• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ONLINE CONSUMER REVIEW OLEH BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 20142015 Dan 20152016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick) | Febriana | Jur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH ONLINE CONSUMER REVIEW OLEH BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 20142015 Dan 20152016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick) | Febriana | Jur"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

1

PENGARUH

ONLINE CONSUMER REVIEW

OLEH

BEAUTY VLOGGER

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan

2014/2015 Dan 2015/2016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick)

Mitha Febriana Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Univеrsitas Brawijaya Malang

E-mail: febrianamitha@gmail.com

ABSTRACT

This research aims: (1) to determine the simultaneously effect of attractiveness, trustworthiness and expertise on purchasing decision of purbasari matte lipstick; (2) to determine the partial effect of the attractiveness, trustworthiness, and expertise on the purchasing decision of the purbasari matte lipstick; (3) to determine the independent variables that have a dominant effect on purchasing decision of matte lipstick purbasari. This type research used explanatory research with quantitative approach. The sample was 108 student of Administrative Sciences, Brawijaya University batch 2014/2015 and 2015/2016 for buyer and user purbasari matte lipstick. Data collection methods used in this research was a questionnaire. Data analysis techniques used in this research are descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis by using multiple linear regresion analysis. The results of this research indicate: (1) the simultaneously have a significant effect from the attractiveness, trustworthiness, and expertise on purchase decision of purbasari matte lipstick; (2) the partial have a significant effect from the attractiveness, trustworthiness, and expertise on purchase decision of purbasari matte lipstick; (3) the variable that have a dominant effect on purchasing decision of purbasari matte lipstick is the attarctiveness.

Kеywords: Online Consumer Reviews, Purchasing Decisions

АBSTRАK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan: (1) untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick; (2) untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick; (3) untuk mengetahui variabel yang memiliki pengaruh dominan dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah 108 responden yang merupakan mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya angkatan 2014/2015 dan 2015/2016 yang membeli dan menggunakan purbasari matte lipstick. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) adanya pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick; (2) adanya pengaruh signifikan secara parsial dari variabel attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap keputusan pembelian purbasari matte lipstick; (3) variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel keputusan pembelian purbasari matte lipstick adalah variabel attractiveness.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

2 PЕNDAHULUAN

Pada era digital saat ini internet menjadi suatu alat yang efektif untuk melakukan promosi suatu produk. Seorang pemasar bisa memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube untuk memperkenalkan dan menyebarkan informasi produknya. Media sosial mampu memberikan pengaruh yang besar kepada masyarakat luas agar tertarik dan bersedia membeli produk tersebut. Hal ini disebabkan media sosial dapat dengan mudah diakses oleh khalayak luas dimana saja dan kapan saja. Fenomena penggunaan media sosial saat ini juga dapat dimanfaatkan oleh pemasar untuk melihat feedback dari konsumen mengenai produknya. Media sosial mempunyai peranan yang penting didalam dunia bisnis khususnya bidang pemasaran dan menjadi salah satu media yang dapat dengan sangat cepat menyebarkan sebuah informasi. Di Indonesia, penggunaan internet saat ini mayoritas digunakan untuk mengakses media sosial, hal ini dibuktikan dengan hasil surveI yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016. Tingkat penggunaan internet untuk mengakses media sosial dapat dilihat dalam gambar 1.1

Gambar 1 Tingkat penggunaan internet untuk mengakses media sosial

Sumber: Hasil Survey APJII Tahun 2016

Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan jika penggunaan internet paling sering digunakan untuk mengakses media sosial. Dewasa ini media sosial tidak hanya menjadi sebuah tempat untuk menunjukkan diri atau mengekspresikan diri terhadap dunia luar namun juga sebagai tempat untuk mendapatkan banyak informasi. Berbagai macam media sosial yang muncul saat ini seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube dimanfaatkan konsumen untuk mendapatkan informasi. Banyak para pengguna media sosial yang tidak hanya mencari namun juga memberikan dan menyebarkan suatu

informasi dengan kata lain berbagi informasi terhadap satu sama lain.

