NOMOR : DJ.I/ /2011, TANGGAL : ... ...
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB
TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TASNAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 Persyaratan dan pendataan calon peserta ujian akhir madrasah berstandar nasional (UAMBN), serta penetapan madrasah penyelengara : 1.1.Penetapan persyaratan calon
peserta ujian akhir madrasah berstandar nasional
Persyaratan Calon
peserta Kementerian Agama Kementerian persyaratan calon peserta ujian akhir Agama menentukan madrasah berstandar nasional dengan kriteria antara lain :
a. Telah duduk di akhir kelas pada satuan pendidikan Madrasah Ibdidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah serta memiliki laporan penilaian hasil belajar/nilai rapor secara lengkap dari semester I sampai dengan 11 untuk peserta Madrasah Ibtida’iyah, semester 1 sampai semester 5 untuk peserta ujian Madrasah Tsanawiyah, dan nilai semester 1 sampai dengan semester 5 untuk Madrasah Aliyah.
b. Memiliki nilai budi pekerti/kepribadian sekurang-kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan madrasah. c. Peserta ujian Madrasah Tsanawiyah
Memiliki STTB/Ijazah/Surat Keterangan yang berpenghargaan sama (SKYBS) dengan STTB dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah.
d. Peserta ujian Madrasah Aliyah Memiliki STTB/Ijazah/Surat Keterangan yang berpenghargaan sama (SKYBS) dengan STTB dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah.
1.2. Pendataan calon peserta
1.3. Penetapan madrasah penyelenggara UAMBN
Data calon peserta ujian
Keputusan madrasah penyelenggara
Kanwil Kemenag Provinsi U.b. Bidang Mapenda /Keppenda Islam atau Kamenag Kabupaten/Kota Up. Kasi Mapenda Kabupaten/Kota/Keppenda Islam
Kantor Kementerian Agama Provinsi
Pendataan calon peserta dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Madrasah mendata calon peserta dengan menggunakan formulir pendaftaran.
2. Madrasah menghimpun formulir dan merekap calon peserta ujian akhir madrasah berstandar nasional untuk Madrasah yang bersangkutan. 3. Madrasah mengirim rekap calon
peserta ujian ke Kasi Mapenda/ Keppenda Islam Kamenag Kabupaten/Kota untuk direkap menjadi daftar calon peserta UAMBN.
4. Kasi Mapenda/Keppenda Islam Kabupaten/Kota atas nama Kamenag Kabupaten/Kota mengirimkan rekap calon peserta ujian ke Kamenag Provinsi.
5. Bidang Mapenda /Keppenda Islam merekap dan mengirimkan calon peserta ujian ke Direktorat Pendidikan Madrasah up. Subdit Kurikulum dan Evaluasi.
6. Subdit Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Madrasah melakukan rekapitulasi terhadap data calon peserta UAMBN.
Kakenag Provinsi menetapkan penyelenggara atas usulan Kamenag Kabupaten/Kota dengan prosedur sebagai berikut :
1. Mendata Madrasah penyelenggara yang memiliki kelas tertinggi dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan madrasah penyelenggara;
SK diterbitkan oleh Kamenag Provinsi
2 Panitia penyelenggara ujian akhir madrasah berstandar nasional 2.1 Pembentukan Panitia Pusat
Terbentuknya
Panitia Pusat Dirjen Pendidikan Islam
2. Menetapkan madrasah penyelenggara UAMBN
3. Mengirimkan Surat Keputusan Madrasah penyelenggara UAMBN tersebut ke madrasah bersangkutan. 1. Direktur Jenderal Pendidikan Islam
membentuk panitia pusat yang terdiri dari unsur yang ada di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
2. Panitia Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merencanakan penyelenggaraan UAMBN. b. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan UAMBN. c. Menetapkan jadwal pelaksanaan UAMBN.
d. Menyiapkan kisi-kisi dan naskah soal mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN.
e. Mempersiapkan naskah soal menjadi master naskah soal untuk UAMBN.
f. Melaksanakan penyerahan/ pengiriman master soal dan kisi-kisi UAMBN ke ke Kamenag Provinsi.
g. Melaksanakan dan mengawasi penyerahan/pengiriman master soal UAMBN ke Provinsi.
h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan bahan dan pelaksanaan UAMBN.
i. Menerima, mengolah dan mengevaluasi laporan UAMBN baik yang dilakukan dari hasil pemantauan maupun yang
2.2 Pembentukan Panitia Provinsi Terbentuknya
panitia Provinsi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
diterima dari Provinsi.
j. Membuat laporan pelaksanaan UAMBN.
