• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR : DJ.I/ /2011, TANGGAL : ... ...

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB

TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TASNAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

1 Persyaratan dan pendataan calon peserta ujian akhir madrasah berstandar nasional (UAMBN), serta penetapan madrasah penyelengara : 1.1.Penetapan persyaratan calon

peserta ujian akhir madrasah berstandar nasional

Persyaratan Calon

peserta Kementerian Agama Kementerian persyaratan calon peserta ujian akhir Agama menentukan madrasah berstandar nasional dengan kriteria antara lain :

a. Telah duduk di akhir kelas pada satuan pendidikan Madrasah Ibdidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah serta memiliki laporan penilaian hasil belajar/nilai rapor secara lengkap dari semester I sampai dengan 11 untuk peserta Madrasah Ibtida’iyah, semester 1 sampai semester 5 untuk peserta ujian Madrasah Tsanawiyah, dan nilai semester 1 sampai dengan semester 5 untuk Madrasah Aliyah.

b. Memiliki nilai budi pekerti/kepribadian sekurang-kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan madrasah. c. Peserta ujian Madrasah Tsanawiyah

Memiliki STTB/Ijazah/Surat Keterangan yang berpenghargaan sama (SKYBS) dengan STTB dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah.

d. Peserta ujian Madrasah Aliyah Memiliki STTB/Ijazah/Surat Keterangan yang berpenghargaan sama (SKYBS) dengan STTB dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah.

(2)

1.2. Pendataan calon peserta

1.3. Penetapan madrasah penyelenggara UAMBN

Data calon peserta ujian

Keputusan madrasah penyelenggara

Kanwil Kemenag Provinsi U.b. Bidang Mapenda /Keppenda Islam atau Kamenag Kabupaten/Kota Up. Kasi Mapenda Kabupaten/Kota/Keppenda Islam

Kantor Kementerian Agama Provinsi

Pendataan calon peserta dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Madrasah mendata calon peserta dengan menggunakan formulir pendaftaran.

2. Madrasah menghimpun formulir dan merekap calon peserta ujian akhir madrasah berstandar nasional untuk Madrasah yang bersangkutan. 3. Madrasah mengirim rekap calon

peserta ujian ke Kasi Mapenda/ Keppenda Islam Kamenag Kabupaten/Kota untuk direkap menjadi daftar calon peserta UAMBN.

4. Kasi Mapenda/Keppenda Islam Kabupaten/Kota atas nama Kamenag Kabupaten/Kota mengirimkan rekap calon peserta ujian ke Kamenag Provinsi.

5. Bidang Mapenda /Keppenda Islam merekap dan mengirimkan calon peserta ujian ke Direktorat Pendidikan Madrasah up. Subdit Kurikulum dan Evaluasi.

6. Subdit Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Madrasah melakukan rekapitulasi terhadap data calon peserta UAMBN.

Kakenag Provinsi menetapkan penyelenggara atas usulan Kamenag Kabupaten/Kota dengan prosedur sebagai berikut :

1. Mendata Madrasah penyelenggara yang memiliki kelas tertinggi dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan madrasah penyelenggara;

SK diterbitkan oleh Kamenag Provinsi

(3)

2 Panitia penyelenggara ujian akhir madrasah berstandar nasional 2.1 Pembentukan Panitia Pusat

Terbentuknya

Panitia Pusat Dirjen Pendidikan Islam

2. Menetapkan madrasah penyelenggara UAMBN

3. Mengirimkan Surat Keputusan Madrasah penyelenggara UAMBN tersebut ke madrasah bersangkutan. 1. Direktur Jenderal Pendidikan Islam

membentuk panitia pusat yang terdiri dari unsur yang ada di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

2. Panitia Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merencanakan penyelenggaraan UAMBN. b. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan UAMBN. c. Menetapkan jadwal pelaksanaan UAMBN.

d. Menyiapkan kisi-kisi dan naskah soal mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN.

e. Mempersiapkan naskah soal menjadi master naskah soal untuk UAMBN.

f. Melaksanakan penyerahan/ pengiriman master soal dan kisi-kisi UAMBN ke ke Kamenag Provinsi.

g. Melaksanakan dan mengawasi penyerahan/pengiriman master soal UAMBN ke Provinsi.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan bahan dan pelaksanaan UAMBN.

i. Menerima, mengolah dan mengevaluasi laporan UAMBN baik yang dilakukan dari hasil pemantauan maupun yang

(4)

2.2 Pembentukan Panitia Provinsi Terbentuknya

panitia Provinsi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

diterima dari Provinsi.

j. Membuat laporan pelaksanaan UAMBN.

