• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM BIDANG PPLH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM BIDANG PPLH"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAWASAN DAN PENEGAKAN

HUKUM BIDANG PPLH

PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SULAWESI DAN MALUKU

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

MUHAMMAD NUR

(2)

PENCEMARAN

AIR

PENCEMARAN

UDARA

EROSI

ABRASI

SAMPAH

BANJIR

ILLEGAL

LOGGING

Permasalahan Lingkungan

Permasalahan Lingkungan

(3)

Pengawasan Lingkungan Hidup

(Pasal 71 – 75)

Menteri

Gubernur

Bupati/Walikota

(sesuai kewenangannya)

••

PUU Bidang PPLH

PUU Bidang PPLH

Tingkat

Ketaatan

KEGIATAN DAN/ATAU USAHA

Menetapkan Pejabat

Pengawas

Lingkungan Hidup

Pengawasan

dapatgasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

a

b

c

(4)

KEWAJIBAN PELAKU USAHA

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau

kegiatan berkewajiban:

a.

memberikan informasi yang terkait dengan

perlindungan

dan

pengelolaan

lingkungan

hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat

waktu;

b.

menjaga

keberlanjutan

fungsi

lingkungan

hidup; dan

c.

menaati

ketentuan

tentang

baku

mutu

lingkungan

hidup

dan/atau

kriteria

baku

kerusakan lingkungan hidup.

(5)

PENGAWASAN

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

sesuai dengan kewenangannya wajib

melakukan pengawasan

terhadap

ketaatan penanggung jawab usaha

dan/atau kegiatan atas ketentuan yang

ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan di bidang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

(PASAL 71

AYAT 1)

(6)

PENGAWASAN RUTIN, UJI PETIK

PENGAWASAN

KASUS

Pemantauan

Indikasi

Penyimpangan

Kerusakan

Lingkungan

Laporan

Masyarakat

PENGAWAS

AN

Kesesuaian

peruntukan dgn

Dok RTRW

Keabsahan

Perizinan

PENGELOLAAN

LINGKUNGAN ; AMDAL,

PPA, PPU & PLB3

DIAGRAM RUANG LINGKUP PENGAWASAN

ASPEK LINGKUNGAN BERDASARKAN JENIS PENGAMATAN

Perkembangan

(7)

APA YANG DIAWASI

dan

Instrumen yang digunakan didalam

Pengawasan?

(8)

APA YANG DIAWASI ?

UU 18/2008 & UU 32/2009

Personal :

Pengelolaan Limbah

Rumah Tangga dan

Domestik

Korporasi :

Kegiatan Jasa (Pelabuhn & LB3, dll)

Manufaktur

Kegiatan Pertambangan

Kegiatan Migas

Kegiatan Agroindustri

Kegiatan Industri Kecil/Mengh

(9)

1. Memiliki SK Kelayakan Lingkungan atau

Rekomendasi dari Instansi yang berwenang

berkaitan dengan Dokumen Lngkungan

(AMDAL / UKL UPL/SPPL dan DPL)

2. Implementasi RKL-RPL / UKL-UPL

3. Pelaporan pelaksanaan RKL RPL / UKL UPL

(10)

Pengendalian

Pencemaran Air

Ketaatan

Terhadap

Parameter

Ketaaan Thd Titik

Penaatan

(Jumlah Outlet)

Ketaatan

Terhadap Izin

Pemenuhan

BMAL (Data

Sekunder dan

Data Primer)

Pelaporan

Kualitas, Debit,

Kap.Prod

Persyaratan Teknis IPAL

Pemanfaatan

Air Limbah

Pemanfaatan

Air Limbah

Ketaaan Thd Titik

Penaatan

(Jumlah Outlet)

(11)

III. Pengendalian Pencemaran Udara

Parameter

Emisi Udara

Titik Penaatan

(cerobong emisi)

Pembuangan Gas

Melalui Cerobong

Data

Primer KLH

Pemenuhan

BMEU

Pelaporan

Manual / CEM

Persyaratan Teknis

Cerobong

Pengendalian

Pencemaran

Udara

PP No.41 / 99

Pedoman Teknis

Pengendalian

Pencemaran

Udara Sumber

Tidak Bergerak

Kepdal No.

