• Tidak ada hasil yang ditemukan

LGBT HAM dan Agama Satelit Post 2 Maret

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LGBT HAM dan Agama Satelit Post 2 Maret"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Sorot Redaksi

Sorot Redaksi

Service

P

ublic

RABU LEGI,

2 MARET 2016

7

REDAKSI REDAKSI REDAKSI REDAKSI

REDAKSI SatelitPost menerima kiriman opini dari pembaca. Panjang opini berisi tiga halaman spasi 1,5. Naskah dikirim via email dan hendaknya dilengkapi dengan foto terbaru berikut nomor telepon yang dapat dihubungi. Opini yang dikirimkan merupakan karya asli dari penulis. SatelitPost

tidak mengembalikan opini yang diterima. Kolom ini juga terbuka untuk guru. email: opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.idemail: opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.idemail: opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.idemail: opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.idemail: opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.id

KARENA KARENA KARENA KARENA

KARENA pemimpin diminta jadi pemimpin untuk mengusahakan kebaikan banyak orang. Kebaikan orang yang dipimpinnya. Untuk

mengusahakan kebaikan, satu modal yang harus dimiliki pemimpin adalah ketegasan.

Ketegasan kadang jadi modal yang tak mengun-tungkan ke depannya. Sebab, setiap kebijakan bisa memunculkan pro dan kontra. Sementara, ketegasan adalah bagian dari melaksanakan kebijakan. Tentunya, akan memunculkan pro dan kontra. Tapi kalau pemimpin enggan menemui pro dan kontra dalam setiap kebijakannya. Maka, tak ada kata yang tepat selain ‘tak layak’.

Ketegasan itu, dapat dilihat dalam kasus Kaijodo. Bagaimana Kalijodo adalah wilayah milik pemerintah yang diduduki warga. Tentu warga yang menduduki tak selamanya salah. Karena ada cerita oknum di baliknya. Oknum yang memanfaatkan ketidakpahaman warga untuk mengeruk keuntungan. Ketika ada area milik pemerintah yang diduduki individu, maka harus dikembalikan ke pemerintah. Diusahakan untuk kepentingan khalayak ramai.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah menun-jukkan bagaimana ketega-san itu penting. Ketega-sannya, sekalipun me-munculkan pro kontra dalam kasus Kalijodo, te-tap penting untuk jadi kaca bagi banyak pemim-pin. Khusus untuk Kalijo-do, Ahok membuktikan bahwa ketegasan bisa jadi pedoman membangun daerah.

Kasus soal tanah negara yang dicomot individu kiranya bukan hanya ter-jadi di Jakarta. Kasus ketidaktegasan pemimpin juga hilir mudik di beberapa sisi kehidupan di daerah lain. Misalnya, jika ada area milik pemerintah lalu dijadikan area berbisnis yang menguntungkan segelitir orang, maka harus ditindak secepatnya. Semakin tak tegas, semakin mengulur permasalahan, semakin rumitlah persoalan.

Jika persoalan tak segera diselesaikan, maka akan muncul persoalan di masa yang akan datang. Per-masalahan bukan hanya pemerintah dengan individu, tapi juga anak pinak dari individu tersebut. Ruwetlah ceritanya.

Kalijodo dan beberapa perkara lain, membuktikan bahwa ketegasan bisa mengurangi persoalan. Maka, ketegasan dalam banyak aspek pemerintahan bisa berkaca dari kasus Kalijodo dan sejenisnya. Jalan rusak, akses kesehatan yang sulit, akses pendidikan yang mahal, kemiskinan, adalah permasalahan klasik yang perlu ketegasan.

Selama masalah tersebut tak kunjung diselesaikan dengan tegas di daerah dan pusat, maka semakin bermasalahlah ke depannya. Ketegasan, juga jadi modal bagus bagi pemimpin daerah dan pusat untuk kemu-dian hari. Bisa jadi dia akan kembali terpilih jadi pemimpin daerah. Atau kalau dia sudah habis masa jabatannya karena sudah 10 tahun, namanya akan dikenang. Bukan hanya untuk tahun tahun selanjutnya, tapi untuk puluhan tahun selanjutnya.

Kecuali jika pemimpin hanya ingin mengamankan posisinya, tak mau berbuat tegas, dan sulit membuat terobosan, dia hanya akan dikenang dalam lima tahun. Itu pun tak semua mengenang dengan nada positif. Dalam bahasa budayawan M Sobary, kedudukan jangan jadi seperti kurungan sebenarnya. Tempat kenyamanan dan tak mau mengubah keadaan di luarnya. (kholil_r

(kholil_r (kholil_r (kholil_r

(kholil_rokhman@yahoo.com)okhman@yahoo.com)okhman@yahoo.com)okhman@yahoo.com)okhman@yahoo.com)

KHOLIL ROKHMAN Redaktur Pelaksana SatelitPost

jadi 11 orang. Akibat dari perbuatannya, Pengadilan Negeri Depok menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Ryan pada April 2009. Atas vonis ini, pihak Ryan lantas mengajukan banding dan kasasi, namun permohonan tersebut ditolak. Begitu pula dengan permohonan Penin-jauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung yang juga ditolak dan tidak mengubah keputusan awal, yakni vonis hukuman mati.

