• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN

BAGIAN ANGGARAN 999

BAGIAN ANGGARAN 999.06

.06

TAHUN 2009

TAHUN 2009

((A

Audited)

udited)

Untuk periode yang

berakhir 31 Desember 2009

Gedung Manggala

Wanabhakti

(2)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999 Tahun 2009 (Audited)

Kata Pengantar - i

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 26 Tahun 2009 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran

2009

,

Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna

Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan

keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Departemen Kehutanan adalah salah satu Kementerian Negara/Lembaga yang

berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan

keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 mengacu pada

Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Pusat,

Peraturan

Menteri

Keuangan

nomor

196/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Belanja

Subsidi dan Belanja Lain-Lain pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan,

Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.27/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Pelaporan

Keuangan Pemerintah Lingkup Departemen Kehutanan serta Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan nomor PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahunan ini, perlu kami kemukakan

hal-hal sebagai berikut:

1.

Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan

belanja. Berdasarkan laporan ini, realisasi Penerimaan Negara dan Hibah Tahun

2009 adalah sebesar Rp396,211,816,700,-. Tidak terdapat Estimasi Pendapatan

Negara dan Hibah pada DIPA BA 999.06 Tahun 2009. Sementara itu, realisasi

Belanja Negara adalah sebesar Rp309,328,265,474,- atau 78.45% dari anggaran

sebesar Rp394,296,894,000,-.

2.

Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas

kementerian negara/lembaga Tahun 2009. Dari Neraca tersebut diinformasikan

bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp5,324,096,666,- dan Kewajiban sebesar

Rp3,216,600,916,-

sehingga Ekuitas

Dana (kekayaan bersih)

Departemen

Kehutanan per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp2,107,495,750,-.

(3)

Kata Pengantar - ii

4.

Laporan Keuangan Tahun 2009 ini berstatus sebagai laporan keuangan yang

telah diperiksa (

audited

).

Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Tahun 2009 ini masih belum

sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang

membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk

dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat

sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (

good governance

). Diharapkan

penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

Jakarta,

Mei 2010

Sekretaris Jenderal,

Ttd.

Boen M. Purnama

(4)

u

t

ut

.06 Tahun 2009 (Audited)

i

Halaman

Kata Pengantar

Indeks Isi

i

Indeks Tabel

ii

Indeks Grafik

iii

Indeks Singkatan

iv

Indeks Catatan atas Laporan Keuangan

v

Pernyataan Tanggung Jawab

Pernyataan Telah Direvieu

I. Ringkasan

1

II. Laporan Realisasi Anggaran ( LRAKT perbandingan 2009 dan 2008)

III. Neraca (NSAIKPT perbandingan 2009 dan 2008)

IV. Catatan atas Laporan Keuangan

3

A. Penjelasan Umum

3

A.1. Dasar Hukum

3

A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Negara/Lembaga

3

A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

9

A.4. Kebijakan Akuntansi

12

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

17

B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran

17

B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran

17

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca

21

C.1. Penjelasan Umum Neraca

21

C.2. Penjelasan Per Pos Neraca

21

D. Pengungkapan Lainnya

27

Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan

Nomor PER-51/PB/2008

LRA Pendapatan

LRA Belanja

Neraca Percobaan

Laporan Barang Pengguna

Laporan Barang Pengguna Tahunan

Laporan Kondisi Barang

(5)

!"# $ %

ii

&'() *+,- .)/

Halaman

Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2009 dan 2008

1

Tabel 2. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008

2

Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Wilayah

10

Tabel 4. Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Wilayah

11

Tabel 5. Realisasi Pendapatan dan Belanja

17

Tabel 6. Rincian Pendapatan Tahun 2009 dan Tahun 2008

19

Tabel 7. Komposisi Neraca Tahun 2009 dan Tahun 2008

21

Tabel 8. Rincian Persediaan Tahun 2009

22

Tabel 9. Rincian Tanah Tahun 2008

23

Tabel 10. Rincian Peralatan dan Mesin Tahun 2008

23

Tabel 11. Rincian Peralatan dan Mesin Tahun 2009

24

Tabel 12. Rincian Gedung dan Bangunan Tahun 2008

25

(6)

0 1234 1 56 7 8 1 59 15:7214 ;7< 7 567=8 ;1 51 5

> ?

@ @ @A 1 =8 5B C C @

(

?8 D E; 7D

)

iii

RS TU VWXY Z

FIK

[\] \^ \_

`a\b c d e f

g h_i\j\k\_lh m\a\i\_[c n\op\oq_ rs s t

i\_

rss

8

18

(7)

‹Œ  Ž‘ ’Œ “ ” •” Œ–

iv

—˜ ™š› œ

SINGKATAN

žŸ  ¡ ¢££ ¤ ¥¤¢

P

¦¢ §¤¨¤ ©¤¢§¤¢Ÿ ¦ª¤ ¢ «¤

N

¦£¤¥¤



P

Ÿ

N

¬

P

¡ ¢££ ¤ ¥¤¢

P

¦¢ §¤¨¤ ©¤¢§¤¢Ÿ ¦ª¤ ¢ «¤

N

¦£¤¥¤

P

¦¥

u

­¤®¤¢

Ÿ

P

¯ ¡ Ÿ¤ §¤¢

P

¦° ¦ ¥ ±²¤

s

¯¦

u

¤¢£ ¤¢

Ÿ

UN

¡ Ÿ ¦¢ §¤®¤ ¥¤

U

°³°

N

¦£¤ ¥¤

´µ ¡ ´¤¦ ¥¤®ª ± ¥¤¢µ

u

¢ £¤±

´ ¶

P

 ¡ ´¤·

t

¤¥

s

±¤ ¢

P

¦ª¤²

s

¤¢ ¤¤ ¢¢££ ¤ ¥¤ ¢

¶¶

UP

¸ ¡ ¶

u

¥¤ ¢¶« ±¢

Us

¤ ®¤

P

¦°¤ ¢·¤¤©¤ ¢¸

u

t

¤¢

¶¸

P

¸ ¡ ¶

u

¥¤ ¢¸¤²

P

¦¢£³

s

¤®¤ ¤¢¸

u

t

¤ ¢

¯ž ¯

NL

¡ ¯¤ ¢

to

¥

P

¦ª ¤ ¹¤¢ ¤¢¯ ¦²¤¹¤ ¤¢

N

¦£¤ ¥¤§¤¢

L

¦ª¤¢£

LR

 ¡

L

¤¨

o

¥¤¢

R

¦¤ ª ±º¤º±¢££ ¤ ¥¤¢

M

 ¡

M

¤ ©¤¢££ ¤ ¥¤¢

P

¦¢¦¥ ±°¤ ¤¢»

P

¦¢£¦ª

u

¤¥¤¢

PN

Ÿ

P

¡

P

¦¢¦¥ ±°¤ ¤¢

N

¦£¤ ¥¤Ÿ

u

²¤¢

P

¤«¤ ²

RLP

µ ¡

R

¦ ®¤­±ª±

t

¤º±

L

¤®¤¢§¤ ¢

P

¦ ¥®

u

t

¤¢¤¢µ

os

±¤ ª

µ¶ ¡ µ±

st

¦ °²

u

¢

t

¤¢

s

±¶¢

st

¤¢

s

± µ¯ ¡ µ±

st

¦ °²

u

¢

t

¤¢

s

±¯ ¦

u

¤¢£ ¤¢

µ

P

¡ µ©¤¢§¤ ¥²

u

¢

t

¤¢

s

±

P

¦° ¦¥ ±¢

t

¤®¤ ¢

µ ¶

M

¯¬Ÿ

MN

¡ µ±º

t

¦ ° ¶¢·

o

¥°¤

s

±

M

¤ ¢ ¤« ¦ ° ¦¢§¤ ¢²

u

¢

t

¤¢

s

±Ÿ¤¥ ¤ ¢ £

M

±ª±²

N

¦£¤¥¤

µ¯ž ¡ µ³¥¤©¯³¤º¤

P

¦¢ ££³¢¤¢ ££¤¥¤¢

¼  ¡ ¼¤ ®¢

u

¢ ££¤¥¤¢

¼ Ÿ ¡ ¼¤ ®¢

u

¢ ££¤¥¤¢Ÿ¦ ¥ «¤ª ¤¢

¼ ½

L

¡

¼¤ ®¢

u

¢ ££¤¥¤¢½¤¢£

L

¤ ª

u

¼¾

R

¡ ¼

u

¢

tu

¤¢

t

¾ ¤¢

t

±

Ru

£ ±

¼

P

 ¡ ¼¤£±®¤ ¢

P

¦¢ «³¤ª¤¢¢ £º

u

¥¤ ¢
(8)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

¿À ÁÂÃ ÄÅÆÇ ÈÉ

v

INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI APBN

Pendapatan Negara dan Hibah

Hal.

