• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

KAJI AN EKON OM I REGI ON AL

Pr ovin si Su m a t e r a Se la t a n

(2)
(3)

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang M aha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya ” Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Selatan Triw ulan III 2010” dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami, hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Semoga Tuhan Yang M aha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya.

Palembang, November 2010

Ttd

(4)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GRAFIK ix

INDIKATOR EKONOM I xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF 1

BAB 1 PERKEM BANGAN EKONOM I M AKRO REGIONAL 7

1.1. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara

Tahunan 7

Suplemen 1 ANOM ALI CUACA M ENURUNKAN PRODUKTIVITAS DAN

KUANTITAS KOM ODITAS UNGGULAN SUM SEL 9

1.2. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara

Triw ulanan 13

1.3. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Penggunaan

Secara Tahunan 19

1.4. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Penggunaan

Secara Triw ulanan 20

1.5. Struktur Ekonomi 22

1.6. Perkembangan Ekspor Impor 24

1.6.1. Perkembangan Ekspor 24

1.6.2. Perkembangan Impor 26

Suplemen 2 KEYAKINAN KONSUM EN PALEM BANG M ENINGKAT; PENGARUH M EM BAIKNYA KONDISI EKONOM I SECARA M AKRO? 28

BAB 2 PERKEM BANGAN INFLASI PALEM BANG 33

(6)

Suplemen 3 RESUM E HASIL QUICK SURVEY KENAIKAN TDL: DAM PAK KENAIKAN TDL TERHADAP SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI SUM BAGSEL 38

2.2. Inflasi Bulanan 40

Suplemen 4 M EM ANTAU INFLASI SECARA M INGGUAN M ELALUI SURVEI

PEM ANTAUAN HARGA 43

Suplemen 5 HARGA-HARGA VOLATILE FOODS SEM AKIN BERGEJOLAK 47

BAB 3 PERKEM BANGAN PERBANKAN DAERAH 51

3.1. Kondisi Umum 51

3.2. Kelembagaan 52

3.3. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 52

3.3.1. Penghimpunan DPK 52

3.3.2. Penghimpunan DPK M enurut Kabupaten/Kota 53

3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan 54

3.4.1. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Secara Sektoral 54 3.4.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan M enurut Penggunaan 56 3.4.3. Penyaluran Kredit/Pembiayaan M enurut Kabupaten 57 3.4.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Usaha M ikro Kecil

M enengah (M KM ) 59

3.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Umum Konvensional di

Sumatera Selatan 60

3.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan 60 3.5.2. Perkembangan Suku Bunga Pinjaman 61

3.5.3. Perkembangan Spread Suku Bunga 62

3.6. Kualitas Penyaluran Kredit/Pembiayaan 62

3.7. Rentabilitas Perbankan 64

3.8. Kelonggaran Tarik 64

3.9. Risiko Likuiditas 65

3.10. Perkembangan Bank Umum Syariah 65

3.11. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat 67

(7)

BAB 4 PERKEM BANGAN KEUANGAN DAERAH 69

4.1. Realisasi APBD Sumatera Selatan 69

4.2. Realisasi Penerimaan Pajak Sumatera Selatan 72

BAB 5 PERKEM BANGAN SISTEM PEM BAYARAN 75

5.1. Perkembangan Kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS) 75

5.2. Perkembangan Perkasan 78

5.3. Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau 79

BAB 6 PERKEM BANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN

KESEJAHTERAAN 81

6.1. Ketenagakerjaan 81

6.2. Pengangguran 83

6.3. Tingkat Kemiskinan 84

6.4. Nilai Tukar Petani 86

6.5. Indeks Pembangunan M anusia (IPM ) 88

6.6. Rasio Gini Provinsi Sumatera Selatan 88

BAB 7 OUTLOOK PERTUM BUHAN EKONOM I DAN INFLASI DAERAH 91

7.1. Pertumbuhan Ekonomi 91

7.2. Inflasi 94

7.3. Perbankan 96

(8)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(9)

DAFTA R TABEL

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Tahunan (yoy) Sektoral PDRB Provinsi Sumatera

Selatan ADHK 2000 (% ) 8

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Triw ulanan (qtq) Sektoral PDRB Provinsi Sumatera

Selatan ADHK 2000 (% ) 13

Tabel 1.3 Realisasi Luas Tanam (LT) dan Luas Panen (LP) Padi Provinsi Sumatera

Selatan (dalam Ha) 15

Tabel 1.4 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 menurut Penggunaan Tahun 2009-2010 (% ) 20 Tabel 1.5 Pertumbuhan Ekonomi Triw ulanan (qtq) Provinsi Sumatera Selatan

ADHK 2000 menurut Penggunaan Tahun 2009-2010 (% ) 22 Tabel 1.6 Struktur Ekonomi Sektoral Provinsi Sumatera Selatan (% ) 23 Tabel 1.7 Struktur Ekonomi Penggunaan Provinsi Sumatera Selatan (% ) 23 Tabel 1.8 Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumatera

Selatan (USD) 24

Tabel 1.9 Perkembangan Bulanan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi

Sumatera Selatan (USD Juta) 24

Tabel 1.10 Perkembangan Nilai Impor Komoditas Pilihan Provinsi Sumatera

Selatan (USD) 26

Tabel 1.11 Perkembangan Bulanan Nilai Impor Komoditas Pilihan Provinsi

Sumatera Selatan (USD Juta) 26

Tabel 3.1 Pertumbuhan DPK Perbankan per Kabupaten/Kota di Provinsi

Sumatera Selatan (dalam Rp Juta) 54

Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Sektoral Provinsi Sumatera Selatan (Rp Juta) 55 Tabel 3.3 Perkembangan Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perbankan per

Wilayah di Provinsi Sumatera Selatan (dalam Rp Juta) 58 Tabel 3.4 Indikator Kinerja Perbankan terkait Laba Triw ulan III 2010 64 Tabel 3.5 Perkembangan Bank Umum Syariah di Sumatera Selatan (Rp Juta) 66 Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triw ulan III 2010 (Rp M iliar) 70 Tabel 4.2 Realisasi APBD Sumsel Triw ulan III 2009 dan Triw ulan III 2010

(Rp M iliar) 71

Tabel 5.1 Perputaran Cek dan Bilyet Giro Kosong Provinsi Sumatera Selatan 77 Tabel 5.2 Kegiatan Perkasan di Sumsel (Rp M iliar) 78 Tabel 5.3 Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau (Rp M iliar) 79 Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja M enurut Lapangan

(10)

viii

Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja M enurut Status Pekerjaan, Februari 2008 - Februari 2010 82 Tabel 6.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas M enurut Kegiatan, Februari 2008 -

Februari 2010 83

Tabel 6.4 Jumlah dan Persentase Penduduk M iskin Sumatera Selatan Tahun

1993-2010 84

Tabel 6.5 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk M iskin M enurut

Daerah, M aret 2008 – M aret 2010 85

Tabel 6.6 Garis Kemiskinan M akanan dan Bukan M akanan di Sumsel M enurut

Daerah, M aret 2009 – M aret 2010 86

Tabel 6.7 Rata-rata Indeks Konsumsi Rumah Tangga Petani di Sumatera

Selatan 87

Tabel 6.8 Rata-rata Indeks Biaya Produksi dan Penambahan M odal Petani 87

Tabel 6.9 IPM 2007-2008 M enurut Provinsi 88

Tabel 6.10 Rasio Gini 2007-2009 M enurut Provinsi 89 Tabel 7.1 Resume Leading Economic Indicator Provinsi Sumsel Triw ulan III

2010 92

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Sumsel ADHK

2000 7

Grafik 1.2 Perkembangan Penyaluran Kredit Konstruksi 11 Grafik 1.3 Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Penjualan Air Bersih 11 Grafik 1.4 Perkembangan Lifting M inyak Bumi Provinsi Sumsel 12 Grafik 1.5 PDRB dan Laju Pertumbuhan Triw ulanan PDRB Provinsi Sumsel ADHK

2000 13

Grafik 1.6 Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB Provinsi Sumatera Selatan

Triw ulan III 2010 14

Grafik 1.7 Perkembangan Curah Hujan di Sumatera Selatan 14 Grafik 1.8 Perkembangan Harga Tandan Buah Segar di Sumatera Selatan 14

Grafik 1.9 Perkembangan Konsumsi Semen 15

Grafik 1.10 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara 16 Grafik 1.11 Perkembangan Penumpang Angkutan Laut Pelabuhan Boom Baru

Provinsi Sumsel 16

Grafik 1.12 Perkembangan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 16 Grafik 1.13 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar dan Jumlah Wisataw an 16 Grafik 1.14 Perkembangan Harga Karet di Pasar Internasional 17 Grafik 1.15 Perkembangan Harga CPO di Pasar Internasional 17

Grafik 1.16 Perkembangan Penjualan LPG 18

Grafik 1.17 Perkembangan Konsumsi Listrik Total dan Sektor Rumah Tangga 18 Grafik 1.18 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Sosial dan Pemerintah 18 Grafik 1.19 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis dan Industri 18 Grafik 1.20 Perkembangan Harga Batu Bara di Pasar Internasional 19 Grafik 1.21 Perkembangan Harga M inyak Bumi di Pasar Internasional 19 Grafik 1.22 Perkembangan Indeks Ketepatan Waktu Pembelian (Konsumsi)

Barang Tahan Lama 20

(12)

x

Grafik 1.28 Perkembangan Ekspor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan

Negara Tujuan 25

Grafik 1.29 Pangsa Ekspor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara Tujuan

Jun 10 - Agt 10 25

Grafik 1.30 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera Selatan 27 Grafik 1.31 Perkembangan Volume Impor Provinsi Sumatera Selatan 27 Grafik 1.32 Perkembangan Impor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara

Asal 27

Grafik 1.33 Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara Asal

Jun 10 - Agt 10 27

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan Palembang 33 Grafik 2.2 Inflasi Tahunan Kota Palembang per Kelompok Pengeluaran

