• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-ISRO’ AYAT 70 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-ISRO’ AYAT 70 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI

PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-

ISRO’ AYAT 70

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

MUHAMAMAD LUTFI ASNAWAN

NIM: 111-12-244

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah, Skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang dari kecil

hingga saat ini dan selalu memberikan nasehat serta mendukung setiap

langkahku.

2. Seluruh saudara dan kawan di PP AL ISLAH yang selalu meluangkan

waktunya untuk membantu dan memberikan semangat yang selalu

memberikan motivasi, serta seluruh teman-temanku yang selalu

mendukung dan bersama dalam setiap langkah.

3. Teman-teman PAI G yang telah memberikan pengalaman hidup yang

(7)

vii

ABSTRAK

Muhammad Lutfi Asnawan. 2017.”Pengambangan Potensi Manusia Sebagai

Peserta Didik Kajian Surat al-Isro’ ayat 70”.Program Studi S1 PAI

Institut Agama Islam Negeri.Pembimbing Dra Ulfah Susilawati, M.SI

Kata Kunci: Perkembangan Potensi, Pendidikan

Para Mufasir berpendapat bahwa makna dari ayat 70 dalam surat al

Isro’ menyatakan bahwa, sesungguhnya Allah telah menciptakan

manusia dengan sebaik-baik ciptaan, Allah memberikan keistimewaan bagi manusia berupa dikaruniakanya potensi atau kemampuan bagi setiap indifidu diantaranya potensi fisik yang bagus, potensi berupa kemampuan berfikir, potensi kecerdasan yang menjadikan kedudukan manusia lebih tinggi dibanding mahluk lainya, selain itu karunia yang diberikan adalah di ciptakanya bumi, lautan serta alam seisinya untuk di ambil manfaatnya bagi manusia. tugas dari manusia adalah mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri mereka serta memanfatkan karunia yang telah diberikan sebagai jalan untuk menambah ketakwaan terhadap Allah.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memahami serta mengetahui adanya proses perkembangan potensi manusia, serta mengetahui strategi dalam mendidik indifidu agar perkembngan potensi yang dimiliki dapat berjalan secara optimal.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library

research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur. Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literature baik buku, jurnal, majalah, Koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topic penelitian.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad yang telah kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumul

kiyamah. Segala syukur penulis panjatkan sehingga dapat menyelesaikan tugas

skripsi ini dengan judul “Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik

Kajian Surat al-Isro’ Ayat 70.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak kekurangan, sehingga dalam menyelesaikannya penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancer. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam

4. Ibu Dra Ulfah Susilawati, M.SI. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam

(9)

ix

5. Bapak Dr.Mukti Ali,S.Ag.M.Hum. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat

diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, September 2017

Penulis

Muhammad Lutfi Asnawan

(10)

x

DAFTAR ISI

COVER ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 8

C. TujuanPenelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. MetodePenelitian... 9

F. SistematikaPenulisan ... 10

BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Potensi Manusia ... 13

B. Diskripsi Surat al Isro’ ... 31

C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengoptimalan Potensi Anak ... 33

D. Ruang Lingkup Pendidikan ... 36

E. Faktor Pendorong Dalam Upaya Pendidikan Anak ... 37

(11)

xi

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pendapat Para Mufasir Tentang Potensi Manusia Dalam Surat

al Isro’ Ayat 70... 62

B. Upaya Pengembangan Potensi Manusia ... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran-Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

2. Lembar Konsultasi Skripsi

3. Daftar Nilai Skk

(13)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Agama Islam adalah Agama yang ajaranya di wahyukan

kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat jibril, dengan

al-Qur’an sebagai dasar hukumnya.kedudukan al-Qur’an dalam Islam

adalah sebagai pedoman bagi umat Islam. Dalam al-Qur’an terdapat

berbagai hal yang dapat dipelajari, baik itu yang sifatnya sebagai

petunjuk, sebagai hukum, kisah-kisah terdahulu serta ilmu pengetahuan

yang tidak perlu diragukan kebenaranya.

Sebagai bukti nyata bahwa tidak ada keraguan dalam al-Qur’an

telah di jelaskan dalam al-Qur’an, sebagai berikut:

Redaksi ayat :

Artinya:Kitab(al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya,

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.(Qs. al-Baqoroh.2:2)

Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan.Sehingga

dengan mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia

akan mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan

akhirat. Salah satu hal yang dapat dipelajari dan diambil manfaatnya

(14)

2

proses penciptaan manusia dengan segala kemampuan dan potensi yang

ada pada diri manusia.

Sungguh Allah telah menciptakan manusia dengan

sebaik-baiknya penciptaan, Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an sebagai

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(QS at-Tin.95:4)

Ayat di atas menjelaskan tentang karunia diberikan kepada

manusia, karena manusia diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan. Bisa

juga diartikan bahwa kelebihan yang dikaruniakan kepada manusia

yaitu berupa potensi yang ada dalam diri manusia.Hal ini juga

dijelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut:



Artinya:“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada

Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(Qs.al-Hijr:15:28-29)

Dari ayat surat al-Hijr kita tahu bahwa, akan diciptakan

makhluk yang dimana Allah memerintahkan kepada malaikat untuk

(15)

3

penciptaan manusia sehingga, malaikat diperintah untuk sujud kepada

manusia. makna sujud bukan untuk menyembah namun sebagai

penghormatan kepada manusia.

Penjelasan mengenai alasan malaikat diperintahkan untuk

sujud diterangkan dalam al-Qur’an sebagai berikut.

Redaksi ayat :

Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para

Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.(Qs al-Baqoroh, 2:30)

Ayat di atas menjelaskan tentang manusia sebagai kholifah,

tentunya ada alasan yang mendasari hal tersebut. Artinya manusia di

jadikan sebagai kholifah dengan kelebihan yang ada dalam diri

manusia. Dan hanya pada manusia bukan mahluk yang lain, karena

manusia lah yang bersedia dan memiliki kemampuan untuk

merealisasikan amanah sebagai kholifah, berikut penjelasan dalam

al-Qur’an mengenai keutaman manusia sehingga di jadikan kholifah.

(16)

4

Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat

kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.( QS al-Ahzab, 33: 72).

Amanat yang di berikan kepada manusia tentunya tidak mudah,

dalam ayat al-Qur’an yang di paparkan di atas dijelaskan bahkan langit,

gunung, dan bumi tak sanggup untuk memikul amanat sebagai kholifah.

dan kepada manusia amanat itu di berikan. alasan mengapa manusia

mampu untuk memikul amanah tesebut tentunya menjadi hal yang

menarik untuk di pelajari.

Hal-hal yang mendasari kemampuan manusia serta potensi apa

saja yang ada dalam diri manusia sehingga manusia mampu untuk

menjadi kholifah.

Potensi manusia terdiri dari empat pokok utama yaitu:Pertama,

Potensi berfikir artinya manusia memiliki potensi berfikir, karena

manusia memiliki kemampuan dan potensi otaknya untuk berfikir.

