• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indah Mutiara G2A009020 BAB 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Indah Mutiara G2A009020 BAB 8"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

45

DAFTAR PUSTAKA

1. Dorland. Kamus Saku Kedokteran Dorland, ed.25. Jakarta: EGC. 1998

2. Soenarjo, editor. Anestesiologi. Semarang: IDSAI Cabang Jawa Tengah.

2002

3. Latief, S.A. et al. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta: Bagian

Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UI. 2002

4. Gunawan, editor. Farmakologi dan Terapi, ed.5. Jakarta: FK Universitas

Indonesia. 2008

5. McNicol, E.D. et al. Single-Dose Intravenous Paracetamol or Propacetamol

for Prevention or Treatment of Postoperative Pain: a systemis review and

metaanalysis. British Journal of Anaesthesia 106 (6).2011: 764-75.

6. Pasero, C. et al. The Role of Intravenous Acetaminophen in Acute Pain

Management. Pain Manag Nurs. 2012; 13 (2): 107-124

7. Katzung, B.G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.

2004

8. Toms L. et al. Single Dose Oral Paracetamol (Acetaminophen) For

Postoperative Pain in Adults. The Cochrane Collaboration. 2008

9. Abu omar, A.A. et al. Intravenous paracetamol (Prefalgan) for analgesia after

cesarean section: A double-blind randomized controlled study. Rawal

(2)

10. Alhashemi, J.A. et al. Effects of intraoperative iv acetaminophen vs im

meperidine on post-tonsillectomy pain in children. British Journal of

Anaesthesia 96 (6).2006: 790-5

11. James, L.P. et al. Acetaminophen-Induced Hepatotoxicity. USA: Drug

Metabolism and Disposition 31. 2003:1499-1506

12. Larson A.M, Polson J, Fontana R.J, et al. Acetaminophen-induced acute liver

failure: results of a United States multicenter, prospective

study. Hepatology 42 (6): 1364–72.doi:10.1002/hep.20948

13. Heirmayani. Toksikopatologi Hati Mencit Pada Pemberian Parasetamol.

Bogor: IPB. 2007

14. Paramita, P. Kadar Serum Aspartat Aminotransferase dan Alanin

Aminotransferase Pada Tikus Wistar Setelah Pemberian Asetaminofen Per

Oral Dalam Berbagai Dosis. Semarang: UNDIP. 2007

15. Corey R, Leonard M, Eghtesad B. Acetaminophen: old drug, new warnings.

[internet]. 2010 [cited 2012 dec 20]: 77 1 19-27. Available from: Cleveland

clinic journal of medicine.

16. Siker BPOM. Data Keracunan Parasetamol di Indonesia tahun 2002-2005.

BPOM. 2006

17. Boulton, T.B. Anestesiologi, Edisi 10. Jakarta: EGC. 2004

18. Hardman J.G, Limbird L.E. Editor. Goodman & Gilman dasar farmakologi

(3)

47

19. Moller, P.L. Onset of Acetaminophen Analgesia: Comparison of Oral and

Intravenous Routes After Tird Mollar Surgery. British Journal of Anaesthesia

94(5). 2005: 642-8

20. Bagian Anatomi. Situs Abdominis. Semarang: Bagian Anatomi, Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro

21. Sulaiman H.A, Akbar H.N, dkk. Buku ajar ilmu penyakit hati edisi pertama.

Jakarta: Jayabadi; 2007.

22. Leeson, S.T., Paparo A.A. et al. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC. 2003

23. Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. 2001.

24. Floch, M.H. et al. Netter's Gastroenterology 2nd edition. Philadelphia. PA:

Saunders Elsevier. 2010

25. Husada. Fisiologi dan Pemeriksaan Biokimiawi Hati. Dalam buku: Noer

HMS, editor. Buku Ajar Penyakit Dalam, Jilid I. Edisi 3. Jakarta: Balai

Penerbit UI. 1996

26. Susilaningsih, N. Lecture Notes Histologi 2. Semarang: Bagian Histologi

Fakultas Kedokteran UNDIP. 2010

27. Tjahjono. Pedoman Kuliah Mahasiswa Patologi Anatomi. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. 2011

28. Frank, C. Toksikologi Dasar, Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 1995

29. Sherlock, S. Penyakit Hati dan Sistem Saluran Empedu. Jakarta: Widya

(4)

