• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Operasional dan Layout Perusah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Operasional dan Layout Perusah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

KELOMPOK 3

Oleh :

1. ELIZA NUNGKY BUDIARTI

(14080694042) / 21

2. DYAH AYU DWI LESTARI

(14080694060) / 30

3. DWI PUSPITA AKHADYA

(14080694086) / 43

4. AYU DEWI SHINTA

(14080694052) / 26

5. AGASSI PRINGGO RAHARDJO

(14080694050) / 25

6. ATHIRA YASMIN HALADI

(14080694096) / 48

7. M. JAZULI

(14080694020) / 10

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

(2)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah Mata Kuliah Pengantar Bisnis Bab 11 dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya.

Atas terselesaikannya proposal ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak, di antaranya adalah :

1. Ibu Susi Handayani, S.E.,Ak.,M.Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

2. Bapak Yasin selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan dukungan yang diberikan.

3. Bapak, Ibu dan segenap keluarga penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan.

4. Segenap keluarga besar mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Surabaya atas kerjasama dan dukungannya.

5. Segenap keluarga besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya atas inspirasi dan sumbangan ilmu yang diberikan.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu.

Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat. Masukan yang bersifat membangun juga penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Amin.

Surabaya, 12 November 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ...

1.1 LATAR BELAKANG ...

1.2 RUMUSAN MASALAH...

BAB II PEMBAHASAN ...

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASIONAL...

2.2 PROSES PRODUKSI DAN PELAYANAN...

2.3 LAYOUT PRODUKSI...

2.4 TEKNOLOGI PRODUKSI...

BAB III PENUTUP ...

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini produksi dan operasi adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan. Kelangsungan hidup mati suatu perusahaan terdapat pada produksi dan operasinya. Perusahaan dapat berjalan sebagaimana seperti perusahaan lain jika dalam perusahaan tersebut ada kegiatan produksi dan operasi. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak perusahaan melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari asset perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan. Melalui kegiatan produksi dan operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Bagi orientasi pada laba, produk ini akan dijual untuk memperoleh keuntungan. Hal baku dalam hal ini adalah sebagai bagian dari aktifa yang meliputi bahan baku, ataupun barang setengah jadi yang akan mengalami suatu proses produksi. Pada prinsipnya persediaan bahan baku ditujukan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berurutan dalam upaya memproduksi barang jadi atau produk. Sesuai dengan tujuan semula yaitu melancarkan proses produksi yang efektif dan efisien , maka perlu diperhatikan akan ketersediaan bahan baku, dengan jumlah tidak terlalu besar , sehingga biaya yang ditimbulkan relatif kecil. Tetapi uga tidak terlalu sedikit, sehingga mengganggu jalannya proses produksi. Karena itu diperlukan pengelolaan yang berorientasi mengurangi terjadinya resiko.

RUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian dari definisi operasional ?

 Apa pengertian dari proses produksi ?

 Apa saja jenis-jenis dari proses produksi ?

 Bagaimana keterkaitan antara tingkat pelayanan dengan proses produksi ?

 Apa pengertian dari layout produksi ?

 Apa saja tujuan dari layout produksi ?

(5)

 Apa saja macam-macam dari layout produksi ?

 Prinsip-Prinsip dasar apakah yang mempengaruhi penyusunan layout produksi ?

 Apa pengertian dari teknologi produksi ?

 Apa saja jenis-jenis teknologi produksi ?

 Bagaimana perkembangan teknologi produksi hingga saat ini ?

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijualbelikan.

Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya adalah pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa.

Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional juga harus memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen operasional.

Sebagaimana diketahui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manjemen operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin operasional.

2.2 PROSES PRODUKSI DAN PELAYANAN

1. Pengertian Proses Produksi

(7)

memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

2. Jenis-Jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi, dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).

(8)

untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002) :

a. Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.

b. Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.

c. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Tingkat Pelayanan

Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh system produksi kepada konsumen itu sendiri. Berbicara mengenai tingkat pelayanan (service level) merupakan ukuran yang tidak mudah untuk diukur, sebab banyak dipengaruhi oleh faktor – faktor kualitatif, walaupun demikian beberapa ukuran obyektif yang sering digunakan antara lain:

(9)

 Kompetensi Teknikal yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman atas teknologi proses produksi dan pengetahuan atas jenis – jenis pekerjaan yang harus dikelola. Tanpa memiliki kompetensi teknikal ini maka seorang manajer produksi / operasi tidak akan mengerti apa yang sebenarnya harus diperbuat.

 Kompetensi Manajerial yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber – sumber daya (faktor – faktor produksi) serta kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Kompetensi ini sangat diperlukan mengingat penguasaan pengelolaan atas faktor – faktor produksi serta menjalin koordinasi dan kerjasama dengan fungsi – fungsi lain yang ada didalam suatu unit usaha merupakan keharusan yang tak dapat dihindarkan.

2.3 . LAYOUT

1. Pengertian

Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan menghadapi persoalan layout. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-masing dan peralatan produksi dalam pabrik.

Pengaturan tata latak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri meskipun untuk lingkup yang lebih kecil dan sederhana, dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah ada maupun pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini terrencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu industri.

2. Tujuan Layout

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja.

