Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -1
Tahun 2015
BAB X
ASPEK KELEMBAGAAN
KABUPATEN KLATEN
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak
RPI2-JM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana
dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas
dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor
yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan
sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan
demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap
ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu
kesatuan.
10.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam
pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta
Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi
seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah.
Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka
dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui
Pemerintah Daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam
bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus
dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat
daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan
keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran
tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -2
Tahun 2015
daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana
dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan
organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak
senantiasa sama atau seragam.
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum
merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan
pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap
pemerintah kabupaten/kota.
PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di
Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang
berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah
kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah
bidang pekerjaan umum”.
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum
merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah,
sehingga penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya sebagai salah satu
perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah,
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga,
Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan
perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas
ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang,
dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masing-masing bidang
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -3
Tahun 2015
Sekretaris
Daerah
Dinas
Lembaga/
Badan
BUPATI
DPRD
Sumber: PP 41/2007
Gambar 10.1. Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010–2014
Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk
meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan,
peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem
perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.
Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah
ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di
lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan
prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi.
Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan
instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan
secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan
menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan
efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.
5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -4
Tahun 2015
pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi
birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012,
dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan
kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan
kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka
pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi
birokrasi pemerintah daerah.
Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta
Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan
adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu
dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi
pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu :
a. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi
manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda,
sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka
reformasi birokrasi.
b. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi:
penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda.
c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:
restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit
kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik,
kepagawaian dan diklat.
d. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan
tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan
e-government.
e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi:penataan
sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan,
penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu
berdasarkan kompetensi.
f. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -5
Tahun 2015
g. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja
organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU).
h. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan
pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.
i. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat
dilihat pada Gambar 10.2 berikut ini.
Sumber: Road Map Reformasi Birokrasi
Gambar 10.2. Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya
6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender
kedalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga
pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan
untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif
gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -6
Tahun 2015
Terkait pengarusutamaan gender (PUG), Kementerian PU dan Ditjen
Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap
program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu diperhatikan dalam
pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan
prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010Tentang
Standar Pelayanan Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar
bidang PU yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada
Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggung
jawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya
untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen
RPI2-JM.
Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab
dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU,
sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan
pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan
Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam
penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hokum
penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda).
Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan
Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/ Perwali.
9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar
Pelayanan Perkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah
sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi
masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan
perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -7
Tahun 2015
bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum, drainase,
prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan airlimbah.
10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja
Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil Pedoman ini
dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam
menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam
rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan
pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja,
standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini,
Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan
perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan
memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.
Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk
mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan
pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang
urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya
suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah
pada bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pelayanan kelembagaan.
10.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini
Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting
kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta
Karya.
10.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari
Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud
dalam pedoman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah
yang menangani bidang Cipta Karya.
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten
Klaten yang salah satunya adalah urusan pekerjaan umum, ditetapkan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -8
Tahun 2015
tentang Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Klaten.
Adapun struktur organisasi perangkat daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Klaten dan Peraturan
Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -9
Tahun 2015
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -10
Tahun 2015
Gambaran struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Klaten yang
menangani urusan Bidang Cipta Karya ditangani oleh 3 SKPD yaitu
BAPPEDA, DPU dan PDAM.
Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) BAPPEDA
Kabupaten Klaten terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Perencanaan Ekonomi:
1. Sub Bidang Pertanian, Kehutanan, Pertambangan dan Energi;
2. Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal.