205/1996

Peraturan pelaksanaan (Kepmen/Permen LH)

(12)

Pengelolaan

Limbah B3

Penyimpanan &

Pengumpulan

Pemanfaatan Pengangkutan Pengolahan Penimbunan

(13)

Hasil

Pengawasan

Hasil

Pengawasan

Indikasi

Pidana

Indikasi

Pidana

Penyidikan

Penyidikan

Indikasi

Kerugian

Lingkungan

Indikasi

Kerugian

Lingkungan

Perdata

Perdata

Pelanggaran

Pasal 100 (1)

Pelanggaran

Pasal 100 (1)

Sanksi

Administratif

Sanksi

Administratif

Dapat

dilakukan

sekaligus

Dapat

dilakukan

sekaligus

Hubungan antara Pengawasan

dengan Penegakan Hukum

Pejabat

Pengawas

Pejabat

Pengawas

(14)

UU No. 32 Tahun 2009

UU No. 32 Tahun 2009

Perdata

Administrasi

Pidana

Instrumen Penegakan Hukum

Lingkungan

(15)

1. ADMINISTRATIF (TEGURAN TERTULIS,

PAKSAAN PEMERINTAH, PEMBEKUAN

IZIN LINGK, PENCABUTAN IZIN

LINGK.)

2. PERDATA (

GANTI RUGI MELALUI

PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR

PENGADILAN DAN MELALUI

PENGADILAN)

3. PIDANA -

PENCEMARAN,

PERUSAKAN, DUMPING LB3, TANPA

IZIN LINGKUNGAN, DOKUMEN

(16)

UNSUR PELANGGARAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP ADALAH :

1.PENCEMARAN LINGKUNGAN (DARAT & LAUT

)

Adm (psl 100 (1&2),

Perdata dan Pidana

2.PERUSAKAN LINGKUNGAN (DARAT & LAUT)

perdata & pidana

3.TANPA IZIN LINGKUNGAN

Pidana

4.TANPA DOKUMEN LINGKUNGAN (AMDAL ATAU UKL-UPL)

Pidana

5.DUMPING LIMBAH B3

pidana

6.PEJABAT PENGAWAS YG TDK MELAKUKAN PENGAWASAN DAN

TERJADI INSIDEN LINGKUNGAN

pidana

7.MEMBERIKAN INFORMASI PALSU, MENYESATKAN,

MENGHILANGKAN INFORMASI, MEMBERIKAN KETERANGAN YG TDK

BENAR KAITAN DGN PENGAWASAN DAN

PENEGAKAN HUKUM

pidana

8. PENANGGUNGJAWAB USAHA YG TDK MELAKSANAKAN PAKSAAN

PEMERINTAH

pidana

9. MENGHALANG-HALANGI ATAU MENGGAGALKAN PELAKSANAAN

TUGAS PPLH DAN/PPNS

pidana

(17)

1. keterangan saksi;

2. keterangan ahli;

3. surat;

4. petunjuk;

5. keterangan terdakwa; dan/atau

6. alat bukti lain, termasuk alat bukti yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan.

ALAT BUKTI YG SAH DALAM TUNTUTAN TINDAK PIDANA

LINGKUNGAN HIDUP (pasal 96 UU 32/2009

PEMBUKTIAN

TINDAK PIDANA

(18)

Pelanggaran

baku mutu

air limbah,

emisi, atau

gangguan

Sanksi

Administrasi

Tidak

melaksanakan

sanksi administrasi

(Psl. 100 ayat (2))

Pelanggaran

dilakukan lebih

dari 1 (satu) kali

(Psl. 100 ayat (2))

PIDANA &

DENDA

Psl. 100 ayat

(1)

Delik Formil Tertentu dalam

UU No. 32/2009

(19)

Penyidik

Pegawai

Negeri Sipil

Lingkungan

Hidup

Penyidik

Polri

Penyidik

Psl. 94 ayat (1)

(20)