Youtube menjadi salah satu media sosial yang digemari banyak orang pada saat ini Youtube hadir dalam bentuk audio dan visual yang membuat informasi yang didapatkan semakin jelas dan nyata. Saat ini Youtube termasuk kedalam 3 besar media sosial yang sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2016 yang dapat dilihat pada gambar 1.2

Gambar 2 Posisi youtube sebagai media sosial yang sering dikunjungi

Sumber: Hasil Survey APJII Tahun 2016

Youtube adalah media sosial yang mulai diperkenalkan pada tahun 2006 dalam bentuk situs video-sharing dan telah menjadi salah satu media sosial yang sering digunakan konsumen untuk mencari informasi tentang produk yang ingin mereka gunakan. Banyak konsumen yang memanfaatkan pengalaman penggunaan produk dari konsumen lain untuk membantu pembuatan keputusan pembelian. Melalui Youtube pengalaman konsumen lain akan mudah dilihat dan dimengerti karena diunggah dalam bentuk video yang membuat pembagian pengalaman ini dirasa semakin jelas hal tersebut karena konsumen dapat melihat dan mendengar dalam waktu yang bersamaan dari pengalaman konsumen lain, tidak hanya sekedar membaca tulisan saja seperti halnya yang dilakukan melalui blog.

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

3 pengalamannya melalui sebuah video yang mana

kegiatan pembuatannya disebut vlogging.

Menurut Duyen (2016:20) “Beauty vlogger adalah invidu yang memberikan pengaruh dalam hal kecantikan yang membagi ulasan mereka dalam sebuah video bukan dalam posting blog”. Lebih lanjut Duyen (2016:18) menjelaskan bahwa

“dengan melihat sebuah video seseorang akan

merasakan interaksi yang lebih nyata saat melihat

sebuah video”. Video Log (Vlog) juga dapat berfungsi sebagai suatu media yang dapat membuat beauty vlogger merasa lebih dekat dengan para viewers atau orang yang menyaksikan videonya. Kemunculan beauty vlogger akan memberikan pengaruh pada industri kecantikan, baik untuk perusahaan penghasil produk kecantikan, beauty vlogger itu sendiri, maupun untuk para konsumen dari industri kecantikan.

Hadirnya para beauty vlogger secara tidak langsung membantu perusahaan penghasil produk kecantikan untuk memasarkan produk mereka. Melalui ulasan produk yang mereka berikan, mereka sekaligus memperkenalkan suatu produk pada viewers yang mana diantara para viewers terdapat calon konsumen yang sedang mencari informasi atau yang belum sama sekali mengenal produk tersebut. Vlog sendiri termasuk kedalam electronic word of mouth, yang sangat populer saat ini dan digunakan sebagai salah satu media pemasaran produk. Hal ini sejalan dengan pernyataan Hsu, et al (2014:335) bahwa “Vlog adalah salah satu bentuk yang populer dari eWom, yang dianggap oleh pengguna online sebagai sumber yang sangat kredibel diantara

sumber-sumber dari media lain”. Beauty vlogger juga mendapatkan manfaat dari kegiatan vlogging yang dilakukannya yaitu mendapatkan ketenaran dan kerjasama dengan perusahaan penghasil produk kecantikan.

Beauty vlogger termasuk kedalam konsep online consumer review yang dipahami sebagai salah satu media untuk konsumen melihat review dari konsumen lain terhadap suatu produk,layanan perusahaan dan tentang bagaimana sebuah perusahaan produsen (Khammash,2008:79). Konsep online consumer review ini memiliki beberapa variabel didalamnya yang dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui pengaruh online consumer review yang dilakukan oleh beauty vlogger terhadap keputusan pembelian. Di dalam penelitian digunakan 3 variabel yaitu attractiveness, trustworthiness, dan expertise. Menurut Ananda dan Wandebori

(2016:266) variabel dari konsep Online Consumer Review terdiri dari Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise. Attractiveness adalah hal yang berhubungan dengan nilai sosial dari seseorang yang meliputi kepribadian, tampilan fisik, dan memiliki keadaan atau kondisi yang sama dengan viewers.