Logikaya bahwa manusia setiap manusia memiliki kemampuan untuk

belajar informasi–informasi serta hal baru, menghubungkan berbagai

informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.setiap manusia memiliki

Potensi berbeda dalam kemampuan berfikirnya, semakin besar

(17)

5

mengembangkan pengetahuanya. Manusia yang memiliki kemampuan

besar dalam potensi ini cenderung akan memiliki kemampuan ilmiah

yang tinggi, mampu membaca lebih cepat dari rata–rata, memiliki

kemampuan yang bagus dalam belajar, mampu berfikir abstrak, mampu

berkomunikasi verbal yang baik.

Kedua, Potensi emosi artinya setiap manusia memiliki potensi

cita rasa, artinya manusia mampu untuk memahami perasaan orang lain,

memahami perasaan mahluk lain, memahami suara alam, ingin

mencintai dan dicintai, memperhatikan, menghargai dan dihargai,

cenderung menyukai keindahan.

Ketiga, Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga

manusia, salah satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim

belajar memanah, berkuda dan berenang adalah upaya dalam

pengoptimalan potensi fisik. Dalam realitanya banyak manusia yang

mempunyai potensi fisik yang luar biasa sehingga manusia mampu

untuk melakuakan hal-hal diluar kemampuan rata-rata manusia

umumnya. Manusia yang memiliki potensi bagus dalam fisik biasanya

unggul dalam kegiatan yang berhubungan dengan fisik semisal

olahraga.

Keempat, Potensi sosial adalah kemampuan penyesuaian diri

dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan ini didasari dengan

kemampuanya belajar dalam ketrampilan dan pengetahuanya. Dalam

(18)

6

yang baik akan sangat mudah untuk beradaptasai serta mampu

mempengaruhi orang lain untuk mengikuti nya.( Fuad, 2003:89).

Dari pemaparan di atas pokok dari penelitian ini adalah, upaya

dalam pengembangan keempat komponen potensi tersebut dapat

diperinci dalam klasifikasi potensi manusia meliputi potensi otak atau

intelektual, potensiemosi atau kecerdasan emosi, potensi fisik atau

kecerdasan fisik, potensi spiritual atau kecerdasan spiritual.

Dalam al-Qur’an di jelaskan mengenai fitrah pada diri manusia

dalam surat ar-Rumm ayat 30 sebagai berikut:



(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Qs Ar-Rum 30:30)

Manusia dilahirkan dengan segenap aspek jasmani dan rohani

serta kemampuan yang ada pada kedua aspek tersebut. Pengarahan dan

pendidikan diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan potensi

yang ada pada diri anak.

Manusia merupakan mahkluk yang tidak bisa terlepas dari

pendidikan, yaitu sebagai pelaku pendidikan itu. Dengan kata lain,

(19)

7

pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun

terhadap dirinya sendiri (Sukardjo, 2009:1)

Proses pendidikan dapat memberi pengalaman dan pemahaman

hal–hal baru yang belum dimengerti. Pendidikan merupakan sarana

bagi manusia untuk berkembang serta mengembangkan potensi-potensi

yang ada dalam setiap diri indifidu.

Hal yang menarik dalam mempelajeri potensi adalah bahwa

potensi merupakan dasar dari perkembangan manusia, dengan

mengembangkan potensi dalam upaya menjadikan indifidu yang lebih

baik.

hal ini mendasari penulis untuk meneliti tentang upaya

pengembangan potensi manusia melalui pendidikan dengan kajian

Suratal-Isro’ ayat 70, sebagai berikut:

Redaksi ayat :

Artinya :Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,

Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Qs

al-Isro’,17:70)

Bila dipahami maka dalam Surat al-Isro’ ayat 70, mencakup

mengenai kemulyaan manusia. Serta kelebihan pada diri manusia dari

(20)

8

Hal ini dijelaskan dalam penafsiran para mufasir menjelaskan mengenai

makna dan tafsir dari Surat al-Isro’ ayat 70 tersebut.

Tafsir Al-Lubab karya M. Quraish Shihab juga menjelaskan

mengenai tafsir Suratal-Isro’ Ayat 70. Bahwa Allah dengan

sumpahNya, Sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan

bentuk tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta

berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan

memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat

transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami mereka

pembuatanya agar manusia dapat menjelajai bumi dan angkasa yang

kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka.(Shihab 2012:252)

Karena di ketahui bahwa potensi merupakan fitrah manusia

karena setiap manusia lahir dengan potensi yang ada dalam dirinya.

serta perlunya proses dalam berkembang menjadi maksiamal, maka hal

tersebut yang mendasari pembahasan mengenai upaya pengembangan

potensi manusia sangat diperlukan adanya.

Berdasar latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih lanjut dengan mengambil tema.

Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik Kajian

Surat al-Isro’ Ayat 70.

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang yang di paparkan maka yang menjadi

(21)

9

1. Bagaimana pendapat para mufasir tentang Surat al-Isro’ Ayat 70.

2. Bagaimana pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik

sesuai dengan al-Qur’an Surat al-Isro ayat 70.

C. Tujuan Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi pendidik dan bagi orang tua pada

khusunya, terutama mengenaibagaimana mengembangkan potensi

peserta didik.

2. Manfaat Praktik

a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pengembangan

potensi manusia sebagai peserta didik.

b) Memberikaan motivasi dan dorongan serta contoh dalam upaya

mengembangkan potensi manusia sebagai peserta didik.

D. Metode penelitian

Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur.

Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan

mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur baik

buku, jurnal, majalah, koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan

dengan topik penelitian. Maka penulis membagi sumber data menjadi

(22)

10

1. Sumber data primer, yaitu al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad

yang berkaitan dengan pengembangan potensi manusia.

2. Sumber data skunder, yaitu tafsir-tafsir al-Qur’an yang berkaitan,

serta karya-karya para ahli yang membahas tentang segala hal

yang berkaitan dengan pembahasan pokok.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting

dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data.

untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode dokumentasi. metode dokumentasi adalah dengan mencari data

mengenai hal-hal, variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

(Suharsimi, 1993: 234)

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku

yang menjadi sumber data primer dan sekunder yang relevan. Setelah

data terkumpul maka dilakukan penelaahan serta sistematis dalam

hubungannya dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data

atau informasi untuk bahan penelitian.

F. Metode Analisis Data

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode

tahlili, Metode tahlili adalah metode tafsir yang menjelaskan ayat-ayat

(23)

11

secara terperinci sesuai urutan ayat dan surat dalam mushaf Utsmani.

Mufassir memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata

yang diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat, dan

menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain,

menbahas asbabunnuzul jika ada, dan menyampaikan dalil-dalil dari

Hadis (Budihardjo, 2012:132)

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun

dan mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun

menurut susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi

yang sistematis dan mudah dipahami, sistematikanya disusun sebagai

berikut:

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang memaparkan tentang

latar belakang penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Selain

itu juga membahas tentang manfaat penelitian yang diangkat

dalam topik pembahasan dan metode penelitian.

Bab kedua, memaparkan tentang pengertian Surat al-isro’ yang

meliputi penjabaran surat, kandungan ayat,makna potensi, serta potensi

yang dapat dikembangka dan hubungan dengan pengembangan potensi

manusia sebagai peserta didik

Bab ketiga, berisi pengertian Qs. al-Isro’ ayat 70 meliputi

(24)

12

Bab keempat, berisi tentang analisis pengembangan potensi

manusia sebagai peserta didik dalam telaah al-Qur’an Surat al-Isro’ ayat

70.

