPF tapi lebih maju karena
3.3 MENYUSUN TIM PROYEK
Tim Proyek:
- Semua pihak yang secara aktif ikut menangani penyelenggaraan proyek.
Tim Inti Proyek: Organisasi yang dibentuk khusus untuk secara penuh bertugas menyelenggarakan pekerjaan proyek yang dipimpin oleh manajer/ pimpinan proyek.
Fungsi Tim Inti:
- Memadukan kegiatan-kegiatan proyek, baik kegiatan oleh bidang fungsional perusahaan ybs atau oleh sub-kontraktor dan rekanan.
- Melakukan komunikasi dan sumber informasi ke dalam perusahaan ybs atau ke luar, seperti dengan pihak pemilik proyek dan organisasi operasi.
- Sebagai pusat kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam aspek biaya, jadual, dan mutu.
Faktor yang menentukan besarnya Tim Inti: * Besar kecilnya ukuran lingkup kerja proyek * Kompleksitas kegiatan proyek
* Macam kontrak
* Keinginan tim pemilik
* Faktor geografis dan komunikasi antara lokasi proyek dan kantor pusat * Adanya kepentingan khusus dari perusahaan
Kriteria yang disarankan (R.D. Archibald, 1976):
Mereka yang berurusan dengan aspek-aspek manajemen di proyek
Mereka yang diperlukan full time sekurang-kurangnya 6 bulan berturut-turut oleh tim inti
Mereka yang sifat pekerjaannya memerlukan selalu dekat berhubungan dengan manajer/pimpinan proyek atau dengan tim inti lain.
Mereka yang tidak dapat diawasi dan dikendalikan dengan baik karena sebab-sebab jarak dan geografis atau pertimbangan-pertimbangan organisasi.
Contoh: Proyek pembangunan industri berukuran sedang dan besar di negara berkembang dan lokasi terpencil, terdiri dari:
1. Pimpinan/manajer proyek
2. Ahli perencanaan dan pengendalian 3. Manajer teknik
4. Manajer lapangan 5. Manajer konstruksi
6. Ahli pengadaan material dan sub kontrak 7. Ahli keuangan dan akuntansi
9. Kepala pengawasan dan pengendalian mutu.
Personalia Tim Inti
Kualifikasi Manajer Proyek:
- Berorientasi kuat pada pencapaian tujuan
- Generalis dan spesialis
- Bergairah menghadapi tantangan
- Menguasai aspek ”hubungan antar manusia”
- Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.
III. PERCEPATAN WAKTU DAN PERUBAHAN ONGKOS PROYEK
TUJUAN:
Mempercepat waktu proyek pada lintasan kritis dengan perubahan ongkos sekecil mungkin.
Ongkos Baru: (Ongkos pada penjadualan sebelumnya) + (Ongkos
penekanan waktu pada lintasan kritis dengan kemiringan terkecil)
Cc – Cn Kemiringan:
Dn – Dc Dimana:
CONTOH KASUS
Aktivitas (i,j) Normal Dipercepat
Durasi Ongkos Durasi Ongkos
(1,2)
Dengan rumus kemiringan:
Compressing Tahap 1:
- Lintasan Kritis dengan kemiringan terkecil: (1,2)
- Jumlah penekanan maksimum: 8-6 = 2 satuan waktu (Crash Limit = CL)
- Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan (crash point) = min (SF, CL)
= min (1,2) = 1
Sehingga penjadualan baru sbb:
- Durasi proyek keseluruhan yang baru = 17
- Ongkos baru = 580 + (18-17) 50 = 630
7
4
2
5
3
10
SF=0
SF=0
SF=5 1
0 0
2 7 7
3 4 9
4 9 14
Compressing Tahap 2:
- Lintasan Kritis dengan kemiringan terkecil: (1,2)
- Jumlah penekanan maksimum: 7-6 = 1 satuan waktu (Crash Limit = CL)
- Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan (crash point) = min (SF, CL)
= min (5,1) = 1
Sehingga penjadualan baru sbb:
- Durasi proyek keseluruhan yang baru = 16
- Ongkos baru = 580 + (17-16) 50 = 680
Compressing Tahap 3:
- Lintasan Kritis dengan kemiringan terkecil: (2,5)
- Jumlah penekanan maksimum: 10-5 = 5 satuan waktu (Crash Limit = CL)
- Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan (crash point) = min (SF, CL)
= min (4,5) = 4
6
4
2
5
3
10
SF=0
SF=0
SF=4 1
0 0
2 6 6
3 4 8
4 9 13
Sehingga penjadualan baru sbb:
- Durasi proyek keseluruhan yang baru = 12
- Ongkos baru = 680 + (16-12) 60 = 920
Compressing Tahap 4:
- Lintasan Kritis dengan kemiringan terkecil: (2,5) dan (4,5)
- Crash Limit (CL) = min [(2,5), (4,5)] = min [(6-5), (3-1)] = 1
- SF limit = min [(2,5), (4,5)] = min (0,0)
- Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan (crash point) = min (SF, CL)
= min (0,1) = 1
Sehingga penjadualan baru sbb:
6
4
2
5
3
6
SF=0
SF=0
SF=0 1
0 0
2 6 6
3 4 4
4 9 9
- Durasi proyek keseluruhan yang baru = 11
- Ongkos baru = 920 + (12-11) (60+10) = 990
Karena lintasan keritis tetap (1,2,5) dan (1,3,4,5) dan crash time telah tercapai, maka waktu tidak dapat dikurangi lagi.
6
4
2
5
3
5
SF=0
SF=0
SF=0 1
0 0
2 6 6
3 4 4
4 9 9
IV PENGENDALIAN PROYEK
PENGENDALIAN PROYEK adalah proses memantau, mengkaji dan mengadakan koreksi dan membimbing agar kegiatan proyek menuju ke arah sasaran yang telah ditentukan.
PROSES PENGENDALIAN PROYEK:
1. Menentukan sasaran yang diinginkan
2. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran
3. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan
4. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan
5. Mengadakan tindakan perbaikan
METODA PENGENDALIAN PROYEK: 1. Identifikasi varian
2. Grafik ”S”
3. Konsep nilai hasil
4. Analisis kecenderungan dan perkiraan 5. Milestone
PENGENDALIAN MUTU PROYEK: 1. Pengecekan dan Pengkajian;
- Dengan gambar, alat, maket/model dan perhitungan
- Untuk mengetahui bawa kriteria, spesifikasi, dan standar telah dipenuhi
2. Pemeriksaan/inspeksi dan uji kemampuan peralatan;
- Sewaktu menerima material, selama proses pabrikasi, instalasi, dan pemeriksaan akhir
3. Pengujian dan Pengambilan contoh;
SOAL QUIZ MK. MANAJEMEN PROYEK
1. Jelaskan secara singkat definisi, tujuan, dan manfaat pengelolaan Proyek.
2. Jelaskan 3 hal yang perlu direncanakan dalam suatu proyek 3. Dari suatu proyek diperoleh data-data sebagai berikut:
Aktivitas Aktivitas Pendahulu Durasi (mgg)
A B C D E F G H I J K
-A A B C B,F E,F C,G
H
1 2 3 4 5 6 5 4 3 2 1