1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi membentuk panitia tingkat Provinsi yang terdiri dari unsur-unsur yang ada dilingkungan Kementerian Agama Provinsi. 2. Panitia tingkat Provinsi mempunyai

tugas dan tangung jawab :

a. Mendata calon peserta UAMBN dan memproses data calon peserta ujian tersebut untuk dikirim ke pusat.

b. Merencanakan penyelenggaraan ujian di Provinsi yang bersangkutan.

c. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan di Provinsi masing-masing.

d. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyiapan bahan UAMBN.

e. Menjaga keamanan dan kerahasiaan bahan UAMBN.

f. Mendistribusikan kisi-kisi UAMBN kepada madrasah penyelengara melalui Kamenag Kabupaten/Kota.

g. Menggandakan dan mendistribusikan naskah soal UAMBN ke Kamenag Kabupaten/ Kota.

h. Melakukan pemantauan terhadap proses penilaian hasil UAMBN yang dilakukan oleh madrasah penyelenggara.

(5)

2.3. Pembentukan Panitia tingkat

Kamenag Kabupaten/Kota Terbentuknya Panitia tingkat Kamenag

Kabupaten/Kota

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

terhadap pemasukan nilai ke daftar SKHUAMBN.

j. Menerima, mengolah dan mengevaluasi laporan UAMBN di provinsi masing-masing.

k. Membuat laporan pelaksanaan UAMBN di lingkungan provinsi masing-masing dan mengirimkan ke Dirjen Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Madrasah.

1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membentuk panitia tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari unsur-unsur yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

2. Panitia tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Mendata calon peserta UAMBN dan memproses data calon peserta ujian tersebut untuk dikirim ke Kamenag Provinsi.

b. Merencanakan penyelenggaraan ujian di Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

c. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan ujian di Kabupaten/Kota masing-masing. d. Melakukan pemantauan dan

pengawasan terhadap penyiapan bahan UAMBN.

e. Menjaga keamanan dan kerahasiaan bahan UAMBN.

(6)

2.4. Pembentukan panitia tingkat

Madrasah Terbentuknya Panitia Tingkat Madrasah

Kepala Madrasah Penyelenggara

UAMBN kepada madrasah penyelengara.

g. Mendistribusikan naskah soal UAMBN kepada madrah penyelenggara.

h. Melakukan pemantauan terhadap proses penilaian hasil UAMBN yang dilakukan oleh madrasah penyelenggara.

i. Melakukan pemantauan terhadap pemasukan nilai ke daftar SKHUAMBN.

j. Menerima, mengolah dan mengevaluasi laporan UAMBN di kabupaten/kota masing-masing. k. Membuat laporan pelaksanaan

UAMBN di lingkungan kabupaten/kota dan mengirimkan ke Kanenag Provinsi masing-masing.

1. Kepala Madrasah Penyelenggara membentuk panitia tingkat madrasah yang terdiri dari:

a. Kepala madrasah, guru dan karyawan dari madrasah yang bersangkutan.

b. Kepala madrasah dan guru dari madrasah yang bergabung. c. Kepala Madrasah atau orang lain

yang ditetapkan sebagai ketua panitia UAMBN pada madrasah tersebut.

2. Panitia tingkat madrasah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

(7)

meliputi: 1) Merencanakan penyelenggaraan UAMBN di madrasah. 2) Melaksanakan sosialisasi penyelengaraan UAMBN kepada peserta didik, guru dan orang tua/wali murid 3) Mengambil perangkat dan

bahan UAMBN ke Kandepag Kabupaten/Kota.