Triw ulan III 2010 33

Grafik 2.3 Perkembangan Harga Komoditas Strategis di Pasar Internasional 34 Grafik 2.4 Perkembangan Inflasi Tahunan per Kelompok Barang dan Jasa di

Palembang 35

Grafik 2.5 Kontribusi Inflasi Tahunan 36

Grafik 2.6 Disagregasi Inflasi Tahunan: Core, Volatile Foods, Administered

Prices 36

Grafik 2.7 Perbandingan Inflasi Tahunan Palembang dan Nasional 36 Grafik 2.8 Perkembangan Inflasi Bulanan Palembang 40 Grafik 2.9 Perkembangan Inflasi Bulanan Palembang per Kelompok Barang dan

Jasa 41

Grafik 2.10 Kontribusi Inflasi Bulanan 42

Grafik 2.11 Disagregasi Inflasi Bulanan: Core, Volatile Foods, Administered Prices 44 Grafik 2.12 Event Analysis Inflasi Kota Palembang September 2009 - September

2010 45

Grafik 2.13 Perbandingan Inflasi Bulanan dan Ekspektasi Harga Konsumen 3

Bulan YAD 45

Grafik 2.14 Perbandingan Inflasi Bulanan Palembang dan Nasional 45 Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Provinsi Sumatera

Selatan 51

Grafik 3.2 Jumlah Kantor Bank dan ATM di Provinsi Sumatera Selatan 52 Grafik 3.3 Pertumbuhan DPK Perbankan di Provinsi Sumatera Selatan 53 Grafik 3.4 Komposisi DPK Perbankan Triw ulan III 2010 di Provinsi Sumatera

(13)

Grafik 3.5 Pangsa Penyaluran Kredit Sektoral Provinsi Sumatera Selatan

Triw ulan III 2010 56

Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit M enurut Penggunaan Provinsi Sumatera Selatan 57 Grafik 3.7 Pangsa Penyaluran Kredit/Pembiayaan M enurut Penggunaan Provinsi

Sumsel Triw ulan III 2010 57

Grafik 3.8 Komposisi Penyaluran Kredit Perbankan Provinsi Sumatera Selatan

Triw ulan III 2010 Berdasarkan Wilayah 58

Grafik 3.9 Penyaluran Kredit M KM Perbankan Provinsi Sumatera Selatan

M enurut Penggunaan 59

Grafik 3.10 Penyaluran Kredit M KM M enurut Plafond Kredit 59 Grafik 3.11 Perkembangan Suku Bunga Simpanan Sumatera Selatan 60 Grafik 3.12 Perkembangan Suku Bunga Pinjaman Sumatera Selatan 61 Grafik 3.13 Perkembangan Spread Suku Bunga Sumatera Selatan 62 Grafik 3.14 Perkembangan NPL Perbankan Sumatera Selatan 62 Grafik 3.15 Perkembangan NPL M enurut Kelompok Bank 63 Grafik 3.16 Komposisi NPL Bank Umum Konvensional M enurut Sektor Ekonomi

Triw ulan III 2010 63

Grafik 3.17 Perkembangan Undisbursed Loan Perbankan Sumatera Selatan 64 Grafik 3.18 Perkembangan Risiko Likuiditas Perbankan Sumatera Selatan 65 Grafik 3.19 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Bank Perkreditan Rakyat di

Provinsi Sumatera Selatan 67

Grafik 3.20 Perkembangan Rasio Likuiditas Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi

Sumatera Selatan 67

Grafik 4.1 Perbandingan Komponen Sisi Pendapatan Realisasi APBD Sumsel

Triw ulan III 2010 71

Grafik 4.2 Perbandingan Komponen Sisi Pengeluaran Realisasi APBD Sumsel

Triw ulan III 2010 71

Grafik 4.3 Perkembangan Penerimaan PPh Orang Pribadi Sumatera Selatan 72 Grafik 4.4 Perkembangan Penerimaan PPh Pasal 21 Sumatera Selatan 72 Grafik 4.5 Perkembangan Penerimaan PBB Sumatera Selatan 73 Grafik 4.6 Perkembangan Penerimaan BPHTB Sumatera Selatan 73

Grafik 5.1 Perkembangan Kliring Sumsel 75

Grafik 5.2 Pertumbuhan Tahunan Kliring vs Kredit M odal Kerja (KM K) 76 Grafik 5.3 Perkembangan Perputaran Kliring dan Hari Kerja 76

Grafik 5.4 Perkembangan RTGS Sumsel 76

(14)

xii

Grafik 5.6 Perkembangan Jumlah Cek dan Bilyet Giro Kosong Sumsel 77 Grafik 5.7 Perkembangan Kegiatan Perkasan Sumsel 2009-2010 78 Grafik 5.8 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh oleh KBI Palembang 79 Grafik 5.9 Perkembangan Bulanan Kas Titipan Lubuk Linggau Tahun

2009-2010 80

Grafik 6.1 Indeks Harga yang diterima, Indeks Harga yang dibayar dan Nilai

Tukar Petani 86

Grafik 6.2 Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani Sumsel dan Harga

Komoditas Unggulan di Pasar Dunia 87

(15)

INDIKATOR EKONOM I

(16)

xiv

(17)

Lan ju tan

(18)

xvi

Halaman ini sengaja dikosongkan

(19)

Abstraksi

Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan pada triw ulan III 2010 terkendala oleh hambatan di sisi suplai. Perekonomian t umbuh moderat namun melambat dibandingk an periode sebelumnya. Pert umbuhan ek onomi ant ara lain t erhambat oleh kendala menipisnya bahan bak u sehubungan dengan adanya anomali cuaca yang menurunk an produk si k omodit as primer, k enaik an biaya sehubungan dengan naik nya t arif list rik , sert a realisasi f iskal yang masih cenderung bersif at k ont rakt if . Mesk ipun demik ian, perekonomian masih t ert opang dengan baik oleh realisasi invest asi serta t erjaganya opt imisme t erhadap prospek perek onomian. Inf lasi cenderung meningk at seiring lonjakan harga volat ile f oods yang semak in hari semak in bergejolak , dan dibarengi dengan kecenderungan meningk atnya core inf lation secara gradual. Di sisi lain, dunia perbank an masih t umbuh dari sisi penghimpunan dana maupun penyaluran kredit mesk i berbarengan dengan semak in lebarnya spread suku bunga. M eningk at nya ak t ivit as sist em pembayaran baik t unai maupun non t unai mengk onf irmasi masih int ensnya akt ivitas perek onomian.

Pada triw ulan IV 2010, perekonomian diperkirakan masih terpengaruh kondisi cuaca dan kenaikan biaya produksi.

(20)

 

pada t riw ulan III 2010 sebesar 5,3% (yoy). Laju pert umbuhan t ersebut t ergolong moderat namun mengalami penurunan dibandingk an t riwulan sebelumnya.

Terus membaik nya k ondisi perek onomian t elah memungk inkan t erjadinya peningk atan penjualan, ek spansi pasar, rencana realisasi invest asi maupun t erbentuk nya opt imisme t erhadap kondisi usaha dan perek onomian secara umum. M esk ipun demik ian, terdapat pula beberapa k endala yang membatasi pengembangan usaha, ant ara lain: (i) k et erbatasan bahan bak u crumb rubber ak ibat penurunan produksi k aret , (ii) t ingginya curah hujan yang berdampak pada penurunan produk si maupun k ualit as produk si (k husu snya pada sub sek tor perkebunan), (iii) Kenaik an Tarif Dasar List rik (TDL), (iv) meningk at nya persaingan usaha, (v) masalah regulasi, dan (vi) k et erbatasan anggaran baik unt uk pemeliharaan sarana irigasi maupun unt uk menopang k egaitan produk si k omodit as unggulan

Kinerja dunia usaha pada t riwulan III 2010 menunjuk k an perbaik an dibanding periode yang sama t ahun sebelumnya t erutama didorong oleh meningk at nya harga k omodit as primer sepert i saw it dan karet . Kondisi t ersebut juga berdampak posit if t erhadap peningk atan daya beli masyarakat dan permint aan t erhadap barang dan jasa.

Tingk at Keyak inan Konsumen Palembang pada t riw ulan III - 2010 secara umum mengalami peningk atan dibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya. Rat a-rat a Indek s Keyak inan Konsumen (IKK) mencapai 114,09, meningkat dibanding t riw ulan sebelumnya yang mencatat indek s rata-rata sebesar 113,50. Demik ian pula dengan rata-rata Indek s Keyak inan Ek onomi Saat ini (IKESI) yang juga meningk at , yak ni dari 105,96 menjadi 108, 22 pada t riwulan ini. Di sisi lain, Indek s Ek spek tasi Konsumen (IEK) sedik it menurun dari sebesar 121,04 menjadi 119,96. Apabila diband ingk ank an dengan indek s pada triw ulan yang sama t ahun sebelumnya, seluruh indek s yang meliput i IKK, IKESI dan IEK mengalami penurunan.

(21)

secara tahunan didorong oleh net ek spor dengan andil sebesar 3,3% . Pert umbuhan ek spor mengalami ak selerasi dibandingk an dengan k ondisi pada t riw ulan sebelumnya. Sementara it u, impor juga t ercatat mengalami ak selerasi dibandingk an dengan k inerja tahunan pada t riw ulan sebelumnya. Konsumsi mengalami perlambat an dari t riw ulan sebelumnya. Seluruh k omponen k onsumsi relat if mengalami perbaik an k ecuali pada k omponen k onsumsi rumah tangga yang mengalami perlambatan.

