• Tidak ada hasil yang ditemukan

J01230

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " J01230"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

8

UNTUK MEMAKSIMALKAN KREATIFITAS SISWA)

Sunardi

Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Pembelajaran yang menarik dimulai sejak menit pertama guru masuk kelas. Tugas guru yang pertama adalah menghilangkan penghalang belajar pada siswa. Beberapa yang menjadi rintangan belajar pada siswa adalah: (1) siswa takut gagal atau mendapatkan aib sosial; (2) tidak merasakan adanya manfaat belajar bagi dirinya; (3) merasakan kebosanan; (4) tidak ada tantangan dalam belajar. Guru harus mampu mengaktifkan seluruh anggota tubuh dan panca indera siswa agar belajar menjadi menyenangkan dan berarti bagi siswa. Kegembiraan dalam belajar yang dialami oleh siswa dapat memunculkan kreatifitas. Belajar yang menyenangkan dan penuh makna dapat dilaksanakan dengan model pembelajaran inovatif.

Kata kunci: Pembelajaran Inovatif, pembelajaran penuh makna, kreatifitas siswa.

PENDAHULUAN

Pembelajaran bermakna dimulai sejak menit pertama guru masuk kelas. Munif Chatib (2013:78) mengutip petuah dari Albert Einstein “jika awalnya tidak gila, maka seterusnya akan

biasa-biasa saja”. Pendapat tersebut berarti bahwa menit-menit pertama dalam proses belajar adalah waktu yang terpenting untuk satu jam pembelajaran selanjutnya. Maka tugas pertama dari guru dalam pembelajaran adalah membuat pembelajar (siswa) tergugah, terbuka, dan siap untuk belajar (Meier, 2001:111).Untuk itu guru harus dapat menyingkirkan rintangan belajar. Beberapa yang menjadi rintangan belajar adalah: (1) siswa takut gagal atau mendapatkan aib sosial; (2) tidak merasakan adanya manfaat belajar bagi dirinya; (3) merasakan kebosanan; (4) tidak ada tantangan dalam belajar.

Hasil penelitian Vernon A. Magnesen yang dikutip oleh Dryden, (2003:100), bahwa “siswa belajar akan mendapatkan 10% dari membaca, 20%

dari mendengar, 30% dari melihat, 50% dari melihat dan mendengar, 70% dari apa yang dikatakan, 90% dari yang dikatakan dan dilakukan”. Berdasarkan hasil peneliti-an tersebut, diketahui bahwa proses belajar siswa akan maksimal jika ada penggabungan antara indra penglihatan, indra pendengaran, melakukan (bergerak), dan intelektual (proses berpikir/otak).

(2)

9 tubuh. Lebih lanjut, Jensen dan Nickelsen (2011:35-37) menyatakan semua perangkat pembelajaran berkaitan dengan visual, auditif, dan kinestetika.Ketiga hal tersebut dilakukan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar. Pembelajar visual belajar melalui apa yang lihat, pembelajar auditiflebih efektif belajar dengan apa yang mereka dengar, dan pembelajar kinestetika belajar dengan melalui yang dia lalukan/gerak dan sentuh. Hal serupa juga dikemukakan Brown (2007:138) gaya belajar yang menonjol di ruang kelas formal yakni kecendrungan pembelajar pada masukan visual, audiotori, dan kinestetis.

Proses belajar mengajar yang dapat melayani siswa untuk belajar secara maksimal tersebut adalah model pembela-jaran inovatif atau model pembelapembela-jaran kooperatif atau model pembelajaran kolaboratif. Model-model tersebut sering juga disebut PAKEM/PAIKEM/ PAILKEM.

KONSEP PEMBELAJARAN INOVATIF Pembelajaran Inovatif mengganti-kan cara pembelajaran lama yang didomi-nasi oleh metode ceramah. Pembelajaran Inovatif berpusat pada siswa, sedangkan ceramah berpusat pada guru. Pembelajar-an Inovatif menempatkPembelajar-an siswa sebagai individu yang memiliki pengetahuan dan mampumencari sendiri pengetahuan barudengan bimbingan guru. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti, hingga pembelajar-an selesai. Dengpembelajar-an pemilihpembelajar-an metode ypembelajar-ang tepat, semua siswa bisaterlibat dalam kegiatan belajar-mengajar. Pembelajaran tidak bertumpu pada guru atau pada siswa tertentu saja. Guru harus mampu member-dayakan metode ceramah dan metode lain yang agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru terlalu dominan menyebabkan perhatian siswa tidak fokus pada belajar. Pembelajaran Inovatif yang

kreatif mengarahkan siswa pada penalaran, kritis, mengemukakanide, melahirkan karya sesederhana apa pun, dan dilatih untuk menyelesaikan masalah. Di kelasharus tergambar rekam jejak karya siswa dalam bentuk gambar, peta konsep, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.

