i
UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI
PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-
ISRO’ AYAT 70
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MUHAMAMAD LUTFI ASNAWAN
NIM: 111-12-244
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah, Skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang dari kecil
hingga saat ini dan selalu memberikan nasehat serta mendukung setiap
langkahku.
2. Seluruh saudara dan kawan di PP AL ISLAH yang selalu meluangkan
waktunya untuk membantu dan memberikan semangat yang selalu
memberikan motivasi, serta seluruh teman-temanku yang selalu
mendukung dan bersama dalam setiap langkah.
3. Teman-teman PAI G yang telah memberikan pengalaman hidup yang
vii
ABSTRAK
Muhammad Lutfi Asnawan. 2017.”Pengambangan Potensi Manusia Sebagai
Peserta Didik Kajian Surat al-Isro’ ayat 70”.Program Studi S1 PAI
Institut Agama Islam Negeri.Pembimbing Dra Ulfah Susilawati, M.SI
Kata Kunci: Perkembangan Potensi, Pendidikan
Para Mufasir berpendapat bahwa makna dari ayat 70 dalam surat al
Isro’ menyatakan bahwa, sesungguhnya Allah telah menciptakan
manusia dengan sebaik-baik ciptaan, Allah memberikan keistimewaan bagi manusia berupa dikaruniakanya potensi atau kemampuan bagi setiap indifidu diantaranya potensi fisik yang bagus, potensi berupa kemampuan berfikir, potensi kecerdasan yang menjadikan kedudukan manusia lebih tinggi dibanding mahluk lainya, selain itu karunia yang diberikan adalah di ciptakanya bumi, lautan serta alam seisinya untuk di ambil manfaatnya bagi manusia. tugas dari manusia adalah mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri mereka serta memanfatkan karunia yang telah diberikan sebagai jalan untuk menambah ketakwaan terhadap Allah.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memahami serta mengetahui adanya proses perkembangan potensi manusia, serta mengetahui strategi dalam mendidik indifidu agar perkembngan potensi yang dimiliki dapat berjalan secara optimal.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library
research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur. Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literature baik buku, jurnal, majalah, Koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topic penelitian.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad yang telah kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumul
kiyamah. Segala syukur penulis panjatkan sehingga dapat menyelesaikan tugas
skripsi ini dengan judul “Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik
Kajian Surat al-Isro’ Ayat 70.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, sehingga dalam menyelesaikannya penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancer. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam
4. Ibu Dra Ulfah Susilawati, M.SI. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam
ix
5. Bapak Dr.Mukti Ali,S.Ag.M.Hum. selaku pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat
diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, September 2017
Penulis
Muhammad Lutfi Asnawan
x
DAFTAR ISI
COVER ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. RumusanMasalah ... 8
C. TujuanPenelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. MetodePenelitian... 9
F. SistematikaPenulisan ... 10
BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Potensi Manusia ... 13
B. Diskripsi Surat al Isro’ ... 31
C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengoptimalan Potensi Anak ... 33
D. Ruang Lingkup Pendidikan ... 36
E. Faktor Pendorong Dalam Upaya Pendidikan Anak ... 37
xi
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pendapat Para Mufasir Tentang Potensi Manusia Dalam Surat
al Isro’ Ayat 70... 62
B. Upaya Pengembangan Potensi Manusia ... 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran-Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
2. Lembar Konsultasi Skripsi
3. Daftar Nilai Skk
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Agama Islam adalah Agama yang ajaranya di wahyukan
kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat jibril, dengan
al-Qur’an sebagai dasar hukumnya.kedudukan al-Qur’an dalam Islam
adalah sebagai pedoman bagi umat Islam. Dalam al-Qur’an terdapat
berbagai hal yang dapat dipelajari, baik itu yang sifatnya sebagai
petunjuk, sebagai hukum, kisah-kisah terdahulu serta ilmu pengetahuan
yang tidak perlu diragukan kebenaranya.
Sebagai bukti nyata bahwa tidak ada keraguan dalam al-Qur’an
telah di jelaskan dalam al-Qur’an, sebagai berikut:
Redaksi ayat :
Artinya:Kitab(al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya,
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.(Qs. al-Baqoroh.2:2)
Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan.Sehingga
dengan mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia
akan mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan
akhirat. Salah satu hal yang dapat dipelajari dan diambil manfaatnya
2
proses penciptaan manusia dengan segala kemampuan dan potensi yang
ada pada diri manusia.
Sungguh Allah telah menciptakan manusia dengan
sebaik-baiknya penciptaan, Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an sebagai
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(QS at-Tin.95:4)
Ayat di atas menjelaskan tentang karunia diberikan kepada
manusia, karena manusia diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan. Bisa
juga diartikan bahwa kelebihan yang dikaruniakan kepada manusia
yaitu berupa potensi yang ada dalam diri manusia.Hal ini juga
dijelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut:
Artinya:“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada
Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(Qs.al-Hijr:15:28-29)
Dari ayat surat al-Hijr kita tahu bahwa, akan diciptakan
makhluk yang dimana Allah memerintahkan kepada malaikat untuk
3
penciptaan manusia sehingga, malaikat diperintah untuk sujud kepada
manusia. makna sujud bukan untuk menyembah namun sebagai
penghormatan kepada manusia.
Penjelasan mengenai alasan malaikat diperintahkan untuk
sujud diterangkan dalam al-Qur’an sebagai berikut.
Redaksi ayat :
Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.(Qs al-Baqoroh, 2:30)
Ayat di atas menjelaskan tentang manusia sebagai kholifah,
tentunya ada alasan yang mendasari hal tersebut. Artinya manusia di
jadikan sebagai kholifah dengan kelebihan yang ada dalam diri
manusia. Dan hanya pada manusia bukan mahluk yang lain, karena
manusia lah yang bersedia dan memiliki kemampuan untuk
merealisasikan amanah sebagai kholifah, berikut penjelasan dalam
al-Qur’an mengenai keutaman manusia sehingga di jadikan kholifah.
4
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.( QS al-Ahzab, 33: 72).
Amanat yang di berikan kepada manusia tentunya tidak mudah,
dalam ayat al-Qur’an yang di paparkan di atas dijelaskan bahkan langit,
gunung, dan bumi tak sanggup untuk memikul amanat sebagai kholifah.
dan kepada manusia amanat itu di berikan. alasan mengapa manusia
mampu untuk memikul amanah tesebut tentunya menjadi hal yang
menarik untuk di pelajari.
Hal-hal yang mendasari kemampuan manusia serta potensi apa
saja yang ada dalam diri manusia sehingga manusia mampu untuk
menjadi kholifah.
Potensi manusia terdiri dari empat pokok utama yaitu:Pertama,
Potensi berfikir artinya manusia memiliki potensi berfikir, karena
manusia memiliki kemampuan dan potensi otaknya untuk berfikir.