Catatan

B.2.1

Pendapatan Negara dan Hibah

18

Catatan

B.2.1.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak

18

Belanja Negara

Catatan

B.2.2

Belanja Negara

20

NERACA

ASET

Catatan

C.2.1

Aset Lancar

21

Catatan

C.2.1.1

Kas di Bendahara Pengeluaran

21

Catatan

C.2.1.2

Kas Lainnya dan Setara Kas

22

Catatan

C.2.1.3

Persediaan

22

Catatan

C.2.2

Aset Tetap

22

Catatan

C.2.2.1

Tanah

22

Catatan

C.2.2.2

Peralatan dan Mesin

23

Catatan

C.2.2.3

Gedung dan Bangunan

24

Catatan

C.2.2.3

Jalan, Irigasi dan Bangunan

25

KEWAJIBAN

Catatan

C.2.4

Kewajiban Jangka Pendek

26

Catatan

C.2.4.1

Uang muka dari KPPN

26

5

Catatan

C.2.4.2

Pendapatan yang Ditangguhkan

26

Catatan

C.2.5

Ekuitas Dana Lancar

26

Catatan

C.2.5.1

Cadangan Persediaan

26

Catatan

C.2.6

Ekuitas Dana Investasi

27

(9)

Ê Ë ÌÍÎ ÏÐÏÌ

- 1

RINGKASAN

ÑÒÓ Ô ÕÖÕÓ × ÕØ Ù ÕÖ ÕÚ

55

ÕÛÕÜ

(2)

Ý ØÔ ÕØÞ

-

Ý ØÔ Õ ØÞ

(

Ý Ý

)

ß àá àÓ

1

â Õã äØ

2004

Ü ÒØÜÕØ Þ ÙÒÓ åÒØÔ ÕãÕÓÕÕØ ßÒÞ ÕÓ Õ Ô Õ Ø ÙÒÓÕÜ äÓÕØ æ ÒØÜ ÒÓç è Òä ÕØÞ ÕØ ß àá àÓ

171/

Ùæ èé

05/2007,

á Ò ØÜÒÓçêë çáëçØ ÕØ ÚÒá åÕÞ Õ Ö Ò ÚÕ× ä ÙÒØÞ ÞäØ Õ ìØ ÞÞÕÓÕØ

/

ÙÒ Ø ÞÞäØ Õ Ñ ÕÓ ÕØ Þ á Ò Ø

y

äÖ äØ Ô ÕØ á Ò Ø

y

ÕáëÕ ç× Õ Ø íÕëàÓÕØ èÒ äÕØÞ ÕØ èÒá ÒØÜ ÒÓçÕØ ß Ò ÞÕÓ ÕêíÒáå ÕÞÕ

(

íèèí

) y

ÕØÞ á Ò Úçë äÜç íÕ ëà Ó ÕØ îÒ ÕÚ çÖ ÕÖ ç ìØ ÞÞÕÓÕØ

,

ßÒÓÕïÕð Ô ÕØ ñÕÜÕÜÕØ ÕÜ ÕÖ íÕëàÓÕØ èÒ äÕØÞ ÕØ × Òë ÕÔÕ æ ÒØÜÒÓ ç èÒ ä ÕØÞ ÕØÖ ÒÚ Õ×äë ÒØ ÞÒÚàÚÕòçÖ× ÕÚðÔ Õ ÚÕáÓ ÕØÞ×ÕëÒ Ø

y

äÖä ØÕØíÕëà ÓÕØèÒäÕØ ÞÕ ØÙÒá ÒÓ çØÜÕã ÙäÖ ÕÜ

(

íèÙ Ù

).

íÕ ëàÓ Õ Ø èÒä ÕØ ÞÕØ óÒ ëÕÓÜ ÒáÒØ èÒãäÜ Õ ØÕØ Ñ ì

999.06

âÕãäØ

2009

çØ ç ÜÒ ÚÕã ÔçëÒÓ ç×Ö Õà Ú ÒãÑ ÕÔ ÕØÙÒáÒÓ ç×Ö Õè Òä ÕØ ÞÕØ

.

íÕëàÓÕØ èÒäÕ ØÞÕØ óÒ ëÕÓ Ü ÒáÒØ èÒã äÜÕØ ÕØ Ñì

999.06

â ÕãäØ

2009

Audited

çØ çÜ Ò ÚÕã ÔçÖ äÖ äØ ÔÕ ØÔçÖ Õô ç× Õ Ø ÖÒÖä Õç ÔÒ ØÞ ÕØ ÙÒÓÕÜäÓÕØÙÒá ÒÓçØÜ Õã ß àáàÓ

24

â ÕãäØ

2005

ÜÒØÜ ÕØÞ õÜÕØÔÕÓì× äØÜ ÕØÖ çÙÒá ÒÓçØÜ ÕãÕØ

(

õì Ù

).

íÕëàÓÕØ èÒ äÕØÞ ÕØ óÒëÕÓ Ü ÒáÒØ è Òã äÜ ÕØÕØ Ñ ì

999.06

â Õã äØ

2009

Audited

çØ ç ÔçÖ äÖ äØ ÔÕÓç íÕëà ÓÕØ èÒäÕØ ÞÕ Ø Ö Ò ÚäÓ äã Ö ÕÜäÕ Ø × ÒÓôÕ

y

ÕØ Þ åÒÓÕÔÕ Ô ç åÕ

w

Õã óÒ ëÕÓÜ Òá ÒØ èÒãäÜ Õ ØÕØÔ Õ ØÔ çÖäÖä ØÖÒ ïÕÓÕå ÒÓ ô Ò Øô ÕØÞ

.

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

íÕëàÓÕØ î Ò ÕÚçÖ ÕÖ ç ìØÞ ÞÕÓÕ Ø á ÒØ ÞÞÕáå ÕÓ × ÕØ ë ÒÓå ÕØÔçØ ÞÕØ ÕØÜ ÕÓ Õ óÕò Ü ÕÓ öÖ çÕØ ÙÒ ÚÕ×ÖÕ ØÕ ÕØìØÞ ÞÕÓ ÕØ

(

óöÙ ì

)

âì

2009

Ô Ò ØÞ ÕØ Ó ÒÕ ÚçÖÕÖ ç Ø

y

Õ

, y

Õ ØÞá ÒØ ïÕ× äëä ØÖäÓ

-

äØÖäÓ ëÒ ØÔÕë ÕÜÕØ

,

åÒ ÚÕ Øô ÕðÖ ÒÚÕáÕë ÒÓçàÔÒ

1

÷ÕØä ÕÓçÖ

.

Ô

. 31

óÒÖ ÒáåÒÓ

2009.

îÒ ÕÚ çÖ ÕÖç ÙÒ ØÔÕë ÕÜÕØ ßÒ ÞÕÓÕ Ô ÕØ øç åÕã ëÕÔÕ âì

2009

å ÒÓÕÖÕ Ú ÔÕÓ ç ÙÒ ØÒÓ çá Õ ÕØ ßÒÞ ÕÓÕÑ ä× ÕØÙ Õô Õ× Ö ÒåÒÖ ÕÓîë

396,211,816,700,-.

âçÔÕ×Ü ÒÓÔ Õ ëÕÜÒÖÜ çá ÕÖ çÙÒØÔÕëÕÜÕ Ø ßÒÞ ÕÓÕÔÕØøç åÕãë ÕÔ Õâ ì

2009.

îÒ ÕÚ çÖ ÕÖç Ñ ÒÚ ÕØ ôÕ ß Ò Þ ÕÓÕ ëÕÔ Õ âì

2009

ÕÔ Õ ÚÕã ÖÒ åÒÖ ÕÓ îë

309,328,265,474,-

ÕÜ Õä á ÒØ ïÕë Õç

78,45%

Ô ÕÓç Õ ØÞ ÞÕÓÕ ØØ

y

Õ é ÷äáÚÕã Ó Ò ÕÚçÖ ÕÖ ç Ñ Ò ÚÕØô Õ ÜÒÓ ÖÒ åäÜ åÒÓ ÕÖ Õ Ú ÔÕÓ ç Ó Ò ÕÚçÖ ÕÖ çÑ Ò ÚÕ Øô Õî äëçÕãæ äÓ Ø ç

.

îç ØÞ× ÕÖ ÕØíÕëàÓ ÕØî Ò ÕÚçÖ ÕÖ çìØ ÞÞÕÓÕØâì

2009

ÔÕØ

2008

Ô Õ ëÕÜÔçÖ Õô ç× Õ ØÖÒ å ÕÞÕ çåÒÓ ç× äÜ

:

â Õ åÒ Ú

1.

î çØÞ× ÕÖ ÕØíÕ ëà ÓÕ ØîÒ Õ ÚçÖ ÕÖçì ØÞÞ ÕÓÕØâì

2009

Ô Õ Ø

2008

(dalam rupiah)

TA 2009

TA 2008

Anggaran

Realisasi

Anggaran

Realisasi

ù úûü ý þý ÿýû úý ýü ýû ý

0

396,211,816,700

0

1,759,044,517,938

úý û ýþý û

394,296,894,000

309,328,265,474

1,961,364,824,000

1,935,247,042,044

úý û ý ùû ýýûý

ú ú

0

0

0

0

úý û ýý

0

0

0

0

(10)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

- 2

2. NERACA

!"# "# $ % #% " # "%

,

w

& #

,

' $#% " ' ' % ( ( ! ' '#' # ' %( ( ! " ( $

y

)

*$ ( + ,"%' ( + " " -

5,324,096,666,- y

% ' # # ' #,"%. " " -

3,885,4747,166,-

' ," %/ % " "-

1,438,349,500,-.

*$ ( + 0

w

&# '(+ " " -

3,216,600,916,- y

$ 0

w

& #

* 1 '

.

2 % #%$ &$(+ 3$ #% " 4 '( + " " -

2,107,495,750,- y

%' # # ' # 3$ #% " 4 . " " -

669,146,250,-

' 3$#% " 4 5

vestasi sebesar

Rp1,438,349,500,-.

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dapat disajikan sebagai

berikut:

Tabel 2. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008

Uraian

Tanggal Neraca

(dalam rupiah)

Nilai kenaikan/

(penurunan)

31 Desember

2009

31 Desember

2008

Aset

Aset Lancar

3,885,747,166

3,047,057,920

838,689,246

Aset Tetap

1,438,349,500

104,868,701,473

(103,430,351,973)

Aset Lainnya

0

394,023,657,000

(394,023,657,000)

Kewajiban

Kewajiban Jangka Pendek

3,216,600,916

397,070,714,920

(393,854,114,004)

Ekuitas Dana

Ekuitas Dana Lancar

669,146,250

-394,023,657,000

394,692,803,250

Ekuitas Dana Investasi

1,438,349,500

498,892,358,473

(497,454,008,973)

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi

penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu,

dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka

pengungkapan yang memadai.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui

berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas

Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan

ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset

dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dikeluarkan oleh dan dari KUN.