PENCEMARAN LINGKUNGAN

SENGAJA ATAU LALAI YG MENGAKIBATKAN

DILAMPAUINYA BAKU MUTU UDARA AMBIEN, AIR DAN AIR LAUT

- SENGAJA : PENJARA PALING SINGKAT 3 TH, PALING LAMA 10 TH DAN DENDA

Rp. 3 M – 10 M; MENGAKIBATKAN

LUKA DAN ATAU BAHAYA KESEHATAN (PENJARA 4 – 10 TH DAN DENDA

Rp. 4 – 12 M); MENGAKIBATKAN LUKA BERAT ATAU MATI (PENJARA 5 – 15 TH DAN DENDA Rp. 5 – 15 M)

LALAI : PENJARA PALING SINGKAT 1 TH, PALING LAMA 3 TH; MENGAKIBATKAN LUKA DAN ATAU BAHAYA KESEHATAN

(PENJARA 2– 6 TH DAN DENDA

Rp. 2 – 6 M); MENGAKIBATKAN LUKA BERAT ATAU MATI (PENJARA 3 – 9 TH DAN DENDA Rp. 3– 9 M

SETIAP ORANG YG MELANGGAR BM AIR LIMBAH, BM EMISI, BM GANGGUAN DIPIDANA DGN PENJARA PALING LAMA 3 TH DAN DENDA Rp.3 M

CATATAN :

TINDAK PIDANA PELANGGARAN BM HANYA DAPAT DIKENAKAN BILA SANKSI ADMINISTRATIF YG TELAH DIJATUHKAN TDK DIPATUHI ATAU PELANGGARAN DILAKUKAN LEBIH DARI SATU KALI

(21)

PERUSAKAN LINGKUNGAN

SENGAJA ATAU LALAI YG MENGAKIBATKAN

DILAMPAUINYA KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

- SENGAJA : PENJARA PALING SINGKAT 3 TH, PALING LAMA 10 TH DAN DENDA

Rp. 3 M – 10 M; MENGAKIBATKAN

LUKA DAN ATAU BAHAYA KESEHATAN (PENJARA 4 – 10 TH DAN DENDA

Rp. 4 – 12 M); MENGAKIBATKAN LUKA BERAT ATAU MATI (PENJARA 5 – 15 TH DAN DENDA Rp. 5 – 15 M)

LALAI : PENJARA PALING SINGKAT 1 TH, PALING LAMA 3 TH; MENGAKIBATKAN LUKA DAN ATAU BAHAYA KESEHATAN

(PENJARA 2– 6 TH DAN DENDA

Rp. 2 – 6 M); MENGAKIBATKAN LUKA BERAT ATAU MATI (PENJARA 3 – 9 TH DAN DENDA Rp. 3– 9 M

MELAKUKAN PEMBAKARAN LAHAN’, DIPIDANA DGN PENJARA PALING SINGKAT 3 TH & > 10 TH DAN DENDA Rp. 3-10 M)

(22)

IZIN LINGKUNGAN

PIDANA IZIN LINGKUNGAN

1.PEJABAT YG MENERBITKAN IZIN LINGKUNGAN TANPA DILENGKAPI AMDAL atau UKL-UPL, DIPIDANA DGN PIDANA

PENJARA PALING LAMA 3 TH DAN DENDA PALING BANYAK Rp. 3 M (PSL 111 (1)

2.PEJABAT PEMBERI IZIN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YG MENERBITKAN IZIN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TANPA DILENGKAPI DGN IZIN LINGKUNGAN, DIPIDANA DGN PIDANA PENJARA PALING LAMA 3 TH DAN DENDA PALING BANYAK Rp. 3 M (PSL 111 (2) PENGELOLAAN LIMBAH B3 1.TPS LB3, 2.TRANSPOR LIMBAH B3, 3.PEMANFAATAN LIMBAH B3 4.PENGOLAHAN LIMBAH B3 5.PENIMBUNAN LIMBAH B3 PSL 102

Setiap or yg melakukan pengelolaan LB3 tanpa izin, dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 th & paling lama 3 th dan denda paling sedikit Rp. 1 M dan paling banyak Rp. 3 M

PSL 104

Setiap or yg melakukan dumping limbah dan/atau bahan kemedia lingkungan hidup tanpa izin, dipidana dgn pidana penjara paling lama 3 th dan denda paling banyak Rp. 3 M.

