BUPATI KUNINGAN
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 34 TAHUN 2012
TENTANG
PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ” 45” KABUPATEN KUNINGAN
BUPATI KUNINGAN,
Menimbang :
a.
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah ”45” Kabupaten Kuningan merupakan salah satu organisasi perangkat daerah yang melaksanakan Pola Pengolahan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2011;b.
bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (2) huruf b Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2011, Rumah Sakit Umum Daerah dapat mengangkat pegawai non Pegawai Negeri Sipil sebagai pegawai;c.
bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, untuk menjamin kepastian hukum perlu menetapkan Peraturan Bupati Kuningan tentang Pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah ”45” Kabupaten Kuningan.Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 4437 ), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 4844);
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 4502 );
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK. 02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;
10. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 58 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Organisasi Di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah” 45 Kabupaten Kuningan;
11. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah ”45” Kabupaten Kuningan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ”45” KABUPATEN KUNINGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. 3. Bupati adalah Bupati Kuningan.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan.
5. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah selanjutnya disebut BKPPD adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Kuningan.
6. Badan Layanan Umum Daerah BLUD-RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah ”45” Kabupaten Kuningan.
7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ”45” Kuningan yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
8. Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah Daerah atau dipekerjakan di luar Instansi induknya. 9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disebut pegawai Non PNS atau
dapat disebut pula Pegawai Kontrak BLUD-RSUD adalah pegawai yang bukan berstatus PNS atau pensiun PNS, atau bukan berstatus TNI/POLRI yang dipekerjakan dengan menerima upah/gaji.
10. Formasi pegawai kontrak adalah kebutuhan tenaga dalam hal jumlah tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung penyelesaian tugas BLUD-RSUD.
11. Remunerasi adalah segala penerimaan yang diterima oleh dan merupakan hak pegawai Kontrak, baik berupa upah atau gaji termasuk tunjangan atau penerimaan lain yang diberikan yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian kerja, peraturan kepegawaian atau perjanjian bersama.
12. Badan Pertimbangan Jabatan dan Mutasi selanjutnya disebut BAPERJASI adalah badan pertimbangan jabatan dan mutasi pada BLUD-RSUD.
13. APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan.
BAB II
KEDUDUKAN DAN STATUS
Bagian Pertama Kedudukan
Pegawai Kontrak BLUD-RSUD berkedudukan sebagai pegawai BLUD-RSUD.
Bagian Kedua Status
Pasal 3
Status pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah pegawai Non PNS.
Pasal 4
Ikatan kerja yang dituangkan dalam kontrak kerja bagi para pegawai sebagaimana dimaksud Pasal 2 dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang bila diperlukan.
BAB III
FORMASI DAN SELEKSI
Bagian Pertama Formasi
Pasal 5
(1) BLUD-RSUD wajib menyusun formasi kebutuhan pegawai kontrak dengan mempertimbangkan :
a. Jenis dan sifat pelayanan yang diberikan b. Kemampuan pendapatan operasional c. Persyaratan dan sarana yang tersedia d. Uraian dan tata jabatan.
(2) Formasi kebutuhan pegawai dimaksud ayat (1) disampaikan kepada Bupati untuk mendapatkan persetujuan.
Pasal 6
(1) BLUD-RSUD dalam penerimaan pegawai kontrak harus disesuaikan dengan formasi kebutuhan yang telah ditetapkan.
(2) Penerimaan pegawai kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh BLUD-RSUD.
(3) ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerimaan pegawai kontrak diatur oleh Direktur BLUD-RSUD.
Bagian Kedua Seleksi
Pasal 7
(1) Kebutuhan Pegawai sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) dilakukan melalui seleksi.
(2) Pelaksanaan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim seleksi BLUD-RSUD.
(3) Pelaksanaan seleksi sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari : a. Administrasi
b. Tes kompetensi c. Tes kesehatan d. Tes psikologi.
BAB IV
MASA PERCOBAAN, PENUGASAN DAN PEMBINAAN
Bagian Pertama Percobaan
Pasal 8
(1) Pelamar yang telah dinyatakan lulus dan diterima berdasarkan seleksi sebagaimana dimaksud Pasal 7, ditetapkan sebagai Pegawai Kontrak dan wajib menjalani masa percobaan paling lama 6 (enam) bulan.
(2) Setelah masa percobaan sebagaimana dimaksud ayat (1) bagi yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela ditetapkan sebagai Pegawai Kontrak.