d. Bidang Perencanaan Sosial Budaya:
1. Sub Bidang Informasi, Pendidikan, Kebudayaan dan Kesejahteraan Rakyat;
2. Sub Bidang Pemerintahan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan. e. Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana:
1. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pariwisata;
2. Sub Bidang Tata Ruang, Tata Guna Tanah dan Lingkungan Hidup. f. Bidang Pendataan, Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan:
1. Sub Bidang Pengolahan Data dan Statistik;
2. Sub Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan. g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada BAPPEDA
Kabupaten Klaten sebanyak 36 orang dan sebagian besar memiliki tingkat
pendidikan sarjana, untuk lebih jelasnya sebaran pegawai per bidang
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -11
Tahun 2015
Tabel 10.1. Sumber Daya Manusia BAPPEDA Kabupaten Klaten
Tahun 2015
NO URAIAN
PENDIDIKAN
S-2 S-1 D
III
SMA/
SMK JUMLAH
1 Kepala Badan - - - - -
2 Bagian Sekretariat 5 5 4 4 18
3 Bidang Perencanaan Ekonomi 5 3 - 1 9
4 Bidang Perencanaan Sosial Budaya 4 5 - 1 10
5 Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana 3 5 - 1 9
6
Bidang Pendataan, Evaluasi, Penelitian
dan Pengembangan 4 2 - 1 7
7 Pejabat Fungsional Perencana - - - - -
JUMLAH 21 20 4 8 53
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Klaten Tahun 2015
Secara kelembagaan urusan Cipta Karya ditangani oleh BAPPEDA melalui
Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana khususnya Sub Bidang
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -12
Tahun 2015
Gambar 10.4. Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Klaten
KEPALA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT
Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di
Kabupaten Klaten dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Klaten yang
ditetapkan dengan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, dan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -13
Tahun 2015
Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
semua tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi
serta unit pelaksana teknis. Susunan organisasi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber
Daya Manusia Kabupaten Klaten terdiri dari:
1) Kepala Dinas
2) Sekretariat, didukung oleh 3 (tiga) Sub Bagian yaitu:
- Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian umum dan Kepegawaian
3) Bidang Bina Marga, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
- Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan
- Seksi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
- Seksi Bina Teknik
4) Bidang Cipta Karya, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
- Seksi Tata Bangunan dan Tata Ruang
- Seksi Pemukiman dan Penyehatan Lingkungan
- Seksi Bina Teknik
5) Bagian Sumber Daya Air didukung oleh 3 (tiga) Seksi yaitu :
- Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
- Seksi Operasional dan Pelestarian Sumber Daya Air
- Seksi Bina Teknik
6) Bidang Kebersihan dan Pertamanan, didukung oleh 3 (tiga) seksi
yaitu:
- Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah
- Seksi Pertamanan dan Pemakaman
- Seksi Bina Teknik
7) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, didukung oleh 3 (tiga)
seksi yaitu :
- Seksi Energi
- Seksi SDM, Geologi dan Air Tanah
- Seksi Bina Teknik
8) UNIT PENGELOLA RUSUNAWA
9) UPTD Wilayah
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -14
Tahun 2015
Secara kelembagaan urusan Cipta Karya ditangani oleh Bidang Cipta
Karya yang secara teknis ditangani oleh Seksi Bina Teknis, Seksi
Perumahan dan Permukiman dan Seksi Penyehatan. Disamping
Bidang Cipta Karya DPU, Bidang Perumahan, UPTD Kebersihan dan
Persampahan serta UPTD Pertamanan dan Pemakaman juga terlibat
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X -15
Tahun 2015
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 16 Tahun 2015
Tabel 10.2. Jumlah Pegawai DPU Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO URAIAN
PENDIDIKAN
S-2 S-1 D III SMA/
SMK SMP SD JUMLAH
1 Kepala Dinas 1
2 Sekretariat 5 12 2 14 9 7 49
3 Bidang Bina Marga 12 11 5 2 30
4 Bidang Cipta Karya 5 11 1 11 29
5 Bagian Sumber Daya Air 2 12 4 22
6 Bidang Kebersihan dan Pertamanan 3 6 1 27 45 88 170
7 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 2 3 1 6
8 Unit Pengelola Rusunawa 3 1 4
9 UPTD Wilayah
- Wilayah I / Kota 4 7 2 2 15
- Wilayah II / Delanggu 3 12 1 16
- Wilayah III / Jatinom 2 8 9 19
- Wilayah IV / Pedan 2 15 8 25
- Wilayah V / Jogonalan 2 8 8 2 20
10 Kelompok Jabatan Fungsional
JUMLAH 18 72 9 118 87 102 405
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten Klaten, 2015
4,44 17,78 2,22 29,14 21,48 25,19
Dari tabel di atas terlihat bahwa pegawai atau sumber daya manusia
(SDM) pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klaten didominasi
tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 118 pegawai (29,14%) dan SD
sebanyak 102 (25,19%), berpendidikan D-III sebanyak 9 pegawai atau
2,22%, berpendidikan sarjana (S-1) sebanyak 72 pegawai (17,78%)
dan berpendidikan S-2 sebanyak 18 pegawai (4,44%) saja. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat dalam prosentase tingkat pendidikan
yang tergambar di bawah ini.
