• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari gambar 4.1 maka didapat lebar pendekat sebagai berikut;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dari gambar 4.1 maka didapat lebar pendekat sebagai berikut;"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

IV - 1 BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 Geometri Simpang.

Gambar 4.1 Geometri Simpang Utan Panjang

Dari gambar 4.1 maka didapat lebar pendekat sebagai berikut; Lebar pendekat lengan A (WA) = 8 m

Lebar pendekat lengan B (WB) = 2.25 m Lebar pendekat lengan C (WC) = 8 m Lebar pendekat lengan D (WD) = 2.25 m

(2)

IV - 2 Maka lebar pendekat rata rata untuk simpang ini adalah

W1 = (WA+ WB+ WC+ WD) ÷ 4 W1 = (2.25+ 8+ 8+ 2,25) ÷ 4 W1 = 5,125

4.2 Volume Lalu Lintas.

Sebagai bahan acuan analisis simpang maka di pilih tiga periode waktu dengan volume terpadat dari hasil survai simpang pada hari senin 30 juli 2012. Arus lalu lintas simpang pada jam puncak dapat dilihat dalam tabel 4.1 dengan emp LV = 1, MC = 0.5, HV = 1.3.

Tabel 4.1 Arus Lalu Lintas Simpang Pada Jam Puncak

Lengan Simpang 

Total Arus Simpang  Pagi  (Pukul 07.15‐08.15)  Siang  (Pukul 12.30‐13.30)  Sore  (Pukul 17.30‐18.30)  Kend  Smp  Kend  Smp  Kend  Smp  Lengan A  

(Jl.Utan Panjang Timur)                   

Belok Kanan  376  204.4  270  168.3  361  203.6  Lurus  2598  1787.1  2488  1773.9  2365  1574.3  Belok Kiri  90  55.3  141  81.5  262  148  Lengan B    (Jl.Utan Panjang 3 )        Belok Kanan  126  69.3  142  77.5  91  59.5  Lurus  839  491.5  1606  1030  801  486.2  Belok Kiri  157  54.4  103  59.1  100  45.5  Lengan C  

(Jl.Utan Panjang Barat)       

Belok Kanan  51  29.8  151  105.8  180  108.1  Lurus  2852  1837.6  2333  1950.3  1545  1109  Belok Kiri  243  167.8  676  413.5  503  316.6  Lengan D   (Jl.Kalibaru Timur 6)        Belok Kanan  126  67.5  156  82.5  171  94  Lurus  341  174.3  354  179.8  521  264  Belok Kiri  17  8.5  35  22  40  20.5           Total  7816  4947.5  8455  5944.2  6940  4429.3 

(3)

IV - 3 Selanjutnya sebagai contoh perhitungan diambil dari jam sibuk pagi. Sedangkan untuk siang dan sore dapat dilihat pada lampiran data primer simpang tak bersinyal pada siang dan sore hari.

4.2.1 Kapasitas Simpang

Berdasarkan persamaan 2.1 maka nilai kapasitas simpang didapat dari hasil perkalian kapasitas dasar simpang dengan faktor faktor koreksinya. Adapun untuk Simpang Utan Panjang - Kemayoran dengan tipe simpang 424 M memiliki kapasitas dasar(Co) sebesar 3400 smp/jam. Dari data hasil survai periode pagi hari Senin tanggal 30 Juli 2012 didapat faktor-faktor koreksi untuk simpang sebagai berikut

1. Faktor koreksi kapasitas karena penyesuaian lebar pendekat (Fw )

Berdasarkan gambar 2.1 grafik factor penyesuaian lebar pendekat, maka nilai Fw untuk Utan Panjang - Kemayoran dengan tipe simpang 424 M adalah

Fw = 0.61 +0.0740 x W1 = 0.61 + 0.0740 x 5.125 = 0,99.

2. Faktor koreksi lebar median pada jalan utama Utan Panjang (FM )

Jalan utama pada lengan Utan Panjang - Kemayoran adalah Jl. Utan Panjang Barat dan Jalan Utan Panjang Timur, di kedua jalan tersebut terdapat median yang memiliki lebar 13.2m. Jadi berdasarkan tabel 2.4 nilai FM untuk simpang ini adalah 1.2 (median lebar) .