Selanjutnya trustworthiness adalah hal-hal yang berhubungan dengan kejujuran, integritas, dan bagaimana seorang vlogger dapat dipercaya. Selain itu menurut Loggerenberg, et al (2009:104) sebagian besar dari trustworthiness adalah bergantung pada kesukaan viewers terhadap seorang vlogger sehingga akan mempengaruhi tingkat kepercayaan viewers terhadap informasi yang di berikan oleh vlogger. Variabel yang berikutnya Ananda dan Wanddebori (2016:266) expertise adalah hal yang mengacu pada pengalaman, pengetahuan dan keahlian seorang vlogger dalam membuktikan keunggulan dan kekurangan dari sebuah produk maupun memberikan informasi produk secara keseluruhan. Hal-hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan seorang vlogger untuk membuktikan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh sebuah produk.

Bagi pihak konsumen atau calon konsumen online consumer review berguna untuk membantu calon konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Calon konsumen bisa menjadi semakin yakin atau akan terjawab rasa penasaran mereka terhadap hal-hal yang mereka pertanyakan tentang sebuah produk. Media sosial mempunyai pengaruh yang kuat dan cepat dalam mempengaruhi konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler, et al (2003:202), bahwa pembelian konsumen dipengaruhi oleh budaya, sosial, pribadi dan karateristik psikologis.

Make-up menjadi salah satu kebutuhan utama dari seorang wanita dalam kehidupan sehari-hari. Seorang wanita akan merasa lebih cantik dan lebih percaya diri saat menggunakan make-up. Pada beberapa tahun terakhir, make-up menjadi tren dan terus berkembang (Ananda, 2016:264). Perusahaan penghasil produk kecantikan berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah produk yang sedang menjadi tren, baik perusahaan lokal maupun luar negeri. Banyak perusahaan produk kecantikan lokal yang tidak mau kalah dengan perusahaan produk kecantikan yang berasal dari luar negeri, mereka menciptakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang tidak kalah bagus.

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4 produk kecantikan yang didirikan sejak tahun

1993. Beberapa merek produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah Purbasari, Kanna, New Cell, dan Soft White. Merek-merek ini tidak hanya dipasarkan di Indonesia namun juga di beberapa negara lain (http://www.purbasari.com). Purbasari menjadi salah satu merek yang paling populer saat ini dengan salah satu produknya yaitu Purbasari Matte Lipstick. Purbasari Matte Lipstick adalah lipstik dengan hasil akhir Matte atau kering dan tidak berkilau. Hadir dalam 10 warna membuat lipstik ini menjadi semakin menarik hati konsumen (http://www.purbasari.com). Harga produk ini termasuk terjangkau yaitu mulai dari Rp.35.000,- sampai Rp. 40.000,- khusus untuk warna yang dianggap sebagai Best Seler (https://www.instagram.com).

Pada awalnya belum banyak yang mengetahui produk ini sampai pada akhirnya produk ini dikenal oleh khalayak luas melalui video review yang diberikan oleh para beauty vlogger. Purbasari Matte Lipstick memiliki kualitas yang tidak kalah dengan kualitas matte lipstick yang berasal dari merek internasional dan memiliki harga yang cukup mahal. Berdasarkan artikel pada situs www.jakartakita.com berjudul Ini Dia Lipstik Matte Merek Lokal Terpopuler oleh Risma tahun 2016, Purbasari Matte Lipstick menjadi lipstick merek lokal terpopuler dan menjadi lipstik matte buatan lokal dengan kualitas yang baik namun dengan harga terjangkau.

Sejak mulai dikenal melalui video review dari para beauty vlogger, Purbasari Matte Lipstick menjadi salah satu lipstik yang paling dicari oleh konsumen wanita. Hal ini dapat dilihat dari mulai banyaknya toko kosmetik yang menjual produk ini dan merambah penjualan online melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook.