Kelembagaan Non SKPD yang menangani bidang keciptakaryaan di
Kabupaten Klaten yaitu PDAM. Pelayanan air minum di Kabupaten
Klaten dilalakukan oleh PDAM Kabupaten Klaten sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukoharjo.
Jumlah seluruh Karyawan PDAM Tirta Makmur bulan Maret 2014
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 17 Tahun 2015
Tabel 10.3. Karyawan PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Karyawan Jumlah Persentase (%)
SD 7 3,86
SLTP 11 6,07
SLTA 83 46,41
D3 9 4,41
S1 71 39,22
S2
Jumlah 181 100
Sumber: laporan bulanan, bulan mei 2015
Tabel 10.4. Status Karyawan PDAM Tirta Merapi
Status Karyawan Jumlah (orang)
Pegawai tetap Perusahaan 132
Calon Pegawai 0
Pegawai tidak tetap/kontrak 49
Jumlah 181
Sumber: laporan bulanan, bulan mei 2015
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 18 Tahun 2015
Gambar 10.6. Struktur organisasi PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten
BUPATI
DIREKTUR UTAMA
BADAN PENGAWAS
DIREKTUR ADM. & KEUANGAN DIREKTUR TEKNIK
Ka. SPI KEUANGANKABAG HUBLANGKABAG. KABAG. UMUM
KSBG.
SK Direksi Yang disahkan Badan Pengawas Nmr: 060/072/XI/2014, Tgl. 28 Nop 2013
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 19 Tahun 2015
10.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana
merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah
menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh
kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan
beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan
kinerja.
Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang
Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan
kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu
dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi
di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan
kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau
duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin
keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan
di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah
Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing
instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna memperjelas
pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tata
laksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar
Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat
dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Dengan
mengacu pada tabel 10.1, dapat dicantumkan penjabaran peran
masing-masing instansi dan hubungan kerja dalam pembangunan bidang Cipta
Karya. Selain itu, bagian ini juga mengulas inventarisasi SOP Bidang
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 20 Tahun 2015
Tabel 10.5. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No. Instansi
- Perencanaan Jangka
Menengah
- Koordinasi usulan kegiatan
dan penganggaran
- Bidang Cipta Karya
- Bidang Perumahan
- Bidang Tata Ruang
- UPTD Kebersihan dan
Persampahan
Tabel 10.6. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No. Nama SOP Instansi yang Terlibat Instansi dalam SOP Tugas dan Fungsi
(1) (2) (3) (4)
Pengembangan Permukiman
1 - - -
2 - - -
dst. - - -
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 21 Tahun 2015
10.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan system manajemen
SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi
Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga
kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang
menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel
berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.
Tabel 10.7. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan
Jabatan Fungsional
(1) (2) (3) (4) (5)
Dinas PU Gol. I/II : 2 orang Pria : 10 orang SMA : 2 orang Jafung TBP : - orang
Gol. III : 8 orang Wanita: 3 orang D3 : 3 orang Jafung TPL : - orang
Gol. IV : 3 orang S1 : 5 orang dst.
S2/S3 : 3 orang
BAPPEDA Gol. I/II : - orang Pria : 5 orang <SMA : - orang Jafung TBP : ... orang
Gol. III : 2 orang Wanita: 1 orang D3 : - orang Jafung TPL : ... orang
Gol. IV : 4 orang S1 : 3 orang dst.
S2/S3 : 3 orang
PDAM Gol. I/II : - orang Pria : 80 orang <SMA : 77 orang Jafung TBP : ... orang
Gol. III : - orang Wanita: 37 orang D3 : 10 orang Jafung TPL : ... orang
Gol. IV : - orang S1 : 27 orang dst.
S2/S3 : 3 orang
10.3 Analisis Kelembagaan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian
ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah
kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
10.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan
keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi
maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Analisis deskriptif dapat mengacu pada pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku?
2. Apakah tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 22 Tahun 2015
3. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi?
4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam organisasi perangkat kerja
daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?
Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ini adalah
dengan melakukan diskusi antar anggota Tim RPI2-JM.
10.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Dalam proses
analisis ini beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapat jawaban adalah
sebagai berikut:
1. Apakah Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah menguraikan
tupoksi masing-masing dinas/unit kerja yang ada?
2. Bagaimana mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait
bidang cipta karya yang terjadi selama ini?
3. Apakah keorganisasian bidang cipta karya yang ada sudah mengikuti
ketentuan dalam PP 41 tahun 2007? Juga perlu dicermati apakah semua
sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan
permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan
dan lingkungan sudah tercantum dalamkeorganisasian yang dibentuk?