1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi membentuk panitia tingkat Provinsi yang terdiri dari unsur-unsur yang ada dilingkungan Kementerian Agama Provinsi. 2. Panitia tingkat Provinsi mempunyai
tugas dan tangung jawab :
a. Mendata calon peserta UAMBN dan memproses data calon peserta ujian tersebut untuk dikirim ke pusat.
b. Merencanakan penyelenggaraan ujian di Provinsi yang bersangkutan.
c. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan di Provinsi masing-masing.
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyiapan bahan UAMBN.
e. Menjaga keamanan dan kerahasiaan bahan UAMBN.
f. Mendistribusikan kisi-kisi UAMBN kepada madrasah penyelengara melalui Kamenag Kabupaten/Kota.
g. Menggandakan dan mendistribusikan naskah soal UAMBN ke Kamenag Kabupaten/ Kota.
h. Melakukan pemantauan terhadap proses penilaian hasil UAMBN yang dilakukan oleh madrasah penyelenggara.
2.3. Pembentukan Panitia tingkat
Kamenag Kabupaten/Kota Terbentuknya Panitia tingkat Kamenag
Kabupaten/Kota
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
terhadap pemasukan nilai ke daftar SKHUAMBN.
j. Menerima, mengolah dan mengevaluasi laporan UAMBN di provinsi masing-masing.
k. Membuat laporan pelaksanaan UAMBN di lingkungan provinsi masing-masing dan mengirimkan ke Dirjen Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Madrasah.
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membentuk panitia tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari unsur-unsur yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
2. Panitia tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Mendata calon peserta UAMBN dan memproses data calon peserta ujian tersebut untuk dikirim ke Kamenag Provinsi.
b. Merencanakan penyelenggaraan ujian di Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
c. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan ujian di Kabupaten/Kota masing-masing. d. Melakukan pemantauan dan
pengawasan terhadap penyiapan bahan UAMBN.
e. Menjaga keamanan dan kerahasiaan bahan UAMBN.
2.4. Pembentukan panitia tingkat
Madrasah Terbentuknya Panitia Tingkat Madrasah
Kepala Madrasah Penyelenggara
UAMBN kepada madrasah penyelengara.
g. Mendistribusikan naskah soal UAMBN kepada madrah penyelenggara.
h. Melakukan pemantauan terhadap proses penilaian hasil UAMBN yang dilakukan oleh madrasah penyelenggara.
i. Melakukan pemantauan terhadap pemasukan nilai ke daftar SKHUAMBN.
j. Menerima, mengolah dan mengevaluasi laporan UAMBN di kabupaten/kota masing-masing. k. Membuat laporan pelaksanaan
UAMBN di lingkungan kabupaten/kota dan mengirimkan ke Kanenag Provinsi masing-masing.
1. Kepala Madrasah Penyelenggara membentuk panitia tingkat madrasah yang terdiri dari:
a. Kepala madrasah, guru dan karyawan dari madrasah yang bersangkutan.
b. Kepala madrasah dan guru dari madrasah yang bergabung. c. Kepala Madrasah atau orang lain
yang ditetapkan sebagai ketua panitia UAMBN pada madrasah tersebut.
2. Panitia tingkat madrasah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
meliputi: 1) Merencanakan penyelenggaraan UAMBN di madrasah. 2) Melaksanakan sosialisasi penyelengaraan UAMBN kepada peserta didik, guru dan orang tua/wali murid 3) Mengambil perangkat dan
bahan UAMBN ke Kandepag Kabupaten/Kota.
4) Melaksanakan UAMBN, serta menjaga ketertiban dan kelancaran pelaksanaan ujian di madrasah.
5) Melakukan pengkoreksian dan penilaian terhadap lembar jawaban peserta ujian. 6) Memasukan nilai ujian peserta
ujian ke daftar SKHUAMBN. 7) Menerbitkan SKHUAMBN
yang telah ditandatangani oleh Kepala Madrasah penyelenggara sebagai ketua panitia dan telah dibubuhi stempel madrasah penyelenggara. 8) Membuat laporan pelaksanaan UAMBN di madrasah penyelenggara kepada Kamenag Kabupaten/Kota c.q. Kasi Mapenda /Keppenda Islam.
