• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT MARET 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT MARET 2016"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No.25/05/13/Th. XIX, 2 Mei 2016

P

ERKEMBANGAN

P

ARIWISATA DAN

T

RANSPORTASI

S

UMATERA

B

ARAT

M

ARET

2016

1.

Jumlah Wisman ke Sumatera Barat

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Maret 2016 mencapai 4.428 orang, mengalami peningkatan sebesar 13,77 persen dibanding bulan Februari 2016 yang tercatat sebanyak 3.892 orang. Bila dibandingkan dengan bulan Maret 2015, wisman bulan Maret 2016 mengalami peningkatan sebesar 6,85 persen. Sementara itu jumlah wisman bulan Januari – Maret 2016 mengalami peningkatan sebesar 8,25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Wisman bulan Maret 2016 ini memberikan kontribusi sebesar 0,52 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia

(Wisman Nasional 852.226 orang).

 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Maret 2016 mencapai 4.428 orang, mengalami peningkatan 13,77 persen dibanding wisman Februari 2016 yang tercatat sebanyak 3.892 orang.

 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Maret 2016 mencapai rata-rata 50,96 persen, mengalami peningkatan 0,57 poin dibanding TPK bulan Februari 2016 sebesar 50,39 persen.  Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Maret 2016 mencapai

rata-rata 34,88 persen, turun 3,15 poin dibanding bulan Februari 2016 sebesar 38,03 persen.

 Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang bulan Maret 2016 tercatat selama 1,42 hari, meningkat 0,03 hari bila dibandingkan dengan Februari 2016 yang tercatat 1,39 hari.  Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya bulan Maret 2016 tercatat

selama 1,40 hari, meningkat 0,06 hari dibandingkan dengan bulan Februari 2016 yang tercatat 1,34 hari.  Jumlah penumpang angkutan udara domestik di Bandara Internasional Minangkabau pada bulan Maret

2016 turun sebesar 8,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu jumlah penumpang angkutan udara internasional turun sebesar 1,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

 Jumlah barang yang diangkut oleh angkutan laut dalam negeri pada bulan Maret 2016 mengalami penurunan sebesar 37,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

(2)

Tabel 1

Wisman yang Berkunjung ke Sumatera Barat Menurut Kebangsaan

Perubahan Perubahan Perubahan Peran thd

Mar 2016 thd Mar 2016 thd Jan-Mar 2016 Total Wisman

Feb 2016 Mar 2015 thd 2015 Mar 2016

(orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (%) (%) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Malaysia 3 305 3 484 3 961 8 320 10 416 13,69 19,85 25,19 89,45 2 Australia 100 77 147 189 296 90,91 47,00 56,61 3,32 3 Tiongkok 31 16 41 75 86 156,25 32,26 14,67 0,93 4 Inggris 19 22 36 38 80 63,64 89,47 110,53 0,81 5 Perancis 30 35 33 79 102 -5,71 10,00 29,11 0,75 6 Singapura 13 30 32 49 68 6,67 146,15 38,78 0,72 7 Jepang 31 24 23 31 77 -4,17 -25,81 148,39 0,52 8 Amerika 15 18 12 41 54 -33,33 -20,00 31,71 0,27 9 Jerman 9 18 10 32 46 -44,44 11,11 43,75 0,23 10 India 3 16 6 68 27 -62,50 100,00 -60,29 0,14 Total 10 Negara 3 556 3 740 4 301 8 922 11 252 15,00 20,95 26,12 97,13 Lainnya 588 152 127 1 884 446 -16,45 -78,40 -76,33 2,87 Total 4 144 3 892 4 428 10 806 11 698 13,77 6,85 8,25 100,00 Jan-Mar 2015 Jan-Mar 2016 Kebangsaan No Februari 2016 Maret 2016 Maret 2015 Grafik 1

Perkembangan Jumlah Wisman yang Berkunjung Melalui BIM dan Pelabuhan Teluk Bayur Januari 2015 – Maret 2016