Bab kelima, berisi tentang kesimpulan dan saran atas pembahasan

yang telah diuraikan dalam penelitian, dan diteruskan dengan penutup

(25)

13

BAB II

.

A. Pengertian Potensi Manusia

Dalam upaya pengembangan potensi manusia perlu di pahami

beberapa upaya serta setrategi yang harus dilakukan, namun sebelum

mengkaji lebih jauh mengenai upaya pengembangan potensi manusia perlu

diketahui tentang penengertian dari potensi manusia serta macam macam

potensi yang dapat di kembangkan. Potensi bisa disebut sebagai kekuatan,

energi atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum

dimanfaatkan secara optimal.(Prihabdi 2004:6)

Potensi manusia secara umum diartikan sebagai kemampuan yang

dimiki manusia yang dapat dikembangkan dan di optimalkan, jadi potensi

dapat juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang dimiliki manusia dan

untuk mengoptimalkannya manusia harus mengembangkan serta melatihnya.

Karena potensi dasar setiap indifidu terpendam dalam diri maka perlu

pengalaman serta upaya untuk mengembangkan potensi tersebut salah

satunya melalui pendidikan.

Sesuai dengan penjelasan di atas penulis mencoba untuk mengulas

mengenai potensi yang di berikan kepada manusia dengan dasar salah satu

ayat dalam suratal-Isro’ ayat 70 sebagai berikut:

(26)

14

Artinya : “dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Qs. al-Isro’.17:70)

Kandungan dalam Ayat yang membahas tentang kemulyaan manusia

dengan segenap potensi berupa kelebihan atas kebanyakan makhluk yang

lain. kelebihan yang dimiliki manusia merupakan karunia yang begitu

berharga. selain membekali manusia dengan potensi yang ada dalam diri

manusia, dalam surat al-Isro’ ayat 70 juga di jelaskan mengenai karunia

Allah berupa rizki yang baik.

Allah telah memuliakan anak cucu Adam, mulia di sini adalah

dimana penciptaan manusia dalam satu kesatuan yang utuh dengan bekal

potensi yang ada pada diri manusia,artinya bahwa kemampuan dalam diri

manusia menjadikan manusia lebih unggul bila di bandingkan dengan

makhluk lainya. namun demikian potensi yang unggul dalam diri manusia

hanya dapat dioptimalkan jika manusia itu mau mengembangkan

potensinya. Banyak faktor yang mendukung perkembangan potensi tesebut

meliputi faktor dalam diri manusia seperti kecerdasan dll, adapun faktor

pendukung lainya adalah faktor pendidikan baik itu pendidikan formal di

(27)

15

Penjelasan lain mengenai kemulyaan manusia juga terdapat dalam al-Quran.

Redaksi ayat :

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam

bentuk yang sebaik-baiknya .(Qs-at Tin 95:4).

Dalam al-Qur’an juga menjelaskan tentang kedudukan manusia serta

kemulyaan manusia bila di sandingkan dengan makhluk ciptan Allah lainya.

Redaksi ayat : Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(Qs. al-Hijr.15:28-29).

Dalam al-Qur’an juga menjelaskan tentang karunia yang di berikan

bagi manusia sebagai bentuk rahmat dan karunia yang Allah beriakan bagi

(28)

16 Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.(Qs- jadsiah. 45:13).

Dalam al-Quran juga dijelaskan kedudukan manusia sebagai khalifa di

muka bumi.

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Qs. al-Baqoroh. 2:30)

Hal yang dapat di ambil dari pemaparan beberapa ayat yang

menjelaskan tentang keistimewaan manusia adalah, meningkatkan rasa

syukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan kepada manusia.

sebagai bentuk Kuasa Allah atas segala apa yang telah diciptakan.bentuk

(29)

17

memanfaatkan potensi yang ada dengan baik, artinya sebuah upaya

meningkatkan potensi anak sebagai peserta didik adalah sebuah upaya

pendampingan indifidu dalam memanfaatkan potensi dalam diri anak

hingga mencapai proses pendewaasaan dengan kematangan diri yang

maksimal, serta mampu untuk mandiri..

Potensi dalam diri manusia di katagorikan dalam empat instrumen,

pertama, insting(al- Gharizah), indra (al- Hawas), kognisi (al-‘Aql).serta

fisik

(al-Jasad). Potensi tersebut mampu untuk dikembangkan manusia dalam

mempertajam kemampuanya, hal ini lah yang membuat kemampuan

manusia dapat berbeda beda tergantung sejauh mana manusia tersebut

mampu mengembangkanya.(Hude.2006:95)

a. Instink (al-Gharizah)

Pada saat lahir, tangisan bayi sebagai pertanda bahwa bayi tersebut

hidup. hal yang di perhatiakn bahwa tangisan tersebut terjadi ketikan belum

ada siapapun yang mengajari dan belum pernah dilakuakan sebelumya,

namun hal tersebut terjdi kepada semua bayi yang lahir dengan instink yang

secara sepontan dilakukan oleh bayi tersebut. Dengan tagisan pula bayi

mampu untuk mengkomunikasikan kemauanya kepada orang di sekitarnya,

perkembangan selanjutnya adalah kemampuan untuk menyusu, saat lapar

bayi akan menangis dan merupakan ekspresi khas ketika lapar akan

menangis, dan ketika sang ibu memberikan ASI kepada bayi secara

(30)

18

tanpa ada yang mengjarinya sebelumnya. Dalam kejadian kejadian di atas

sebagai bukti adanya potensi yang diberiakan kepada manusia berupa

instink. Dalam pandangan psikolog instink dikenal dengan istilah dorongan

dalam diri manusia berupa bawaan lahir dalam melakukan sesuatu, semisal

dorongan untuk bertahan hidup, melahirkan perilaku menghisap ASI

kemudian makan dan minum, dorongan untuk mendapatkan keturunan

kemudian muncul perilaku seksual.(Hude 2006:96)

Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang hal ini.

Redaksi ayat :

Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan

kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Qs al-Imron.3:14).

Instink di butuhkan manusia dalam kehidupan untuk mendorong

tingkah laku yang diperlukan sebagai upaya mempertahankan kehidupan.