3 Mekanisme dan Prosedur Penyiapan Bahan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
3.1. Penyiapan Bahan UAMBN 3.1.1. Penetapan Tim Kerja
3.1.2. Penyusunan Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
3.1.3. Penggandaan dan Pengepakan Master Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
3.1.4. Pengiriman dan Serah Terima Master Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
Bahan Ujian
Tim Penyusun Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional
Master Naskah Soal Ujian Nasional Tersedianya naskah soal UAMBN Kementerian Agama Direktorat Pendidikan Madrasah
Direktorat Pendidikan Madrasah membentuk dan menetapkan Tim Kerja yang terdiri dari para ahli materi, ahli penilaian/guru yang memenuhi kriteria antara lain :
1. Menguasai bidang penilaian pendidikan;
2. Menguasai materi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diujikan;
3. Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh kerahasiaan.
Tim penyusun bertugas menyiapkan : 1. Spesifikasi kisi-kisi penyusunan soal. 2. Naskah soal UAMBN beserta petunjuk
penilaiannya.
Direktorat Pendidikan Madrasah melakukan: penggandaan dan pengepakan master naskah soal UAMBN yang terdiri dari lembar soal dan petunjuk penialian untuk keperluan seluruh provinsi yang menyelenggaraan UAMBN
1. Panitia Pusat mengirimkan :
a. Perangkat Master soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional diserahterimakan/dikirim ke panitia tingkat provinsi pada Kanwil Kementerian Agama provinsi melalui Kepala Bidang Mapenda Islam, disertai dengan berita acara serah terima.
Ahli materi dapat berasal dan unsur dosen, guru, atau kalangan profesional Ujian tertulis baik utama maupun susulan
4
3.1.5 Penggandaan Naskah Soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) 4.1. Penetapan waktu pelaksanaan
ujian nasional dan ujian madrasah serta pengumuman hasil ujian
4.2. Penetapan Ruang Ujian
Terlaksananya UAMBN
Ruang Ujian akhir madrasah
berstandar nasional yang memenuhi syarat
Panitia tingkat Kanwil
Panitia Tingkat Pusat
Panitia Tingkat Madrasah
b. Kunci jawaban atau petunjuk penilaian dikirim menjadi satu dengan dokumen master naskah soal.
1. Panitia tingkat Kanwil menggandakan bahan ujian madrasah yang mencakup naskah soal, kunci jawaban, lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara
2. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur :
a. Naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian, dan dimasukkan ke dalam amplop naskah soal b. Lembar jawaban per mata
pelajaran per ruang ujian, daftar hadir, dan berita acara dimasukkan ke dalam amplop lembar jawaban
1. Panitia Pusat menetapkan jadwal pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional terdiri dari ujian utama dan ujian susulan; 2. Ujian UAMBN susulan hanya berlaku
bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;
3. Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dilaksanakan serentak pada Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawaiyah
Panitia tingkat Madrasah menetapkan ruang ujian akhir madrasah berstandar nasional dengan persyaratan sebagai berikut :
4.3. Pembentukan Tim Pengawas Ujian
4.4. Pelaksanaan ujian akhir madrasah berstandar nasional
Tim Pengawas
Ujian Panitia tingkat madrasah
Panitia Tingkat Madrasah
1. Menggunakan ruang kelas yang aman dan memadai untuk ujian. 2. Setiap ruang ditempati paling banyak
20 peserta.
3. Setiap meja diberi nomor peserta ujian.
4. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian dikeluarkan dari ruang ujian.
Kepala madrasah penyelenggara membentuk tim pengawas ujian akhir madrasah berstandar nasional dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Terdiri dari unsur yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan. 2. Pengawasan dilakukan dengan
sistem pengawasan silang murni antar madrasah.
3. Bila pengawasan antar madrasah tidak dilakukan, dapat dilakukan pengawasan antar guru mata pelajaran dalam satu madrasah. 4. Setiap ruangan minimal diawasi oleh
dua orang pengawas.
5. Guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan ujian untuk mata pelajaran yang diajarkannya.
Tim pengawas ujian melakukan pengawasan di ruang ujian selama pelaksanaan ujian akhir madrasah berstandar nasional berlangsung yang meliputi :
5 Mekanisme dan prosedur pemeriksaan hasil ujian
5.1. Pemeriksaan hasil ujian 5.1.1 Penetapan Petugas Pemeriksa
5.1.2 Penetapan Ruang Pemeriksaan
Terbentuknya petugas pemeriksa hasil ujian
Ruang Pemeriksaan yang aman
Panitia Tingkat Madrasah
Panitia Tingkat Madrasah
1. Melakukan pengecekan ruangan sesuai dengan tata ruang ujian. 2. Membacakan tata tertib ujian. 3. Membuka dan memeriksa
kelengkapan perangkat ujian.