Siswa diberi kesempatan bertanya dan menuangkan gagasan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Siswa diminta juga mengenali persoalan-persoalanlingkungan dan didorong mencari solusinya. Dengan cara ini siswa bisa berlatih untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan tingkat pengetahuannya.Efektif adalah pembelajaran yang berlangsung penuh makna. Dalam konteks pengembangan karakter, pembelajaran efektif berarti gurusenantiasa menumbuhkan sikap-sikap positif terhadap siswa. Siswa mempelajari nilai-nilai kemudian dengan sadar menjadi-kannya sebagai sikap yang terwujud dalam tingkah lakunya.Menyenangkan artinya siswa “kerasan” di kelas dan sekolah, sebab lingkungannya bersih, kondusif, dan nyaman, serta memiliki buku bacaan yang memadai. Siswa senang belajar di kelas sebab yakin akan mendapatkan ilmu pengetahuan baru, baik dari guru maupun-dari teman-temannya.

Pembelajaran Inovatif akan berjalan baik jika guru pandai memanfaat-kan media. Media pembelajaran tidak harus selalu mahal. Asal disiapkan dengan baik sebelum pembelajaran, penggunaan media yang sederhana akan membuat pembela-jaran lebih menyenangkan siswa. Pembela-jaran Inovatif akan menyenangkan jika guru menguasai beberapa teknik permain-an. Siswa dengan segala masalahnya, di rumah danlingkungannya memerlukan pengkondisian supaya jiwa raganya siap untuk belajar.

(3)

10 Guruharus memiliki selera humor, tidak anti kritik, menganggap siswa sebagai pribadiyang potensial dan memiliki kelebihan yang unik, dan mau belajar dari siapa saja.

Model Rencana Pelaksanaan Pem-belajaran (RPP) yang wajib dibuat oleh guruberorientasi pada pembelajaran aktif. Kegiatan tersebut termuat dalam kegiataneksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK). Dalam EEK peran muriddominan dalam penggalian informasi terkait materi belajar, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran Inovatif merupakan konsep sekaligus praktik mengajar yang berpusat pada siswa.Melalui Pembelajaran Inovatif diharapkan siswa menjadi pribadi yang cinta belajar. Belajar merupakan proses yang menyenangkan sekaligus mencerah-kan.Keterampilan mengelola kelas yang menyenangkan membutuhkan praktik yang panjang. Ini tidak mudah.

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN INOVATIF

Berikut adalah prinsip-prinsip Pem-belajaran Inovatif:

1. Mengalami

Siswa terlibat aktif baik fisik, mental, maupun emosional. Melalui penga-laman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada siswa daripada hanya mendengarkan. Misalnya pada mata pelajaran Sejarah, supaya siswa dapat mengetahui tentang beratnya kerja rodi, maka guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengalami keterpaksaan “disuruh-suruh”..

2. Komunikasi

Kegiatan pembelajaran memung-kinkan terjadinya komunikasi antara guru dan siswa. Proses komunikasi yang baik adalah proses komunikasi dimana antara guru dan siswa berlangsung dua arah.

3. Interaksi

Interaksi pembelajaran terjadi multi arah. Interaksi multi arah yang diharapkan terjadi adalah interaksi transaksional, dimana proses komunikasi antara guru dengan siswa, siswa antara guru, siswa dengan siswa, bahkan siswa dengan lingkungan sekitar berlangsung bebas bias dan tanpa beban.

4. Refleksi

Kegiatan pembelajaran harus berlangsung sampai tingkat bahwa siswa kembali memikirkan apa yang telah dilakukan di kelas. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran. Kegiatan refleksi ini dilakukan secara bersama antara guru dengan siswa.

Nurhadi (2004), menambahkan prinsip dasar dalam pembelajaran inovatif dan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif, sebagai berikut.

a. Setiap anggota kelompok (siswa) ber-tanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus

mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompok-nya.

d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diberikan evaluasi.

e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuh-kan keterampilan untuk belajar bersa-ma selabersa-ma proses belajarnya.

(4)

11 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INO-VATIF

Pembelajaran tidak terlepas de-ngan lingkude-ngan sekitar. Pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.

Berdasarkan teori belajar melalui pendekatan lingkungan, pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya. Konsep-konsep sejarah dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret.

