• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 Sesi 4 YH Priority Setting Membuat Prioritas dalam Pelayanan Kesehatan new

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2016 Sesi 4 YH Priority Setting Membuat Prioritas dalam Pelayanan Kesehatan new"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Membuat Prioritas dalam

Pelayanan Kesehatan

(2)

Tujuan Umum

• Bab ini memuat isu yang luas tentang

bagaimana sumber daya digunakan

dalam sektor kesehatan dan

menfokuskan pada efisiensi alokasi

(menempatkan sumber daya untuk

digunakan dalam cara yang dapat

(3)

Ada berbagai pertanyaan penting

dalam menetapkan prioritas:

Siapa yang harus dikonsultasi untuk

prioritas pelayanan?

Bagaimana menggabungkan berbagai

input yang berbeda untuk menghasilkan

rencana pelayanan?

Bagaimana sumber daya dan program

dialokasikan antar daerah?

Dan ketika sumberdaya tidak cukup

(4)

Priority setting: siapa yang

harus diprioritaskan?

Ada berbagai kelompok :

• Individual dan keluarga

• Organisasi masyarakat

• Staf kesehatan

• Administrator kesehatan regional dan kabupaten

• Pembuat kebijakan di tingkat nasional, pada Depkes

atau departemen yang lain

Setiap kelompok mempengaruhi prioritas

kesehatan di berbagai cara dan masing-masing

mempunyai perspektif yang berbeda pada

(5)

Bagaimana cara melakukan

prioritas secara benar?

Penetapan prioritas terjadi di berbagai

tingkat sistem dan di berbagai cara.

Tidak ada cara yang paling benar untuk

membuat prioritas, karena prioritas

adalah subjektif dan relatif.

• Penetapan prioritas melibatkan

(6)

Perspektif Pengguna

Demand untuk pelayanan kesehatan oleh individual

dan keluarga dipengaruhi oleh banyak faktor,

termasuk:

• Kebutuhan objektif mereka

• Persepsi mereka akan sakit, apa penyebabnya,

pengobatan apa yang sesuai

• Akses terhadap pelayanan kesehatan, secara

geografis

• Daya jangkau pelayanan (kemampuan membayar

pelayanan kesehatan)

(7)

Bagaimana para perencana

mengetahui prioritas?

Data epidemiologis tentang

mortalitas dan morbiditas

Metode survei kualitatif

Akses (dalam hal fisik)

Daya Jangkau (Affordability)

(8)

Perspektif masyarakat

Meminta kelompok perwakilan masyarakat

untuk membuat prioritas antara berbagai

pelayanan. Ini dapat dikombinasi dengan

informasi epidemiologi dan data

cost-effectiveness untuk menghasilkan semacam

rangking lokal.

Berikan kelompok tersebut pilihan tentang

pelayanan mana yang harus dihentikan atau

dilanjutkan dalam hambatan situasi anggaran.

(9)

Perspektif staf medis

• Kelompok ini meliputi dokter, perawat,

bidan, dokter gigi: semua orang yang

memberikan pelayanan langsung kepasien.

• Mereka

memainkan peran dalam

(10)

Catatan tentang dokter

• Mereka adalah agen yang tidak sempurna

• Sebagai agen pasien, mereka juga agen bagi mereka

sendiri dan faktor seperti kenyamanan dan

keuntungan memainkan peran.

• Mengabaikan tugas publiknya untuk mendukung

kunjungan pada klinik praktek sore adalah contoh

lain dari dokter sebagai profit-maximiser.

• Dokter hanya melihat pasien yang datang untuk

menemui mereka

(11)

Model Quasi Market

• provider (self governing organisations yang

menyediakan pelayanan seperti rumah sakit

dan dokter umum) dan

• purchaser (health authorities dan dokter

umum pemegang dana (dokter puskesmas)

yang bertanggung jawab untuk menentukan

pelayanan apa yang dibeli dari provider).