2.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel

2.1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Maret 2016 berdasarkan laporan yang masuk mencapai rata-rata 50,96 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,57 poin dibanding TPK Februari 2016 yang tercatat sebesar 50,39 persen. Kota Padang menempati TPK tertinggi sebesar 56,87

3 289 3 373 4 144 3 492 4 598 3 730 3 569 4 199 4 292 3 956 4 811 5 320 3 378 3 892 4 428 1 000 2 000 3 000 4 000 5 000 6 000

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Ju m lah Wi sm an (o ran g) 2015 2016

(3)

persen dan disusul Kota Bukittinggi dengan TPK sebesar 42,99 persen. TPK terendah terjadi di Kab. Agam yaitu sebesar 30,39 persen. Sementara itu, TPK di Kab. Tanah Datar tercatat sebesar 40,40 persen.

Tabel 2

TPK Hotel Berbintang Beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

Maret 2015 Februari 2016 Maret 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kabupaten Tanah Datar 24,86 21,60 40,40

2. Kabupaten Agam 14,69 39,86 30,39 3. Kota Padang 42,66 51,82 56,87 4. Kota Bukittinggi 43,39 51,94 42,99 Sumatera Barat 42,59 50,39 50,96 No. Kab/Kota TPK (%) Grafik 2

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang di Sumatera Barat Januari 2015 – Maret 2016

Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat peningkatan TPK terjadi pada Kab. Tanah Datar dan Kota Padang yaitu masing-masing naik sebesar 18,80 poin dan 5,05 poin. Sementara itu, penurunan TPK terjadi di Kab. Agam dan Kota Bukittinggi yaitu masing-masing sebesar 9,47 poin dan 8,95 poin.

Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, peningkatan TPK terjadi pada klasifikasi hotel bintang 3 yaitu sebesar 13,35 poin. Sementara itu, penurunan TPK terjadi pada tiga klasifikasi hotel berbintang. Penurunan TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 2 yaitu sebesar 12,69 poin, selanjutnya diikuti oleh hotel bintang 1 yaitu mengalami penurunan TPK sebesar 1,91 poin. Selanjutnya, hotel bintang 4 mengalami penurunan TPK sebesar 0,25 poin.

41.70 37.22 42.59 51.72 55.40 49.81 43.24 50.58 52.68 60.91 57.10 59.73 44.32 50.39 50.96 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

TPK

(%

)

(4)

Tabel 3

TPK Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi di Sumatera Barat

Maret 2015 Februari 2016 Maret 2016

(1) (2) (3) (4) (5) 1. Bintang 1 36,66 40,99 39,08 2. Bintang 2 48,93 64,66 51,97 3. Bintang 3 47,87 48,14 61,49 4. Bintang 4 41,94 51,46 51,21 Sumatera Barat 42,59 50,39 50,96

No. Klasifikasi Bintang TPK (%)

Grafik 3

Perkembangan TPK Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Bintang di Sumatera Barat Maret 2015 - Maret 2016

2.2. Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya

Berdasarkan laporan yang masuk, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Maret 2016 tercatat sebesar 34,88 persen, turun 3,15 poin dibanding bulan Februari 2016 yang tercatat sebesar 38,03 persen. TPK tertinggi terdapat di Kota Sawahlunto yaitu sebesar 66,66 persen, sedangkan TPK terendah terjadi di Kab. Padang Pariaman yang tercatat sebesar 13,70 persen.