4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan perangkat kerja
daerah yang terkait dengan bidang Cipta Karya?
5. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan
perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?
10.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan
SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun
keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat dijawab
adalah sebagai berikut :
1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi
jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang
Cipta Karya?
2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 23 Tahun 2015
3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas
dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta
karya?
Tabel 10.8. Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia
No. Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
yang Ada
Jumlah Pegawai yang Diperlukan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 BAPPEDA SMA/Sederajat - orang - orang
Diploma - orang - orang
- D3 Teknik - orang - orang
- D3 Sekretaris - orang - orang
dst. - orang - orang
S1/Sederajat 3 orang 5 orang
- S1 Teknik - orang 4 orang
- S1 Ekonomi 2 orang 1 orang
- S1 Komputer 1 orang - orang
S2/S3 3 orang 3 orang
2 Dinas PU SMA/Sederajat 2 orang 5 orang
Diploma 3 orang 5 orang
- D3 Teknik 3 orang 5 orang
S1/Sederajat 5 orang 7 orang
- S1 Teknik 5 orang 7 orang
S2/S3 3 orang 3 orang
10.3.4 Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang
kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi
eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam
analisis kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOTkelembagaan
bidang CK di yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya
manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil
keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi
kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O);
bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 24 Tahun 2015
membuatancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
(strategi W-T).
Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisistentang
keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab
sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT
Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan berdasarkan Analisis
SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan
kelembagaan.
Tabel 10.9. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan
Faktor
b. Penguatan koordinasi b. Belum optimalnya
penanganan bidang keciptakaryaan
c. Dukungan dari Pusat c. Masalah CK yg makin
kompleks
Kekuatan (S) Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)
a. Adanya kelembagaan yg menangani urusan ke-CK-yang sudah ada utk penanganan CK
b. Anggaran yang tersedia Penggunaan anggaran
guna penambahan SDM
Kelemahan (W) Strategi WO (Kuadran 3) Strategi WT (Kuadran 4)
a. Kurangnya kualitas
10.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan
Bagian ini menguraikan rencana dan usulan kelembagaan Pemerintah
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 25 Tahun 2015
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya, maka
dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan
organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan
sumber daya manusia.
Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana
pengembangan kelembagaan di daerah.
10.4.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian
Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu
pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan
tercipta dari penataan struktur organisasi dan tupoksinya.
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada
analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan
dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda,
serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka
mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi
di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya
bidang Cipta Karya.
Rencana pengembangan keorganisasian meliputi:
- Optimalisasi kelembagaan yang sudah ada utk penanganan CK - Penguatan koordinasi
-
Penggunaan anggaran guna penambahan SDM dan penguatan kelembagaan10.4.2 Rencana Pengembangan Tata Laksana
Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu
pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana,
pengembangan standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan
program yang jelas antar unit dalam instansiataupun lintas instansi di
lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya dibidang Cipta Karya.
