• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN BOS DAN KEGIATAN OPERASIONAL SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN KESAMBI KOTA CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN BOS DAN KEGIATAN OPERASIONAL SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN KESAMBI KOTA CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN BOS

DAN KEGIATAN OPERASIONAL SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN KESAMBI KOTA CIREBON

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam pada Program Pendidikan Islam

Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh : Iin Indriati 505810009

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN BOS DAN KEGIATAN

OPERASIONAL SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN KESAMBI KOTA CIREBON

Disusun oleh : IIN INDRIATI NIM. 505810009

Telah disetujui pada tanggal 11 juli 2011

dan dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)

Cirebon, 11 Juli 2011

Dewan penguji

Ketua/Anggota,

Prof. Dr. H. Jamali Sahrodi, M.Ag.

Sekretaris/Anggota,

Dr. H. Ahmad Asmuni, MA

Pembimbing/Penguji,

Prof. Dr. H. Adang Djumhur, M.Ag

Pembimbing/Penguji,

Dr. H. Nurudin Siraj, M.Si.

Penguji Utama,

Prof. Dr. H. Jamali Sahrodi, M.Ag.

Direktur,

Prof. Dr. H. Jamali Sahrodi, M.Ag.

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN Bismillahirahmanirahim

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Iin Indriati

NIM : 505810009

Program Studi : Pendidikan Islam

Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Islam pada Program Pascasarjana IAIN SyeKh Nurjati Cirebon

Menyatakan bahwa tesis ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya, kecuali bagian-bagian yang dirujuk sumbernya, dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini dibuat dengan sejujur-jujurnya dan penuh kesungguhan hati, disertai kesiapan untuk menanggung segala resiko yang mungkin diberikan, sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Cirebon, 15 April 2011 Yang menyatakan,

(4)

HUBUNGAN MANAJEMEN KEUANGAN BOS

DAN KEGIATAN OPERASIONAL SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KESAMBI KOTA CIREBON

TESIS

Iin Indriati NIM. 505810009

Telah disetujui pada tanggal 15 April 2011

Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Adang Djumhur S. M.Ag NIP. 195903211983031002

Pembimbing II

Dr. H. Nurudin Siradj, M.Si

PROGRAM PASCASARJANA

(5)

Prof. Dr. H. Adang Djumhur S. M.Ag Program Pascasarjana

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

NOTA DINAS Lamp : 5 eksemplar

Hal :Penyerahan tesis

Kepada Yth.

Direktur Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon di

CIREBON

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti, dan merevisi seperlunya, kami berpendapat bahwa tesis saudari Iin Indriati yang berjudul “Hubungan Manajemen Keuangan BOS dan Kegiatan Operasional Sekolah dengan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kesambi Kota Cirebon” telah diujikan. Bersama ini kami kirimkan naskahnya untuk segera dapat diujikan dalam sidang ujian tesis Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cirebon, April 2011 Pembimbing I,

(6)

Dr. H. Nurudin Siradj, M.Si Program Pascasarjana

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

NOTA DINAS Lamp : 5 eksemplar

Hal :Penyerahan tesis

Kepada Yth.

Direktur Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon di

CIREBON

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti, dan merevisi seperlunya, kami berpendapat bahwa tesis saudari Iin Indriati yang berjudul “Hubungan Manajemen Keuangan BOS dan Kegiatan Operasional Sekolah dengan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kesambi Kota Cirebon” telah diujikan. Bersama ini kami kirimkan naskahnya untuk segera dapat diujikan dalam sidang ujian tesis Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cirebon, April 2011 Pembimbing II,

(7)

ABSTRAK

IIN INDRIATI“Hubungan Manajemen Keuangan BOS dan Kegiatan Operasional Sekolah dengan Kinerja Guru di Sekolah Dasar se Kecamatan

Kesambi Kota Cirebon”

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan melalui program wajib belajar 9 tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, maka pemerintah memberi layanan pendidikan dan menerapkan program sekolah gratis bagi siswa tidak mampu melalui penyedian BOS. Dalam implementasnya dihadapkan berbagai masalah penyaluran dana BOS, diataranya keterbatasan sumber daya manusia. Pengelolaan BOS di sekolah adalah kepala sekolah. Sayangnya manajemen keuangan kurang dipelajari kepala sekolah, sehingga berdampak terhambatnya program BOS, BOS merupakan sumber dana utama. Dengan terhambatnya pencairan dana BOS, kegiatan operasional sekolah kurang lancar, kinerja guru pun tidak optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara manajemen keuangan BOS dengan kinerja guru, hubungan kegiatan operasional sekolah dengan kinerja guru dan hubungan secara bersama-sama antara manajemen keuangan BOS dan kegiatan operasional sekolah dengan kinerja guru.

Memenej keuangan sekolah merupakan salah satu tugas kepala sekolah. Keberhasilan program sekolah sangat bergantung pada cara pengelolaan keuangan, yang mempengaruhi kinerja sekolah secara menyeluruh, maka kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan keterampilan yang memadai melalui pelatihan manajemen keuangan yang baik.

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode survey di sekolah dasar se Kecamatan Kesambi Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui instrumen penelitian dalam bentuk kuisioner pada populasi tertentu secara random, analisis data bersifat kuantitatif, statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(8)

ABSTRACT

IIN INDRIATI "BOS Financial Management Relations and Operations School with Teacher Performance in Elementary School District kesambi in Cirebon "

Equitable and expanded access to education through a 9 years compulsory education program in basic education free of charge, the government provides educational services and apply for free school program for students who poor to through the provision of BOS. In implementation it faced with various problems in BOS fund distribution. Such as limited human resources. BOS manager is a head master. Unfortunately the financial management less studied by the head master, so the impact inhibition of BOS, BOS is the primary source of funds With BOS disbursement delays, the operational activities of substandard schools, teacher performance was not optimal

This study aims to find out how much the relationship between financial management of BOS with teacher performance, operational relationships with the school teacher performance, and financial management and operational activities BOS schools with teacher performance.

