PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN ORCHID SWALAYAN DI KABUPATEN MANOKWARI
Rintar Agus Simatupang
Universitas Papua simatupang1979@gmail.com
Margareth Sylvia Sabarofek
Universitas Papua
Email: Margarethsylvia83@gmail.com
Kalvin Mario Karim
Alumni Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua
Abstra ct
The current globa l economic era, making the wor ld unlimited, is spurred by advances in communication and information technology. These conditions encourage competitive globa l business competition, in a ddition to the tendency towa rds free tra de and various progr ams to increase competitive a dva nta ge made by companies will also spur the level of incr easingly fier ce competition. To win the competition and achieve competitive advantage requir es superior human r esources qua lity and need the proper utiliza tion of human resources in a n organiza tion to achieve its main goa l is to ma ximize the value of the organiza tion. Objectives to be a chieved in this study, namely to ana lyze and test the effect of ability and wor k motivation on employee performa nce, both simultaneously and par tia lly. The type of research is quantitative research with sur vey. Sampling method using non probability with purposive sampling technique. Respondents in this study ar e employees who have worked at least 1 year. Technique of collecting da ta by wa y of pennyebaran questionna ire, inter view and observa tion. Ana lysis of data used with multiple linear regr ession. Based on the results of the analysis indicate that the ability and motiva tion of work affect and simulta neously simultaneously to employee performance, whereas partial test is only variable ability tha t has an effect and significa nt to employee performance, while motivation has no effect on employee performa nce.
Keywords: Ability, motivation, per formance
Abstrak
Era ekonomi global sekarang ini, menjadikan dunia tanpa batas, ha l tersebut dipa cu oleh kema jua n teknologi komunikasi dan informasi. Kondisi tersebut mendorong persaingan bisnis globa l semakin kompetitif, disamping itu kecenderungan kearah perdaga nga n beba s serta ber baga i pr ogram peningka tan keunggulan bersaing yang dilakukan perusaha an-perusaha an juga aka n memacu tingka t persa inga n yang semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan dan mencapai keunggulan bersa ing dibutuhkan kua litas sumber daya manusia yang unggul dan perlu pendayagunaan sumber daya manusia yang tepa t dalam sua tu organisa si untuk mencapai tujuan utamanya yaitu memaksimalka n nilai organisasi. Tujua n ya ng hendak dicapa i da lam penelitian ini, yaitu menga nalisis dan menguji pengaruh kemampuan da n motivasi kerja terha da p kiner ja karya wan, baik secara simultan da n parsial. Jenis penelitian a dalah penelitia n kuantitatif denga n survei. Metode pangambilan sampel menggunaka n non probability dengan teknik pur posive sampling. Responden dalam penelitian ini adala h kar ya wa n yang tela h bekerjasa menima l 1 tahun. Teknik pengumpulan da ta denga n cara pennyebaran kuesioner, wa wancara dan observasi. Analisis data yang diguna kan denga n regresi linier berganda. Berdasarka n hasil ana lisis menunjukka n bahwa kemampuan dan motivasi ker ja berpenga ruh da n sinifikan secara simulta n terhadap kinerja karya wa n, sedangkan pengujia n secar a parsia l hanya varia bel kemampuan yang berpengaruh dan signifikan terha dap kinerja kar ya wa n, sedangkan motivasi tidak berpengaruh terhada p kiner ja karya wan.
Kata Kunci: kemampua n, motivasi, kiner ja.
PENDAHULUAN
Era ekonomi global sekarang ini,
menjadikan dunia tanpa batas, hal tersebut
dipacu oleh kemajuan dan perkembangan
bersaing
yang
dilakukan
perusahaan-perusahaan
juga
akan
memacu
tingkat
persaingan yang semakin ketat. Terkait dengan
hal tersebut kualitas sumber daya manusia
yang semakin meningkat merupakan tuntutan
yang tidak dapat ditunda lagi. Pendayagunaan
sumber daya manusia dalam suatu organisasi,
tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan
tunggal
memaksimalkan
nilai
organisasi
(Luhgiatno, 2006).
