STK511
Analisis Statistika
Pertemuan – 8
• Klasifikasi satu arah :
• Klasifikasi dua arah :
??? Pengaruh perlakuan: H0: i = 0 Model Hipotesis 8. ANOVA (2) – Diagnosis
atau
ij i ij ij i ijY
Y
ij j i ijY
1. bersifat bebas terhadap sesamanya 2. Nilai harapan dari nol,
3. Ragam homogen,
4. Pola sebaran dari adalah
5. Model bersifat aditif (dalam klasifikasi dua arah) Asumsi dalam Pendugaan dan Uji Hipotesis
8. ANOVA (2) – Diagnosis
E
0
2 Var
2
0, N
2
~
0,
bsiN
• Ketepatan model & terpenuhinya asumsi plot sisaan vs dugaan,
plot sisaan vs peubah penjelas lain • Kenormalan Plot Normal
• Kehomogenan ragam Uji Bartlett’s
• Kebebasan antar galat Plot sisaan dengan sekuens waktu • Keaditifan model Uji Keaditifan Tukey
Pemeriksaan Asumsi dan Kelayakan Model
Heterogen
Homogen Pemeriksaan Asumsi dan Kelayakan Model
8. ANOVA (2) – Diagnosis
sama tidak yang satu ada sedikit Paling : ... : 2 i 1 2 t 2 2 2 1 0 H H 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 ( ) log ( 1) log 1 1 ( 1) ( ) 3( 1) ( 1) hit t p i i i t i i t i i i p q c q N t s n s c n N t t n s s N t
2 1 , 2 hit 0 jika t H Tolak
Kehomogenan Ragam, Uji Bartlett’s
Tablet Ulangan Respon Tablet Ulangan Respon 1 1 20 3 1 90 1 2 24 3 2 78 1 3 28 3 3 90 1 4 42 3 4 103 1 5 25 3 5 72 1 6 31 3 6 70 2 1 10 4 1 175 2 2 12 4 2 151 2 3 19 4 3 152 2 4 8 4 4 178 2 5 12 4 5 180 2 6 24 4 6 149
Kehomogenan Ragam, Uji Bartlett’s
8. ANOVA (2) – Diagnosis
Ilustrasi :
Penelitian kemampuan urai dalam detik dari 4 jenis
Kehomogenan Ragam, Uji Bartlett’s
8. ANOVA (2) – Diagnosis
ANOVA: Respon versus Tablet Analysis of Variance for Respon
Source DF SS MS F P Tablet 3 83308 27769 231.62 0.000 Error 20 2398 120
Total 23 85706
S = 10.9495 R-Sq = 97.20% R-Sq(adj) = 96.78%
Test for Equal Variances: Respon versus Tablet Tablet N Lower StDev Upper
1 6 4.25295 7.6594 25.4525 2 6 3.37598 6.0800 20.2041 3 6 7.06218 12.7188 42.2648 4 6 8.27625 14.9053 49.5307
Bartlett's Test (normal distribution) Test statistic = 4.50, p-value = 0.212
Kenormalan
8. ANOVA (2) – Diagnosis
1. Shapiro-Wilk 2. Anderson Darling
3. Kolmogorov- Smirnov
8. ANOVA (2) – Diagnosis
Pengingat
Diagnosis tentang asumsi analisis ragam perlu dilakukan namun jangan terlalu kaku.
Peragaan grafik/gambar kadang memberikan informasi yang lebih baik dibandingkan tatacara pengujian yang lebih formal.
• Terencana vs Tidak Terencana
(LSD, BON, Kontras & Polinomial Ortogonal vs LSD, Tukey, Duncan)
• Perbandingan Berpasangan: Beda Nyata Terkecil (BNT) atau LSD (Least Significance Difference)
• Perbandingan Berganda
– Uji New Duncan Duncan Multiple Range Test (DMRT)
– Uji Tukey Honest Significance Difference (HSD) atau Beda Nyata Jujur (BNJ)
– Uji Dunnet Perbandingan perlakuan thd kontrol
– Perbandingan lainnya Student-Newman-Keuls (SNK), Uji Perbandingan Pengaruh Perlakuan
Uji LSD atau BNT
Perbandingan berpasangan adalah perbandingan setiap pasangan perlakuan dengan tingkat resiko kesalahan sebesar α.
Ingin menguji: H0: A = B vs H1: A ≠ B Contoh: r = 5, KTG = 6.10 BNT = t 0.025(12) √(2*6.10/5) = 3.404 d = 18.4-13.2 = 5.2 Perlakuan Rataan C 21.4 a A 18.4 a B 13.2 b d > LSD tolak H0 (A≠B)
Uji Perbandingan Berpasangan
8. ANOVA (2) – Uji Lanjut
' ' / 2; ' 1 1 g i i i i db Y Y Y Y i i BNT t S S KTG r r
Uji Tukey (BNJ=Beda Nyata Jujur)
• Dikenal tidak terlalu sensitif baik digunakan untuk
memisahkan perlakuan-perlakuan yang benar-benar berbeda • Perbedaan mendasar dengan LSD terletak pada penentuan
nilai , dimana jika misalnya ada 4 perlakuan dan ditetapkan = 5%, maka setiap pasangan perbandingan perlakuan akan menerima kesalahan sebesar: * = /(2 komb uji) < .