KAJIAN PUSTAKA Online Consumer Review

Online Consumer Review adalah salah satu bentuk dari electronic word of mouth (eWOM).

Khammash (2008:79) menjelaskan bahwa “online consumer review dapat dipahami sebagai salah satu media untuk konsumen melihat review dari konsumen lain terhadap suatu produk, layanan perusahaan dan tentang bagaimana sebuah

perusahaan produsen”. Sementara menurut Almana dan Mirza (2013:23) “Online Consumer Review digunakan sebagai sarana untuk konsumen mencari dan mendapatkan informasi yang nantinya akan mempengaruhi keputusan

pembelian”. Online consumer review juga

memiliki fungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan, mekanisme untuk feedback yang diberikan konsumen, dan sistem rekomendasi pada platform belanja online. Selain itu menurut Sutanto dan Aprianingsih (2016:218) online consumer review adalah salah satu bentuk dari electronic word of mouth dan dapat dikatakan sebagai komunikasi permasaran yang baru dan dapat mempengaruhi serta memegang peran dalam proses keputusan pembelian. Informasi yang didapatkan dari online consumer review dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi produk yang konsumen butuhkan. Menurut Ananda dan Wandebori (2016:266) variabel dari konsep Online Consumer Review terdiri dari Attractiveness, Trustworthiness, dan Expertise. Attractiveness adalah hal yang berhubungan dengan nilai sosial dari seseorang yang meliputi kepribadian, tampilan fisik, dan memiliki keadaan atau kondisi yang sama dengan viewers. Selanjutnya trustworthiness adalah hal-hal yang berhubungan dengan kejujuran, integritas, dan bagaimana seorang vlogger dapat dipercaya. Selain itu menurut Waldt, et al (2009:104) sebagian besar dari trustworthiness adalah bergantung pada kesukaan viewers terhadap seorang vlogger sehingga akan mempengaruhi tingkat kepercayaan viewers terhadap informasi yang di berikan oleh vlogger. Variabel yang berikutnya Ananda dan Wanddebori (2016:266) expertise adalah hal yang mengacu pada pengalaman, pengetahuan dan keahlian seorang vlogger dalam membuktikan keunggulan dan kekurangan dari sebuah produk maupun memberikan informasi produk secara keseluruhan. Hal-hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan seorang vlogger untuk membuktikan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh sebuah produk.

Keputusan Pembelian

Menurut Swasta dan Handoko (2008:118) sebuah keputusan untuk membeli suatu produk yang dipilih konsumen sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Berdasarkan pendapat tersebut, terdapat tujuh komponen dalam struktur keputusan pembelian yaitu:

1) Keputusan tentang jenis produk

Pengunjung dapat memberi keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.

2) Keputusan tentang bentuk produk

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

5 Attractivene

ss (X1)

Expertise (X3)

Keputusan Pembelian

(Y) H2

H4 H1

tersebut menyangkut ukuran kemasan. Dalam hal ini, perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan pengunjung tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik mereknya. 3) Keputusan tentang merek

Pengunjung harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri.

4) Keputusan tentang penjualnya

Pengunjung dapat mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana pengunjung memilih penjual tertentu.

5) Keputusan tentang jumlah produk

Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada saat pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit.

6) Keputusan tentang waktu pembelian

Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut

tersedianya uang untuk membeli. Untuk perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung dalam penentuan waktu pembelian.

7) Keputusan tentang cara pembelian

Pengunjung dapat mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah sesuai tunai atau kredit. Dalam hal ini, perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

Hipotеsis

Gambar 1. Modеl Hipotеsis H1: Variabel-variabel dalam online consumer

review yang terdiri dari Attractiveness (X1),

Trustworthiness (X2), dan Expertise (X3) berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y).

H2: Attractiveness (X1) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y).

H3: Trustworthiness (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y).

H4: Expertise (X3) berpengaruh siginifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y).