(4)

IV - 4 3. Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota (FCS)

Berdasarkan data statistik Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi bulan November 2011, Kota Jakarta Pusat memiliki jumlah penduduk sebanyak ± 1,25 juta jiwa, maka berdasarkan tabel 2.5 nilai FCS = 1,00 (kota besar). 4. Faktor koreksi akibat adanya tipe lingkungan jalan, gangguan samping dan

kendaraan tidak bermotor (FRSU)

Lingkungan disimpang ini termasuk ke dalam tipe komersial terdiri atas pertokoan, rumah makan dan perniagaan lainya serta beberapa akses masuk ke perumahan penduduk. Dengan kondisi seperti ini maka hambatan samping pada simpang termasuk ke dalam kelas hambatan samping tinggi. Dengan

Pum = UM / TOTAL KENDARAAN = 114 / 7816

= 0.015

Dengan rasio kendaraan tak bermotor pada simpang adalah

Kendaraan tidak bermotor 0,015. maka tabel 2.6 maka nilai FRSU 0.92 sesuai perhitungan dibawah ini

Interpolasi = ((0.05-0.015) / (0.05-0)) x (0.93-0.88)

= 0.036

Frsu = 0.036+0.88 = 0.92

(5)

IV - 5 5. Faktor koreksi peyesuaian belok kiri (FLT)

LENGAN  LT  MV  PLT  TOTAL  KENDARAAN  LT/MV  A  55.3  2046.8        0.16        B  54.4  615.2  C  167.8  2035.2  D  491.5  250.3  TOTAL  769  4947.5 

Dengan memasukkan nilai rasio belok kiri sebesar 0,16 dalam grafik 2.4 maka didapat FLT = 0.84 +1.61 x PLT

= 0.84 + 1.61 x 0.16 = 1,098

6. Faktor koreksi penyesuaian belok kanan (FRT)

LENGAN RT  MV  PRT  TOTAL  KENDARAAN  UM/MV A  376  2046.8  0.14  B  126  615.2  C  51  2035.2  D  126  250.3  TOTAL  679  4947.5 

Dengan memasukkan nilai rasio belok kanan sebesar 0,15 maka untuk simpang lengan empat didapat FRT = 1,00.

7. Faktor koreksi akibat adanya arus lalu lintas pada jalan minor (FMI) Dengan memasukkan nilai rasio jalan minor (Pmi)

Arus Minor = 865.5 smp/jam Arus Total = 4947.5 smp/jam

(6)

IV - 6 Pmi = Arus Minor / Arus Total

= 865.5 / 4947.5

= 0.18

Berdasarkan tabel 2.7 maka didapat

FMI = 16.6 x Pmi4 – 33.3 x Pmi3 + 25.3 x Pmi2 -8.6 x Pmi +1.95 = 16.6 x 0.184 – 33.3 x 0.183 +25.3 x 0.182 – 8.6 x 0.18 +1.95 = 1.24

Setelah semua faktor faktor koreksi di dapat maka di dapat nilai kapasitas simpang sebagai berikut.

C=Co×FW ×FM×FCS × FRSU × FLT × FRT × FMI C=3400×0,99 ×1,2×1,00 × 0,92 × 1.1 × 1,00 × 1,24 C= 5059.96 smp/jam

Analog dengan perhitungan diatas, keseluruhan hasil dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Kapasitas simpang eksisting

Sumber:hasil pengolahan data

PAGI  SIANG   SORE 

Kapasitas dasas (Co)  3400 3400   3400

Penyesuaian lebar pendekat (Fw)  0.99   0.99   0.99 

Lebar Median (FM)  1.2   1.2   1.2 

Penyesuaian ukuran kota(Fcs)  1   1   1 

PUM  0.015 0.043  0.007

Type Lingkungan samping ,hambatan dan kendaraan tidak 

bermotor(FRSU)  0.92  0.93  0.92 

Rasio belok kiri (PLT)  0.16  0.1  0.12  Penyesuaian belok kiri (FLT)  1.1  1  1.03 

Rasio belokanan (PRT)  0.14 0.07  0.11

Penyesuaian belok kanan (FRT)  1  1  1  Rasio Jalan Minor (Pmi)  0.18  0.24  0.22  Arus Lalu lintas Jalan Minor (FMI)  1.24  1.37  1.28  Kapasitas Simpang smp/jam (C) 5059.96 5129.74  4899.26

(7)

IV - 7 4.2.2. Derajat Kejenuhan

Derajat kejenuhan pada simpang Utan Panjang - Kemayoran dihitung: DS = Qsmp / C

DS = 4947.5 / 5059.6 DS = 0.98

4.2.3 Tundaan Simpang

1. Tundaan Lalu Lintas Simpang (DT1)

Berdasarkan gambar grafik 2.5, untuk simpang dengan maka nilai DT1 = 1.0504 / (0.2742-0.2042xDS) - (1-DS)2

= 1.0504 / (0.2742-0.2042 x 0.98) – (1-0.98)2 = 14.26 det/smp.

