• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : 0623/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor : 0623/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor : 0623/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan cerai talak atas perkara yang diajukan oleh:

PEMOHON, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan sopir bis, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, untuk selanjutnya mohon disebut sebagai Pemohon;

MELAWAN

TERMOHON, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SPG, pekerjaan tidak bekerja bertempat tinggal di Kota Pasuruan, untuk selanjutnya mohon disebut sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara dan saksi-saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, Bahwa Pemohon dalam surat permohonanya bertanggal 08 April 2013, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan di bawah register Nomor: 0623/Pdt.G/2013/PA.Pas, telah mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 25 Agustus 1996 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXX, tanggal 26 Agustus 1996 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kota Pasuruan;

(2)

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 6 tahun 7 bulan, dan terakhir di rumah milik majikan Pemohon selama 10 tahun, dan dikaruniai 3 orang anak bernama :

a. ANAK 1, umur 16 tahun b. ANAK 2, umur 9 tahun c. ANAK 3, umur 6 tahun;

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan April 2011 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon mempunyai hutang hingga puluhan juta kepada orang lain tanpa sepengetahuan Pemohon, jika Pemohon menanyakan untuk apa hutang tersebut, Termohon hanya diam saja tidak mau menjawab sehingga Pemohon sangat jengkel karena orang-orang menagih hutang Termohon kepada Pemohon;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 1 bulan;

6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon;

8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon;

(3)

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER:

Mohon putusan yang seadil-adilnya;;

Bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, baik Pemohon maupun Termohon selalu hadir di persidangan;

Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon setiap kali diadakan sidang agar hidup rukun kembali dalam sebuah rumah tangga dan juga telah ditempuh mediasi, dimana kedua belah pihak setuju memilih mediator; Drs.H. ACH.SOFWAN MS.S.H., Hakim Mediator Pengadilan Agama Pasuruan, namun usaha mediasi tersebut tidak membawa hasil (gagal);

Bahwa kemudian pemeriksaan perkara dimulai dengan dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

Bahwa atas permohonan cerai talak tersebut, Termohon telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya disimpulkan sebagai berikut:

1. bahwa benar Termohon adalah istri Pemohon dan telah dikaruniai 3 orang anak;

2. bahwa benar antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon mempunyai hutang puluhan juta rupiah, Termohon mempunyai usaha dengan maksud untuk membantu kebutuhan rumah tangga, yakni usaha jual beli tupperware, ternyata banyak orang yang tidak membayar, akhirnya Termohon tidak dapat membayar distributor atas tupperware yang sudah dibeli tersebut, sehingga Termohon berhutang dan memang benar Termohon tidak bicara dengan Pemohon atas hutang-hutang tersebut;

3. bahwa benar dahulu hutang Termohon berjumlah Rp.40.000.000,00, tetapi sekarang sudah membengkak menjadi hampir Rp.50.000.000,00, namun Pemohon katanya sanggup untuk melunasi hutang Termohon tersebut, ternyata sampai sekarang belum lunas dan sekarang ada orang yang menagih hutang ke rumah;

(4)

4. bahwa benar antara Prmohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal selama 2 bulan, Pemohon pergi meninggalkan Termohon;

5. bahwa Termohon bersedia untuk dicerai namun Termohon menuntut kepada Pemohon untuk memberikan mut’ah sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah );

Bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan replik yang pada pokoknya disimpulkan sebagai berikut:

- bahwa Pemohon sudah bayar hutang Termohon sebesar Rp.34.000.000,00, kurang Rp.16.000.000,00;

- bahwa Pemohon bersedia untuk memberikan mut’ah kepada Termohon sebesar Rp.1000.000,00 (satu juta rupiah );

Bahwa terhadap replik Pemohon tersebut, Termohon telah mencukupkan dengan jawaban Termohon semula;

Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan surat berupa ;

- Foto copy Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon, Nomor : yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kota Pasuruan pada tanggal 26 Agustus 1996, yang menerangkan bahwa Pemohon dengan Termohon telah menikah pada tanggal 25 Agustus 1996, bermeterai cukup dan setelah fotocopy tersebut dicocokkan dengan aslinya, ternyata cocok sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda ( P )

Bahwa setelah bukti P. Tersebut diperlihatkan kepada Termohon, Termohon membenarkan dan menyatakan tidak keberatan;