Pembelajaran di kelas hendaknya selalu bermakna bagi siswa.Oleh sebab itu pembelajaran harus dirancang dengan pendekatan pembelajaran yang menguta-makan siswa memiliki kemampuan menye-lesaikan masalah, berpikir kreatif, penuh inisiatif, dan mampu menilai hasil karyanya sendiri.Soedijarto (2000:69) menyatakan bahwa untuk memiliki kemampuan seperti tersebut, pembelajaran harus didasarkan pada empat pilar proses pembelajaran yaitu: (1) learning to know, siswa akan dapat memahami bagaimana pengetahuan dapat diperoleh jika fenomenanya terdapat dalam lingkungannya; (2) learning to do, siswa belajar dengan melakukan sendiri agar dapat menghayati proses belajarnya sehingga yang dipelajarinya bermakna; (3) learning to be, siswa mengalami proses pembelajaran yang dapat menjadikan manusia terdidik, berpengetahuan, dan takut akan Tuhan, serta mandiri; (4) learning to live together, penerapan pembelajaran inovatif dan kolaboratif yang dapat menjadikan siswa senang belajar

dan hidup dalam interdependensi (Covey, S.R.1997:179).

Pembelajaran Inovatifdapat dilakukan sebagai berikut:

1. Guru membangkitkan semangat de-ngan menggunakan berbagai alat bantu. Misalnya, menggunakan ling-kungan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suasana pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan kompetensi siswa yang ingin dicapai; 2. Guru mengatur kelas agar lebih

kondusif untuk situasi pembelajaran dan membuat siswa merasa betah di kelasnya. Misalnyadengan menata meja kursiberbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Menyediakan pojok baca. Guru memajang hasil-hasil karya siswanya di seluruh penjuru kelas, sehingga siswa merasa bangga sebab hasil karyanya diapresiasi oleh teman-temannya;

3. Guru mengajar ebih kooperatif dan interaktif.Contohnya, melalui belajar kelompok setiap siswa untuk menge-mukakan gagasannya;

4. Guru mendorong siswa untuk mene-mukan caranya sendiri dalam peme-cahan suatu masalah, mengemukakan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan belajarnya.

HAL-HALYANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARA N INOVATIF

Hal yang harus diperhatikan oleh guru agar Pembelajaran Inovatifdapat dilaksanakan, adalah:

(5)

12 senang/merasa dihargai, seperti memuji hasil karyanya, mengajukan pertanyaaan yang menantang, atau mendorong siswa untuk melakukan percobaan.

2. Mengenal anak secara individu

Setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Ada siswa yang memiliki cepat belajar adapula siswa yang agak lambat belajar. Dengan mengenal kekurangan dan kelebihan dari tiap siswa, guru bisa merumuskan perlakuan khusus yang harus diberikan kepada setiap siswa.Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan lebih bisa diarahkan untuk membantu temannya yang memiliki kemampuan kurang dalam belajarnya.

3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisaian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Berdasarkan pengalaman anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan menyelesaikan masalah

Untuk menarik siswa agar mengeluarkan daya nalarnya, guru bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan de-ngan jawaban terbuka, semisal “Apa yang terjadi bila bangsa Eropa tidak menjajah Indonesia?” atau “Apa yang terjadi apabila Indonesia tidak mengalami kemerdeka-an?”. Pertanyaan terbuka itu akan memicu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif demi menemukan penyelesaian masalah.

5. Menjadikan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

Ruangan kelas sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran, harus

mendapat perhatian lebih dalam pembelajaran inovatif. Hal yang bisa dilakukan adalah memajang karya-karya siswa. Selain hasil-hasil karya siswa, dinding kelas juga bisa ditempeli beragam media pembelajaran, seperti poster, diagram, peta, alat peraga dll.

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Salah satu sumber belajar bagi kegiatan pembelajaran adalah lingkungan. Contohnya, siswa diajak mengamati peninggalan sejarah di dekat sekolah (Yoni di Pulutan, Candi Brawijaya di Rawaboni, Prasasti Plumpungan).Untuk efektifitas waktu dan biaya, tidak selamanya siswa diajak ke lingkungan untuk belajar. Guru bisa mengambil salah satu bagian dari lingkungan belajar ke dalam kelas, contohnya membawa foto/gambar dari lingkungan belajar ke dalam kelas.

7. Memberikan “hadiah” untuk mening-katkan kegiatan belajar

Pemberian “hadiah” kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. “Hadiah” hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Cara memberikan “hadiah”pun harus tepat waktu dan tempat. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam meng-hadapi tugas-tugas belajar selanjutnya.