Inf lasi t ahunan k ota Palembang pada t riw ulan III 2010 sebesar 4,57% (yoy), at au meningkat dibandingkan dengan inf lasi t ahunan pada t riw ulan sebelumnya yang sebesar 3,62% (yoy). Tek anan peningk at an inf lasi semak in t erasa jik a dibanding angk a inf lasi t riw ulan yang sama t ahun lalu inflasi yang tercat at sebesar 1,30% (yoy). Kendat i k enaik an inf lasi t ahun ini masih dalam k isaran proyek si Bank Indonesia yang sebesar 3,96

±

1% , angk a t ersebut t elah berada di atas median proyek si. Tekanan inf lasi t ahunan pada t riw ulan III 2010 ant ara lain bersumber dari kenaikan biaya list rik yang dit ransmisik an melalui peningk at an harga jual berbagai jenis barang. Selain it u juga, efek musiman t elah mendorong permintaan barang, k hususnya bahan mak anan dan mak anan jadi, pada bulan puasa dan Idul Fit ri. Kenaik an biaya pendidik an k hususnya t arif ak ademi/perguruan t inggi juga memberik an k ont ribusi t erhadap k enaik an inf lasi. Kelompok sandang mengalami inf lasi yang moderat seiring kenaikan harga emas di pasar int ernasional, k elompok k esehatan mengalami peningk atan sek itar 0,5% pada bulan Juli. Sementara it u, kelompok t ransportasi juga mengalami peningk at an harga pada bulan Juli dan September bersamaan dengan meningkat nya permint aan angk utan antar kot a pada saat Idul Fit ri.
(22)

 

gradual setelah sebelumnya bergerak di kisaran sangat rendah. Komponen volat ile f oods mengalami perubahan harga yang semakin bergejolak dibandingk an t ren pada dua t ahun terak hir, dan mengalami inf lasi hampir 3% (mt m) pada bulan Sept ember 2010.

Dari hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilak ukan KBI Palembang secara mingguan pada dua pasar modern dan dua pasar t radisional di Palembang, secara umum t erjadi t endensi peningk at an harga barang/k omodit as sebesar 2,89% dibandingk an posisi t riw ulan sebelumnya.

Pola pergerak an harga antara beberapa k omodit as cuk up bervariasi. Unt uk k omponen volatile f oods, harga beras dan daging ayam mengalami t endensi peningk atan Di sisi lain, cabe merah dan minyak goreng mengalami penurunan harga. Sementara it u, harga beberapa k omodit as yang t ermasuk komponen core inf lation mengalami peningk at an. Harga nasi dan mie mengalami peningkat an. Selain itu, harga emas perhiasan juga meningkat .

Secara umum, k inerja perbankan di Provinsi Sumat era Selatan (Sumsel) pada t riwulan III 2010 (Agu st us 2010) dari beberapa indik ator sepert i t otal aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit /pembiayaan mengalami peningk atan seiring dengan baik nya prospek ek onomi domest ik . Dibandingk an periode sebelumnya, wilayah selain Palembang cenderung lebih ek spansif dalam menyalurk an kredit , sehingga dapat menduk ung k onvergensi perek onomian ant ar wilayah.

Realisasi pendapatan sebesar 75,30% dari anggaran yang sebesar Rp3.131,67 miliar. Sementara realisasi belanja sebesar 50,85% dari anggaran sebesar Rp3.225,41 miliar. Realisasi belanja maupun penerimaan periode ini t ercatat lebih baik dibandingk an pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. M esk ipun demik ian, realisasi fisk al tersebut secara umum masih cenderung bersifat k ont rak t if , karena realisasi belanja yang masih cenderung lebih lambat dibandingkan realisasi penerimaan.

(23)

k arena relat if t ingginya inf low selama t riw ulan berjalan yang salah sat unya disebabkan ak t ivit as perek onomian yang relat if t inggi sehingga berdampak pada meningkatnya inf low secara triw ulanan di at as angka 50% .

Pert umbuhan ek onomi Provinsi Sumat era Selat an pada t riwulan IV 2010 dipredik si ak an cenderung konst an dibandingk an triw ulan sebelumnya. Walaupun t erdapat pembangunan k onst ruk si terkait penyelenggaraan Sea Games 2011, t ingginya harga komodit as di pasar int ernasional dan peningk at an invest asi sw asta, namun t erdapat beberapa f ak t or risik o dari sisi sup lai, yaitu yang muncul dari meningk at nya t arif list rik , penurunan produk si k omodit as t erkait musim kemarau basah pada t riw ulan sebelumnya, dan adanya penundaan t ransak si dari beberapa negara t ujuan ek spor CPO. Secara musiman, perek onomian pada t riw ulan IV 2010 ak an menurun k arena faktor masuk nya k embali musim hujan. Pert umbuhan ek onomi Sumat era Selatan t riw ulan IV 2010 diperkirak an ak an cenderung k onstan pada k isaran 5,4 ± 1% . Di sisi lain, secara triw ulanan (qt q) pert umbuhan ek onomi diperk irakan ak an t umbuh negat if di k isaran 4,3 ± 1% . Dengan demik ian, pert umbuhan ek onomi k umulat if t ahun 2010 diperk irakan sebesar 5,5 ± 1% . Namun demik ian, laju pert umbuhan triw ulanan dengan penyesuaian musiman dipredik si akan mengalami perlambat an dibandingkan t riw ulan sebelumnya dan memberik an indikasi bahw a pert umbuhan ekonomi pada triw ulan III 2010 secara riil ak an melambat , yait u menjadi sebesar 1,1 ± 0,5% (qt q,sa) dari sebelumnya sebesar 1,3% (qt q,sa).

Proyeksi pert umbuhan ek onomi negara t ujuan ek spor Sumat era Selat an unt uk tahun 2010 bervariasi dibandingk an proyek si sebelumnya. Berdasarkan IM F, proyek si pert umbuhan ek onomi Amerik a Serikat direvisi menurun. Sebalik nya, proyek si pertumbuhan ek onomi kawasan Eropa dan India direvisi meningk at . Kemudian, negara yang mengalami pert umbuhan t inggi di Asia, yait u Cina, tetap diperk irak an t umbuh t inggi sepert i proyek si semula yait u sebesar 10,5% .

(24)

 

proyek si tersebut saat ini mempunyai k ecenderungan bias k e atas k arena adanya risik o dampak perubahan ik lim dan bencana alam melalui gangguan pada dist ribusi dan pasok an.

Pada bulan Okt ober diperk irak an t erjadi penurunan harga secara t ipis k arena penyesuaian kembali harga beberapa jenis barang/jasa pasca lebaran. Di bulan November, k enaik an harga akan k embali t erjadi menyusul pot ensi gangguan dist ribusi dan pasok an barang seiring dengan curah hujan yang t inggi dan bencana alam di beberapa daerah. Pada ak hir tahun, t ek anan k enaik an harga akan muncul pada liburan Nat al dan tahun baru, t ermasuk dari k elompok transportasi.

(25)

Grafik 1.1

PDRB dan Laju Per tumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Sumse l ADHK 2 00 0

Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an, diolah

Laju pert umbuhan ekonomi Sumsel t riw ulan III 20 10 sebesar 5,3% (yoy) dit opang oleh k enaikan ek spor dan st abilnya kinerja sek t or indust ri pengolahan.

Sekt or pert anian t umbuh relat if rendah akibat k ondisi cuaca yang lebih ek st rem dibandingk an t ahun sebelumnya.

1.1. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara Tahunan

Laju pert umbuhan ekonomi Sumatera Selat an (Sumsel) secara tahunan pada triw ulan III 2010 sebesar 5,3% (yoy), melambat dibandingk an dengan k ondisi t riwulan sebelumnya

yang mencet ak pert umbuhan sebesar 5,7% (yoy).

Produk Domestik Regional Brut o (PDRB) Provinsi Sumsel At as Dasar Harga Konst an (ADHK) 2000 pada t riw ulan ini mencapai Rp16,7 t riliun, lebih t inggi dibandingk an PDRB periode yang sama pada t ahun sebelumnya yang tercatat

sebesar Rp15,9 triliun. Tingginya laju perek onomian di Sumsel t erkonf irmasi oleh survei bisnis yang menunjuk kan kondisi u saha secara umum semakin membaik .

Terus membaik nya k ondisi perek onomian t elah memungk ink an terjadinya peningk at an penjualan, ek spansi pasar, rencana realisasi invest asi maupun t erbent uk nya opt imisme t erhadap kondisi usaha dan perek onomian secara umum. M esk ipun demik ian, t erdapat pula beberapa kendala yang membatasi pengembangan usaha, antara lain: (i) k et erbatasan bahan bak u crumb rubber ak ibat penurunan produk si k aret , (ii) t ingg inya curah hujan yang berdampak pada penurunan produk si maupun kualit as produk si

(26)

Tabel 1. 1

Laju Pertumbuhan Tahunan (yo y) Se ktora l PDRB Provinsi Sumat era Se lat an ADHK 20 00 (%)

Lapangan Usaha

200 9 201 0 III IV I II III

Pert anian 4.2 6.3 9.0 4.6 2.6

Pert am bangan

dan Pe nggalian 2.3 0.8 0.6 1.5 1.4

Indust ri

Pengola han 2.4 5.2 4.9 5.9 6.4

LGA 3.5 10. 4 13. 9 5.5 7.1

Banguna n 8.2 8.7 7.0 8.5 10. 0

PHR 2.4 4.3 5.6 6.5 7.1

Pengan gkut an

& Komunikasi 12. 7 12. 3 12. 5 13. 9 15. 0

Keu.,

Persew aan & Js. Perusahaan

6.5 6.6 6.8 7.8 7.4

Jasa-jasa 9.2 9.4 8.2 8.4 5.8

Total PDRB 4.4 5.3 5.7 5.7 5.3

Sum ber : BPS Provinsi Sum atera Selat an, diolah

unt uk pemeliharaan sarana irigasi maupun unt uk menopang kegiat an produk si komoditas unggulan (Lihat Suplemen 1. Ano mali Cuaca M enurunkan Produk t ivit as dan Kuant itas Komodit as Unggulan Sumsel).

Kinerja dunia usaha pada triw ulan III 2010 menunjuk kan perbaikan dibanding periode yang sama t ahun sebelumnya t erutama didorong oleh meningk at nya harga k omodit as primer sepert i sawit dan karet . Kondisi t ersebut juga berdampak posit if t erhadap peningk at an daya beli masyarak at serta permintaan terhadap barang dan jasa.

