• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KE SAWAH

(Karya Seni Lukis)

Tulisan ini untuk mediskripsikan karya seni lukis yang dipamerkan pada Pameran Nasional bertajuk “DIVERSITY IN HARMONI” , Taman Budaya

Yogyakarta pada tanggal 26 April – 12 Mei 2002

Oleh:

Drs. Djoko Maruto

NIP : 131411086 ( lama)

19520607 198403 1 001 ( baru )

Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta

(2)

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pameran

Pameran Diversity in Harmoni yang dilaksankan oleh Taman Budaya Yogyakarta mendapat dukungan dari berbagai pihak antara lain: Sekretaris Negara RI; Dirut Bank BRI; Bank Mandiri; Dirut Telkom; Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata; Kadin Pusat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam dukungannya Bambang Kesawa dari Sekretaris Negara RI mengatakan bahwa: Saya merasa bangga bahwa seniman-seniman Indonesia khususnya dengan aneka ragam latar belakang dan kepribadiannya dapat menunjukkan kekayaan dan keragaman daya cipta bangsa Indonesia. Karya-karya mereka adalah tumpahan cipta, rasa, dan karsa mereka. Kita adalah orang yang memperoleh nikmat dari jerih payah mereka.

Sedangkan direktu utama BRI menyambut baik setiap usaha masyarakat dalam menigkatkan dan membudayakan ekonimmi rakyat, selanjutnya dikatakan, karya seni lukis adalah merupakan bagian potensial dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini terbukti banyak karya seni lukis telah menjadi komoditi expor.

Omar S. Anwar dari Bank Mandiri, mendukung pameran ini karena menurutnya pameran seni lukis , sangat tepat sebagai wahana penyambung dan pengikat sinergi antar dunia seni khusunya seni lukis dan khusunya dunia usaha.

Sedangkan dari dirut telkom mengharapkan pameran lukisan ini dapat meningkatkan minat para pelukis untuk terus berkarya dan berusaha dalam rangka peningkatan ekonomi melalui karya lukis.

(3)

2. Tempat Waktu Peserta

Pameran dilaksanakan di taman budaya yogyakarta, tanggal 26 April sampai dengan 12 Mei 2002 dibuka umum dari pagi sampai malam.

Seratus lebih pelukis mengikuti pameran ini , mereka adalah penghasil tanda yang mencoba menawarkan sejuta rupa dan wacana. Mulai dari Affandi, Nasyah Jamir, Barli, Popo Iskandar, Tejo Suminar, Joko Pekik , Sulebar Sukarnan, Subroto SM, Joko Maruto , Saiful Adnan, dan masih banyak lagi.

II. KAJIAN TEORI

1. Seni Lukis Dekoratif

Soedarso Sp. (1987:63) menyebut seni lukis dekoratif sebagai suatu gaya seni lukis,dan mengatakan bahwa orang-orang Indonesia mempunyai kecenderungan untuk melukis secara dekoratif. Definisi seni lukis dekoratif menurut Kusnadi (1976:29) adalah “Seni lukis yang menstilir segala bentuk-bentuk menjadi elemen luas dengan memberikan warna-warna juga sebagai unsur luas”. Jadi seni lukis dekoratif menggunakan penggayaan bentuk(stilirisasi) dan penggunaan warna untuk menciptakan keindahan. Stilirisasi menurut Soedarso Sp.(2006:82) adalah pengubahan bentuk-bentuk di alam dalam seni untuk disesuaikan dengan suatu bentuk artistik atau gaya tertentu seperti yang banyak terdapat dalam seni hias atau ornamentik. Stirilisasi disebut juga penggayaan yang berasal dari bahasa Inggris “Stylezation” dalam bahasa Belanda “stileren” atau “Styleren “.

Menurut glosarium http: //www.ackland.org, pengertian bentuk digayakan (stylized) adalah “Simplified or exaggerated visual form which

(4)

apabila stilirisasi masih berurusan dengan bentuk dasar yang diubah, deformasi sudah tidak lagi mengesankan bentuk dasar tersebut.(Soedars, 2006:82). Definisi lain tentang deformasi(deformation) yang disebutkan dalam kamus http://www.thefreedictionary.com adalah “an alteration of shape as by pressure or stress”. Atau “the shape that result from such a alternation”. Deformasi adalah tindakan mengubah bentuk, karena tekana atau ketegangan, atau bentuk yang dihasilkan dari pengubahan bentuk itu. Deformasi misalnya dapat menimbulkan makna keterasingan, misalnya pada karya Giacomessi, Man Pointing „(Feldman, 1976:7). 2. Unsur-Unsur Bentuk dan Kaidah-Kaidah Komposisi.

Dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu irama, keselarasan, gerak atau pola (Malins, 1980:9). Karya seni lukis yang dapat dikatakan sebgai susunan warna pada bidang datar, secara langsung dapat merangsang perasaan, tanpa terganggu oleh gambaaran visual dunia eksternal atau konsep-konesep logis. Seperti halnya dalam penikmatan musik seorang tidak perlu memahami liriknya(Read, 1968)

Bentuk dimaksudkan sebagai totalitas karya seni rupa, yaitu organisasi (desain) dari semua unsur yang membentuk karya seni rupa. Unsur-unsur bentuk(elements of form)juga disebut alat visual(visual device), misalnya garis, bidang, warna, tekstur gelap terang. Cara menggunakan unsur-unsur tersebut menentukan penampilan final suatu karya seni rupa. Cara untuk menyusun unsur-unsur tersebut disebut prinsip-prinsip penyesuaian, misalnya keseimbangan, harmoni variasi warna dan kesatuan. Unsur-unsur bentuk dan prinsip-prinsip penyesuaiannya dapat disebut sebagai satu bahasa dasar(basic grammer) Seni Rupa (Malins, 1980:9).

a. Unsur-unsur Bentuk.

Unsur-unsur bentuk meliputi garis bentuk masa dan volume, ruang, gelap terang, warna dan tekstur. Unsur-unsur bentuk masing-masing memiliki dimensi dan kualitas khas.

(5)

Dalam karya seni rupa unsur-unsur tersebut disusun menjadi desain atau komposisi berdasarkan prinsip-prinsip seperti proporsi, keseimbangan, kesatuan, variasi, warna, penekanan serta gerak.

1). Proporsi

Proporsi adalah hubungan ukuran antar bagian dalam suatu keseluruhan. Sebagai contoh, perbandingan ukuran pada tubuh manusia, yang menghubungkan kepala dengan tinggi badan, lebar pundak, dan panjang torso. Proporsi digunakan untuk menciptakan keteraturan dan sering ditetapkan untuk membentuk standar keindahan dan kesempurnaan, misalnya proporsi manusia pada zaman Yunani klasik dan kemudian oada masa Renaisans.

Seniman cenderung menggunakan ukuran-ukuran yang tampak seimbang, mirip dan berhubungan dengan perbandingan. Penempatan yang dapat memerlukan pertimbangan pribadi, karena tidak ada rumus untuk menetapkan ukuran yang “benar” atau proporsi yang “tepat”(Ockvirk, 1962:30-31).

2). Keseimbangan

Keseimbangan adalah ekuilibrium diantara bagian-bagian dari suatu komposisi. Keseimbangan dapat dicapai dengan dua cara, yaitu simetri dan asimetri. Keseimbangan dapat dihasilkan melalui warna dan gelap terang yang membuat bagian-bagian tertentu lebih berat, selaras dengan bagian-bagian yang lain. Dalam lukisan, bidang kecil berwarna gelap tampak sama beratnya dengan bidang luas berwarna terang(Jones,1992:25-26).

Dalam komposisi keseimbangan dicapai berdasarkan pertimbangan visual. Dengan kata lain, keseimbangan disini merupakan keseimbangan optik yang dapat dirasakan diantara bagian-bagian dalam karya seni rupa. Keseimbangan ditentukan oleh faktor-fakktor seperti penampilan, ukuran, proporsi, kualitas dan arah dari bagian-bagian tersebut(Ockvirk, 1962:23)

3). Kesatuan

(6)

memberikan keseimbangan yang selaras antara bagian-bagian dan keseluruhan. Kesatuan dapat dicapai dengan berbagai cara, misalnya dengan pengulangan penyusunan bentuk secara monotone atau dengan pengulangan bentuk(shape), warna, dan arah gerak. Kesatuan sering dihasilkan dengan mengurangi peranan bagian-bagian demi tercapainya konsep keseluruhan yang lebih besar.

Penggunaan repetisi untuk mencapai kesatuan. Selain itu kesatuan juga dapat dicapai dengan menempatkan bentuk-bentuk secara berdekatan, dan kesatuan akan menjadi bertambah kuat jika disertai dengan repetisi.

4). Variasi

Variasi berarti keragaman dalam penggunaan unsur-unsur bentuk. Kombinasi berbagai macam bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang dapat menghasilkan variasi, tanpa mengurangi kesatuan.

Kesatuan dalam komposisi ditentukan oleh keseimbangan antara harmoni dan variasi. Harmoni dicapai melalui repetisi dan irama, sedangkan variasi melalui perbedaan dan perubahan. Harmoni mengikat bagian-bagian dalam kesatuan, sedangkan variasi menambah daya tarik pada keseluruhan bentuk atau komposisi. Tanpa variasi, komposisi menjadi statis atau tidak memiliki vitalitas(Ockvirl, 1962:21).

5). Irama

Irama dapat diciptakan dengan pola repetisi, untuk mengesankan gerak. Irama dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam irama, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.(Fichner-Rathus 2008:239).