(11)
(12)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

6787879787:;7 <

o

r

79= >7

u

n

?79 @A

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

Dasar Hukum

A.1. DASAR HUKUM

B C D

n

E FGH I D

n

E F

n

HJ

o

m

o

r

B KL FM

u

n

NO O P

t

Q

n

t

F GHRQ

u

F GH F

n

J QHFS FT

N C D

n

E FGH I D

n

E F

n

HJ

o

m

o

r

BLFM

n

u

NOO U

t

Q

n

t

FH

n

VQ

r

W Q

n

E FM F

r

F FGJQH FS FT

PC VQ

r

FX

u

r

FG VQYQZ

r

n

t

FM J

o

m

o

r

NU LF M

u

n

NOO[

t

Q

n

t

FH

n

\ XF GE FS ] ^

u

n

t

F

n

s

Z V QYQ

r

Z

n

t

FM FG C

UC VQ

r

FX

u

r

FGV Q

m

Q

r

ZG

t

FM J

o

m

o

r

8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

6. Peraturan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

171/PMK.05/2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Pusat.

7. Peraturan Menteri Keuangan No. 196/PMK.05/2009 tentang Tata Cara

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja

Lain-Lain pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. PER-51/PB/2009 tentang

Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

A.2. KEBIJAKAN TEKNIS DEPARTEMEN KEHUTANAN

Rencana

Strategis

RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KEHUTANAN

a.

Gambaran Umum.

Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan kelompok

hutan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire,

mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru dunia

serta

penyeimbang iklim global. Dalam tataran global, keanekaragaman

hayati Indonesia menduduki posisi kedua di dunia setelah

Columbia sehingga keberadaannya perlu dipertahankan.

(13)

_`a`a`b`a`cd` e

o

r

`bf g`

u

n

h`b ij kl m

t

n

u

n

n o pllqnq kn o

n

y

t

r pqn

u

y

ln

ql

r

qn snr

p

l

r

pn tnunm n

n

u r osk

u

n

s n ovl k

o

n

o

prvwn

n

so

s

rnu xyl qn sn rn k rq nz

n

y

nun { |wls } nwn t r

mno

u

t

n o

t

n }n

t

n m

u

n

~€  ‚ ƒ ƒ„ w r…l

r

k r} nkno

s

l ql

s

n} ‚v

83 juta

hektar per tahun dengan devisa hanya sebesar US$ 13.24 milyar,

atau terjadi penurunan sebesar 16,6 persen (Bappenas, 2003).

Pemerintah telah berupaya menangani permasalahan di bidang

Kehutanan

antara

lain

dengan

menetapkan

kebijakan

pemberantasan pencurian dan perdagangan kayu illegal,

penanggulangan

kebakaran

hutan,

restrukturisasi

sektor

Kehutanan, rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan, serta

desentralisasi sektor kehutanan. Kebijakan tersebut dituangkan

dalam rencana - rencana kehutanan.

Dengan mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 41 tahun

1999.06, UU No. 25 tahun 2004, UU Nomor 32 tahun 2004,

Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 2004 tentang Rencana

Kerja Pemerintah, PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan

Kehutanan dan peraturan lain yang terkait, disusun Rencana

Strategis Kementerian Negara/Lembaga (Renstra-KL) Departemen

Kehutanan Tahun 2005-2009, yang akan memberi arah

pembangunan kehutanan periode tersebut.

Renstra-KL ini juga memperhatikan lima kebijakan prioritas

pembangunan kehutanan 2005-2009 sebagaimana ditetapkan

dalam Keputusan Menteri Kehutanan No.

SK.456/Menhut-VII/2004, yaitu:

a) Pemberantasan pencurian kayu di hutan negara dan perdagangan

kayu illegal;

b) Revitalisasi sektor kehutanan khususnya industri kehutanan;

c) Rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan;

d) Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar kawasan

hutan;

e) Pemantapan Kawasan Hutan.

b.

Visi dan Misi Departemen Kehutanan.

Sesuai dengan UU No. 41 tahun 1999.06 tentang Kehutanan pasal

3, kondisi hutan dan kehutanan Indonesia serta persetujuan

DPR-RI periode 2004-2009, visi pembangunan kehutanan ditetapkan

sebagai berikut :

Terwujudnya Penyelenggaraan Kehutanan untuk Menjamin

Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kemakmuran Rakyat.

Berdasarkan

visi

tersebut,

Departemen

Kehutanan

menyelenggarakan pengurusan hutan untuk memperoleh

manfaat yang optimal dan lestari serta untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

(14)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

†‡ˆ‡ˆ‡‰‡ˆ‡Š‹‡ Œ

o

r

‡‰ އ

u

n

‡‰ ‘ ’“ ”

u

t

•– •

n

—˜ ™™š ›˜ ™ ™œ 

s

“ ž •Ÿ • ž“

r

 ¡

u

t

¢

£ ¤ ¥“ ¦ ž“

r

•–

t

•§•–

p

“

n

¨ •

r

u

n

¡ •©

u

ª •–

p

“ª •Ÿ •– Ÿ •

r

n

¡ •©

u

 «« “ Ÿ •« ¬ ˜¤ ¥“

n

“

r

•­•

n

p

r

 –

s

 

p

p

“Ÿ“

n

lo

« ••– ”

u

t

•

n

« “

st

•®  •–

t

•®• «• 

n

ª“

n

Ÿ •

n

¦ “¦ ž •

n

Ÿ¯

n

¦  

n

 ¦•«£ —

s

•°

u

 ±

n

 ° ¥“

n

Ÿ“

lo

« • •– ²

u

t

•

n

ª  

s

“

t

  •­

p

ro

v

 

n

s

 ¬

³ ¤ ¥“ ¦ ž •

n

Ÿ¯

n

•–”

u

t

•

n

t

•–•¦ •–

s

“

lu

•§š´

u

t

•²•ª•

n

r

“” • ž « 

t

•§  ”

u

t

•–ª•–« •”•

n

s

“

lu

• §š´¯

t

•²•¬

µ¤ ¥“ ¦ ž“

n

tu

¡ •–˜ ™

u

n

 

t

¶•¦•–·•§ ¸

n

•«¦ •–ª ® ¬

š ¤ ¥“

n

 

n

Ÿ¡ •°•–

p

“

n

ª•

p

•°•

n

¦•§

y

•®•¡ •° ª  ª•«•¦ ª•–

s

“¡  °•® ”

u

t

•–

s

“ ž“

s

•®³™¹¬

6. Pengukuhan kawasan hutan minimal 30 % dari luas kawasan

hutan yang ada.

Berdasarkan UU No. 41 tahun 1999.06 tentang Kehutanan dan UU

No. 5 tahun 1990 tentang Sumberdaya Alam Hayati dan

Ekosistemnya serta persetujuan DPR-RI periode 2004-2009

tanggal 1 Desember 2004 misi Departemen Kehutanan dalam

pembangunan kehutanan ditetapkan sebagai berikut:

1. Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan

sebaran yang proporsional;

2. Mengoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan

yang meliputi fungsi konservasi, lindung dan produksi kayu,

non kayu dan jasa lingkungan untuk mencapai manfaat

lingkungan sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan

lestari;

3. Meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS);

4. Mendorong peran serta masyarakat;

5. Menjamin

distribusi

manfaat

yang

berkeadilan

dan

berkelanjutan;

6. Memantapkan koordinasi antara pusat dan daerah.

c.

Kondisi Yang Diinginkan.

Pembangunan kehutanan ke depan ditujukan untuk mewujudkan

pengelolaan hutan lestari yang dapat memberikan kesejahteraan

masyarakat yang secara umum tercermin pada kondisi ekologi,

sosial, ekonomi dan kelembagaan. Dengan memperhatikan

kondisi sumberdaya hutan saat ini, kondisi umum yang diinginkan

adalah:

1. Sumberdaya hutan dikelola secara optimal sesuai dengan daya

dukungnya;

2. Ekonomi masyarakat terutama pada masyarakat yang terlibat

dalam pengelolaan sumberdaya hutan meningkat sampai

dengan taraf sejahtera;

(15)

º»¼»¼»½»¼»¾¿» À

o

r

»½Á »

u

n

û½ Ä

6

4. Kewenangan dan tanggungjawab di bidang kehutanan

didelegasikan secara bertahap kepada pemerintah daerah

untuk meningkatkan pelayanan di bidang kehutanan ;

5. Pengelolaan sumberdaya hutan yang optimal didukung

dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(iptek),

sumberdaya

manusia

yang

profesional

dan

sarana/prasarana yang memadai.

d.

Kebijakan, Program dan Kegiatan Pokok.

1. Kebijakan

Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah

sebagaimana di uraikan sebelumnya, Departemen Kehutanan

menetapkan 5 (lima) kebijakan prioritas periode 2005-2009

(Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.456/Menhut-VII/2004),

sebagai berikut:

1) Pemberantasan pencurian kayu di hutan negara dan

perdagangan kayu illegal;

2) Revitalisasi

sektor

kehutanan

khususnya

industri

kehutanan;

3) Rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan;

4) Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar

kawasan hutan;

5) Pemantapan kawasan hutan.

2. Program

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan,

Departemen Kehutanan menetapkan 6 (enam) program

pembangunan kehutanan periode 2005-2009 yang telah

diintegrasikan kedalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009. Program-program

pokok tersebut adalah sebagai berikut :

1) Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri;

2) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya

Hutan;

3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam;

4) Program

Rehabilitasi

dan

Pemulihan

Cadangan

Sumberdaya Alam;

5) Program

Pengembangan

Kapasitas

Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup;

6) Program Peningkatan Akses Informasi Sumberdaya Alam

dan Lingkungan Hidup.