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 TPK ( % )

(5)

Grafik 4

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat Januari 2015 – Maret 2016

Tabel 4

TPK Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat

Maret 2015 Februari 2016 Maret 2016

(1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten 1. Kepulauan Mentawai 11,98 42,71 46,51 2. Pesisir Selatan 19,47 19,09 17,26 3. Solok 19,44 30,68 35,31 4. Sijunjung 30,53 25,86 28,12 5. Tanah Datar 78,58 41,94 43,92 6. Padang Pariaman 4,83 80,96 13,70 7. Agam 19,16 22,50 14,71

8. Lima Puluh Kota 6,06 14,32 19,96

9. Pasaman 37,57 28,76 33,75 10. Solok Selatan 35,43 41,19 37,67 11. Dharmasraya 51,89 69,25 66,18 12. Pasaman Barat 38,27 58,64 59,14 Kota 13. Padang 47,61 43,60 38,82 14. Solok 42,14 42,55 40,56 15. Sawahlunto 13,82 53,03 66,66 16. Padang Panjang 21,09 22,81 23,44 17. Bukittinggi 28,21 25,09 21,78 18. Payakumbuh 28,06 26,77 35,55 19. Pariaman 22,21 31,74 24,84 Sumatera Barat 35,55 38,03 34,88

No. Kabupaten / Kota TPK (%)

36.64 32.45 35.55 34.45 43.30 30.68 37.41 36.45 34.34 36.23 36.18 42.22 35.14 38.03 34.88 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

TP

K

(%

)

(6)

Penurunan TPK Akomodasi Lainnya terjadi pada sembilan kabupaten/kota. Penurunan TPK tertinggi terjadi di Kab. Padang Pariaman yaitu sebesar 67,26 poin. Selanjutnya diikuti oleh Kab. Agam yaitu turun sebesar 7,79 poin. Kab. Pesisir Selatan, Kab. Solok Selatan, Kab. Dharmasraya, Kota Padang, Kota Solok, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman masing-masing mengalami penurunan TPK sebesar 1,83 poin; 3,52 poin; 3,07 poin; 4,78 poin; 1,99 poin; 3,31 poin; dan 6,90 poin.

Sementara itu, peningkatan TPK Akomodasi Lainnya terjadi di sepuluh kabupaten/kota lainnya. Peningkatan TPK tertinggi terjadi di Kota Sawahlunto yaitu sebesar 13,63 poin. Selanjutnya diikuti oleh Kota Payakumbuh yaitu naik sebesar 8,78 poin. Sementara itu, Kab. Kepulauan Mentawai, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Tanah Datar, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, dan Kota Padang Panjang masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 3,80 poin; 4,63 poin; 2,26 poin; 1,98 poin; 5,64 poin; 4,99 poin; 0,50 poin; dan 0,63 poin.

Grafik 5

TPK Akomodasi Lainnya per Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Februari 2016 - Maret 2016

Tabel 5

TPK Akomodasi Lainnya Menurut Kelompok Kamar di Sumatera Barat

Maret 2015 Februari 2016 Maret 2016

(1) (2) (3) (4) (5) 1. < 10 31,49 27,28 15,61 2. 10-24 34,81 29,95 31,87 3. 25-40 40,16 41,32 40,31 4. 41-100 31,47 55,29 39,35 35,55 38,03 34,88

No. Kelompok Kamar

TPK (%) Sumatera Barat 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 Ke p M en ta w ai Pe ss el So lo k Si ju nj un g Ta na h D at ar P. Pa ria m an Ag am Li m a Pu lu h Ko ta Pa sa m an So ls el D ha rm as ra ya Pa sb ar Pa da ng Ko ta S ol ok Sa w ah lu nt o P Pa nj an g B Ti ng gi Pa ya ku m bu h Pa ria m an TPK (% )

(7)

Jika dirinci menurut kelompok kamar, TPK tertinggi terdapat pada Akomodasi Lainnya dengan kelompok kamar 25-40 yang tercatat sebesar 40,31 persen, sedangkan TPK terendah pada Akomodasi Lainnya terjadi pada kelompok kamar <10 sebesar 15,61 persen. Selanjutnya TPK pada Akomodasi Lainnya untuk kelompok kamar 10-24 dan 41-100 masing-masing sebesar 31,87 persen dan 39,35 persen.