Logikaya bahwa manusia setiap manusia memiliki kemampuan untuk
belajar informasi–informasi serta hal baru, menghubungkan berbagai
informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.setiap manusia memiliki
Potensi berbeda dalam kemampuan berfikirnya, semakin besar
5
mengembangkan pengetahuanya. Manusia yang memiliki kemampuan
besar dalam potensi ini cenderung akan memiliki kemampuan ilmiah
yang tinggi, mampu membaca lebih cepat dari rata–rata, memiliki
kemampuan yang bagus dalam belajar, mampu berfikir abstrak, mampu
berkomunikasi verbal yang baik.
Kedua, Potensi emosi artinya setiap manusia memiliki potensi
cita rasa, artinya manusia mampu untuk memahami perasaan orang lain,
memahami perasaan mahluk lain, memahami suara alam, ingin
mencintai dan dicintai, memperhatikan, menghargai dan dihargai,
cenderung menyukai keindahan.
Ketiga, Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga
manusia, salah satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim
belajar memanah, berkuda dan berenang adalah upaya dalam
pengoptimalan potensi fisik. Dalam realitanya banyak manusia yang
mempunyai potensi fisik yang luar biasa sehingga manusia mampu
untuk melakuakan hal-hal diluar kemampuan rata-rata manusia
umumnya. Manusia yang memiliki potensi bagus dalam fisik biasanya
unggul dalam kegiatan yang berhubungan dengan fisik semisal
olahraga.
Keempat, Potensi sosial adalah kemampuan penyesuaian diri
dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan ini didasari dengan
kemampuanya belajar dalam ketrampilan dan pengetahuanya. Dalam
6
yang baik akan sangat mudah untuk beradaptasai serta mampu
mempengaruhi orang lain untuk mengikuti nya.( Fuad, 2003:89).
Dari pemaparan di atas pokok dari penelitian ini adalah, upaya
dalam pengembangan keempat komponen potensi tersebut dapat
diperinci dalam klasifikasi potensi manusia meliputi potensi otak atau
intelektual, potensiemosi atau kecerdasan emosi, potensi fisik atau
kecerdasan fisik, potensi spiritual atau kecerdasan spiritual.
Dalam al-Qur’an di jelaskan mengenai fitrah pada diri manusia
dalam surat ar-Rumm ayat 30 sebagai berikut:
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Qs Ar-Rum 30:30)Manusia dilahirkan dengan segenap aspek jasmani dan rohani
serta kemampuan yang ada pada kedua aspek tersebut. Pengarahan dan
pendidikan diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan potensi
yang ada pada diri anak.
Manusia merupakan mahkluk yang tidak bisa terlepas dari
pendidikan, yaitu sebagai pelaku pendidikan itu. Dengan kata lain,
7
pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun
terhadap dirinya sendiri (Sukardjo, 2009:1)
Proses pendidikan dapat memberi pengalaman dan pemahaman
hal–hal baru yang belum dimengerti. Pendidikan merupakan sarana
bagi manusia untuk berkembang serta mengembangkan potensi-potensi
yang ada dalam setiap diri indifidu.
Hal yang menarik dalam mempelajeri potensi adalah bahwa
potensi merupakan dasar dari perkembangan manusia, dengan
mengembangkan potensi dalam upaya menjadikan indifidu yang lebih
baik.
hal ini mendasari penulis untuk meneliti tentang upaya
pengembangan potensi manusia melalui pendidikan dengan kajian
Suratal-Isro’ ayat 70, sebagai berikut:
Redaksi ayat :
Artinya :Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Qs
al-Isro’,17:70)
Bila dipahami maka dalam Surat al-Isro’ ayat 70, mencakup
mengenai kemulyaan manusia. Serta kelebihan pada diri manusia dari
8
Hal ini dijelaskan dalam penafsiran para mufasir menjelaskan mengenai
makna dan tafsir dari Surat al-Isro’ ayat 70 tersebut.
Tafsir Al-Lubab karya M. Quraish Shihab juga menjelaskan
mengenai tafsir Suratal-Isro’ Ayat 70. Bahwa Allah dengan
sumpahNya, Sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan
bentuk tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta
berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat
transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami mereka
pembuatanya agar manusia dapat menjelajai bumi dan angkasa yang
kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka.(Shihab 2012:252)
Karena di ketahui bahwa potensi merupakan fitrah manusia
karena setiap manusia lahir dengan potensi yang ada dalam dirinya.
serta perlunya proses dalam berkembang menjadi maksiamal, maka hal
tersebut yang mendasari pembahasan mengenai upaya pengembangan
potensi manusia sangat diperlukan adanya.
Berdasar latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut dengan mengambil tema.
Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik Kajian
Surat al-Isro’ Ayat 70.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang di paparkan maka yang menjadi
9
1. Bagaimana pendapat para mufasir tentang Surat al-Isro’ Ayat 70.
2. Bagaimana pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik
sesuai dengan al-Qur’an Surat al-Isro ayat 70.
C. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pendidik dan bagi orang tua pada
khusunya, terutama mengenaibagaimana mengembangkan potensi
peserta didik.
2. Manfaat Praktik
a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pengembangan
potensi manusia sebagai peserta didik.
b) Memberikaan motivasi dan dorongan serta contoh dalam upaya
mengembangkan potensi manusia sebagai peserta didik.
D. Metode penelitian
Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library
research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur.
Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan
mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur baik
buku, jurnal, majalah, koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan
dengan topik penelitian. Maka penulis membagi sumber data menjadi
10
1. Sumber data primer, yaitu al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad
yang berkaitan dengan pengembangan potensi manusia.
2. Sumber data skunder, yaitu tafsir-tafsir al-Qur’an yang berkaitan,
serta karya-karya para ahli yang membahas tentang segala hal
yang berkaitan dengan pembahasan pokok.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting
dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data.
untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode dokumentasi. metode dokumentasi adalah dengan mencari data
mengenai hal-hal, variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
(Suharsimi, 1993: 234)
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam
penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku
yang menjadi sumber data primer dan sekunder yang relevan. Setelah
data terkumpul maka dilakukan penelaahan serta sistematis dalam
hubungannya dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data
atau informasi untuk bahan penelitian.
F. Metode Analisis Data
Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode
tahlili, Metode tahlili adalah metode tafsir yang menjelaskan ayat-ayat
11
secara terperinci sesuai urutan ayat dan surat dalam mushaf Utsmani.
Mufassir memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata
yang diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat, dan
menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain,
menbahas asbabunnuzul jika ada, dan menyampaikan dalil-dalil dari
Hadis (Budihardjo, 2012:132)
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun
dan mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun
menurut susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi
yang sistematis dan mudah dipahami, sistematikanya disusun sebagai
berikut:
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang memaparkan tentang
latar belakang penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Selain
itu juga membahas tentang manfaat penelitian yang diangkat
dalam topik pembahasan dan metode penelitian.
Bab kedua, memaparkan tentang pengertian Surat al-isro’ yang
meliputi penjabaran surat, kandungan ayat,makna potensi, serta potensi
yang dapat dikembangka dan hubungan dengan pengembangan potensi
manusia sebagai peserta didik
Bab ketiga, berisi pengertian Qs. al-Isro’ ayat 70 meliputi
12
Bab keempat, berisi tentang analisis pengembangan potensi
manusia sebagai peserta didik dalam telaah al-Qur’an Surat al-Isro’ ayat
70.