Kinerja perek onomian t riw ulan III 2010 berdasark an komponen

sek toral dit andai dengan pertumbuhan tahunan tert inggi pada sek tor pengangk utan dan k omunik asi yak ni sebesar 15,0% (yoy) dengan andil t erhadap laju PDRB sebesar 0,9% . Adapun sektor

ek onomi yang memberik an andil yang paling t inggi adalah sek tor indust ri pengolahan yang memberik an sumbangan t erhadap laju pert umbuhan ek onomi sebesar 1,1% .

Sektor pengangkutan dan komunikasi menunjuk kan pert umbuhan tahunan

(27)

ANOM ALI CUACA MENURUNKAN PRODUKTIVITAS DAN KUANTITAS

KOMODITAS UNGGULAN SUMSEL * )

Perk embangan usaha di Sumat era Selat an secara umum menunjuk k an k ondisi yang semakin membaik . Peningkatan k inerja dit unjuk k an oleh meningk at nya penjualan, ek spansi pasar, rencana realisasi invest asi maupun opt im isme t erhadap k ondisi usaha dan perek onomian secara umum. M embaik nya k ondisi ek onomi terutama didorong oleh meningk at nya harga komoditas primer sepert i saw it dan karet yang berdampak posit if pada peningk at an daya beli masyarakat serta permint aan terhadap barang dan jasa. Mesk ipun demik ian, t erdapat beberapa pelaku usaha saw it dan tebu yang berpendapat bahwa k ondisi usaha mengalami penurunan disebabk an oleh fak t or ik lim yang menurunk an produksi dan kualit as.

Terdapat beberapa f ak t or yang masih menjadi k endala dalam peningk atan k inerja perek onomian, yait u (i) k et erbatasan bahan bak u crumb rubber karena penurunan produk si k aret , (ii) t ingginya curah hujan berdampak pada penurunan produk si maupun k ualit as/produk si t ebu, saw it , dan k aret , (iii) k enaik an Tarif Dasar List rik (TDL) yang meningk at kan biaya produk si, (iv) meningk at nya persaingan usaha, (v) regulasi, antara lain t erk ait dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPn), biaya sert if ikasi lahan perkebunan, t umpang t indih lahan, dan k urangnya duk ungan pemerintah k hususnya unt uk sekt or pert anian, serta (vi) k et erbat asan anggaran unt uk pemeliharaan sarana irigasi maupun pengembangan k omodit as unggulan.

Permint aan domest ik menunjuk k an peningk atan seiring dengan peningk at an daya beli masyarakat sebagai dampak langsung dari berlanjut nya t ren membaik nya harga komoditas primer sepert i karet dan sawit . Peningk atan k inerja dunia usaha terut ama dirasakan pada sek t or perdagangan, persewaan dan pengangk ut an. Kinerja dunia usaha pada t riw ulan III-2010 secara umum menunjuk k an peningk at an k e arah yang semak in membaik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ek spor saat ini secara umum menunjuk kan berlanjut nya tren posit if dibanding tahun sebelumnya t erutama unt uk komoditas crumb rubber. Hal ini disebabkan meningkat nya permint aan t erhadap crumb rubber dan membaik nya harga di pasar internasional.

Kapasit as ut ilisasi pelak u usaha secara umum mengalami perbaikan dibanding t ahun lalu t erutama unt uk k aret karena meningk at nya permintaan. Mesk ipun di sisi lain, f akt or cuaca dan iklim yang cuk up ek st rem berdampak pada penurunan k uant it as dan k ualit as hasil produksi saw it dan gula. Hal yang masih menggembirakan di t engah masih t erdapat nya k endala dan ket erbatasan peningkat an usaha, beberapa pelaku usaha opt imis untuk meningk at kan k apasitas ut ilisasinya. Pelak u usaha yang melak uk an invest asi pada tahun ini diant aranya melak ukan pembukaan kant or cabang baru, pembelian armada kendaraan, pembangunan gudang open st orage. Selain it u, invest asi yang sif at nya rut in juga dilak sanakan sepert i pemeliharaan mesin.

Suplem en 1

* ) Diperoleh dari hasil Busi ness Survey yang m erupakan ke giat an pem ant aua n kondisi usaha den gan mew aw ancarai

(28)

M argin usaha secara umum relat if t et ap dibanding t ahun sebelumnya. Kondisi sek tor perdagangan menunjuk k an fenomena meningkatnya biaya operasional yang diimbangi dengan peningk atan usaha dari sisi perbaik an harga. Hal yang cuk up mengk hawat irkan t erjadi pada sek t or perkebunan saw it yang mengalami penurunan margin ak ibat rendahnya t ingk at produk si. Namun demik ian, pelemahan nilai t uk ar rupiah t elah menahan penurunan margin, k hususnya pelaku usaha yang berorientasi ek spor.

Penggunaan tenaga kerja secara umum relat if t etap jik a dibandingk an dengan tahun lalu. Beberapa pelak u usaha menyatakan t idak akan menambah at au mengurangi jumlah t enaga k erja pada t ahun 2010. Tenaga k erja baru yang akan direkrut hanya diperunt uk kan untuk

(29)

Grafik 1.3

Perk embang an Jumlah Pe langgan dan Penju alan Air Bersih

Sum ber : PT PD AM Tirt a M usi Grafik 1.2

Perk embang an Penya luran Kredit Konstruksi

Sum ber : Ba nk Indo nesia Kinerja sektor bangunan meningk at

sebesar 10,0% (yoy), t umbuh lebih cepat dibanding k ondisi triw ulan sebelumnya yang hanya mencapai 8,5% (yoy). Ak selerasi usaha di sek t or ini t erindikasi dari meningkat nya penjualan, t erutama unt uk rumah t ipe menengah k e bawah pada beberapa pelak u usaha. Tingk at permint aan yang masih t ingg i dari masyarak at

dan k etersediaan lahan yang mencuk upi diyak ini sebagai beberapa penyebabnya. Namun

demik ian, ada beberapa faktor yang dirasakan menjadi k endala dalam peningk atan k inerja sek t or bangunan yang salah sat unya adalah k eengganan sebagian besar bank untuk menyalurkan k redit bunga bersubsidi, padahal sebagian besar permint aan k redit rumah berasal dari k alangan masyarakat yang mengharapkan adanya subsidi bun ga.

Sektor keuangan, persew aan dan jasa perusahaan mengalami pert umbuhan

t ahunan yang relat if t inggi sebesar 7,4% (yoy). Cuk up t ingg inya k inerja sek t or k euangan t idak terlepas dari perkembangan sek t or perbankan yang cuk up baik (pembahasan lebih lanjut sek t or ini dibahas pada Bab III Perkembangan Perbankan Daerah).

Sektor Listrik, Gas Kot a, dan Air Bersih sert a sektorPerdagangan, Hotel, dan

Restoran (PHR) masing-masing t umbuh sebesar 7,1% (yoy). Jumlah pelanggan PDAM

meningk at sebesar 11,40% (yoy) dan penjualan air bersih sebesar 11,20% (yoy) yang t ergolong relat if signif ik an menjadi salah sat u pendorong ut ama meningkat nya k inerja sek t or LGA. Sementara it u, ak selerasi sekt or PHR dibanding k ondisi t riw ulan sebelumnya dit enggarai dipicu

(30)

Grafik 1.4

Perk embang an Lifting M iny ak Bumi Provinsi Sumse l

Sum ber: Direkt orat Jenderal M inyak dan Gas Bum i, Depart em en Energi da n Sum ber

Sektor industri pengolahan mengalami pert umbuhan sebesar 6,4% (yoy), sedik it

lebih baik dibanding t riw ulan sebelumnya. Relat if membaik nya k inerja t ahunan sektor indust ri pengolahan tidak t erlepas dari meningk at nya harga k omodit as unggulan d i pasar int ernasional dibanding periode yang sama pada t ahun sebelumnya. Hal tersebut memberi insent if k epada pelaku bisnis sek t or indust ri pengolahan, walaupun dari sisi suplai (pet ani perkebunan karet dan saw it ) sedikit mengalami gangguan berupa penurunan produk si yang menyebabk an sek t or indust ri pengolahan t idak berk inerja dengan opt imal.

Sektor jasa-jasa t umb uh sebesar 5,8% (yoy), lebih rendah diband ingk an

pert umbuhan t ahunan pada t riw ulan sebelumnya yang mencapai 8,4% (yoy). Kondisi t ersebut diperk irakan erat kait annya dengan penurunan k ondisi perekonomian secara umum, t erut ama yang terjadi pada sek t or pertanian.

Sektor pertanian mengalami perlambat an pert umbuhan dibandingk an t riw ulan

sebelumnya yak ni sebesar 2,6% (yoy) yang disebabkan terutama karena menurunnya k inerja subsekt or t anaman bahan makanan (t abama) ak ibat kondisi cuaca yang lebih ek st rem dan belum masuk nya musim panen. Berdasark an hasil survei di beberapa sent ra

pertanian diind ik asik an t erjadinya penurunan produk t ivitas t abama yang salah sat unya disebabk an fakt or cuaca disertai banyak nya serangan hama dan bencana alam sepert i banjir. Sement ara it u, sek t or perkebunan yang didominasi oleh k elapa saw it dan karet memilik i beberapa permasalahan terkait rendahnya produk t ivitas tanaman karet yang mayorit as merupakan kebun k aret rak yat .