3. Kegiatan pokok

(16)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

ÅÆÇÆÇÆÈÆÇÆÉÊÆ Ë

o

r

ÆÈÌ ÍÆ

u

n

ÎÆÈ ÏÐ Ñ Ò ÓÔ ÕÖ Ô

r

ר

t

×Ù ×Ø

p

Ô

n

ÚÛ ×Ø

u

r

Ü ×Ý

u

ÞÛ ßßÔà ×ß

lo

ààÛ Ø à Ò á ×

n

p

Ô

r

á×à ×

n

àר Ü × Ý

u

Û ßßÔ à×ß â áÔà×

n

n

Ü Ô àÛ×ã ר

p

Ü

o

o

Ü ×Ø

t

×ä × ß×Û Øå

×Ò æÔ

n

y

ÔáÛ ×Ü ×Ø Û Øç

o

r

Õ ×ÙÛ

lo

Ü ×ÙÛ è

lo

Ü ×Ù Û

r

×éר

p

Ô

n

Ú

u

Û×

r

n

Ü ×Ý

u

ê

Ö Ò æÔ

n

àà ×ß×

n

à Õ ×Ù

y

×ä×Ü× ã

p

Ô áßÛ

u

p

Ô

m

Ö Ô

r

×

n

t

×Ùר

p

Ô

n

ÚÛר

u

r

Ü ×Ý

u

ë

Ú Ò æÔ

n

u

ru

n

Ü ×Øà×

n

àì×

n

t

Ô

r

í× á×

p

í

t

u

ר ê

áÒ æÔ

n

àÛ

n

t

Ô

n

s

ÛçÜ ×Ø ß ×

n

àÜ ×í èßר àÜ ×í Ü

o

o

r

áÛ Ø ×ÙÛ áÔ

n

àר Óîïðñèòóñâ ô Ôõ×Ü

s

×ר öàì

n

à á×

s

n

ÔÜ

to

r t

Ô

r

Ü ×Û

t

ß×Û Ø á×ß × Õ

p

Ô

n

ר à ×

n

ר Ûß ß Ô à×ß

lo

ààÛØà

u

n

tu

Ü

o

p

Ô

r

×ÙÛ á ר

p

Ô

n

y

ÔßÔ

s

×Ûר

t

ÛØ á×Ü

p

Û á×

n

×Ü Ôí

u

t

×

n

רê

Ô Ò æÔß×Ü

u

Ü ×Ø

u

p

× Ý× è

u

p

×Ý×

o

p

Ô

r

×ÙÛ è

o

p

Ô

r

×ÙÛ

p

Ô ÕÖÔ

r

ר

t

×ÙרÛß ß Ô à×ß

lo

ààÛ Ø àá×

n

Ûß ß Ô à×

l tr

× áÔë

÷ Ò ð Ô

v

Û ã×ßÛ Ù ×ÙÛ

s

ÔÜ

to

r

Ü Ôíר ×

t

u

n

Üí

u

su

sn

y

× Û Ø á

u

str

Û Ü Ôí

u

t

×

n

רâá Ô

n

à×ØÜ Ô àÛ ×ר

t

p

o

Ü

o

Üר

t

×ä×ß ×Û Øå

× Ò æÔß×Ü

u

Ü ×Øç×ÙÛß Û ã ×ÙÛ

p

Ô

n

Û

n

àÜ× ãר

p

Ôç

r

o

r

Õ ×

n

Ú ÔÛ ØáÛ

u

str

Ü Ôí

u

t

×

n

רê

ÖÒ æÔ

n

à

u

p

×Ý×Ü ×Ø

p

Ôß ×Ü

s

×Ø× ×Ø

p

Ô

n

àÔ

lo

ß××

n

í

u

t

×

n

l

Ô

st

×ä Û

p

×á ×÷ø ø

u

n

Û ãñù Óúúô í×

t

u

n

×ß × Õ áרñù Óúúôú

u

t

×

n

t

ר×Õ ×

n

ê

Ú Ò æÔ

n

à

u

p

×Ý×Ü ×Ø

p

Ô

n

Û Ø àÜ× ãר

p

ro

á

u

ÜÖ

u

Ü ×Ø Ü ×Ý

u

Þ

n

o

n

t

Û ÕÖ Ô

r

ç

o

r

Ô

st p

ro

á

u

Ú

t

Òê

á Ò æÔ

n

àû

p

t

Û Õ×ß Ü ×ØÓó

B

Óáרü ר×ð ÔÖÛ Ù ×ÙÛ

o

Þü ðÒê Ô Ò æÔ

n

ç×ÙÛß Û ã ×ÙÛ

p

ÔÖרà

m

u

n

ר ú òñ

s

Ô

lu

×Ù

m

Û ØÛÕ×ßý õì

t

×

ú×ê

çÒ æÔ

n

ç×ÙÛß Û ã ×ÙÛ

p

ÔÖרà

m

n

u

רíר

t

u

r

×Ü

y

×ã

s

Ô

lu

×Ù÷õì

t

× ú×ê

þ Ò ð Ôí×Ö Ûß Û

t

×ÙÛ á ר Ü

o

n

Ô

s

rv

×ÙÛ

su

ÕÖ Ô

r

á ×Ý× í

u

t

×

n

â áÔ

n

àר Ü Ô àÛ×ã ר

p

o

ÜÜ

o

ר

t

×ä×ß×Û

n

å

× Ò æÔ

n

á

o

ro

n

à ÔçÔÜÛÿÛã

t

×Ù

p

Ôß×Ü

s

ר ×ר ðú ï

p

× á× ×ä Ô ×

l

s

Ô

lu

×Ù ý

õì

t

×ú ×

t

Ô

r

Õ×Ù

u

Ü

r

Ôí×ÖÛ ßÛã×ÙÛ í

u

t

רÕ×

n

àä

o

v

Ô á ר

í

u

t

ר

p

ר

t

×Û Þ

60 % dalam kawasan hutan, 40 %

luar kawasan hutan);

b)

Pengelolaan dan pemanfaatan kawasan konservasi di

200 unit KSA/KPA;

c)

Membentuk 20 unit model Taman Nasional dan dapat

beroperasi;

d)

Penanggulangan kebakaran hutan;

e)

Mengupayakan berfungsinya 282 DAS prioritas secara

optimal, termasuk berfungsinya daerah tangkapan air

dalam melindungi obyek vital (al: waduk, pembangkit

listrik tenaga air);

f)

Mendorong peningkatan pengelolaan jasa lingkungan

melalui pengelolaan hutan wisata.

(17)

o

r

u

n

8

a) Mendorong pengembangan ekonomi masyarakat di

dalam dan sekitar hutan;

b) Peningkatan iklim usaha kecil dan menengah serta

akses masyarakat kepada hutan;

c) Memberikan jaminan akan ketersediaan bahan baku

untuk UKM kehutanan;

d) Melanjutkan upaya pengembangan pemberdayaan

ekonomi

masyarakat

(community

economic

empowerment).

5) Pemantapan kawasan hutan, dengan kegiatan pokok

antara lain :

a) Menfasilitasi terbentuknya unit pengelolaan hutan

KPHP, KPHL dan KPHK;

b) Mengupayakan penyelesaian penunjukan kawasan

hutan;

c) Mendorong penyelesaian penetapan kawasan hutan

pada 30 % luas kawasan hutan yang telah ditata batas;

d) Melakukan koordinasi, sinkronisasi dengan sektor lain

dalam proses penatagunaan kawasan hutan;

e) Mempertahankan keberadaan kawasan hutan yang

ada;

f) Menyediakan kelengkapan informasi SDHA, meliputi al:

potensi penutupan lahan, kayu komersiil dan non

komersiil, potensi non kayu, hidupan liar, jasa

lingkungan dan wisata;

6) Menyediakan data/informasi spatial dan non spatial

kehutanan.

e.

Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan atau GERHAN yang telah

dilaksanakan sejak tahun 2003 merupakan salah satu gerakan

moral yang mengajak semua pihak untuk mengubah pola pikir

(

mind set

) dari kebiasaan menebang pohon menjadi cinta

menanam dan memelihara pohon.

GERHAN merupakan bagian dari sistem pengelolaan hutan dan

lahan, yang ditempatkan pada kerangka Daerah Aliran Sungai

(DAS). Rehabilitasi mengambil posisi untuk mengisi kesenjangan

ketika sistem perlindungan tidak dapat mengambil sistem

budidaya hutan dan lahan, sehingga terjadi deforestrasi dan

degradasi fungsi hutan dan lahan.

(18)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

o

r

u

n

u

p

ro

! "

su

!"

u

"

n

tu

p

n

w

!

u

" # ! ! !

u

$

w

u

%

u

!" "! &

o

r

o

!

n

s

n

r

p

p

' "

!

p

n

t

s

" ()*

s

su

!

n

p

n

! "

t

t

"

n

&( )*$!

p

n

+

t

"

m

,

p

n

y

n

( )*

-Pendapatan

PENDAPATAN DEPARTEMEN KEHUTANAN

.!/

n

t

t

'

u

n

0 1 12

t

! " !

st

& "

p

!

s

"

r

34 .5- ( &

s

.

n

r

6

Bu

" . % "

p

! 7

p

t

n

8 '

u

t

n

5 '

u

n

01 1 2

!'

s

,

s

(

p

(

p

92

6,211,816,700, - sedangkan Pendapatan Negara Bukan

Pajak pada tahun 2008 adalah sebesar Rp1,759,044,517,938,- sehingga terjadi

penurunan

sebesar

Rp1,362,832,701,238

(77,48%).

Penurunan

tersebut

dikarenakan antara lain karena adanya Pendapatan lain-lain yang berupa

Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL sebesar

Rp.1,758,653,223,000,-berupa

escrow

pada tahun 2008, sedangkan pada tahun 2009

escrow

sebesar

Rp394,023,745,582,- diklasifikasikan pada Pendapatan dari Gerakan Nasional

Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL).