Instink mendorong manusia berlaku sesuai dengan fitrah manusia yang telah

digariskan. instink merupakan satu dari macam-macam potensi yang sudah

dan langsung mampu di aplikasikan dalam kehidupan, seperti di jelaskan

(31)

19

instink ini akan berkembang dengan sendirinya sejalan dengan pertumbuhan

manusia serta pertumbuhan kedewaasaan manusia. dapat diambil

kesimpulan bahwa cara mengembangkan potensi instink ini adalah dengan

mengasah ketajaman instink melalui pengalaman dalam hidup, karena

instink merupakan respons sepontan yang langsung menanggapi

dalamprilaku manusia sehari-harinya.

b. Indra (al hawas)

Potensi kedua yang diberikan pada manusia adalah indra, merupakan

anugrah yang sangat bermanfaat bagi manusia, dengan indra manusia bisa

menjalankan aktifitas sehari hari dengan mudah. Manusia dapat bergerak ke

arah mana saja yang di kehendaki tanpa khawatir akan tersesat dan tak

mampu kembali. mendapatkan berbagai pengalaman berharga serta

pengetahuan dengan berinteraksi dengan lingkunganya. mengenal berbagai

macam rasa serta suara dan sebagainya.(Hude 2006:97)

Pada umunya kita mengenal lima indra pada diri manusia (panca

indra), yaitu pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perasa namun

sebenarnya masih ada beberapa indra lagi yang kurang populer seperti indra

keseimbangan yang terletak pada lorong dalam telinga, indra kinestetik di

persendian. dua indra tersebut bermanfat dan berfungsi sebagai

pengorganisasian gerak tubuh kita. berikut merupakan penjelasan dari

kelima indra yang ada dalam diri manusia.Penjelasan mengenai lima indra

(32)

20

1) Indra Pengelihatan

Pengelihatan adalah indra yang berperan penting dalam

transformasi pengetahauan. penglihatan normal dapat menyerap

berbagai detail informasi berupa bentuk, jarak, tekstur, warna, yang

kemudian di kirim dan diolah guna memperoleh informasi dalam

otak.(Hude.2006:98)

Dalam al-Qur’an indra pengelihatan dikenal dengan (

Al-Bashor) dalam al-Qur’an di sebutkan. Redaksi ayat :

dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Qs.an-Nahl, 16:78)

Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an surat as-Sajdah ayat 17.

Redaksi ayat :

Artinya :“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.(Qs as-Sajdah 17).

(33)

21

Pendengaran merupakan indra yang berguna dalam menyerap

informasi dari sekeliling kita. melalui pendengaran, kita dapat

mengetahui dan membedakan berbagai jenis suara yang muncul

dan merambat melalui telinga. pendengaran menjadi salah satu

istrumen yang penting dalam diri manusia, pendengaran dapat

terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks dalam rongga

telinga. Kemudian informasi yang diterima di kirim keotak

kemudian di olah dan di identifikasi jenis suara yang

diterima.(Hude.2006:102).

Dalam al-Qur’an hal ini dijelaskan.

Redaksi ayat :

Artinya :”Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.(Qs.al-Baqoroh.2:19)

3) Indra Penciuman

Penciuman merupakan anugrah yang berfungsi untuk

membedakan bermacam-macam aroma yang ada disekitar serta

(34)

22

manusia mampu untuk mengenal dan membedakan bermacam

aroma yang di hirupnya.(Hude.2006:102)

Penjelaskan dalam al-Qur’an mengenai, adanya potensi dari

indra penciuman dalam dii manusia

Redaksi ayat :

Artinya : “Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bung yang harum.(Qs. ar-Rahman.55:11-12)



Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, Sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".(Qs.Yusuf.12:94)

Dalam ayat ini dapat mengambil dua poin penting pertama

bahwa dengan karunia dari Allah yang telah memberikan potensi

penciuman sehingga manusia mampu untuk mengenal dan

menganalisa macam macam aroma, poin kedua adalah potensi yang

diberiakan kepada manusia dapat dikembangkan dan di kuatkan

sesuai dengan usaha dari dirimanusia itu sendiri sehingga

kemapuan indra ini bersifat variatif, ada juga dalam sebagian

manusia pilihan yang mendapatkan keistimewaan berupa

kelebiahan seperti mukjizat Nabi Ya’qub As yang memiki daya

penciuman yang luar biasa.

(35)

23

Potensi indra pengecap merupakan potensi yang dimiliki

manusia dan dan bergurna dalam poses manusia merasakan dan

membedakan bermacam rasa seperti manis, asam, asin, pahit atau

berupa campuran dari rasa tersebut, seringkali terjadi ekspresi

wajah pada saat seseorang mengecap macam-macam rasa, semisal

mengecap rasa asin atau pahit. (Hude.2006:103).

Lidah merupakan anugrah yang diberikan kepada manusia

untuk membedakan rasa, Allah berfirman dalam al-Qur’an.

Redaksi ayat :

Artinya :”Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.(Qs.al-Balad.90:8-9)

5) Indra Peraba

Adalah indra yang paling luas wilayahnya karena meliputi

seluruh permukaan kulit, oleh sebab itu, disebut juga dengan indra

kulit yang meberikan sensasi pada indra peraba. (Hude.2006:102)

Di dalam al-Qur’an indra peraba di jelaskan sebagai

wilayah yang mendatangkan perasaan.

(36)

24

Artinya :”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs. an-Nisa. 4:56)

Dalam al-Qur’an juga dijelaskan mengenai indra peraba

yang digambarkan pada kulit tangan, yang merupakan bagian dari

indra peraba yang paling sering digunakan.

Redaksi ayat : atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.".(Qs. al-Anam. 6:7)

Potensi manusia berupa indra baik perasa pengecap pengelihatan

pendengaran dan penciuman. merupakan anugrah yang diberikan sebagai

karunia yang sangat berguna dalam kehidupan sehari hari, diamana

pengalaman kesaharian mampu untuk menjadi pembelajaran karena dari

interaksi kelima indra tersebut manusia mampu memperoleh informasi dan

pengalaman hidup, baik dalam lingkungan alam sekitar maupun interaksi

sosial mampu menghasilkan banyak ekspresi serta penyampaian sesuatu

dalam diri.

(37)

25

Dalam al-Qur’an, kata ‘aql tidak ditemukan dalam bentuk kata

benda,tetapi dalam wujud kata benda, baik dalam bentuk lampau(fi’il

madhi) maupun yang sedang dan akan datang (fiil mudori’) ditemukan

dalam 49 tempat. Dapat dipahami bahwa akal haruslah berfungsi, karena

yang bermakna bagi kehidupan adalah aktivitasnya. orang yang tidak mau

untuk mengasah serta menggunakan akalnya dalam menalar termasuk

dalam golongan orang yang merugi. (Hude.2006:106)

Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut:

Redaksi ayat :

Artinya :”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, abahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Qs. al-Baqoroh. 2:164)

Kata akal berasal dari bahasa arab yaitu al-‘aql. kata tersebut

berasal dari ‘iqal (al bai’ir) atau tali kekang onta, yang mengandung arti

(38)

26

benar.fungsi dari akal sendiri adalah menerima dan menproses berbagai

informasi yang diterima melalui indra, kemudian disimpan dan

dimunculkan kembali saat diperlukan. fungsi ini di kenal dalam wilayah

psikologi dengan kognisi. manusia memiliki potensi sebagai anugrah akal

dengan kemampuan untuk mengenal, mengetahui, dan mengungkap

kembali berbagai hal yang telah diketahui, kemampuan Nabi Adam As

dalam menyebut nama-nama benda (al asma) sebagai tanda yang jelas

bahwa potensi ini dianugrahkan sebagai manusia.

Kognisi atau akal sebagai instrumen yang menjadi modalitas bagi

manusia, karena dalam kehidupan yang di jalani apa yang telah dipelajari,

dialami, pengalaman yang dilakukan menjadi modal dalam menjalani

hidup manusia.sementara semua itu tak dapat dilakukan tanpa adanya

kognisi dalam diri manusia. berbagai inforamasi yang telah di dapat

disimpan dalam memori otak sehingga akan tersimpan dan dapat

dimunculkan kembali ketika diinginkan. Dalam al-Qur’an di jelaskan

mengenai peran ingatan dalam memahami sesuatu.