• Selain terintegrasi secara vertikal dalam

birokrasi organisasi dengan historic budget,

provider diharapkan untuk berkompetisi

(12)

Alokasi sumber daya secara

geografis

• Teori tentang alokasi sumber daya ( atau reccurent

funds) untuk provinsi dan kabupaten mengikuti hal

berikut:

• Uang dan sumber daya lain seperti staf, harus

dialokasikan menurut kebutuhan

• Proses harus sederhana, menggunakan data yang

tersedia, yang di up date secara reguler dan

terpercaya (reliabel)

• Perhitungan harus objektif dan transparan sehingga

tidak ada yang merasa telah diperlakukan tidak adil

• Harus dihindari untuk membuat ‘insentif yang tidak

(13)

Pada prakteknya, bagaimana

menghitung kebutuhan?

• pengukuran pertama yang umumnya dipakai

adalah

ukuran populasi

yang memberi

(14)

Jika data tersedia, ini dapat

disesuaikan untuk sejumlah

faktor lain, seperti:

Profil umur dan jenis kelamin pada

populasi.

morbidity proxies.

Indikator social deprivation.

(15)

Ada sejumlah isu lain yang dipertimbangkan dalam

menetapkan rumus alokasi sumber daya.

Bagaimana menggunakannya

. Jika penggunaan sistem

pengalokasian sumberdaya yang baru akan merubah pembayaran ke

tiap wilayah saat ini, kemudian ini mungkin lebih baik untuk

menggunakan waktu untuk menyesuaikan dengan memberi peringatan

dan jeda dalam sistem yang baru pada tahun-tahun ke depan.

cross boundary flows

. Umumnya penduduk pada satu wilayah

menggunakan pelayanan di daerah lain

Membolehkan sumber dana yang lain

. Salah satu masalah utama

untuk negara berkembang dalam usaha mencapai alokasi sumber daya

yang adil dan rasional adalah bahwa banyak saluran dana yang sulit

dikontrol. Satu-satunya pilihan mungkin adalah dengan menaikkan

pembobotan deprivasi dalam rumus dasar untuk menghitung besarnya

perbedaan status ekonomi di berbagai area di suatu negara.

(LIHAT

(16)

Perbedaan kapasitas antar

daerah.

Alokasi sumber daya merupakan salah

satu alat utama dalam mencapai equity

dalam penyelenggaraaan pelayanan

kesehatan di berbagai daerah.

Syarat utama adalah bahwa data tersedia

(17)

Rationing dan Paket esensial

• Kriteria yang tidak diberi subsidi

• Kriteria yang diberi subsidi.

(18)

Kriteria yang tidak diberi

subsidi:

• Program yang tidak efektif

• Pelayanan bersifat private goods

(19)

Yang diberi subsidi

• Immunisasi (EPI)

• Pelayanan kesehatan sekolah

• Promosi kesehatan (gizi dan KB)

• Pengurangan alkohol dan merokok

• Regulasi, informasi dan investasi

(20)

Yang diberi subsidi (klinik)

• Perawatan terkait dengan kehamilan

• Pelayanan Keluarga Berencana

• Pengendalian TB

• Pengendalian penyakit menular

• Penanganan penyakit anak serious

seperti diare, Infeksi Saluran

(21)

Untuk ahli ekonomi kesehatan, ide

menggeser sumber daya dari aktivitas

yang relatif rendah manfaatnya ke suatu

investasi ke aktivitas yang lebih cost

(22)

• 1.

Prioritas dan informasi lokal

2. Keterbatasan sumberdaya

3.Perspektif sistem kesehatan

4.Menjaga keuntungan yang ada sekarang

5.Tren penyakit ke depan

(23)

Apa yang diperlukan untuk negara

sedang berkembang?

Dengan keterbatasan sumber daya,

jumlah strategi yang sesuai:

meningkatkan sumber daya,

menggunakan kriteria seperti equity

meningkatkan efisiensi teknis dengan

(24)

The « Five Steps » in

Priority Setting

What is the burden

of disease?

