• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tugas Struktur Bangunan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Tugas Struktur Bangunan docx"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

LATAR BELAKANG PROYEK

1.1. Pendahuluan

Indonesia telah mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat sehingga berbagai masalah yang ada di masyarakat juga cenderung mengalami peningkatan. Salah satunya adalah masalah tata pemukiman yang masih belum teratur. Masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah.

Kebutuhan rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan utama seiring dengan semakin padatnya pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, keinginan masyarakat untuk membangun rumah tinggal semakin tinggi. Namun, sebagian besar masyarakat belum mengerti langkah – langkah dalam membangun rumah, terutama dalam menghitung biaya pembuatan rumah, jumlah bahan dan jasa yang dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah.

Dengan iklim tropis yang cenderung lembab yang dimiliki Indonesia yang sangat membutuhkan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup agar rumah tidak mudah lembab dan berjamur, serta tidak tempias ketika hujan mendera, maka konsep rumah modern minimalis sangatlah cocok dengan iklim tropis yang di miliki Indonesia. Perumahan Kampoeng Semawis sengaja menggunakan konsep rumah modern minimalis dengan mempertimbangkan iklim untuk memuaskan konsumennya.

(2)

1.2. Data-data Deskripsi Proyek 1.2.1. Data-data Umum Proyek

Nama Proyek : Perumahan Kampoeng Semawis a. Lokasi Proyek : Jalan Kedungmundu Raya

Kampoeng Semawis Blok O No. 21 b. Pemilik Proyek : CV. PRAMANA JAYA

c. Konsultan Perencana : CV. PRAMANA JAYA

d. Pelaksana : CV. PRAMANA JAYA

1.2.2. Spesifikasi Bangunan

a. Type Rumah : Type 65

b. Jenis Pondasi : Pondasi Foot Plat Pondasi Batu Belah pada kamar mandi dan dapur.

g. Lantai : Ruang Utama, Ruang Tidur, dan Teras menggunakan keramik tekstur halus ukuran 30 X 30 ,

Kamar Mandi menggunakan keramik tekstur kasar dengan ukuran 20 X 20.

h. Penutup Atap : Baja ringan dan Genteng Beton

i. Plafond : Plafond Multiplex rangka kayu pada Teras.

Plafond Gypsum rangka Hollo pada ruang tamu dan ruang keluarga.

j. Kusen Pintu, dan

Jendela : Kusen pintu dan jendela meggunakan

kayu dan dengan ketebalan kaca jendela sebesar 5 mm. Sedangkan

kusen pintu dan jendela kamar mandi menggunakan alumunium.

(3)

menggunakan pasangan bata.

l. Finishing : Cat tembok Dulux Cat plafond Decolith

m.Instalasi : Listrik PLN 2200 VA,

Air bersih Artesis, dan pompa listrik. 1.3. Lingkup Pekerjaan

Seperti halnya bangunan gedung, maka proyek pembangunan Perumahan Kampoeng Semawis juga mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari :

a. Pekerjaan persiapan, meliputi pembersihan lahan, pengadaan dan penyimpanan peralatan dan bahan bangunan yang diperlukan.

b. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank c. Pekerjaan pondasi.

d. Pekerjaan struktur (beton bertulang), sloof, kolom, plat lantai, balok dan tangga.

e. Pekerjaan struktur atap dari rangka baja. f. Pekerjaan pasangan batu bata.

g. Pekerjaan kusen. h. Pekerjaan plesteran.

i. Pekerjaan pemasangan keramik. j. Pekerjaan langit-langit/ pafond.

k. Pekerjaan penutup lantai dan pelapis dinding. l. Pekerjaan instalasi listrik.

m. Pekerjaan sanitair.

n. Pekerjaan pengecetan (finishing ).

Pekerjaan yang kami lihat dari hasil pengamatan adalah : pekerjaan pondasi 80 % dan hingga saat ini telah sampai pada pekerjaan finishing pada teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga dan ruang kamar. Agar para pembaca lebih mengetahui pelaksanaan proyek ini, maka kami lampirkan data-data seperti gambar perencanaan sampai pada dokumentasi yang kami dapatkan selama pengamatan proyek ini.

1.4. Metode Pengumpulan Data

(4)

a. Pengamatan langsung

Pengamatan dilakukan pada saat pekejaan yang di amati sedang belangsung.

b. Tanya jawab

Tanya jawab dengan kepala tukang dan tukang dalam pelaksanaan proyek tersebut

c. Pengumpulan data tertulis proyek

Pengumpulan data tertulis proyek dilakukan dengan cara meminta data kepada pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Data-data yang diminta berisi mengenai keterangan teknis proyek. Dari data ini dapat diketahui rencana pembangunan suatu kontruksi dan juga dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah suatu pekerjaan.

d. Data foto proyek

Mengambil gambar-gambar yang sedang dikerjakan maupun yang sudah dikerjakan dengan kamera digital.

e. Kepustakaan sebagai data sekunder

Cara pengumpulan data dengan cara membaca/ mempelajari buku-buku literatur atau catatan kuliah dan internet yang ada hubungannya dengan segala sesuatu yang diperlukan penulis dalam melaporkan penyusunan ini.

BAB II

TUJUAN DAN FUNGSI PROYEK

2.1. Tujuan

(5)

yang lama. Sesuai dengan definisi bangunan yang berarti suatu konstruksi yang dikerjakan secara sistematis dan bersifat tetap yang artinya tidak dapat dipindah-pindahkan.

Selain itu pembangunan perumahan ini juga bertujuan untuk keperluan bisnis perusahaan yang mengelola pengembangan proyek ini.

2.2. Fungsi

Bangunan rumah dalam proyek ini adalah bangunan rumah dengan type 65 yang difungsikan sebagai tempat tinggal yang siap ditempati.

Selain itu juga dirancang sebagai tempat untuk berlindung atau berteduh yang nyaman, karena pembeli juga bisa memilih sendiri rumah yang akan dibelinya. Sehingga bangunan tersebut bisa sesuai dengan yang di idamkan para pembeli.

BAB III

MANAJEMEN KONTRUKSI PROYEK

3.1. Uraian Umum.

(6)

3.2. Managemen Proyek

Agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan proyek diperlukan manajemen proyek.

Manajemen proyek adalah tata cara atau sistem kerja dari pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu agar tercapai daya guna dan hasil yang seoptimal mungkin. Tata cara tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :

 Tepat waktu.

 Tepat bentuk proyek.

 Tepat quality atau standar mutu yang diinginkan.

 Biaya sesuai dengan yang direncanakan. (2)

3.3. Unsur – Unsur Proyek

Dalam menjalankan manajemen di proyek Perumahan Kampoeng Semawis ini dibentuk organisasi pelaksanaan proyek yang merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak untuk bekerja sama dan saling mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban, serta wewenang yang telah diberikan sesuai dengan bidang dan keahliannya masing- masing.

(1) L.A.Ramadhan , Manajemen Proyek Kuningan City (2) A. G.Thamrin, Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1

Berikut ini pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan Perumahan Kampoeng Semawis

KONSULTAN PERENCANA

(7)

Gambar 3.3. Pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan Perumahan Kampoeng Semawis

3.3.1. Owner, Kontraktor Perencana, dan Kontraktor Pelaksana. Pelaksanaan Proyek Perumahan Kampoeng Semawis dikerjakan oleh CV PRAMANA JAYA yang merangkap sebagai kontraktor pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan menjadi owner. Sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai owner, kontraktor pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas dijalankan oleh CV PRAMANA JAYA sendiri.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab CV PRAMANA JAYA sebagai berikut :

a. Menyediakan lahan lokasi pembangunan proyek.

(8)

c. Mengurus dan menyelesaikan ijin-ijin berikut persyaratan yang harus dipenuhi yang berkaitan dengan pembangunan proyek tersebut.

d. Membuat gambar perencana proyek secara keseluruhan meliputi gambar struktur, arsitektur serta mekanikal dan elektrikal.

e. Membuat gambar-gambar detail / penjelasan, lengkap dengan perhitungan konstruksinya.

f. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

g. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah disepakati.

h. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.

i. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.

3.3.2. Kepala Tukang.

Kepala tukang atau mandor bertugas memimpin beberapa pekerja untuk menyelesaikan suatu bagian pekerjaan tertentu, seperti : pekerjaan pembesian, pekerjaan kayu dan finishing dalam proyek.

3.3.3. Tukang.

(9)

tukang atau mandor. Dalam proyek ini ada 6 orang yang menjadi tukang. Jam kerja tukang dimulai dari pukul 08.00 sampai 16.00. Setiap harinya para tukang pulang kerumah masing- masing setelah jam kerjanya sudah selesai.

3.3.4. Sub Kontraktor.

Dalam pelaksanaan Proyek Perumahan Kampoeng Semawis ini melibatkan 2 subkontraktor, yaitu :

1. Sub kontraktor Pekerjaan Atap

Dalam proyek pembangunan rumah ini seluruh pekerjaan atap hingga pemasangan genting dikerjakan oleh sub kontraktor.

2. Sub kontraktor Plafond

Dalam proyek ini pekerjaan plafond dikerjakan oleh sub kontraktor setelah pekerjaan atap selesai.

BAB IV

PROSES PELAKSANAAN PROYEK

4.1. Pekerjaan Persiapan.

Pekerjaan Persiapan merupakan pekerjaan utama dalam mempersiapkan faktor-faktor pendukung sejak awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan pembangunan.

(10)

Lokasi yang akan dibangun perumahan Kampoeng Semawis diratakan dan dibersihkan dari rumput liar, pohon-pohon, akar pohon, dan jenis sampah yang dapat mengganggu kestabilan tanah, sehingga tidak terjadi penurunan tanah akibat pembebanan, kemudian dilanjutkan dengan perataan tanah di lokasi yang akan dibangun.

4.1.2. Pekerjaan Persiapan Pembuatan Gudang

Gudang adalah tempat penyimpanan material, seperti semen, dan jenis material yang tidak tahan terhadap kondisi alam. Gudang yang ada di proyek perumahan Kampoeng Semawis ini di buat diatas lahan yang tidak mengganggu tata letak ruangan, sehingga tukang dan pekerja bisa bekerja dengan leluasa. Dinding dari gudang tersebut terbuat dari papan kayu yang menggunakan atap dari seng.

4.1.3. Persiapan Alat dan Bahan. A.Persiapan Alat .

Alat yang di gunakan dalam proyek pembangunan perumahan ini yaitu: mixer, dan stamper milik CV PRAMANA JAYA untuk pembangunan proyek sedangkan alat-alat yang dibawa oleh pekerja anta lain : cangkul, cetok, alat pemotong besi,gergaji, tang, ember, sekop, dan alat-alat lain yang dibutuhkan lainya.

B. Persiapan Bahan.

Bahan adalah perangkat atau material – material bangunan yang paling penting, karena tanpa adanya material – material tersebut maka tidak akan dapat dibangun suatu bangunan.

(11)

Gambar 4.1. Persiapan Bahan

(12)

Air merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu proyek, dimana kualitas air akan ikut menetukan mutu bangunan tersebut terutama dalam pekerjaan beton. Air dan pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung Minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang bisa merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini air yang di pakai adalah air yang dapat diminum. Sumber penyediaan air dalam proses pembangunan perumahan Kampoeng Semawis ini melaui sumur yang sengaja dibuat untuk membantu penyediaan air dalam pembangunan proyek.

2. Semen.

Semen adalah bahan bangunan yang sangat peka terhadap pengaruh air, yang di buat campuran dengan material lain dalam pembangunan perumahan ini. Pada proyek pembangunan Kampoeng Semawis ini menggunakan semen Indosement Tiga Roda yang merupakan semen buatan dalam negeri.

Kesalahan penyimpanan semen mengakibatkan pemborosan biaya, karena apabila semen mengeras maka semen tidak dapat dipergunakan lagi.

Untuk menjamin agar semen tidak cepat rusak maka semen disimpan di dalam gudang yang telah dibangun.

3. Aggregat Halus ( pasir).

(13)

karena pasir muntilan merupakan pasir dengan kualitas yang sangat baik.

4. Aggregat kasar (batu split).

Split atau kerikil digunakan untuk campuran pekerjaan beton, yang disesuaikan dengan konstruksi tulangannya dengan maksud untuk menghindari terjadinya selang kerikil sebagai hasil disentregrasi alam dari batu-batu pecah yang diperoleh dari pecahan batu. Dalam proyek pembangunan perumahan ini menggunakan aggregat kasar yang berasal dari batu pecah hasil dari batu alam yang dipecah dengan alat berat (Crusher).

5. Kayu dan multiplek.

Kayu dan multiplek mempunyai peran yang penting sebagai cetakan (bekisting) dalam pekerjaan beton guna membentuk konstruksi yang di inginkan. Yang digunakan dalam proyek ini adalah menggunakan bambu dan kayu papan sengon dengan tebal 30 mm untuk bekisting balok, dan kolom. 6. Batu Bata.

Batu bata merupakan bahan bangunan yang umum di gunakan sebagai bahan pasangan, terbuat dari tanah liat.

7. Besi Tulangan.

Besi tulangan dengan campuran semen, aggregat dan air akan menjadi Beton Bertulang, untuk pembangunan rumah sering di gunakan pada pembuatan Sloof, Kolom, balok, dst, sesuai yang di inginkan.

4.2. Pekerjaan Pengukuran dan pemasangan Bouw Plank.

Tujuan utama dari pekerjaan pengukuran ini adalah untuk mengetahui

(14)

dan balok agar sesuai dengan perencanaan. Pekerjaan ini dilakukan dengan teliti, karena sangat menetukan kelancarannya pekerjaan selanjutnya.

Setelah pekerjaan pengukuran selesai, maka pemasangan bouw plank segera dilaksanakan. Bouw plank merupakan dasar ukuran dari sumbu-sumbu bangunan. Bouw plank dibuat dengan jarak sesuai dengan gambar dan as-asnya.

Gambar 4.2.1 Bouwplank

4.3. Pekerjaan Pondasi.

Fondasi termasuk struktur inti bangunan karena fondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkannya ke tanah di sekitarnya. Jenis dan tipe fondasi sangat beragam, di antaranya fondasi menerus, fondasi telapak, tiang pancang, dan bor pile. Dalam pembangunan perumahan ini fondasi yang digunakan adalah fondasi foot plat dan pondasi batu belah.

4.3.1. Pondasi Footplate

Proses pemasangan pondasi melewati beberapa tahap:

1. Penggalian tanah

(15)

2. Membuat lantai kerja

Pembuatan lantai kerja bertujuan agar besi tulangan tidak kotor, dengan perbandingan 1 semen : 2pasir : 3kerikil. 3. Proses peletakan besi.

Proses perletakan besi dilakaukan setelah lantai kerja kering. Proses pengeringan lantai kerja memerlukan waktu satu hari. Setelah itu footplate diletakkan sedemikian rupa sehingga tepat pada bouwplank.

4. Proses pengecoran

Pengecoran footplate dibagian bawah menggunakan bekisting ngeringannya memerlukan waktu satu hari.

Proses pengecoran footplate bagian atas (kolom) dengan menggunakan bekisting. Pelepasan cetakan dilakukan setelah 2 hari. Pada saat pengecoran tidak dilakukan pemadatan dengan alat karena sudah terdapat banyak split dalam campuran. Pemadatan hanya dengan memukul-mukul cetakan dan menusuk bagian dalam dengan menggunakan tongkat sehingga tidak terdapat rongga.

(16)

4.3.2. Pondasi Batu Belah

1. Pekerjaan Penggalian Tanah.

Penggalian tanah berdasarkan ukuran dan garis lurus benang pada pemasangan bouwplank. Pondasi batu belah pada pembangunan perumahan Kampoeng Semawis ini memiliki kedalaman 0.75m.

Gambar 4.3.2. Pekerjaan Penggalian Tanah

2. Urugan Pasir

Untuk keperluan pembuatan pondasi batu belah, setelah tanah digali, dilakukan pengurugan dengan pasir setinggi 5-10 cm.

(17)

Gambar 4.3.3. Pekerjaan Pondasi Batu Belah

3. Pasangan Batu Berdiri (Aanstamping)

Setelah selesai mengurug pasir, susun pasangan batu berdiri (anstamping) setinggi 15-20 cm.

4. Pasangan Batu Belah

Pasangan batu belah disusun kurang lebih 38 m3

dengan adukan mortar 1PC:8Ps setelah pasangan batu berdiri terpasang. Dalam tahap pemasangan batu belah lebih baik disertai dengan menanam tulangan kolom di dalam pondasi agar kolom lebih kuat.

4.4. Pekerjaan Sloof.

Setelah selesai pekerjaan pondasi dengan pemasangan batu belah dilanjutkan pembuatan sloof di atas pondasi dengan menggunakan campuran material yaitu : air, semen, pasir, dan batu split.

Pemasangan Tulangan.

(18)

tulangan sloof dikaitkan dengan tulangan kolom yang tertanam di pondasi. proses merangkai tulangannya dikerjakan pada tempat perletakan sloofnya. Pada pekerjaan sloof di proyek ini

Sloof berukuran 15x20 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 15 cm.

4Ø10

Ø6-150

Gambar 4.4.1. Detail Sloof 15x20

Proses Bekesting

Setelah penulangan selesai,maka dilanjutkan dengan pekerjaan bekesting. Sebelum bekesting yang sudah dibuat dipasang, terlebih dahulu tulangan kolom didirikan atau dibuat. Tulangan sloof pada tulangan, agar tulangan sloof terselimuti oleh beton pada saat proses pengecoran dan bekesting ini disesuaikan dengan bentuk sloof yang ada dengan menggunakan kayu multiplek.

Pengecoran Sloof

(19)

Pembongkaran Bekesting

Pembongkaran bekesting pada sloof lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pembongkaran pada pekerjaan kolom,balok. Pembongkaran pada sloof dilakukan setelah beton itu mengering. Setelah dilakukan pembongkaran lakukan penyemprotan serta menimbun atau mengurug kembali dengan tanah pada lubang di antara perletakan sloof.

Gambar 4.4.2. Pemasangan Sloof

4.5. Pekerjaan Pengurugan Tanah.

(20)

4.6. Pekerjaan Dinding.

4.6.1 Pekerjaan Kolom

Kolom adalah bagian dari bangunan yang berfungsi untuk menahan beban di atasnya dan menyalurkannya ke pondasi. Kolom yang digunakan dalam proyek pembangunan rumah ini menggunakan 3 ukuran kolom yang berbeda yaitu :

1. K1 ukuran 30x30 cm dengan tulangan besi polos 8Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 30 cm.

2. K2 ukuran 20x20 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 20 cm.

3. K3 ukuran 15x15 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 15 cm.

4 Ø10

Ø6-150

Gambar 4.6.1 Detail Kolom Prakis 15x15 cm

(21)

atau cetakan untuk kolom. Pasang bekesting dipasang beton tahu kemudian lakukan pengecoran. Setelah 3 hari bekesting dibuka, kemudian lakukan perawatan beton dengan penyemprotan agar beton tetap jenuh dan lebih kuat.

Gambar 4.6.2. Pekerjaan Kolom

4.6.2 Pekerjaan pasangan batu bata

(22)

Gambar 4.6.3. Pasangan Bata Merah

Pada pekerjaan dinding, sebelum bata merah di pasang di lakukan dengan menrik benang agar supaya pemasangan bata merah bisa rapi atau lurus, di lanjutkan dengan pemasangan bata merah pertama kira-kira setinggi 1-1,5 m supaya tidak mudah rubuh.

Dinding bata merah berfungsi membatasi tata letak antara ruangan dalam rumah dan bagian luar rumah Sebagai penyikat dan perekat antar bata merah adalah adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 6. Pasangan bata merah terletak diatas beton (sloof).

4.6.3 Pemasangan Kusen

(23)

4.6.4. Plesteran dan Pengacian

Sebelum dilanjutkan pekerjaan finishing pengecatan, dinding yang terpasang dengan bata merah dilanjutkan dengan pekerjaan pemelesteran dan Pengacian befungsi sebagai pelindung dinding batu bata dari cuaca agar tahan lama. Bahan-bahan yang termasuk dalam campuran pelesteran adalah semen dan pasir pasang dengan perbandingan 1 : 5 dan acian hanya terbuat dari material semen.

4.6.5. Pemasangan Keramik Dinding

Keramik 20x20 dipasang di dinding-dinding yang sering basah atau terkena air, yakni dinding kamar mandi atau WC dan dinding dapur. Keramik ini berfungsi melindungi dinding dari air.

4.7. Pekerjaan Lantai.

4.7.1. Pekerjaan Ring Balk dan Balok Lantai

(24)

Gambar 4.7.1. Pekerjaan Ring Balk

4.7.2. Pemasangan Keramik untuk lantai

Keramik merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk lantai dan dinding rumah. Beberapa jenis ukuran keramik yang digunakan dalam pekerjaan lantai adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Pemasangan keramik 30x30.

(25)

Gambar 4.7.2. Pekerjaan Lantai

Rincian pekerjaan lantai dan pemasangan keramik dapat dilihat di bawah ini :

 Urugan Pasir padat bawah dasar lantai degan tebal 5cm  Cor lantai kerja, dibawah keramik dengan tebal 5cm  Lantai Keramik Ruangan dalam

 Lantai Keramik teras depan dan belakang  Lantai Keramik Kamar Mandi /WC  Dinding Keramik Kamar Mandi

 Keramik Meja & Dinding Dapur

b. Pekejaan Pemasangan Lantai 20x20.

Keramik 20x20 di pasang di kamar mandi dan WC dengan tipe keramik yang kasar agar lantai tidak licin. Dalam pemasangan keramik lantai kamar mandi atau WC memperhatikan tingkat kelandaian atau kemiringan agar air tidak tergenang.

(26)

Pembangunan proyek perumahan Kampoeng Semawis ini menggunakan genteng beton dengan kuda-kuda baja ringan sebagai atap dan menggunakan atap dari fiber bening pada ruang jemur.

Langkah kerjanya pekerjaan atap baja ringan dengan genteng beton : 1. Menyiapkan dudukan kuda-kuda baja yang terbuat dari beton. 2. Pemasangan kuda-kuda baja ringan..

3. Memasang gording, usuk, reng baja ringan secara berurutan. 4. Menutup atap dengan genteng beton (pemasangan genteng

dilakukan dari bawah ke atas).

5. Menutup hubungan genteng beton paling atas pada nok dengan campuran 1Pc:3Ps agar air hujan tidak meresap dan bocor.

Gambar 4.8. Pekerjaan Atap

4.9. Pekerjaan Plafond

(27)

Pekerjaan plafon bagian dari pekerjaan interior yang bisa didesain sesuai dengan pola yang diinginkan.

Langkah- langkah dalam pekerjaan plafon antara lain :

1. Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Rangka Plafon

Rangka plafon berfungsi sebagai penggantung papan gypsum yang yang dipasang menggunakan sekrup. Rangka plafon yang digunakan adalah besi hollow 2x4 cm.

2. Pemasangan Plafon Gypsum

Material yang digunakan untuk membuat plafon adalah papan gypsum 9 mm. Selain memudahkan dalam pekerjaan, papan gysumm juga dapat dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan.

3. Pemasangan Lis Gypsum

Lis gypsum terletak pada sudut pertemuan antara hollow dengan acian dinding bata

4.10. Pekerjaan Pengecatan

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan tembok, kusen pintu dan jendela, pintu, dan plafond. Dalam proses pengecatan tembok menggunakan cat tembok merk Dulux dan dalam pengecatan plafond menggunakan cat merk Decolith. Sedangkan kusen dan pintu yang berbahan kayu menggunakan cat kayu merk Avian.

(28)

KESIMPULAN

Perumahan Kampoeng Semawis menggunakan konsep rumah modern minimalis rumah yang bagus, letaknya yang strategis dan bebas dari banjir untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.

Seperti halnya bangunan gedung, maka proyek pembangunan Perumahan Kampoeng Semawis juga mempunyai ruang lingkup pekerjaan seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank, pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur beton bertulang, pekerjaan struktur atap dari rangka baja, pekerjaan pasangan batu bata, pekerjaan kusen, pekerjaan langit-langit/ pafond, pekerjaan penutup lantai dan pelapis dinding, pekerjaan pengecetan.

Pembangunan rumah dalam proyek ini bertujuan sebagai tempat tinggal bagi para pembeli dan pemesan rumah dalam perumahan Kampoeng Semawis yang menyediakan tipe dan model-model rumah yang beraneka ragam. Selain itu pembangunan perumahan ini juga bertujuan untuk keperluan bisnis perusahaan yang mengelola pengembangan proyek ini. Pembangunan rumah dalam proyek ini dirancang sebagai tempat untuk berlindung atau berteduh yang nyaman, karena pembeli juga bisa memilih sendiri rumah yang akan dibelinya. Sehingga bangunan tersebut bisa sesuai dengan yang di idamkan para pembeli.

Pelaksanaan Proyek Perumahan Kampoeng Semawis dikerjakan oleh CV PRAMANA JAYA yang merangkap sebagai kontraktor pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan menjadi owner. Sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai owner, kontraktor pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas dijalankan oleh CV PRAMANA JAYA sendiri. Dalam pelaksanaan Proyek Perumahan Kampoeng Semawis ini melibatkan kepala tukang dan tukang, selain itu juga melibatkan subkontraktor pekerjaan atap dan subkontraktor pekerjaan plafond.

(29)

pembangunan rumah. Setelah pekerjaan persiapan selesai maka pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouw plank dapat dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pondasi. Pondasi yang digunakan dalam pembangunan rumah ini menggunakan pondasi footplate dengan kedalaman 1 m dan pondasi batu belah dengan kedalaman 0.75 m.

Pemasangan dan pengecoran sloof dilakukan setelah pondasi kering. Pada pekerjaan sloof di proyek ini menggunakan sloof berukuran 15x20 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 15 cm. Setelah pemasangan pondasi dan pemasangan sloof selesai, selanjutnya mengurug tanah galian dan melakukan pemadatan urugan. Pekerjaan dinding seperti pemasangan kolom, pemasangan batu bata, pemasangan kusen dilakukan setelah pekerjaan pengecoran sloof selesai dan kering. Kolom yang digunakan dalam proyek pembangunan rumah ini menggunakan 3 ukuran kolom yang berbeda, kolom K1 ukuran 30x30 cm dengan tulangan besi polos 8Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 30 cm, kolom K2 ukuran 20x20 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 20 cm dan kolom K3 ukuran 15x15 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan beugel Ø6 mm dengan jarak selang 15 cm. pekerjaan ring balk dan balok lantai pada pekerjaan lantai dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai. Sedangkan pemasangan lkeramik dilakukan setelah pekerjaan atap selesai dikerjakan.

Pekerjaan atap seperti pemasangan kuda-kuda baja ringan, pemasangan genting beton dan pemasangan plafond pada pembangunan rumah ini di laksanakan oleh sub kontraktor yang di ditunjuk oleh CV PRAMANA JAYA.

(30)

L.A.Ramadhan , 2006, Manajemen Proyek Kuningan City, Jakarta, Bumi Aksara.

A.G.Thamrin, 1995, Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid I, Yogyakarta, Media Pressindo.

Gambar

Gambar 3.3. Pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan
Gambar  4.1. Persiapan Bahan
Gambar 4.2.1 Bouwplank
Gambar 4.3.1. Pekerjaan Footplate
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam mencari

kepada Bupati Kutai Kartanegara agar menginstruksikan kepada Pelaksana Pejabat Pembuat Komitmen untuk meningkatkan pengendalian terhadap kegiatan pekerjaan fisik dan

Hasil ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menggunakan intervensi latihan dengan in- tensitas berat menunjukkan terjadi peningkatan kebugaran aerobik (VO 2 max) pada remaja

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Desain studi ini adalah pre-post interven- tion study , yaitu memberikan perlakuan kepada subjek anak SD berupa edukasi jajanan sehat, ke- mudian perilaku yang meliputi

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asetilkolinesterase dengan gambaran EKG pada petani yang terpapar kronik pestisida organofosfat. Metode

Jika panjang sisi pada persegi yang terbesar adalah 1 satuan panjang dan persegi berikutnya diperoleh dengan cara menghubungkan semua titik tengah pada keempat sisinya,

Meskipun telah menunjukan beberapa kelebihan bentuk, desain ini masih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, belum dapat memberikan pengetahuan yang berintegrasi. Kedua, belum