Redaksi ayat :







Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad)

(39)

27

Menurut Quraish Shihab, akal memiliki tiga daya sebagaimana

dapat dipahami dari penuturan dalam al-Qur’an, pertama, daya untuk

memahami dan menggambarkan sesuatu, kedua dorongan moral adalah

daya untuk mengikuti nilai nilai moral. ketiga, untuk mengambil pelajaran

dan hikmah.Dalam al-Qur’an juga dijelaskan tentang bagaimana

seharusnya manusia harus menggunakan akalnya agar terhindar dari

perbuatan dosa.(Shihab 1996:294-295).

Penjelasan mengenai potensi akal dijelaskan pula dalam al-Qur’an sebagai

berikut:

Artinya :”Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan

(40)

28

Akal erat kaitanya dengan kecerdasan (intellegence). Kecerdasan

merupakan salah satu anugrah besar yang diberikan kepada

manusia.menjadikan sebagai satu kelebihan manusia dibanding mahluk

lainya. karena dengan kecerdasan ini manusia dapat terus meningkatkan

kemampuanya dalam menjalani kehidupan.

Kecerdasan merupakan kemampuan menghadapi dan

menyesuaikan diri terhadap situasibaru secara cepat dan efektif. Sementara

pandangan lain mengemukakan bahwa kecerdasan meliputi tiga hal yaitu

kemapuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh serta

kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru dan lingkungan yang

baru.pada mulanya kecerdasan hanya berbatas pada kemampuan individu

yang berhubungan dengan aspek kognitif atau bisa disebut dengan

kecerdasan Intelektual. namun lebih lanjut muncul teori baru yaitu

Multiple Intelligence yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki

beberapa potensi kecerdasan yaitu meliputi:

1) Kecerdasan Matematis (Logical Mathematical Intelligence).

Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk mendeteksi

pola, berfikir deduktif, berfikir logis. kemampuan ini sering

diasosiasikan dengan berfikir secara ilmiah dan

matematis.Kecerdasan logis-matematis terlihat dari ketertarikan

anak mengolah halyang berkaitan dengan matematika dan peristiwa

ilmiah.(Kumiasih.2010:16)

(41)

29

Kecerdasan bahasa adalah kecerdasan untuk menguasai hal

hal yang berkaitan dengan bahasa. kemampuan ini termasuk dalam

kemampuan dalam memanipulasi bahasa dalam mengkspresikan

diri mereka secara retoris. (Kumiasih.2010:17)

3) Kecerdasan Ruang (Spatial Intelligence)

Anak dengan kecerdasan spatikal cenderung berfikir secara

visual, kaya dengan khayalan internal sehingga cenderung

imajinatif dan kreatif. mereka mampu memanipulasi dan

menciptakan gambar di dalam pikiran mereka.(Kumiasih.2010:18)

4) Kecerdasan musikal (Musical Intelegence).

Adalah salah satu kecerdasan yang dimana dapat dikenali

dengan ciri-ciri yaitu, anak dengan mudah dapat mengenal nada,

dapat mentransformasikan kata menjadi lagu, memahami

jenis-jenis suara, terlihat sangat menikmati bermain musik, serta terampil

dan mudah mengingat syair dengan baik.

5) Kecerdasan Gerak (Bodly-Kinesthetic Intelligence).

Gerak tentunya berhubungan dengan fisik yang merupakan

himpunan dari keseluruhan anggota gerak, fisik merupakan organ

yang ada dalam diri manusia yang mampu diberdayakan dalam

kebutuhan hidupnya. kecerdasan gerak adalah kemampuan dalam

mendaya gunakan fisik dengan baik.

(42)

30

Kecerdasan ini adalah kemampun untuk menjalin relasi

sosial dengan orang lain. Anak dengan kecerdasan ini mampu

untuk menggunakan berbagai cara untuk berinteraksi. Memiliki

empati, toleransi sehingga dapat merasakan perasaan,

pikiran,tingkah laku serta harapan orang lain. (Kumiasih.2010:23)

7) Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)

Ciri Kecerdasan ini adalah bahwa Anak memiliki pemahan

dan kendali yang baik mengenai diri sendiri. Mereka tahu apa yang

di dapat dan tidak dapat dilakukan dengan lingkungan

sosial.Kecerdasan intrapesonal secara lebih lanjut merupakan

kecerdasan anak dalam mengatur emosi dalam diri anak.

(Kumiasih.2010:25)

8) Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)

Kecerdasan spiritualadalah kemampuan dalam mengenal

dan mencintaiciptaanTuhan. kemampuan ini di rangsang melalui

penanaman nilaimoral.(Kusmiasih.2010:27).

Dilihat dari segi bahasa kecerdasan spiritual di kenal juga

dengan (al-Qalb).Kata al-Qalb, diserap dalam bahasa indonesia

menjadi kalbu, dirambil dari akar kata yang bermakna membalik,

karena seringkali berbolak balik,suatu saat senang dan suatu saat

susah, suatu saat setuju dan suatu saat menolak. (Hude.2006:113)

(43)

31

Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga manusia, salah

satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim belajar memanah,

berkuda dan berenang adalah upaya dalam pengoptimalan potensi fisik.

Dalam realitanyabanyak manusia yang mempunyai potensi fisik yang

luar biasa sehinga manusia mampu untuk melakuakan hal-hal diluar

kemampuan rata-rata manusia umumnya. Manusia yang memiliki

potensi bagus dalam fisik biasanya unggul dalam kegiatan yang

berhubungan dengan fisik semisal olahraga.(Fuad, 2003:89).

B. Diskripsi Surat al-Isro’

Surat al- Isro’ termasuk dalam golongan surat makiyyah.

dianamakan surat al-Isro’ karena memiliki makna perjalanan di malam

hari, berhubungan dengan peristiwa perjalanan Isra’ nabi Muhammad dari

masjidilharam di makkah menuju masjidilaqsa di baitulmaqdis. Dalam

kisah Isro’ Nabi Muhammad pada permulaan surat ini mengandung isyarat

bahwa Nabi Muhammad beserta umatnya kelak akan mencapai martabat

yang tinggi dan menjadi umat yang besar.