2. Tundaan Lalu Lintas Jalan Mayor (DTMA) Berdasarkan gambar grafik 2.6 , maka nilai

DMA = 1.05034 / (0.346 - 0.246 x DS) - (1-DS)1.8 = 1.05034 / (0.346- 0.246 x 0.98) – (1-0.98)1.8 = 10.01 det/smp.

3. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor (DMI)

Berdasarkan persamaan 2.9 maka nilai DMI diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

DTMI = (Qtot x DT1 - QMA x DTMA) / QMI DTMI = (4947.5x 14.26 – 4082 x 10.01) / 865.5 DTMI = 34.3 det/smp.

(8)

IV - 8 4. Tundaan Geometrik Simpang (DG)

Karena pada periode ini derajat kejenuhan simpang adalah 0.69 yang berarti < 1,0 maka nilai DG

PT = vol belok total

/

arus total = 657 / 4947. = 0.13 DG = (1- DS) × (PT × 6 + (1- PT) × 3) + DS × 4 (det/smp) = (1-0.93)x(0.13x 6 + ( 1 – 0.13 ) x 3 ) + 0.93 x 4 = 3.99 det/smp 5. Tundaan Simpang (D)

Tundaan simpang untuk simpang Utan Panjang – Kemayoran ini dihitung dengan rumus sebagai berikut.

D = DG + DT1 D = 3.98 + 14.26 D = 18.24 det/smp 4.2.4 Peluang Antrian

Berdasarkan gambar 2.7 grafik maka rentang peluang antrian pada simpang Utan panjang - Kemayoran Periode pagi hari adalah

Qp % = (47.71 x DS) - (24.68 x DS2)+(56.47 x DS3) = (47.71 x 0.98 ) – ( 24.68 x 0.982 ) + 9 56.74 x 0.983 = 76.2 %

(9)

IV - 9 Qp % = (9.02 x DS) + (20.66 x DS2) + (10.49 x DS3)

= (9.02 x 0.98 ) + (20.66 x 0.982) + (10.49 x 0.983) = 38.55 %.

Hasil analisa kinerja simpang Utan Panjang - Kemayoran di tiga periode waktu dapat dilihat dalam tabel 4.3 yang menunjukan kinerja terburuk adalah pada siang hari dengan derajat kejenuhan 1.16.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Analisa Simpang

No. Komponen Analisa Simpang

Periode

Ket

Pagi Siang Sore

1 Volume (smp) 4947.5 5944.2 4429.3

2 Kapasitas Simpang (smp/jam) 5059.6 5129.74 4899.26

Rincian Hitungan Terlampir

3 Derajat Kejenuhan 0.98 1.16 0.9

4 Tundaan

a. Tundaan Lalu Lintas Simpang

(det/smp) 14.26 28 11.61

b. Tundaan Lalu Lintas Mayor (det/smp) 10.01 17.5 8.41

c. Tundaan Lalu Lintas Minor (det/smp) 34.33 60.96 23.03

d. Tundaan Geometrik Simpang

(det/smp) 3.99 4 3.97

e. Tundaan Simpang (det/smp) 18.25 32 15.58

5 Peluang Antrian 38.55% -76.2% 54.64% -110.28% 32.5% -64.15% Sumber : Data perhitungan

(10)

IV - 10 4.3 Optimasi Kinerja

Dari hasil analisis kondisi eksisting simpang didapat derajat kejenuhan pada pagi siang dan sore berkisar 0,9-1,16 artinya kondisi simpang tersebut memerlukan penanganan. Tundaan serta peluang antrian terbesar terjadi pada siang hari. Untuk pagi dan sore hari menghasilkan peluang antrian yang lebih kecil karena jumlah kendaraan yang tercatat lebih sedikit disebabkan kemacetan yang terjadi. Beberapa penyebabnya adalah prosentase belok kanan yang cukup besar yaitu 15% serta perilaku kendaraan roda dua yang jumlahnya banyak dan tidak tertib sehingga menghambat arus lurus dari jalan mayor. Selain itu tingginya hambatan samping dan lebar pendekat pada jalan minor yang terbatas menambah kompleksitas masalah pada simpang tersebut. Untuk itu perlu upaya perbaikan sehingga simpang tersebut memiliki tundaan dan peluang antrian yang memenuhi syarat MKJI.