Sektor pertambangan dan

penggalian merupak an sekt or ek onomi yang

(31)

Tabel 1. 2

Laju Pertumbuhan Triwul anan (qtq) Se ktora l PDRB Provinsi Sumat era Se lat an ADHK 20 00 (% )

Lapangan Usaha

200 9 2010

III IV I II III

Pert anian 18. 2 (18. 9) 3.6 5.4 15. 7

Pert am bangan

dan Pe nggalian 1.2 (0.7 ) (1.0 ) 2.0 1.2

Indust ri

Pengola han 4.9 (2.1 ) (1.4 ) 4.6 5.4

LGA (4.7 ) 5.3 3.9 1.1 3.3

Bang una n 4.9 1.7 (2.9 ) 4.7 6.0

PHR 5.4 (2.0 ) 0.3 2.8 5.7

Pengan gkut an &

Kom unikasi 4.3 4.7 1.0 3.2 5.8

Keu., Persewaan &

Jasa Perusahaan 2.4 0.3 3.6 1.3 2.5

Jasa-jasa 2.1 1.4 0.7 4.0 0.2

Total PDRB 6.3 (4.4) 0.3 3.6 6.0

Sumber : BPS Provinsi Sumat era Selat an, diolah Grafik 1.5

PDRB dan Laju Per tumbuhan Tr iw ulan an PDRB Provinsi Sumse l ADHK 2 000

Sum ber: BPS Provinsi Sumat era Selatan, diolah

1.2. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara Triw ulanan

Perek onomian Sumsel secara t riw ulanan mengalami peningk at an sebesar 6,0% (qtq). Pert umbuhan t riw ulanan dimak sud

mengalami perbaikan dibandingk an t riw ulan sebelumnya yang mencatat k inerja triw ulanan sebesar 3,6% (qt q). Selain pergeseran fakt or sik lik al yak ni pada t riw ulan III masih

t erjadi panen t abama di beberapa w ilayah, meningkat nya harga k omodit as primer dan k ondisi cuaca yang k ondusif t elah mendorong k inerja perek onomian t erus meningk at .

Kinerja perekonomian pada t riw ulan III 2010 d itandai dengan pert umbuhan di seluruh sek t or perekonomian. Kinerja sek tor pertanian mengalami pertumbuhan paling t inggi seiring semak in membaik nya harga komodit as primer dan cuaca yang k ondusif bagi subsekt or perkebunan karet dan sawit .

Andil sek t or pertanian terhadap laju pert umbuhan t riw ulanan pun diperkirak an relat if besar yakni sebesar 3,1% .

(32)

Grafik 1.6

Kontribusi Se ktor Ekonomi PDRB Provinsi Sum ate ra Sel atan Triwul an I II 201 0

Sum ber : BPS Provinsi Sum at era Selat an, diolah

Grafik 1.8

Perk embang an Harga Tand an Buah Segar di Sumatera Se latan

Sum ber: Dinas Perkebu nan Provinsi Sumat era Selat an, diolah Dari segi k ont ribusi, sek tor pertanian merupakan penyumbang PDRB yang paling besar dengan pangsa sebesar 21,3% . Kont ribusi sek t or pertanian mengalami peningk at an setelah pada t riwulan sebelumnya tercatat sebesar 19,5% . Adapun k ont ribusi sek tor pertambangan dan penggalian sebesar 21,2% , relat if menurun dibanding t riwulan sebelumnya yang mencapai 22% .

Kinerja sektor pertanian mengalami pert umbuhan sebesar 15,7% (qt q). Kondisi t ersebut lebih baik dibandingk an kinerja pada triw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan sebesar 5,4% (qt q). Rendahnya curah hujan dibandingk an t riw ulan sebelumnya berdampak posit if t erhadap meningkat nya produk t ivit as subsek t or t anaman perkebunan (terut ama k aret) dan menjadi pendorong ut ama meningk at nya k inerja sektor pertanian. Hal ini pun semakin didukung oleh t erus membaik nya harga komodit as primer, baik di pasar int ernasional maupun domest ik.

Dari subsek tor t abama, panen padi yang t erjadi di beberapa sent ra beras

menyebabk an produk si subsek t or t abama mengalami peningk at an. Hal t ersebut Grafik 1.7

Perkembang an Curah Hujan di Sumat era Se lat an

(33)

Grafik 1.9

Perkembang an Konsumsi Sem en

Sum ber : Asosiasi Sem en In do nesia, di olah

t erk onf irmasi melalui dat a dari Dinas Tanaman Pangan dan Hort ik ult ura Provinsi Sumsel yang menunjuk k an terjadinya peningk atan luas panen padi sebesar 60,66% (qt q).

Kinerja sektor bangunan mengalami pert umbuhan sebesar 6,0% (qtq), k inerja

t ersebut lebih t inggi d ibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan sebesar 4,7% (qt q).

Sement ara itu, walaupun berdasark an k egiatan survei bisnis d iperoleh inf ormasi bahw a permint aan propert i unt uk perumahan tipe menengah k e baw ah masih meningk at , namun dat a Asosiasi

Semen Indonesia menunjuk k an t erjadi penurunan penjualan semen yak ni sebesar 4,49% (qt q) yang diperk irakan t erjadi sebagai ak ibat t erhent inya beberapa proyek pembangunan selama Idul Fitri.

Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pert umbuhan triw ulanan

sebesar 5,8% (qt q), lebih baik dibandingk an k inerja yang dit orehkan pada triwulan lalu yang mencapai 3,2% (qt q). Permintaan k onsumen yang tetap t inggi at as layanan k omunik asi seluler diyak ini mampu menjaga k inerja subsekt or k omunik asi. Pada subsektor

Tabel 1. 3

Realisasi Lu as Tan am (LT) dan Lu as Pan en (LP) Padi Provinsi Sum at era Sel atan (dalam Ha)

(34)

Grafik 1.1 3

Perk embang an Tingkat Penghunian Kam ar dan Jumlah W isataw an

Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an Grafik 1.1 2

Perk embang an Pendafta ran Kendar aan Bermotor

Sumber: Dispenda Pr ovinsi Sum at era Selat an

pengangk utan, perayaan Idul Fit ri yang diik ut i masa cut i liburan t elah mendorong pert umbuhan subsek tor ini. Dat a dari PT. Angk asa Pura II dan dari PT. Pelindo menunjuk k an t ingk at ak t ivitas angkutan penumpang yang cuk up t inggi dan mengalami peningk atan dibandingk an t riw ulan sebelumnya.

Kinerja sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) mengalami

pert umbuhan sebesar 5,7% (qt q) sebagai dampak meningk at nya k onsumsi masyarakat t erutama di subsek t or perdagangan besar & eceran. Kondisi t ersebut terk onf irmasi oleh dat a pendaf taran kendaraan baru dari Dispenda Provinsi Sumat era Selat an yang menunjuk k an pendaftaran mobil baru mengalami peningkat an sebesar 5,84% (qt q) dan pendaf taran mot or mengalami peningk atan sebesar 6,66% (qt q). Tidak berbeda dengan subsekt or perdagangan, k inerja subsekt or perhotelan pun diperk irak an mengalami peningk at an yang dit andai dengan meningkat nya sewa kamar dan ruang pert emuan.

Grafik 1.1 1

Perk embang an Penumpang Angkutan Laut Pel abuhan Boom Baru Provinsi Sumsel

Sum ber : PT. Pelin do Boom Baru , diolah Grafik 1.1 0

Perk embangan Penumpang Angkutan Uda ra

(35)

Kinerja sektor industri pengolahan pada t riwulan ini sebesar 5,4% (qtq)

mengalami perbaikan dibandingk an k inerja pada triw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan t riw ulanan sebesar 4,6% (qt q). Berdasark an hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha, w alaupun harga di pasar int ernasional t erus menguat terk ait permint aan yang t etap t inggi, curah hujan yang relat if t inggi mengak ibatkan k etersediaan bahan bak u terbatas. Para pelak u indust ri pada subsek t or indust ri pengolahan non migas (khususnya crumb rubber) mengalami kesulit an dalam penyediaan bahan bak u yang berk ualitas.

Rat a-rat a harga karet di pasar internasional pada t riw ulan ini mencapai USD371,00

cent/k g atau mengalami peningk at an sebesar 0,2% dibandingk an rat a-rat a harga pada t riw ulan sebelumnya yang tercat at sebesar USD370,28 cent/k g. Sementara it u rata-rata harga CPO dunia t ercatat sebesar USD838,57/met rik t on atau mengalami peningk atan sebesar 7,31% dibandingk an dengan rata-rata harga pada t riw ulan sebelumnya.

Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) mengalami pert umbuhan sebesar 3,3%

(qt q), relat if lebih baik dibandingk an k inerja triw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan sebesar 1,1% (qt q). Salah sat u indik at or pert umbuhan pada sekt or ini t ercermin dari data penjualan Liquid Petroleum Gas (LPG) yang menunjukkan peningk atan sebesar 8,84% (qt q) set elah pada triw ulan sebelumnya mengalami penurunan pada level 4,72% (qt q). Walaupun t idak seperti sebelumnya, isu keamanan penggunaan t abung LPG uk uran 3 k g seiring program k onversi minyak t anah ke LPG tetap menjadi perhat ian baik dari k onsumen maupun ot orit as setempat . Di sisi lain, dat a k onsumsi list rik dari PT PLN

Grafik 1.1 4 Perk embang an Harga Kar et

di Pasar Intern asional

Sum ber: Bloom berg

Grafik 1.1 5 Perk embang an Harga CPO

di Pasar Intern asional

(36)

Wilayah Sumat era Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB) menunjuk k an terjadinya peningk at an konsumsi list rik dibandingk an triw ulan sebelumnya.

Sektor keuangan, persew aan, dan jasa perusahaan t ercatat mengalami laju

pert umbuhan t riw ulanan relat if rendah yak ni sebesar 2,5% (qt q). Namun demik ian, k ondisi t ersebut lebih baik dibandingk an pencapaian triw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan t riw ulanan sebesar 1,3% (qt q).