School finance managemen is one of the head master duty. School program's success depends heavily on financial management, which affects the whole school performance, then the head master needs to have adequate knowledge skills through good financial manajement training.

The study was conducted with the quantitative approach with survey methods in primary schools in the District Kesambi of Cirebon. This study uses data collection techniques through research instrument in the form of questionnaires on specific populations at random, quantitative data analysis, statistics intended to test the hypothesis that has been established.

(9)

ص ﺧ ﻠ ﻣ ﻟ ا

Iin Indriati " ﺔﺳردﻣﻟا ﺔﻘطﻧﻣ ﻲﻓ نﯾﻣﻠﻌﻣﻟا ءادأ ﺔﺳردﻣ تﺎﯾﻠﻣﻋ ﻊﻣ تﺎﻗﻼﻌﻟاو ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹا سوﺑ

ﺔﯾﺋادﺗﺑﻻاKesambiﮫﺗاذ دﺣ نوﺑﯾرﯾﺳ ﺔﻧﯾدﻣ"

ﻲﻣازﻟﻹا مﯾﻠﻌﺗﻟا ﺞﻣﺎﻧرﺑ لﻼﺧ نﻣ مﯾﻠﻌﺗﻟا ﻰﻠﻋ لوﺻﺣﻟا صرﻓ ﻊﯾﺳوﺗو لدﺎﻌﻟا9 مﯾﻠﻌﺗﻟا لﺎﺟﻣ ﻲﻓ تاوﻧﺳ

نﯾردﺎﻗ رﯾﻏ بﻼطﻠﻟ ﺔﯾﻧﺎﺟﻣ ﺔﯾﺳردﻣ ﺞﻣﺎﻧرﺑﻟ قﯾﺑطﺗو ﺔﯾﻣﯾﻠﻌﺗﻟا تﺎﻣدﺧﻟا ﺔﻣوﻛﺣﻟا مدﻘﺗو ، ﺎﻧﺎﺟﻣ ﻲﺳﺎﺳﻷا سوﺑ رﯾﻓوﺗ لﻼﺧ نﻣ كﻟذ ﻰﻠﻋ. نﻣ ، سوﺑ قودﻧﺻ ﻊﯾزوﺗ ﻊﻣ ﺎﮭﮭﺟاوﺗ ﻲﺗﻟا لﻛﺎﺷﻣﻟا فﻠﺗﺧﻣ ﺎﮭﻘﯾﺑطﺗ ﻲﻓ

ةدودﺣﻣ ﺔﯾرﺷﺑﻟا دراوﻣﻟاو ، ىرﺧأ روﻣأ نﯾﺑ.ﺔﺳردﻣﻟا رﯾدﻣ وھ ﺔﺳردﻣﻟا ﻲﻓ لاوﻣﻷا ةرادإ. ل ﻗ أ ف ﺳ ﻸ ﻟ

ﺻﻣﻟا وھ سوﺑﻟ ، سوﺑ رﯾﺛﺄﺗ طﯾﺑﺛﺗ نﺈﻓ ﻲﻟﺎﺗﻟﺎﺑو ، ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹا تﺎﯾﺳﺎﺳأ سرد

لاوﻣﻸﻟ ﻲﺳﯾﺋرﻟا رد . ﻊ ﻣ

تﺳﯾ مﻠﻌﻣﻟا ءادأ نﺎﻛو ، بوﻠطﻣﻟا ىوﺗﺳﻣﻟا نود سرادﻣﻟا نﻣ ﺔﯾذﯾﻔﻧﺗﻟا ﺔطﺷﻧﻷا ، سوﺑ فرﺻ رﺧﺄﺗ

ل ﺛ ﻣ ﻷ ا .

ﻊﻣ ﺔﯾﻠﻣﻌﻟا ﺔﻗﻼﻌﻟاو ، نﯾﻣﻠﻌﻣﻟا ءادأ ﻊﻣ سوﺑﻟ ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹا نﯾﺑ ﺔﻗﻼﻌﻟا ىدﻣ ﺔﻓرﻌﻣﻟ ﺔﺳاردﻟا هذھ فدﮭﺗ إ ءادأ نﯾﺑ ﺔﻗﻼﻌﻟا ﺎﻌﻣ مﻠﻌﻣﻟاو ﺔﺳردﻣﻟا

نﯾﻣﻠﻌﻣﻟا ءادأ ﺔﺳردﻣﻟا ﻊﻣ ﺔﯾذﯾﻔﻧﺗﻟا ﺔطﺷﻧﻷاو سوﺑ ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةراد .

ﺔﯾﺳﯾﺋرﻟا مﺎﮭﻣﻟا نﻣ ةدﺣاو ﻲھ ﺔﺳردﻣﻟا لﯾوﻣﺗ ةرادإ. ﻰﻠﻋ ارﯾﺑﻛ ادﺎﻣﺗﻋا دﻣﺗﻌﯾ ﺞﻣﺎﻧرﺑﻟا سرادﻣﻟا ﻲﻓ حﺎﺟﻧﻟا

ﺔ ﻓ ر ﻌ ﻣﻟا ةدﯾﺟ تارﺎﮭﻣ مﮭﯾدﻟ ﺔﯾﺳﺎﺳﻷا تﺎﺟﺎﯾﺗﺣﻻا مﺛ ، ﺔﺳردﻣﻠﻟ مﺎﻌﻟا ءادﻷا رﺛؤﯾ ﺎﻣﻣ ، ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹا

ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹا لﺎﺟﻣ ﻲﻓ بﯾردﺗﻟا لﻼﺧ نﻣ ﺔﯾﻓﺎﻛﻟا.

نوﺑﯾرﯾﺳ ﺔﻘطﻧﻣ قرﺷ بوﻧﺟ ﻲﻓ ﺔﯾﻟوﻷا ﺢﺳﻣﻟا ﺔﻘﯾرط ﻊﻣ ﻲﻣﻛﻟا ﺞﮭﻧﻟا ﻊﻣ ﺔﺳاردﻟا هذھ تﯾرﺟأ دﻗو

Kesambi. تﺎﺋﻓ ﻰﻠﻋ تﺎﻧﺎﯾﺑﺗﺳا لﻛﺷ ﻲﻓ ثﺣﺑﻟا ةادأ لﻼﺧ نﻣ تﺎﻧﺎﯾﺑﻟا ﻊﻣﺟ تﺎﯾﻧﻘﺗ مدﺧﺗﺳﺗ ﺔﺳاردﻟا هذھ

وﺣﻧ ﻰﻠﻋ نﺎﻛﺳﻟا نﻣ ﺔﻧﯾﻌﻣ تﺎﻧﺎﯾﺑﻟا لﯾﻠﺣﺗو ، ﻲﺋاوﺷﻋ

رﯾﺳﻔﺗ نﻛﻣﯾوﺞ ﺋ ﺎ ﺗ ﻧ ر ﺎ ﺑ ﺗ ﺧ ا نﺄﺑ ﺔﻠﺋﺎﻘﻟا ﺔﯾﺿرﻔﻟا ﺔﻗﻼﻋ كﺎﻧھ نﯾﺑ ةرﯾﺑﻛ لﻟ ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹاBOS ﻊ ﻣ

ء ا د أ م ﻠ ﻌ ﻣ ﻟ ا ﺔﯾوﻗ ﺔﻣﯾﻘﻟﺎﻌﻣ ادﺟص = 0.60ﻲﻧﻌﯾ ﺎﻣﻣ ،ﺔ ﻗ ﻼ ﻋ د و ﺟ و نﯾﺑ ﺔﯾوﻗ لﻟ ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹاBOS ﻊ ﻣ

ء ا د أ نﯾﻣﻠﻌﻣﻟا.ﺔﻗﻼﻋ كﺎﻧھت ا ذ س ر ا د ﻣ ﻠﻟ ﺔﯾذﯾﻔﻧﺗﻟا ﺔطﺷﻧﻷﺎﻧﯾﺑ ةرﯾﺑﻛنﯾﻣﻠﻌﻣﻟا ءادأف ﻧ ﺻ ﺗ و ﻊ ﻣ

ﺔﻣﯾﻗ ص = 0.52ﻲﻧﻌﯾ ﺎﻣﻣ ،ﺔ ﻗ ﻼ ﻋ د و ﺟ و ن ﻣ ﺔ ﺋ ﻔ ﻧ أ ن ﻣ م ﻏ ر ﻟ ا ﻰ ﻠ ﻋ د و ﺟ و ﻟ ا . ﺔﻗﻼﻋ كﺎﻧھ ةرﯾﺑﻛو

نﯾﺑ ﺔﯾﻟﺎﻣﻟا ةرادﻹا ﺔﯾﻠﯾﻐﺷﺗﻟاوﺔ ط ﺷ ﻧ أ س ر ا د ﻣ ﻟ ا BOS ء ا د أ ﻊ ﻣ م ﻠ ﻌ ﻣ ﻟ ا ض ﺎ ﻔ ﺧ ﻧ ا ﻊ ﻣ صﺔﻣﯾﻗ= 0 ، 34

، ن أ ﻰ ﻧ ﻌ ﻣ ﺑ ﺔﻗﻼﻋ كﺎﻧھ ةرادﻹا نﯾﺑ ﺔﯾﻠﯾﻐﺷﺗﻟاو ﺔﯾﻟﺎﻣﻟاﺔ ط ﺷ ﻧ أ س ر ا د ﻣ ﻟ ا BOS ء ا د أ ﻊ ﻣ ، نﯾﻣﻠﻌﻣﻟا ﻲ ﻓ ﺎ ﻣ ﺑ

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti menyadari penulisan laporan penelitian ini adalah berkat adanya doa, bantuan dan dukungan motivasi dari beberapa pihak yang telah membangkitkan semangat peneliti untuk terus belajar dan berkarya terutama dalam menyelesaikan pendidikan pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Oleh karena itu, sudah selayaknya peneliti mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, M.Ag 2. Bapak Prof. Dr. H. Jamali Sahrodi, M.Ag

3. Bapak Prof. Dr. H. Adang Jumhur, M.Ag dan Dr. H. Nurudin Siradj, M.Si, dosen pembimbing penelitian yang sudah merelakan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan langkah-langkah yang ditempuh peneliti selama penelitian, hingga penulis laporan penelitian ini sukses

4. Seluruh dosen pengampu di Pascasarjana IAIN Syekh Nur Jati Cirebon yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat

5. Bapak Kepala UPTD Pendidikan Kesambi Toto Suparto, SE. MMPd 6. Semua rekan kepala sekolah se Kecamatan Kesambi yang telah membantu

memberi informasi tentang manajemen keuangan BOS

7. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberi dukungan moril dan materil selama belajar di Pascasarjana

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Alah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, nikmat sehat, nikmat yang berupa kesempatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian kuantitatif bidang manajemen pendidikan, meskipun dilaksanakan dalam waktu yang hampir bersamaan dengan kegiatan ujian di sekolah yang cukup menyita waktu peneliti dalam menyelesaikan tugas sebagai guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Tetapi atas ijin Nya, akhirnya kegiatan penelitian ini dapat terealisasikan.