MЕTODOLOGI PЕNЕLITIAN

Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Jalan MT. Haryono 163 Malang, Jawa Timur. Didapat sampеl 108 orang rеspondеn

dеngan pеngumpulan data mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis mеnggunakan rеgrеsi

liniеr bеrganda.

HASIL DAN PЕMBAHASAN

Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda

Variabel Bebas

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

(Constant) 0,386 1,983 0,195 0,846 X1 0,472 0,133 0,315 3,545 0,001 X2 0,365 0,120 0,273 3,028 0,003 X3 0,371 0,139 0,269 2,663 0,009

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Tabel 2 Koefisien Korelasi dan Determinasi R R Square Adjusted R Square

0,740 0,548 0,535

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Tabel 3 Uji F/Serempak

Model Sum of Squares df

Mean

Square F Sig. Regression 771,164 3 257,055 42,055 0,000 Residual 635,688 104 6,112

Total 1406,852 107

Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Pengaruh Attractiveness, Trustworthines, dan Expertise terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa attractiveness, trustworthiness dan expertise Trustworth

iness (X2)

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

6 memiliki pengaruh yang kuat terhadap keputusa

pembelian Purbasari Matte Lipstick. Hasil pengujian korelasi (R) menunjukan koefisien korelasi sebesar 0,740 yang mana dapat diartikan adanya pengaruh yang kuat dari variabel attractiveness, trustworthiness dan expertise karena nilai 0,740 termasuk dalam kategori kuat yang mana berada pada selang 0,6-0,8.

Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh Anandan dan Wandebori (2016) yang menunjukan adanya pengaruh yang kuat dari variabel attractiveness, trustworthiness dan expertise terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapa dilihat dari hasil pengujian korelasi yang dilakukan dan menunjukan nilai koefisien sebesar 0,783 yang mana nilai juga termasuk dalam kategori kuat karena berada pada selang 0,6-0,8.

Pengaruh Attractiveness terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick

Pengaruh attractiveness terhadap keputusan pembelian telah ditemukan oleh Martawilaga, et al (2016) yaitu bahwa attractiveness memiliki pengaruh yang terhadap keputusan pembelian. Konsumen cenderung tertarik kepada sebuah review produk dan terpengaruh untuk membeli sebuah produk jika jika vlogger tersebut memiliki cara berkomunikasi yang baik dan membuat viewers merasakan keakraban dengan vlogger. Selain itu, seorang konsumen akan lebih tertarik untuk membeli sebuah produk jika vlogger memiliki pandangan atau pendapat yang sama dengan viewers terhadap sebuah produk karena dengan begitu viewers akan dengan mudah menerima informasi yang diberikan oleh vlogger. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa attractiveness adalah variabel yang memiliki pengaruh paling besar dibandingkan 2 variabel lain dalam penelitian ini. Pada hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh koefisien regresi attractiveness terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick sebesar 0,472. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t didapatkan nilai sebesar 3,545 dengan nilai sig. t sebesar 0,001 sehingga variabel attractiveness dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi t dari variabel attractiveness sebesar 0,001 yang mana lebih kecil dari alpha yang digunakan yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan variabel attractiveness memiliki pengaruh yang siginifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick.

Dapat disimpulkan jika variabel attractiveness memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dikarenakan ketika seorang konsumen merasa tertarik dengan vlogger yang memberikan review sebuah produk maka hal tersebut akan membuat informasi yang diberikan akan lebih mudah diterima oleh konsumen dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Pengaruh Trustworthiness terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel trustworthiness memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick. Dari hasil uji analisis linier berganda diperoleh koefisien regresi dari variabel trustworthiness adalah sebesar 0,365. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t didapatkan nilai 3,028 dengan sig. t sebesar 0,003 yang mana mengartikan bahwa variabel trustworthiness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick, hal ini dikarenakan nilai signifikansi t variabel trustworthiness sebesar 0,003 lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan yaitu 0,05. Hasil ini mengartikan bahawa hipotesis peneliti mengenai adanya pengaruh variabel trustworthiness terhadap keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick dapat diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Adhelia dan Aprianingsih (2016) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari trustworthiness terhadap keputusan pembelian. Jika seorang vlogger memiliki sebuah kredibilitas yang tinggi maka konsumen akan mempercayai informasi yang diberikan oleh vlogger yang mana hal ini akan mempengaruhi keputusan pembelian karena sudah timbulnya kepercayaan konsumen terhadap sebuah produk yang disebabkan oleh informasi yang diberikan oleh vlogger melalui review.

Pengaruh Expertise terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

7 alpha yang digunakan yaitu sebesar 0,05 maka

hipotesis peneliti yang menduga hubungan variabel expertise terhadap keputussan pembelian Purbasari Matte Lipstick dapat diterima.

Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ananda dan Wandebori (2016) yang menemukna bahwa adanya hubungan yang signifikan variabel expertise terhadap keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan jika seorang vlogger sudah memiliki pengalaman dalam menggunakans sebuah produk dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang sebuah produk maka akan mempengaruhi vlogger dalam membuktikan keunggulan dan kelemahan dari sebuah produk yang mana hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian sebuah produk oleh konsumen

KЕSIMPULAN DAN SARAN Kеsimpulan

1. Pengaruh secara bersama-sama variabel bebas yang terdiri dari Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh kofisien korelasi variabel bebas sebesar 0,740 yang mengartikan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), Expertise (X3) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y). Hasil pengujian dengan uji F menunjukan bahwa adanya pengaruh yang siginifikan dari Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama oleh Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) dapat diterima. 2. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh

secara parsial dari variabel bebas Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), dan Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y). Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan hasil bahwa Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), dan Expertise (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) hal ini dikarenakan nilai signifikansi t dari 3 variabel

bebas tersebut menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Nilai signifikansi t variabel Attractiveness (X1) sebesar 0,001, lalu nilai signifikansi t Trustworthiness (X2) sebesar 0,003, dan Expertise (X3) dengan nilai signifikansi sebesar 0,009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara parsial oleh Attractiveness (X1), Trustworthiness (X2), Expertise (X3) terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) dapat diterima.

3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Attractiveness (X1) mempunyai nilai t hitung yang paling besar dibandingkan 2 variabel bebas yang lainnya yaitu Trustworthiness (X2) dan Expertise (X3) yaitu sebesar 3,545 dengan nilai signifikasni t sebesar 0,001, sehingga variabel Attractiveness (X1) mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya. Hasil ini mengartikan bahwa variabel Attractiveness (X1) mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y).

Saran

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat memanfaatkan unsur-unsur yang terdapat dalam variabel Attractiveness (X1), karena variabel Attractiveness (X1) mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y), diantaranya dengan cara meningkatkan kegiatan iklan atau promosi yang dapat memanfaatkan media sosial atau konsep Online Consumer Review bekerja sama dengan beauty vlogger yang berkompeten dan sesuai dengan produk perusahaan. Perusahaan dapat mendominasi sisi Attractivenesss (X1) yang sesuai dengan target konsumen dan keadaan atau keinginan pasar sehingga keputusan pembelian Purbasari Matte Lipstick (Y) akan meningkat.

(8)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

8 DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Azka Faranisa dan Harimukti Wandebori. 2016. The Impact of Drugstore Makeup Product Reviews by Beauty Vlogger on

Youtube towards Purchase Intention by Undergraduate Students in Indonesia. Journal International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science.School of Business and Mangement,Institut Teknologi Bandung. Almana, Amal M. dan Abdulrahman A.

Mirza.2013. The Impact of Electronic Word of Mouth on Consumers Purchasing Decisions. International Journal of Computer Applications. Volume 82.

Armstrong dan Philip Kotler. 2003. Manajemen Pemasaran. (Ed. Kesembilan). Jakarta: PT. Indeks Gramedia

Asnawi dan Nur Masyhuri. 2011. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran: dilengkapi dengan contoh hasil penelitian. Malang:UIN Maliki Press

Cholifah, Nike. 2016. Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Brawijaya, Malang.

