• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI GUNUNG DAN KEBENCANAAN KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI, BOYOLALI 2014/ 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI GUNUNG DAN KEBENCANAAN KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI, BOYOLALI 2014/ 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI GUNUNG DAN KEBENCANAAN KELAS VII

SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI, BOYOLALI 2014/ 2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Geografi

Disusun oleh:

HANNA PUJI MALEEVA A610110081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)
(3)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATERI GUNUNG DAN KEBENCANAAN KELAS VII

SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI, BOYOLALI 2014/ 2015

Hanna Puji Maleeva/A610110081. Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Media Video Materi Gunung dan Kebencanaan Kelas VII SMP Muhammaidyah 4 Sambi, Boyolali 2014/ 2015. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Muhammadiyah Surakarta. Juli, 2015.

ABSTRAK

Penelitian pengembangan dilakukan untuk memproduksi media pembelajaran yang berupa media video yang memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Sambi, Boyolali. Tujuan penelitian ini yaitu mampu mengetahui kriteria yang digunakan untuk pengembangan dengan menggunakan media pembelajaran kelas VII materi gunung dan kebencanaan berupa media video serta mampu mengetahui pengembangan media pembelajaran kelas VII materi Gunung dan Kebencanaan dengan menggunakan media video. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deksriptif kuantitatif dan analisis statistik deskriptif. Hasil pengembangan adalah terciptanya produk media pembelajaran berupa media video materi gunung dan kebencanaan berdurasi ±12 menit. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata- rata pre test aspek pengetahuan 32,2 sedangkan nilai rata- rata post test yaitu 78,9 yaitu dari 28,57% menjadi 71,43% terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu 42,86%.

(4)

A. Pendahuluan

Pembelajaran dinyatakan berhasil jika sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran baik dari pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maupun perubahan sikap siswa. Hal ini sesuai sebagaimana pernyataan Djamarah dan Zain (2002:119) yang menyatakan proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran. Keberhasil pembelajaran ini dapat dilihat dari daya serap terhadap bahan pengajaran, baik secara individual maupun kelompok, dan perilaku yang digariskan telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok.

Pembelajaran IPS di SMP kelas 7 pada materi Gunung dan Kebencanaan mempelajari tentang gunung api di Indonesia dan letak Indonesia yang menyebabkan Indonesia rawan bencana gunung meletus. Sesuai data BNPB (BNPB: 2014) Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan lempeng Samudera Pasifik. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi.

Indonesia memiliki banyak gunung sebagian besar merupakan gunung berapi, yang persebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia dan sewaktu waktu dapat meletus mengeluarkan cairan magma dan gas lainnya. Sesuai pernyataan (Koesoemadinata, 1979) akibat letak Indonesia yang berada pada pertemuan lempeng Indonesia memiliki banyak gunung api yang tersebar memanjang dari Acehsampai sulawesi utara melalui pegunungan bukit barisan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku. Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif dan sewaktu- waktu dapat meletus sehingga masyarakat harus selalu siap siaga.

Diperlukan media pembelajaran untuk menyampaikan materi gunung dan kebencanaan agar siswa termotivasi dan berperan aktif dalam proses belajar mengajar, guru tidak lagi menjadi pusat belajar karena media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sumber belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hamdani (2011) bahwa media pembelajaran merupakan sesuatu yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran tidak lepas dari desain pembelajaran (Dick and Carey, 2003). Pengembangan media video gunung dan kebencanaan menggunakan langkah pertama samapai langkah ke delapan.

(5)

Media merupakan suatu perangkat yang membantu siswa memahami materi yang akan disampaikan. Hal ini sebagaimana pernyataan ( Hamdani: 2011) yang menyatakan media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia , materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Sajaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan.

Manfaat media pembelajaran adalah untuk memperlancar proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Hamdani: 2011) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran yaitu penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan efisiensi, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif terhadap materi dan proses belajar, mengubah peran guru ke arah yang lebih positif produktif. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media video (audio visual gerak) dengan jenis media audio visual tidak murni yaitu media yang merupakan kombinasi media suara dan gambar bergerak, gambar dan suara berasal dari sumber yang berbeda.

Tujuan Penelitian ini adalah mampu mengetahui kriteria yang digunakan untuk pengembangan dengan menggunakan media pembelajaran kelas VII materi Gunung dan Kebencanaan berupa media video dan mampu mengetahui pengembangan media pembelajaran kelas VII materi Gunung dan Kebencanaan dengan menggunakan media video.