Salawat dan salam Allah SWT, semoga terlimpahkan kepada Rosul Allah SWT Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Dengan perjuangan beliaulah ajaran dan makna Islam dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia dan menjadi pencerah dalam kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Peneliti menyadari, hasil penelitian ini mungkin masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan meskipun sudah dilakukan dengan rencana dan pelaksanaan yang maksimal, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan demi langkah perbaikan dan semoga menjadi motivasi bagi peneliti untuk terus melakukan penelitian pendidikan.

Peneliti sangat berharap, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi yang bemanfaat baik bagi peneliti sendiri maupun bagi rekan guru, rekan kepala sekolah, dan tim manajemen BOS tingkat Kota Cirebon

Cirebon, April 2011

(12)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN... ii

NOTA DINAS... iii

ABSTRAKSI... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Metode Penelitian... 8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

E. Kerangka Pemikiran... 9

F. Hipotesis Penelitian... 18

BAB II KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DAN KEGIATAN OPERASIONAL SEKOLAH DAN KINERJA GURU A. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah ... 20

B. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ... 36

C. Kegiatan Operasional Sekolah ... 43

(13)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Objek Penelitian ... 99

B. Tempat dan Waktu pelaksanaan... 101

C. Metode Penelitian... 102

D. Instrumen Penelitan... 103

E. Populasi, Sampel dan Sumber Penelitian... 107

F. Teknik Pengumpulan Data... 108

G. Teknik Pengolahan Data ... 112

H. Hasil Pengujian Instrumen ... 116

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN BOS, KEGIATAN OPERASIONAL SEKOLAH, DAN KINERJA GURU A. Manajemen Keuangan BOS ... 122

B. Kegiatan Operasional Sekolah ... 142

C. Kinerja Guru... 152

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 173

B. Rekomendasi ... 175

DAFTAR PUSTAKA ... 176

(14)

DAFTAR TABEL

No Judul... halaman

1. Daftar nama pegawai UPTD Pendidkian Kecamatan Kesambi ... 99

2. Daftar nama sekolah UPTD Pendidkian Kecamatan Kesambi ... 100

3. Operasional variabel/kisi-kisi manajemen keuangan BOS ... 105

4. Operasional variabel/kisi-kisi kegiatan operasional ... 106

5. Operasional variabel/kisi-kisi kinerja guru ... 106

6. Rumus Taro Yamane... 108

7. Skala nilai... 120

8. Interval koefisien tingkat hubungan... 121

9. A1, A1, A3 Manajemen keuangan sekolah... 122

10. B1, B2, B3 Kegiatan Operasional Sekolah ... 142

11. C1, C2, C3 Kinerja guru ... 153

12. Perhitungan korelasi product moment ... 168

13. Uji validitas instrumen variabel x1... 179

14. Uji realibilitas instrumen variabel x1... 180

15. Uji validitas instrumen variabel x2... 181

16. Uji realibilitas instrumen variabel x2... 182

17. Uji validitas instrumen variabel Y ... 183

18. Uji realibilitas instrumen variabel Y ... 184

19. Uji normalitas data ... 185

20. Uji homogenitas data... 186

21. Uji linieritas data ... 187

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Metode Hubungan antara Variable Bebas (x1, x2) dengan Variable Terikat (Y)…. 18 2. Bagan Manajemen Keuangan BOS dan Kegiatan Opeasional Sekolah

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan dan prioritas pendidikan nasional diarahkan pada tiga pilar kebijakan, yaitu : (1). Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; (2). Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan (3). Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik1.

Implementasi pertama yang perlu mendapat perhatian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 34 ayat (2) yang berbunyi “Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya

wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya”2. Sebagai konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut, maka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) serta satuan pendidikan yang sederajat. Untuk itu, prioritas pembangunan harus berupa peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selam ini kurang dapat mengenyam layanan pendidikan dasar.

1

Bambang Sudibyo,Kebijakan Pendidikan Nasional tanpa Diskriminasi22 Novomber 2008. Http.//wwww.maarif-nu.or.id/artikel/?P3. 10April 2011

2

(17)

Kondisi masyarakat Indonesia dewasa ini, yang ditandai dengan menurunnya kemampuan daya beli, khususnya masyarakat miskin, karena masyarakat sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berupaya keras agar program Wajar Dikdas 9 tahun dapat segera dituntaskan dengan memberikan layanan pendidikan dan menerapkan program sekolah gratis bagi siswa yang tidak mampu, melaluli penyediaan BOS.

Dengan digulirkan program sekolah gratis bagi siswa yang tidak mampu, melalui penyediaan BOS diharapkan dapat meringankan beban siswa, membantu biaya operasional sekolah, dapt memperlancar kegiatan operasional sekolah serta dapat membangkitkan semangat kerja guru.

Dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) khususnya UPTD Pendidikan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon telah melakukan usaha untuk meningkatkan kapasitas kerja dalam pelayanan pelaksanaan BOS, hal ini dilakukan semata karena perwujudan tanggung jawab kepala sekolah yang berperan sebagai penanggung jawab dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dalam tataran implementasinya dihadapkan pada berbagai masalah penyaluran dana BOS di antaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia yang dapat digunakan dalam pelaksanaan BOS.

(18)

seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta; 2). Menggratiskan seluruh siswa SD Negeri dan SMP Negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI); 3). Meringankan Biaya Operasional Sekolah bagi siswa di sekolah swasta 3. Dalam tugas penyaluran dana BOS sebagai pelaksana tugas, kepala sekolah dan bendahara banyak berhadapan dengan berbagai kepentingan di luar pengelolaan BOS seperti pihak yang menyediakan barang, konsultan dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan dana BOS tersebut. Mengingat tugas dan tuntutan dari pihak tertentu, pelaksanaan dana BOS dituntut kemampuan yang beragam diantaranya adalah kemampuan mengelola pekerjaan dengan pihak terkait, mengkomunikasikan kebijakan pimpinan pengelola BOS kepada pelaksana BOS, berhadapan dengan masyarakat yang mungkin menuntut pelaksanaan secara transparan danaccountable.

Dari segi pengelolaan dana BOS, di samping memperhatikan spesifikasi teknis, para pengelola dana BOS harus memperhatikan batas waktu, penggunaan material yang ada, pekerjaan yang tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, adanya pekerjaan tambahan, dan berbagai kendala lain sehingga pengelolaan BOS dalam bekerja dapat kehilangan konsentrasi untuk bidang-bidang lain yang harus ditanganinya. Mungkin saja kehadiran seseorang tidak diperlukan di satu lokasi bermasalah

3

(19)

tetapi cukup dengan komunikasi saja. Namun dengan keterbatasan komunikasi interpersonal yang dimiliki pengelola BOS tersebut, seharusnya cukup dengan meminta petunjuk atau melandaskan pada buku panduan BOS unuk dipelajari terlebih dahulu, namun seringkali mereka tidak puas dengan pelaksanaan BOS datang ke tempat kerja pengelola sehingga menyita waktu dalam proses pelaksanaan BOS, di sisi lain pihak-phak yang tidak memiliki keterkaitan dengan wewenang pelaksanaan BOS dan berkecenderungan mengganggu pelaksanaan BOS yang mengakibatkan pada tekanan psikologis yang dapat mengganggu kinerjanya.

(20)

pengetahuan yang memadai mengenai keuangan agar dapat menjadi manajer keuangan yang efekif. Sayangnya, manajemen keuangan merupakan salah satu bidang yang kurang dipelajari kepala sekolah. Hal ini sedikit banyaknya turut berpengaruh pada kegagalan di beberapa sekolah. Kepala sekolah harus dibekali pengetahuan keterampilan yang memadai tentang manajemen keuangan yang baik, sehingga dapat bekerja lebih efektif dan professional. Dengan bekerja secara efektif dan professional, kegiatan operasional di sekolah dimungkinkan dapat lancar tanpa terhambat.

Alokasi kebutuhan penyelenggaraan program-program sekolah seperti keperluan operasonal pembelajaran, operasional peserta didik, operasional admnistrasi dan perkantoran, operasional laboratorium, operasional perpustakaan, operasional perawatan dan pemeliharaan, operasional rumah tangga sekolah seperti mamin pegawai, dan langganan daya dan jasa seperti membayar rekening listrik, dan PAM. Kebutuhan kegiatan operasional ini tidak dapat terpenuhi dikarenakan kucuran dana dari pemerintah sering terlambat, solusinya kepala sekolah harus mencarikan dana talangan dari pihak lain demi untuk menutupi kebutuhan kegiatan operasional sekolah.

(21)

punya kemauan juga tidak punya kemampuan. Karakter guru yang punya kemampuan tetapi tidak punya kemauan biasanya pemalas, jika guru ada kemauan tapi kurang mampu, karakter guru seperti ini biasanya selalu belajar untuk meningkatkan kompetensinya mengikuti perkembangan jaman. Celakanya karakter guru yang tidak ada keamauan dan tidak ada kemapuan, biasanya mengajar apa adanya, tidak mengikuti perkembangan dan pembaharuan dalam manajemen pendidikan. Fenomena yang ada di sekolah dasar se Kecamatan Kesambi, guru-gurunya sudah tidak muda lagi yang kreativitasnya sudah berkurang dan cara mengajarnya masih konvensional.

(22)

Masalah sumber daya manusia, turut menyumbangkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sehingga jadwal penyelesaian laporan pertanggungjawaban dana BOS tidak dapat dipenuhi, dan mundur hingga beberapa bulan. Ada banyak faktor yang berhubungan dengan sumberdaya manusia dalam penyaluran dana BOS, sebagai penyebab keterlambatan pelaksanaan laporan pertanggungjawaban dana BOS di UPTD Pendidikan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, salah satu diantaranya adalah keterbatasan pengelolaan BOS yang dalam hal ini adalah Kepala Sekolah sebagai manajer dan bendahara sebagai pelaksana pengelolaan keuangan BOS UPTD Pendidikan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon dalam mengkoordinasikan beberapa pelaksanaan dana BOS dengan komite sekolah, orang tua murid, dan guru-guru, atau pihak yang terkait. Masalah ini menarik untuk diteliti apakah ada hubungan manajemen keuangan BOS dan kegiatan operasional sekolah dengan kinerja guru yang terkesan rendah.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Seberapa besar hubungan manajemen keuangan BOS dengan kinerja guru sekolah dasar se Kecamatan Kesambi?

(23)

3) Seberapa besar hubungan antara manajemen keuangan BOS dan kegiatan operasional sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar se Kecamatan Kesambi?

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik korelasional, Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian dalam bentuk kuisioner. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja guru (Y), sedangkan variabel bebas manajemen dana BOS (x1), dan kegiatan operasional sekolah (x2).

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian dapat digunakan sebagai :

1). Bahan pertimbangan bagi para pelaksana dana BOS yang berada di UPTD Pendidikan Kecamatan Kesambi khususnya dan Disdik Kota Cirebon pada umumnya.

2). Bahan bacaan bagi para pelaksana dana BOS, guru-guru, UPTD Pendidikan untuk pengembangan keahlian dalam bidang manajemen. 3). Bahan pembanding bagi para peneliti dalam bidang kajian manajemen

(24)

4). Bahan kajian lebih lanjut dalam bidang manajemen pendidikan Islam terkait pengelolaan dana BOS, kegiatan operasional sekolah dan produktivitas kerja guru.

E. Kerangka Pemikiran

Banyak ragam dan bentuk kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seseorang dalam menyelesaikan pelaksanaan Bos, dan dalam keanekaragaman ini, sumber daya yang tersedia umumnya terbatas. Keterbatasan sumber daya yang tersedia baik dalam hal tenaga kerja, waktu dan sumber daya lain, pengelola keuangan bantuan operasional sekolah (BOS) harus memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Agar semua sumber daya yang terbatas dapat dikelola dengan baik sehingga pertanggungjawaban pelaksanaan BOS tepat waktu dan kegiatan operasional sekolah pun dapat sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penyaluran dana BOS.

(25)

Dalam hal pelaksanaan, seorang manejer harus dapat mengantisipasi masalah lapangan yang akan terjadi, apakah keterlambatan pelaporan, keterbatasan keterampilan kerja bawahan, kordinasi kerja antar kepala sekolah dengan bendahara, guru setempat, unsur orang tua yang telah dipilih sebagai tim manejemen tingkat sekolah dan tim manajemen BOS kota. Demikian juga dalam hal mengevaluasi pekerjaan, seorang kepala sekolah yang dalam hal ini sebagai penanggung jawab pada tim manajemen BOS tingkat sekolah harus mampu menentukan kriteria dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur pencapaian yang ada. Hasil evaluasi ini harus mampu dia tuangkan dalam satu rencana tindakan berikutnya. Apakah rencana mengajar kesungguhan yang ada dengan crash program, atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Dan apakah perlu memberikan pelatihan bendahara atau komponen-komponen yang terkait dengan pelaksanaan BOS dan perbaikan prosedur kerja. Semua pekerjaan ini harus dapat ditangani para pelaksana dana BOS.

Selain tugas manajemen yang dijalankan, seorang manajer harus mampu memimpin bawahan, dengan mengilhami, mengarahkan, mendorong dan mempertahankan kinerja bawahan, atau komponen lain yang terlibat dalam pelaksanaan BOS. Perencanaan yang matang, pengorganisasian yang tepat, pengawasan yang baik, dan evaluasi yang teliti, tidak akan dapat meningkatkan kinerja seorang manajer kalau ia tidak didukung oleh bawahan. Oleh karena itu ia harus memiliki kepemimpinan yang baik.

(26)

pelaksanaan BOS, seperti kepemimpinan, perencanaan dan pengorganisasian, pengumpulan informasi dan analisis masalah dalam pembi\uatan keputusan, pendelegasian dan pengawasan, mengkoordinasikan orang, peralatan, material, uang dan jadual pelaksanaan BOS dan dalam anggaran biaya yang disetujui, kemampuan mempresentasikan materi, dan kemampuan dalam pengelolaan waktu.

(27)

dibentuk, dengan khususnya dalam pendelegasian wewenang yang dibeikan oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawa BOS pada bawahannya, masih tetap ada reseve of authority (kewenangan cadangan) yang dimiliki kepala sekolah tersebut terutama menyangkut jadual pelaksanaan BOS seperti misalnya keputusan yang diambil apaila terjadi keterlambatan dalam melakukan laporan pertanggungjawaban BOS, kekeliruan administrasi tetap berada di tangan kepala (penanggung jawab pelaksana BOS sekolah).

Pengelolaan keuangan sekolah merupakan salah satu tugas utama kepala sekolah. Keberhasilan program sekolah sangat bergantung pada cara pengelolaan dana sekolah, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja sekolah secara menyeluruh.

Pengelolaan keuangan, terutama dalam penggunaan uang sekolah sepantasnya dilakukan oleh sekolah. Hal ini juga didasari oleh kenyataan bahwa sekolahlah yang paling memahami kebutuhannya sehingga disentralisasi pelaksanaan/penggunaan uang sudah seharusnya dilimpahkan ke sekolah. Sekolah harus diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan yang mendatangkan penghasilan (income generating activities) sehingga sumber keuangan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah.

(28)

Keberhasilan program sekolah tergantung pada cara pengelolaan dana sekolah, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja sekolah, termasuk kinerja guru.

Seorang guru harus meneladani Rasulullah dalam arti, tujuan, tingkah laku, dan pola pikirnya bersifat Rabani, ikhlas dalam bekerja dan bekerja karena mencari keridhoan Allah SWT 4. Dari dimensi sosial, seorang guru harus bersikap lemah lembut dan kasih sayang terhadap peserta didik, suka memaafkan terhadap peserta didik, maupun menahan diri, menahan amarah, lapang dada, maupun bersikap adil di antara peserta didiknya.

Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.

Ukuran kinerja menurut TR. Mitchell (1989) yang dikutip Badhawi, dapat dilihat dari quality of works, promothness, initiative, and communication. Keempat komponen tersebut merupakan ukuran standar kinerja yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui baik-buruknya atau efektif tidaknya kinerja seorang guru5.

Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam mengadakan perbandingan terhadap apa yang dicapai dengan apa yang diharapkan, atau kualitas kinerja adalah wujud perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan yang 4

Muhaemin,Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008; hal. 116 5

(29)

hendak dicapai secara efektif dan efisien. Untuk mancapai hal tersebut, sering kali kinerja guru dihadapkan pada berbagai hambatan/kendala sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan bentuk kierja yang kurang efektif. Dengan kata lain, standar kinerja dapat dijadikan patokan dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan. Menurut Ivancevich (1996), patokan tersebut meliputi:

a. Hasil, mengacu pada ukuran output utama organisasi;

b. Efisiensi, mengacu pada penggunaan sumber daya langka oleh organisasi; c. Kepuasan, mengacu pada keberhasilan organisasi dalam memenuhi

kebutuhan karyawan atau anggota;

d. Keadaptasian, mengacu pada ukuran tanggapan organisasi terhadap perubahan.

Berkenaan dengan standar kinerja guru Piet A. Sahertian yang dikutip Badhawi menjelaskan bahwa, standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya, seperti (1) bekerja dengan siswa secara individual; (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran; (3) pendayagunaan media pembelajaran; (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman mengajar; dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru.

(30)

layanan bimbingan dan penyuluhan; (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; dan (10) memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pembelajaran.

Sementara menurut peraturan menteri pendidikan nasional no 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh ice dalam empat kompetensi, yaitu:

a. Kompetensi pedagogik, meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.

b. Kompetensi kepribadian, pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang dihadapi, dalam melaksanakan tugasnya seorang guru harus tetap tegar

c. Kompetensi sosial, guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suri tauladan dalam kehidupannya sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif.

(31)

guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu mengupdate, dan menguasai materi pembelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang materi, disahakan dengan jalan mencari informasi melaluiberbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses internet, selalu mengikuti perkembangan, dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.

Menurut TR. Mitchel, salah satu ukuran standar kinerja adalah quality of works. Hal ini diperjelas ivancevich bahwa ukuran kualitas kinerja guru dapat dilihat dari produktivitas pendidikan yang telah dicapai menyangkut output siswa yang dihasilkan. Paul Mali (1978) mendefinisikan produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien6.

Hubungan produktifitas dengan kinerja seseorag dipaparkan Sutermeister (1976) sebagai berikut.

a. Produktivitas itu kira-kira 90% bergantung pada prestasi kerja dan 10% tergantung pada teknologi dan bahan yang digunakan.

b. Prestasi kerja itu sendiri untuk 80-90% bergantian pada motivasinya untuk bekerja, 10-20% bergantung pada kemampuannya.

c. Motivasi kerja 50% bergantung pada kondisi sosial, 40% bergantung pada kebutuhan-kebutuhannya, 10% bergantung pada kondisi-kondisi fisik.

6

(32)

Seperti dikemukakan oleh Dick & Reiser (1989) yang dikutip Sobry Sutikno7, dalam bukunya pembelajaran yang efektif yaitu menuntut kemampuan guru untuk mengimplementasikan sederetan dimensi yang luas dan diagnostik, pengajaran, manajerial, keterampilan terapi, merajut perilaku pada konteks dan situasi khusus sehingga kebutuhan-kebutuhan spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap, serta yang membuat peserta didik menjadi senang. situasi semacam ini menegaskan bahwa kemampuan dalam bidang manajemen, dalam hal ini menejemen kelas merupakan salah satu syarat guru yang kreatif dan efektif.

dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru tidak hanya menguasai bahan ajar dan memiliki kemampuan teknis edukatif, guru juga membantu memfasilitasi peserta didik agar menjalani dan melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas. menjadikan sekolah sebagai tempat tumbuh suburnya potensi anak, diperlukan berbagai fasilitas belajar yang memadai seperti perpustakaan, media pembelajaran, alat peraga, alat olah raga, alat kesenian dan berbagai perlengkapan maupun fasilitas yang digunakan untuk kepentingan peserta didik. dalam melaksanakan perannya sebagai guru, pada dasarnya guru telah dibekali dengan kemampuan profesional, yang hanya dapat dilaksanakan secara baik apabila fasilitas untuk keperluan tersebut tersedia dan dapat digunakan. Fasilitas tersebut terutama berkenaan dengan tingkat kesejahteraan guru, yang hanya mempu mendorong dan meningkatkan

7

(33)

pengabdian, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab profesionalnya sehari-sehari.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulakan bahwa diduga kemampuan pengelolaan dana BOS berhubungan positif dengan kegiatan operasional sekolah dan kemampuan pengelolaan dana BOS berhubungan positif dengan kinerja guru. Dengan perkataan lain makin lancar atau makin baik operasional sekolah, makin tinggi kemampuan pengelolaan dan BOS dan makin baik kinerja guru.