(11)

IV - 11 4.3.3 Alternatif 1

Optimasi kinerja dilakukan dengan pengaturan di Jalan Minor yaitu jalan Utan Panjang 3 dan jalan kalibaru timur 6, yaitu adanya pelebaran masing masing jalan selebar 1 meter pada kanan dan kiri jalan. Dengan demikian lebar jalan minor dari 4,5 meter menjadi 6,5 meter.lebih lengkap dapat dilihat dari Gambar 4.2 .

(12)

IV - 12 Dengan pelebaran tersebut terdapat pelebaran kapasitas samping karena perubahan W1 Lebar pendekat lengan A (WA) = 8 m

Lebar pendekat lengan B (WB) = 3.25 m Lebar pendekat lengan C (WC) = 8 m Lebar pendekat lengan D (WD) = 3.25 m

Maka lebar pendekat rata rata untuk simpang ini adalah W1 = (WA+ WB+ WC+ WD) ÷ 4 W1 = (3.25+ 8+ 8+ 3,25) ÷ 4 W1 = 5,625 Sehingga Fw Fw = 0.61 +0.0740 x W1 = 0.61 + 0.0740 x 5.625 = 1.03

Untuk hasil perhitungan lengkapnya dapat dilihat Tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.4 Kapasitas simpang (Alternatif 1 )

Sumber : Data perhitungan

PAGI  SIANG   SORE 

Kapasitas dasas (Co)  3400  3400   3400  

Penyesuaian lebar pendekat (Fw) 1.03 1.03  1.03

Lebar Median (FM)  1.2   1.2   1.2 

Penyesuaian ukuran kota(Fcs)  1   1   1 

PUM  0.015 0.043  0.007

Type Lingkungan samping ,hambatan dan kendaraan tidak 

bermotor(FRSU)  0.92  0.93  0.92 

Rasio belok kiri (PLT)  0.16  0.1  0.12  Penyesuaian belok kiri (FLT)  1.1  0.1  1.28 

Rasio belokanan (PRT)  0.14  0.07  0.11 

Penyesuaian belok kanan (FRT) 1 1  1

Rasio Jalan Minor (Pmi)  0.17  0.24  0.22  Arus Lalu lintas Jalan Minor (FMI)  1.2  1.37  1.28  Kapasitas Simpang smp/jam (C)  5264.39 5337  5097.21 

(13)

IV - 13 Dengan melakukan optimasi seperti ini didapat hasil kinerja sebagai berikut.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Analisa Simpang (Alternatif 1 )

No. Komponen Analisa Simpang

Periode

Ket

Pagi Siang Sore

1 Volume (smp) 4947.5 5944.2 4429.3

2 Kapasitas Simpang (smp/jam) 5264.39 5337 5097.21

Rincian Hitungan Terlampir

3 Derajat Kejenuhan 0.93 1.1 0.86

4 Tundaan

a. Tundaan Lalu Lintas Simpang

(det/smp) 13.35 21.18 10.63

b. Tundaan Lalu Lintas Mayor (det/smp) 9.14 14 7.78

c. Tundaan Lalu Lintas Minor (det/smp) 33.21 43.37 23.02

d. Tundaan Geometrik Simpang

(det/smp) 3.96 4 3.95

e. Tundaan Simpang (det/smp) 17.31 25.18 14.58

5 Peluang Antrian 35.45% - 69.49% 48.88 % - 97.78 % 29.71% - 58.7 % Sumber : Data perhitungan

(14)

IV - 14 4.3.4 Alternatif 2

Optimasi kinerja dilakukan dengan pengaturan di Jalan Minor yaitu di jalan Kalibaru timur 6, yaitu dengan pemberlakuan jalan satu arah.sedang untuk pengguna jalan dari arah jalan kalibaru timur 6 yang akan mengarah ke jalan utama (mayor) maka dapat melewati jalan angsana atau simpang dengan melewati jalan angsana atau jalan kalibaru timur 3 yang arahnya ± 200 meter dari simpang utan panjang..lebih lengkap dapat dilihat dari Gambar 4.3 dan peta pada Gambar 4.4 .