Rencana pengembangan tata laksana meliputi:
- Penyusunan SOP guna memperlancar koordinasi
- Optimalisasi dokumen perencanaan utk mengatasi permasalahan CK
-
Efektifitas penggunaan anggaran mengatasi permasalahan CK yangPenyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 26 Tahun 2015
10.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan
mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap
pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna
meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya
mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Rencana pengembangan sumber daya manusia meliputi:
-
Penempatan SDM sesuai latar belakang pendidikan-
Peningkatan kualitas SDM guna penanganan Cipta Karya lintas lembaga-
Penambahan SDM guna optimalisasi penanganan keciptakaryaaanSelain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan
jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui
pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka
peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU yang dapat menjadi referensi
dipaparkan pada tabel 10.10
Tabel 10.10. Pelatihan Bidang Cipta Karya
No Jenis Pelatihan
1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah NegaraPusat, Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis
2 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara 3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III
4 Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunandan Lingkungan
5 Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undanganBangunan Gedung dan Lingkungan
6 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL
7 Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan PusatPembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
8 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan
9 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang TataPersuratan
10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang Cipta Karya
11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalamTanggap Darurat Bencana
Penyusunan RPI2JM Kabupaten Klaten X - 27 Tahun 2015
No Jenis Pelatihan
13 Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN 14 Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai 15 Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai 16 Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)
17 Diklat Jabatan Fungsional
Tabel 10.11. Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
Aspek Kelembagaan Strategi Rencana Aksi
(1) (2) (3)
Organisasi Optimalisasi koordinasi Mengoptimalkan
korrdinasi
Optimalisasi kelembagaan Penempatan SDM sesuai
latar belakang
Tata Laksana Penatalaksanaan SOP Penyusunan SOP pemb
bid keciptakaryaan
Sumber Daya Manusia Peningkatan kuantitas
SDM
Penambahan pegawai
Peningkatan kualitas SDM Menyelenggarakan
M AT RI K M EM ORAN DU M PROGRAM BI DAN G CI PT A K ARY A T AH U N 2 0 1 5 - 2 0 1 9
KABUPATEN : KLATEN PROVINSI : JAWA TENGAH
PROGRAM : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
KEGIATAN: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2412.000.000.000 PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
5 2412.005.000.000 Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan 5.1 2412.005.001.000 Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
2412.005.001.104 Perencanaan Teknik (DED)
Perencanaan Teknis (DED) Permukiman Kumuh di Kabupaten Klaten 600,000 2015
2412.005.001.112 Pembangunan
2412.005.001.112 Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kumuh di Kabupaten 8,000,000 2016
5.2 2412.005.002.000 Infrastruktur Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya 2412.005.002.112 Pembangunan
2412.005.002.112 Pembangunan Permukiman RSH di Kabupaten Kab. Klaten 5000 Lokasi 5,000,000 2015-2019
6 2412.006.000.000 Rusunawa Beserta Infrastruktur Pendukungnya 2412.006.001.112 Pembangunan
2412.006.001.112 Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur Pendukungnya di Kabupaten Kel. Mojayan, Kec Klaten tengah
30,000,000 1,500,000 2016
Prasaranan dan sarana Dasar RUSUNAWA Kel Bareng Lor, kec
Klaten Utara
200,000 50,000 2016
Prasaranan dan sarana Dasar RUSUNAWA Kel. Mojayan, Kec
Klaten tengah
300,000 100,000 2017
2412.006.001.201 Manajemen Pengendalian
2412.006.001.201 Manajemen Pengendalian Rusunawa Beserta Infrastruktur Pendukungnya di Kabupaten
Kel Bareng Lor, kec Klaten Utara dan Kel. Mojayan, Kec Klaten tengah
250,000 2015-2019
7 2412.007.000.000 Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
7.1 2412.007.001.000 Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
2412.007.001.112 Pembangunan