• Jika jumlah ulangan tidak sama, nilai r dapat didekati dengan rataan harmonik (rh) :
r
KTG
s
s
q
BNJ
;p;dbg YY
/
h t rUji Perbandingan Berganda
Uji Duncan (DMRT=Duncan Multiple Range Test)
• Memberikan segugus nilai pembanding yang nilainya meningkat sejalan dengan jarak peringkat dua buah perlakuan yang akan diperbandingkan
dimana r;p;dbg adalah nilai tabel Duncan pada taraf , jarak
peringkat dua perlakuan p, dan derajat bebas galat sebesar dbg. • Tingkat kesalahan perbandingan yang sebenarnya terjadi lebih
besar dari uji Tukey, yaitu α*=1-(1- α)t-1
• Jika jumlah ulangan tidak sama, nilai r dapat didekati dengan rataan harmonik (rh) seperti sebelumnya.
r
KTG
s
s
r
R
p
;p;dbg YY
/
Uji Perbandingan Berganda
Uji Dunnet
• Perbandingan pengaruh suatu perlakuan terhadap perlakuan kontrol
• Bentuk hipotesisnya: • H0: μi = μkontrol
• Kriteria pengujiannya atau daerah penolakan H0:
kontrol i dbg t kontrol in
n
KTG
d
y
jika
y
( 1, )1
1
Uji Perbandingan Berganda
Uji Bonferroni
• Memungkinkan membuat perbandingan antar perlakuan, antara perlakuan dengan kelompok perlakuan, atau antar kelompok perlakuan
Misalnya: Ada empat perlakuan A, B, C dan D. Ingin membuat perbandingan: 1. A vs BCD 2. AB vs CD 3. C vs D D C D C B A D C B A H H H : . 3 3 2 : . 2 3 : . 1 0 0 0
t i i i L dbg g t i i i i L i n C KTG S t B Y C L BS L i i 1 2 2 ˆ ) ; 2 ( 1 . ˆ dan ˆ ˆ Uji Perbandingan Berganda
• Kontras merupakan perbandingan berstruktur antar suatu
perlakuan dengan perlakuan lain atau antar kelompok perlakuan dengan kelompok yang lain
• Perlakuan atau kelompok perlakuan yang diperbandingan diberi koefesien dengan tanda yg berbeda (+/-) dengan total koefesien harus sama dengan 0
• Bentuk hipotesis yg diuji adalah sebagai berikut:
t 1 1...
0
:
c
c
Ho
t
tUji Lanjut Kontras Ortogonal
Kontras Perlakuan A B C D 1. AB vs CD 1 1 -1 -1 2. A vs B 1 -1 0 0 3. C vs D 0 0 1 -1 1 ) ( 1 2 2 1 .
db C r Y C Kontras JK k i i k i i i• Contoh kasus penyusunan kontras untuk 4 buah perlakuan
• Perlakuan yang diperbandingkan AB vs CD, A vs B dan C vs D
• Struktur kontrasnya adalah sebagai berikut: Uji Lanjut Kontras Ortogonal
• Digunakan untuk menguji trend pengaruh perlakuan
terhadap respon (linier, kuadratik, kubik, dst) berlaku untuk perlakuan yang kuantitatif
• Bentuk Model: Linier Yi = b0 + b1 Xi + I Kuadratik Yi = b0 + b1 Xi + b2 Xi2 + i Kubik Yi = b0 + b1 Xi + b2 Xi2 + b 3 Xi3 + i • Bentuk umum polinomial ordo ke-n adalah:
Y = 0P0(X) + 1P1(X) + 2P2(X) + … + nPn(X) + i Uji Lanjut Polinomial Ortogonal
dimana
2
,
)
(
)
1
4
(
4
)
(
)
(
)
(
)
(
12
1
)
(
;
)
(
;
1
)
(
1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 0
P
X
n
n
n
a
n
X
P
X
P
X
P
a
d
X
X
X
P
d
X
X
X
P
X
P
n n n n
dengan: a = banyaknya taraf faktor,
d = jarak antar faktor, n = polinomial ordo ke-n
Uji Lanjut Polinomial Ortogonal
Tabel Kontras Polinomial Ortogonal untuk jarak taraf yang sama Jumlah Perlakuan Orde Polinomial T1 T2 T3 T4 T5 Linier 1 -1 0 1 Kuadratik 3 1 -2 1 Linier 2 -3 -1 1 3 Kuadratik 1 1 -1 -1 1 Kubik 10/3 -1 3 -3 1 Linier 1 -2 -1 0 1 2 Kuadratik 1 2 -1 -2 -1 2 P=5 P=4 P=3
Uji Lanjut Polinomial Ortogonal