Era teknologi dan kemajuan peradaban
yang sangat cepat, menuntut sumber daya
manusia yang kompeten, memiliki semangat
dan
kedisiplinan
yang
tinggi
dalam
menjalankan peran dan fungsinya baik untuk
individual maupun tujuan organisasional
(Prihantoro, 2012). Secara teori banyak sekali
faktor yang berhubungan dengan kinerja
pegawai, faktor-faktor tersebut bisa saja
bersumber dari organisasi, dari pegawai itu
sendiri maupun dari faktor luar pegawai dan
organisasi. Albanese (1978) mengatakan
bahwa untuk faktor yang yang mempengaruhi
kinerja yang bersumber dari pegawai itu
sendiri
salah
satu
diantaranya
adalah
kemampuan pegawai. Kemampuan pegawai
merupakan faktor yang membuat seseorang
pegawai mampu atau dapat mengerajakan
sesuatu. Kemampuan tersebut dapat saja
dilihat dari pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang dimiliki oleh individu yang
bersangkutan (Jaya, 2012).
Kemahiran
(skill)biasanya diartikan
kemampuan dalam menangani suatu tugas
(pekerjaan) dengan menggunakan tenaga
fisiknya tetapi ada juga yang berpendapat
bahwa kemampuan dan kemahiran itu sama
saja
artinya.
Misalnya
yang
disebut
management skill,
biasanya
tidak
menggunakan
tenaga
fisik
melainkan
mentalnya. Sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan tinggi sangat menunjang
tercapainya visi dan misi organisasi untuk
segera maju dan berkembang pesat, guna
mengantisipasi kompetisi global. Kemampuan
yang dimiliki seseorang dan membuatnya
berbeda dengan yang mempunyai kemampuan
rata-
rata atau biasa saja. As’ad (2000:156)
mendefenisikan kemampuan
(ability)sebagai
karakteristik individual seperti intelegensi,
keterampilan tangan
(manual skill), traits,
yang semuanya merupakan kekuatan potensial
yang dimiliki seseorang untuk melakukan
aktifitas tertentu dan sifatnya relatif stabil
(Yossa dan Zunaidah, 2013). Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan secara umum merujuk pada
kekuatan potensial untuk melakukan aktivitas
tertentu, dan bersifat stabil (bertahan dalam
diri seseorang), yang dapat dilihat dari
intelegensi, bakat, dan pengetahuan.
Robbins dan Judge (2008) mengartikan
kemampuan sebagai kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan (Risqon dan Purwadi (2012).
Kemampuan seorang individu pada dasarnya
terdiri
atas
dua
(2)
kelompok,
yaitu:
kemampuan intelektual (
intellectual ability)
,dan kemampuan fisik (
physical ability).
Sedangkan jenis-jenis kemampuan menurut
Sullaida (2013) terbagi 3 yaitu: kemampuan
mental, kemampuan fisik, dan kemampuan
managerial
. Sutrisno (2009) berpendapat
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan kerja seorang yaitu: faktor
bawaan
atau
keturunan,
serta
faktor
lingkungan
(Sullaida,
2013);
kemudian
menurut Mangkunegara (2000) ada dua faktor
yang berpengaruh terhadap kemampuan, yaitu:
faktor internal, dan faktor eksternal (Sullaida,
2013).
Selain kemampuan kerja faktor penentu
kinerja yang juga bersumber dari dalam diri
pegawai yaitu adanya keinginan yang kuat dari
dalam diri karyawan itu sendiri untuk mau
bekerja secara optimal, dalam hal ini
diimplementasikan dalam bentuk motivasi
kerja karyawan. Dalam hal motivasi tersebut
lebih
banyak
membicarakan
tentang
bagaimana caranya mendorong semangat
kerja, gairah kerja bawahan agar mau bekerja
keras dalam memberikan semua kemampuan
dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan
organisasi. Motivasi kerja tersebut muncul dari
dalam diri karyawan, untuk memotivasi
karyawan tersebut haruslah disadari bahwa
seseorang atau individu akan mau bekerja
keras dengan harapan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan
–
keinginannya dari
hasil pekerjaan yang telah dilakukannnya
(Jaya, 2012).
ketegangan yang menyebabkan timbulnya
keinginan. Karyawan akan berusaha untuk
menutupi kekurangannya dengan melakukan
suatu aktifitas yang lebih baik dalam
melaksanakan
pekerjaannya.