2412.007.001.112 Penyediaan PS di kws Perdesaan Potensial KTP2D di Kabupaten Ds Drono 800,000 2016
Penyediaan PS di kws Perdesaan Potensial KTP2D di Kabupaten Ds Temuwangi 800,000 2016
Pembangunan kawasan Minapolitan Ds Nganjat, Jimus dan
Sidowayah
2,500,000 50,000 2016
Pembangunan kawasan Minapolitan Ds Jeblok, Wunut,
Daleman
2,500,000 50,000 2016
7.2 2412.007.002.000 Infrastruktur Kawasan Permukiman Rawan Bencana 2412.007.002.104 Perencanaan Teknis (DED)
2412.007.002.104 Perencanaan Teknis (DED) Infrastruktur Kawasan Permukiman Rawan Bencana
2412.007.002.112 Pembangunan
2412.007.002.112 Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana Kabupaten Klaten
2412.007.002.201 Manajemen Pengendalian
TAHUN ANGGARAN
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM / SWASTA/
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
TAHUN ANGGARAN
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM / SWASTA/
MASY. DAK
2412.007.002.201 Manajemen Pengendalian Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana Kabupaten
7.5 2412.009.001.000 PPIP
2412.009.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
2412.009.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten
Kab. Klaten 1 Paket 8,650,000 150,000 2015
2412.009.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten
Kab. Klaten 1 Paket 6,250,000 150,000 2016
2412.009.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten
Kab. Klaten 1 Paket 6,250,000 150,000 2017
2412.009.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten
Kab. Klaten 1 Paket 6,250,000 150,000 2018
2412.009.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan Program Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten
Kab. Klaten 1 Paket 6,250,000 150,000 2019
2412.009.001.151 BLM Fisik
2412.009.001.151 Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten se Kab Klaten Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan (RPKPP) Kawasan Tonggalan
dan Belangwetan
2,500,000 50,000 2017
Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan (RPKPP) Kws Sabrang, bareng dan bugisan
M AT RI K M EM ORAN DU M PROGRAM BI DAN G CI PT A K ARY A T AH U N 2 0 1 5 - 2 0 1 9
KABUPATEN : KLATEN PROVINSI : JAWA TENGAH
PROGRAM : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
KEGIATAN: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, GEDUNG DAN RUMAH NEGARA
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2413.000.000.000 PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA
2413.006.002.104 Perencanaan Teknik
2413.006.002.104 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di Kabupaten
Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan Perkotaan 1,000,000 50,000 2017
2413.006.002.106 Pengawasan Teknik dan Supervisi
2413.006.002.111 Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Sarana dan prasarana Revitalisasi Kawasan Religi
Jatinom
150,000 2017
Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Sarana dan prasarana Revitalisasi Kawasan Alun Alun 150,000 2017
Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Sarana dan prasarana Revitalisasi Kawasan Pedan 150,000 2018
Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Sarana dan prasarana Revitalisasi Kawasan Prambanan 150,000 2018
Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Sarana dan prasarana Revitalisasi Kawasan Delanggu 150,000 2018
6.3 2413.006.003.000 Sarana dan prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2413.006.003.111 Pembangunan
2413.006.003.111 Pembangunan Sarana dan prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Gergunung Kel. Gergunung, Kec
Klaten Utara
4,000,000 500,000 2016
2413.006.003.106 Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Sarana dan prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Bareng Lor
Kel. Bareng Lor, Kec Klaten Utara
150,000 2016
6.4 2413.006.004.000 Sarana dan prasarana Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
2413.006.004.104 Perencanaan Teknik
Perencanaan Teknik Penataan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kawasan Kebon
Dalem Kidul,
NO KODE AKUN URAIAN KEGIATAN TAHUN
ANGGARAN
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM / SWASTA/
MASY.
DAK SATUAN
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
VOLUME SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-
NO KODE AKUN URAIAN KEGIATAN TAHUN
ANGGARAN
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM / SWASTA/
MASY.
DAK SATUAN
LOKASI
Pembangunan Penataan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kawasan Kebon
Dalem Kidul, Bugisan, Paseban, Melikan dan Jatinom
