• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

VI I . PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

VI I .1. Pemberdayaan Masyarakat Oleh I UPHHK- HA

Setiap pemegang I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (I UPHHK-HA/ HPH) mempunyai kewajiban untuk

bekerjasama dengan koperasi masyarakat setempat dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai dengan

ketentuan dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu : dalam rangka pemberdayaan

ekonomi masyarakat setempat, setiap badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik swasta

I ndonesia yang memperoleh izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu,

diwajibkan bekerja sama dengan koperasi masyarakat setempat.

Realisasi biaya Pembinaan Masyarakat Sekitar Hutan (PMDH) dalam rangka kelola social oleh I UPHHK-HA tahun 2008 sebesar Rp

2,961 milyar dari 181 unit HPH yang melaporkan kepada Ditjen Bina Produksi Kehutanan. Kegiatan PMDH tersebut tersebar

pada 16 provinsi.

VI I .2. Pemberdayaan Masyarakat Oleh I UPHHK- HA

Setiap pemegang I zin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (I UPHHK-HT/ HTI ) mempunyai kewajiban

untuk bekerjasama dengan koperasi masyarakat setempat dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai

dengan ketentuan dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu : dalam rangka

pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, setiap badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, dan badan usaha

milik swasta I ndonesia yang memperoleh izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan

bukan kayu, diwajibkan bekerja sama dengan koperasi masyarakat setempat.

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Desa Hutan (PMDH) oleh I UPHHK-HT/ HTI tahun 2008 berdasarkan laporan yang masuk

kepada Ditjen Bina Produksi Kehutanan telah dilaksanakan sebanyak 13 UM HTI yang berlokasi di Provinsi Riau.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap HTI yang melaksanakan mitra kerja dengan beberapa koperasi pada beberapa Desa

Binaan.

(2)

Tabel VI I .1. REKAPI TULASI RENCANA DAN REALI SASI BI AYA PEMBI NAAN MASYARAKAT SEKI TAR HUTAN ( PMDH) DALAM RANGKA KELOLA SOSI AL OLEH I UPHHK-HA TAHUN 2008

No Provinsi Jumlah Desa

Binaan Masyarkat ( KK) Rencana dan Realisasi Biaya Pembinaan ( x 1.000,- ) Jumlah HPH Yang Melapor Sasaran I Sasaran I I Sasaran I I I Jumlah

Peladang Lainnya Jumlah Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi %

1 Nangroe Aceh Darrussalam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sumatera Utara 3 46 22 68 37,500 19,000 55,500 25,500 37,000 11,000 130,000 55,500 43 1 3 Sumatera Barat 7 112 21 133 99,000 39,000 146,000 66,000 95,000 24,000 340,000 129,000 38 3

4 Riau 8 135 11 146 97,000 38,000 123,000 65,083 95,200 23,000 315,200 126,083 40 3

5 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kalimantan Barat 52 8,669 431 9100 420,000 195,000 425,500 320,000 360,000 165,000 1,205,500 680,000 56 13 21 Kalimantan Tengah 114 3,740 706 4446 80,000 33,000 65,000 55,000 35,000 27,000 180,000 115,000 64 45 22 Kalimantan Selatan 3 111 25 136 7,000 5,876 6,000 4,500 4,000 2,100 17,000 12,476 73 1 23 Kalimantan Timur 148 3,008 102 3110 580,000 312,000 595,000 496,000 400,500 230,000 1,575,500 1,038,000 66 54 24 Sulawesi Utara 4 83 33 116 23,500 5,012 20,000 8,271 20,000 4,046 63,500 17,329 27 2 25 Gorontalo 6 160 38 198 15,000 8,555 18,622 14,118 15,963 6,906 49,585 29,579 60 2 26 Sulawesi Tengah 16 277 59 336 65,000 15,000 65,600 23,958 40,500 11,719 171,100 50,677 30 7 27 Sulawesi Tenggara 5 88 17 105 21,300 11,300 20,000 15,000 15,000 8,000 56,300 34,300 61 2

28 Sulawesi Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 Sulawesi Barat 2 37 11 48 10,000 2,300 12,000 3,423 3,870 1,674 25,870 7,397 29 1

30 Maluku 12 183 57 240 30,500 13,400 22,050 17,113 19,349 8,371 71,899 38,884 54 4

31 Maluku Utara 28 395 107 502 354,040 141,799 522,118 235,927 345,100 87,862 1,221,258 465,588 38 15 32 Papua 25 474 101 575 39,400 24,845 35,550 41,000 25,400 20,056 100,350 85,901 86 13 33 Papua Barat 29 446 105 551 50,500 17,540 51,822 39,289 44,423 19,219 146,745 76,048 52 15

Jumlah 462 17,964 1,846 19,810 1,929,740 881,627 2,183,762 1,430,182 1,556,305 649,953 5,669,807 2,961,762 181

Sumber : Direktorat BPHA, Ditjen BPK. Keterangan :

a. Sasaran I : Peningkatan pendapatan, pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan. b. Sasaran I I : Penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi.

c. Sasaran I I I : Penciptaan kesadaran dan perilaku positif masyarakat dalam pelestarian SDA.