(3) Selama masa percobaan sebagaimana dimaksud ayat (1) yang bersangkutan sewaktu-waktu dapat berakhir tanpa kompensasi.
Bagian Kedua Penugasan
Pasal 9
(1) Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) diberikan surat tugas dari Direktur untuk melaksanakan tugas tertentu pada BLUD-RSUD.
(2) Penugasan sebagaimana pada dimaksud ayat (1) dengan mempertimbangkan dan memperhatikan pendidikan, kompetensi, pengalaman, prestasi dan kondite selama masa percobaan dan/masa kerja.
Bagian Ketiga Pembinaan
Pasal 10
(1) Pembinaan terhadap Pegawai Kontrak dalam melaksanakan tugasnya dilakukan oleh atasan langsung melalui penilaian prestasi, dedikasi, loyalitas dan tida tercela.
(2) Pembinaan Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggungjawab Direktur melalui pejabat kepegawaian atas dasar rekomendasi unit kerja terkait.
(3) Pembinaan Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Mutasi;
b. Pendidikan dan latihan (Diklat); c. Pemberian enghargaan dan sanksi.
(4) Dalam rangka tertentu Direktur dapat melakukan mutasi Pegawai Kontrak dengan pertimbangan dari BAPERJASI.
BAB V
PENGANGKATAN, PEMINDAHAN,
PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN
Bagain Pertama Pengankatan
Pasal 11
Bagian Kedua Pemindahan
Pasal 12
Pemindahan Pegawai Kontrak dalam dan dari tugas dan/atau jabatan tertentu ditetapkan dengan Keputusan Direktur .
Bagian Ketiga Pembebasan Sementara
Pasal 13
(1) Pembebasan Sementara Pegawai Kontrak, dilaksanakan apabila yang bersangkutan dikenakan tahanan sementara oleh pihak berwajib karena diduga melakukan tindak pidana kejahatan.
(2) Pembebasan Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Direktur .
Pasal 14
(1) Pembebasan Sementara dimaksud dalam Pasal 13 dikenakan pada saat penahanan dilakukan dan selama masa penahanan tidak diberikan insentif. (2) Apabila dalam proses pembebasan sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ternyata tidak terbukti bersalah, maka yang bersangkutan dapat ditugaskan kembali sebagai Pegawai Kontrak.
(3) Apabila dalam proses pembebasan sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) ternyata terbukti bersalah, maka yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat dari status Pegawai Kontrak.
Bagain Keempat Pemberhentian
Pasal 15
Pemberhentian Pegawai Kontrak dari tugas dan/atau jabatan tertentu ditetapkan dengan Keputusan Direktur sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Pasal 16
Pemberhentian Pegawai BLUD-RSUD ”45” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, meliputi 2 katagori yaitu :
a. Dengan Hormat, apabila :
1. telah mencapai batas usia pensiun; 2. berakhirnya perjanjian kontrak kerja; 3. mengundurkan diri;
4. meninggal dunia;
5. sakit yang berkepanjangan lebih dari 6 (enam) bulan secara terus menerus;
6. dalam masa percobaan tidak memenuhi kriteria. b. Tidak Dengan Hormat apabila :
1. memberikan keterangan palsu atau dipalsukan;
2. mabuk, madat, memakai obat bius atau narkoba, berjudi di dalam dan/atau diluar lingkunga kerja;
3. melakukan perbuatan asusila di dalam dan/atau diluar lingkunga kerja; 4. melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, menggelapkan, menipu,
memperdagangkan barang terlarang baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja;
6. membujuk pimpinan, teman kerja dan/atau orang lain untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan;
7. dengan sengaja atau ceroboh mersak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang dan/atau fasilitas milik RSUD ”45”; 8. mencemarkan nama baik pimpinan, teman kerja dan Institusi;
9. menerima suap, komisi, hadiah atau grafikasi dan/atau menyalahgunakan wewenang jabatan untuk kepentinga pribadi dan/atau pihak lain;
10. mangkir selama 6 (enam) hari kerja atau lebih secara berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi bukti yang sah dan telah dipanggil oleh Direktur 3 (tiga) kali secara patut dan tertulis; 11. menggunakan dan/atau memanfaatkan fasilitas RSUD ”45” untuk usaha
lain (kepentingan pribadi) baik di dalam maupun di luar jam kerja tanpa ijin yang sah dari Direktur ;
12. mempunyai usaha dan/atau bekrja di tempat lain selama jam kerja tanpa ijin dari Direktur ;
13. dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
14. melakukan mogok kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
15. melakukan pelayanan yang berdifat diskriminatif;dan 16. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Pasal 17
Bagi Pegawai Kontrak yang diberhentikan dengan hormat, diberikan hak konpensasi berupa pesangon yang ditetapkan oleh Keputusan Direktur.
