Tema itu penting dalam perancangan
Perancangan rumah dari jaman ke jaman mengalami perubahan. Bagi sebagian orang, rumah tinggal tidak lagi hanya sebagai alat perlindungan dari dunia luar, tetapi sudah menyerupai “fashion” yang berfungsi sebagai alat aktualisasi diri. Rumah tidak sekedar sebagai ruangan untuk beraktivitas, tetapi juga sebagai media komunikasi pemilik rumah untuk “menyuarakan” apa yang ada didalamnya. Pembangunan rumah tidak selalu mengikuti polapola baku lama yang berlaku umum. Pada umumnya setiap pemilik rumah (calon) mempunyai keinginan dan anganangan pada rumahnya yang sering dirumuskan menjadi sebuah ungkapan.
Tema tersebut yang akan mengarahkan selama proses disain dan konstruksi. Arsitek sebagai pelaksana dalam proses disain harus mengarahkan setiap guratan penanya untuk memberikan nuansa tema pada setiap detail rancangan, hingga rumah dapat bekerja dan berfungsi sesuai tema, serta anganangan pemilik rumah menjadi terwujud. Tema sangat beragam dan dapat muncul dari berbagai aspek. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengaplikasikan tema kedalam sebuah rancangan rumah tinggal. Tidak hanya ketepatan interpretasi terhadap tema, tetapi juga menerapkan tema selama proses perancangan hingga terwujud sebuah rumah tinggal. Perumusan dan Interpretasi Tema Perkembangan dan kecenderungan kondisi sosial politik dan budaya dunia sangat mempengaruhi tema perancangan pada umumnya. Ketika berkembang material baja, bangunan dengan rangka baja banyak bermunculan. Krisis ekonomi memunculkan tema efisiensi, sedangkan ‘postmodernisme’ memunculkan bangunanbangunan dengan tema dekoratif atau warna warna yang bernuansa festival. Isu regionalisme yang terjadi pada saat ini mendorong para pembangun untuk menggali tematema lokal. Sehingga (misalnya di Indonesia) bermunculanlah bangunanbangunan bergaya tradisional, dengan material penyusun dari lingkungan setempat, kemiringan atap curam, teritisan lebar (tropis), dll.
Terlepas dari perkembangan pemikiran dunia, kondisi lingkungan setempat : seperti lahan (kemiringan lahan, berkontur, berbatu), lokasi (kota, hutan, gurun, perumahan, rawa, sungai), gaya bangunan terdekat juga dapat memunculkan tema . Rumah pada lahan miring, rumah batu, rumah padang pasir, rumah mengapung, “menangkap gunung”, arsitektur atap, rumah kayu, rumah panggung adalah beberapa contoh tema yang dapat dimunculkan.
menjembatani dunia maya/digitaldan komunikasidengan bangunan, Bernard Tscumi dengan