(6)

B. Metode Penelitian

Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan yang dirancang oleh Dick and Carey (2003) yang terdiri dari sepuluh langkah yaitu identifikasi tujuan, melakukan analisis instruksional, mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan kinerja, pengembangan tes acuan patokan, pengembangan strategi pengajaran, pengembangan atau memilih pengajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, revisi pengajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Penelitian ini menggunakan langkah pertama sampai dengan langkah ke depalan. Subyek pengembangan penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 4 sambi, Boyolali yang terdiri dari 34 siswa.

Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk pengembangan media video yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan pertanyaan bersifat terbuka dimana guru IPS kleas VII bebas menjawab pertanyaan terkait kebutuhan media pembelajaran pada kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 sambi.

2. Kuisioner

Tehnik kuisioner dilakukan dengan cara memberi pertanyaan tertulis untuk dijawab kepada responden yaitu siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4 sambi untuk mengetahui kebutuhan media video yang diharapkan responden.

Tehnik analisis data kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel yang ditelit dan melakukan perhitungan. Tehnik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Deskripstif kuantitatif yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dari angket kebutuhan, review ahli materi dan ahli media, hasil analisis digunakan untuk memperbaiki produk pengembangan

(7)

media video. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik.

C. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil data kebutuhan guru dengan melakukan wawancara kepada guru IPS kelas 7 yaitu guru merasa sangat penting menggunakan media pembelajaran , guru merasa dengan menggunakan media pembelajaran dapat membuat anak- anak lebih paham dengan materi, media yang dirasa cocok adalah media pembelajaran power point atau video, pengaruh media pembelajaran yang digunakan guru terhadap proses dan hasil belajar sangat signifikan dan meningkatkan nilai siswa, tanggapan siswa terhadap media pembelajarn yang digunakan guru yaitu siswa lebih tertarik dengan materi, siswa menjadi lebih komunikatif dan proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

Berdasarkan data kebutuhan yang peneliti ambil pada dari kelas 7a yang berjumlah 20 siswa dapat disimpulkan bentuk penjelasan berupa suara, gaya bahasa bebas, penjelasan materi, singkat, padat, jelas, tampilan gambar pada video berwarna dan iringan lagu bebas.

Validasi ahli merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini media pembelajaran akan lebih rasional dan efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya ( Sugiyono, 2010).

Hasil validasi ahli materi yaitu video sudah sesuai dengan materi, video sesuai dengan tujuan pembelajaran, video sesuai dengan angket kebutuhan siswa, penjelasan video singkat dan membantu dalam pemahaman materi, video menarik siswa mempelajari materi, penyajian kualitas gambar baik, penyajian kualitas gambar baik, penyajian kualitas suara baik, bahasa sesuai dengan bahas

(8)

Indonesia yang benar, serta bermanfaat bagi kehidupan sehari hari. Tingkat presentasi dari ahli materi 100% yang masuk dalam kategori sesuai. Adapun kritik dan saran dari validator, kritik yaitu narasi terlalu cepat. Saran yaitu perlunya pembukaan pada media video, keterangan pada narasi sebaiknya inti materi terlebih dahulu selanjutnya kepada materi tambahan.

Hasil uji kelayakan media video materi gunung dan kebencanaan yaitu guna mengetahui kualitas media penilaian yang dihasilkan adalah tampilan video memiliki daya tarik, kontras warna sesuai, tampilan video tidak mudah dipahami, durasi tepat, keterangan suara sesuai, iringan musik pada video sesuai, tampilan gambar video dan editing sesuai. Tingkat presentasi dari validasi media yaitu 87.5% yang masuk dalam kategori sesuai. Adapun kritik dan saran dari validator media yaitu penjelasan berupa tulisan dalam video sebaiknya ditambah untuk lebih memperjelas materi yang disampaikan dalam video.

Pada penelitian ini hasil validasi dari ahli materi semua aspek sudah sesuai akan tetapi ahli materi memberikan saran untuk memperbaiki media video dengan menambah pembukaan pada video dan penjelasan pada video menampilkan materi inti. Sedangkan hasil analisis validasi dar ahli media terdapat satu kekurangan yaitu tampilan video kurang mudah untuk dipahami sehingga ahli media memberikan saran untuk menambahkan keterangan berupa tulisan tentang materi dan memberikan jeda perpindahan slide pada sesi- sesi tertentu.