Surat ini juga di namai dengan surat bani isra’il yang artinya kisah

dari keturunan bani israil yang di jelaskan dalam permulaan surat ini, yaitu

dalam ayat pertama sampai ayat ke delapan. kemudian di jelaskan lagi

dalam ayat ke 101 sampai dengan ayat 104 dalam surat ini. Allah

menyebutkan dalam surat bahwa kaum Bani isra’il adalah bangsa yang

(44)

32

ajaran islam. Dihubungkan lagi bahwa surat ini memberikan gambaran

bahwa umat islam akan menjadi kuat dan besar bila mengamalkan dan taat

serta patuh tehadap syariat Allah yaitu agama Islam. Pokok isi dalam

keseluruhan surat ini terdapat beberapa hal selain kisah bani israil yaitu

tentang keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah dan lainya.(

Syahin.2008:18)

Para Ulama berpendapat bahwa ajaran utama dalam surat ini

adalah ajaran menuju kehadirat Allah. Surat ini merupakan wahyu

al-Quran yang kelima puluh yang diterima atau diwahyukan kepada Nabi

Muhammad. surat ini turu setelah surat al-Qashash dan sebelum surat

Yunus. Jumlah ayat dalam surat al- Isro’ adalah 111 ayat, menurut

perhitungan ulama Kufah. dan menurut perhitungan ulama Madinnah

sebanyak 110 ayat.( Syihab. 2009:4)

Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan. Sehingga dengan

mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia akan

mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Salah satu hal yang dapat di pelajari dan diambil manfaatnya bagi

manusia. dalam hubungannya dengan pembahasan penelitian mengenai

upaya pengembangan potensi manusia kajian surat al-Isro’ ayat 70, maka

penulis akan memaparkan diskripsi dari surat al- Isro’ ayat 70 sebagai

berikut:

(45)

33

Pelajaran yang dapat diambil dalam surat al isro’ ayat 70 ini adalah

Bahwa sungguh Allah telah mengutamatan penciptaan manusia dengan

bentuk yang indah serta keistimewaan lain berupa akal, kecerdasan, ilmu

dan pemahaman sebagai bekal manusia dalam hidup. Serta dijelaskan pula

tentang diangkutnya manusia dari darat dengan kendaran darat serta lautan

dengan perahu dan karunia berupa makanan yang lezat dan bergizi .

Penjelasan mengenai karunia yang diberikan kepada manusia

berupa kesempurnaan serta bekal potensi berupa akal, kecerdasan, ilmu

dan pemahaman ini lah yang menjadi acuan penulis untuk membahas

mengenai pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik kajian

surat al-Isro’ ayat 70.

C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Anak.

Pada prinsipnya pendidikan adalah usaha memanusiakan

manusia,Artinya dengan pendidikan manusia dapat menemukan jati diri

sebagai sorang kemanusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas manusia

(46)

34

pendidikan menjadi penting. Pendampingan serta pengarahan Orang Tua

serta pendidik atau guru dapat menentukan sejauh mana kualitas diri

seorang anak. karena tanpa pengarahan yang tepat maka proses

pembelajaran dan peningkatan potensi yang dimiliki tidak akan berjalan

maksiamal. Dalam riwayat hadist di sebutkan bahwa:

ْنَع ُّيِنَهُجْلا َة َرْبَس ِنْب ِعيِبَّرلا ْنِب ِزي ِزَعْلا ُدْبَع ْنِب ُةَلَم ْرَح اَنرَبخا ٍرْجُح ُنِب ُّيِلَع اَنَث َّدَح

َع ِهيِبَا ْنَع َة َرْبَس ِنْب ِعيِبَّرلا ِنْب ِكِلَمْلادْبَع هَّمَع

ِهيَلَع الله َّلَص لله ُلُوُس َر ّلاَق ّلاَق ِهَّدَخ ْن

يِف َو : َلاَق ٍرْشَع َنْبا اَهْيلَع ُهوُب ِرْضا َو َنيِنِسِعْبَس نْبا َةَلاَّصلاُّيِبّصلا اوُمّلَع : َمّلَس َو

.و ٍرْمَع الله َدبَع ْنَع باَبْلا

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, harmalah bin abdul aziz

bin ar-Rabi’ bim Sabrah Al juhani memberitahukan kepada kami dari

pamanya- Abdul malik bin Sabrah dari ayahnya. dari kakeknya, iya berkata Rosullullah bersabda,

Ajarkan kepada anak kecil untuk melaksanakan shalat, ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun.

ia berkata, “Dalam bab ini terdapat hadist Abdullah bin

Amr.(Shahih Sunan at-thirmidzi 407:342)

Dijelaskan bahwa manusia memerlukan pengajaran dan

pendidikan agar mengetahui suatu hal, dalam hadis diatas sebagai contoh

dalam upaya mengajarkan perintah sholat pada anak.

Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang keutamaan mencari ilmu,

sebagai upaya dalam menambah pengetahuan dan belajar hal baru.

(47)

35

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Qs al-Mujaadilah 58:11)

Begitu mulianya orang yang berilmu, Dengan ilmu manusia akan

memperoleh kebahagian dan kemudahan dalam hidupnya, hal ini

tercermin dalam penjelasan ayat di atas, dimana Allah memerintahkan

manusia untuk terus belajar serta mengembangkan potensi yang ada

dalam diri mereka. hal ini yang kiranya mendasari penulis dalam

membahas mengenai upaya pengembangan potensi manusia sebagai

peserta didik. sebagai salah satu upaya nyata pendidik dalam tujuan

menjadikan setiap indifidu menjadi manusia yang berkualitas dan tinggi

derajatnya dihadapan Allah.

Peran pendidikan dalam upaya mengoptimalkan peseta didik

dengan segenap potensi yang ada dalam diri mereka. Pendidikan akan

menjadi maksimal jika, pendidik benar benar memahami, kebutuhan serta

(48)

36

sehingga akan memudahkan dalam proses pendidikan. Penjelasan

mengenai hal yang di lakukan dalam meningkatkan potensi manusia

sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Pendidikan

Sesuai dengan tema penelitian yaitu pengoptimalan potensi

manusia sebagai peserta didik, tentunya proses pendidikan ruang

lingkupnya adalah dalam lingkungan sekolah yang dimana peran pendidik

menjadi orang tua kedua sekaligus sebagai fasilitator dalam mendampingi

anak belajar.pendidikan yang di lakukan di sekolah memiliki tujuan utama

yaitu mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik

anak.(Sriyanti.2014:18)

Dalam tujuan konsep pendidikan islam dikemukakan bahwa tujuan

pendidikan pendidikan dalam konsep islam adalah upaya dalam

mengembangkan dan membentuk manusia muslim yang sempurna dari

segala aspek. dari segi aspek moral, segi emosional, rasioanal, spiritual dan

akhlak yang dialandasi dengan nilai-nilai islami.(Huda 2009:20)

Berdasar dari pemahahaman peran dan fungsi pendidikan dalam

mendidik serta mengoptimalkan potensi manusia. pendidikan juga

merupakan proses yang berkesinambungan hal inilah yang mendasari

bahwa pendidikan selayaknya memiliki tujuan dan visi misi yang jelas.