Bab kelima, berisi tentang kesimpulan dan saran atas pembahasan
yang telah diuraikan dalam penelitian, dan diteruskan dengan penutup
13
BAB II
.
A. Pengertian Potensi Manusia
Dalam upaya pengembangan potensi manusia perlu di pahami
beberapa upaya serta setrategi yang harus dilakukan, namun sebelum
mengkaji lebih jauh mengenai upaya pengembangan potensi manusia perlu
diketahui tentang penengertian dari potensi manusia serta macam macam
potensi yang dapat di kembangkan. Potensi bisa disebut sebagai kekuatan,
energi atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum
dimanfaatkan secara optimal.(Prihabdi 2004:6)
Potensi manusia secara umum diartikan sebagai kemampuan yang
dimiki manusia yang dapat dikembangkan dan di optimalkan, jadi potensi
dapat juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang dimiliki manusia dan
untuk mengoptimalkannya manusia harus mengembangkan serta melatihnya.
Karena potensi dasar setiap indifidu terpendam dalam diri maka perlu
pengalaman serta upaya untuk mengembangkan potensi tersebut salah
satunya melalui pendidikan.
Sesuai dengan penjelasan di atas penulis mencoba untuk mengulas
mengenai potensi yang di berikan kepada manusia dengan dasar salah satu
ayat dalam suratal-Isro’ ayat 70 sebagai berikut:
14
Artinya : “dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Qs. al-Isro’.17:70)
Kandungan dalam Ayat yang membahas tentang kemulyaan manusia
dengan segenap potensi berupa kelebihan atas kebanyakan makhluk yang
lain. kelebihan yang dimiliki manusia merupakan karunia yang begitu
berharga. selain membekali manusia dengan potensi yang ada dalam diri
manusia, dalam surat al-Isro’ ayat 70 juga di jelaskan mengenai karunia
Allah berupa rizki yang baik.
Allah telah memuliakan anak cucu Adam, mulia di sini adalah
dimana penciptaan manusia dalam satu kesatuan yang utuh dengan bekal
potensi yang ada pada diri manusia,artinya bahwa kemampuan dalam diri
manusia menjadikan manusia lebih unggul bila di bandingkan dengan
makhluk lainya. namun demikian potensi yang unggul dalam diri manusia
hanya dapat dioptimalkan jika manusia itu mau mengembangkan
potensinya. Banyak faktor yang mendukung perkembangan potensi tesebut
meliputi faktor dalam diri manusia seperti kecerdasan dll, adapun faktor
pendukung lainya adalah faktor pendidikan baik itu pendidikan formal di
15
Penjelasan lain mengenai kemulyaan manusia juga terdapat dalam al-Quran.
Redaksi ayat :
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya .(Qs-at Tin 95:4).
Dalam al-Qur’an juga menjelaskan tentang kedudukan manusia serta
kemulyaan manusia bila di sandingkan dengan makhluk ciptan Allah lainya.
Redaksi ayat : Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(Qs. al-Hijr.15:28-29).
Dalam al-Qur’an juga menjelaskan tentang karunia yang di berikan
bagi manusia sebagai bentuk rahmat dan karunia yang Allah beriakan bagi
16 Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.(Qs- jadsiah. 45:13).
Dalam al-Quran juga dijelaskan kedudukan manusia sebagai khalifa di
muka bumi.
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Qs. al-Baqoroh. 2:30)
Hal yang dapat di ambil dari pemaparan beberapa ayat yang
menjelaskan tentang keistimewaan manusia adalah, meningkatkan rasa
syukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan kepada manusia.
sebagai bentuk Kuasa Allah atas segala apa yang telah diciptakan.bentuk
17
memanfaatkan potensi yang ada dengan baik, artinya sebuah upaya
meningkatkan potensi anak sebagai peserta didik adalah sebuah upaya
pendampingan indifidu dalam memanfaatkan potensi dalam diri anak
hingga mencapai proses pendewaasaan dengan kematangan diri yang
maksimal, serta mampu untuk mandiri..
Potensi dalam diri manusia di katagorikan dalam empat instrumen,
pertama, insting(al- Gharizah), indra (al- Hawas), kognisi (al-‘Aql).serta
fisik
(al-Jasad). Potensi tersebut mampu untuk dikembangkan manusia dalam
mempertajam kemampuanya, hal ini lah yang membuat kemampuan
manusia dapat berbeda beda tergantung sejauh mana manusia tersebut
mampu mengembangkanya.(Hude.2006:95)
a. Instink (al-Gharizah)
Pada saat lahir, tangisan bayi sebagai pertanda bahwa bayi tersebut
hidup. hal yang di perhatiakn bahwa tangisan tersebut terjadi ketikan belum
ada siapapun yang mengajari dan belum pernah dilakuakan sebelumya,
namun hal tersebut terjdi kepada semua bayi yang lahir dengan instink yang
secara sepontan dilakukan oleh bayi tersebut. Dengan tagisan pula bayi
mampu untuk mengkomunikasikan kemauanya kepada orang di sekitarnya,
perkembangan selanjutnya adalah kemampuan untuk menyusu, saat lapar
bayi akan menangis dan merupakan ekspresi khas ketika lapar akan
menangis, dan ketika sang ibu memberikan ASI kepada bayi secara
18
tanpa ada yang mengjarinya sebelumnya. Dalam kejadian kejadian di atas
sebagai bukti adanya potensi yang diberiakan kepada manusia berupa
instink. Dalam pandangan psikolog instink dikenal dengan istilah dorongan
dalam diri manusia berupa bawaan lahir dalam melakukan sesuatu, semisal
dorongan untuk bertahan hidup, melahirkan perilaku menghisap ASI
kemudian makan dan minum, dorongan untuk mendapatkan keturunan
kemudian muncul perilaku seksual.(Hude 2006:96)
Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang hal ini.
Redaksi ayat :
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Qs al-Imron.3:14).
Instink di butuhkan manusia dalam kehidupan untuk mendorong
tingkah laku yang diperlukan sebagai upaya mempertahankan kehidupan.