Belanja

BELANJA DEPARTEMEN KEHUTANAN

Realisasi belanja Departemen Kehutanan per 31 Desember 2009 sebesar

Rp309,328,265,474,-

atau tercapai 78,45% apabila dibanding dengan

anggarannya sebesar Rp394,296,894,000,-. Sedangkan realisasi belanja pada

tahun 2008 adalah sebesar Rp1,935,247,042,044,- atau tercapai 98,67% apabila

dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp1,961,364,824,000,-. Dengan

demikian terjadi penurunan realisasi belanja pada tahun 2009 dibandingkan

tahun 2008 sebesar R1,625,918,776,570,- (84%).

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan Tahun 2009 merupakan

laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas

pelaporan Departemen Kehutanan seperti satuan kerja dan Dinas Kehutanan

yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan

kepadanya. Laporan Keuangan Departemen Kehutanan disusun berdasarkan

penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja Departemen Kehutanan

Tahun 2009 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar

Rp394,296,894,000,- meliputi:

Satuan kerja pusat/KP sebesar

Rp394,296,894,000,-

Satuan kerja daerah/KD sebesar Rp.

0,-

Satuan kerja tugas pembantuan/TP sebesar Rp.

0,-

Satuan kerja tugas pembantuan/TP sebesar Rp.

(19)

:;<;<;=;<;>? ;@

o

r

;=A B

u

;

n

C;= DE F G H IJ

l

K LM JNH O P

tu

QH RPS T

m

QH UVH

t

NJ

r

WJ

n

u

ru

t

XPQH

y

H U

Y

o

Z

o

[\ ] ^

l

_

y

_`

ab _ ^_

n

]^

l

_

y

_`cd

ro

p

^

n

e ^

f

u

m

l

_`f \

n

^

s

Z\\

w

n

_

n

g _

n

f

u

m

l

_` h _

t

i \

r

Zd Zj jZ kd

l k l l kl l k l l k l

m nm n n jZ of _i _

rt

_

8

-

-

-

-

-

-

-

8

2

0200

Jawa Barat

10

-

-

-

-

-

-

-

10

3

0300

Jawa Tengah

3

-

-

-

-

-

-

-

3

4

0400

D.I. Yogyakarta

2

-

-

-

-

-

-

-

2

5

0500

Jawa Timur

4

-

-

-

-

-

-

-

4

6

0600

NAD

12

-

-

-

-

-

-

-

12

7

0700

Sumatera Utara

15

-

-

-

-

-

-

-

15

8

0800

Sumatera Barat

9

-

-

-

-

-

-

-

9

9

0900

Riau

3

-

-

-

-

-

-

-

3

10

1000

Jambi

2

-

-

-

-

-

-

-

2

11

1100

Sumatera Selatan

5

-

-

-

-

-

-

-

5

12

1200

Lampung

2

-

-

-

-

-

-

-

2

13

1300

Kalimantan Barat

8

-

-

-

-

-

-

-

8

14

1400

Kalimantan

Tengah

11

-

-

-

-

-

-

-

11

15

1500

Kalimantan

Selatan

3

-

-

-

-

-

-

-

3

16

1600

Kalimantan

Timur

2

-

-

-

-

-

-

-

2

17

1700

Sulawesi Utara

11

-

-

-

-

-

-

-

11

18

1800

Sulawesi Tengah

2

-

-

-

-

-

-

-

2

19

1900

Sulawesi Selatan

27

-

-

-

-

-

-

-

27

20

2000

Sulawesi

Tenggara

10

-

-

-

-

-

-

-

10

21

2100

Maluku

11

-

-

-

-

-

-

-

11

22

2200

Bali

7

-

-

-

-

-

-

-

7

23

2300

NTB

11

-

-

-

-

-

-

-

11

24

2400

NTT

18

-

-

-

-

-

-

-

18

25

2500

Papua

15

-

-

-

-

-

-

-

15

26

2600

Bengkulu

7

-

-

-

-

-

-

-

7

27

2800

Maluku Utara

6

-

-

-

-

-

-

-

6

28

2900

Banten

3

-

-

-

-

-

-

-

3

29

3000

Bangka Belitung

2

-

-

-

-

-

-

-

2

30

3100

Gorontalo

6

-

-

-

-

-

-

-

6

31

3200

Kep. Riau

5

-

-

-

-

-

-

-

5

32

3300

Papua Barat

9

-

-

-

-

-

-

-

9

33

3400

Sulawesi Barat

7

-

-

-

-

-

-

-

7

(20)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

pqrqrqsqrqtu qv

o

r

qsw x

u

q

n

yqs z{{ | }

t

}

r

~

n

 ~€ 

‚

ƒ‚}

n

y

~„ … ~†‡ ~€ˆ| ‰‚

ƒ‰†Š~‡„ }

n

y

~„…~†‡~€ˆ|

‹}Œ~†€ „ }

m

p

}

ro

Œ} Š~€~ Š~ކ ‘ ’

B

’ “ “ “ ”•

6, Departemen Kehutanan

juga mengelola dana BA 029 sebesar Rp2,409,377,901,000,-. dan BA 999.03

sebesar Rp620,982,699,000,-.

Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang

terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen

dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Departemen yang

terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan

Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah

Departemen Kehutanan. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan

Negara dan Hibah dan Belanja.

2. Neraca

Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang

berada di bawah Departemen Kehutanan dan disusun melalui SAI.

3. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan

penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis

atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah diproses melalui

SIMAK-BMN.

Jumlah satuan kerja di lingkup Departemen Kehutanan penerima DIPA BA

999.06 adalah 256 satker. Dari jumlah tersebut satker yang telah menyampaikan

laporan barang dan dikonsolidasikan sejumlah 12 satker atau sebesar 5%,

sedangkan yang tidak menyampaikan laporan barang sejumlah 244 satker 95%.

Hal ini disebabkan karena tidak semua satuan kerja memiliki persediaan atau

aset tetap yang berasal dari Belanja Lain-Lain. Rincian satuan kerja tersebut

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Wilayah

No

Kode

Wilayah

Uraian

Wilayah/Propinsi

Jumlah Jenis Kewenangan

Jumlah

Satker

KP

KD

DK

TP

M

TM

M

TM

M

TM

M

TM

1

0100

DKI Jakarta

-

-

-

-

-

-

-

-

-2

0200

Jawa Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

-3

0300

Jawa Tengah

1

-

-

-

-

-

-

-

1

(21)

-–—˜—˜—™—˜—š› —œ

o

r

—™ ž

u

—

n

Ÿ—™  ¡ ¢

£ ¤£ ¤ ¤ ¥¦

w

¦§ ¨

m

u

r

© © © © © © © © ©

6

0600

NAD

1

-

-

-

-

-

-

-

1

7

0700

Sumatera Utara

1

-

-

-

-

-

-

-

1

8

0800

Sumatera Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

-9

0900

Riau

-

-

-

-

-

-

-

-

-10

1000

Jambi

-

-

-

-

-

-

-

-

-11

1100

Sumatera Selatan

-

-

-

-

-

-

-

-

-12

1200

Lampung

-

-

-

-

-

-

-

-

-13

1300

Kalimantan Barat

1

-

-

-

-

-

-

-

1

14

1400

Kalimantan

Tengah

-

-

-

-

-

-

-

-

-15

1500

Kalimantan

Selatan

-

-

-

-

-

-

-

-

-16

1600

Kalimantan

Timur

-

-

-

-

-

-

-

-

-17

1700

Sulawesi Utara

-

-

-

-

-

-

-

-

-18

1800

Sulawesi Tengah

1

-

-

-

-

-

-

-

1

19

1900

Sulawesi Selatan

2

-

-

-

-

-

-

-

2

20

2000

Sulawesi

Tenggara

-

-

-

-

-

-

-

-

-21

2100

Maluku

-

-

-

-

-

-

-

-

-22

2200

Bali

-

-

-

-

-

-

-

-

-23

2300

NTB

-

-

-

-

-

-

-

-

-24

2400

NTT

-

-

-

-

-

-

-

-

-25

2500

Papua

-

-

-

-

-

-

-

-

-26

2600

Bengkulu

1

-

-

-

-

-

-

-

1

27

2800

Maluku Utara

1

-

-

-

-

-

-

-

1

28

2900

Banten

-

-

-

-

-

-

-

-

-29

3000

Bangka Belitung

-

-

-

-

-

-

-

-

-30

3100

Gorontalo

2

-

-

-

-

-

-

-

2

31

3200

Kep. Riau

-

-

-

-

-

-

-

-

-32

3300

Papua Barat

1

-

-

-

-

-

-

-

1

33

3400

Sulawesi Barat

-

-

-

-

-

-

-

-

-Jumlah

12

12

Keterangan:

M = Menyampaikan Laporan Barang

TM = Tidak menyampaikan Laporan Barang

Kebijakan

Akuntansi

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis

akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas

atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari

KUN.