Bila dilihat secara keseluruhan TPK pada Akomodasi Lainnya terjadi penurunan pada tiga kelompok kamar. Penurunan TPK tertinggi terjadi pada kelompok 41-100 yaitu turun sebesar 15,94 poin, selanjutnya TPK untuk kelompok kamar <10 dan kelompok kamar 25-40 masing-masing turun sebesar 11,67 poin dan 1,01 poin. Sementara itu kelompok kamar 10-24 mengalami peningkatan TPK sebesar 1,92 poin.

Grafik 6

Perkembangan TPK Akomodasi Lainnya menurut Kelompok Kamar di Sumatera Barat Maret 2015 - Maret 2016

3. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing dan Indonesia

Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Maret 2016 adalah selama 1,42 hari, meningkat 0,03 hari bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 1,39 hari. RLMT asing bulan Maret 2016 tercatat 1,56 hari, turun 0,42 hari dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Bila dirinci menurut kelas hotel terlihat RLMT asing pada hotel bintang 4 tercatat 1,78 hari paling tinggi dibandingkan kelas hotel lainnya, sedangkan pada hotel bintang 1, hotel bintang 2, dan hotel bintang 3 masing-masing tercatat 1,42 hari; 1,69 hari; dan 1,01 hari.

RLMT Indonesia pada hotel berbintang adalah 1,42 hari, meningkat 0,07 hari dibandingkan bulan sebelumnya. RLMT dalam negeri pada hotel bintang 4 tercatat 1,44 hari paling tinggi dibandingkan kelas hotel lainnya, sedangkan pada hotel bintang 1, hotel bintang 2, dan hotel bintang 3 masing-masing tercatat 1,40 hari; 1,25 hari; dan 1,43 hari.

RLMT asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Maret 2016 tercatat selama 1,40 hari, meningkat 0,06 hari dibanding dengan bulan Februari 2016 yang tercatat 1,34 hari. Bila dirinci menurut kelompok kamar pada Akomodasi Lainnya, RLMT tertinggi terdapat pada kelompok

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00

Mar'15 April'15 Mei'15 Juni'15 Juli'15 Agus'15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16

T PK (% ) Bulan < 10 10-24 25-40 41-100

(8)

kamar 41-100 yaitu selama 1,67 hari. Sementara RLMT terendah terdapat pada kelompok kamar <10 yang tercatat selama 1,18 hari.

Bila dilihat RLMT asing bulan Maret 2016 pada Akomodasi Lainnya dengan kelompok kamar 25-40 tercatat 4,56 hari merupakan RLMT tertinggi bila dibanding dengan kelompok kamar lainnya. Sementara itu tamu Indonesia rata-rata lama menginap paling tinggi juga terdapat pada kelompok kamar 41-100 yaitu selama 1,67 hari.

Tabel 6

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di Sumatera Barat Maret 2015 Feb 2016 Maret 2016 Maret 2015 Feb 2016 Maret 2016 Maret 2015 Feb 2016 Maret 2016 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Bintang 1 1,56 1,34 1,42 1,53 1,23 1,40 1,53 1,24 1,40 Bintang 2 1,66 1,83 1,69 1,31 1,35 1,25 1,37 1,41 1,30 Bintang 3 1,04 1,05 1,01 1,99 1,38 1,43 1,98 1,38 1,42 Bintang 4 2,15 2,50 1,78 1,31 1,39 1,44 1,34 1,47 1,45 Sumatera Barat 1,73 1,98 1,56 1,49 1,35 1,42 1,50 1,39 1,42 Klasifikasi Bintang

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

Asing Indonesia Total

Tabel 7

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat Maret 2015 Feb 2016 Maret 2016 Maret 2015 Feb 2016 Maret 2016 Maret 2015 Feb 2016 Maret 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. <10 2,31 3,14 1,96 1,22 2,00 1,11 1,33 2,10 1,18 2. 10-24 1,65 1,60 2,45 1,51 1,17 1,28 1,51 1,17 1,29 3. 25-40 5,22 1,92 4,56 1,41 1,23 1,39 1,42 1,24 1,39 4. 41-100 3,00 1,50 1,00 1,22 1,75 1,67 1,22 1,75 1,67 Sumatera Barat 2,47 2,23 2,47 1,41 1,34 1,39 1,42 1,34 1,40

No. Kelompok Kamar

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

Asing Indonesia Total

4.