Bahwa disamping surat bukti tersebut, Pemohon juga telah mengajukan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:

1. SAKSI I, umur 49 tahun, Agama Islam, pekerjaan Sopir, bertempat tinggal di Kota Pasuruan

- Bahwa saksi adalah kakak kandung Pemohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon suami istri dan telah dikaruniai 3 orang anak, ANAK 1, ANAK 2 dan ANAK 3, sekarang

(5)

anak yang nomor 2 ikut Pemohon, sedangkan yang nomor 1 dan 3 ikut Termohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon mempunyai hutang sekitar Rp.50.000.000,00, saksi tahu sebab ada orang yang menagih hutang tersebut ke rumah;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama 3 bulan;

- bahwa saksi sudah berusaha merukunkan Pemohon dan

Termohon, namun tidak berhasil;

2. SAKSI II, umur 40 tahun, Agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Bahwa saksi adalah ibu Pemohon; - Bahwa saksi adalah kakak kandung Pemohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon suami istri dan telah dikaruniai 3 orang anak, ANAK 1, ANAK 2 dan ANAK 3, sekarang anak yang nomor 2 ikut Pemohon, sedangkan yang nomor 1 dan 3 ikut Termohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon mempunyai banyak hutang yakni sebesar Rp.50.000.000,-, termasuk hutang kepada saksi sebesar Rp.7.000.000,- katanya untuk Pemohon ternyata tidak, dan sekarang sudah beberapa juta yang dibayar oleh Pemohon, sehingga hutang Termohon kepada saksi sampai sekarang tinggal Rp.2.500.000,00;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama;

- bahwa saksi sudah berusaha merukunkan Pemohon dan

Termohon, namun tidak berhasil;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, baik Pemohon maupun Termohon menyatakan tidak keberatan;

Bahwa Termohon juga telah mengajukan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:

(6)

1. SAKSI I PIHAK TERGUGAT, umur 51 tahun, Agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kota Pasuruan;

- bahwa saksi adalah kakak kandung Termohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tahun 1996 dan telah 3 orang anak bernama ANAK 1 umur 16 tahun, ANAK 2 umur 9 tahun dan ANAK 3 umur, 6 tahun, sekarang yang nomor 2 ikut Pemohon;

- bahwa saksi tidak tahu penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon namun saksi tahu sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal selama 2 bulan;

2. SAKSI II PIHAK TERGUGAT, umur 51 tahun, Agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kota Pasuruan;

- bahwa saksi adalah adalah tetangga Termohon Termohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tahun 1996 dan telah mempunyai 3 anak, anak yang nomor 2 sekarang ikut Pemohon

- bahwa saksi tidak tahu penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon namun saksi tahu sekarang antara Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal selama 2 bulan;

Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, baik Pemohon maupun Termohon menyatakan tidak keberatan;

Bahwa selanjutnya Pemohon telah mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon dan begitu juga Termohon, selanjutnya baik Pemohon maupun Termohon tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dan telah mohon keputusan Majelis;

Bahwa tentang jalannya pemeriksaan di muka sidang selengkapnya dicatat dalam berita acara persidangan dan menjadi bahagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas;

(7)

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon agar tetap hidup rukun dalam sebuah rumah tangga bahkan telah ditempuh jalan mediasi oleh mediator; Drs.H. ACH.SOFWAN MS.S.H., namun usaha tersebut tidak membawa hasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan posita yang dibenarkan Termohon sebagaimana bukti P., maka terlebih dahulu harus dinyatakan bahwa Pemohon dan Termohon masih terikat dalam perkawinan yang sah yang menikah pada tanggal 26 Agustus 1996;

Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan tuntutan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan-alasan yang pada pokoknya bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sejak bulan April 2011 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon mempunyai hutang hingga puluhan juta kepada orang lain tanpa sepengetahuan Pemohon, jika Pemohon menanyakan untuk apa hutang tersebut, Termohon hanya diam saja tidak mau menjawab sehingga Pemohon sangat jengkel karena orang-orang menagih hutang Termohon kepada Pemohon;

Menimbang, bahwa Termohon dalam jawabannya secara lisan pada pokoknya membenarkan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon disebabkan masalah hutang;

Menimbang, bahwa Pemohon Telah menyanggupi untuk memberikan mut’ah kepada Termohon sebesar Rp. 1000.000,00 (satu juta rupiah );