Setelah lama hilang dari pemberitaan, kasus tentang hubungan sesama jenis kem-bali menyeruak ke publik. Tepatnya pada 6 Januari 2016 lalu, ketika I Wayan Mirna Salihin meninggal usai me-minum kopi vietnam yang telah dicampur dengan siani-da di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta. Kasus ini kemudian menyeret Jessica Kumala Wongso sebagai ter-sangka tunggal. Dugaan ada-nya hubungan sesama jenis tersebut kemudian diperkuat dengan pesan singkat Jessica kepada Mirna melalui Whats-app.

Masyarakat Indonesia kembali digegerkan dengan penangkapan pedangdut Saeful Jamil atas tuduhan pencabulan kepada seorang ABG lelaki berinisial DS pada 18 Februari 2016 kemarin. Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ter-sebut, mantan asisten priba-dinya yang berinisial AW ju-ga melaporkan Saiful Jamil

atas tuduhan serupa. Menu-rutnya, kejadian itu berlang-sung pada tahun 2014, ketika ia bekerja dengan Saiful Ja-mil.

Serentetan kasus ini tentu menjadi kekhawatiran bagi masyaraktat secara umum. Terlebih lagi, kelompok LG-BT kini telah berani dengan terang-terangan melakukan propaganda di pelbagai me-dia, terutama media sosial. Terlebih, dukungan terhadap LGBT kini juga disuarakan oleh perusahaan-perusahan media sosial raksasa, seperti Line, Facebook, dan Whats-App melalui emoticon pro-LBGT.

Perspektif Indonesia Vs Perspektif Indonesia VsPerspektif Indonesia Vs Perspektif Indonesia Vs Perspektif Indonesia Vs Barat

BaratBarat Barat Barat

Berbicara tentang Indone-sia, tentu yang ada di benak masyarakatnya adalah pe-nganut budaya Timur dan negara yang berdasarkan atas Ketuhanan dasar kehidupan bermasyarakat dan bernega-ra. Realitas ini tidak dapat dipungkiri ketika melihat Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa meletakkan prinsip Ketuhanan di atas prinsip-prinsip yang lainnya. Maka dari itu, tidak meng-herankan jika banyak perma-salahan sosial yang terjadi akan diselesaikan dengan pendekatan keagamaan.

Di negeri ini pula, kebe-radaan agama tidak semata-mata menjadi private domain melainkan menjadi public domain. Bahkan, karena

po-ngat tabu di Indonesia, seolah telah menjadi hal “biasa” dan bahkan dilindungi secara konstitusi di negara-negara Barat. Hal ini karena ada sudut pandang yang berbeda dalam memaknai kebebasan antara Indonesia dan negara-negara Barat. Terlebih, Indo-nesia yang mayoritas masya-rakatnya adalah pemeluk agama Islam, meyakini bah-wa tujuan pernikahan satu di antaranya adalah melindungi keturunan (hifdz al nasl). Tentu saja, hal ini hanya bisa tercapai dengan pernikahan beda jenis, bukan sesama jenis.

Oleh karena itu, menyikapi fenomena LGBT yang sedang ramai diperbincangkan di In-donesia, kiranya perlu dipa-hami secara baik dan men-dalam. Apakah LGBT itu masuk dalam kategori HAM yang harus dilindungi kebe-radaannya? Dalam panda-ngan saya, LGBT adalah se-buah kelainan, yang itu justru harus disembuhkan bukan dikembangkan. Tentu saja, masyarakat secara umum juga tahu bahwa manusia diciptakan berpasang-pasa-ngan, begitu juga dengan makhluk lainnya. Akan teta-pi, sebagai sesama manusia, para LGBT juga harus tetap dilindungi keberadaannya sebagai penghormatan atas kemanusiaan. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah perlindungan yang berdasar atas kemanusiaan ini bukan berarti membenarkannya. (*)(*)(*)(*)(*)

Ketegasan

EDITOR: AGUS | LAYOUT : SATRIO

KASUS KASUSKASUS KASUS

KASUS Very Idham Henyan-syah alias Ryan yang dijuliki “Jagal dari Jombang” pada 2008 silam sempat menguak perilaku hubungan sesama jenis di Indonesia. Ryan yang memiliki orientasi seksual-nya kepada sesama jenis ini dengan tega membunuh dan memutilasi pasangan seje-nisnya, Heri Santoso. Bahkan pembunuhan itu tidak dila-kukannya sendiri, melainkan bersama kekasihnya—yang juga sesama jenis—Noval.

Dalam perkembangannya, Ryan kemudian mengaku telah melakukan pembunu-han kepada 10 orang lainnya, sehingga jumlah korban

men-sisinya yang menjadi domain publik, negara juga mem-berikan aturan terhadap ke-beradaan sebuah agama, ter-masuk melindungi pemeluk-nya dalam menjalankan akti-vitas peribadatannya. Lebih jauh lagi, negara juga mem-berikan aturan yang jelas terkait pernikahan kepada seluruh warga negara atas dasar aturan agama masyara-kat. Sehingga dalam hal “ke-bebasan” pun, ada aturan yang ditetapkan, atau dalam bahasa sederhananya adalah kebebasan dalam ikatan dog-ma, artinya “bebas terbatas”. Hal ini tentu akan berbeda ketika membandingkan de-ngan negara-negara Barat yang lebih mengedepakan filsafat humanisme. Tujuan dari gerakan humanisme ter-sebut adalah untuk melepas-kan diri dari belenggu kekua-saan Gereja dan membebas-kan akal budi dari kungku-ngannya yang mengikat. Para penganut filsafat humanisme berpedoman bahwa, kebeba-san manusia itu ada, perlu dipertahankan dan diekspre-sikan. Hal ini juga didasar-kan atas posisi manusia seba-gai pusat realitas, sehingga segala sesuatu yang terdapat di dalam realitas harus di-kembalikan lagi pada manu-sia, bukan kepada intervensi Tuhan maupun alam. Intinya adalah kebebasan manusia adalah yang tertinggi.

Berangkat dari hal ini, ma-ka tidak heran jima-ka fenomena keberadaan LGBT yang

sa-Slamet

Mahasiswa

Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta

Ketua Pimpinan

Pusat Ikatan Pelajar

Nahdlatul Ulama

2015-2018

LGBT, HAM,

dan Agama

NICHOLAS ROERICH. 1926

Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kab. Banyumas Jl. Raya Pekaja No. 37 Sokaraja Telp : (0281) 6441014

e-mail: uddpmikabbanyumas@yahoo.co.id

Jadwal Kegiatan Donor Darah Sukarela

di Kabupaten Banyumas

Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari

Setiap hari Unit Donor Darah (UDD) PMI Kab. Banyumas Jl. Raya Pekaja Desa Sokaraja Tengah,

07.00 - 21.00 WIB.

z zz z

z RRI PurwokertoRRI PurwokertoRRI PurwokertoRRI PurwokertoRRI Purwokerto

(dapatkan suvenir untuk 200 pendonor pertama) 07.30 - 13.30 WIB

07.30 - 13.30 WIB 07.30 - 13.30 WIB 07.30 - 13.30 WIB 07.30 - 13.30 WIB

Rabu, 2 Mar Rabu, 2 MarRabu, 2 Mar Rabu, 2 Mar Rabu, 2 Maret 2016et 2016et 2016et 2016et 2016

Jalan rusak,

akses kesehatan

yang sulit, akses

pendidikan yang

mahal,

kemiskinan,

adalah

permasalahan

klasik yang perlu

Referensi

Dokumen terkait

Skala rating yang akan digunakan adalah alat ukur keterampilan sosial anak yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori mengenai aspek – aspek keterampilan sosial

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran nutrien yang terkandung dalam Spirulina platensis yang ditambahkan pada pakan dan FSH yang terkandung dalam Oodev

Secara simultan variabel (4) Non Performing Financing (NPF), Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), dan Modal berpengaruh dan signifikan secara statistik

Aspek sosiolinguistik pada meme dalam proses analisis di artikel ini disajikan sesuai dengan teori yang telah dikutip dari beberapa sumber tentang semua aspek atau variabel sosial

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada peserta didik kelas 1 di salah satu SD Negeri Salatiga pada tahun pelajaran 2018/2019 terjadinya peningkatan hasil belajar

Untuk memudahkan program sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat Lembaga Pendidikan Tinggi Kesehatan Pemkab Ngawi, maka LPPM

Ketika tegangan drain dan tegangan gate bernilai konstan, maka perubahan energi pengisian total disebabkan oleh pergerakan satu elektron hanya ditentukan oleh perubahan muatan

Agar perusahaan dapat mengetahui secara pasti mengenai hal tersebut maka perlu didukung dengan suatu perencanaan dan pengendalian yang baik melalui penetapan standard