4) Melaksanakan UAMBN, serta menjaga ketertiban dan kelancaran pelaksanaan ujian di madrasah.

5) Melakukan pengkoreksian dan penilaian terhadap lembar jawaban peserta ujian. 6) Memasukan nilai ujian peserta

ujian ke daftar SKHUAMBN. 7) Menerbitkan SKHUAMBN

yang telah ditandatangani oleh Kepala Madrasah penyelenggara sebagai ketua panitia dan telah dibubuhi stempel madrasah penyelenggara. 8) Membuat laporan pelaksanaan UAMBN di madrasah penyelenggara kepada Kamenag Kabupaten/Kota c.q. Kasi Mapenda /Keppenda Islam.

(8)

3 Mekanisme dan Prosedur Penyiapan Bahan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

3.1. Penyiapan Bahan UAMBN 3.1.1. Penetapan Tim Kerja

3.1.2. Penyusunan Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

3.1.3. Penggandaan dan Pengepakan Master Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

3.1.4. Pengiriman dan Serah Terima Master Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

Bahan Ujian

Tim Penyusun Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar

Nasional

Master Naskah Soal Ujian Nasional Tersedianya naskah soal UAMBN Kementerian Agama Direktorat Pendidikan Madrasah

Direktorat Pendidikan Madrasah membentuk dan menetapkan Tim Kerja yang terdiri dari para ahli materi, ahli penilaian/guru yang memenuhi kriteria antara lain :

1. Menguasai bidang penilaian pendidikan;

2. Menguasai materi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diujikan;

3. Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh kerahasiaan.

Tim penyusun bertugas menyiapkan : 1. Spesifikasi kisi-kisi penyusunan soal. 2. Naskah soal UAMBN beserta petunjuk

penilaiannya.

Direktorat Pendidikan Madrasah melakukan: penggandaan dan pengepakan master naskah soal UAMBN yang terdiri dari lembar soal dan petunjuk penialian untuk keperluan seluruh provinsi yang menyelenggaraan UAMBN

1. Panitia Pusat mengirimkan :

a. Perangkat Master soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional diserahterimakan/dikirim ke panitia tingkat provinsi pada Kanwil Kementerian Agama provinsi melalui Kepala Bidang Mapenda Islam, disertai dengan berita acara serah terima.

Ahli materi dapat berasal dan unsur dosen, guru, atau kalangan profesional Ujian tertulis baik utama maupun susulan

(9)

4

3.1.5 Penggandaan Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) 4.1. Penetapan waktu pelaksanaan

ujian nasional dan ujian madrasah serta pengumuman hasil ujian

4.2. Penetapan Ruang Ujian

Terlaksananya UAMBN

Ruang Ujian akhir madrasah

berstandar nasional yang memenuhi syarat

Panitia tingkat Kanwil

Panitia Tingkat Pusat

Panitia Tingkat Madrasah

b. Kunci jawaban atau petunjuk penilaian dikirim menjadi satu dengan dokumen master naskah soal.

1. Panitia tingkat Kanwil menggandakan bahan ujian madrasah yang mencakup naskah soal, kunci jawaban, lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara

2. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur :

a. Naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian, dan dimasukkan ke dalam amplop naskah soal b. Lembar jawaban per mata

pelajaran per ruang ujian, daftar hadir, dan berita acara dimasukkan ke dalam amplop lembar jawaban

1. Panitia Pusat menetapkan jadwal pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional terdiri dari ujian utama dan ujian susulan; 2. Ujian UAMBN susulan hanya berlaku

bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;

3. Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dilaksanakan serentak pada Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawaiyah

Panitia tingkat Madrasah menetapkan ruang ujian akhir madrasah berstandar nasional dengan persyaratan sebagai berikut :

(10)

4.3. Pembentukan Tim Pengawas Ujian

4.4. Pelaksanaan ujian akhir madrasah berstandar nasional

Tim Pengawas

Ujian Panitia tingkat madrasah

Panitia Tingkat Madrasah

1. Menggunakan ruang kelas yang aman dan memadai untuk ujian. 2. Setiap ruang ditempati paling banyak

20 peserta.

3. Setiap meja diberi nomor peserta ujian.

4. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian dikeluarkan dari ruang ujian.

Kepala madrasah penyelenggara membentuk tim pengawas ujian akhir madrasah berstandar nasional dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Terdiri dari unsur yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan. 2. Pengawasan dilakukan dengan

sistem pengawasan silang murni antar madrasah.

3. Bila pengawasan antar madrasah tidak dilakukan, dapat dilakukan pengawasan antar guru mata pelajaran dalam satu madrasah. 4. Setiap ruangan minimal diawasi oleh

dua orang pengawas.

5. Guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan ujian untuk mata pelajaran yang diajarkannya.

Tim pengawas ujian melakukan pengawasan di ruang ujian selama pelaksanaan ujian akhir madrasah berstandar nasional berlangsung yang meliputi :

(11)

5 Mekanisme dan prosedur pemeriksaan hasil ujian

5.1. Pemeriksaan hasil ujian 5.1.1 Penetapan Petugas Pemeriksa

5.1.2 Penetapan Ruang Pemeriksaan

Terbentuknya petugas pemeriksa hasil ujian

Ruang Pemeriksaan yang aman

Panitia Tingkat Madrasah

Panitia Tingkat Madrasah

1. Melakukan pengecekan ruangan sesuai dengan tata ruang ujian. 2. Membacakan tata tertib ujian. 3. Membuka dan memeriksa

kelengkapan perangkat ujian.

4. Mengedarkan daftar hadir serta mengecek kesesuian dengan kartu/tanda peserta.

5. Membagikan lembar jawaban dan lembar soal peserta ujian dalam keadaan terbalik, sampai dengan tanda waktu ujian dimulai.

6. Mengawasi pelaksanaan ujian. 7. Mengumpulkan dan mengecek

kelengkapan lembar jawaban dan lembar soal setelah tanda batas waktu mengerjakan soal selesai. 8. Memasukkan seluruh berkas ke

dalam sampul semula.

9. Menyerahkan hasil ujian kepada panitia disertai dengan berita acara pelaksanaan ujian.

Panitia tingkat Madrasah menugaskan guru sebagai petugas pemeriksa (korektor) yang ditugaskan dalam Surat Keputusan dengan kriteria :

1. Menguasai materi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan.

2. Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, tekun, teliti, disiplin, dan bertanggung jawab.

Panitia Tingkat Madrasah menetapkan ruang pemeriksaan ujian yang memenuhi persyaratan :

1. Terjamin keamanan dan kerahasiaan.

(12)

6

5.1.3 Mekanisme dan Prosedur Pemeriksaan di Madrasah

Mekanisme Pencetakan, Distribusi, dan Pengisian SKHUAMBN

6.1 Pencetakan Blangko SKHUAMBN

Terlaksananya pemeriksaan hasil ujian sesuai dengan mekanisme dan prosedur Blangko SKHUAMBN tersedia sesuai dengan kebutuhan Direktorat Pendidikan Madrasah

2. Nyaman untuk bekerja dan memiliki fasilitas yang memadai.

3. Cukup ruang/tempat kerja untuk semua pemeriksa.

Panitia Tingkat Madrasah menetapkan mekanisme dan prosedur pemeriksaan yang mencakup :

1. Pemeriksaan hasil ujian untuk seluruh mata pelajaran dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama. 2. Pemeriksaan hasil ujian dilakukan

secara silang antar madrasah atau dengan Kelompok Kerja Madrasah 3. Petugas pemeriksa melakukan

penskoran berdasarkan pedoman penilaian.

4. Untuk menjaga objektivitas, setiap lembar jawaban/hasil pekerjaan diperikasa oleh dua petugas pemeriksa, nilai rata-rata dari keduannya dijadikan sebagai nilai akhir. Apabila terjadi perbedaan nilai ≥2,00, harus dilakukan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa ketiga. 5. Nilai akhir tiap mata pelajaran per

peserta didik dimasukkan ke dalam lembar nilai ujian sebagai bahan pengisian daftar SKHUAMBN.

Kementerian Agama mencetak SKHUAMBN dengan mempertimbangkan: 1. Kualitas bahan dan cetakan

2. Keaslian blangko dengan kode rahasia

3. Keamanan tempat pencetakan dan penyimpanan

(13)

7

6.2. Pengiriman blangko SKHUAMBN

6.3. Pengisian, Penerbitan, dan Penyampaian blangko SKHUAMBN

Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

SKHUAMBN tersedia di Kanwil Kementerian Agama Provinsi SKHUAMBN diterima oleh Peserta Didik Laporan hasil pemantauan dan Evaluasi penyelengaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Direktorat Pendidikan Madrasah

Panitia Tingkat Provinsi, Kabupaten/kota dan Madrasah

Panitia Tingkat Pusat dan Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Madrasah

ujian.

Kementerian Agama pusat mengirimkan blangko SKHUAMBN ke Panitia Tingkat Provinsi sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing

1. Panitia Tingkat Provinsi mengirim blangko SKHUAMBN ke Tingkat Kabupaten/Kota dengan berita acara.

2. Panitia Tingkat Kabupaten/kota mengirim blangko SKHUAMBN ke panitia Tingkat madrasah.

3. Panitia tingkat madrasah mengisi identitas dan nilai ujian peserta didik ke dalam blanko SKHUAMBN. 4. SKHUAMBN ditandatangani oleh

kepala Madrasah penyelenggara dan dibubuhi stempel madrasah penyelenggara.

5. SKHUAMBN hanya diberikan kepada peserta didik yang mengikuti UAMBN.

1. Panitia Tingkat Pusat dan Panitia Tingkat Provinsi membentuk tim pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ujian.

2. Jadwal dan ruang lingkup pemantauan dan evaluasi disesuaikan dengan tahapan penyelenggaraan ujian.

3. Setiap jenjang kepanitiaan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan /penyelenggaraan ujian akhir madrasah berstandar nasional dengan ruang lingkup kerja masing-masing.

(14)

8

9

Pelaporan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

Biaya penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional 9.1 Penetapan komponen kegiatan

yang perlu dibiayai

Dokumen Laporan ujian

Komponen kegiatan yang perlu dibiayai

Panitia Tingkat madrasah

Panitia Tingkat Kabupaten/Kota

Panitia Tingkat Provinsi

Panitia Tingkat Pusat

Panitia Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Madrasah

1. Panitia tingkat madrasah membuat laporan pelaksanaan yang terdiri dari :

a. Laporan penyelenggaraan ujian akhir madrasah berstandar nasional;

b. Laporan hasil ujian akhir madrasah berstandar nasional 2. Panitia tingkat madrasah

menyampaikan laporan ujian akhir madrasah berstandar nasional kepada panitia Tingkat kabupaten/kota.

3. Pantia tingkat Kabupaten/kota menyusun laporan berdasarkan masukan dari panitia tingkat madrasah dan hasil pemantauan, serta menyampaikan laporan tersebut ke panitia Tingkat. Provinsi. 4. Panitia tingkat provinsi menyusun

laporan berdasarkan masukan dari panitia tingkat Kabupaten/Kota dan hasil pemantauan, serta menyampaikan laporan ke Direktorat Pendidikan Madrasah. 5. Panitia tingkat Pusat menyusun

laporan berdasarkan masukan dari Tingkat Provinsi ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

Direktorat memperkirakan komponen kegiatan penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional yang perlu dibiayai, yaitu :

1. Pada Tingkat Pusat :

a. Pembuatan blangko SKHUAMBN. b. Sosilisasi, koordinasi,

(15)

c. Pembuatan SK Ketentuan Penyelenggaraan dan POS.

d. Penggandaan dan distribusi SKHUAMBN.

e. Distribusi SK Ketentuan Penyelenggaraan dan POS.

f. Pembuatan kisi-kisi soal untuk UAMBN.

g. Pembuatan master naskah soal dan kunci jawaban untuk UAMBN. h. Distribusi kisi-kisi soal dan master

soal naskah dan kunci jawaban ujian akhir madrasah berstandar nasional ke panitia provinsi. i. Operasional kepanitiaan.

j. Pemantauan dan monitoring pelaksanaan ujian.

k. Penyusunan laporan. 2. Pada tingkat Provinsi

a. Koordinasi dan sosialisasi penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional. b. Pendistribusian SKHUAMBN

kepada madrasah penyelenggara.

c. Pendistribusian kisi- kisi soal ujian madrasah ke Kamenag Kabupaten/Kota.

d. Menggandakan dan Mendistribusikan naskah soal UAMBN.

e. Pemantauan dan monitoring pelaksanaan ujian.

f. Penyusunan laporan dan mengirimkan ke panitia pusat.

(16)

4. Pada tingkat Kabupaten/Kota a. Menerima dan mendistribusikan

naskah soal ke madrasah penyelenggara.

b. Pemanatauan dan monitoring pelaksanaan ujian.

c. Penyusunan pelaporan.

5. Pada tingkat madrasah penyelenggara

a. Pengisian data calon peserta ujian dan mengirimkan ke pantia tingkat kabupaten/Kota.

b. Mempersiapkan perangkat bagi pelaksanaan ujian.

c. Mengambil/menerima

perangkat UAMBN dari panitia Provinsi/kabupaten/kota. d. Mengambil/menerima kisi-kisi

dan soal ujian madrasah.

e. Menyusun dan menggandakan naskah soal ujian madrasah. f. Pelaksanaan sosialisasi dan

koordinasi penyelenggaraan ujian akhir madrasah berstandar nasional.

g. Menyusun operasional kepanitiaan ujian.

h. Pengadaan bahan pendukung ujian.

i. Persiapan pelaksanaan ujian. j. Pengawasan pelaksanaan ujian. k. Pemeriksaan hasil ujian.

l. Menyelesaikan pengisian SKHUAMBN peserta didik.

m. Menerbitkan SKHUAMBN. n. Penyusunan laporan ujian dan

pengiriman ke panitia tingkat Kabupaten/kota.

(17)

9.2. Sumber Dana Terakomodasinya dana kegiatan Ujian Akhir Madrasah Berstandar

Nasional

Kementerian Agama Pusat

dan Kamenag Provinsi Biaya penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dibebankan pada Anggaran DIPA Ditjen Pendidikan Islam dan DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi.

Ditetapkan di: Jakarta

Pada Tanggal: Januari 2011 a.n. DIREKTUR JENDERAL Direktur Pendidikan Madrasah Cap dan ttd.

Drs. Acep Saifuddin, MA NIP. 195507151984031001

Referensi

Dokumen terkait

PASANG SURUT SEBAGAI ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF” ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana di bidang Teknik Sumber Daya Air

Tujuan asas buku ini dan perbahasan yang terkandung di dalamnya ialah untuk menegaskan bahawa para Da’ei Muslim tidak akan mencapai kejayaan selama mereka belum bersifat

Untuk pembuktian atas kebenaran data yang disampaikan dalam File Penawaran tersebut,. maka akan dilakukan

Kelebihan RFId dibandingkan dengan barcode konvensional antara lain RFId dapat melakukan many-to-many communication (banyak reader dapat membaca satu tag,

Pada alat kumparan putar jenis magnet permanen ,jarum penunjuk meter akan berhenti apabila torsi penyimpang dan torsi kontrol sama besarnya, sehingga torsi

Mikrokontroler mengolah isyarat yang dihasilkan sensor kemudian mengubah informasi tersebut menjadi informasi nilai konsentrasi gas yang dideteksi, menampilkannya dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Karakteristik buruh tani perempuan, 2) Curahan waktu kerja buruh tani perempuan dalam sektor domestik dan non

Athena adalah salah satu ibu kota paling dominan di dunia, dengan presentase lebih dari 40% dari semua warga Yunani tinggal di sana.. Salah satu kota tersibuk di Eropa ini