ASAL USUL CILUBANG
Pada zaman dahulu kala ada tiga orang utusan raja dari kerajaan Cirebon yang berkunjung ke Daerah Panulisan yang mana pada saat itu masih hutan belantara. Ketiga utusan itu bernama Nyi Mas Sekar Melati, Kyai Mayasinga dan Kiyai Anggaraksan. Mereka diutus raja untuk mencari putra mahkota yang hilang, dan pesan raja bila putra mahkota tidak ditemukan dilarang kembali ke kerajaan Cirebon. Singkat cerita ketiga utusan itu tidak berhasil menemukan putra mahkota, akhirnya mereka memutuskan untuk menetap di kawasan hutan belantara tersebut. Nyi Mas Sekar Melati tinggal di sarongge dan hobinya menulis maka tempat itu dinamakan Panulisan, Kyai Mayasinga kearah Barat dan masih mencoba mencari putra mahkota dengan memanjat pohon Peundeuy dan tempat tersebut dinamakan Dusun Peundeuy dan namanya diabadikan menjadi nama Lapang sepakbola di Panulisan Mayasinga, dan Kyai Anggaraksan ke arah Timur dan menetap disana yang akhirnya daerah itu menjadi suatu perkampungan, dan menurut cerita pernah ada seorang bupati Cilacap yang pada saat itu seorang belanda karena wilayah jajahan Belanda berkunjung ke perkampungan yang didirikan oleh Kyai Anggaraksan dan oleh masyarakat bupati itu disuguhi makan dengan ikan Lubang ( sidat besar ) dan beliau sangat menikmatinya apalagi airnya kuah (kuahnya) dan bupati itupun bertanya “Ikan apakah ini?” Masyarakat dengan kompak menjawab LUBANG, akhirnya bupati berkata “Untuk mengingatkan saya akan makanan ini maka daerah ini saya namakan CILUBANG”.
Sejak itulah daerah itu dinamakan CILUBANG dan nama Kyai Anggaraksan diabadikan menjadi nama lapang sepakbola ANGGARA BAKTI dan team sepakbolanya PUTRA ANGGARA yang terletak didepan SDN 03 Panulisan Timur.