(15)

IV - 15 4.4 Denah Utan Panjang - Kemayoran

(16)

IV - 16 Tabel 4.6 Arus Lalu Lintas Simpang Pada Jam Puncak (Alternatif 2)

Lengan Simpang 

Total Arus Simpang  Pagi  (Pukul 07.15‐08.15)  Siang  (Pukul 12.30‐13.30)  Sore  (Pukul 17.30‐18.30)  Kend  Smp  Kend  Smp  Kend  Smp  Lengan A  

(Jl.Utan Panjang Timur)                   

Belok Kanan  376  204.4  270  168.3  361  203.6  Lurus  2598  1787.1  2488  1773.9  2365  1574.3  Belok Kiri  90  55.3  141  81.5  262  148  Lengan B    (Jl.Utan Panjang 3 )        Belok Kanan  126  69.3  142  77.5  91  59.5  Lurus  839  491.5  1606  1030  801  486.2  Belok Kiri  157  54.4  103  59.1  100  45.5  Lengan C  

(Jl.Utan Panjang Barat)       

Belok Kanan  518  271.6  661  368.1  872  466.1  Lurus  2869  1846.1  2368  1972.3  1585  1129.5  Belok Kiri  243  167.8  676  413.5  503  316.6  Lengan D   (Jl.Kalibaru Timur 6)        Belok Kanan  0  0  0  0  0  0  Lurus  0  0  0  0  0  0  Belok Kiri  0  0  0  0  0  0           Total  7816  4947.5  8455  5944.2  6940  4429.3 

Dengan pemberlakuan jalan satu arah pada jalan minor yaitu jalan kalibaru timur 6 tersebut terdapat perubahan arus jalan kapasitas samping karena perubahan W1

Lebar pendekat lengan A (WA) = 8 m Lebar pendekat lengan B (WB) = 2.25 m Lebar pendekat lengan C (WC) = 8 m

(17)

IV - 17 Maka lebar pendekat rata rata untuk simpang ini adalah

W1 = (WA+ WB+ WC) ÷ 3 W1 = (8+ 2.25+ 8) ÷ 3 W1 = 6.08 Sehingga Fw Pagi Fw = 0.61 +0.0740 x W1 = 0.61 + 0.0740 x 6.08 = 1.06

Untuk hasil perhitungan lengkapnya dapat dilihat Tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.7 Kapasitas Simpang (Alternatif 2 )

Sumber : Data perhitungan

PAGI  SIANG   SORE 

Kapasitas dasas (Co)  3400 3400   3400

Penyesuaian lebar pendekat (Fw) 1.06 1.06  1.06

Lebar Median (FM)  1.2   1.2   1.2 

Penyesuaian ukuran kota(Fcs)  1   1   1 

PUM  0.015 0.04  0.007

Type Lingkungan samping ,hambatan dan kendaraan tidak 

bermotor(FRSU)  0.92  0.93  0.92 

Rasio belok kiri (PLT)  0.06  0.09  0.2  Penyesuaian belok kiri (FLT)  0.94  0.98  1.05 

Rasio belokanan (PRT)  0.11  0.1  0.3 

Penyesuaian belok kanan (FRT) 1 1  1

Rasio Jalan Minor (Pmi)  0.06  0.09  0.12  Arus Lalu lintas Jalan Minor (FMI)  1.55  1.37  1.29  Kapasitas Simpang smp/jam (C)  5735.46 5400  5389.3 

(18)

IV - 18 Dengan melakukan optimasi seperti ini didapat hasil kinerja sebagai berikut.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Analisa Simpang (Alternatif 2 )

No. Komponen Analisa Simpang

Periode

Ket

Pagi Siang Sore

1 Volume (smp) 4947.5 5944.2 4429.3

2 Kapasitas Simpang (smp/jam) 5735.46  5400  5389.3 

Rincian Hitungan Terlampir

3 Derajat Kejenuhan 0.86 1.1 0.82

4 Tundaan

a. Tundaan Lalu Lintas Simpang

(det/smp) 8.81 21.18 9.8

b. Tundaan Lalu Lintas Mayor

(det/smp) 6.5 14.11 7.23

c. Tundaan Lalu Lintas Minor (det/smp) 24.65 50.11 26.51

d. Tundaan Geometrik Simpang

(det/smp) 3.91 4 3.93

e. Tundaan Simpang (det/smp) 12.74 25.18 13.73

5 Peluang Antrian 29.71 % - 58.7 % 48.88 % - 97.78 % 27.07 % - 53.66 % Sumber : Data perhitungan

4.3.5 Alternatif 3

Optimasi kinerja dilakukan dengan pengaturan di Jalan Minor yaitu di jalan Kalibaru timur 6, yaitu dengan pemberlakuan jalan satu arah.sedang untuk pengguna jalan dari arah jalan kalibaru timur 6 yang akan mengarah ke jalan utama (mayor) maka dapat melewati jalan angsana atau simpang dengan melewati jalan angsana atau jalan kalibaru timur 3 yang arahnya ± 200 meter dari simpang utan panjang.Pengaturan tersebut merupakan gabungan dengan alternative 1 dan 2 (pelebaran pada lengan minor).lebih lengkap dapat dilihat dari Gambar 4.5 dan peta pada Gambar 4.6 .

(19)

IV - 19 4.5 Geometri Simpang Utan Panjang - Kemayoran Alternatif 3

(20)

IV - 20 4.6 Denah Utan Panjang - Kemayoran

(21)

IV - 21 Tabel 4.9 Arus Lalu Lintas Simpang Pada Jam Puncak (Alternatif 3)

Lengan Simpang 

Total Arus Simpang  Pagi  (Pukul 07.15‐08.15)  Siang  (Pukul 12.30‐13.30)  Sore  (Pukul 17.30‐18.30)  Kend  Smp  Kend  Smp  Kend  Smp  Lengan A  

(Jl.Utan Panjang Timur)                   

Belok Kanan  376  204.4  270  168.3  361  203.6  Lurus  2598  1787.1  2488  1773.9  2365  1574.3  Belok Kiri  90  55.3  141  81.5  262  148  Lengan B    (Jl.Utan Panjang 3 )        Belok Kanan  126  69.3  142  77.5  91  59.5  Lurus  839  491.5  1606  1030  801  486.2  Belok Kiri  157  54.4  103  59.1  100  45.5  Lengan C  

(Jl.Utan Panjang Barat)       

Belok Kanan  518  271.6  661  368.1  872  466.1  Lurus  2869  1846.1  2368  1972.3  1585  1129.5  Belok Kiri  243  167.8  676  413.5  503  316.6  Lengan D   (Jl.Kalibaru Timur 6)        Belok Kanan  0  0  0  0  0  0  Lurus  0  0  0  0  0  0  Belok Kiri  0  0  0  0  0  0           Total  7816  4947.5  8455  5944.2  6940  4429.3 

Dengan pelebaran 1 meter pada kiri dan kanan jalan minor dan pemberlakuan jalan satu arah pada jalan minor yaitu jalan kalibaru timur 6 tersebut terdapat perubahan arus jalan kapasitas samping karena perubahan W1

Lebar pendekat lengan A (WA) = 8 m Lebar pendekat lengan B (WB) = 3.25 m Lebar pendekat lengan C (WC) = 8 m

(22)

IV - 22 Maka lebar pendekat rata rata untuk simpang ini adalah

W1 = (WA+ WB+ WC) ÷ 3 W1 = (8+ 2.25 + 8) ÷ 3 W1 = 6.42 Sehingga Fw Fw = 0.61 +0.0740 x W1 = 0.61 + 0.0740 x 6.42 = 1.09

Untuk hasil perhitungan lengkapnya dapat dilihat Tabel 4.7. di bawah ini. Tabel 4.10 Kapasitas simpang (Alternatif 3 )

Sumber : Data perhitungan

PAGI  SIANG   SORE 

Kapasitas dasas (Co)  3400 3400   3400

Penyesuaian lebar pendekat (Fw) 1.09 1.09  1.09

Lebar Median (FM)  1.2   1.2   1.2 

Penyesuaian ukuran kota(Fcs)  1   1   1 

PUM  0.16 0.06  0.13

Type Lingkungan samping ,hambatan dan kendaraan tidak 

bermotor(FRSU)  0.92  0.93  0.93 

Rasio belok kiri (PLT)  0.06   0.09  0.13  Penyesuaian belok kiri (FLT)  0.94  0.98  1.05 

Rasio belokanan (PRT)  0.11  0.1  0.3 

Penyesuaian belok kanan (FRT) 1 1  1

Rasio Jalan Minor (Pmi)  0.06  0.09  0.12  Arus Lalu lintas Jalan Minor (FMI)  1.55  1.37  1.29  Kapasitas Simpang smp/jam (C)  5961.2  5552.85  5541.83 

(23)

IV - 23 Dengan melakukan optimasi seperti ini didapat hasil kinerja sebagai berikut.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Analisa Simpang (Alternatif 3 )

No. Komponen Analisa Simpang Periode Ket

Pagi Siang Sore

1 Volume (smp) 4697.2 5659.9 4050.8

2 Kapasitas Simpang (smp/jam) 5961.2  5552.85  5541.83 

Rincian Hitungan Terlampir

3 Derajat Kejenuhan 0.83 1.07 0.8

4 Tundaan

a. Tundaan Lalu Lintas Simpang

(det/smp) 8.47 18.85 9.44

b. Tundaan Lalu Lintas Mayor

(det/smp) 6.3 12.82 6.98

c. Tundaan Lalu Lintas Minor (det/smp) 23.57 43.57 25.36

d. Tundaan Geometrik Simpang

(det/smp) 3.89 4 3.92

e. Tundaan Simpang (det/smp) 12.36 22.85 13.36

5 Peluang Antrian 27.71 % - 54.89 % 46.16 % - 91.27 % 25.81 % - 51.29 % Sumber : Data perhitungan

(24)