Melakukan
aktifitas yang lebih banyak dan lebih baik,
karyawan akan memperoleh hasil yang lebih
baik pula, sehingga keinginannya dapat
terpenuhi. Keinginan yang timbul dalam diri
karyawan dapat berasal dari dalam dirinya
sendiri maupun berasal dari luar dirinya, baik
yang berasal dari dalam lingkungan kerjanya
maupun
dari
luar
lingkungan
kerjanya
(Gardjito dkk, 2014).
Gitosudarmo (2001) berpendapat bahwa
motivasi adalah suatu faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas
tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali
diartikan pula sebagai faktor pendorong
perilaku seseorang (Sutrisno, 2009). Setiap
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti
memiliki suatu faktor yang mendorong
aktivitas tersebut. Faktor pendorong dari
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas
tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta
keinginan orang tersebut. Sesuai dengan
pendapat Hasibuan (2009) motivasi yang
diberikan kepada karyawan ada dua (2)
macam, yaitu: motivasi langsung dan motivasi
tidak langsung (Nasution, 2014). Sedangkan
menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1990)
berdasarkan
timbulnya,
maka
motivasi
dibedakan menjadi dua (2) macam yaitu:
motivasi internal dan motivasi eksternal
(Simatupang,
2008).
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam
melaksanakan pekerjaan dipengaruhi oleh
faktor intern yang berasal dari proses
psikologis dalam diri seseorang maupun dari
faktor ekstern yang berasal dari luar diri
seseorang
pegawai.
Sutrisno
(2011)
mengatakan
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi motivasi kerja yang berasal
dari faktor intern antara lain: keinginan untuk
dapat hidup, keinginan untuk dapat memiliki,
keinginan untuk memperoleh penghargaan,
keinginan untuk memperoleh pengakuan, dan
keinginan untuk berkuasa. Sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
yang berasal dari ekstern antara lain: kondisi
lingkungan kerja, kompensasi yang memadai,
supervisi yang baik, ada jaminan karir, status
dan tanggung jawab, dan peraturan yang
fleksibel. Demikian halnya dengan karyawan
yang bekerja di Toko Ritel harus secara
terus-menerus mengembangkan kemampuan dan
meningkatkan motivasi dalam bekerja sesuai
dengan tuntutan
customeratau pelanggannya
yaitu mendapatkan pelayanan yang prima.
Orchid Swalayan merupakan suatu
usaha yang bergerak dibidang penjualan
produk
yang
berlokasi
di
Kabupaten
Manokwari. Orchid Swalayan tentunya akan
berkembang sesuai perkembangan Kabupaten
di
Manokwari,
sehingga
perkembangan
Kabupaten
Manokwari
dan
kebutuhan
konsumen harus sejalan dengan kemampuan
dan kondisi persaingan usaha. Sejalan dengan
kondisi tersebut, Orchid Swalayan dituntut
untuk
meningkatkan
kemampuan
dalam
menghadapi persaingan, salah satunya dengan
memperhatikan
faktor
tenaga
kerja.
Permasalahan yang dialami oleh tenaga kerja
diantaranya motivasi kerja yang rendah,
kemampuan kerja dan, penurunan kinerja
(Gardjito
dkk,
2014).
Berdasarkan
permasalahan
yang
dikemukakan,
maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh variabel kemampuan dan
motivasi terhadap kinerja karyawan secara
simultan maupun secara parsial; kemudian
tujuan
dalam
penelitian
ini
adalah
menganalisis
dan
menguji
pengaruh
kemampuan dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan secara simultan dan secara
parsial pada Orchid Swalayan.
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
ini
menggunakan
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2003:14)
penelitian
kuantitatif
adalah
penelitian dengan memperoleh data yang
berbentuk angka, dimana data yang digunakan
diperoleh dari sampel atau populasi penelitian
dan dianalisis sesuai dengan metode statistik
yang digunakan kemudian diinterprestasikan.
yang diperoleh melalui studi pustaka, yaitu
dengan membaca pustaka-pustaka,
dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan
dengan kemampuan kerja, motivasi kerja, dan
kinerja yang tersedia di perpustakaan dan
internet dan juga melalui struktur organisasi
dari Orchid Swalayan.