Setelah produk pengembangan media video dinyatakan layak maka ilakukan uji coba. Hasil uji coba menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang lebih signifikan dari penelitian sebelumnya yaitu nilai rata- rata pre test adalah 32,3 ( 28,57%) dan nilai rata- rata post test 78,9 (71,43%) terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu 42,86 %. Pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Penelitian oleh Dian Mayasari, dkk 2013 efektivitas belajar menggunakan media video pembelajaran pangkas rambut lanjutan lebih efektif dari pada dengan media pembelajaran buku teks, yaitu media video

(9)

pembelajaran pangkas rambut lanjutan memiliki keefektifan sebesar 80,46% dan media pembelajaran buku teks sebesar 71,72% terjadi peningkatan 8,74%. Penelitian oleh Alviya Agustina, dkk 2012 sebelum menggunakan media video tingkat kelulusan siswa 53,33% setelah menggunakan media video 100% siswa dapat menyelesaikan soal terjadi peningkatan 46,67%.

D. Kesimpulan

1. Kriteria yang digunakan untuk pengembangan media video Gunung dan Kebencanaan pada kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Sambi yaitu bentuk penjelasan media video berbentuk suara, gaya bahasa yang digunakan untuk media video adalah bahasa formal, penjelasan materi dalam media video singkat, padat dan jelas, tampilan gambar pada media video berwarna dan iringan lagu yang digunakan pada media video adalah lagu bebas. Media video dikembangkan sebaik mungkin sesuai dengan kriteria pembuatan media video agar dapat mencapai tujuan pempelajaran.

2. Pengembangan media video sebagai media pembelajaran dirasa tepat, karena media video sangat membantu dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menggunakan media video dirasa lebih efektif karena dapat meningkatkan keaktifan siswa, siswa dapat menyerap materi lebih optimal dibanding sebelum menggunakan media video, efisien dalam tenaga dan waktu.

3. Pembelajaran menggunakan media video dirasa tepat dan dapat digunakan sebagai referensi guru dalam memilih media pembelajaran. Terdapat pengaruh yang signifikan hasil pembelajaran sebelum menggunakan media video dan setelah menggunakan media video. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata- rata pre test aspek pengetahuan 32.2 sedangkan nilai rata- rata post test yaitu 78.9 yaitu dari 28.57% menjadi 71.43% terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu 42.86 %.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina Alviya, Novita Dian. 2012.“Pengembangan Media Pembelajaran Video untuk Melatih Kemampuan Memecahkan Masalah pada Materi Larutan Asam”. Vol.1/ No.1

BNPB. 2011. “Jurnal Penanggulangan Bencana”. BNPB. Vol.2/ No.1

Djamarah Syaiful, Zain Anwar. 2002. “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta: Rineka Cipta

Hamdani. 2011. “Strategi Belajar Mengajar”. Bandung: Pustaka Setia Indyo Pratomo. 2006. “Jurnal Geologi Indonesia”. Vol.1/ No.4

Kemendikbud. 2011. “Pengetahuan Sosial untuk SMP/Mts Kelas VII”. Jakarta: Kemendikbud

Kusumadinata k. 1979. “Data Dasar Gunung Api Indonesia”.Volcanological

Survey of Indonesia. Dept.Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendral

Pertambangan Umum, Direktorat Vukcanologi: Indonesia.

Mayasari Dian, Siagian Sahat. 2013. “Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias

Rambut”. Vol. 6/ No.1

Pembriarti Erly Z, Santoso Sigit dan Sarwono. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu pada Pengintegrasian Materi Pengurangan Risiko Bencana dalam Mata Pelajaran IPS Terhadap Pengetahuan dan

Kesiap- Siagaan Bencana”. Vol.1/ No.1

Sugiyono. 2010. “ Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta

Widiastuti Nelly, Irwa Setyawan. 2012. “ Membangun Game Edukasi Sejarah

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data yang

Renja pada Organisasi Perangkat Daerah ini harus terintegrasi dengan prioritas dan fokus pembangunan daerah Tahun 2020 serta bersinergi dengan prioritas

Banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dari kegiatan ekspor impor dimana masyarakat dan perekonomian Negara menjadi lebih stabil.Banyak cara untuk melakukan

Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya jawab tentang materi kelas maya yang telah diberikan guru dan mendiskusikannya dengan anggota kelompok

Metode pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) adalah pembelajaran model yang berupaya untuk mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang masalah tertentu

Dari uraian tentang analisis aktivitas guru dan siswa, serta analisis peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dikatakan bahwa terjadi perbaikan proses pembelajaran dan

untuk memberikan keyakinan bahwa seluruh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tidak melanggar kaidah- kaidah syariah.  Hal ini sangat penting karena, diantara tanggung jawab

l. mencuri barang teman. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan remaja di SMK Negeri 1 Bone Raya, Bersifat Preventif yaitu: Kegiatan Ramadhan,