Relat if t ingginya harga-harga k omodit as unggulan di pasar int ernasional t idak cuk up membant u keterpurukan sektor pertambangan dan penggalian pada t riw ulan

ini. Kinerja sek t or pertambangan dan penggalian tercatat hanya mengalami pert umbuhan sebesar 1,2% (qt q) dibandingk an t riw ulan sebelumnya. Hasil monit oring pada beberapa pelak u usaha menunjuk k an bahwa st agnannya kapasitas produk si yang dialami pelak u

Grafik 1.1 6 Perkembang an Penjualan LPG

Sumber : PT. Pert am ina UPM S II

Grafik 1.1 7

Perk embang an Konsumsi Listrik Total dan Se ktor Rumah Tangg a

Sum ber : PT. PLN WS2JB Grafik 1.1 8

Perkembang an Konsumsi Listrik Se ktor Sosia l dan Pemerint ah

Sum ber : PT. PLN W S2JB

Grafik 1.1 9

Perk embang an Konsumsi Listrik Se ktor Bisnis dan Industri

(37)

usaha (bahkan beberapa pelak u usaha mengalami penurunan lif t ing minyak ) sert a t ingginya harga bahan bak u merupakan penyebab k urang opt imalnya produkt ivit as subsektor pertambangan. Rata-rat a harga bat u bara di pasar int ernasional pada t riw ulan ini tercat at di level USD67,95/met rik t on atau mengalami peningkatan sebesar 8,02% (qt q) diband ingk an posisi t riw ulan sebelumnya, sedangk an rata-rata harga minyak bumi t ercatat di level USD76,01/barrel at au mengalami penurunan sebesar 2,72% (qt q) diband ingkan posisi t riw ulan sebelumnya.

Laju pert umbuhan sektor jasa-jasa sebagai penunjang perek onomian merupakan

yang terendah pada periode laporan yak ni mengalami pert umbuhan t riw ulanan sebesar 0,2% (qt q).

1.3. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Penggunaan Secara Tahunan

Pada sisi penggunaan, laju pert umbuhan ek onomi t riwulan III 2010 secara tahunan didorong oleh net ek spor dengan andil sebesar 3,3% . Kegiat an ekspor mengalami peningk at an sebesar 23,9% (yoy), mengalami ak selerasi dibandingkan dengan k ondisi pada t riw ulan sebelumnya yang t umbuh sebesar 21,0% (yoy). Sement ara it u, impor juga t ercatat meningk at dengan pert umbuhan tahunan sebesar 17,6% (yoy), mengalami ak selerasi dibandingk an dengan k inerja tahunan pada t riwulan sebelumnya yang sebesar 14,3% (yoy).

Grafik 1.2 0

Perk embang an Harga Batu Ba ra di Pasar Intern asional

Sum ber: Blo om berg

Grafik 1.2 1

Perk embang an Harga M inya k Bumi di Pasar Intern asional

(38)

Grafik 1.2 2

Perk embang an Inde ks Ketepat an Wa ktu Pembel ian (Konsumsi) Barang Tahan Lama

Sum ber : Survei Konsum en K BI Palem bang

Tabel 1. 4

Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Pro vinsi Sum ater a Sel atan ADHK 200 0 menurut Pengguna an Tahun 2 009 –2 01 0 (%)

Sum ber : BPS Provinsi Sum at era Selat an, diolah

Konsumsi mengalami perlambat an dari t riwulan sebelumnya menjadi 3,5% (yoy) dari 4,3% (yoy). Seluruh k omponen k onsumsi relat if mengalami perbaik an kecuali pada k omponen konsumsi rumah t angga yang

mengalami perlambat an. Komponen k onsumsi rumah t angga t umbuh sebesar 4,0% (yoy), melambat apabila dibandingkan dengan pert umbuhan t riwulan sebelumnya yang mencapai 5,7% (yoy). Adapun k onsumsi pemerint ah tercat at mengalami k ont raksi sebesar 1,3% (yoy).

Sisi invest asi t ercat at mengalami pert umbuhan negatif yak ni sebesar 0,7% (yoy). Namun demik ian, k ondisi t ersebut mengalami perbaikan dibanding t riwulan sebelumnya.

1.4. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Penggunaan Secara Triwulanan

Komponen PDRB Penggunaan yang mengalami pert umbuhan t riw ulanan relat if t inggi

(39)

Grafik 1.2 4

Perk embang an Konsumsi BBM di Provinsi Sumsel

Sum ber : Pert am ina UPM S II Palem ban g Grafik 1.2 3

Perk embang an Nila i Tu kar Rupi ah Terhad ap US Doll ar

Sum ber : W ebsit e Ba nk Ind onesia, diola h

Net Ekspor mengalami pert umbuhan relat if t inggi yak ni sebesar 43,6% (qtq). Namun demikian, k ondisi t ersebut mengalami perlambat an dibandingk an k inerja t riw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan sebesar 49,8% (qt q). Melambat nya net ek spor dibandingk an t riw ulan sebelumnya lebih

banyak disebabk an nilai mat a uang Rupiah yang terus menguat t erhadap US Dollar. Penguat an nilai Rupiah dalam k urun wakt u sat u tahun terak hir rata-rata meningk at sebesar 2,71% set iap t riw ulannya. Di sisi lain, menguat nya nilai

t uk ar rupiah belum mendorong peningk at an nilai impor. Saat ini pert umbuhan impor sebesar 3,0% (qt q) dari 5,0% (qt q) pada t riw ulan sebelumnya.

(40)

Tabel 1. 5

Pertumbuhan Ekonomi Triw ul anan (qtq) Pro vinsi Sum ater a Sel atan ADHK 200 0 menurut Pengguna an Tahun 2 009 –2 01 0 (%)

Sum ber : BPS Provinsi Sum atera Selat an

1.5. Struktur Ekonomi

Berdasarkan strukturnya, PDRB Sumsel masih dit opang oleh sektor primer yak ni sektor

pertanian serta sek t or pert ambangan dan penggalian dengan pangsa sebesar 39,2% . Pangsa sek t or primer t ersebut meningk at dibandingk an k ondisi t riw ulan sebelumnya. Peningk at an pangsa di sekt or primer terutama didorong peningk at an pangsa sektor pertanian dari sebesar 16,2% menjadi 18,2% .

Sektor sekunder relat if t idak

mengalami perubahan dibandingk an t riw ulan sebelumnya, yak ni sebesar 30,3% . Pangsa subsek t or bangunan mengalami peningk atan dibandingk an t riw ulan sebelumnya yak ni dari 6,3% menjadi 6,4% . Sedangk an sub sektor indust ri pengolahan mengalami

penurunan menjadi 23,4% dari 23,5 % . Sement ara subsek t or LGA diperk irakan t idak mengalami perubahan yak ni t et ap sebesar 0,5% .

Pangsa sektor tersier sedik it menurun dari sebesar 31,0% pada triw ulan

sebelumnya menjadi 30,5% . Hal tersebut t erut ama disebabk an t erjadinya penurunan pangsa pada subsek tor keuangan, persew aan, dan jasa perusahaan serta subsek t or jasa-jasa.

Grafik 1.2 5

Struktur Ekonomi Prov insi Sumat era Selat an

(41)

Dari sisi penggunaan, w alaupun secara st rukt ural k omponen k onsumsi masih

memperlihat kan peran yang dominan pada PDRB Sumsel, namun pangsa komponen t ersebut mengalami penurunan menjadi 72,3% dibandingkan pangsa t riwulan sebelumnya yang mencapai 75,1% .

M enurunnya kont ribusi k omponen impor yang relat if besar dan peningkatan ek spor sangat berpengaruh t erhadap peningk atan k ont ribusi k omponen ek st ernal menjadi 5,5% dari pangsa t riw ulan sebelumnya yang sebesar 1,7% . Sebagai k onsek uensinya, komponen int ernal tercat at mengalami penurunan k ont ribusi dibandingk an k ondisi t riw ulan

sebelumnya yak ni menjadi sebesar 94,5% .

Tabel 1. 7

Struktur Ekonomi Pengguna an Pro vinsi Sum atera Sel atan (% )

Sum ber : BPS Provinsi Sum at era Selat an, diola h Tabel 1. 6

Struktur Ekonomi Se ktora l Pro vinsi Sum ater a Sel atan (%)

(42)

Tabel 1. 8

Perk embang an Nilai Ekspor Komoditas Utam a Provinsi Sumat era Se lat an (USD)

Sum ber : Direkt orat St at ist ik Ekonom i dan M onet er Ba nk In do nesia

1.6. Perkembangan Ekspor Impor

1.6.1. Perkembangan Ekspor

Nilai ek spor selama tiga bulan t erakhir (Juni - Agust us 2010) t ercat at sebesar USD785,43 jut a, meningk at sebesar 96,89% (yoy) dibandingk an nilai ek spor pada periode yang sama t ahun sebelumnya yang sebesar USD398,92 jut a. Dibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya, nilai ek spor t ercat at meningk at sebesar 5,39% (qt q) dari sebesar USD745,25 jut a. Berdasarkan k omodit as, pangsa nilai ekspor t erbesar masih dido minasi oleh komod itas k aret dengan pangsa sebesar 79,95% .

Nilai ekspor Sumsel t ahun 2010 sampai dengan bulan Agust us 2010 (yt d) t ercatat sebesar USD1.796,43 jut a atau meningk at sebesar 93,65% (yoy) dibandingk an dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD927,67 jut a.

Tabel 1. 9

Perk embang an Bulanan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumat era Sel atan (USD Juta)

Sum ber : Direkt orat St at ist ik Ekonom i dan M onet er Ba nk In do nesia

(43)

Volume ek spor Sumsel t ahun 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010 t ercatat sebesar 1.726,92 ribu t on at au meningk at sebesar 12,72% (yoy) dibandingk an periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1.532,11 ribu ton.

Berdasarkan negara tujuan ek spor, ek spor ke Cina pada t riw ulan ini t ercat at paling

t inggi dengan pangsa sebesar 21,99% , lebih t inggi dibandingk an t riwulan sebelumnya yang hanya mencapai 18,13% . Sementara ekspor ke Amerik a Serik at mengalami penurunan pangsa dari sebesar 24,69% pada t riw ulan sebelumnya menjadi 20,70% .