3. Manfaat Layout

(10)

 Meningkatkan jumlah produksi

Suatu tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.

 Mengurangi waktu tunggu

Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau departemen dengan departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain.

 Manfaat proses pemindahan bahan

Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.

 Penghematan penggunaaan ruangan

Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan yang dibutuhkan.

 Efisiensi penggunaaan fasilitas

Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.

 Mempersingkat waktu proses

Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.

 Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja

Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertibdan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.

 Mengurangi kesimpang-siuran

Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.

(11)

1. Layout Proses

Yaitu proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian, misalnya mesin bubut, mesin bor, mesin las, mesin sekrap dan lain sebagainya.

2.Layout Produk

Yaitu pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tujuannya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi. Pabrik perakitan mobil, lemari pendingin, mesin cuci, televise, dan sebagainya.Dengan menggunakan layout produk ini, satu masalah yang tidak dapat dihindari adalah sulitnya realokasi operasi diantara pekerja untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan.

3.Layout Kelompok

Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah daerah atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang sama.

4.Layout Posisi Tetap

Yaitu pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia, serta komponen-komponen kecil lainnya akan bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.

5.Layout Bentuk-U

Adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produksi akhir berada pada posisi yang sama.

6.Layout Gabungan Garis dan Proses

Yaitu penggabungan kedua tipe layout proses dan layout produk dengan cara menempatkan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut tipe mesin yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan proses.

7.Layout Gabungan Garis dan Bentuk-U

Untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja, dapat ditempuh dengan menggabungkan beberapa lini bentuk-U menjadi satu lini terpadu.

(12)

 Integrasi Secara Total

Menyatakan bahwa tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua factor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar

 Jarak Perpindahan Bahan Paling Minimun

Waktu perpindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu industry dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut seminimum mungkin.

 Memperlancar Aliran Kerja

Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau gangguan schedule kerja.

 Kepuasan dan Keselamatan Kerja

Suatu layout yang baik apabila pada akhirnya mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja di dalamnya.

 Fleksibilitas

Suatu layout yang baik dapat juga mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan perubahan tersebut menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan memperhatikan prinsip fleksibilitas.

2.4 . TEKNOLOGI PRODUKSI

A. Pengertian

Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula berupa peralatan.

B. Jenis Teknologi

1. Teknologi peralatan rumah tangga

Contoh teknologi peralatan rumah tangga adalah lampu, jam dinding, mesin cuci, mesin penghisap debu, kompor gas, kipas angin, pemotong rumput dan lain sebagainya.

2. Teknologi produksi

(13)

3. Teknologi transportasi

Contoh teknologi transportasi adalah sepeda motor, kereta api, mobil, kapal laut dan pesawat terbang.

4. Teknologi komunikasi

Contoh teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon dan internet.

C. Perkembangan Teknologi

1. Perkembangan Teknologi Produksi

Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa. Meliputi teknologi produksi makanan dan obat-obatan, pakaian, dan bahan bangunan.

2. Perkembangan Teknologi Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan mengirim dan menerima pesan. Meliputi : Komunikasi lisan, tertulis, dan isyarat.

3. Perkembangan Teknologi Transportasi

Transportasi sama dengan pengangkutan. Mengangkut adalah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Alat transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau barang. Dengan berkembanganya ilmu pengetahuan teknologi, transportasi sekarang mengalami perubahan pesat, baik transportasi darat, air, dan udara.

D. . Kelebihan dan Kekurangan Teknologi

Teknologi masa lalu maupun masa kini memiliki kelebihan dan kelemahan.

1. Teknologi masa lalu

Kelebihannya : memakai tenaga manusia, hewan, dan angin serta bebas polusi. Kelemahannya : lambat dan tidak praktis.

2. Teknologi masa kini

(14)

BAB III

PENUTUP

3.1 DAFTAR PUSTAKA

Bayu. 2012. Definisi Manajemen Operasional

http://babayuuu.blogspot.com/2012/11/definisi-manajemen-operasional.htmldiakses tanggal 12 November 2014

Prawira. 2013. Pengertian dan Proses Produksi

http://.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/yprawira diakses tanggal 12 November 2014

https://www.facebook.com/permalink.php?

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tahap ini peneliti melakukan pelaksanaan proses pembelajaran dan sekaligus melakukan pengamatan terhadap apa yang telah direncanakan dalam upaya menumbuhkan motivasi

Hasil penelitian ini menunjukan kedisiplinan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam melaksanakan shalat lima waktu tahun angkatan 2012 dengan kategori

Musik ini menggunakan teknik-teknik permainan musik barat seperti staccato, polyritm, polymeter, cannon, counterpoint, dan chord kemudian diolah kembali ke dalam karya

Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok

Pada manajemen pengisian baterai lead-acid dengan multi-stage charging rangkaian mampu menjaga tegangan atau arus output sesuai mode charging (CC/CV) dengan

Menurut penelitian Maulida (2005) dengan hasil uji Kruskal wallis menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan madidihang memberikan pengaruh yang nyata

Instrumen pengukuran kompetensi adalah alat atau perangkat yang digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi SDM Aparatur dari aspek pemahaman (pengetahuan) serta

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, penulis menganalisis kendala penerapan SOP/aturan yang ada di objek wisata religi makam Sunan Gunung Jati yaitu