• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011 52 Selanjutnya indikator-indikator dan target kinerja dari setiap sasaran strategis tahun 2011 adalah sebagai berikut

:

Sasaran Indikator Target 2011

1. Meningkatnya pasokan energi

domestik · · Produksi minyak bumi (MBOPD) 970

Produksi gas bumi (MBOEPD) 1.592

· Produksi CBM (MBOEPD) -

· Produksi batubara (MBOEPD) 3220

· Produksi BBM (juta KL) 39,9

· Produksi LPG (juta Ton) 2

· Produksi LNG (MMTPA) 23,29

· Rencana pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri (juta ton)

93 2. Meningkatnya kemampuan pasokan

bahan baku untuk domestik ·

Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia (%)

100 3. Meningkatnya pengembangan

berbagai sumber energi dalam rangka diversifikasi energi:

· Pangsa gas bumi (%) 30,0

· Pangsa CBM (%) -

· Pangsa batubara (%) 22,1

· Pangsa panas bumi (%) 2,8

· Pangsa energi baru terbarukan lainnya (%) 3,0 4. Meningkatnya pembangunan

infrastruktur energi dan mineral · Fasilitas produksi minyak bumi (BOPD) 66.534 · Fasilitas produksi gas bumi (MMSCFD) 1.375

Jaringan pipa transmisi gas bumi (km) 420

Jaringan pipa gas kota (RT) 16.000

· PLTP (MW) 70,4%

· pembangkit listrik (MW) 5.279

· Rasio elektrifikasi 158

5. Peningkatan efisiensi pemakaian

dan pengolahan energi · Elastisitas Energi 1,60

· Penurunan Emisi CO2 (%) 5,9

6. Meningkatnya investasi sektor

ESDM · Jumlah investasi sector ESDM - 29.533

Jumlah Investasi sub sektor migas (US$ juta) 17.177

- Jumlah Investasi bidang listrik dan pemanfaatan energi (US$ juta)

9.279

- Jumlah investasi sub sektor pertambangan umum (US$ juta)

3.077 7. Terwujudnya peran penting sektor

ESDM dalam penerimaan negara · Jumlah penerimaan Negara sektor ESDM 238,693

- Jumlah penerimaan negara sub sektor migas (Triliun Rupiah)

179,20

- Jumlah PNBP dari subsektor pertambangan umum (Triliun Rupiah)

58,843

- Jumlah PNBP dari Badan Litbang (Triliun 0,059

Tabel 3.1.

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011 53

Sasaran Indikator Target 2011

Rupiah)

- Jumlah PNBP dari Badan Diklat (Triliun Rupiah)

0,155

- Jumlah PNBP dari BPH Migas (Trilliun Rupiah ) 0,436 8. Terwujudnya peningkatan peran

sektor ESDM dalam pembangunan daerah

· Jumlah dana bagi hasil subsektor Minerba Pabum

(Milliar Rupiah) 8.643

· Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas (Milliar Rupiah)

18.423 · Jumlah CSR subsektor Minerba Pabum (Milliar

Rupiah)

708 · Jumlah CSR subsektor Listrik dan Pemanfaatan

Energi (Milliar Rupiah)

94 · Jumlah CSR subsektor Migas (Milliar Rupiah) 385 · Jumlah jaringan distribusi listrik(kms) dan gardu

distribusi listrik (MVA)

18091/1311 · Jumlah desa mandiri energi (desa) 50 · Jumlah sumur bor daerah sulit air 100 9. Terwujudnya pengurangan beban

subsidi BBM dan Listrik · · Jumlah subsidi BBM, LPG dan BBN (Trilyun Rupiah) 59,6 Jumlah subsidi Listrik (Trilyun Rupiah) 41,5 10. Peningkatan peran penting sektor

ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor

· Jumlah ekspor minyak mentah (juta barel) 135 · Jumlah nilai ekspor natural gas (BBTU) 355.956,8 · Jumlah nilai impor BBM (juta KL) 30,06 · Jumlah impor crude oil (juta barel) 90,04 · Jumlah impor pertambangan umum (Juta US$) 903 11. Terwujudnya penyerapan tenaga

kerja · · Jumlah tenaga kerja sub sektor migas 424.254

Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan 2.102.000 · Jumlah tenaga kerja sub sektor pertambangan umum 124.182 12. Terwujudnya pemberdayaan

nasional

Rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional

1

Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam

negeri pada usaha minyak dan gas bumi

55

Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas

nasional sub sektor Migas

30

Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri

dalam pembangunan sektor ketenagalistrikan

65% 13. Peningkatan nilai tambah

Persentase peningkatan kemampuan nasional dalam

merancang dan merakit instalasi peralatan migas

65 % 14. Peningkatan industri jasa dan

industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk.

Jumlah industri jasa penunjang Migas (perusahaan) 950

Jumlah industri jasa penunjang ketenagalistrikan

(perusahaan)

680

Jumlah industri jasa penunjang Pertambangan umum

(perusahaan)

650

Persentase pemenuhan bahan baku industri pupuk 100

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011 54

3.3. Indikator Kinerja Utama

Sebagai konsekuensi dari penerapan sistem AKIP, maka Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) sebagai salah satu dari instansi pemerintah tidak akan lepas dari proses penetapan indikator kinerja. Proses ini merupakan bagian yang penting bagi setiap instansi pemerintah karena indikator kinerja merupakan komponen utama Sistem AKIP yang akan digunakan dalam menilai keberhasilan maupun kegagalan instansi pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya dalam rangka mencapai visi dan misinya.

Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan. Selain itu juga menetapkan bagaimana kinerja akan diukur dengan suatu skala atau dimensi tanpa menyinggung tingkat pencapaian khusus.

Indikator kinerja utama (IKU) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan Peraturan Menteri KESDM No. 12 Tahun 2009 merupakan acuan kinerja untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). IKU merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh KESDM beserta masing-masing unit utama di lingkungan KESDM untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan organisasi dan dokumen Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011 55 Selanjutnya target kinerja tahun 2011 dari Indikator kinerja utama (IKU) KESDM, adalah sebagai berikut:

NO. URAIAN SATUAN TARGET

1. Jumlah penerimaan negara Sektor Energi dan Sumber Daya

Mineral terhadap target APBN Rp 324,3

2. Jumlah investasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral US$ 30.429 3. Jumlah Kontrak Kerja Sama Sektor Energi dan Sumber Daya

Mineral yang telah ditawarkan dan ditanda tangani:

Penawaran WK Migas WK 40

Penandatanganan KKS Migas KKS 27

Penawaran WK CBM WK 13

Penandatanganan KKS CBM KKS 10

Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi yang telah dilelang WKP 9 4. Jumlah produksi :

Minyak bumi MBOPD 970

Gas bumi MBOEPD 8.541

Batubara Ton 327 Mineral : Tembaga Ton 665.158 Emas Kg 102.562 Perak Kg 278.431 Ni + Co in matte Ton 70.500 Timah Ton 75.000

Bijih nikel Ton 8.500.000

Ferronikel Ton Ni 18,000

Bauksit Mt 10.000.000

Bijih besi Mt 5.000.000

Granit M3 2.500.000

Listrik MWh 171.330,16

Uap panas bumi Ton 71

Bioetanol Kilo Liter 4.000

Bio alkohol Kilo Liter 600.000

Biogas M3 28.800

5. Persentase pengurangan Volume Subsidi:

BBM % 3.59 LPG 3 Kg % 77.17 BBN % 604.000 Listrik % 65,5 Triliun Rp

Tabel 3.2.

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) KESDM 2011 56

NO. URAIAN SATUAN TARGET

6. Persentase pemanfaatan produk sektor ESDM :

Prosentase pemanfaatan hasil produksi minyak bumi domestik yang diolah menjadi LPG, BBM dan hasil olahannya

% 70

Persentase pemanfaatan produksi gas untuk kebutuhan

domestik % 58

Persentase hasil pemanfaatan mineral dan batubara untuk

kebutuhan domestik % 78.97

Persentase pemanfaatan BBN pada BBM Transportasi % 2,5

Rasio Elektrifikasi % 70,4

Penurunan Intensitas Energi %

7. Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional: Persentase Jumlah Tenaga Kerja Nasional Sektor ESDM

terhadap Tenaga Kerja Sektor ESDM % 95.95

Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri

dalam pembangunan sektor ESDM % 48

8. Persentase kemampuan pasokan energi dalam negeri % 70

9. Persentase peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah :

Jumlah Dana Bagi Hasil Rp 43,6

Jumlah CSR dan Community Development Rp 1.565

Jumlah Desa Mandiiri Energi berbasis BBN DME 50

Jumlah daerah sulit air yang kebutuhan air bersihnya dapat

terpenuhi melalui sumur bor air tanah Titik Bor 255

Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga Wilayah 5 16.000 Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas

untuk transportasi

Wilayah 1

4 1 10. Persentase pemanfaatan energi Non BBM dalam rangka

diversifikasi energi:

a.Pangsa Gas Bumi % 30

b.Pangsa Batubara % 49

c.Pangsa Panas Bumi % 4,24

d.Pangsa Tenaga Air % 7

Gambar

Gambar 3.4.Indikator Kinerja Utama KESDM

Referensi

Dokumen terkait

Lalu pilih tipe word art yang akan kita gunakan, dan kemudian akan muncul tempat untuk kita dapat menuliskan teks word art yang ingin kita sisipkan

[r]

Penambahan tepung daun bambu pada beberapa level pemberian dalam pakan kelinci dapat meningkatkan konsumsi bahan kering pakan induk tapi tidak dengan produksi air

• Check (U) grabbing hand, step back with lt foot • Grab (U) rt hand in Ura Gyaku, step back with rt foot • Kakato geri to (U) rt knee, drop to rt knee from the kick • Pull on

Alokasi anggaran atau dana dari BUMN Pembina yang ditetapkan adalah sebesar Rp9.300.000 kepada Program PKBL untuk tahun buku 2018 sesuai dengan penetapan Anggaran PKBL tahun buku

Setelah disetujui maka akan diberikan kebagian engineering materials, dengan adanya engineer maka perusahaan dapat menduga bagaimana bentuk project yang akan

Masalah penelitian dibatasi pada pemahaman anak-anak Sekolah Dasar (SD) mengenai hal-hal yang perlu dilakukan jika menghadapi bahaya kebakaran, bahaya orang yang tak

Regarding the function of interview, it was used to gather information relevant to answer the research question number one including the kinds of teaching and learning