Konsep-Konsep Dasar
dalam Ilmu Politik
Cecep Hidayat
cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik
Materi Bahasan
Pengambilan Keputusan.
Kebijakan Umum
Definisi Kekuasaan (
power
) (1)
Kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir
menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan. (Harold D.
Definisi Kekuasaan (
power
) (2)
Kemampuan pelaku untuk menetapkan
Definisi Kekuasaan (
power
) (3)
“Kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi tingkah laku
Kekuasaan Politik
Kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum, baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan dengan tujuan pemegang
Karakteristik Kekuasaan
Relasional;
Tidak seimbang;
Kemungkinan penggunaan paksaan
Sumber Kekuasaan (1)
Paksaan Fisik;
Ekonomi;
Kepercayaan;
Kedudukan;
Massa yang Terorganisasi;
Popularitas Pribadi;
Keahlian;
Informasi;
Status Sosial;
Sumber Kekuasaan (2)
Sumber-sumber kekuasaan tersebut dapat dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang secara sekaligus (kombinasi).
Distribusi sumber kekuasaan dalam masyarakat itu tidak merata.
Dimensi Kekuasaan
Kekuasaan tidak selamanya merupakan gejala yang kasat mata.
Ada kekuasaan yang bersifat aktual, ada juga yang bersifat potensial.
Ada yang bersifat langsung, ada juga yang bersifat tidak tidak langsung.
Pelaksanaan Kekuasaan (1)
Hasil penggunaan sumber dapat diukur dari jumlah individu dan bidang kehidupan yang dikendalikan serta kedalaman pengaruh
Pelaksanaan Kekuasaan (2)
Ruang lingkup kekuasaan (scope of power) adalah kegiatan, tingkah laku serta sikap dan keputusan-keputusan yang menjadi objek
kekuasaan.
Wewenang (
authority
)
Kekuasaan yang dilembagakan atau diformalkan.
Sumber Kewenangan
Tradisi: bersifat turun-temurun, contohnya adalah kesultanan Yogyakarta.
Tuhan, dewa atau wahyu: bersifat sakral, contohnya adalah kekaisaran di Jepang sampai dengan masa Hirohito, yang dipercaya sebagai keturunan Dewa Matahari.
Kualitas pribadi, contohnya adalah Bung Karno dan Mahatma Gandhi.
Keahlian atau kekayaan, bersifat instrumental.
Bentuk Peralihan Kewenangan (Paul
Conn)
Turun-temurun, contohnya pada sistem kerajaan.
Pemilihan, contohnya melalui pemilihan di parlemen.
Legitimasi (
legitimacy
)
Legitimasi adalah penerimaan dan
pengakuan masyarakat terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik.
Legitimasi hanya dari anggota masyarakat, dalam arti massa dan kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan potensial, seperti
Kadar Legitimasi
Pralegitimasi: yang dipimpin belum mengakui dan yang berkuasa
melakukan pendekatan-pendekatan untuk mendapatkan dukungan.
Berlegitimasi: yang diperintah mengakui dan mendukung hak
moral penguasa untuk memerintah.
Tidak berlegitimasi: yang diperintah tidak mengakui. Contohnya
adalah pergantian PM yang sering terjadi, baik karena parlemen menyatakan mosi tidak percaya (seperti di Jepang) maupun
terjadi kudeta (seperti di Thailand).
Pasca legitimasi: legitimasi lama dianggap tidak sesuai lagi
dengan aspirasi masyarakat dan muncul dasar legitimasi baru. Contohnya adalah kejatuhan Shah Reza di Iran melalui Revolusi Islam 1979. Dasar legitimasi beralih dari sistem monarki dan
Cara Mempertahankan Legitimasi (1)
Simbolis: manipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi, kepercayaan dan nilai
budaya. Cenderung bersifat ritualistik, sakral, retorik dan mercusuar. Contohnya melalui
pembangunan monumen, penggunaan istilah-istilah, dan lain sebagainya.
Apakah slogan “revolusi belum selesai” dan lainnya yang dikampanyekan Bung Karno
Cara Mempertahankan Legitimasi (2)
Materiil: janji dan memberikan fasilitas,
seperti kesehatan, transportasi, pendidikan, dan lain sebagainya.
Cara Mempertahankan Legitimasi (3)
Prosedural, khususnya melalui pemilihan umum.