Kemudian analisis data atau teknik
statistik yang digunakan adalah teknik analisis
regresi linier berganda. Analisis regresi linier
untuk lebih dari dua variabel disebut analisis
regresi linear berganda (
multiple linear regression) (Djarwanto dan Subagyo, 1993).
Adapun persamaan regresi yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Y = α+
β
1X
1+
β
2X
2 + εKeterangan:
Y adalah kinerja sebagai variabel dependen; α
adalah intercept (nilai minimum);
β
1adalah
Koefisien regresi (penduga terhadap parameter
populasi) untuk variabel X
1dan
β
2adalah
Koefisien regresi (penduga terhadap parameter
populasi) untuk variabel X
2; serta kemampuan
kerja (sebagai variabel independen) dan
motivasi sebagai (variabel independen), serta ε
adalah kesalahan penganggu atau
disturbanceerror
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang terkumpul
melalui pembagian kuesioner kepada
responden atau sampel yang merupakan
karyawan di Orchid Swalayan diperoleh
gambaran mengenai profil responden
penelitian yang diklasifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 1
Deskripsi Karakteristik Responden
Karakteristik Responden
Frekuensi Persentase (%)
Gender
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/sederajat
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/sederajat
Akademi/Diploma (D1-D3)/sederajat
Berdasarkan
Tabel
1
diperoleh
informasi bahwa dari 45 responden sebanyak
24 orang (53,3%) berjenis kelamin laki-laki
dan sisanya sebanyak 21 orang (46,7%)
berjenis kelamin perempuan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin
laki-laki. Kemudian dari 45 responden
sebanyak 20 orang (44,44%) berusia >20-30
tahun, 23 orang (51,11%) berusia >30-40
tahun, dan 2 orang (4,44%) berusia >40 tahun
responden dalam penelitian ini memiliki
pendidikan SLTA/sederajat; serta berdasarkan
jabatan pekerjaan dari 45 responden sebanyak
28 responden atau 62.2% memiliki jabatan
karyawan, 3 responden atau 6.7% memiliki
jabatan supervisor, 8 responden (17,8%)
memiliki jabatan kasir, 4 responden (8,9%)
memiliki jabatan logistik, dan 2 responden
(4,4%) memiliki jabatan lainnya, sehingga
dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah karyawan.
Hasil Uji Validitas
Uji validitas akan menguji
masing-masing variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini, dimana keseluruhan variabel
penelitian memuat 23 pernyataan yang harus
dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang
digunakan dalam menentukan valid tidaknya
pernyataan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : jika r hitung >
cut of point, maka item pernyataan dinyatakan
valid, apabila r hitung <
cut of pointmaka item
pernyataan dinyatakan tidak valid.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Item Pernyataan yang Diuji
Nilai Koefisien
Pearson CorrelationSignifikansi
Keterangan
Item K1
0.755**
0.000
Valid
Item K2
0.581**
0.000
Valid
Item K3
0.762**
0.000
Valid
Item K4
0.492**
0.001
Valid
Item K5
0.529**
0.000
Valid
Item K6
0.786**
0.000
Valid
Item K7
0.772**
0.000
Valid
Item K8
0.782**
0.000
Valid
Item K9
0.603**
0.000
Valid
Item K12
0.658**
0.000
Valid
Item K13
0.754**
0.000
Valid
Item K14
0.575**
0.049
Valid
Item M01
0.813**
0.000
Valid
Item M02
0.582**
0.000
Valid
Item M03
0.656**
0.000
Valid
Item M06
0.735**
0.000
Valid
Item M07
0.661**
0.000
Valid
Item KJR01
0.717**
0.000
Valid
Item KJR02
0.545**
0.000
Valid
Item KJR03
0.622**
0.000
Valid
Item KJR04
0.691**
0.000
Valid
Item KJR05
0.689**
0.000
Valid
Item KJR06
0.815**
0.000
Valid
Sumber: Data Primer yang Diolah
Keterangan: *
Correlation is significant at the 0.05 (2-tailed) ** Correlation is significant at the 0.01 (2-tailed)Berdasarkan hasil analisis didapat nilai
korelasi antara skor item dengan skor total dan
semua
item
pernyataan
yang
diuji
menunjukkan
nilai
koefisien
pearson correlationdi atas 0.3. Hal ini menunjukkan
bahwa instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini benar-benar mengukur hal yang
sebenarnya (Sekaran, 2003).