Perkembangan Angkutan Udara

Jumlah penumpang angkutan udara domestik di Bandara Internasional Minangkabau pada Maret 2016 adalah sebanyak 132,68 ribu orang atau turun sebesar 8,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri/internasional di Bandara Internasional Minangkabau bulan Maret 2016 adalah sebanyak 8,88 ribu orang, juga mengalami penurunan sebesar 1,30 persen dibanding bulan Februari 2016.

(9)

Tabel 8

Perkembangan Penumpang Angkutan Udara di Bandara Internasional Minangkabau

Februari 2016 Maret 2016 Perubahan

(000 orang) (000 orang) (%) (2) (3) (4) 1 Domestik 144,92 132,68 -8,45 2 Internasional 9,00 8,88 -1,30 Total 153,93 141,57 -8,03 (1) Jumlah Penumpang Jenis Penerbangan Grafik 7

Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Bandara Internasional Minangkabau Januari 2015 – Maret 2016

5.

Perkembangan Angkutan Laut

Jumlah barang yang diangkut oleh angkutan laut dalam negeri bulan Maret 2016 mencapai 278,30 ribu ton atau mengalami penurunan 37,43 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah barang tertinggi terjadi pada Pelabuhan Air Bangis Pasaman Barat yaitu sebesar 38,89 persen. Sedangkan jumlah barang yang diangkut melalui Pelabuhan Teluk Bayur Padang dan Pelabuhan Muaro Padang mengalami penurunan masing-masing sebesar 37,44 persen dan 36,02 persen.

Tabel 9

Perkembangan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri Sumatera Barat

Februari 2016 Maret 2016 Perubahan

(000 ton) (000 ton) (%) (2) (3) (4) 1 Teluk Bayur 440,85 275,80 -37,44 2 Muaro 3,84 2,46 -36,02 3 Air Bangis 0,07 0,04 -38,89 Total 444,76 278,30 -37,43 (1) Pelabuhan Jumlah Barang 117.42 97.67 105.09 97.28 127.33 110.89 142.29 178.54 152.69 158.29 126.57 158.97 147.85 153.93 141.57 0 50 100 150 200

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Ju m lah Pe n u m p an g (000 o ran g) 2015 2016

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

Jl. Khatib Sulaiman No.48 Padang 25135

Telp.(0751)442158,442159 Homepage: http://sumbar.bps.go.id

Email : sumbar@bps.go.id

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Referensi

Dokumen terkait

02 Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi

Model Under Identified pada SEM mempunyai df = jumlah data yang diketahui - jumlah parameter yang diestimasi &lt; 0 sehingga dapat disimpulkan model Under Identified mempunyai

Pembuktian Dokumen Penawaran DAPAT diwakilkan dengan membawa Surat Tugas dari direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang dan membawa Kartu Pengenal Asli..

This miniature Formula One racing machine is referred to by a lot of names including go carts, go karts, go-carts, shifter carts, gocarts, gokarts, enduro carts, and a number of

design dapat dilihat pada Tabel 1 [14]. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Pada penelitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas X MIA 1 di- terapkan

c. Pada tahap ini setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih aktivitas dan material pembelajaran yang disenangi. Siswa dapat belajar sesuai dengan urutan langkah

Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman 1 Lanjutan Pembangunan Jalan Dalam.. Lingkungan

Setelah teridentifikasi sektor basis dan non basis pada perekonomian di kota kediri kemudian dilakukan analisis lebih mendalam lagi dengan metode Dynamic Location Quotient