(7)

III. MOTIVASI PENCIPTAAN

Perbedaan mestinya diterima sebagai karunia. Tidak jarang keragaman tersebut melahirkan bentang dua extrim yang bersebarangan. Namun berbagai keragaman tersebut muncul suatu harmoni yang dapat menyeimbangkan pemahaman betapa pentingnya perbedaan dan keragaman di pahami sebagai sumber penciptaan kehidupan yang penuh kedamaian dan keharmonisan.

Hal semacam ini bisa diawali dari, kehidupan lapisan masyarakat yang paling kecil. Kali ini saya memamerkan lukisan berjudul kesawah.

Lukisan ini menggambarkan salah satu kehidupan masyarakat petani yang setia pada pekerjaannya, meskipun penghasilan yang di dapatkan tidak seperti pada profesi lain. Dan bahkan berseberangan. Namun petani sejati melakukan tugas profesinya dengan penuh keyakinan, kesetiaan, dan menyadari akan konsekuensinya.

Dari ketulusan, kesungguhan, dan kecintaan inilah saya termotivasi untuk mengapresiasikan kedalam lukisan yang berjudul “Ke Sawah”.

IV. VISUALISASI KARYA

Judul Lukisan “Ke Sawah” menggambarkan kehidupan masyarakat petani yang mempunyai tujuan yang sama, meskipun masing – masing mempunyai tugas yang berbeeda beda, ada yang membajak, menanam padi, menebar bibit dan sebagainya, berbeda-beda namun tetap harmonis.

(8)

Penggunaan warna-warna cederung kebijakan memberikan gambaran suasana sejuk. Yang mendukung tema sawah. Pohon dan tumbuhan yaang berserakan tumbuh disetiap jengkal tanah menggambarkan kesuburan. Semua elemmen yang ada, saling mendukung tema, disusun secara harmonis dan dinamis.

Teknik yang digunakan meliputi : Brush Stroke, Pallete Mess, dan Opaque dengan tujuan melahirkan bentuk dan warna yang artistik dengann penyelesaiinya digarap secara detail. Detail disini untuk menciptakan daya tarik sebuah lukisan dan menciptakan vibrasi dalam karya. Petak – petak tanah dalam lukisan selain menggambarkan dinamika juga memberikan variasi lebih pada bagian tanah sebagai bentuk penyelarasan dengan pohon – pohon yang terdiri dari tumpukan titik – titik dan garis .

Judul : Kaliurang

Media : Cat Minyak pada Kanvas Ukuran : 80 x 100cm

(9)

DAFTAR PUSTAKA.

Feldman, Edmun Burke. (1967), Art as Image and Idea. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc. Fichner-Rathus, Foundations of Art and Design, Thomson wadsword,2008: P 773.

Kusnadi (1976), Warta Budaya. Dit.Jen. Kebudayaan Deprtemen P dan K No.l dan ll th.l, 1976.

Malins, Frederich (1980), Understanding Painting. The Elements of Composition. New Jersey: Prentice-Hall.

Ockvirk, O.G. (1962), Art Fundamentals. Iowa: W.M.C. Brown.

Read, Herbert. (1968), Art Now.London: Faber and Faber.

Soedarso Sp. (2006), Trilogi Seni: Penciptaan, Eksistensi dan Kegunaan Seni.

Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

--- (1987), Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni.

Saku Dayar Sana. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 59% responden menyatakan setuju pada pertanyaan perusahaan memberikan kompensasi sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan, hal tersebut menunjukan bahwa

PT Indonesia Power UP Saguling yang diwakili oleh Wasman Sumarna (Supervisor Senior K3) dan Asep Wahyudin (Supervisor Keamanan) menghadiri acara Peringatan Hari Jadi

Beberapa hal yang menarik untuk kegiatan jamboree nasional ke X adalah, untuk pertama kalinya Jamboree Nasional Gerakan Pramuka dilaksanakan pada Bulan Agustus 2016 (Bumi

Tujuan dan sasaran yang termuat dalam SMK3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan

Muna, maka dengan ini diberitahukan kepada Para Penyedia Jasa Konsultansi bahwa Penyedia Jasa yang lulus calon daftar pendek pada paket tersebut di atas adalah

 Galaksi adalah suatu kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satu sama lain ( cluster ) dan.. juga dikelilingi

Surat masuk UKM KSR PMI Unit Universitas Jember pada periode 2012-2013 banyak dikirimkan dari berbagai macam instansi baik di dalam maupun di luar lingkungan Universitas

Kabupaten Merauke, dengafl tenbusan kepada PPK/Pergguna Anggaran Dinas Kehutanan dar Perkebunan Kabupaten Merauke dan Inspektoraf Kabupaten Merauke. Demikian pengumuman