8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

(6)

13 guru dalam hal ini guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru maupun temannya.

KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN KO-OPERATIF

Menurut Thomson (Muslich, 2007: 229) bahwa “Pembelajaran kooperatif dapat membuat siswa memverbalisasi gagasan-gagasan dan dapat mendorong munculnya refleksi yang mengarah pada konsep-konsep secara aktif”. Selanjutnya Slavin mengemukakan keuntungan pembelajaran kooperatif antara lain: a. Siswa bekerjasama dalam mencapai

tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

b. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil. c. Aktik berperan sebagai tutor sebaya

untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

e. Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif yang non-konservatif menjadi konservatif (teori Piaget).

Di samping itu, menurut Lundgren (Muslich, 2007: 230) bahwa “dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa juga mempelajari keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif”. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membagi tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan kooperatif tersebut antara lain: keterampilan awal, keterampilan tingkat menengah, dan keterampilan tingkat mahir.

Keuntungan lain dari pembelajaran kooperatif antara lain: (Ismail. 2003: 19)

a. Siswa lebih mampu mendengar, menerima, dan menghormati orang lain;

b. Siswa mampu mengidentifikasikan perasaannya juga perasaan orang lain; c. Siswa dapat menerima pengalaman

dan dimengerti orang lain;

d. Siswa mampu meyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling memahami dan mengerti; dan

e. Mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil dan berdaya guna, kreatif, bertanggung jawab, mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi.

SIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inovatif memiliki unsur: Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru yang dapat menerapkan pembelajaran inovatif adalah yang rendah hati, berkepribadian baik, sedikit kreatif (saja), dan berkenan “rekasa”. Dengan penerapan pembelajaran yang inovatif maka kesannya berlangsung lama, menyenangkan, dan penuh makna.

DAFTAR PUSTAKA

Arkarna, Azizah. 2011. Pengertian dan Strategi PAIKEM (file pdf)(http://azkiyatunnufus.

blogspot.com/2011/12/strategipem belajaran-paikem.html)

Brown, H. Douglas. 2007. Pronsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Ed. Kelima. New York: Pearson Education, Inc.

Dewi, Laksmi dan

(7)

14 Media Edukasi. 2011.

(http://www.m- edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem. html)

Mieir, Dave. 2001. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung. Kaifa.

Chatif, Munif. 2013. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung.Kaifa.

Covey, Stephen R., 1997. The 7 Habits of Highly Effective People (t Kebiasaan yang Sangat Efektif). Jakarta. Binarupa Aksara.

Mulyatininsih, Endang. 2010. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Depok: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Ostroff, Wendy L., 2013. MEMAHAMI CARA ANAK-ANAK BELAJAR “Membawa Ilmu Perkembangan Anak ke dalam Kelas”. Jakarta: PT. Indeks

Soedijarto. 2000.Pendidikan Nasional sebagai Wahana Mencerdasakan Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara dan Bangsa. Jakarta: Cinaps

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik ( Bagi Anak Usia Dini, TK /RA & Anak Usia Kelas Awal SD / MI ). Jakarta: Prenada Media Group

Referensi

Dokumen terkait

Tanggal Distribusi HMETD 13 September 2011 Tanggal Pencatatan HMETD di BEI 14 September 2011 Periode Perdagangan HMETD 14 - 21 September 2011 Periode Pelaksanaan HMETD 14 - 21

Langkah pertama yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah melihat dan mengamati tayangan NET TV yang sudah diunduh untuk memperoleh data berupa audio

Yhteenvetona aikaisemmasta kirjallisuudesta voidaan todeta, että sosioekonomisia eroja havaitaan niin liikkumisessa, paikallaanolossa kuin fyysisessä kunnossakin sekä Suomessa

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tiga hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi hidroksipropil metilselulosa ftalat dan gliserol memiliki penganih yang signifikan terhadap kekerasan, waktu hancur,

Sebagaimana kenyataan di lapangan yang terjadi pada mahasiswa program studi pendidikan matematika semester VI tahun akademik 2014- 2015 STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Prinsip perkembangan menurut Hurlock (2012: 22-47) yang menjabarkan 10 prinsip-prinsip perkembangan anak yakni meliputi perkembangan yang berimplikasi pada perubahan,

oleh itu, berdasarkan isu di atas, kajian ini akan menganalisis bagaimana pengurusan perbankan islam di malaysia membuat penentuan tingkat pembiayaan dengan mengambil kira