Menimbang, bahwa tentang penyebab perselisihan dan pertengkaran yang menyebabkan pisah rumah sebagaimana tersebut di atas sejauh bukti-bukti yang diajukan baik oleh Pemohon maupun oleh Termohon, Majelis berpendapat bahwa tidak perlu dibuktikan siapa yang salah dan siapa yang benar dalam hal terjadinya perselesihan dan pertengkaran yang menyebabkan pisah rumah tersebut (vide Yurisprudensi Nomor 38K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991), maka sejauh yang telah diakui Termohon tersebut in casu adanya perselisihan dan pertengkaran sejak April 2011 sehingga mengakibatkan antara Pemohon dengan Termohon sudah pisah tempat tinggal selama 2 bulan, maka berdasarkan Pasal 174 HIR sejauh yang telah terbukti tersebut oleh Majelis dinilai sebagai fakta hukum tetap;

(8)

Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo menyangkut sengketa perkawinan, maka berdasarkan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Yang Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim memandang perlu mendengarkan keterangan saksi yang berasal dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan kedua belah pihak yang berperkara di depan persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendengarkan saksi-saksi Pemohon; SAKSI I dan SAKSI II, yang pada pokoknya menerangkan bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon disebabkan masalah hutang yang dilakukan oleh Termohon dan antara Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal selama 2 bulan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga telah mendengarkan saksi-saksi Termohon; SAKSI I PIHAK TERGUGAT dan SAKSI II PIHAK TERGUGAT, yang pada pokoknya menerangkan bahwa saksi tidak tahu penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut namun saski tahu antara antara Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal selama 2 bulan;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon dan

pengakuan Termohon yang apabila dihubungkan dengan kesaksian para saksi tersebut di atas, secara materi saling bersesuaian dan ada kesamaan, sehingga Majelis Hakim dapat menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang sah dan telah dikaruniai 3 orang anak, ANAK 1, ANAK 2 dan ANAK 3, sekarang anak yang nomor 2 ikut Pemohon, sedangkan yang nomor 1 dan 3 ikut Termohon;

- bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon mempunyai hutang sekitar Rp.50.000.000,00, dan telah dilunasi oleh Pemohon sebesar Rp.34.000.000,00, sedangkan sisanya Rp.16.000.000,00; - bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat

tinggal selama 2 bulan;

- bahwa Pemohon Telah menyanggupi untuk memberikan mut’ah kepada Termohon sebesar Rp 1000.000,00 (satu juta rupiah );

(9)

- bahwa keluarga sudah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh dalam persidangan ternyata Pemohon sama sekali tidak berkeinginan untuk mempertahankan rumah tangganya bersama Termohon, begitu juga Termohon menyatakan tidak keberatan untuk bercerai dengan Pemohon, hal ini menunjukkan hubungan Pemohon dengan Termohon dalam sebuah rumah tangga telah pecah (broken marriage) sehingga akan sangat sulit menyatukan kembali Pemohon dan Termohon dalam sebuah rumah tangga;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa atau membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah menurut ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang sejalan dengan maksud al-Quran surat ar-Rum ayat (21), sementara rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam keadaan yang sedemikian ini akan sangat sulit mewujudkan tujuan mulia tersebut;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 227 yang artinya: “Apabila mereka (suami-suami) berketetapan hati untuk thalak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”;

Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat dari Dr. Ash Shobuni dalam kitab madza khurriyatuz zaujaini fith tholaq halaman 83 yang diambil alih oleh majelis hakim sebagai pendapatnya sendiri yang artinya:

“Dan Islam telah memilih peraturan perceraian pada saat kehidupan rumah tangga telah mengalami kegoncangan sehingga tidak berguna lagi nasehat dan upaya perdamaian dan ikatan perkawinan merupakan bentuk tanpa ruh, oleh karena itu tetap berlangsung ikatan perkawinan berarti telah menghukum salah satu di antara suami isteri tersebut dengan semacam penjara yang berkekalan dan demikian itu merupakan suatu penganiayaan yang ditentang oleh jiwa keadilan”.