(23)
(24)

Sampah Domestik

Kontaminasi Tumpahan Minyak

Emisi Udara

Limbah Cair

(25)

Penimbunan Sludge IPAL yang

mengandung Logam Berat Krom (Cr)

di kebun kelapa sawit

(26)

1. PEMBUANGAN LIMBAH

MEDIS KE TPS

DOMESTIK

2. PEMANFAATAN LIMBAH

B3 TANPA IZIN

(INCENERATOR RS)

(27)
(28)

1. IZIN

LINGKUNGAN

TANPA AMDAL

ATAU UKL-UPL

2. IZIN USAHA

DAN ATAU

KEGIATAN

TANPA IZIN

LINGKUNGAN

(29)

CONTOH LANGKAH PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN

(30)

PENYELESAIAN

HUKUM ADMINISTRATIF

1. HOTEL CLARION MAKASSAR

2. HOTEL ARYADUTA MAKASSAR

3. RS. UNHAS MAKASSAR

4. RS. GRESTELINA MAKASSAR

5. PT. KATINGAN TIMBER MAKASSAR

6. PT. KURNIA LUWUK SEJATI LUWUK BANGGAI

7. HOTEL SWISSBELT KENDARI

8. HOTEL ASTON AMBON

9. PT. SINERGI BERJAYA AMBON

(31)

PENYELESAIAN

HUKUM ADMINISTRATIF

1. HOTEL CLARION MAKASSAR 2. HOTEL ARYADUTA MAKASSAR 3. RS. UNHAS MAKASSAR

4. RS. GRESTELINA MAKASSAR

5. PT. KATINGAN TIMBER MAKASSAR

6. PT. KURNIA LUWUK SEJATI LUWUK BANGGAI

7. HOTEL SWISSBELT KENDARI 8. HOTEL ASTON AMBON

9. PT. SINERGI BERJAYA AMBON

10. PT. ANEKA SUMBER TATABAHARI AMBON

PAKSAAN

PEMERINTAH

TIDAK DIINDAHKAN

PENEGAKAN PIDANA

LINGKUNGAN

(32)

PENYELESAIAN SENGKETA (PERDATA)

TUNTUTAN PERDATA

PT. BARAWAJA

(33)

PERTEMUAN DENGAN MASYARAKAT TERKENA DAMPAK

MASYARAKAT DEKAT LOKASI

PT.BARAWAJA

(34)
(35)

LANGKAH PENEGAKAN HUKUM PIDANA

TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN KAWASAN MANGROVE

(36)

Rona Awal Delta Bua-Bua

(37)

Sketsa Ekosistem Mangrove Bua-Bua,

Kepulauan Selayar, Sulsel

(38)

Perbedaan penutupan dan tingkat kerapatan

mangrove delta Bua-Bua

(39)

Perbedaan penutupan dan tingkat

kerapatan mangrove delta Bua-Bua

(40)

40

Status Mutu Laut untuk

Air Laut

Air Laut

Memenuhi

BMAL

Tidak Memenuhi

BMAL

Status Mutu:

Baik

Status Mutu:

Tercemar

Kawasan Perairan yang diukur kualitas air laut dan

ditetap status mutunya adalah

:

• Pelabuhan

• Wisata Bahari

• Biota Laut (Mangrove, terumbu karang, padang

lamun dll)

(41)

41

Status Mutu Laut untuk

Lingkungan Laut

Lingkungan

Laut

Memenuhi

KBKL

Tidak Memenuhi

KBKL

Status Mutu:

Baik

Status Mutu:

Rusak

Lingkungan Laut yang diukur tingkat kerusakannya

dan ditetapkan status mutunya adalah

:

• Sempadan pantai dan sungai Mangrove;

• Padang Lamun

(42)

PROSES PENANGANAN KASUS

PERUSAKAN LINGKUNGAN DELTA

BUA-BUA KAB.SELAYAR

(43)

Foto Sita Barang Bukti

Sebagian Akar dan Batang Tanaman Mangrove yang rusak

Dilakukan Oleh Penyidik Di Lokasi TKP

Delta Bua-bua Kel. Benteng Utara

Kec. Benteng Selayar

(44)

Foto Sita Barang Bukti Oleh Penyidik

Alat Berat Excavator yang Digunakan untuk Merusak

Tanaman Mangrove Di Lokasi TKP Delta Bua-bua

(45)