Secara garis besar tugas dan tanggung jawab guru adalah

(49)

37

didiknya. tujuan dikembangkanya potensi adalah agar anak tumbuh

menjadi manusia yang cerdas dan siap menghadapi masa depan. diantara

kecerdasan yang dikembangkan oleh pendidik adalah sebagai berikut :

a. Pengoptimalan Kecerdasan Intelektual

b. Pengoptimalan Kecerdasan Emosional

c. Pengoptimalan Kecerdasan Spirtual

Dari ketiga aspek tersebut merupakan hal yang perlu diperhatiakan

dalam mendidik anak, tanggung jawab guru adalah mengoptimalkan ketiga

macam kecerdasan tersebut agar maksiamal.(Azzet,2011:21)

2. Faktor Pendorong Keberhasilan Pendidik Dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan Pada Anak

Agar proses pendidikan berjalan dengan baik sebaiknya pendidik

juga harus memperhatiakan beberapa hal dalam proses pendidikan yang

akan berlanngsung adalah meliputi :

a. Melihat kondisi anak

Dalam proses pendidikan seharusnya pendidik menyadari bahwa

setaip anak memiliki ciri dan sifat yang berbeda, pendidik harus mampu

untuk mensikapi hal tersebut dengan bijak.Dalam proses pembelajaran

misalnya, setiap anak pasti memiliki tingkat pemahaman yang berbeda

antara satu anak dengan lainya, pendidik diharapkan bijak dalam

(50)

38

karena dalam hasil belajar pendidik tidak bisa memukul rata, artinya

pendidik tidak bisa menyatakan anak tersebut cerdas jika nilainya baik,

dan bodoh jika hasil nilainya buruk, pendidik harus memahami faktor

yang mengakibatkan nilai anak tesebut buruk. hal inilah yang disebut

dengan memamami kondisi anak.

b. Mengkomunikasikan pendidikan kepada anak.

Upaya mengkomunikasikan pendidikan adalah dengan cara

memberikan arahan atau bimbingan dalam belajar, diusahakan pendidik

menyampaikan dengan mengajak diskusi anak, jangan memberikan arahan

yang sifatnya memaksa tanpa memperdulikan kemauan anak, dengan

metode diskusi maka akan tercipta suasana tanpa tekanan, karena

seringkali karna kemauan pendidik yang terlalu keras justru membuat anak

jadi tertekan dan berakibat buruk pada hasil belajanya.

c. Melihat faktor usia anak.

Dalam menyampaikan pendidikan atau bimbingan kepada anak

haruslah memperhatikan dan menyesuaikan dengan taraf usia anak. hal ini

diperlukan karena masing masing fase usia anak memiliki strategi sendiri

dalam proses pendidikanya.

d. Mengetahui serta memberi kebutuhan anak.

Proses pendidikan membutuhkan sarana prasarana maupun

(51)

39

mefasilitasi hal tersebut, diharapkan dengan tepenuhinya hal tersebut akan

berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya.

Dengan terpenuhinya empat aspek tersebut diharapkan pendidik

mengetahui secara pasti serta memberikan pendidikan yang tepat kepada

anak sehingga proses pengoptimalan potensi manusia melalui pendidikan

ini mendapat hasil yang maksimal.(Indragiri,2010:46-48)

Dengan memahami pemaparan mengenai peran pendiddikan dalam

upaya mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki,

serta memahami hakikat pendidikan, strategi dan faktor faktor

pendukungnya diharapkan upaya peningkatan potensi diri peserta didik

akan berjalan dan memperoleh hasil yang maksiamal. penjelasan mengenai

proses pendidikan, strategi serta target pendidikan dalam upaya

peningkatan potensi individu anak akan dijabarkan secara rinci pada bab

(52)
(53)

40

BAB III

DISKRIPSI SURAT

A. Diskripsi Surat al- Isro’ ayat 70

Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan. Sehingga dengan

mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia akan

mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Salah satu hal yang dapat di pelajari dan diambil manfaatnya bagi

Pelajaran yang dapat diambil dalam surat al-Isro’ ayat 70 ini adalah

Bahwa sungguh Allah telah mengutamatan penciptaan manusia dengan

bentuk yang indah serta keistimewaan lain berupa akal, kecerdasan, ilmu

dan pemahaman sebagai bekal manusia dalam hidup. Serta dijelaskan pula

tentang diangkutnya manusia dari darat dengan kendaran darat serta lautan

(54)

41

Penjelasan mengenai karunia yang diberikan kepada manusia berupa

kesempurnaan serta bekal potensi berupa akal, kecerdasan, ilmu dan

pemahaman ini lah yang menjadi acuan penulis untuk membahas

mengenai pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik kajian

surat al- Isro’ ayat 70.

a Asababunuzul surat al-Isro’ ayat 70.

Asbābun al-nuzūl secara bahasa terdiri dari dua kata asbāb dan

nuzūl. Asbāb bentuk jama’ dari sabab yang berarti sebab, Sedangkan kata

nuzūlberasal dari akar kata nazala-yanzilu-nuzulan yang artinya turun,

menurunkan sesuatu. (Budihardjo, 2012:21). Sedangkan Asbābunnuzūūl

menurut istilah adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya

ayat, dimana ayat tersebut menjelaskan pandangan al-Qur’an tentang

peristiwa yang terjadi atau mengomentarinya (Shihab, 2012:3).

Pengetahuan mengenai Asbabun nuzul atau sejarah turunnya

ayat-ayat al-Qur’an. Pada umumnya, fungsi dari Asbābun nuzūl, adalah

mempermudah para mufassir dalam menemukan tafsir dan pemahaman

dibalik kisah diturunkanya ayat tersebut. Asbabunnuzul diperlukan bagi

seseorang yang ingin memperdalam pengertian mengenai ayat-ayat

al-Qur’an. Dengan mengetahui latar belakang turunnya ayat, maka seseorang

dapat menggambarkan situasi dan kondisi saat ayat tersebut diturunkan,

sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terkandung di balik

(55)

42

Asbabunuzul.karena memang tidak semua ayat dalam al-Qur’an dapat

ditemukan Asbabu nuzulnya.

Kendati demikian penulis memberikan uraian mengenai penafsiran

surat al-Isro’ dari para mufassir sebagai berikut :

1. Tafsir Muyassar karya ‘Aidh al Qarni menjelaskan mengenai tafsiran

surat al-Isro’ Ayat 70 sebagai berikut:

Bahwa Allah telah memuliakan keturunan Adam dibandingkan

dengan makhluk lainya, dengan diberi pikiran, diturunkan kitab-kitab,

diutusnya rasul-rasul, dan diberikan ilmu pengetahuan. Allah

menundukan bagi mereka segala sesuatu yang ada di alam ini. Sebagai

contoh Allah menundukan bagi mereka hewan-hewan gembalaan di

darat, ataupun perahu-perahu di lautan untuk alat transportasi serta

mencari nafkah, Allah juga memberikan rizki atas mereka dengan

makanan dan pakaian dan minuman. Allah mengunggulkan keturunan

Adam dari seluruh makhluk lain, Allah angkat drajatnya di atas semua

makhluk yang ada di bumi. manusia adalah makluk yang paling mulia

sebelum mereka kafir sebab jika kafir maka kedudukanya sebaliknya.

Qarni(2007:509-510).

Kesimpulan yang dapat di ambil dari tafsir ‘Aidh al Qarni dalam

surat al-isro’ ayat 70 ini, adalah tentang keistimewaan yang di berikan

(56)

43

diberikan kepada makhluk lainya,serta ditundukannya semua makhluk

yang ada di bumi untuk diambil manfaatnya oleh manusia.

2. Dalam tafsir al Lubab karya M.Quraish Shihab juga di jelaskan

mengenai tafsir surat al-Isro’ ayat 70.

Ayat 70 dalam suratal-Isro’ menjelaskan tentang sebab di

turunkanya anugrah kepada manusia.karena manusia merupakan

makhluk yang unik dan memiliki kehormatan dalam kedudukanya

sebagai manusia, baik yang taat beragama maupun tidak. Dalam surat

al-Isro’Ayat 70, menjelaskan bahwa Allah dengan sumpahnya sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan bentuk

tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta

berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan

memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat

transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami

mereka pembuatanya agar manusia dapat menjelajahi bumi dan

angkasa yang kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka. Allah juga

memberi rizki yang baik sesuai dengan kebutuhan mereka, lagi lezat

dan bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan jiwa.dan Allah lebihkan

atas mereka dan sempurnakan mereka atas banyak makhluk

ciptaan-Nya.(Shihab 2012:252).

Hal yang ditekankan dalam tafsir al Lubab ini adalah kebebasan

(57)

44

yang baik dan lebih baik untuk di manfaatkan dalam kehidupan

manusia.

3. Tafsir al Azhar

Banyak sekali kemulyaan yang diberikan kepada anak Adam.

yang terutama adalah diberi akal dan fikiran, diberi khayal untuk

memikirkan zamanya yang lampau, yang sekarang dan masa depan

dan diberi ilham. Ath-Thabari mengatakan Manusia makan dengan

jarinya, tidak mulutnya yang langsung tercecah ke tanah. Adh-

Dhahhak mengatakan manusia pandai berkata kata dan membedakan.

‘Atha’ mengatakan tegak manusia lurus,’’Yaman mengatakan rupa

manusia cantik. Ath-thabari mengatakan manusia dapat memeritah

semua mahluk.“dan kami beri mereka kendaraan di darat dan laut”.

kendaran sejak dari biduk, sekunar, jung, perahu, bahtera sampai

kapal modern. sebagai yang telah disebutkan dalam Ayat yang lalu,

bahwa Allah amat sayang pada manusia. Di darat ada kuda, dan

kendaraan modern. sampai kendaraan di udara, dan Kami beri mereka

rizki yang baik-baik. buah-buahan yang lezat, daging yang empuk, air

susu dan makan yang dimasak.“Kami lebihkan dari pada makhluk

Kami, dan sebenar benar kelebihan”. dapat diartikan sebagai

kemajuan hidup manusia, bertahan lama dan bertambah maju, dari gua

batu, sampai bertani, menangkap ikan sampai berniga ke pulau-pulau,

benua-benua sampai terbang ke udara, menyelam di lautan dan

(58)

45

Dalam penafsiran Prof.Dr.Hamka di jelaskan tentang betapa besar

karunia Allah yang di berikan kepada manusia, sebagai wujud maha

besar Allah dengan membekali manusia segala potensi baik potensi

fisik yang sempurna serta bekal akal dan fikiran pada diri manusia

yang dapat di kembangkan dan bermanfaat dalam kehidupan. di

jelaskan juga posisi manusia sebagai kholifah karena manusia mampu

untuk memerintah memimpin semua mahluk, di jelaskan pula proses

perkembangan adaptasi manusia dari jaman ke jaman yang semakin

maju, hal ini sejalan dengan tema skripsi ini tentang perkembangan

potensi manusia.

4. Tafsir al Maraghi

Sesunguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam dengan

rupa yang indah, tinggi dan tumbuh dengan akal yang sedang,

sehingga dapat mengetahui bermacam-macam bahasa. bisa berfikir

dengan baik tentang cara-cara mencari kehidupan dan megeksplor apa

yang ada di bumi. serta menundukan apa saja yang berada di alam

atas maupun dibawah, dan kami angkut atas mereka dari binatang

binatang, kereta-kereta, pesawat terbang, balon dan bahtera. Kami

anugrahkan pada meraka rizki, berupa makan nabati dan hewani, dan

kami lebihkan mereka dari sebagianmakluk Kami dengan

kemenangan, kehormatan serta kemulyaan,maka dengan itu wajiblah

bagi mereka untuk tidak mempersekutukan sesutu dengan Tuhan

(59)

46

mereka lakukan selama ini, seperti pada patung dan berhala.(Marahgi.

1987:146)

Dalam tafsir al Maraghi menjelaskan tentang apa saja

keistimewaan yang di karuniakan kepada manusia, sebagai contoh

adalah diciptakanya rupa yang indah, indah di sini bisa dimaknai

sebagai sempurna dan enak di pandang dan bila kita sadari manusia di

bila dibandingkan dengan mahluk lain memang memiliki rupa yang

paling baik, dijelaskan juga tentang pertumbuhan manusia dengan

akal pada diri manusia, hal ini memperjelas tentang apa yang di bahas

oleh penulis mengenai potensi yang ada pada diri individu akan

tumbuh dan berkembang sejalandengan waktu, tentang ditundukanya

apa yang ada di darat dan lautan sebagai karunia bagi manusia agar

manusia mampu mengambil manfaat demi keberlangsungan

kehidupan manusia Dari semua yang telah di berikan manusia di

tuntut untuk mempertanggung jawabkan apa saja yang telah

dilakukanya selama hidupnya.

5. Tafsir al Misbah karya M.Quaraish Shihab .

Setelah menggambarkan Anugrah-Nya ketika berada di lautan

dan daratan. Ayat ini juga menjelaskan mengenai sebab anugrah yang

diberikan kepada manusia, dikarenakan manusia merupakan makhluk

yang unik dan memiliki kehomatan serta kedudukan sebagai manusia.

Dengan bersumpah sambil mengukuhkan perkataanya dengan kata

(60)

47

sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu adam dengan bentuk

yang bagus,kesempurnaan berbicara dan berfikir, serta

berpengetahuan dan Kami beri mereka kebebasan untuk memilah dan

memilih. “Dan kami angkat dari daratan dan lautan’’. dengan aneka

alat transpotasi yang Kami ciptakan dan tundukan bagi mereka, atau

yang Kami ilhami mereka untuk mebuatnya. agar mereka mampu

mengarungi lautan dan bumi yang Kami ciptakan untuk mereka. Kami

beri rizki yang terbaik bagi mereka, lagi bermanfaat dalam

pertumbuhan fisik serta perkembangan jiwa mereka. “ dan kami

lebihkan atas mereka dari siapa makhluk yang telah kami ciptakan”.

Dengan kelebihan yang sempurna, Kami lebihkan mereka dari hewan

dengan akal dan daya cipta, sehingga menjadi mahluk yang

bertanggung jawab. Kami lebihkan yang taat diantara mereka atas

malaikat karena ketaan manusia melalui ujian dan perjuangan

melawan setan dan hawa nafsu, sedang ketaan malaikat tanpa

tatangan, Demikian seterusnya dan masih banyak lainya. Dalam ayat

70 merupakan penjelasan dari dikaruniakanya kemulian pada manusia

dari sejak kelahiranya, tanpa membedakanya. dalam salah satu riwayat

mengisahkan bahwa Nabi Muhammad menghormati jenazah seorang

yahudi, sementra sahabat bertanya dengan sikab beliau tersebut, dan

Rosul menjawab: “Bukankah mereka juga manusia?. Hal ini sebagai

tanda bahwa manusia adalah mahluk yang mulia dan di hormati

Referensi

Dokumen terkait