Di negara yang menganut sistem pemerintahan
parlementer, seperti Inggris, PM berhak untuk
mengadakan pemilihan umum yang dipercepat, jika dukungan di parlemen berkurang. Pemilu ini dapat dilihat sebagai mekanisme untuk mengukur dan, mungkin kalau bisa, sekaligus mengukuhkan
Pentingnya Legitimasi
Stabilitas politik yang baik memungkinkan terjadinya pembangunan (peningkatan dan perluasan kualitas kesejahteraan).
Legitimasi tidak hanya menyangkut kemampuan untuk mempertahankan kekuasaan, tetapi juga efektivitas
Krisis Legitimasi (Lucian Pye)
Perubahan prinsip kewenangan.
Persaingan antarpemimpin (elit) yang tidak disalurkan melalui prosedur – perpecahan – kerapuhan pemerintahan.
Pemerintah tidak mampu memenuhi janjinya – kekecewaan/keresahan masyarakat.
Pengaruh (
influence
) (1)
Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara sukarela.
Merupakan bentuk khusus (lunak) dari kekuasaan, bersifat persuasif.
Persuasi adalah kemampuan meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk
Pengaruh (
influence
) (2)
Manipulasi terjadi ketika orang yang dipengaruhi
tidak menyadari tingkah lakunya.
Paksaan (coercion) adalah ancaman paksaan yang
dilakukan seseorang terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan yang dikehendaki oleh pihak yang berkuasa.
Force adalah penggunaan tekanan fisik terhadap
pihak lain agar melakukan sesuatu. Contoh:
Negara (
State
)
Association with the legitimate monopoly of coercive
force in a given territorial area. (Max Weber)
Karakteristik: struktur yang terdiferensiasi; monopoli kekuasaan untuk memaksa – negara sebagai
pembuat keputusan akhir dan mengikat; dan
kewenangan menggunakan paksaan fisik dalam batas wilayah tertentu.
Pemerintah
•
Pemerintah (government) berbeda dengan
Rezim
Rezim adalah sebuah sistem atau gaya
dari sebuah pemerintah.
Rezim juga dapat diartikan sebagai
sebuah sistem aturan untuk melakukan
sesuatu.
Rezim ialah sebuah sistem aturan yang
bertahan terus menerus meskipun
Perbedaan Pemerintah dan Rezim
Pemerintah bisa berganti lewat proses
pemilu, suksesi atau pergantian sebuah
dinasti politik, sebagai hasil dari kudeta,
dan banyak cara lain. Sedangkan, rezim
hanya dapat digantikan oleh intervensi
Pengambilan Keputusan
The process of making government
policies. (Austin Ranney)
Kebijakan Umum
Masyarakat mempunyai tujuan – memerlukan rencana-rencana (yang mengikat) untuk
mencapainya – policy pihak yang berwenang.
Distribusi dan Alokasi Nilai
Who gets what, when and how (Harold Laswell).
Sistem politik adalah keseluruhan dari interaksi yang mengatur pembagian nilai secara otoritatif (berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama masyarakat. (David Easton)
Nilai: sesuatu yang dianggap berharga oleh manusia, bisa bersifat abstrak (contoh:
Profil Cecep Hidayat
Lahir pada 25 April 1978, merupakan pengajar tetap pada Departemen Ilmu Poli>k
FISIP UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli>k Universitas Indonesia). Sebelum bergabung dengan UI, Cecep telah melakukan berbagai riset terkait poli>k di Indonesia, dan juga poli>k di negara‐negara Asia Tenggara. Hal ini dilakukannya sampai dengan sekarang.
Selain mengajar dan melakukan riset, Cecep juga pernah menjadi Sekretaris
Departemen dan Ketua Program Studi Ilmu Poli>k Jenjang Sarjana Reguler
Departemen Ilmu Poli>k FISIP UI. Sekarang Cecep menjadi Dosen dan juga Periset UI. Selain itu Cecep juga ak>f sebagai pembicara dalam berbagai seminar berskala nasional dan internasional.
Cecep Hidayat menamatkan jenjang Sarjana Ilmu Poli>k dari FISIP UI, dan gelar
Bibliografi
Budiardjo, Miriam (2008). Dasar-Dasar Ilmu
Politik Edisi Revisi. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Hague, Rod and Martin Harrop (1998).
Comparative Government and Politics; An Introduction, 5th Edition. New York,
Palgrave.
Ranney, Austin (1996). Governing: An