(22)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

ª«¬«¬«­«¬«®¯ «°

o

r

«­± ²

u

«

n

³«­ ´µ ¶ · ¸

r

¹º »º ¼ ½º

n

· º »¾ » º½º ¿À

ru

y

º¾ Á

u

p

º¹º

s

ºº

t

¹¾

p

¸

ro

¿ ¸Âº

n

y

º½ ºÁ º » º

s

¸

t

¹º Ã

t

¾ Ä ·

u

ln

y

º ½¸

w

º ž ·º Ã

t

º

n

p

º Ä ¸

p

m

¸

r

º

t

¾ ½º Ã

s

º º

t

½º » ºÁ º Æ

s

¸º¼º

t

½º » ¹¾Á¸

r

¾Äº ºÁ º ƹ¾½¸º

lu

r

½ºÃ¹º¼¾ÇÈÉÊ

˸

n

y

u

su

n

º

n

¹ºÃ

p

¸

n

y

ºÅ¾º à ÌÇ ÍºÂ

u

n

Î ÏÏ Ð

t

¸ ¿ºÂ Ä ¸

n

ѺÒ

u

p

º ¹º Ó

t

º ùº¼ Ô ½

u

n

t

º

n

s

¾ ˸

m

¸

r

¾Ã

t

ºÂ º

n

ÕÓÔËÖ

y

º ÃÑ

t

¸ ¿ºÂ ¹¾Á¸

t

º × ½ºÃ ¹ ¸

n

Ѻ à ˸

r

ºÁ

u

r

º

n

˸ĸ

r

¾

n

t

ºÂ É

r

o

m

o

ÎØ ͺ Â

n

u

ÎÏÏÙ

t

¸º

t

n

Ñ

n

ÓÁºÃ¹º ¼ Ô ½

u

n

t

º¾

n

s

˸ĸ

r

¾

n

t

ºÂ ºÃÊ

Ú º¿ºÄ

p

¸

n

y

u

su

n

ºÃ Ì ÇÇÌ

t

¸¿ºÂ ¹¾

t

¸

r

º

p

½º à ½º¾¹º  ۽º¾¹ºÂ

p

¸

n

Ѹ

lo

¿º ºÃ ½¸

u

º ÃѺ

n

y

ºÃÑ

s

¸Âº

t

¹¾¿¾

n

ѽ

n

u

ѺÃ

p

¸Ä¸

r

¾Ã

t

º º

n

Ê

˾ Ã

r

s

¾ × Û

p

r

¾¾×

s

n

º½

u

n

t

º

n

s

¾

y

ºÃÑ ¹¾ÑÆ

n

º½º à ¹º ¿º

m

p

¸

su

ºÃ

n

u

y

n

ÌÇ Ú ¸

p

º¼

t

¸

m

¸

n

ǸÂ

u

t

º ú

n

º¹º ¿ºÂÜ

Pendapatan

(1)

Pendapatan

˸¹º×º

n

t

º à º ¹º¿ºÂ

s

¸º

m

u

p

¸

n

¸

r

¾Ä ºº Ã

ÇÈ É

y

º

n

Ñ

ĸ

n

ºÄ·º  ¸½

u

¾Á º » ¹ºÃº ¿º ÃÒº¼¹º¿º

m

p

¸¾Ý¹¸

r

t

ºÂ

u

n

y

º ÃÑ· ¸

rs

º

n

ѽ

u

t

º

n

y

º

n

Ñ

Ä ¸

n

ź ¹¾Âº½

p

¸

m

¸

r

¾ ú Â

t

p

u

s

º Á ¹º

n

t

¾ ¹º ½

p

¸

rlu

¹¾· º Þº¼ ½¸Ä· º ¿¾

o

¿¸Â

p

¸

m

¸

r

¾Ã

t

ºÂ

p

u

s

º

t

Ê

˸

n

¹º

p

ºÁºÃ ¹¾ º ½

u

¾

p

º¹ºº ºÁ

s

½º »¹¾ Á ¸

r

¾ ĺ

p

º¹ºÇÈ ÉÊÔ½º

n

t

u

n

s

¾

p

¸

n

¹º

p

ººÃ

t

¹¾¿º½º ú ½ºÃ

s

· ¸

r

¹º»º ¼ ½º

n

ºßº»·À

to

ru

y

º ¾Á

u

¹¸

n

Ѻ

n

ĸ

m

·

u

½

u

½º Ã

p

¸¸

n

r

¾ ĺ ºÃ ·

ru

to

À ¹º

n

t

¾¹º ½ Ä ¸

n

ÒºÁ º

t

ÅÆ Ä ¿ºÂ

n

¸

to

n

y

º Õ

s

¸

t

¸ ¿ºÂ ¹¾½

o

m

p

¸

n

s

º »¾ ½º à ¹ ¸

n

Ѻ Ã

p

¸

n

Ѹº ¼º

lu

n

ÖÊ˸

n

¹º×ºÁºÃ¹¾ »ºÅ ¾ ½º Ã

s

¸

su

º ¾¹¸

n

Ѻ ÃÅ ¸

n

¾ »

p

¸

n

¹º×º

t

ºÃÊ

Belanja

(2)

Belanja

B

¸ ¿ºÃÅ º º¹º¿ºÂ

s

¸

m

u

º

p

¸

n

Ѹ

lu

º ¼º

n

ÇÈ É

y

º ÃÑ Ä¸

n

ÑÆº

r

n

Ѿ ¸ ½

u

¾Áº » ¹º ú

¿º ÃÒº¼ ¹º ¿ºÄ

p

¸

r

¾Ý¹¸

t

ºÂ

u

n

y

º

n

Ñ ·¸

rs

º

n

ѽ

u

t

º

n

y

º ÃÑ

t

¾ ¹º ½ º ½º à ¹¾×¸

ro

¿¸Â

p

¸Ä ·º Þº¼º

n

n

y

º ½¸Ä· º ¿¾

o

¿¸Â

p

¸Ä¸

r

¾

n

t

ºÂ

p

u

s

ºÊ

t

B

¸ ¿ºÃ ź ¹¾º ½

u

¾

p

º¹º

s

º ºÁ

t

¸

r

Å º¹¾

p

¸

n

Ѹ

lu

º

r

º à ½º» ¹º¼¾ ÇÈ ÉÊ ÇÂ

u

su

s p

¸

n

Ѹ

lu

º¼ºÃ Ä ¸ ¿º ¿Æ¾ · ¸

n

¹ºÂº¼º

p

¸

n

Ѹº ¼º

lu

n

À ¸

p

n

Ѻ ½

u

º

n

· ¸ ¿ºÃÅ º

t

¸

r

ź¹¾

p

º¹º

s

º ºÁ

p

¸

rt

º

n

ÑÑÆ

n

Ñźື ºÃ º

t

º »

p

¸Ñ¸

n

º ¼º

lu

n

t

¸¸·

rs

u

t

¹¾»º  ½ºÃ

o

¸Â

l

Ǻ

n

to

r

˸¿º Þº ú

n

˸· ¸

r

n

¹ºÂ º

r

º ºÃ ɸѺ ¼º ÕÇËËÉÖÊ

B

¸ ¿ºÃ ź ¹¾»ºÅ ¾ ½ºÃ ¹¾

m

u

½º Õ

face

Ö ¿º ׺

o

r

n

½¸

u

º

n

ÑºÃ Ä ¸

n

u

ru

t

½¿º »¾ á ¾ ½º»¾ ¸ ½

o

n

o

Ä ¾ âŸ

n

¾

s

·¸¿ºÃ ź À

s

¸¹ºÃѽºÃ ¹¾ ãºÁ ºÁ ºÃ º

t

º» ̺ ×

o

r

º à Ǹ

u

º ÃѺ

n

À·¸ ¿º

n

Å º¹¾ »ºÅ ¾½º ÃÄ ¸

t

u

ru

n

½¿º »¾á ¾½º »¾

o

r

Ѻ þ»º »¾¹ºÃá

u

n

Ñ»¾Ê

Aset

(3)

Aset

Ô¸

s

t

º¹º¿º Â

su

m

· ¸

r

¹º

y

º ¸½

o

Ä ¾

n

o

y

º

n

Ñ ¹¾½º

u

s

º¾ ¹º Ãâ ºÁ º

u

¹¾Ä ¾¿¾ ½¾

o

l

¸Â

p

¸Ä¸

r

¾

n

t

ºÂ

s

¸·ºÑº ¾ º ½¾·ºÁ ¹º ¼¾

p

¸

r

¾ »¾àº

t

ĺ»º ¿º ¿ Æ ¹º à ¹º¼¾ Ä º

n

º Ä ºÃẠºÁ ¸½

o

n

o

Ä ¾ ¹ºÃ ⺠Áº

u

so

s

¾ º

l

¹¾ Ä º »º ¹¸

p

º à ¹¾Âº¼º

p

½º à ¹º

p

ºÁ ¹¾×¸

ro

¿ ¸Â À ·º ¾ ½

o

¿¸Â

p

¸Ä¸

r

¾

n

t

ºÂĺÆ

p

u

n

o

¿ ¸Â ĺ»º¼º

y

½ºÁÀ

s

¸

rt

º¹º ׺Á ¹¾Æ½

u

r

¹º ¿º Ä

s

º Á

u

º

n

u

º ÃÑÀ

t

¸

r

Ä º »

u

½

su

Ä ·¸

r

¹ºÞº

n

o

n

Û½¸

u

ºÃѺ

n

y

ºÃÑ ¹¾

p

¸

rlu

½ºÃ

u

n

tu

½

p

¸

n

y

¸¹¾ ºº à Šº»º · ºÑ¾ Ä º »

y

º ¼º ½º Á

u

m

u

m

¹º

n

su

Ä · ¸

r

ÛÄ ·¸

su

r

¹ºÞº

y

º ÃÑ ¹¾×¸ ¿¾Âº ¼º½º ¼ ¸

n

ºº ¿º»ºÃ

s

¸Å º ¼ºÂ¹º

n

·

u

¹ºÞºÊÚ º¿º Ä

p

¸

n

Ѹ

rt

¾º

n

º »¸

t

¾

n

¾

t

¾ ¹º½

t

¸

r

Ä º »

u

½

su

Ä ·¸

r

¹ºÞº º ¿ºÄ

s

¸

p

¸¾

rt

Â

u

t

º

n

À ½¸½ºÞºº à ¹¾ ¹º»º¼ ¿º

u

t

À ¹º à ½ºÃ ¹

u

n

Ѻ

n

p

¸

rt

º Ä· ºÃѺÊ

n

Ô

s

¸

t

¹¾ º ½

u

¾

p

º ¹º

s

ºº

t

¹¾Á¸

r

¾Ä ººÁ º

u

p

º ¹ºº ºÁ

s

 º ½

½¸

p

¸Ä¾¿¾½ºÃ· ¸¾Ã ¹ºÂÊ

rp

(23)