IV - 24 4.3.6 Analisis Perbandingan Optimasi Kinerja

Setelah tiga alternatif direncanakanmaka perlu adanya perbandingan untuk menentukan optimasi mana yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.12 dan Tabel 4.13

(25)

IV - 25 Tabel 4.12 PERBANDINGAN KAPASITAS SIMPANG

No PAGI SIANG SORE

EXST ALT 1 ALT 2 ALT 3 EXST ALT 1 ALT 2 ALT 3 EXST ALT 1 ALT 2 ALT 3

1 Kapasitas dasas (Co) 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 3400.00 2 Penyesuaian lebar pendekat (Fw) 0.99 1.03 1.06 1.09 0.99 1.03 1.06 1.09 0.99 1.03 1.06 1.09 3 Lebar Median (FM) 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 4 Penyesuaian ukuran kota(Fcs) 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 5 PUM 0.02 0.02 0.02 0.02 0.04 0.04 0.04 0.04 0.01 0.01 0.01 0.01 6 Type Lingkungan samping ,hambatan dan kendaraan tidak bermotor(FRSU)

0.92 0.92 0.92 0.92 0.93 0.93 0.93 0.93 0.92 0.92 0.92 0.92

7 Rasio belok kiri

(PLT) 0.16 0.16 0.06 0.06 0.10 0.10 0.09 0.09 0.12 0.12 0.20 0.20 8 Penyesuaian belok kiri (FLT) 1.10 1.10 0.94 0.94 1.00 0.10 0.98 0.98 1.03 1.28 1.05 1.05 9 Rasio belokanan (PRT) 0.14 0.14 0.11 0.11 0.07 0.07 0.10 0.10 0.11 0.11 0.30 0.30 10 Penyesuaian belok kanan (FRT) 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

11 Rasio Jalan Minor

(Pmi) 0.18 0.17 0.06 0.06 0.24 0.24 0.09 0.09 0.22 0.22 0.12 0.12

12 Arus Lalu lintas

Jalan Minor (FMI) 1.24 1.20 1.55 1.55 1.37 1.37 1.37 1.37 1.28 1.28 1.29 1.29

13 Kapasitas Simpang

smp/jam (C) 5059.96 5264.39 5735.46 5961.20 5129.74 5337.00 5400.00 5552.85 4899.26 5097.21 5389.30 5541.83

(26)

IV - 26

T

abel 4.13 PERBANDINGAN REKAPITULASI ANALISA  SIMPANG

No PAGI SIANG SORE

EXST ALT 1 ALT 2 ALT 3 EXST ALT 1 ALT 2 ALT 3 EXST ALT 1 ALT 2 ALT 3

1 Volume ( smp ) 4947.50 4947.50 4947.50 4947.50 5944.20 5944.20 5944.20 5944.20 4429.30 4429.30 4429.30 4429.30

2 Kapasitas Simpang

smp/jam (C) 5059.60 5264.39 5735.46 5961.20 5129.74 5337.00 5400.00 5552.85 4899.26 5097.21 5389.30 5541.83

3 Derajat kejenuhan 0.98 0.93 0.86 0.83 1.16 1.10 1.10 1.07 0.90 0.86 0.82 0.80

4 Tundaan

a. Tundaan lalu lintas

simpang (det/smp) 14.26 13.35 8.81 8.47 28.00 21.18 21.18 18.85 11.61 10.63 9.80 9.44

b. Tundaan lalu lintas

Mayor (det/smp) 10.01 9.14 6.50 6.30 17.50 14.00 14.11 12.82 8.41 7.78 7.23 6.98

c. Tundaan lalu lintas

Minor (det/smp) 34.33 33.21 24.65 23.57 60.69 43.37 50.11 43.57 23.03 23.02 26.51 25.36 d. Tundaan Geometrik Simpang (det/smp) 3.98 3.94 3.91 3.89 4.00 4.00 4.00 4.00 3.90 3.86 3.93 3.92 e. Tundaan Simpang (det/smp) 18.42 17.30 12.74 12.36 32.00 25.18 25.18 22.85 15.51 14.53 13.73 13.36 5 Peluang Antrian 38.55 % - 76.2 % 35.45 % - 69.94 % 29.71 % - 58.7 % 27.71 % - 54.89 % 54.64 % - 110.28 % 48.88 % - 97.78 % 48.88 % - 97.78 % 46.16 % - 91.97 % 32.5 % - 64.15 % 29.71 % - 58.7 % 27.07 % - 53.66% 13.53 % - 51.29%            

(27)

IV - 27 Maka apabila dilihat dari Tabel perhitungan Kapasitas Simpang dan Rekapitulasi simpang pada maka diketahui bahwa kondisi terburuk yaitu pada siang hari.