Instink mendorong manusia berlaku sesuai dengan fitrah manusia yang telah
digariskan. instink merupakan satu dari macam-macam potensi yang sudah
dan langsung mampu di aplikasikan dalam kehidupan, seperti di jelaskan
19
instink ini akan berkembang dengan sendirinya sejalan dengan pertumbuhan
manusia serta pertumbuhan kedewaasaan manusia. dapat diambil
kesimpulan bahwa cara mengembangkan potensi instink ini adalah dengan
mengasah ketajaman instink melalui pengalaman dalam hidup, karena
instink merupakan respons sepontan yang langsung menanggapi
dalamprilaku manusia sehari-harinya.
b. Indra (al hawas)
Potensi kedua yang diberikan pada manusia adalah indra, merupakan
anugrah yang sangat bermanfaat bagi manusia, dengan indra manusia bisa
menjalankan aktifitas sehari hari dengan mudah. Manusia dapat bergerak ke
arah mana saja yang di kehendaki tanpa khawatir akan tersesat dan tak
mampu kembali. mendapatkan berbagai pengalaman berharga serta
pengetahuan dengan berinteraksi dengan lingkunganya. mengenal berbagai
macam rasa serta suara dan sebagainya.(Hude 2006:97)
Pada umunya kita mengenal lima indra pada diri manusia (panca
indra), yaitu pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perasa namun
sebenarnya masih ada beberapa indra lagi yang kurang populer seperti indra
keseimbangan yang terletak pada lorong dalam telinga, indra kinestetik di
persendian. dua indra tersebut bermanfat dan berfungsi sebagai
pengorganisasian gerak tubuh kita. berikut merupakan penjelasan dari
kelima indra yang ada dalam diri manusia.Penjelasan mengenai lima indra
20
1) Indra Pengelihatan
Pengelihatan adalah indra yang berperan penting dalam
transformasi pengetahauan. penglihatan normal dapat menyerap
berbagai detail informasi berupa bentuk, jarak, tekstur, warna, yang
kemudian di kirim dan diolah guna memperoleh informasi dalam
otak.(Hude.2006:98)
Dalam al-Qur’an indra pengelihatan dikenal dengan (
Al-Bashor) dalam al-Qur’an di sebutkan. Redaksi ayat :
dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Qs.an-Nahl, 16:78)
Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an surat as-Sajdah ayat 17.
Redaksi ayat :
Artinya :“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.(Qs as-Sajdah 17).
21
Pendengaran merupakan indra yang berguna dalam menyerap
informasi dari sekeliling kita. melalui pendengaran, kita dapat
mengetahui dan membedakan berbagai jenis suara yang muncul
dan merambat melalui telinga. pendengaran menjadi salah satu
istrumen yang penting dalam diri manusia, pendengaran dapat
terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks dalam rongga
telinga. Kemudian informasi yang diterima di kirim keotak
kemudian di olah dan di identifikasi jenis suara yang
diterima.(Hude.2006:102).
Dalam al-Qur’an hal ini dijelaskan.
Redaksi ayat :
Artinya :”Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.(Qs.al-Baqoroh.2:19)
3) Indra Penciuman
Penciuman merupakan anugrah yang berfungsi untuk
membedakan bermacam-macam aroma yang ada disekitar serta
22
manusia mampu untuk mengenal dan membedakan bermacam
aroma yang di hirupnya.(Hude.2006:102)
Penjelaskan dalam al-Qur’an mengenai, adanya potensi dari
indra penciuman dalam dii manusia
Redaksi ayat :
Artinya : “Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bung yang harum.(Qs. ar-Rahman.55:11-12)
Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, Sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".(Qs.Yusuf.12:94)Dalam ayat ini dapat mengambil dua poin penting pertama
bahwa dengan karunia dari Allah yang telah memberikan potensi
penciuman sehingga manusia mampu untuk mengenal dan
menganalisa macam macam aroma, poin kedua adalah potensi yang
diberiakan kepada manusia dapat dikembangkan dan di kuatkan
sesuai dengan usaha dari dirimanusia itu sendiri sehingga
kemapuan indra ini bersifat variatif, ada juga dalam sebagian
manusia pilihan yang mendapatkan keistimewaan berupa
kelebiahan seperti mukjizat Nabi Ya’qub As yang memiki daya
penciuman yang luar biasa.
23
Potensi indra pengecap merupakan potensi yang dimiliki
manusia dan dan bergurna dalam poses manusia merasakan dan
membedakan bermacam rasa seperti manis, asam, asin, pahit atau
berupa campuran dari rasa tersebut, seringkali terjadi ekspresi
wajah pada saat seseorang mengecap macam-macam rasa, semisal
mengecap rasa asin atau pahit. (Hude.2006:103).
Lidah merupakan anugrah yang diberikan kepada manusia
untuk membedakan rasa, Allah berfirman dalam al-Qur’an.
Redaksi ayat :
Artinya :”Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.(Qs.al-Balad.90:8-9)
5) Indra Peraba
Adalah indra yang paling luas wilayahnya karena meliputi
seluruh permukaan kulit, oleh sebab itu, disebut juga dengan indra
kulit yang meberikan sensasi pada indra peraba. (Hude.2006:102)
Di dalam al-Qur’an indra peraba di jelaskan sebagai
wilayah yang mendatangkan perasaan.
24
Artinya :”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs. an-Nisa. 4:56)
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan mengenai indra peraba
yang digambarkan pada kulit tangan, yang merupakan bagian dari
indra peraba yang paling sering digunakan.
Redaksi ayat : atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.".(Qs. al-Anam. 6:7)
Potensi manusia berupa indra baik perasa pengecap pengelihatan
pendengaran dan penciuman. merupakan anugrah yang diberikan sebagai
karunia yang sangat berguna dalam kehidupan sehari hari, diamana
pengalaman kesaharian mampu untuk menjadi pembelajaran karena dari
interaksi kelima indra tersebut manusia mampu memperoleh informasi dan
pengalaman hidup, baik dalam lingkungan alam sekitar maupun interaksi
sosial mampu menghasilkan banyak ekspresi serta penyampaian sesuatu
dalam diri.
25
Dalam al-Qur’an, kata ‘aql tidak ditemukan dalam bentuk kata
benda,tetapi dalam wujud kata benda, baik dalam bentuk lampau(fi’il
madhi) maupun yang sedang dan akan datang (fiil mudori’) ditemukan
dalam 49 tempat. Dapat dipahami bahwa akal haruslah berfungsi, karena
yang bermakna bagi kehidupan adalah aktivitasnya. orang yang tidak mau
untuk mengasah serta menggunakan akalnya dalam menalar termasuk
dalam golongan orang yang merugi. (Hude.2006:106)
Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut:
Redaksi ayat :
Artinya :”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, abahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Qs. al-Baqoroh. 2:164)
Kata akal berasal dari bahasa arab yaitu al-‘aql. kata tersebut
berasal dari ‘iqal (al bai’ir) atau tali kekang onta, yang mengandung arti
26
benar.fungsi dari akal sendiri adalah menerima dan menproses berbagai
informasi yang diterima melalui indra, kemudian disimpan dan
dimunculkan kembali saat diperlukan. fungsi ini di kenal dalam wilayah
psikologi dengan kognisi. manusia memiliki potensi sebagai anugrah akal
dengan kemampuan untuk mengenal, mengetahui, dan mengungkap
kembali berbagai hal yang telah diketahui, kemampuan Nabi Adam As
dalam menyebut nama-nama benda (al asma) sebagai tanda yang jelas
bahwa potensi ini dianugrahkan sebagai manusia.
Kognisi atau akal sebagai instrumen yang menjadi modalitas bagi
manusia, karena dalam kehidupan yang di jalani apa yang telah dipelajari,
dialami, pengalaman yang dilakukan menjadi modal dalam menjalani
hidup manusia.sementara semua itu tak dapat dilakukan tanpa adanya
kognisi dalam diri manusia. berbagai inforamasi yang telah di dapat
disimpan dalam memori otak sehingga akan tersimpan dan dapat
dimunculkan kembali ketika diinginkan. Dalam al-Qur’an di jelaskan
mengenai peran ingatan dalam memahami sesuatu.
Redaksi ayat :
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad)
27
Menurut Quraish Shihab, akal memiliki tiga daya sebagaimana
dapat dipahami dari penuturan dalam al-Qur’an, pertama, daya untuk
memahami dan menggambarkan sesuatu, kedua dorongan moral adalah
daya untuk mengikuti nilai nilai moral. ketiga, untuk mengambil pelajaran
dan hikmah.Dalam al-Qur’an juga dijelaskan tentang bagaimana
seharusnya manusia harus menggunakan akalnya agar terhindar dari
perbuatan dosa.(Shihab 1996:294-295).
Penjelasan mengenai potensi akal dijelaskan pula dalam al-Qur’an sebagai
berikut:
Artinya :”Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan
28
Akal erat kaitanya dengan kecerdasan (intellegence). Kecerdasan
merupakan salah satu anugrah besar yang diberikan kepada
manusia.menjadikan sebagai satu kelebihan manusia dibanding mahluk
lainya. karena dengan kecerdasan ini manusia dapat terus meningkatkan
kemampuanya dalam menjalani kehidupan.
Kecerdasan merupakan kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasibaru secara cepat dan efektif. Sementara
pandangan lain mengemukakan bahwa kecerdasan meliputi tiga hal yaitu
kemapuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh serta
kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru dan lingkungan yang
baru.pada mulanya kecerdasan hanya berbatas pada kemampuan individu
yang berhubungan dengan aspek kognitif atau bisa disebut dengan
kecerdasan Intelektual. namun lebih lanjut muncul teori baru yaitu
Multiple Intelligence yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki
beberapa potensi kecerdasan yaitu meliputi:
1) Kecerdasan Matematis (Logical Mathematical Intelligence).
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk mendeteksi
pola, berfikir deduktif, berfikir logis. kemampuan ini sering
diasosiasikan dengan berfikir secara ilmiah dan
matematis.Kecerdasan logis-matematis terlihat dari ketertarikan
anak mengolah halyang berkaitan dengan matematika dan peristiwa
ilmiah.(Kumiasih.2010:16)
29
Kecerdasan bahasa adalah kecerdasan untuk menguasai hal
hal yang berkaitan dengan bahasa. kemampuan ini termasuk dalam
kemampuan dalam memanipulasi bahasa dalam mengkspresikan
diri mereka secara retoris. (Kumiasih.2010:17)
3) Kecerdasan Ruang (Spatial Intelligence)
Anak dengan kecerdasan spatikal cenderung berfikir secara
visual, kaya dengan khayalan internal sehingga cenderung
imajinatif dan kreatif. mereka mampu memanipulasi dan
menciptakan gambar di dalam pikiran mereka.(Kumiasih.2010:18)
4) Kecerdasan musikal (Musical Intelegence).
Adalah salah satu kecerdasan yang dimana dapat dikenali
dengan ciri-ciri yaitu, anak dengan mudah dapat mengenal nada,
dapat mentransformasikan kata menjadi lagu, memahami
jenis-jenis suara, terlihat sangat menikmati bermain musik, serta terampil
dan mudah mengingat syair dengan baik.
5) Kecerdasan Gerak (Bodly-Kinesthetic Intelligence).
Gerak tentunya berhubungan dengan fisik yang merupakan
himpunan dari keseluruhan anggota gerak, fisik merupakan organ
yang ada dalam diri manusia yang mampu diberdayakan dalam
kebutuhan hidupnya. kecerdasan gerak adalah kemampuan dalam
mendaya gunakan fisik dengan baik.
30
Kecerdasan ini adalah kemampun untuk menjalin relasi
sosial dengan orang lain. Anak dengan kecerdasan ini mampu
untuk menggunakan berbagai cara untuk berinteraksi. Memiliki
empati, toleransi sehingga dapat merasakan perasaan,
pikiran,tingkah laku serta harapan orang lain. (Kumiasih.2010:23)
7) Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Ciri Kecerdasan ini adalah bahwa Anak memiliki pemahan
dan kendali yang baik mengenai diri sendiri. Mereka tahu apa yang
di dapat dan tidak dapat dilakukan dengan lingkungan
sosial.Kecerdasan intrapesonal secara lebih lanjut merupakan
kecerdasan anak dalam mengatur emosi dalam diri anak.
(Kumiasih.2010:25)
8) Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)
Kecerdasan spiritualadalah kemampuan dalam mengenal
dan mencintaiciptaanTuhan. kemampuan ini di rangsang melalui
penanaman nilaimoral.(Kusmiasih.2010:27).
Dilihat dari segi bahasa kecerdasan spiritual di kenal juga
dengan (al-Qalb).Kata al-Qalb, diserap dalam bahasa indonesia
menjadi kalbu, dirambil dari akar kata yang bermakna membalik,
karena seringkali berbolak balik,suatu saat senang dan suatu saat
susah, suatu saat setuju dan suatu saat menolak. (Hude.2006:113)
31
Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga manusia, salah
satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim belajar memanah,
berkuda dan berenang adalah upaya dalam pengoptimalan potensi fisik.
Dalam realitanyabanyak manusia yang mempunyai potensi fisik yang
luar biasa sehinga manusia mampu untuk melakuakan hal-hal diluar
kemampuan rata-rata manusia umumnya. Manusia yang memiliki
potensi bagus dalam fisik biasanya unggul dalam kegiatan yang
berhubungan dengan fisik semisal olahraga.(Fuad, 2003:89).
B. Diskripsi Surat al-Isro’
Surat al- Isro’ termasuk dalam golongan surat makiyyah.
dianamakan surat al-Isro’ karena memiliki makna perjalanan di malam
hari, berhubungan dengan peristiwa perjalanan Isra’ nabi Muhammad dari
masjidilharam di makkah menuju masjidilaqsa di baitulmaqdis. Dalam
kisah Isro’ Nabi Muhammad pada permulaan surat ini mengandung isyarat
bahwa Nabi Muhammad beserta umatnya kelak akan mencapai martabat
yang tinggi dan menjadi umat yang besar.
Surat ini juga di namai dengan surat bani isra’il yang artinya kisah
dari keturunan bani israil yang di jelaskan dalam permulaan surat ini, yaitu
dalam ayat pertama sampai ayat ke delapan. kemudian di jelaskan lagi
dalam ayat ke 101 sampai dengan ayat 104 dalam surat ini. Allah
menyebutkan dalam surat bahwa kaum Bani isra’il adalah bangsa yang
32
ajaran islam. Dihubungkan lagi bahwa surat ini memberikan gambaran
bahwa umat islam akan menjadi kuat dan besar bila mengamalkan dan taat
serta patuh tehadap syariat Allah yaitu agama Islam. Pokok isi dalam
keseluruhan surat ini terdapat beberapa hal selain kisah bani israil yaitu
tentang keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah dan lainya.(
Syahin.2008:18)
Para Ulama berpendapat bahwa ajaran utama dalam surat ini
adalah ajaran menuju kehadirat Allah. Surat ini merupakan wahyu
al-Quran yang kelima puluh yang diterima atau diwahyukan kepada Nabi
Muhammad. surat ini turu setelah surat al-Qashash dan sebelum surat
Yunus. Jumlah ayat dalam surat al- Isro’ adalah 111 ayat, menurut
perhitungan ulama Kufah. dan menurut perhitungan ulama Madinnah
sebanyak 110 ayat.( Syihab. 2009:4)
Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan. Sehingga dengan
mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia akan
mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Salah satu hal yang dapat di pelajari dan diambil manfaatnya bagi
manusia. dalam hubungannya dengan pembahasan penelitian mengenai
upaya pengembangan potensi manusia kajian surat al-Isro’ ayat 70, maka
penulis akan memaparkan diskripsi dari surat al- Isro’ ayat 70 sebagai
berikut:
33
Pelajaran yang dapat diambil dalam surat al isro’ ayat 70 ini adalah
Bahwa sungguh Allah telah mengutamatan penciptaan manusia dengan
bentuk yang indah serta keistimewaan lain berupa akal, kecerdasan, ilmu
dan pemahaman sebagai bekal manusia dalam hidup. Serta dijelaskan pula
tentang diangkutnya manusia dari darat dengan kendaran darat serta lautan
dengan perahu dan karunia berupa makanan yang lezat dan bergizi .
Penjelasan mengenai karunia yang diberikan kepada manusia
berupa kesempurnaan serta bekal potensi berupa akal, kecerdasan, ilmu
dan pemahaman ini lah yang menjadi acuan penulis untuk membahas
mengenai pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik kajian
surat al-Isro’ ayat 70.
C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Anak.
Pada prinsipnya pendidikan adalah usaha memanusiakan
manusia,Artinya dengan pendidikan manusia dapat menemukan jati diri
sebagai sorang kemanusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas manusia
34
pendidikan menjadi penting. Pendampingan serta pengarahan Orang Tua
serta pendidik atau guru dapat menentukan sejauh mana kualitas diri
seorang anak. karena tanpa pengarahan yang tepat maka proses
pembelajaran dan peningkatan potensi yang dimiliki tidak akan berjalan
maksiamal. Dalam riwayat hadist di sebutkan bahwa:
ْنَع ُّيِنَهُجْلا َة َرْبَس ِنْب ِعيِبَّرلا ْنِب ِزي ِزَعْلا ُدْبَع ْنِب ُةَلَم ْرَح اَنرَبخا ٍرْجُح ُنِب ُّيِلَع اَنَث َّدَح
َع ِهيِبَا ْنَع َة َرْبَس ِنْب ِعيِبَّرلا ِنْب ِكِلَمْلادْبَع هَّمَع
ِهيَلَع الله َّلَص لله ُلُوُس َر ّلاَق ّلاَق ِهَّدَخ ْن
يِف َو : َلاَق ٍرْشَع َنْبا اَهْيلَع ُهوُب ِرْضا َو َنيِنِسِعْبَس نْبا َةَلاَّصلاُّيِبّصلا اوُمّلَع : َمّلَس َو
.و ٍرْمَع الله َدبَع ْنَع باَبْلا
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, harmalah bin abdul aziz
bin ar-Rabi’ bim Sabrah Al juhani memberitahukan kepada kami dari
pamanya- Abdul malik bin Sabrah dari ayahnya. dari kakeknya, iya berkata Rosullullah bersabda,
Ajarkan kepada anak kecil untuk melaksanakan shalat, ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun.
ia berkata, “Dalam bab ini terdapat hadist Abdullah bin
Amr.(Shahih Sunan at-thirmidzi 407:342)
Dijelaskan bahwa manusia memerlukan pengajaran dan
pendidikan agar mengetahui suatu hal, dalam hadis diatas sebagai contoh
dalam upaya mengajarkan perintah sholat pada anak.
Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang keutamaan mencari ilmu,
sebagai upaya dalam menambah pengetahuan dan belajar hal baru.
35
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Qs al-Mujaadilah 58:11)
Begitu mulianya orang yang berilmu, Dengan ilmu manusia akan
memperoleh kebahagian dan kemudahan dalam hidupnya, hal ini
tercermin dalam penjelasan ayat di atas, dimana Allah memerintahkan
manusia untuk terus belajar serta mengembangkan potensi yang ada
dalam diri mereka. hal ini yang kiranya mendasari penulis dalam
membahas mengenai upaya pengembangan potensi manusia sebagai
peserta didik. sebagai salah satu upaya nyata pendidik dalam tujuan
menjadikan setiap indifidu menjadi manusia yang berkualitas dan tinggi
derajatnya dihadapan Allah.
Peran pendidikan dalam upaya mengoptimalkan peseta didik
dengan segenap potensi yang ada dalam diri mereka. Pendidikan akan
menjadi maksimal jika, pendidik benar benar memahami, kebutuhan serta
36
sehingga akan memudahkan dalam proses pendidikan. Penjelasan
mengenai hal yang di lakukan dalam meningkatkan potensi manusia
sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup Pendidikan
Sesuai dengan tema penelitian yaitu pengoptimalan potensi
manusia sebagai peserta didik, tentunya proses pendidikan ruang
lingkupnya adalah dalam lingkungan sekolah yang dimana peran pendidik
menjadi orang tua kedua sekaligus sebagai fasilitator dalam mendampingi
anak belajar.pendidikan yang di lakukan di sekolah memiliki tujuan utama
yaitu mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik
anak.(Sriyanti.2014:18)
Dalam tujuan konsep pendidikan islam dikemukakan bahwa tujuan
pendidikan pendidikan dalam konsep islam adalah upaya dalam
mengembangkan dan membentuk manusia muslim yang sempurna dari
segala aspek. dari segi aspek moral, segi emosional, rasioanal, spiritual dan
akhlak yang dialandasi dengan nilai-nilai islami.(Huda 2009:20)
Berdasar dari pemahahaman peran dan fungsi pendidikan dalam
mendidik serta mengoptimalkan potensi manusia. pendidikan juga
merupakan proses yang berkesinambungan hal inilah yang mendasari
bahwa pendidikan selayaknya memiliki tujuan dan visi misi yang jelas.
Secara garis besar tugas dan tanggung jawab guru adalah
37
didiknya. tujuan dikembangkanya potensi adalah agar anak tumbuh
menjadi manusia yang cerdas dan siap menghadapi masa depan. diantara
kecerdasan yang dikembangkan oleh pendidik adalah sebagai berikut :
a. Pengoptimalan Kecerdasan Intelektual
b. Pengoptimalan Kecerdasan Emosional
c. Pengoptimalan Kecerdasan Spirtual
Dari ketiga aspek tersebut merupakan hal yang perlu diperhatiakan
dalam mendidik anak, tanggung jawab guru adalah mengoptimalkan ketiga
macam kecerdasan tersebut agar maksiamal.(Azzet,2011:21)
2. Faktor Pendorong Keberhasilan Pendidik Dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Pada Anak
Agar proses pendidikan berjalan dengan baik sebaiknya pendidik
juga harus memperhatiakan beberapa hal dalam proses pendidikan yang
akan berlanngsung adalah meliputi :
a. Melihat kondisi anak
Dalam proses pendidikan seharusnya pendidik menyadari bahwa
setaip anak memiliki ciri dan sifat yang berbeda, pendidik harus mampu
untuk mensikapi hal tersebut dengan bijak.Dalam proses pembelajaran
misalnya, setiap anak pasti memiliki tingkat pemahaman yang berbeda
antara satu anak dengan lainya, pendidik diharapkan bijak dalam
38
karena dalam hasil belajar pendidik tidak bisa memukul rata, artinya
pendidik tidak bisa menyatakan anak tersebut cerdas jika nilainya baik,
dan bodoh jika hasil nilainya buruk, pendidik harus memahami faktor
yang mengakibatkan nilai anak tesebut buruk. hal inilah yang disebut
dengan memamami kondisi anak.
b. Mengkomunikasikan pendidikan kepada anak.
Upaya mengkomunikasikan pendidikan adalah dengan cara
memberikan arahan atau bimbingan dalam belajar, diusahakan pendidik
menyampaikan dengan mengajak diskusi anak, jangan memberikan arahan
yang sifatnya memaksa tanpa memperdulikan kemauan anak, dengan
metode diskusi maka akan tercipta suasana tanpa tekanan, karena
seringkali karna kemauan pendidik yang terlalu keras justru membuat anak
jadi tertekan dan berakibat buruk pada hasil belajanya.
c. Melihat faktor usia anak.
Dalam menyampaikan pendidikan atau bimbingan kepada anak
haruslah memperhatikan dan menyesuaikan dengan taraf usia anak. hal ini
diperlukan karena masing masing fase usia anak memiliki strategi sendiri
dalam proses pendidikanya.
d. Mengetahui serta memberi kebutuhan anak.
Proses pendidikan membutuhkan sarana prasarana maupun
39
mefasilitasi hal tersebut, diharapkan dengan tepenuhinya hal tersebut akan
berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya.
Dengan terpenuhinya empat aspek tersebut diharapkan pendidik
mengetahui secara pasti serta memberikan pendidikan yang tepat kepada
anak sehingga proses pengoptimalan potensi manusia melalui pendidikan
ini mendapat hasil yang maksimal.(Indragiri,2010:46-48)
Dengan memahami pemaparan mengenai peran pendiddikan dalam
upaya mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki,
serta memahami hakikat pendidikan, strategi dan faktor faktor
pendukungnya diharapkan upaya peningkatan potensi diri peserta didik
akan berjalan dan memperoleh hasil yang maksiamal. penjelasan mengenai
proses pendidikan, strategi serta target pendidikan dalam upaya
peningkatan potensi individu anak akan dijabarkan secara rinci pada bab
40
BAB III
DISKRIPSI SURAT
A. Diskripsi Surat al- Isro’ ayat 70
Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan. Sehingga dengan
mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia akan
mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Salah satu hal yang dapat di pelajari dan diambil manfaatnya bagi
Pelajaran yang dapat diambil dalam surat al-Isro’ ayat 70 ini adalah
Bahwa sungguh Allah telah mengutamatan penciptaan manusia dengan
bentuk yang indah serta keistimewaan lain berupa akal, kecerdasan, ilmu
dan pemahaman sebagai bekal manusia dalam hidup. Serta dijelaskan pula
tentang diangkutnya manusia dari darat dengan kendaran darat serta lautan
41
Penjelasan mengenai karunia yang diberikan kepada manusia berupa
kesempurnaan serta bekal potensi berupa akal, kecerdasan, ilmu dan
pemahaman ini lah yang menjadi acuan penulis untuk membahas
mengenai pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik kajian
surat al- Isro’ ayat 70.
a Asababunuzul surat al-Isro’ ayat 70.
Asbābun al-nuzūl secara bahasa terdiri dari dua kata asbāb dan
nuzūl. Asbāb bentuk jama’ dari sabab yang berarti sebab, Sedangkan kata
nuzūlberasal dari akar kata nazala-yanzilu-nuzulan yang artinya turun,
menurunkan sesuatu. (Budihardjo, 2012:21). Sedangkan Asbābunnuzūūl
menurut istilah adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya
ayat, dimana ayat tersebut menjelaskan pandangan al-Qur’an tentang
peristiwa yang terjadi atau mengomentarinya (Shihab, 2012:3).
Pengetahuan mengenai Asbabun nuzul atau sejarah turunnya
ayat-ayat al-Qur’an. Pada umumnya, fungsi dari Asbābun nuzūl, adalah
mempermudah para mufassir dalam menemukan tafsir dan pemahaman
dibalik kisah diturunkanya ayat tersebut. Asbabunnuzul diperlukan bagi
seseorang yang ingin memperdalam pengertian mengenai ayat-ayat
al-Qur’an. Dengan mengetahui latar belakang turunnya ayat, maka seseorang
dapat menggambarkan situasi dan kondisi saat ayat tersebut diturunkan,
sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terkandung di balik
42
Asbabunuzul.karena memang tidak semua ayat dalam al-Qur’an dapat
ditemukan Asbabu nuzulnya.
Kendati demikian penulis memberikan uraian mengenai penafsiran
surat al-Isro’ dari para mufassir sebagai berikut :
1. Tafsir Muyassar karya ‘Aidh al Qarni menjelaskan mengenai tafsiran
surat al-Isro’ Ayat 70 sebagai berikut:
Bahwa Allah telah memuliakan keturunan Adam dibandingkan
dengan makhluk lainya, dengan diberi pikiran, diturunkan kitab-kitab,
diutusnya rasul-rasul, dan diberikan ilmu pengetahuan. Allah
menundukan bagi mereka segala sesuatu yang ada di alam ini. Sebagai
contoh Allah menundukan bagi mereka hewan-hewan gembalaan di
darat, ataupun perahu-perahu di lautan untuk alat transportasi serta
mencari nafkah, Allah juga memberikan rizki atas mereka dengan
makanan dan pakaian dan minuman. Allah mengunggulkan keturunan
Adam dari seluruh makhluk lain, Allah angkat drajatnya di atas semua
makhluk yang ada di bumi. manusia adalah makluk yang paling mulia
sebelum mereka kafir sebab jika kafir maka kedudukanya sebaliknya.
Qarni(2007:509-510).
Kesimpulan yang dapat di ambil dari tafsir ‘Aidh al Qarni dalam
surat al-isro’ ayat 70 ini, adalah tentang keistimewaan yang di berikan
43
diberikan kepada makhluk lainya,serta ditundukannya semua makhluk
yang ada di bumi untuk diambil manfaatnya oleh manusia.
2. Dalam tafsir al Lubab karya M.Quraish Shihab juga di jelaskan
mengenai tafsir surat al-Isro’ ayat 70.