BAB VI MASA KERJA
Pasal 18
Masa kerja Pegawai Kontrak adalah masa kerja di BLUD-RSUD secara berturut-turut tidak terputus.
BAB VII
BATAS USIA PENSIUN
Pasal 19
Batas Usia Pensiun (BUP) Pegawai Kontrak ditetapkan dalam Perjanjian Kerja (PK).
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Pertama Hak
Pasal 20
(1) Pegawai Kontrak berhak menerima gaji dan remunerisasi dari sebagai imbalan jasa.
(2) Bentuk dan besar remunerisasi Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan BLUD-RSUD. (3) Selain menerima remunerisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pegawai Kontrak diberikan hak cuti tahunan maksimal 2 (dua) kali 6 (enam) hari kerja secara tidak berurutan apabila yang bersangkutan telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak Pegawai Kontrak ditetapkan oleh Direktur.
Pasal 21 (1) Setiap Pegawai Kontrak wajib :
a. melaksanakan tugas pada unit kerja dilingkungan BLUD-RSUD; b. melaksanakan pekerjaan dan perintah dengan sebaik-baiknya;
c. memelihara dan/atau menjaga kerahasiaan, nama baik dan citra BLUD-RSUD;
d. menjadi anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) unit BLUD-RSUD dan;
e. memenuhi dan menjalankan peraturan dan/atau tata tertib BLUD-RSUD.
(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai Kontrak wajib melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direkur sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Pegawai Kontrak diatur oleh Direktur.
BAB IX PENGGAJIAN
Pasal 22
(1) Penggajian Pegawai Kontrak didasarkan pada tingkat pendidikan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai besarnya gaji Pegawai Kontrak ditetapkan pada Direktur.
BAB X ANGGARAN
Pasal 23
Segala biaya yang diperlukan untuk membiayai Pegawai Kontrak dibebankan kepada Anggaran BLUD-RSUD.
BAB XI KARIER
Pasal 24
(1) Pegawai Kontrak dapat mengembangkan karier untuk seluruh tugas dan/atau jabatan sesuai dengan kompetensi dalam lingkup RSUD, kecuali tugas dan/atau jabatan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang tidak dapat dijabat oleh Pegawai Kontrak.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenjang karier Pegawai Kontrak ditetapkan oleh Direktur .
BAB XII
WAKTU KERJA, ISTIRAHAT DAN CUTI
Pasal 25
Waktu kerja, istirahat dan cuti Pegawai Kontak diatur oleh Direktur sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan yang berlaku.
BAB XIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 26
Direktur melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja Pegawai Kontrak dan melaporkannya kepada Badan Pengawas BLUD-RSUD.
BAB XIV
Pasal 27
(1) Jika terjadi perselisihan yang menyangkut Pegawai Kontrak penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menemukan kata sepakat atau penyelesaian, akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XV LAPORAN
Pasal 28
Direktur meyampaikan laporan tahunan Pegawai Kontrak kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB XVI SANKSI
Pasal 29
(1) Direktur berhak menjatuhkan sanksi kepada Pegawai Kontrak apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a. teguran lisan;
b. teguran tertulis berupa surat peringatan yang terdiri dari surat peringatan pertama, kedua dan ketiga;
c. pembebasan tugas sementara; d. pemutusan hubungan kerja.
(3) Penjatuhan sanksi tidak dilakukan secara berurutan atau berjenjang, tetapi diberikan berdasarkan jenis pelanggaran yang dilakukan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi akan diatur melalui Keputusan Direktur.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan
Ditetapkan di Kuningan Pada tanggal 4 Mei 2012
BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA
Diundangkan di Kuningan Pada tanggal 7 Mei 2012
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN,
Cap Ttd
YOSEP SETIAWAN
BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 74
Salinan ini sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA
KABUPATEN KUNINGAN
ANDI JUHANDI, SH Pembina