Hasil Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas konstruk diukur
dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha
, yang
mencerminkan konsistensi internal suatu alat
ukur.
Rules of thumbyang digunakan nilai
Cronbach’s alpha
harus lebih besar dari 0.7,
meskipun nilai 0.6 masih dapat diterima (Hair
iklan dan variabel keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang
dilakukan diperoleh koefisien untuk
masing-masing variabel yang disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Nilai Cronbac h AlphaCut of Valu e
Keteranga
n
Kemampua
n Kerja
0.874
0.7
Reliabel
Motivasi
Kerja
0.719
0.7
Reliabel
Kinerja
0.761
0.7
Reliabel
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan Tabel 3 hasil dari nilai
cronbach alpha
pada variabel Kemampuan,
Motivasi, dan Kinerja lebih besar nilainya
dibandingkan dengan nilai
cut of value,maka
dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa
seluruh butir pernyataan dinyatakan reliabel.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear untuk lebih dari
dua variabel disebut analisis regresi linear
berganda
(
multiple linear regression)
(Djarwanto dan Subagyo, 1993).
Tabel 4
Hasil Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error Beta1
(
Constant)
11.228
3.575
3.141
0.003
Kemampuan
0.214
0.059
0.496
3.627
0.001
Motivasi
0.079
0.105
0.102
0.747
0.459
a.
Dependent Variable: TotalKJR
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda pada Tabel 4, maka diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y = 11.228 + 0.214 Kemampuan + 0.079 Motivasi
Berdasarkan bentuk persamaan diatas
dapat dijelaskan bahwa:
a.
Nilai konstan adalah sebesar 11.228 yang
artinya jika variabel Kemampuan dan
Motivasi dianggap konstan maka akan
mempengaruhi variabel Kinerja sebesar
11.228
b.
Berdasarkan persamaan regresi diperoleh
nilai
koefisien
variabel
Kemampuan
sebesar 0,214 yang artinya bahwa apabila
Kemampuan bertambah sebesar 1 maka
akan meningkatkan Kinerja sebesar 0.214.
c.
Berdasarkan persamaan regresi diperoleh
nilai koefisien variabel Motivasi sebesar
0.079 yang menyatakan bahwa apabila
Motivasi bertambah sebesar 1 maka akan
meningkatkan Kinerja sebesar 0.079.
Goodnes of Fit
Regresi Linier Berganda
1.
Koefisien Determinasi (R
2)
Sebaliknya R
2sama dengan satu (1), maka
persentase sumbangan pengaruh yang
diberikan
variabel
Kemampuan
dan
Motivasi terhadap variabel Kinerja adalah
sempurna,
atau
variasi
variabel
Kemampuan dan Motivasi yang digunakan
dalam model menjelaskan 100% variasi
variabel Kinerja.
Tabel 5
Koefisien Determinasi (R
2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.535
a0.286
0.252
2.54422
a.
Predictors: (
Constant), TotalM, TotalK
b.
Dependent Variable: TotalKJR
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan
bahwa nilai R
Square(R
2) sebesar 0.286
hal ini berarti 28.6% variabel Kinerja dapat
dijelaskan oleh variabel Kemampuan dan
Motivasi, sedangkan sisanya (100% -
28.6% = 71.4%) dijelaskan oleh variabel
lain diluar penelitian ini dan tingkat
error.
2.
Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah
variabel
Kemampuan
dan
variabel Motivasi secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y) atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak.
Tabel 6
Hasill Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression109.109
2
54.555
8.428
.001
bResidual
271.868
42
6.473
Total
380.978
44
a.
Dependent Variable: Kinerja
b.
Predictors: (
Constant), Motivasi, Kemampuan
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan hasil uji analisis di atas
maka diketahui bahwa Kemampuan dan
Motivasi secara simultan berpengaruh
terhadap Kinerja, hal tersebut dapat dilihat
dari nilai signifikansi sebesar 0.001,
dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai
signifikansi 0.05 (0.001<0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa H
0ditolak dan H
aditerima,
yang
artinya
variabel
Kemampuan dan Motivasi berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel Kinerja
pada karyawan Orchid Swalayan.