Adminsitrasi

persuratan

1. Surat perintah pulbaket

2. SPDP

3. Sprindik

4. Springas peninjauan dan pengukuran lapangan

5. Surat persetujuan sita kasus Bua-bua ke Pengadilan

6. Surat Perintah Penyitaan

7. Suarat Persetujuan Sita Barang Bukti (Laporan guna

memperoleh persetujuan penyitaan)

8. Surat Lainnya

9. Surat Panggilan

(46)

Gelar perkara

Menghadirkan unsur-unsur

terkait, untuk menguatkan BAP

(47)

Penitipan barang

bukti barang

SURAT PERINTAH PENITIPAN BARANG BUKTI

Melakukan Penitipan Barang Bukti ke Rumah Penyimpanan Benda

Sitaan Negara yang diduga ada kaitannya dengan tindak pidana

melakukan perbuatan perusakan mangrove di delta Bua-bua Kelurahan

Benteng Utara Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

yang diduga dilakukan oleh H. Ali Gandong sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 98 ayat (1) Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, berupa 1

(satu) escavator Komatsu PC 200 warna kuning untuk disimpan dan

disiapkan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kepentingan

(48)

Penyerahan

tersangka dan barang

bukti barang

Surat Perintah Penyerahan Tersangka dan Barang

Bukti

Melaksanakan tindakan Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti kasus

perusakan ekosistem hutan mangrove di delta Bua-bua Kelurahan Benteng

Utara Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) dan Pasal 99 ayat (2), Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

.

(49)

Makassar, 8 Maret 2010

Nomor : 07/PDP/PPNS-LH/3/2010 Kepada Yth. : Sifat : Biasa KEPALA KEJAKSAAN TINGGI

Lampiran : 1 (satu) Bundel SULAWESI SELATAN

Perihal : Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan di

-Makassar

1. Nama : H. Ali Gandong

Tempat / Tanggal Lahir : Sidenreng-Rappang / 14 Agustus 1944. Agama : Islam

Pekerjaan : Pengusaha

Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim Nomor 3 Makassar

atas dugaan perusakan mangrove di delta bua-bua Kelurahan Bua-bua Utara Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan.

2. Rujukan :

1.Pasal 109 ayat (1) KUHAP.

2.Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 3.Laporan Kejadian No. : LK-05/PPNS-LH/02/2010, Tanggal 3 Februari 2010.

4.Surat Perintah Penyidikan Nomor : SPRIN. DIK-06/PPNS-LH/03/2010. 3. Demikian untuk menjadi maklum.

Dengan ini diberitahukan bahwa pada hari Senin, 8 Maret 2010 telah dimulai penyidikan tindak pidana melakukan perbuatan perusakan hutan mangrove di delta Bua-bua Kelurahan Bua-bua Utara Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh H. Ali Gandong dan Muhammadong alias Ronal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) dan Pasal 99 ayat (1) Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. Nama : Muhammadong alias Ronal Tempat / Tanggal Lahir : Pinrang / 15 Mei 1971. Agama : Islam

Pekerjaan : Operator Excavator

(50)

Pemberian

keterangan saksi ahli

dipangadilan

(51)

Pusat Pengelolaan Ekoregion Sulawesi & Maluku

Kementerian Lingkungan Hidup,

Gambar

DIAGRAM RUANG LINGKUP PENGAWASAN

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pemegang Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) dalam melaksanakan pekerjaan melanggar atau tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kepala

[r]

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Pola Penyakit Anak Usia

Surah an-Nisa [4] ayat 59 tidak hanya memerintahkan orang-orang beriman untuk menaati 'ul ul-'amr atau wali yang sah (yang merupakan para imam maksum) tapi

Penelitian ini menemukan bahwa indikator kinerja (KPI) yang dapat dijadikan prioritas prioritas di Universitas XYZ dengan nilai (D+R) adalahJumlah Prodi yang

Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan – aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang

Ism aw ati (2005) d alam buku y ang d iterbitkan Pustaka Cakra, Surakarta berjudul Transformasi Perempuan Jawa dalam Fiksi Indonesia: Kajian Transformasi

Universitas Negeri