Grafik 1.2 6 Perk embangan Nila i Ekspor

Provinsi Sumate ra Selatan

Sumber : Direkt orat St atist ik Ekonom i dan M onet er Bank Indo nesia

Grafik 1.2 7

Perk embang an Volum e Ekspor Provinsi Sumate ra Selatan

Sumber : Direkt orat St atist ik Ekonom i dan M onet er Bank Indo nesia

Grafik 1.2 8

Perkembang an Ekspor Provinsi Sumat era Se lat an Berdasark an Nega ra Tujuan

Sum ber : Direkt orat St at ist ik Ekonom i dan M onet er Bank In do nesia

Grafik 1.2 9

Pangsa Ekspor Prov insi Sumat era Selat an Berd asark an Negara Tujuan Jun 10-Agt 1 0

(44)

Tabel 1. 11

Perk embang an Bulanan Nilai Impor Komodi tas Pi lihan Prov insi Sumat era Selat an (USD Juta)

Sum ber : Direkt orat St at ist ik Ekonom i dan M onet er Ba nk In donesia

1.6.2. Perkembangan Impor

Nilai impor periode Jun i - Agust us 201 0 t ercatat sebesar USD88,82 jut a, meningk at sebesar 13,62% (yoy) dibandingk an periode yang sama tahun sebelumnya yang tercat at sebesar USD78,17 jut a. Dibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya terjadi penurunan nilai impor sebesar 31,64% (qtq) dari sebesar USD129,92 jut a. Penurunan nilai im por secara t riw ulanan ini t erkait dengan menurunnya impor mesin pembangkit yang banyak digunak an dalam menunjang k egiat an sek t or pertambangan dan indust ri pengolahan.

Nilai impor Sumsel t ahun 201 0 sampai dengan bulan Agust us 2010 (yt d) t ercatat sebesar USD256,01 jut a, meningk at sebesar 58,72% (yoy) dibandingk an dengan posisi yang sama pada t ahun sebelumnya yang t ercat at sebesar USD161,29 jut a.

Volume impor pada periode ini t ercat at sebesar 103,98 ribu t on at au meningkat sebesar 6,21% (yoy) dibandin gk an periode yang sama t ahun sebelumnya yang t ercatat sebesar 97,90 ribu t on. Apabila dibandingk an dengan t riwulan sebelumnya, volume impor t ercatat mengalami penurunan sebesar 10,89% (qt q) dari sebesar 116,69 ribu t on.

Tabel 1. 10

Perk embang an Nila i Impor Komoditas Pilihan Prov insi Suma ter a Selat an (USD)

(45)

Pangsa negara asal impor t erbesar pada periode ini masih d idom inasi negara Cina

yak ni sebesar 50,97% , k emudian disusul oleh negara Amerika Serikat dengan pangsa sebesar 7,08% , dan negara Jerman dengan pangsa sebesar 5,05% . Sement ara itu, pangsa negara asal impor t erbesar selama tahun 2010 hingga Agust us 2010 adalah negara Cina dengan pangsa sebesar 53,83% .

Grafik 1.3 2

Perkembang an Impor Provinsi Sumat era Selat an Berdasark an Nega ra Asal

Sumber : Direkt orat St atist ik Ekonom i dan M onet er Bank In do nesia

Grafik 1.3 3

Pangsa Impor Provinsi Sumat era Se lat an Berd asark an Negara Asal Jun 1 0-Agt 10

Sum ber : Direkt orat St at ist ik Ekonom i dan M onet er Bank In do nesia

Grafik 1.3 0 Perk embang an Nilai Impor Provinsi Sum ate ra Sel atan

Sum ber : Direkt orat St at ist ik Ekonom i dan M onet er Bank In do nesia

Grafik 1.3 1

Perk embangan Volume Impor Provinsi Sum ate ra Sel atan

(46)

KEYAKINAN KONSUM EN PALEMBANG M ENINGKAT;

PENGARUH M EM BAIKNYA KONDISI EKONOM I SECARA MAKRO?

I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triw ulan III - 2010

Tingk at Keyakinan Konsumen Palembang pada t riwulan III - 2010 secara umum mengalami peningk at an dibandingk an dengan triw ulan sebelumnya. Rat a-rat a Indek s Keyak inan Konsumen (IKK) mencapai 114,09, meningk at dibanding t riwulan sebelumnya yang mencatat indek s rata-rata sebesar 113,50. Demik ian pula dengan rat a-rat a Indek s Keyak inan Ek onomi Saat ini (IKESI) yang ju ga meningk at , yak ni dari 105,96 menjadi 1 08,22 pada t riw ulan ini. Di sisi lain, Indek s Ek spek tasi Konsumen (IEK) sedikit menurun dari sebesar 121,04 menjadi 119,96. Apabila d ibandingk an dengan indek s pada triwulan yang sama t ahun sebelumnya, seluruh indek s yang meliput i IKK, IKESI dan IEK mengalami penurunan.

Graf ik 1.

IKK, IKESI, IEK Periode 2009-2010

Suplem en 2

Indek s Keyaki nan Konsum en di perol eh dari Survei Konsumen.

(47)

Di t engah masih t erjaganya opt imisme k onsumen selama triw ulan III - 2010, beberapa hal yang menjadi perhat ian ut ama bagi konsumen Palembang ant ara lain; t ingk at penghasilan, k etersediaan tenaga k erja, perk iraan harga barang dan jasa baik k ondisi unt uk saat ini maupun predik si unt uk periode 6 bulan mendatang (lihat graf ik 2).

Graf ik 2.

Pembent uk Keyakinan Konsumen periode 2009-2010

II. Keyakinan Konsumen

Secara umum IKK selama triw ulan III 2010 mengalami t ren peningk atan. Pada bulan Juli t ercatat sebesar 109,33, dengan IKESI dan IEK masing-masing 102,00 dan 116,67. Pada bulan Agust us mengalami peningk at an menjadi sebesar 113,22 dengan IKESI dan IEK masing-masing sebesar 107,11 dan 119,33. Sement ara it u IKK pada bulan Sept ember k embali meningk at menjadi sebesar 119,72 dengan IKESI dan IEK masing-masing sebesar 115,56 dan 123,89.

2.1 Pendapat Responden terhadap Kondisi Ekonomi

M ayorit as responden menilai bahwa k ondisi ek onomi pada bulan Juli dan Agust us 2010 masih sama dibandingk an k ondisi 6 bu lan sebelumnya. Hal it u t erk onf irmasi dari besarnya persentase responden yang berpendapat t erhadap k ondisi tersebut masing-masing mencapai 44,33% dan 45,67% . Pada bulan Sept ember 2010, mayorit as responden justru berpendapat bahw a kondisi ek onomi saat ini lebih baik dibandingk an 6 bulan sebelumnya w alaupun dengan angk a yang t idak t erlalu signif ik an yak ni sebesar 37,00% .

2.2 Pendapat Responden terhadap Ketersediaan Lapangan Kerja

(48)

2.3 Pendapat Responden terhadap Penghasilan

Sebanyak 50,33% responden berpendapat bahwa penghasilan mereka relat if t et ap pada bulan Juli 2010, yang k emudian naik k e level 58,67% pada bulan Agu st us. Di ak hir periode t riw ulan III 2010 jumlah responden yang berpendapat bahwa pendapatan mereka t etap mengalami penurunan menjadi 49,00% .

2.4 Perkira an Perkembangan Harga Barang/Jasa 3 Bulan M endatang

Lebih dari set engah jumlah responden berpendapat bahw a harga barang/jasa pada 3 bulan yang akan datang akan mengalami peningk at an. Hal t ersebut tercermin dari persentase responden yang berada di at as 50,00% pada t iap periodenya. Pada bulan Juli t ercatat sebesar 88,00% , k emudian menurun cuk up tajam menjadi sebesar 77,33% pada bulan Agust us dan kembali turun k e level 50,33% pada bulan Sept ember 2010.

III. Profil Responden

3.1 Profil Responden Bulan Juli 2010

Prof il responden pada bulan Juli 2010 secara rinci dapat dilihat pada t abel 1.

Tabel 1.

Profil Responden Surv ei Konsumen Kota Pal embang Periode Bulan Jul i 201 0

Profil Re sponden

Pengel uaran pe r Bulan Rp 1j

uta-Rp3 Juta Rp3 -5 juta

>Rp 5

juta Total

Jenis Kelamin

Laki-Laki Pen didikan

SMA 40 27 5 72

Akad emi/D.III 8 4 3 15

Sar jana/S1 32 23 9 64

Pasca Sar jana 5 10 4 19

Subt otal 85 64 21 170

Per empuan Pen didikan

SMA 40 13 1 54

Akad emi/D.III 22 4 3 29

Sar jana/S1 23 10 5 38

Pasca Sar jana 4 2 3 9

89 29 12 130

Tot al r espon den Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

SMA 80 40 6 126

Akad emi/D.III 30 8 6 44

Sar jana/S1 55 33 14 102

Pasca Sar jana 9 12 7 28

Total Responden 174 93 33 300

(49)

3.2 Profil Responden Bulan Agustus 2010

Prof il responden pada bulan Agust us 2010 secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Profil R esponden Surv ei Konsumen Kota Pal embang Periode Bulan A gustus 201 0

3.3 Profil Responden Bulan September 2010

Prof il responden pada bulan September 2010 secara rinci dapat dilihat pada t abel 3.

Tabel 3

Profil R esponden Surv ei Konsumen Kota Pal embang Periode Bulan Sept ember 20 10

Profil Re sponden

Pengeluaran per Bulan Rp 1 juta

-Rp3 Juta

Rp3-5

juta >Rp 5 j uta Total

Jen is Kelamin

Laki-Laki Pendidikan

SM A 54 2 0 3 77

Akad emi/D.III 15 7 3 25

Sarjan a/S1 32 1 6 6 54

Pasca Sarjana 5 4 6 15

Sub tot al 106 4 7 18 171

Perempuan Pendidikan

SM A 37 9 3 49

Akad emi/D.III 13 7 1 21

Sarjan a/S1 30 1 5 1 46

Pasca Sarjana 4 4 5 13

84 3 5 10 129

Total respond en Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

SM A 91 2 9 6 126

Akad emi/D.III 28 1 4 4 46

Sarjan a/S1 62 3 1 7 100

Pasca Sarjana 9 8 11 28

Tot al Resp onden 190 8 2 28 300

 

Profil Responden

Pengeluaran per Bulan Rp

1juta-Rp3 Juta

Rp3-5

juta > Rp 5 juta Total

Jenis Kelamin

Laki-Laki Pendidikan

SMA 53 20 0 73

Akademi/D.III 5 9 0 14

Sarjan a/S1 47 25 11 83

Pasca Sarjana 3 2 2 7

Su btot al 108 56 13 177

Perempuan Pendidikan

SMA 27 15 4 46

Akademi/D.III 7 7 1 15

Sarjan a/S1 36 19 4 59

Pasca Sarjana 0 2 1 3

70 43 10 123

Total responden Berdasarkan Lat ar Belakang Pendidikan

SMA 80 35 4 119

Akademi/D.III 12 16 1 29

Sarjan a/S1 83 44 15 142

Pasca Sarjana 3 4 3 10

(50)

Halaman ini sengaja dikosongkan

(51)

Core inf lat ion mengalami peningkatan secara gradual namun robust dan harga volat ile f oods semakin bergejolak.