3.
Uji t
Tabel 7
Hasil Uji t
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t
Sig.
B Std. Error Beta
1 (
Constant)
11.228
3.575
3.141
.003
Kemampuan .214
.059
.496
3.627
.001
Motivasi
.079
.105
.102
.747
.459
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut: bahwa variabel
kemampuan memiliki nilai signifikansi sebesar
0.001, nilai ini lebih kecil dari nilai
alpha0.05
(0.001<0.05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa H
0ditolak dan H
aditerima yang artinya
variabel
kemampuan
(X
1)
berpengaruh
terhadap variabel kinerja (Y) secara parsial.
Kemudian variabel motivasi memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.459, nilai ini lebih besar
dari nilai
alpha0.05 (0.459 > 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa H
0diterima dan H
aditolak yang artinya variabel motivasi tidak
berpengaruh terhadap variabel kinerja (Y)
secara parsial.
Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil pengujian didapat
nilai probabilitas pengujian sebesar 0.001 pada
tingkat kesalahan 0,05. berdasarkan hasil
pengujian hipotesis disimpulkan bahwa nilai
signifikan kemampuan lebih kecil apabila
dibandingkan dengan taraf kesalahan 0.05,
yang
artinya
variabel
Kemampuan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja.
Dengan kata lain semakin tinggi tingkat
kemampuan seorang karyawan makan akan
semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan
oleh karyawan tersebut, sebaliknya semakin
rendah tingkat kemampuan seorang karyawan
maka akan semakin rendah pula kinerja yang
dihasilkan karyawan. Adapun nilai koefisien
regresi pada variabel kemampuan sebesar
0.214 yang artinya apabila kemampuan
bertambah 1% maka akan meningkatkan
kinerja sebesar 21.4%. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian dari Rachmawati dkk (2006),
Luhgiatno (2006), dan Jaya (2012) yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara
positif antara variabel kemampuan dan kinerja.
Karyawan yang memiliki kemampuan dalam
bekerja cenderung memiliki kinerja yang
memuaskan, berdasarkan hasil uji statistik di
atas membuktikan adanya hubungan yang
signifikan
antara
variabel
kemampuan
terhadap hasil kinerja pada karyawan Orchid
Swalayan.
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil pengujian probabilitas
didapat nilai 0.459 pada tingkat kesalahan 0.05
(5%). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
disimpulkan bahwa nilai signifikansi motivasi
lebih besar dari taraf kesalahan 0.05 (5%),
artinya variabel motivasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja. Hasil pengujian
pada penelitian ini berbeda dengan hasil
pengujian pada penelitian sebelumnya menurut
Rachmawati dkk (2006), Luhgiatno (2006),
dan Jaya (2012), dimana penelitian terdahulu
mengatakan bahwa variabel motivasi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa besar
kecilnya
motivasi
yang
diberikan
oleh
pimpinan Orchid Swalayan kepada karyawan
tidak berpengaruh pada kinerja karyawan itu
sendiri. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi bukanlah
penentu kinerja karyawan Orchid Swalayan.
Adapun
nilai
koefisien
yang
didapat
berdasarkan persamaan regresi sebesar 0.079
yang menyatakan bahwa apabila motivasi
bertambah sebesar 1% maka hanya akan
meningkatkan kinerja sebesar 7.9%.
Pengaruh
Kemampuan
dan
Motivasi
terhadap Kinerja
Kemampuan dan motivasi sama-sama
berpengaruh
terhadap
kinerja,
hal
ini
dibuktikan hasil perhitungan dengan uji F
dimana diperoleh nilai F hitung sebesar 0.001.
Karena nilai F hitung lebih kecil dari nilai
bahwa hasil koefisien determinasi (R
2) sebesar
0.286 atau 28.6%, sehingga dapat dikatakan
bahwa
kemampuan
dan
motivasi
mempengaruhi kinerja, sedangkan sisanya
(100% - 28.6% = 71.4%) dipengaruhi oleh
variabel diluar penelitian ini dan tingkat
error.Hasil ini sejalan dengan pengujian
terdahulu dari Jaya (2012) dimana dari hasil
pengolahan data diperoleh nilaiF hitung adalah
sebesar 56.479 dengan tingkat signifikansi
0.000. Sementara itu, nilai F table yang
diperoleh ketika menggunakan alpha 0.05 dan
derajat bebas pembilang (k) sebesar 2 dan
derajat bebas penyebut sebesar 42 adalah
sebesar
3.22.