Gambar II. Metode Hubungan Antara Variabel Bebas (X1, X2) dengan Variabel Terikat (Y)

Keterangan :

r X1 Y = Hubungan antara manajemen keuangan BOS dengan kinerja guru r X2 Y = Hubungan antara kegiatan operasional sekolah dengan kinerja guru R X1 X2 Y = Hubungan secara bersama-sama antara manajemen keuangan BOS

dan kegiatan operasional sekolah dengan kinerja guru

F. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat hubungan positif antara kemampuan pengelolaan dana BOS dengan kegiatan Operasional Sekolah. Dengan perkataan lain makin tinggi kemampuan pengelolaan dana BOS maka makin baik bantuan operasional sekolah

Manajemen Keuangan BOS (X1)

Kegiatan Operasional Sekolah (X2)

Kinerja Guru (Y) R X1 X2 Y

r X1 Y

(34)

2. Terdapat hubungan positif antara kemampuan pengelolaan dana BOS dengan kinerja guru. Dengan perkataan lain makin tinggi kemampuan pengelolaan dana BOS maka makin tinggi kinerja guru

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir.Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Rosdiana, 2005. Agus Darma.Manajemen Sekolah, Pusdiklat: Peg Jakarta, 2008.

Bambang Sudibyo. Kebijaksanaan Pendidikan Nasional Tanpa Diskriminasi. http://www.maarif-nu.or.id/artikel/?,2008.

Benyamin S Bloom. Taxonomy Of Education Objective Cognitive (New York Longman inc, 1981 CMC.http://dcb.du.edu/cmc).

Baedowi, Tugas dan peran kepala sekolah dalam manajemen kurikulum, Jakarta. Mini Jaya Abadi. 2009.

Depdiknas. Buku Panduan BOS 2009, Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2009.

Djamarah. SP.Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

Drost.Sekolah Mengajar atau Mendidik?, Yogjakarta: Kanisius, 1998.

E Mulyasa.Manajemen Berbasis Sekolah,Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002. Gaffer.Membangun Kembali Pendidikan Nasional,Jakarta: Focus, 2001.

Husaeni Usman. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Iding Nur. Manajemen Pelaksanaan dan Strategi Keberhasilan Kepala Sekolah Dalam Kesiapan Pengelola Lembaga Pendidikan, Jakarta: Bintang Media Sakti, 2000.

Imron.Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995 Junaedin AKH. Kepuasan Kinerja Guru, Al Fikral Jurnal Studi Kependidikan

Dan Keislaman: Ed I 2006.

Kaplan dan Norton. Using The Balanced Scroll Card As A Strategy Management System, Harvard Business School, 2001.

(36)

Kohler (1981) Organizational Communication: Behavioral Perspective,

http://wordpress. Wednesday 2010.

M Subana, Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Islamik, Bandung: Pustaka Setia, 2005.

Marihatua.Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Grasindo 2009.

Muhaemin.Paradigma Pendidikan islam, Bandung: Remaja Rosda Karya 2004. Muhamad Ali. Penelitian-Penelitian Prosedur dan Strategi, Bandung: Pustaka

Martiana 1981

Muhamad Uzer Usman. Menjadi Guru Professional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.

Muhamad Yunus.Ilmu Pendidikan Islam,Bandung: PT Rosda Karya 2004.

Nanang Fatah. Landasan Manajeman Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.

Nanang Fatah.Ekonomi Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Nanasyaodih.Metode Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi,Bandung ; Remaja Rosda Karya, 2006.

Notoatmojo. Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Memenej Kurikulum, Jakarta : Mini Jaya Abadi, 2009.

Pidarta. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, Jakarta: PT Bina Rineka Cipta, 2007.

Robert Kreitne,Manajemen (New Delhi): Publisher and Distributor 1999.

Rus Effendi.Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP Press 1998

Rusmini. Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta, 2003.

(37)

Setijadi dkk. Guru di Indonesia Pendidikan dan Pelatihan dan Perjuangannya, Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Pendidikan, Jakarta: Depdiknas Ditjen 2003.

Sugiono.Statistik Untuk Penelitian,Bandung: Alfabeta, 2005

Supriyadi. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa, 1994.

Tim Redaksi Nuansa Aulia,Undang-undang No. 23 Tahun 2003, Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia tentang SISDIKNAS, Bandung : Nuansa Aulia. 2008.

Veithzal Rivai.Manajeman Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2009.

Wardiman Djoyonegoro. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan di Indonesia,Jakarta: Depdikbud ,1996.

Gambar

Gambar II. Metode Hubungan Antara Variabel Bebas (X1, X2) dengan Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam larangan perkawinan antar warga Desa Kemantren dan Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora,masyarakat berpedoman dengan kepercayaan yang dipelajari

Di sana masih sangat kental dengan adat perjodohan sejak dalam kandungan yang biasa disebut dengan Bhakal ekakoaghi atau dalam bahasa indonesia artinya adalah bakal

Uraian teori yang disusun bisa dengan kata-kata penulis secara bebas dengan tidak mengurangi makna teori tersebut; dapat juga dalam bentuk kutipan dari tulisan orang lain, yaitu

Informan dalam penelitian ini terdiri atas 10 orang mahasiswa prodi bimbingan dan konseling semester dua yang sedang mengampuh mata kuliah antropologi semester Genap

Dalam penelitian ini, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo menyetujui bahwa inovasi produk yang dilakukan oleh Blackberry dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka

Pengertian anak dan batas umur tentang anak telah diatur dalam Undang- undang sebagai berikut : Pengertian anak menurut pasal 1 ayat 2 Undang - Undang No 4 Tahun 1979

(Chicago: Moody Press, 1981), hlm 233.. menanggapi panggilan Allah sebagai pem- berian anugerah, tugas dan tanggung jawab dari Allah. Oleh karena itu, seseorang yang

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,