(3)

Tabel VI I .2. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKI TAR DESA HUTAN OLEH I UPHHK- HT TAHUN 2008

No Unit Manjemen Jenis Kegiatan Jumlah Keterangan

1 PT. Arara Abadi a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 1.086.948.036,00 17 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

Mitra Kerja 31 Koperasi

2 PT. Satria Perkasa Agung a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 51.520.466,00 4 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

Mitra Kerja 3 Koperasi 2 Desa Binaan

3 PT. Sekato Pratama Makmur a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 170.505.987,00 6 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

Mitra Kerja 7 Koperasi 4 Desa Binaan

4 PT. Bukit Batu Hutani Alam a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 164.992.000,00 5 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

Mitra Kerja 5 Koperasi 4 Desa Binaan

5 PT. Ruas Utama Jaya a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 3.000.000,00 3 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

- Mitra Kerja sebanyak 2 Koperasi - Tenaga Kerja 161 orang

6 PT. Rimba Mandau Lestari a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity.

7 PT. Bina Duta Laksana a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 73.406.799,00 8 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

Mitra Kerja 11 Koperasi 5 Desa Binaan

8 PT. Balai Kayang Mandiri a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 4.000.000,00 1 Desa Binaan

9 PT. Mitra Hutani Jaya a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 7.000.000,00 2 Desa Binaan

10 PT. Rimba Mandau Lestari a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. 5 Desa Binaan

(4)

Tabel VI I .2. Lanjutan

No Unit Manjemen Jenis Kegiatan Jumlah Keterangan

11 PT. Mutiara Sabuk Katulistiwa a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 27.704.900,00 8 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

Mitra Kerja 3 Koperasi 3 Desa Binaan

12 PT. Perawang Sukses Perkasa I ndustri

a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 192.302.700,00 10 Desa Binaan

b Peluang usaha dan kesempatan kerja masyarakat dalam pembangunan HTI

- Mitra Kerja sebanyak 3 Koperasi - Tenaga Kerja 330 orang

13 PT. Satria Perkasa Agung Serapung

a Pemberdayaan masyarakat bentuk hibah dan charity. Rp 89.807.191,00

Sumber : Direktorat BPHT, Ditjen BPK.

Gambar

Tabel VI I .1.  REKAPI TULASI  RENCANA DAN REALI SASI  BI AYA PEMBI NAAN MASYARAKAT SEKI TAR HUTAN (PMDH) DALAM RANGKA KELOLA SOSI AL OLEH I UPHHK-HA TAHUN 2008
Tabel VI I .2.   PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKI TAR DESA HUTAN OLEH I UPHHK-HT TAHUN 2008
Tabel VII.2.  Lanjutan

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang telah disebutkan di awal bagian ini, bahwa salah satu alasan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dapat digugat menurut Undang-Undang adalah

Keberadaan Balai Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat di Provinsi Gorontalo sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai

Tenaga pengajar di Papua khususya di wilayah pedalaman sangat kurang (Suara Papua, 2020). Hal ini dapat dilihat dari tenaga pengajar yang mengampu mata peserta didikan

pesantren juga merupakan suatu lembaga pendidikan Islam, yakni lembaga yang digunakan untuk mempelajari agama Islam, sekaligus sebagai pusat penyebaran agama

Salah satu tokoh yang dikaji dalam penelitian ini adalah tokoh Galuh gaya Jero Ratna dalam pertunjukan dramatari Arja dengan Lakon Pajang Mataram di Banjar Kebon Singapadu,

Ketika berbicara anak, maka tidak lepas dari hak-hak anak sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28B ayat (2) yaitu setiap anak berhak atas

Gambar 7 Kurva Luasan Area A dan Area B Hasil yang akan ditimbulkan karena pangaruh bilge keel adalah luasan area B lebih besar dari pada luasan area A.dari hasil analisa

Perkembangan Ampel Denta sebagai suatu koloni di Surabaya yang dihuni oleh orang- orang yang beragama Islam pada gilirannya menjadi tempat belajar para santri yang berasal dari