(10)

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perceraian merupakan alternatif terbaik bagi kedua belah pihak dari pada hidup dalam keluarga (rumah tangga) yang diwarnai dengan perselisihan dan pertengkaran dan meskipun telah didamaikan keluarga dari masing-masing pihak, namun sangat sulit untuk disatukan kembali bahkan antara Pemohon dengan Termohon sudah pisah tempat tinggal selama 2 bulan sehingga apabila rumah tangga Pemohon dan Termohon dipertahankan justru akan memunculkan dampak yang tidak baik yang dapat membahayakan (madlarrat) bagi kedua belah pihak karena selain akan memunculkan penderitaan-penderitaan lahir dan bathin yang berkepanjangan yang akan dialami oleh Pemohon dan Termohon juga hak dan kewajiban Pemohon dan Termohon secara timbal balik sebagai suami isteri akan sangat sulit ditegakkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang dipertimbangkan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-uUdang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia telah terpenuhi, oleh karena itu berdasarkan Pasal-pasal tersebut maka petitum Pemohon angka 2 dapat dikabulkan selanjutnya akan dinyatakan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa Pemohon Telah menyanggupi untuk memberikan mut’ah kepada Termohon sebesar Rp 1000.000,00 (satu juta rupiah). Majelis mengemukakan dalil Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 49 yang artinya:

” Maka berilah mereka mut’ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat pakar hukum Islam dalam kitab Al-Fiqhu Al-Islamiyyu Wa Adillatuhu, juz VII halaman 321, yang di ambil alih oleh Majelis sebagai pendapat hukum yang artinya:

”Pemberian mut’ah itu, agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro, bisa dimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembali sebagai suami-isteri seperti semula”.

(11)

Menimbang, bahwa berdasar dalil-dalil diatas maka Majelis menghukum kepada Pemohon untuk memberikan mut’ah kepada Termohon sebesar Rp 1000.000,00 (satu juta rupiah);

Menimbang, bahwa berdasar ketentuan pasal 71, 72 , dan 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan satu helai salinan penetapan ikrar talak kepada kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta di tempat perkawinan dilangsungkan guna didaftarkan putusan perceraian tersebut dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa di bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka seluruh biaya perkara dibebankan kepada Pemohon konvensi/Tergugat rekonvensi yang besarnya sebagaimana tersebut dalam diktum putusan ini;

Menimbang, memperhatikan semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon (MOCH. SAFI'I bin SHOLEH) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan;

3. Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon mut’ah sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah);

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;

(12)

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.241.000,00 (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Senin tanggal 3 Juni 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 13 Rajab 1434 Hijriyah, oleh Drs. Zainal Arifin, M.H., yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Pasuruan sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abdul Kholik dan Slamet, S.Ag., S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh

AGUS SAMSUL HUDA, S.H. , Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Pemohon dan Termohon;

Ketua Majelis, Drs. ZAINAL ARIFIN, M.H. Hakim-Hakim Anggota, DRS. H. ABDUL KHOLIK SLAMET, S.Ag., S.H. Panitera Pengganti

(13)

Perincian Biaya 1. Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,00 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,00 3. Biaya Panggilan : Rp. 150.000,00 4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,00 5. Biaya Meterai : Rp. 6.000,00 Jumlah : Rp. 241.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi faktor yang mempengaruhi ketidakdisiplinan anak yakni dengan menegur anak dan memintanya melakukan kegiatan disiplin sama

Biofertilizer (pupuk hayati) adalah formulasi mikroorganisme atau organisme hidup yang bila diterapkan pada pembibitan tanaman, permukaan tanaman atau tanah,

namun tidak sedikit orang menyadari bahwa kalimat mukadimah berbahasa Arab dalam khotbah itu dapat direkayasa dan diolah sendiri oleh khatibnya agar sesuai dengan materi khotbah

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perangkat desa di Desa Ramunia II telah berperan dalam akuntabilitas pengelolaan dana desa dengan menjalankan

Dalam menunjang tercapainya Proses Belajar Mengajar (PBM) yang optimal dan menciptakan pemahaman mahasiswa yang benar, buku ajar (materi pengajaran) merupakan

Setelah menyimak video dan berdiskusi dengan guru mengenai prinsip kerja fiber optic, peserta didik dapat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Karunianya sehingga

Honorarium pembantu PPN, biaya transport PPN atau Pembantu PPN untuk menghadiri akad nikah di luar balai nikah dibebankan kepada yang bersangkutan yang besarnya

Bentuk wisata di Desa Punten melalui peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu agrowisata dengan sektor wisata edukasi pertanian jeruk keprok punten sebagai pengganti wisata