4. Mengedarkan daftar hadir serta mengecek kesesuian dengan kartu/tanda peserta.
5. Membagikan lembar jawaban dan lembar soal peserta ujian dalam keadaan terbalik, sampai dengan tanda waktu ujian dimulai.
6. Mengawasi pelaksanaan ujian. 7. Mengumpulkan dan mengecek
kelengkapan lembar jawaban dan lembar soal setelah tanda batas waktu mengerjakan soal selesai. 8. Memasukkan seluruh berkas ke
dalam sampul semula.
9. Menyerahkan hasil ujian kepada panitia disertai dengan berita acara pelaksanaan ujian.
Panitia tingkat Madrasah menugaskan guru sebagai petugas pemeriksa (korektor) yang ditugaskan dalam Surat Keputusan dengan kriteria :
1. Menguasai materi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan.
2. Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, tekun, teliti, disiplin, dan bertanggung jawab.
Panitia Tingkat Madrasah menetapkan ruang pemeriksaan ujian yang memenuhi persyaratan :
1. Terjamin keamanan dan kerahasiaan.
6
5.1.3 Mekanisme dan Prosedur Pemeriksaan di Madrasah
Mekanisme Pencetakan, Distribusi, dan Pengisian SKHUAMBN
6.1 Pencetakan Blangko SKHUAMBN
Terlaksananya pemeriksaan hasil ujian sesuai dengan mekanisme dan prosedur Blangko SKHUAMBN tersedia sesuai dengan kebutuhan Direktorat Pendidikan Madrasah
2. Nyaman untuk bekerja dan memiliki fasilitas yang memadai.
3. Cukup ruang/tempat kerja untuk semua pemeriksa.
Panitia Tingkat Madrasah menetapkan mekanisme dan prosedur pemeriksaan yang mencakup :
1. Pemeriksaan hasil ujian untuk seluruh mata pelajaran dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama. 2. Pemeriksaan hasil ujian dilakukan
secara silang antar madrasah atau dengan Kelompok Kerja Madrasah 3. Petugas pemeriksa melakukan
penskoran berdasarkan pedoman penilaian.
4. Untuk menjaga objektivitas, setiap lembar jawaban/hasil pekerjaan diperikasa oleh dua petugas pemeriksa, nilai rata-rata dari keduannya dijadikan sebagai nilai akhir. Apabila terjadi perbedaan nilai ≥2,00, harus dilakukan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa ketiga. 5. Nilai akhir tiap mata pelajaran per
peserta didik dimasukkan ke dalam lembar nilai ujian sebagai bahan pengisian daftar SKHUAMBN.
Kementerian Agama mencetak SKHUAMBN dengan mempertimbangkan: 1. Kualitas bahan dan cetakan
2. Keaslian blangko dengan kode rahasia
3. Keamanan tempat pencetakan dan penyimpanan
7
6.2. Pengiriman blangko SKHUAMBN
6.3. Pengisian, Penerbitan, dan Penyampaian blangko SKHUAMBN
Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
SKHUAMBN tersedia di Kanwil Kementerian Agama Provinsi SKHUAMBN diterima oleh Peserta Didik Laporan hasil pemantauan dan Evaluasi penyelengaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Direktorat Pendidikan Madrasah
Panitia Tingkat Provinsi, Kabupaten/kota dan Madrasah
Panitia Tingkat Pusat dan Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Madrasah
ujian.
Kementerian Agama pusat mengirimkan blangko SKHUAMBN ke Panitia Tingkat Provinsi sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing
1. Panitia Tingkat Provinsi mengirim blangko SKHUAMBN ke Tingkat Kabupaten/Kota dengan berita acara.
2. Panitia Tingkat Kabupaten/kota mengirim blangko SKHUAMBN ke panitia Tingkat madrasah.
3. Panitia tingkat madrasah mengisi identitas dan nilai ujian peserta didik ke dalam blanko SKHUAMBN. 4. SKHUAMBN ditandatangani oleh
kepala Madrasah penyelenggara dan dibubuhi stempel madrasah penyelenggara.
5. SKHUAMBN hanya diberikan kepada peserta didik yang mengikuti UAMBN.
1. Panitia Tingkat Pusat dan Panitia Tingkat Provinsi membentuk tim pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ujian.
2. Jadwal dan ruang lingkup pemantauan dan evaluasi disesuaikan dengan tahapan penyelenggaraan ujian.
3. Setiap jenjang kepanitiaan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan /penyelenggaraan ujian akhir madrasah berstandar nasional dengan ruang lingkup kerja masing-masing.