Pada alternatif 1 kondisi siang hari dengan pelebaran jalan di kedua ruas jalan minor derajat kejenuhan (DS) simpang masih relatif tinggi yaitu 1.1 namun sudah dibawah derajat kejenuhan existing yang nilainya 1.16 dan pada alternatif 2 memberikan hasil DS 1.1 dan alternative 3 memberikan hasil DS 1.07 yang berarti nilainya jauh lebih rendah daripada eksisting.

Sedang untuk tundaan lalu lintas simpang pada alternative 1 adalah 21.18 (det/smp) nilainya juga masih relatif masih tinggi dengan nilai existing 28 (det/smp). Dan alternative 2 dan alternative 3 nilai tundaan lalu lintas simpang relative kecil nilai tundaan alternative 2 nilainya adalah 21.18 (det/smp) dan alternative 3 nilainya 18.85 (det/smp) yaitu relative lebih kecil daripada nilai tundaan lalu lintas simpang pada existing .

Untuk nilai Tundaan simpang (D) pada existing 32 (det/smp) Sedangkan dengan alternative 1 menghasilkan nilaI 25.18 (det/smp). Nilai tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan alternative 2 dan alternative 3 yang menghasilkan tundaan simpang relative kecil yaitu 25.18 (det/smp) untuk alternative 2 dan 22.85 (det/smp) untuk nilai alternative 3.

Untuk prosentase /peluang antrian maka di dapat untuk existing didapat 54.64 % - 110.28 % nilainya selisih sedikit dengan alternative 1 yaitu 48.88 % - 97.78 %. Maka untuk perhitungan pada alternatif 2 dan alternative 3 didapat peluang antrian yang lebih kecil yaitu pada alternative 2 peluang antriannya adalah 53.66% - 97.78 % dan pada alternative 3 nilainya adalah 46.16% - 91.97%.

(28)

IV - 28 Sehingga dapat dilihat bahwa sumber kemacetan selama ini adalah dari kendaraan yang dari jalan kalibaru timur 6 yang akan menuju jalan utama yaitu utan panjang timur dan menuju lurus jalan utan panjang 3 yaitu di akibatkan karena perilaku pengguna jalan raya khususnya dari arah jalan minor jalan utan panjang 3 yang akan menuju jalan kalibaru timur 6 atau sebaliknya yang tidak disiplin.

Gambar

Gambar  4.1  Geometri Simpang Utan Panjang
Tabel 4.1  Arus Lalu Lintas Simpang Pada Jam Puncak
Tabel 4.3 Rekapitulasi Analisa Simpang  No.  Komponen Analisa Simpang
Tabel 4.5 Rekapitulasi Analisa Simpang (Alternatif 1 )  No.  Komponen Analisa Simpang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian mengenai hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar mahasiswa pada Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Bone, yaitu mahasiswa Prodi Ekonomi

Dengan pembelajaran daring, PBBT dapat dilakukan dengan mudah meski tidak harus dengan tatap muka, baik pada saat pemberian tugas maupun penerimaan tugas sebagai

Dalam menetapkan indikator Dewan Komisaris WIKA mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN Nod. PER-04/ MBU/2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

WCDMA adalah salah satu dari teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga yang digunakan oleh wideband radio akses untuk mendukung servis multimedia yang cepat

Motor pasti akan menurun seiring bertambahnya rpm pada motor listrik tersebut. Hal itu dikarenakan rpm motor listrik bertambah seiring berkurangnya beban yang diberikan pada

Paroaahaaa pernsahaan yang isenberikan orodlt da~ laa peajoolan ataspon barang barangnya cerlngJca- IX ccxtga&amp;afesn portoauau balk recmi naapon tidak, Dales kescspatan

[4.32] Menimbang keterangan sebagaimana dimaksud pada paragraf [4.27] sampai dengan paragraf [4.31], Majelis berpendapat dalil Termohon semula yang menyatakan menolak

sudah diberikan hak oleh negara berupa Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, dan Hak Pengelolaan, atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak