• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cylinder Bore Gauge dan Dial Indicator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cylinder Bore Gauge dan Dial Indicator"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Bore gage atau cylinder gage

Bore gauge adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapat dial gage dan pada bagian bawah terdapat measuring point yang dapat bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rod yang panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam satu set, terdapat bermacam-macam ukuran reclacement rod dengan panjang tertentu. Disamping itu juga terdapat replacement securing thread adalah semacam mur pengikat yang fungsinya untuk mengunci agar replacement rod dan washernya tidak lepas pada saat bore gage digunakan. Dalam blog saya telah membuat artikel : mobil bekas & baru jakarta hari ini jualmobilbekas.hol.es

Pengukuran diameter silinder dengan bore gage memerlukan alat ukur lain yaitu mistar geser ( jangka sorong) dan mikrometer. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur diameter silinder.

Cara pertama

1. Ukurlah diameter silinder dengan menggunakan jangka sorong, misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40 mm

2. Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm.

3. Pasang replacement rod pada bore gage.

(2)

5. Masukan replacement rod kedalam lubang ( silinder ), goyangkan tangkai bore gage ke kanan dan ke kiri seperti pada gambar sampai di peroleh penyimpangan terbesar ( posisi tegak lurus )

6. Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gage, misal diperoleh 0,13 mm 7. Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil pengukuran panjang

replecement rod dengan besarnya penyimpangan jarum bore gage. Jadi diameter silinder = 76,20 -0,13 = 76,07 mm

Cara pengukuran ke dua

1. Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misalnya diperoleh hasil pengukuran : 75,40

2. Pilih replecement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misalnya 76 mm.

3. Pasang replecement rod pada bore gage.

4. Set mikrometer luar pada 76 mm, kemudian tempatkan replacement rod antara avil dan spindel mikrometer

5. Set jarum dial gage pada posisi nol dengan cara memutar outer ring

(3)

7. Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage. 8. Apabila penyimpangan jarum dial gage :

a. disebelah kanan nol : diameter silinder = 76 – penuimpangan b. disebelah kiri nol : diameter silinder = 76 + penyimpangan

Baca Artikel ini juga : Klikoffice.co.id Belanja Online Peralatan dan Perlengkapan Kantor

B. Caliper gage

Caliper gage adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang laluan katup, diameter dalam rocker arm dan sebagainya.

Pada bagian atas caliper gage terdapat dial gage dan pada bagian bawah terdapat kaki ( lug ) yang dapat bergerak bebas. Fungsi tombol yang terdapat pada dial gage untuk menggerakkan kaki-kaki. Apabila tombol ditekan, maka kaki-kaki tersebut akan saling berhimpitan ( menyempit ). Untuk menset nol dapat dilakukan dengan memetar outer ring sehingga jarum penunjuk bertepatan dengan angka nol pada skala pengukuran.

a. Prosedur penggunaan caliper gage

(4)

a.1 ukur diameter dalam menggunakan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukurannya = 8,40

a.2 set mikrometer luar mendekati hasil pengukuran dengan mistar geser, misal : 8,50 mm

a.3 tempatkan kaki kaki caliper diantara anvil dan spindle mikrometer luar a.4 gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukan jarum maksimal ( posisi tegak lurus )

a.5 putar outer ring sampai angka nol pada skala pengukuran lurus dengan jarum penunjuk.

a.6 tekan tombol caliper, kemudian masukkan kaki kaki caliper ke dalam lubang dan bebaskan tombol

a.7 gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukan maksimal.

a.8 baca penunjukan jarum penunjuk pada caliper gage. Apabila hasil pembacaan = 0,07 mm, maka diameter dalam lubang tersebut adalah = 8,50 – 0,07 = 8,43 mm

b. Co ntoh penggunaan caliper gage dalam bidang otomotif (1) Pengukuran diameter dalam lubang laluan katup

(2) Pengukuran diameter rocker arm

C. Dial indikator

(5)

bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan tersebut diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

Tingkat ketelitian dan kemampuan pengukuran dial indikator ditunjukkan pada panel depan. Tingkat ketelitian dial indikator menunjukkan skala terkecil, sedangkan kemampuan pengukuran adalah kemampiuan maksiimal alat ukur. Sebagai contoh apabila pada panel depan tertulis 0,01 – 40 mm, berarti tingkat ketelitian dial indikator tersebut adalah 0,01 mm dan memampuan untuk mengukur maksimal 40 mm. Pada panel depat terdapat jarum panjang dan jarum pendek yang berfungsi sebagai penghitung putaran. Apabila jarum panjang berputar satu kali, maka jarum pendek bergerak satu strip, artinya kalau jarum pendek menunjuk angka 1 berarti jarum panjang telah berputar satu kali.

Pada dial indikator juga terdapat outer irng yang dapat berputar. Apabila outer ring diputar, maka skala pengukuran yang terdapat pada panel depan juga akan ikut berputar sehingga angka nol pada skala pengukuran dapat lurus dengan jarum panjang. Hal tersebut diperlukan pada saat menset nol sebelum melakukan pengukuran.

(6)

Untuk mengetahui hasil pengukuran, dapat ditentukan dengan melihat posisi jarum panjang dan jarum pendek.

Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Posisi jarum panjang sedang menunjukkan garis ke 6, berarti hasil pembacaannya adalah 6 X 0,01 = 0,06 mm. Sementara jarum pendek sedang menunjukkan garis ke 3, artinya jarum panjang telah berputar 3 kali. Dengan demikian hasil pengukuran tersebut adalah 3+ 0,06 = 3,06 mm.

a) Prosedur penggunaan dial indikator

(1) Posisi spindle dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang diukur. (2) Garis imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak lurus

pada permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil pengukuran. (3) Dial indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangga, artinya

dial indikator tidak boleh goyang

(4) Putarlah outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle keatas dan kebawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke posisi nol setelah spindle di bebaskan.

(5) Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena terdapat mekanisme pengubah yang sangat presisi.

(6) Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena akan menghambat gerakan spindle

Artikel dari facebook : Tentang Belanja Online Peralatan dan Perlengkapan Kantor

b) Contoh penggunaan dial indikator

(1) Pengukuran kebengkokan poros engkol

(7)

(b) Pasang dial indikator di tengah-tengah poros engkol, usahakan dial indikator tidak bersinangunggan dengan pipi engkol.

(c) Usahakan spindle bersinggungan dengan poros engkol, kemudian set nol jarum penunjuk dial indikator.

(d) Putar poros engkol satu kali putaran sambil melihat penyimpangan jarum penunjuk ke kanan dan ke kiri. Besarnya penyimpangan jarum pada posisi paling kiri sampai posisi paling kanan adalah merupakan run out.

(2) Pengukuran kebengkokan poros nok.

Prosedur pengukuran kebengkokan poros nok sama dengan

pengukuran kebengkokan poros engkol. Demikian juga untuk poros poros lain, misalnya seperti push rod, poros propeller, poros transmisi dan sebagainya.

(3) Pengukuran kekocakan batang katup dengan lubang laluan katup ( bos klep)

Prosedur pengukuran kekocakan batang katup dengan lubang laluan batang katup ( bos klep ) :

(a) Tempatkan ujung spindle dial indikator pada kepala katup sehingga permukaan spindle bersentuhan

(b) Gerakkan kepala katup ke kanan dan kekiri sambil melihat besarnya penyimpangan jarum penunjuk. Besarnya penyimpangan jarum pada posisi paling kiri sampai posisi paling kanan adalah merupakan kekocakan batang katup dan lubang laluan katup.

Referensi

Dokumen terkait

9 Pengaruh Penggunaan Pecahan Keramik Sebagai Bahan Campuran Agregat Halus Terhadap Karakteristik Aspal Beton.. Skripsi 2003 T Sipil, FT,

Perkembangan dan kemajuan suatu unit kerja dapat diukur dari perkembangan kinerja dan hasil kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai Peraturan Menteri

terakomodirnya jenis Retribusi, obyek retribusi dan penyesuaian tarif pada Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa umum, maka

maka ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini akan difokuskan pada unsur- unsur kebudayaan yang berkaitan dengan mitologi dan budaya tradisional Jepang yang meliputi, sistem

Terkait dengan kekosongan proses penyusunan dokumen-dokumen prencanaan pembangunan dapat ditilik dari perbandingan dua dokumen yakni Rencana Strategis dari Direktorat

Melibatkan klien apabila memungkinkan, dalam rencana asuhan untuk menjamin klien mendapatkan infor masi 14 Wat.Sp.K.2.PAK.14 akurat, dapat dimengerti sebagai dasar persetujuan

Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Sig.=0,001<0,05 (4) terdapat pengaruh tidak langsung yang tidak signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar IPA

(1) UKI pada KPPBC, Pangsarop, dan BPIB harus menyampaikan laporan hasil kegiatan Penegakan Kepatuhan Internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2) kepada