Why does the

burden persist?

How cost-effective

are present

interventions?

How cost-effective

could future

interventions be?

What is the present

(25)

Stages in a PBMA (program budgeting marginal

analysis ) priority setting process

PBMA Stages

1) Determine the aim and scope of the priority setting exercise

2) Compile a program budget (i.e. map of current activity and expenditure)

3) Form marginal analysis advisory panel

4) Determinie locally relevant decision making criteria

a. Decision maker input

b. Board of Director input

c. Public input

5) Advisory panel to identify options in terms of:

a. areas for service growth

b. areas for resource release through producing same level of output (or

outcomes) but with less resources

c. areas for resource release through scaling back or stopping some services

6) Advisory panel to make recommendations in terms of:

a. funding growth areas with new resources

b. decisions to move resources from (5b) into (5a)

c. trade-off decisions to move resources from (5c) to (5a) if relative value in (5c)

is deemed greater than that in (5a)

(26)

Specific points to consider when applying PBMA

Point to consider Ideal time to address Rationale

Strategically select the first PBMA exercise in a health organization in an area where there is a confirmed champion and an 'easy-win'

Prior to specific applications being selected

Need champion for group buy-in and follow-through of

recommendations; early success will aid in the organizational uptake of the approach Use an introductory session to

communicate underlying economic concepts and specifically what the application plan is

At the outset of the process

Panel members have to

understand opportunity cost for buy-in; provides opportunity to adjust the plan early on

Advisory panel meetings held

at 2–4 week intervals Throughout the PBMA process

Need adequate time to review literature and do background work but do not want a drawn out process; complete in < 6 months

Consider using one-on-one meetings with advisory panel members to identify options for resource release

When discussing options for resource release

Not all members will feel

comfortable presenting a view in the larger group

Put less emphasis on having all the 'data' to support a

decision and more on drawing out opinions from the expert group

Particularly in the later

sessions of the process

Data can only take the group so far and can be used as a crutch not to make a decision;

ultimately group need to have confidence in making their own recommendations

Earmark resources (i.e. staff time) to enact the panel recommendations

Stated at the outset, carried out following the exercise

Recommendations by

themselves will not see action without dedicated resources to move them forward

Reliance on 'softer' forms of evidence to support process such as expert opinions and qualitative research,

particularly when 'hard' evidence is not available

Throughout PBMA process

This is the type of information decision makers are familiar with and which is often available in practice

Tap into public for

development of criteria on which decisions are to be based

At the outset of the process

(27)

Conditions of Accountability for

Reasonableness framework

Condition Description

Publicity

Limit-setting decisions and their rationales must be publicly accessible.

Relevance

These rationales must rest on evidence, reasons, and principles that

fair-minded parties (managers, clinicians, patients, and consumers in general)

can agree are relevant to deciding how to meet the diverse needs of a

covered population under necessary resource constraints.

Appeals

There is a mechanism for challenge and dispute resolution regarding

limit-setting decisions, including the opportunity for revising decisions in light of

further evidence or arguments.

(28)

Barriers and facilitators for explicit

priority setting

Barriers

Facilitators

- lack of trust between stakeholders

- senior level managerial and clinical

champions

- physicians not on board

- strong leadership

- advisory panel lacking health economic

knowledge and/ or allocation experience

- culture to learn and change

- politics preventing program evaluation

- integrated budgets

- discontinuity of personnel

- resources earmarked for process itself and

follow-up on recommendations

- too many administrative demands leaving

priority setting as a low priority activity

(29)

KESIMPULAN

• Penetapan Prioritas harus dilakukan dalam

setiap implementasi program karena

“KETERBATASAN SUMBER DAYA”

• Perlu komunikasi dan advocacy antar

stakeholder untuk menetapkan program

prioritas

• Prioritas Program ditetapkan secara

Referensi

Dokumen terkait