Sesuai dengan
ketentuan
sebelumnya bahwa jika nilai F hitung lebih
besar dari nilai F table dapat diambil
keputusan bahwa Hipotesis nol (H
0) ditolak
dan menerima Hipotesis alternatifnya (H
a).
Menerima
Hipotesis
alternatif
berarti
menerima ketentuan yang mengatakan bahwa
ada pengaruh kemampuan kerja serta motivasi
terhadap Kinerja pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Tanjung jabung Barat.
Berdasarkan
pengujian
pengaruh
kemampuan dan motivasi terhadap kinerja
maka
dapat
dipastikan
bahwa
Kinerja
karyawan
dapat
ditingkatkan
melalui
kemampuan dan motivasi, sehingga diperlukan
pemberian pelatihan dan motivasi yang baik
dari pimpinan Orchid Swalayan, apabila
kinerja karyawan menjadi lebih baik maka
akan berdampak bagi kemajuan perusahaan,
dan tujuan perusahaan pun dapat tercapai.
KESIMPULAN
1.
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal, antara lain (1) terdapat
pengaruh
kemampuan
dan
motivasi
terhadap kinerja pada karyawan Orchid
Swalayan secara simultan pada karyawan
Orchid Swalayan; (2) terdapat pengaruh
kemampuan
terhadap
kinerja
pada
karyawan
Orchid
Swalayan
secara
parsial; serta (3) tidak adanya pengaruh
yang signifikan antara variabel motivasi
dan kinerja pada karyawan Orchid
Swalayan.
Kemudian
Keterbatasan
penelitian antara lain: ((1) Penelitian ini
hanya
meneliti
variabel
pengaruh
kemampuan
dan
motivasi
terhadap
kinerja,
sedangkan
masih
terdapat
beberapa
variabel
yang
lain
yang
mempengaruhi kinerja dan belum diteliti
pada penelitian ini seperti disiplin kerja
dan lingkungan kerja dan (2) penelitian
ini hanya menggunakan subjek penelitian
yang terbatas yaitu hanya sebanyak 45
karyawan dari keseluruhan karyawan
Orchid
Swalayan,
sehingga
hasil
penelitian tidak maksimal. Untuk itu bagi
peneliti
selanjutnya
diperlukan
penambahan sampel yang lebih besar
sehingga dapat menggambarkan kondisi
sesungguhnya. Kemudian berdasarkan
hasil
pembahasan
penelitian
dan
kesimpulan, maka dapat disarankan.
Pertama, pengelola Orchid Swalayan
perlu
memberikan
pelatihan
kepada
karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan mereka jalani di perusahaan,
karena
menurut
hasil
penelitian
menujukkan bahwa kinerja karyawan
lebih dipengaruhi oleh kemampuan;
Kedua, variabel motivasi walaupun tidak
mempengaruhi kinerja secara signifikan,
namun
bukan
berarti
perusahaan
mengabaikan
motivasi
karyawan.
Perusahaan juga harus tetap memberikan
motivasi bagi karyawan agar karyawan
bisa lebih semangat dan lebih termotivasi
lagi
dalam
menjalani
pekerjaannya;
Ketiga, untuk variabel kinerja, apabila
perusahaan ingin mencapai tujuan dengan
hasil yang terbaik, maka perusahaan harus
meningkatkan kinerja karyawan melalui
kemampuan dan motivasi dari karyawan
itu sendiri; Serta bagi peneliti selanjutnya
yang
ingin
melakukan
penelitian
mengenai kinerja di Orchid Swalayan
agar dapat menggunakan variabel yang
lain selain dari kemampuan dan motivasi,
karena masih banyak variabel-variabel
yang dapat mempengaruhi kinerja dari
seorang
karyawa
bukan
hanya
kemampuan dan motivasi saja, seperti
disiplin kerja dan lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Perkebunan Nusantara X (Pabrik Gula)
Djombang Baru). Jurnal Administrasi
dan Bisnis. 22(1): 1-9
Asbullah. (2016). Pengaruh Pengalaman Kerja
dan Diklat Terhadap Kinerja Dosen
Universitas Tama Jagakarsa. Jurnal
Analisis Ekonomi Utama
.X (2): 1-8.
Dewi, Sarita Permata. (2012). Pengaruh
Pengendalian
Internal
dan
Gaya
Kepemimpinan
Terhadap
Kinerja
Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi
Kasus Pada SPBU Anak Cabang
Perusahaan
RB.
Group
).
Jurnal
Nominal. I(1): 1-22.
Djarwanto, dan Pangestu Subagyo. (1993).
Statistik Induktif.
Edisi
Keempat.
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Gardjito,
Aldo
Herlambang,
Musadieq,
Mochammad
Al,
dan
Nurjahjono,
Gunawan
Eko.
(2014).
Pengaruh
Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada
Karyawan
Bagian
Produksi
PT.
Karmand Mitra Andalan Surabaya).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
.13(1):
1-8.
Ghozali, Imam. (2009).
Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2012).
Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Januari, Cindi Ismi, Utami, Hamidah Nayati,
dan Ruhana, Ika. (2015). Pengaruh
Penilaian Kinerja terhadap Kepuasan
Kerja dan Prestasi Kerja (Studi pada
Karyawan
PT.
Telekomunikasi
Indonesia, Tbk Wilayah Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis
.24(2): 10-8.
Jaya, Indra. (2012). Pengaruh Kemampuan dan
Motivasi
Kerja
Terhadap
Kinerja
Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Jurnal Penelitian
Universitas Jambi Seri Humaniora
.14(1): 37-46.
Luhgiatno. (2006). Pengaruh Motivasi dan
Kemampuan terhadap Kinerja. Jurnal
Fokus Ekonomi
.1(1): 1-12.
Machfoedz,
Ircham.
(2013).
Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Bidang Kesehatan, Kepera watan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:
Penerbit Fitramaya
Murti, Harry dan Srimulyani, Veronika
Agustini. (2013). Pengaruh Motivasi
terhadap
Kinerja
Pegawai
dengan
Variabel Pemediasi Kepuasaan Kerja
Pada PDAM Kota Madiun. Jurnal Riset
Manajemen dan Akuntansi. 1(1): 10-17.
Mahsun, Mohamad. (2006).
Pengukuran Kinerja Sektor Publik.Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Nasution, Ernawaty. (2014). Motivasi Kerja
dalam
Meningkatkan
Produktivitas
Kerja Pegawai Fakultas Dakwah IAIN
Ar-Raniry. Jurnal Al-Bayan
.20(6):
1-14.
Pakpahan, Edi Saputra, Siswidiyanto, dan
Sukanto. (2014). Pengaruh Pendidikan
dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai
(Studi pada Badan Kepegawaian Kota
Malang). Jurnal Administrasi Publik
.2(1): 116-121.
Prihantoro,
Agung.
(2012).
PeningkatanKinerjaSumber
Daya
Manusia melalui Motivasi, Disiplin,
LingkunganKerja, danKomitmen. Jurnal
Value Added
.8(2): 78-98.
Priyatno, Duwi. (2008).
Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Mediakom.
Rachmawati, Warella, Zaenal Hidayat. (2006).
Pengaruh Motivasi Kerja, Kemampuan
Kerja
dan
Gaya
Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat Propinsi Jawa Tengah.
Jurnal Ilmu Administrasi dan Kebijakan
Publik
.3(1): 89-97.
terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya
.13(1): 35-43.
Robbin,
P,
Stephen.
(2001).
Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid I dan II. Edisi Kedelapan.
Jakarta: Prenhallindo.
Sekaran, U. (2003).
Research Methods for Business: a Skill Building Approach.
New York: John Wiley and Sons, Inc.
Shafiah, Septiani Agustina, Siswidiyanto, dan
Prasetyo, Wima Yudo. (2014). Pengaruh
Kemampuan dan Motivasi terhadap
Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan
Terpadu (Studi pada Kantor Pelayanan
Terpadu
Lumajang).
Jurnal
Administrasi Publik. 2(2): 312-318
Sugiyono. (2007).
Statistika untuk Penelitian.
Bandung: CV Alfabeta.
Sukandarrumidi. (2012).
Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian:Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula