• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERBATASAN LAPORAN LABA RUGI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KETERBATASAN LAPORAN LABA RUGI (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KETERBATASAN LAPORAN LABA RUGI

Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi, diantaranya :

1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi. Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja perusahaan. Contoh, keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu tidak dicatat dalam laporan laba-rugi apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akan betul-betul terealisasi.

2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva pabriknya atas dasar dipercepat, sementara perusahaan lainnya memilih penyusutan garis lurus. Dengan mengasumsikan semua faktor lainnya adalah sama, laba dari perusahaan pertama akan lebih rendah dibanding laba perusahaan kedua.

3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Contoh, sebuah perusahaan mungkin mengestimasikan umur manfaat suatu aktiva selama 20 tahun sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat 15 tahun untuk jenis aktiva sama. Sejumlah perusahaan mungkin membuat estimasi yang terlalu optimis untuk biaya garansi masa depan dan penghapusan piutang tertagih, sehingga menciptakan beban yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi.

Beberapa keterbatasan laporan laba-rugi akan mengurangi manfaat dari laporan ini untuk meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.

LAPORAN LABA-RUGI BENTUK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

(2)

yang sering digunakan. Dalam laporan laba-rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokan, yaitu pendapatan dan beban. Pedapatan dikurang dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah “langsung” muncul karena perhitungan laba bersih hanya memerlukan satu pengurangan.

Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.

Laporan laba-rugi bentuk tidak langsung (bertahap) (multiple-step income statement). Laporan laba-rugi bertahap memperlihatkan dua klasifikasi tambahan, yaitu : pemisahan hasil operasi yang diperoleh melalui aktivitas sekunder atau nonperasi perusahaan, dan klasifikasi beban menurut fungsi, seperti perdagangan atau manufaktur, penjualan, dan administrasi. Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi operasi dari transaksi nonoperasi, serta menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja perusahaan.

PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA

Keuntungan atau kerugian tidak biasa atau pos-pos yang tidak berulang umumnya ditutup ke Ikhtisar Laba-Rugi dan dicantumkan dalam laporan laba-rugi. Pos-pos ini diperlakukan dalam laporan laba-rugi sebagai berikut :

1. Operasi yang dihentikan dari komponen bisnis diklasifikasikan sebagai pos terpisah, setelah operasi berlanjut.

2. Pos-pos tidak biasa, material dan jarang terjadi yang berbeda secara signifikan dari aktivitas bisnis normal perusahaan diperlihatkan dalam suatu bagian pos luar biasa terpisah di bawah operasi yang dihentikan.

(3)

LAPORAN LABA DITAHAN

Laba bersih akan menaikan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba ditahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba ditahan. Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan atau menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periode sebelumnya (setelah pajak) harus dibebankan atau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak dimasukkan dalam penentuan laba bersih periode berjalan. Rekonsiliasi antara saldo awal dengan saldo akhir laba ditahan menyediakan informasi tentang mengapa aktiva bersih meningkat atau menurun selama tahun berjalan. Asosiasi antara distribusi dividen dengan laba bersih periode berjalan mengindikasikan apa yang dilakukan manajemen terhadap laba, manajemen mungkin “menanamkan kembali” sebagian atau seluruh laba ke dalam bisnis, mendistribusikan semua laba berjalan, atau mendistribusikan laba berjalan ditambah akumulasi aba dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada umumnya, perusahaan mengungkapkan jumlah laba ditahan yang dibatasi dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang dibatasi ke akun yang berjudul Laba Ditahan yang Diaprosiasi (Appropriated Retained Earning). Karena itu, bagian laba ditahan dapat melaporkan dua jumlah yang terpisah. Yaitu, laba ditahan yang bebas (tidak terbatas) dan laba ditahan yang diapropriasi (dibatasi). Total dari kedua jumlah ini adalah sama dengan total laba ditahan.

LABA KOMPREHENSIF

(4)

laba bersih, dan selain itu juga mencakup keuntungan dan kerugian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang saham. Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai laba komprehensif lainnya (other coprehensive income).

FASB memutuskan bahwa komponen laba komprehensif lainnya harus disajikan dengan salah satu dari tiga cara, yaitu : laporan laba-rugi kedua yang terpisah, laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan, atau sebagai bagian dari laporan ekuitas pemegang saham. Tanpa memperhatikan format yang digunakan, laba bersih harus ditambahkan ke laba komprehensif lainnya untuk mendapatkan laba komprehensif. Informasi tentang laba per saham yang berhubungan dengan laba komprehensif tidak perlu diungkapkan.

Laporan Laba-Rugi Kedua. Pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang diidentifikasikan sebagai laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional. Hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan laba-rugi komprehensif terlihat jelas karena laba bersih merupakan titik awal dalam laporan laba-rugi komprehensif.

Laporan Gabungan Laba Komprehensif. Dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional adalah subtotal, sementara total laba komprehensif ditunjukkan sebagai total akhir. Laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak perlu membuat laporan keuangan baru. Akan tetapi, menyembunyikan laba bersih sebagai subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemahannya.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 1 menunjukan berbagai foto struktur mikro baja armour hasil proses quenching dengan variasi temperature austenisasi, gambar 1a struktur mikro baja

Pelatihan menulis geguritan (puisi jawa) dan puisi berbahasa Indonesia serta pengemasan pentas geguritan dan puisi dalam bentuk musikalisasi puisi

[r]

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pijakan dalam perumusan desain penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih komprehensif khususnya yang berkenaan

Sebagai upaya mencari sifat logam yang sesuai dengan yang dibutuhkan diantaranya adalah dengan cara perlakuan panas.Perlu tidaknya perlakuan panas dan bagaimana perlakuan

Tindakan-tindakan anak autis yang memperlihatkan emosi senang adalah; tersenyum, tertawa, bergerak (berjalan mondar-mandir, meloncat, bertepuk tangan, berlari

 Peserta didik di beri tugas untuk membuat rangkuman tengtang struktur jaringan tumbuhan dan fungsi batang dan daun, rangkuman di buat semenarik mungkin

Kebiasaan pemupukan petani di Desa Trayu berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan petani sebagaimana disajikan pada Tabel 3 terlihat bahwa penggunaan pupuk NPK ter-