5,000,000 2017-2019
2413.006.004.111 Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan Penataan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kawasan Kebon
Dalem Kidul, Bugisan, Paseban, Melikan dan Jatinom
500,000 2017-2019
24,800,000
6,000,000 2,950,000
Kabupat en Klat en, Ok t ober 2015
Disahk an oleh:
Plt . Ke pa la BAPPED A Ka bu pa t e n Kla t e n
H ARI BU D I ON O, SH
Pembina Tingkat I
M AT RI K M EM ORAN DU M PROGRAM BI DAN G CI PT A K ARY A T AH U N 2 0 1 5 - 2 0 1 9
PROVINSI : JAWA TENGAH KABUPATEN : KLATEN
PROGRAM : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
KEGIATAN: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SANITASI DAN PERSAMPAHAN
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2414.000.000.000 PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SANITASI DAN PERSAMPAHAN
3.3 2414.003.004.000 Rencana Induk dan Pra Studi Kelayakan Bidang PLP
2414.003.004.017 Penyusunan Masterplan
2414.003.004.017 Penyusunan Masterplan Persampahan Kabupaten Klaten 1 Paket 300,000 2017
5 2414.005.000.000 Infrastruktur Air Limbah
5.1 2414.005.001.000 Infrastruktur Air Limbah Dengan Sistem Terpusat Skala Kota Desa Jokborann,
Kecamatan Klaten Tengah
2414.005.001.060 Pembinaan/Pemberdayaan SDM 250,000 2015-2019
2414.005.001.112 Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan 2,000,000 2017
2414.005.001.106 Pengawasan Teknik dan Supervisi 250,000 2017
5.2 2414.005.002.000 Infrastruktur Air Limbah Dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
2414.005.002.104 Perencanaan Teknis (DED)
2414.005.002.104 Perencanaan Teknis (DED) Pembuatan jamban keluarga/Sanitasi on-site komunal
di Kabupaten Klaten (Pendampingan DAK SLBM)
20 Paket 750,000 2015-2019
2414.005.002.106 Pengawasan Teknik dan Supervisi
2414.005.002.106 Pembuatan jamban keluarga/MCK Umum (sanitasi on-site komunal) di Kabupaten
Klaten (Penunjangan DAK SLBM)
20 Paket 750,000 2015-2019
2414.005.002.060 Pembangunan jamban keluarga/Sanitasi on-site komunal di Kabupaten Klaten
(Pendampingan DAK SLBM)
20 Paket 10,000,000 1,000,000 2015-2019
2414.005.002.060 Penyediaan PS Air Limbah (jamban/septictank individual) swadaya masyarakat se kab klaten 1,000 Unit 1,000,000 2015-2019
2414.005.002.112 Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
2414.005.002.112 Pengembangan jamban keluarga/MCK Umum (sanitasi on-site komunal) di
Kabupaten Klaten
se kab klaten 25 Lokasi 750,000 2015-2019
6 2414.006.000.000 Infrastruktur Drainase Perkotaan
6.1 2414.006.001.000 Infrastruktur Drainase Perkotaan
2414.006.001.101 Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL
2414.006.001.104 Perencanaan Teknis (DED)
2414.006.001.104 Perencanaan Teknis (DED) Drainase :
2414.006.001.112 Jaringan drainase perkotaan Kota Klaten 200,000 2017
Jaringan drainase perkotaan Kecamatan Pedan, Delanggu 200,000 2018
Jaringan drainase perkotaan Kecamatan Cawas, Jatinom 200,000 2018
Jaringan drainase perkotaan Kecamatan Prambanan 200,000 2019
NO KODE AKUN URAIAN KEGIATAN
LOKASI
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI VOLUME SATUAN
SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-
TAHUN ANGGARAN PDAM / SWASTA/ MASY.
APBN
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
NO KODE AKUN URAIAN KEGIATAN
LOKASI
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI VOLUME SATUAN
SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-
TAHUN ANGGARAN PDAM / SWASTA/ MASY.
APBN
APBD PROV. APBD KAB/KOTA DAK
2414.006.001.112 Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
2414.006.001.112 Pembangunan jaringan drainase perkotaan Kota Klaten 1,100,000 100,000 2017
Pembangunan jaringan drainase perkotaan Kecamatan Pedan, Delanggu 1,100,000 100,000 2018
Pembangunan jaringan drainase perkotaan Kecamatan Cawas, Jatinom 2,000,000 200,000 2018
Pembangunan jaringan drainase perkotaan Kecamatan Prambanan 2,000,000 200,000 2019
7 2414.007.000.000 Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
7.1 2414.007.001.000 Infrastruktur Stasiun Antara dan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
2414.007.001.104 Perencanaan Teknis (DED)
2414.008.001.104 Perencanaan Teknis (DED) TPA Troketon Kecamatan Pedan Troketon Kecamatan
Pedan
242,000 2014
Studi AMDAL TPA Troketon Troketon Kecamatan
Pedan
390,000 2014
Pengadaan Lahan TPA 7,000,000 2016-2017
2414.007.001.114 Fisik Penunjang
Pembangunan TPA 15,000,000 500,000 2017
Pengadaan alat berat 1,800,000 50,000 2017
2414.007.001.112 Peningkatan Tempat Pembuangan Akhir(TPA) dan infrastruktur pendukungnya 10,000,000 2016-2017
2414.007.001.106 Pengawasan Teknik dan Supervisi