Ayat 70 dalam suratal-Isro’ menjelaskan tentang sebab di
turunkanya anugrah kepada manusia.karena manusia merupakan
makhluk yang unik dan memiliki kehormatan dalam kedudukanya
sebagai manusia, baik yang taat beragama maupun tidak. Dalam surat
al-Isro’Ayat 70, menjelaskan bahwa Allah dengan sumpahnya sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan bentuk
tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta
berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat
transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami
mereka pembuatanya agar manusia dapat menjelajahi bumi dan
angkasa yang kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka. Allah juga
memberi rizki yang baik sesuai dengan kebutuhan mereka, lagi lezat
dan bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan jiwa.dan Allah lebihkan
atas mereka dan sempurnakan mereka atas banyak makhluk
ciptaan-Nya.(Shihab 2012:252).
Hal yang ditekankan dalam tafsir al Lubab ini adalah kebebasan
44
yang baik dan lebih baik untuk di manfaatkan dalam kehidupan
manusia.
3. Tafsir al Azhar
Banyak sekali kemulyaan yang diberikan kepada anak Adam.
yang terutama adalah diberi akal dan fikiran, diberi khayal untuk
memikirkan zamanya yang lampau, yang sekarang dan masa depan
dan diberi ilham. Ath-Thabari mengatakan Manusia makan dengan
jarinya, tidak mulutnya yang langsung tercecah ke tanah. Adh-
Dhahhak mengatakan manusia pandai berkata kata dan membedakan.
‘Atha’ mengatakan tegak manusia lurus,’’Yaman mengatakan rupa
manusia cantik. Ath-thabari mengatakan manusia dapat memeritah
semua mahluk.“dan kami beri mereka kendaraan di darat dan laut”.
kendaran sejak dari biduk, sekunar, jung, perahu, bahtera sampai
kapal modern. sebagai yang telah disebutkan dalam Ayat yang lalu,
bahwa Allah amat sayang pada manusia. Di darat ada kuda, dan
kendaraan modern. sampai kendaraan di udara, dan Kami beri mereka
rizki yang baik-baik. buah-buahan yang lezat, daging yang empuk, air
susu dan makan yang dimasak.“Kami lebihkan dari pada makhluk
Kami, dan sebenar benar kelebihan”. dapat diartikan sebagai
kemajuan hidup manusia, bertahan lama dan bertambah maju, dari gua
batu, sampai bertani, menangkap ikan sampai berniga ke pulau-pulau,
benua-benua sampai terbang ke udara, menyelam di lautan dan
45
Dalam penafsiran Prof.Dr.Hamka di jelaskan tentang betapa besar
karunia Allah yang di berikan kepada manusia, sebagai wujud maha
besar Allah dengan membekali manusia segala potensi baik potensi
fisik yang sempurna serta bekal akal dan fikiran pada diri manusia
yang dapat di kembangkan dan bermanfaat dalam kehidupan. di
jelaskan juga posisi manusia sebagai kholifah karena manusia mampu
untuk memerintah memimpin semua mahluk, di jelaskan pula proses
perkembangan adaptasi manusia dari jaman ke jaman yang semakin
maju, hal ini sejalan dengan tema skripsi ini tentang perkembangan
potensi manusia.
4. Tafsir al Maraghi
Sesunguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam dengan
rupa yang indah, tinggi dan tumbuh dengan akal yang sedang,
sehingga dapat mengetahui bermacam-macam bahasa. bisa berfikir
dengan baik tentang cara-cara mencari kehidupan dan megeksplor apa
yang ada di bumi. serta menundukan apa saja yang berada di alam
atas maupun dibawah, dan kami angkut atas mereka dari binatang
binatang, kereta-kereta, pesawat terbang, balon dan bahtera. Kami
anugrahkan pada meraka rizki, berupa makan nabati dan hewani, dan
kami lebihkan mereka dari sebagianmakluk Kami dengan
kemenangan, kehormatan serta kemulyaan,maka dengan itu wajiblah
bagi mereka untuk tidak mempersekutukan sesutu dengan Tuhan
46
mereka lakukan selama ini, seperti pada patung dan berhala.(Marahgi.
1987:146)
Dalam tafsir al Maraghi menjelaskan tentang apa saja
keistimewaan yang di karuniakan kepada manusia, sebagai contoh
adalah diciptakanya rupa yang indah, indah di sini bisa dimaknai
sebagai sempurna dan enak di pandang dan bila kita sadari manusia di
bila dibandingkan dengan mahluk lain memang memiliki rupa yang
paling baik, dijelaskan juga tentang pertumbuhan manusia dengan
akal pada diri manusia, hal ini memperjelas tentang apa yang di bahas
oleh penulis mengenai potensi yang ada pada diri individu akan
tumbuh dan berkembang sejalandengan waktu, tentang ditundukanya
apa yang ada di darat dan lautan sebagai karunia bagi manusia agar
manusia mampu mengambil manfaat demi keberlangsungan
kehidupan manusia Dari semua yang telah di berikan manusia di
tuntut untuk mempertanggung jawabkan apa saja yang telah
dilakukanya selama hidupnya.
5. Tafsir al Misbah karya M.Quaraish Shihab .
Setelah menggambarkan Anugrah-Nya ketika berada di lautan
dan daratan. Ayat ini juga menjelaskan mengenai sebab anugrah yang
diberikan kepada manusia, dikarenakan manusia merupakan makhluk
yang unik dan memiliki kehomatan serta kedudukan sebagai manusia.
Dengan bersumpah sambil mengukuhkan perkataanya dengan kata
47
sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu adam dengan bentuk
yang bagus,kesempurnaan berbicara dan berfikir, serta
berpengetahuan dan Kami beri mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. “Dan kami angkat dari daratan dan lautan’’. dengan aneka
alat transpotasi yang Kami ciptakan dan tundukan bagi mereka, atau
yang Kami ilhami mereka untuk mebuatnya. agar mereka mampu
mengarungi lautan dan bumi yang Kami ciptakan untuk mereka. Kami
beri rizki yang terbaik bagi mereka, lagi bermanfaat dalam
pertumbuhan fisik serta perkembangan jiwa mereka. “ dan kami
lebihkan atas mereka dari siapa makhluk yang telah kami ciptakan”.
Dengan kelebihan yang sempurna, Kami lebihkan mereka dari hewan
dengan akal dan daya cipta, sehingga menjadi mahluk yang
bertanggung jawab. Kami lebihkan yang taat diantara mereka atas
malaikat karena ketaan manusia melalui ujian dan perjuangan
melawan setan dan hawa nafsu, sedang ketaan malaikat tanpa
tatangan, Demikian seterusnya dan masih banyak lainya. Dalam ayat
70 merupakan penjelasan dari dikaruniakanya kemulian pada manusia
dari sejak kelahiranya, tanpa membedakanya. dalam salah satu riwayat
mengisahkan bahwa Nabi Muhammad menghormati jenazah seorang
yahudi, sementra sahabat bertanya dengan sikab beliau tersebut, dan
Rosul menjawab: “Bukankah mereka juga manusia?. Hal ini sebagai
tanda bahwa manusia adalah mahluk yang mulia dan di hormati