8
9
Pelaporan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
Biaya penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional 9.1 Penetapan komponen kegiatan
yang perlu dibiayai
Dokumen Laporan ujian
Komponen kegiatan yang perlu dibiayai
Panitia Tingkat madrasah
Panitia Tingkat Kabupaten/Kota
Panitia Tingkat Provinsi
Panitia Tingkat Pusat
Panitia Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Madrasah
1. Panitia tingkat madrasah membuat laporan pelaksanaan yang terdiri dari :
a. Laporan penyelenggaraan ujian akhir madrasah berstandar nasional;
b. Laporan hasil ujian akhir madrasah berstandar nasional 2. Panitia tingkat madrasah
menyampaikan laporan ujian akhir madrasah berstandar nasional kepada panitia Tingkat kabupaten/kota.
3. Pantia tingkat Kabupaten/kota menyusun laporan berdasarkan masukan dari panitia tingkat madrasah dan hasil pemantauan, serta menyampaikan laporan tersebut ke panitia Tingkat. Provinsi. 4. Panitia tingkat provinsi menyusun
laporan berdasarkan masukan dari panitia tingkat Kabupaten/Kota dan hasil pemantauan, serta menyampaikan laporan ke Direktorat Pendidikan Madrasah. 5. Panitia tingkat Pusat menyusun
laporan berdasarkan masukan dari Tingkat Provinsi ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
Direktorat memperkirakan komponen kegiatan penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional yang perlu dibiayai, yaitu :
1. Pada Tingkat Pusat :
a. Pembuatan blangko SKHUAMBN. b. Sosilisasi, koordinasi,
c. Pembuatan SK Ketentuan Penyelenggaraan dan POS.
d. Penggandaan dan distribusi SKHUAMBN.
e. Distribusi SK Ketentuan Penyelenggaraan dan POS.
f. Pembuatan kisi-kisi soal untuk UAMBN.
g. Pembuatan master naskah soal dan kunci jawaban untuk UAMBN. h. Distribusi kisi-kisi soal dan master
soal naskah dan kunci jawaban ujian akhir madrasah berstandar nasional ke panitia provinsi. i. Operasional kepanitiaan.
j. Pemantauan dan monitoring pelaksanaan ujian.
k. Penyusunan laporan. 2. Pada tingkat Provinsi
a. Koordinasi dan sosialisasi penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional. b. Pendistribusian SKHUAMBN
kepada madrasah penyelenggara.
c. Pendistribusian kisi- kisi soal ujian madrasah ke Kamenag Kabupaten/Kota.
d. Menggandakan dan Mendistribusikan naskah soal UAMBN.
e. Pemantauan dan monitoring pelaksanaan ujian.
f. Penyusunan laporan dan mengirimkan ke panitia pusat.
4. Pada tingkat Kabupaten/Kota a. Menerima dan mendistribusikan
naskah soal ke madrasah penyelenggara.
b. Pemanatauan dan monitoring pelaksanaan ujian.
c. Penyusunan pelaporan.
5. Pada tingkat madrasah penyelenggara
a. Pengisian data calon peserta ujian dan mengirimkan ke pantia tingkat kabupaten/Kota.
b. Mempersiapkan perangkat bagi pelaksanaan ujian.
c. Mengambil/menerima
perangkat UAMBN dari panitia Provinsi/kabupaten/kota. d. Mengambil/menerima kisi-kisi
dan soal ujian madrasah.
e. Menyusun dan menggandakan naskah soal ujian madrasah. f. Pelaksanaan sosialisasi dan
koordinasi penyelenggaraan ujian akhir madrasah berstandar nasional.
g. Menyusun operasional kepanitiaan ujian.
h. Pengadaan bahan pendukung ujian.
i. Persiapan pelaksanaan ujian. j. Pengawasan pelaksanaan ujian. k. Pemeriksaan hasil ujian.
l. Menyelesaikan pengisian SKHUAMBN peserta didik.
m. Menerbitkan SKHUAMBN. n. Penyusunan laporan ujian dan
pengiriman ke panitia tingkat Kabupaten/kota.
9.2. Sumber Dana Terakomodasinya dana kegiatan Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional
Kementerian Agama Pusat
dan Kamenag Provinsi Biaya penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dibebankan pada Anggaran DIPA Ditjen Pendidikan Islam dan DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada Tanggal: Januari 2011 a.n. DIREKTUR JENDERAL Direktur Pendidikan Madrasah Cap dan ttd.
Drs. Acep Saifuddin, MA NIP. 195507151984031001