30. Julita, I. Aspek Farmakokinetik Klinik Beberapa Obat Berpotensi

Hepatotoksik Pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil

Padang.2011

31. Sudoyo dkk, editor. Ilmu Penyakit Dalam I, ed.5. Jakarta:

Internapublishing.2009

32. World Health Organization (WHO). General Guidelines for Methodologies

on Research and Evaluation of Traditional Medicine. Geneva: WHO. 2000

33. Donatus, I.A. Petunjuk Pratikum Toksikologi. Edisi I. Yogyakarta: Lab.

Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

1996

34. Satiavani, I. Pengaruh Pemberian Deksametason Dosis Bertingkat Per Oral

30 Hari Terhadap Kerusakan Sel Hepar Tikus Wistar. Semarang: UNDIP.

2010

35. Vere C.C, Steba C.T, Steba L.M, Ionescu A.G, Sima F. Psychosocial Stress

and Liver Disease Status [internet]. PMC 2009; 15(24): 2980-2986. Available

from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2702105/

36. Pringgoutomo dkk, editor. Buku Ajar Patologi I (Umum), ed.1. Jakarta:

(5)

49

LAMPIRAN

(6)
(7)

51

LAMPIRAN 3. METODE BAKU HISTOLOGI PEMERIKSAAN

JARINGAN

A. Cara pengambilan jaringan dan fiksasi

1. Mengambil jaringan sesegera mungkin setelah mencit diterminasi (maksimal

2 jam) dengan ukuran 1x1x1 cm3.

2. Kemudian memasukkan ke dalam larutan fiksasi dengan urutan sebagai

berikut:

a. Fiksasi dalam larutan formalin 10%.

b. Dehidrasi dengan alkohol 30% selama 20 menit I, 20 menit II, dan 20

menit III. Lalu dilanjutkan dengan Alkohol 40% 1 jam, Alkohol 50% 1

jam, Alkohol 70% 1 jam, Alkohol 80% 1 jam, Alkohol 90% 1 jam, dan

Alkohol 96% 1 jam (alkohol 70-80% dapat ditunda sampai keesokan

harinya).

c. Larutan xylol alkohol 1:1 dengan waktu kurang lebih 24 jam.

d. Clearing dengan larutan xylol 1,2,3 dengan waktu masing-masing 20

menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang.

e. Xylol parafin 1:1 selama 20 menit/24 jam dengan dipanaskan dalam oven

600 celcius.

f. Embeding dan bloking: paraffin 1,2,3 selama 20 menit, lalu jaringan

dicetak blok parafin, kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat

(8)

g. Trimming: memotong balok-balok parafin sehingga jaringan mudah

dipotong.

B. Cara pemotongan blok (sectioning) 1. Menyiapkan kaca objek bersih.

2. Kaca objek diberi albumin ditengahnya.

3. Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu

dimasukkan dalam air panas kurang lebih 600celcius. Setelah jaringan

mengembang, jaringan diambil dengan kaca objek yang sudah diberi

albumin.

4. Keringkan.

5. Parafin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan

dipanaskan dalam oven 600 celcius atau dengan tungku.

C. Pewarnaan

Slide jaringan dimasukkan dalam:

1. Xylol 1, xylol 2, xylol 3 masing-masing 10 menit.

2. Rebidrasi dengan alkohol xylol selama 5 menit.

3. Bilas alkohol 30-96% masing-masing kurang lebih 30 menit.

4. Bilas aquades 1x kurang lebih 10 menit.

5. Rendam dalam hematoksilin kurang lebih 10 menit.

6. Bilas dengan air mengalir sampai bersih.

7. Bilas aquades, lalu acid alkohol (alkohol+NaCl 0.9%).

8. Bilas alkohol 50-96%.

(9)

53

10. Bilas alkohol 96% 2x.

11. Bilas alkohol xylol.

12. Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotoran-kotoran

yang ada disekitar jaringan.

13. Xylol 1(5 menit), xylol 2(5 menit), tetesi asam Canada, langsung ditutup

kaca penutup.

(10)

LAMPIRAN 4. HASIL PENELITIAN

Kelompok Tikus

Lapang Pandang

Keterangan 2. Degenerasi

parenkimatosa 3. Degenerasi hidropik 4. Nekrosis

(11)

55

Skoring pembacaan preparat histopatologi hepar

Kelompok Sel Normal

Degenerasi Parenkimatosa

Degenerasi

Hidropik Nekrosis Total

(12)

LAMPIRAN 5. HASIL ANALISIS STATISTIK

Explore

Case Processing Summary

5 100,0% 0 ,0% 5 100,0% Nilai Skor Gambaran

Hist opat ologis Hati

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases 95% Conf idence

Interv al f or Mean

5% Trimmed Mean Median

Interquart ile Range Skewness

Kurt osis Mean

Lower Bound Upper Bound 95% Conf idence

Interv al f or Mean

5% Trimmed Mean Median

Interquart ile Range Skewness Nilai Skor Gambaran

Hist opat ologis Hati

(13)

57 95% Conf idence

Interv al f or Mean

5% Trimmed Mean Median

Interquart ile Range Skewness

Kurt osis Perlakuan2

Tests of Normality

,152 5 ,200* ,971 5 ,882 Nilai Skor Gambaran

Hist opat ologis Hati

St at ist ic df Sig. St at ist ic df Sig.

Kolmogorov -Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true signif icance. *.

(14)

POST HOC TEST

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Skor Gambaran Histopat ologis Hati

,813 2 12 ,466

Lev ene

St at ist ic df 1 df 2 Sig.

ANOVA

Nilai Skor Gambaran Histopatologis Hati

10,547 2 5,274 547,424 ,000

,116 12 ,010

10,663 14

Between Groups Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Multi ple Comparisons

Dependent Variable: Nilai Skor Gambaran Histopatologis Hati LSD

-1,66800* ,06208 ,000 -1,8033 -1,5327

-1,87200* ,06208 ,000 -2,0073 -1,7367

1,66800* ,06208 ,000 1,5327 1,8033

-,20400* ,06208 ,007 -,3393 -,0687

1,87200* ,06208 ,000 1,7367 2,0073

,20400* ,06208 ,007 ,0687 ,3393

(J) Kelompok Perlakuan1 Perlakuan2 Kontrol Perlakuan2 Kontrol Perlakuan1 (I) Kelompok

Kontrol

Perlakuan1

Perlakuan2

Mean Dif f erence

(I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Conf idence Interv al

(15)

59

LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI

Penimbangan Tikus Pemberian tanda pada tikus

Tikus dikelompokan dan diadaptasi

(16)

Pengambilan Organ Hati

(17)

61

LAMPIRAN 7. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas

Nama : Indah Mutiara Puspita Sari

NIM : G2A009020

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 12 Agustus 1991 Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Plamongan Indah, Jl. Jati Raya no 770 Semarang Nomor Telpon : (024) 6707318

Nomor HP : 08887217829

e-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

1. SD : SDN Sompok Semarang Lulus tahun : 2003

2. SMP : SMPN 2 Semarang Lulus tahun : 2005

3. SMA : SMAN 5 Semarang Lulus tahun : 2008

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana dengan judul Program Kreatifitas Masyarakat ini tersebut “PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea)

yang berkaitan dengan Manajemen dibisnis Indonesia dalam perspektif nasional, baik pada tataran makro di tingkat nasional dan regional, maupun mikro di tingkat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijabers community berpengaruh signifikan terhadap gaya hidup, gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian hijab

Selain itu dengan adanya hotel resort yang berada di kawasan Ngadas ini diharapkan mampu mengingatkan manusia kepada Allah SWT melalui keindahan alam yang ada di kawasan Dusun

Berdasarkan penelusuran dan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis baik di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, penulis tidak menemukan judul

Lapsen ja sosiaalityöntekijän tavoiteltava suhde koettiin aineistossa eri tavoin. Yleisesti nähtiin, että tapaamisia, yhteydenpitoa ja lapseen tutustumista tulisi olla riittävästi.

Ruudusta otettiin sattumanvaraisesti 20 tainta (ei korjuuriveistä), jotka tarkastettiin laboratoriossa... Zw.mehk-ehrääjäko-in (HYP onomeuta evonymellus) torjuntakokeet

tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 5,19 persen, diikuti Kota Surabaya sebesar 4,75 persen, Kabupaten Jember sebesar 4,60 persen, Kabupaten Sumenep sebesar 4,48 persen,