• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RUU ASN Yang Disetujui DPR 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " DOKUMEN RUU ASN Yang Disetujui DPR 2017. "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

RUU ASN DPR

Sahabat pembaca Info Honorer, sudah tahukah anda bahwa Badan Legislasi Dewan Perwakilan

Rakyat (Baleg DPR) menyetujui adanya Revisi Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (RUU ASN). Seluruh fraksi di DPR sepakat RUU tentang ASN ini menjadi

inisiatif DPR dan segera dilakukan pembahasan.

Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU tentang ASN Arif Wibowo mengatakan, pihaknya telah

melakukan harmonisasi, pembulatan dan pemantapan atas konsepsi RUU ini. Setidaknya ada 15

poin pokok yang masuk dalam revisi UU tentang ASN. "Revisi UU ini telah dibahas secara intensif

ditingkat Panja," kata Arif, Kamis (1/12).

Adapun beberapa poin krusial tersebut ialah penambahan substansi dalam pasal 56 terkait dengan

penetapan kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang harus disertai dengan jadwal pengadaan,

jumlah dan jenis jabatan yang dibutuhkan, serta kreteria kreteria dari masing-masing jabatan.

Selain itu ada pula penambahan substansi dalam pasal 87 ayat 5 terkait dengan pensiun dini PNS

secara massal hanya dapat dilakukan oleh pemerintah setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan

DPR dan didasarkan pada evaluasi dan perencanaan pegawai.

Poin lain ialah penghapusan substansi pasal 99 terkait dengan larangan untuk mengangkat

Pengadaan Pegawai Pemerintrah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara otomatis menjadi PNS.

Penambahan substansi 105 ayat 5, pemberhentian PPPK secara masal hanya dapat dilaksanakan

(2)

Pasal 135 A terkait jangka waktu pengangkatan tenaga honorer pegawai tidak tetap pegawai tetap

non PNS, dan tenaga kontrak menjadi PNS yang dimulai enam bulan dan paling lama tiga tahun

setelah UU ini diundangkan.

Dalam ketentuan itu diatur pula tentang pelarangan pemerintah untuk tidak lagi melakukan

pengadaan tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non PNS dan tenaga kontrak.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Firman Subagyo mengatakan, setelah RUU tentang

ASN ini disetujui tahap selanjutnya adalah di Paripurnakan. "Setelah itu sebelum pembahasan

menunggu Surat Presiden (Surpres)," kata Firman.

Firman optimis, bila kedua belah pihak baik pemerintah maupun DPR konsisten untuk

menyelesaikan revisi beleid ini, tahun depan dapat terselesaikan.

Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan, dengan revisi ASN ini maka kepastian bagi

PPPK maupun pekerja kontrak dapat dipastikan. "Mereka juga akan mendapatkan hak-haknya

Referensi

Dokumen terkait