åæçæçæèæçæéê æë

o

r

æèì í

u

æ

n

îæè ïð ñ

Aset Lancar

a. Aset Lancar

ò

s

ó

t

ô õ

n

öõ÷ øó

n

öõù

u

p

ùõúû õü

s

óõ÷õ

t

ùõ ú

y

õ

n

ý ûþ ÿõ÷õ

p

ùõ ü

s

óýó

r

õ

u

n

tu

ù

ûþ÷ óõþ úõúþùõü ûþ

p

õùõþ õõ ûþø þþ ùþ ù

tu

n

u

ûþõ ûõõø

w

õù

tu

ûõ

u

óõú

u

õ

n

s

óõù

t

õ üýý õ

p

óõõü

r

o

ò

s

ó

t

õ

n

öõ÷ þ üþ

t

ó

r

ûþ÷ þ ûõ÷ þ ùõú

p

þ

t

õ üýû õü

p

ó

rs

óûþ õõ

n

õú ûþ úõþùõ ü ûþ

n

ó

r

õ öõ ûó

n

ýõ

n

øóýý

n

n

õ ùõü

n

þõþ

n

o

ø þ üõ õ ú û õõ

m

ó

n

tu

ù

v

õ

t

õõ úþüýûþ úõþ ùõ üûþ

n

óõöõ

r

ûó

n

ýõ

n

øó

n

ýýõ ùõü

n

ù

u

rs t

ó

n

ýõÿ

B

p

õû õ

t

õü ýýõ

n

ó

r

õö õ

þ

t

õ

n

ýûþ

n

y

õõùõüû õõ

m

n

ó

r

õö õøó

n

u

ru

t n

þõþ

y

õü ý

t

þ ø

u

l

ó

r

û õúõ÷ ùõ

n

ÿ õù

y

õ üý

t

óõÿûþùó

lu

õ÷ùõü

su

r

õ ùó

p

u

tu

s

õü

p

ó

n

õýþÿõ ü

n

y

õ

õýþ ÿ õü ó

n

u

õõü ò

n

ýú

u

r

õ ü ò ûõ

n

t

õ

u

tu

n

n

G

õ ü

t

þ

u

ýþ

G

y

õ üý õ ùõü õ

u

ÿ

t

ó

m

p

o

û

u

õ ó

l

õú

u

õ

n

s

ó

t

óõ ÿ

t

õ üýý õ

n

ó

r

õöõ ûþ úõþùõ ü

s

óõ ýõþõýþ õ ü õü öõ÷ò

G

ó

rs

óûþ õõ ü õûõõ ÿ õúó

t

õüö õ÷ û õõø óù

tu

n

õ

r

õü ý õõ

u

p

ó

rl

ó

n

ý ùõõ

n

y

õ üý ûþøõù

su

ûùõ ü

u

n

tu

ù ø ó

n

û

u

ù

u

n

ý ùóýþ õõ

n

o

p

ó

r

õúþ

n

õ

p

ó

m

ó

r

þü

t

õÿ

û õü õ÷õ

n

ý õ

r

õüý

y

õ

n

ý ûþøõù

su

û ùõü

u

n

tu

ù ûþ

u

õ ûõ

n

õ

t

õ ûþúó

r

õ ÿùõ ü û õõø

r

õ

n

ýùõ

p

óõõ üõ

n

ùó

p

õûõøõú

y

õ÷õ ùõ

t

ó

rs

óûþ õõ ü ûþöõõ

t

ûþ

n

ó

r

õöõó

r

û õúõ÷ùõ ü

-

ÿõ÷ýõ

p

ó øóþõü

t

ó

r

õ ùÿþ

r

õõþõûþó

ro

ó ÿûó

n

ýõ ü

p

ó øó

l

þ õ ü

-

ÿ õ÷ýõ

st

õ üûõ÷õ

p

õþõûþ

p

ó

ro

óÿûóýõ

n

n

m

ó

m

p

ro

û

u

ù

s

þó

s

n

ûþ÷ þ

-

ÿ õ÷ýõ

w

õõ÷ õõ óþø õ úþ

st

n

þõþ

p

ó

n

u

õõ ü

n

y

õ õõþõ ûþ

p

ó

ro

l

óÿ

ûó

n

ýõ

n

öõ÷õ õþ ü

n

y

õ

s

óó

p

rt

þû

o

n

õúþ

r

õø

p

õ

s

õü

Aset Tetap

b. Aset Tetap

ò

s

ó

t t

ó

t

õ ø ó

n

öõù

u

p

s

óÿ

ru

lu

õúó

t y

õ üý ûþ ø õ

n

õõùõ ü

o

óÿ

p

ó øó

r

þ

n

t

õÿ øõ

p

u

n

u

n

tu

ùùó

p

ó

n

t

þ üý õü

p

u

þù

y

õ üýø ó

m

p

u

n

y

õþøõúõøõ ü õõ

l

óþ ÿ û õ÷ þ

s

õ

u

t

õÿ

u

n

ò

s

ó

t t

ó

t

õ ûþõùõü

o

r

p

õ ûõ

n

ó

r

õ öõ ùóó

m

ó

n

t

þ õ

r

n

n

óýõ÷õ

l

ó øõ ýõ

p

ó

r

ó

s

ó øó

r

ó

r

û õúõ

r

ùõ üÿõ÷ ý õ

p

ó

ro

ó ÿõ ü

ó

n

ýõ ù

u

õ

n

õúó

t t

ó

t

õ

y

õ üý

p

ó

ro

ó ÿõ ü

n

y

õ

s

óõù

t

õü ýýõ

õü

u

õ÷ þ

ûþ û õúõ÷ùõü

p

õûõ

n

þõþ

s

õ

tu

õüø þ üþø

u

m

ùõþ

t

õþúõ úþ

y

õþ

u

õ ó

n

ýó

lu

õ÷õ ü

u

ù

tu

n

p

ó

r s

õ

u

õ

n

p

ó

r

õõ

t

õüûõ

n

øó

s

þ üû õ

n

p

ó

r

õõ

t

õ

n

o

õ ÿ

r

õý õ

y

õüý

n

þõþ ü

y

õ õø õ

s

ûó

n

ý õ

n

õõ

u

óþ ÿ û õ÷ þ

p

t

þýõ

r

õ

u

s r

þ

u

ru

p

þõÿ ûõ ü

ó

n

ýó

lu

õ÷õ ü

u

n

tu

ù ýóû

u

n

ý û õ

n

õ

n

ý

n

õ ü

y

õüý

n

þõþü

y

õ

s

õø õ ûó

n

ý õ

n

õ

t

õ óþÿûõ÷ þ

p

s

ó

p

u

lu

ÿ

t

õ

p

þ õ ÿ

ru

ö ó

n

ýó

lu

õ÷õ ü

y

õ üý

t

þûõ ù

t

óöõù

r

u

p

ûõõø õ

t

õ úõ

n

n

þõþ øþüþ ø

m

ùõþõþúõúþ

t

ó

rs

ó

u

t

ûþ õõ ú ûþ

p

ó

r

õù

u

ùõ

n

s

óõý õþ þõõ ùóö

u

õþ

p

(24)

Laporan Keuangan Departemen Kehutanan BA 999.06 Tahun 2009 (Audited)

! "

o

r

# $

u

n

% &' (

Aset Lainnya

d. Aset Lainnya

)

s

*

t

+, -.

n

y

,, /,0, 1 , 2*

t p

**

m

-.

r

t

,1

s

*0,-. ,2*

t

0, . 3, 4 5 -.

v

*

st

, 2- 6,

n

78,

p

,. 6,

n

75 /, . , 2*

t t

*

t

,

p

9 :*

r

;,2

u

8 /, 0,; )*

s

t

+, -.

n

y

, ,/,0, 1 :,7-1,

n

<*

n

6, 0,.

u

)

n

72

u

r

,

n

=: <)>5:, 7 -1, .:,.

t

tu

n

u

G

,

n

t

-?

u

7 -=:

G

?>

y

, . 76 ,@

u

1

t

*

m

p

o

0* A -1 /, 4-

s

,@

u

t

,1

u

n

5 B*;-@

r

, ,

n

/*

n

7,. <-1,8 B*

t

- 7, 5 C ,

n

,

y

,.7 C-A,

t

,2-<*

n

77D

n

, ,.

n

y

,5)

s

*

t

:, 8

B

*

rw

u

6D/5/, .)

s

*

t

+, -

n

E 0, -

n

9

:<) ;*

n

77,;A ,48,. 6

u

;0,1

y

,.7 /,

p

,@ /-@*

r

-;, /,4 -

p

*

n

6

u

, 0,. , 2*

t

p

*;*

r

-

n

t

,1

s

*3,4 , , . 72

u

r

, . 8*

p

, /,

p

*7,F, -

p

*;*

r

-.,1

t

y

,. 7 / . 0,

-s

* A*

s

, 4

n

- 0, -

o

n

;-., 0 /, 4 - 8

o

n

tr

,8GA*

r

-

t

, , 3, 4 ,

p

*

n

6

u

, 0,. , 2*

t y

,.7 A *

rs

,. 7 8

u

t

,.

s

*

t

*

l

, 1/ -8

u

r

,.7-/*

n

7,

n

,. 7 2

u

r

,

n

y

,.7

t

*0,1/-A, H, 4

o

l

* 1

p

*7,F,-8*8, 2

n

*7,4 ,,

t

, D/,I

t

, 4

s

, 0/

o

t

,7- 1,

n

p

*

n

6 D, 0,

n

,

n

72

u

r

,

n

9

:

G

? ;*

ru

p

,8,

n

su

,

tu

p

*

s

ro

s y

,.7 / -0, 8

u

8,

n

t

*1, /,J

r

A*

n

/, 1 ,4,G

p

*7,F,- *7*

n

r

- A

u

8,. A *

n

/,1, 4 , /*

n

7, .

tu

6D,

n

u

n

tu

8 ;*

n

u

n

tu

t

p

*

n

77,

n

t

-,

n

,@,2

su

,

tu

8*

ru

7-,.