2414.007.001.106 Pengawasan Teknik dan Supervisi Peningkatan/pembangunan Tempat
Pembuangan Akhir(TPA)Kabupaten Klaten
2414.008.001.112 Pembangunan PS sampah terpadu 3R
Pembangunan Tempat Pengolah Sampah Terpadu 3R Kab Klaten 10 Lokasi 5,000,000 2015
NI P. 19611008 198812 1 001
M AT RI K M EM ORAN DU M PROGRAM BI DAN G CI PT A K ARY A T AH U N 2 0 1 5 - 2 0 1 9
KABUPATEN : KLATEN PROVINSI : JAWA TENGAH
PROGRAM : PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
KEGIATAN: PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGEMBANGAN PELAKSANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2415.000.000.000 PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
2,415,001,000,000 SPAM di Kawasan RSH/Rusunawa
2,415,001,001,000 Pembangunan/Peningkatan SPAM SPAM di Kws/Rusunawa Kab. Klaten Kab. Klaten 1 kawasan
2,415,002,000,000 Pengembangan PS Air Minum Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
2,415,002,001,001 Pembangembangan PS Air Minum MBR Ngukiran (Kec. Klaten TenKab. Klaten Kec. Klaten Tengah 1 kawasan 488.081
2,415,002,001,002 Pembangembangan PS Air Minum MBR Toadu (Kec. Wedi ) Kab. Klaten Kec. Wedi 1 kawasan 311.971
2,415,002,001,003 Pembangembangan PS Air Minum MBR Wunut (Kec. Tulung ) Kab. Klaten Kec. Tulug 1 kawasan 156.243
2,415,003,000,000 Pembangunan SPAM Baru IKK prioritas
2,415,003,001,002 Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten Kab. Klaten Kec. Juwiring 77,825,000 2,558,000 8,847,000 2015
(Sumber air baku MA Cokro, Desa Cokro, Kecamatan Tulung) Kec. Karangdowo Kec. Cawas Kec. Kalikotes & Trucuk Kota Klaten
2,415,003,001,003 Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten Kab. Klaten Kec. Trucuk 1,400,000 450,000 1,850,000 2015
(Sumber air baku MA Widoro, Desa Ketandan, Kec. Klaten Utara)
2,415,003,001,004 Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten
(Sumber air baku MA Nilo, Desa Daleman, Kecamatan Tulung) Kab. Klaten Kec. Tulung 1,121,402 1,121,402 560,701 2015 - Desa Daleman
- Desa Pucang Miliran - Desa Wunut - Desa Cokro
2,415,003,001,005 Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten
(Sumber air baku MA Nilo, Desa Daleman, Kecamatan Tulung) Kab. Klaten Kec. Tulung 1,121,402 1,121,402 560,701 2016 - Desa Daleman
- Desa Pucang Miliran - Desa Wunut - Desa Cokro
2,415,003,001,006 Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten Kab. Klaten Kec. Juwiring 12,541,000 2,819,000 15,836,105 2016
(Sumber air baku MA Cokro, Desa Cokro, Kecamatan Tulung) Kec. Karangdowo Kec. Cawas Kec. Kalikotes & Trucuk Kota Klaten
Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten Kab. Klaten SPAM Kota Klaten 793,750 2,580,000 2017
(Sumber air baku MA Widoro, Desa Ketandan, Kec. Klaten Utara)
Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten Kab. Klaten Kec. Juwiring 6,311,808 2,333,000 8,182,970 2017
(Sumber air baku MA Cokro, Desa Cokro, Kecamatan Tulung) Kec. Karangdowo
VOLUME TAHUN
ANGGARAN
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM /
SWASTA/ DAK SATUAN
SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-
NO KODE AKUN URAIAN KEGIATAN
Rp. MURNI PLN HLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
VOLUME ANGGARANTAHUN
Kode Wilayah KAB/KOTA DETAIL LOKASI APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PDAM /
SWASTA/ DAK SATUAN
SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,-
NO KODE AKUN URAIAN KEGIATAN
LOKASI
Kec. Cawas Kec. Kalikotes & Trucuk Kota Klaten
Pembangunan SPAM di pedesaan Kab. Klaten Kab. Klaten Kec. Juwiring 2,916,178 2,761,000 7,950,000 2018
(Sumber air baku MA Cokro, Desa Cokro, Kecamatan Tulung) Kec. Karangdowo Kec. Cawas Kec. Kalikotes & Trucuk Kota Klaten
8.1 2415.008.001.000 SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil 2,415,008,001,112 Pembangunan
2,415,008,001,112 Pembangunan SPAM di Desa Rawan Air di Kabupaten
- DAK air Minum 6 lokasi 3,000,000 400,000 2015
6 lokasi 3,000,000 400,000 2016
6 lokasi 3,000,000 400,000 2017
6 lokasi 3,000,000 400,000 2018
6 lokasi 3,000,000 400,000 2019
8.2 2415.008.002.000 Pamsimas 2,415,008,002,151 BLM Fisik
Pamsimas 9 lokasi 1,320,000 750,000 2015
8 lokasi 1,320,000 560,000 2016
8 lokasi 1,320,000 560,000 2017
8 lokasi 1,320,000 560,000 2018
8 lokasi 1,320,000 560,000 2019
9.3 2415.009.003.000 SPAM di Kawasan Perbatasan
2415.009.003.112 Pembangunan SPAM Desa Demangan Desa Demangan, Kecamatan
Karangdowo
500,000 2016
124,836,790 13,957,554 5,490,000 46,368,433
Kabupat en Klat en, Ok t ober 2015 Disahk an oleh:
Plt . Ke pa la BAPPED A Ka bu pa t e n Kla t e n
H ARI BU D I ON O, SH Pembina Tingkat I