Kenaikan inf lasi banyak dipicu oleh kenaikan t arif list rik secara t idak langsung.

M eskipun masih dalam bat as kisaran proyeksi inf lasi t riw ulan III 2010, namun inf lasi mulai berada di atas median proyeksi.

2.1. Inflasi Tahunan

Inf lasi tahunan k ot a Palembang pada t riw ulan III 2010 sebesar 4,57% (yoy), at au meningkat dibandingk an dengan inf lasi tahunan pada triw ulan sebelumnya yang sebesar 3,62% (yoy). Tekanan peningkat an inf lasi semak in t erasa jik a dibanding angk a inf lasi t riw ulan yang sama t ahun lalu inflasi yang t ercatat sebesar 1,30% (yoy). Kendat i kenaikan inf lasi tahun ini masih dalam k isaran proyek si Bank Indonesia unt uk triw ulan III 2010 yang sebesar 3,96

±

1% , angk a t ersebut telah berada di atas median proyek si.

Tekanan inf lasi t ahunan antara lain bersumber dari k enaik an biaya list rik yang dit ransmisik an melalui peningk at an harga jual berbagai jenis barang. Selain it u juga, efek musiman t elah mendorong permint aan barang, k hususnya bahan mak anan dan mak anan jadi pada bulan puasa dan Idul Fit ri. Kenaik an biaya pendidik an k hususnya t arif

ak ademi/perguruan t inggi juga memberik an k ont ribusi t erhadap kenaikan inf lasi.

Grafik 2.2

Inflasi Tahunan Kot a Pal embang per Ke lompok Pengelu aran Triw ul an II I 2 01 0

Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an

Grafik 2.1

Perk embang an Infl asi Tahun an Palemb ang

(52)

34

Grafik 2.3

Perk embangan Harga Komoditas Strat egis di Pasar Intern asional

Harga beberapa k omodit as di pasar int ernasional mengalami perubahan yang bervariasi. Indik asi excess demand muncu l melalu i meningk at nya harga kedelai dan harga t erigu. Namun, harga beras di pasar internasional just ru mengalami penurunan.

Dibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya, harga beras di pasar int ernasional pada

t riw ulan III 2010 mengalami penurunan dari USD 425,3 7/met rik t on menjadi USD 402,76/met rik t on, at au t urun sebesar 5,32% (qt q), demik ian pula harga beras secara t ahunan menurun dari minus 13, 24% menjadi minu s 19, 25% (yoy). Sement ara it u harga t erigu dan harga k edelai mengalami peningk at an dari USD 3,78/bushel menjadi USD 5,31/bushel dan dari USD 9,38/bushel menjadi USD 10,18/bushel, at au masing-masing naik sebesar 40,49% (qt q) dan 8,48% (qt q). Secara t ahunan pert umbuhan harga terigu dan

Perk embang an Harga Te rigu

Sum ber : Bloom berg, diola h

Perkembang an Harga Beras

Sumber : Bl oom berg, diola h

Perk embang an Harga Em as

Sum ber : Bl oom berg, diola h

Perk embangan Harga Ked ela i

(53)

k edelai masing-masing sebesar 20,29% dan minu s 2,81% (yoy). Adapun harga emas mengalami peningk atan sebesar 2,80% (qt q) dari USD 1.194,32/oz menjadi USD 1.227,73/oz. Peningk at an harga emas t elah mengalami perlambatan menjadi 27,77% (yoy) dari yang sebelumnya 29,50% (yoy).

Berdasarkan k elompok barang, k elompok bahan makanan mengalami inf lasi t ahunan tert inggi yait u sebesar 9,77% , diik ut i oleh k elompok sandang dan k elompok perumahan yait u masing-masing sebesar 7,28% dan 3,32% . Sebalik nya, inf lasi t erendah t erjadi pada kelompok k esehatan dan kelompok mak anan jadi masing-masing sebesar 0,94% dan 1,29% .

Bila dibandingk an dengan triwulan II, inf lasi t ahunan sebagian besar kelompok barang dan jasa cuk up bervariasi. Kelompok pendidikan dan kelompok perumahan mengalami peningk at an inf lasi yang cuk up besar dari yang semula sebesar -1,73% dan 1,79% menjadi 2,68% dan 3,32% . Kelompok bahan makanan dan

k elompok sandang mengalami perubahan k enaikan harga t ahunan yang cenderung minimal d ibandingk an t riw ulan sebelumnya, sebalik nya terjadi penurunan pada harga kelompok makanan jadi.

Kelompok bahan makanan berk ontribusi sebesar 51% pada inf lasi t ahunan September 2010. Kelompok perumahan dan k elompok sandang berk ontribusi masing-masing sebesar 19% dan 14% . Subk elompok padi-padian merupakan subk elompok yang berk ontribusi tert inggi pada inf lasi tahunan, mencapai 22% . Hal ini menunjuk k an bahwa inf lasi t ahunan sebagian besar masih dipengaruhi k enaikan harga beras. Subkelompok bumbu-bumbuan dan subk elompok daging dan hasilnya berk ont ribusi t erhadap inf lasi t ahunan masing-masing sebesar 9% dan 8% .

Grafik 2.4

Perk embang an Infl asi Tahun an per Kelompo k Bar ang dan Jasa di Pal embang

(54)

36

Sejak awal t ahun hingga Sept ember 2010, peningk atan inf lasi yang t erjadi lebih disebabk an oleh adanya inflasi pada volat ile f oods. Core inf lation t ercatat stabil sejak pertengahan 2009 dan sampai bulan Juni 2010 masih bertahan pada t ingk at yang rendah, namun pada triw ulan k et iga ini mengalami peningkatan secara gradual. Inf lasi administ ered

prices juga t ercat at minimal namun mu lai mengalami peningk at an pada bulan Agust us dan

September.

Grafik 2.7

Perbanding an Infl asi Tahun an Pal embang dan N asional

Sum ber: BPS

Grafik 2.6

Disagregasi Infl asi Tahunan: Core , Vol atile Foods, Administered Pr ices

Grafik 2.5 Kontribusi Inflasi Tahunan

(55)
(56)

38

RESUM E

HASIL

QUICK SURVEY

KENAIKAN TDL: DAM PAK KENAIKAN TDL

TERHADAP SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI SUM BAGSEL

Analisis ini d idasark an atas hasil quick survey “ Dampak Kenaikan Tarif Dasar List rik (TDL) t erhadap Sektor Indust ri Pengolahan” . Responden di w ilayah k erja KKBI Palembang t erdiri dari 130 responden. 100 responden berada di wilayah KBI Palembang, 20 responden berada di w ilayah KBI Lampung, dan 10 responden berada di w ilayah kerja KBI Bengk ulu. M ayorit as responden (81% ) merasakan dampak kenaik an TDL pada k egiat an operasional perusahaan. Di Palembang, 84% responden merasakan dampak kenaik an TDL, sedangkan di Lampung dan Bengk ulu dampak k enaik an TDL dirasak an oleh masing-masing 70% responden.

Respon k enaikan TDL tersebut dapat berupa menaik kan harga jual maupun menurunkan margin perusahaan. Responden yang berencana unt uk menaikk an harga jual adalah sebesar 33% , sedangkan responden yang berencana unt uk menurunkan margin lebih banyak, yait u 49% .

Suplemen 3

Tabel 1. Kenai kan H arga Ju al

Prov insi % kenaikan*

Palembang 7.10 Bengkulu 11.83

Lampung 7.50

Sumbagsel 7.54 *rata-ra

Gambar

Grafik 1.6 Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB
Grafik 1.17
Tabel 1.4
Tabel 1.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang menunjukkan hubungan jenis jamur dengan peranannya yang benar adalah...E. Penggunaan ragi (Saccharomyces cereviceae) dalam pembuatan roti karena menghasilkan zat yang

Terkait dengan karakteris- tiknya sebagai suatu lembaga investasi syariah, maka setiap kebijakan investasi reksa dana syariah yang dirumuskan oleh manajer investasi

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan dapat dijadikan sebagai dasar pembatasan masalah pada siswa dan guru dalam proses pembelajaran

Dalam memberikan Pendidikan Kewargaan Negara kepada murid SD dapat dimulai dengan bertitik tolak dari salah satu unsur tersebut di atas (Ilmu Bumi, atau Sejarah Indonesia, atau

penambahan dispersant dan waktu pengadukan terhadap karakteristik scaffold HA yang dibuat menggunakan sabut gambas sebagai template, serta untuk menentukan

Dari grafik pada gambar 4.6 terlihat bahwa susunan paralel 220V memiliki nilai arus output yang paling besar, kemudian diikuti dengan susunan lainnya, yaitu :.. Namun

Ujian Tulis UGM 2016 Jalur seleksi ini merupakan seleksi masuk UGM dengan menggunakan pola ujian tertulis yang diselenggarakan oleh UGM.

A : Pertama di paling atas itu ada namanya Direktur Pemasaran & Humas, kemudian di bawahnya ada sekretaris sebagai pencatat, lalu Direktur Pemasaran Reguler