y

,.7/-/*

r

-

t

,* 1

o

l

n

*7,4,* A , 7,-

s

, 8-A,@ 0,.72

u

n

7 ,,D

t

p

u

n

t

- /, 8 0, . 72

u

n

7 /, 4 -

su

,@

u

p

*

r

A

u

,

t

, .

y

, . 7 ;*0,

n

77, 4

1

u

8

u

m

y

, . 7 /- 0, 8

u

8,.

o

0*1 A */, 1, 4,G

n

*7,F, -

p

t

*

rs

*A

u

t

,

t

,D 8*0,0,-,

n

/, 0,;

p

* 0, 8

s

, .,,

n

tu

7, 2

n

y

,9

:<) /,. :

G

?

y

,.7 , 8, . 6,@

u

1

t

*

o

p

m

0* A -1 /,

r

- K L =/

u

, A*0, 2> A

u

0,

n

s

*

t

* 0, 1

t

,

n

7 7, 0

n

*

r

, 3,/ -

s

,6-8, .

s

* A , 7,-, 2*

t

0, -.

n

y

,9

B *;-@, ,

r

n

/*

n

7,

n

p

- 1, 8 8*

t

-7, ;*, 8, .

ru

p

p

*

r

6, .6-, . , .

t

, 4 , /

u

,

p

- 1,8 ,@,D 0*A -1

y

,

n

7 ;*

m

p

u

n

y

, - 8

o

;-@

m

*

n

u

tu

n

8 ;*0, 8

s

,. , 8, . 8*7-,@,

n

y

, . 7 /- 8*

n

/,0- 8,. A*

rs

,;, /*

n

7, . ;*

n

7 7D,8, .

n

, 2*

t

/,

n

G,

t

,D 1, 8

u

s

, 1,

y

,

n

7/-;- 0- 8-9

C ,.,

y

,.7 C -A,

t

, 2- <*

n

77 D

n

, ,,

n

n

y

;*

ru

p

, 8,

n

8,2 ,@, D /,.,

y

,.7

,0M 8, 2-.,

y

1,.

y

,, 8,. /-;,.I , ,

t

8,.

u

8

tu

n

;*

m

A -, H,-8* 7 -,@, .

t

*

r

*

t

n

tu

s

*

p

*

rt

-8,2A*

s

-

p

*

rw

, 8- 0,.?N/ -,4

lu

n

*7*

r

-5

r

* 8*

n

-.7/, .,

r

* A

o

-2, 2-5/,

n

/,. ,

m

o

r

,

to

r

-

u

m

O-,2/, .O,

n

7 74

o

*) 3*1C ,4, 0,;

u

ss

= O)C> 9

)

s

*

t

:,8

B

*

rw

u

6 D / ;*,8,.

p

ru

, 2*

t y

,.7 /,J,

t

/ -- /*

n

t

-I - 8, 2- /, .

t

-/, 8

;*

m

p

u

n

y

, -

w

u

6D/ I-

s

-8

s

*

rt

, / -;-0 -8-

u

n

tu

8 /- 7

u

n

,8,. /, 0,

m

;*

n

7 1, 2- 08, . A ,4 ,

n

7 ,

t

,D 6 ,2, ,

t

, D /- 7D

n

, 8,

n

u

n

tu

8

tu

6 D,. 0,-

n

n

y

,

t

*

r

;,2

u

8 1,8 ,

t

, 2 8*8, H, ,. -.

t

*0*8, 09

tu

)

s

*

t

:,8

B

*

rw

u

6D/ ;* 0 -J

u

t

-so

I, 4 *

tw

8

o

m

p

u

t

*

r

P 0- 2*-

n

s

/,

n

franchise

P 1,8 3-J,

t

=

copyright

>5

p

,@*

n

5

goodwill

5 /, . 1, 8 0, -.

n

y

, 5 1, 2- 0 8, 6 -,.G

p

*

n

*0 -

t

-,.

y

,. 7 ;*

m

A *

r

-8,

n

;,. I ,,

t

6,

n

78,

p

,

n

6, . 79

)*

s

t

+, -. E 0,-

n

;*

p

,8,.

ru

, 2*

t

0, -.,

n

y

y

,.7

t

-/, 8/,J,@/ -8,

t

*7M

r

-8, .8* /, 0,; : <)5 :, 7 -1, .:

G

?5 B*;-@

r

,,

n

/*7,

n

n

<-1, 8B*

t

- 7, 5 ;,D

p

u

n

C,

n

,

y

, . 7 C -A,

t

, 2- <*

n

7 7D

n

,, .

n

,9

y

)

s

*

t

0,-

n

E 0,-

n

/,

p

,@ A*

ru

p

, ,2*

t t

*

t

,

p

p

*;*

r

-

n

t

,1

y

,. 7/-1*

n

t

-8, ./,4-

p

*

n

77D

n

, ,., 8

t

-I

p

*;*

r

-

n

t

,19
(25)

QRSRSRTRSRUV RW

o

r

RTX Y

u

R

n

ZRT [\ ]

Kewajiban

Ekuitas Dana

(4)

Kewajiban

^_

w

`a bc `d `e `f`g

u

t

`

n

h

y

`dh

t

bi c

u

l

e`j b

p

_

r

bk

t

bl ` i `k` f `fm

y

`dh

p

_

n

y

_f_

s

` b`d

n

y

` i _

n

h `nbc`o n` d `f b` d

r

n_

lu

`

r su

c_

m

r

e`p` _n

o

n

o

i b

p

_ i _

r

b

n

t

`gq r` f`i n

o

n

t

_n

s p

_ i_b d

r

`g `

t

s

n

n_

w

`a bc ` d

m

t

n

u

u

l

`

n

t

` j` f`b d

n`j_

n

`

p

_

n

h hm

n

`` d

su

m

c _

r p

_i c b `p``

n

p

bda `i `

n

e` j b i `k

y

`j `n`os

l

_ i c`h` n_

u

`dh `ds_

n

t

bo`k

p

_i _

r

bd

t

`g ` df `bs

n

`o`mf_

m

c `h`bd

t

_

rn

` kbu

n

`fq^_

w

`a bc ` d

p

_ i _

r

b

n

t

`gam h `_

t

r

a`ebn` j_

n

`_

p

r

bn`o` de_h`

n

p

n

_ h `l `b

y

` dh c_n_

r

a`` e`

p

p

_ i _

r

b

n

t

`gq v_

t

b`w n_

w

`a bc`d e `w`

t

ebw`n

s

`n`d i_

n

u

ru

t

g

u

n

u

m

s

_c `h ` b

n

o

n

s

_n

u

_b

s

n

e `

r

b n

o

n

tr

`n

y

` dh i _

n

h bn`o `o`m

p

_

r

``d

r

tu

p

_

ru

n

e `

n

h x

u

n

e`

n

h ` dq

^_

w

`a bc `d

p

_ i_

r

b d

t

`gebnf`kbybn`kbn`dn_e` f`in_

w

`a bc`da `

n

hn`

p

_

n

e_ne`d n_

w

`a bc`da `hn`

n

p

` da `dhq

a.

^ _

w

`a bc`dz`dhn`{_

n

e_n

vm`o

u

n_` abc `d

w

ebnf`kby bn`kbn`d

s

_ c `h `b n_

w

`a b c `d a` dhn`

p

_

n

e_n a bn` e bg`j `

p

n` d

u

n

tu

n

e bc`p`

r

`o`ma`o

u

g

t

_

m

p

o

e `f `

m

w

`n

tu

e

u

`c_f` kc

u

f`

n

s

_

t

_ f `g

t

`

n

h h `f

p

_f`

p

o

r

`

n

q

^ _

w

`a bc`d a `dhn`

p

_

n

e_n i_f bw

u

t

b |

t

` dh ^_

p

` e` {bg `n ^_

t

bh `s |

t

`dh {_

r

g b

tu

n

h `d }bg `n ^ _

t

bh` ~{ }^s

B

`hb` d €`dt`j |

t

` dh z` dhn` {`da `

n

hs |

t

`dh

Bu

n

h `~

accrued interest

e `d|

t

`

n

hz`

n

hn`{_

n

e_n€`b

n

n

y

`q

b.

^ _

w

`a bc`dz`dhn`{`

n

a `h

n

^ _

w

`a bc`d ebnf`kbybn`kbn`d

s

_ c `h `b n_

w

`a bc`d a `dhn`

p

`

n

a` dh abn` e bg`j `

p

n`d

u

n

tu

n ebc `p`j `o`m a`og

u

t

_

m

p

o

e `f`i

w

`n

tu

f_ c bg e `j b e

u

`

c _f`k c

u

f `d

s

_

t

_f `g

t

`

n

hh`f _f `w

p

o

r

`dq ^_

w

`a bc` d ebt`o`

t s

_ c_

s

`j

n

b f`b

n

o

ibd `fs

y

`bo

u

s

_c_

s

`j

n

bf `bn_

w

`a bc`d

p

_i _

r

bd

t

`g

p

`e`

s

``o

p

_

rt

`i `n` fb

tr

`d

s

`n

s

bc_

r

f `dhk

u

n

hq

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/ Menhut-I I / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/ Menhut-I I / 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Sebaran SDM Lingkup Kehutanan Provinsi Papua serta UPT Departemen Kehutanan berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada Gambar V.1 dan Tabel V.1 berikut. Sebaran SDM

2009, Departemen Kehutanan, akan mengadakan Pelelangan Umum dengan Proses Prakualifikasiuntuk pekerjaan :2. Adapunpersyaratan peserta antara

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Kegiatan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan DI PA Satker Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan Departemen Kehutanan Tahun

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/ Menhut-I I / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Kegiatan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan DI PA Satker Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan Departemen Kehutanan Tahun

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional KORPRI dan dengan seluruh Ketua Unit Nasional KORPRI Departemen dan Lembaga Non Departemen