Duyen, Tran Nhu My. 2016. Beauty Bloggers’

Influence on Vietnamese Young Consumers. Thesis Degree Programme in International Business. Faculty of Business Administration, Saimaa University of Applied Sciences.

Enterprise, Jubilee. 2008. Seri Penuntun Praktis Membuat Sendiri Video di Youtube.com. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Evans, Dave dan Jake McKee. 2010. Social Media

Marketing: The Next Generation of Business

Engagement. Indianapolis:Wiley

Publishing.

Hsu, M., Chuang, L., & Hsu, C. (2014), 'Understanding online shopping intention: the roles of four types of trust and their antecedents', Internet Research, 24, 3, pp. 332- 352, Library, Information Science & Technology Abstracts, EBSCOhost.

Jeong, Eunha dan Soo Cheong Jang. 2011. Restaurant Experiences Triggering Positive Electronic Word of Mouth Motivations. International Journal of Hospitality Management. Vol 30, Issue 2, Pages 356-366

Khammash, M. (2008). Electronic Word-of-Mouth: Antecedents of Reading Customer

Reviews in On-line Opinion Platforms: A Quantitative Study From the UK Market.ADIS International Conference Kindarto, Asdani dan Smitdev Community. 2008.

Belajar Sendiri Youtube. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen P emasaran. Edisi ke 12. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi 12. Alih Bahasa: Bob Sabaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Diterjemahkan oleh Bob Sabran M.M. Edisi Ketiga Belas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

__________ . 2009. Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh Bob Sabran M.M. Edisi Ketiga Belas. Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip- prinsip Pemasaran. (Ed. Ketigabelas Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, Dedik. 2009. Keajaiban Blogger. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.

Lee, Jung Eun dan Brandi Watkins. 2016. Youtube Vloggers Influence onConsumer Luxury Brand Perceptions and Intentions. Journal of Business Research Vol. 69, issue 12, December 2016, 5753-5760

Martawilaga, Ayu Indriani dan Mustika Sufiati Purwanegara. 2016. InformationAcceptance of Electronic Words of Mouth (EWOM) and Purchase Intention through Haul Videos Youtube. Journal of Business and Management Vol.5, No. 5, 2016:651-660. Mustafa, Zaenal. 2013. Mengurai Variabel

Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

O’Connor, Fiona. 2016. ‘Milennials & Youtube’

An Investigation into The Influence ofUser-Generated Video Content on The Consumer Decision Making Process. Thesis and Dissertation National College of Ireland Peter, Paul J. Dan Jerry C. Olson.2013. Perilaku

Konsumen dan StrategiPemasaran. Alih Bahasa: Diah Tantri Dwiandani. Jilid 1 Ed. 9. Jakarta: Salemba Empat.

(9)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

9 Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. 2008. Perilaku

Konsumen. Alih Bahasa: Zoelkifli Kasip. Edisi Ketujuh. Cetakan Keempat. Jakarta:Prenada Media Group.

Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L.. 2010. Consumer

Behavior. Edisi sepuluh. New

Jersey:Prentice Hall.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Alih bahasa oleh Revyani Sahrial dan Dyah Anikasari. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

. 2007. Integrated Marketing Communication In Advertising And Promotion 7TH Edition. USA: Thomson South-Western.

Sumarwan, Ujang. 2014. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalamPemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Bogor : Ghalia Indonesia.

Sutanto, Monica Adhelia dan Atik Aprianingsih. 2016. The Effect of Online Consumer Review toward Purchase Intention: A Study in Premium Cosmetic in Indonesia. Journal International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Science. Suwarduki, Puspa Ratnaningrum. 2016. Pengaruh

Electronic Word Mouth terhadap Citra Destinasi serta Dampaknya pada Minat dan Keputusan Berkunjung. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Brawijaya, Malang.

Swastha, Basu Dharmmesta & Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen. (Ed. Pertama, cetakan keempat). Yogyakarta: BPFE.

Swastha, Basu Dharmmesta & Hani Handoko. 2012. Manajemen Pemasaran:Analisa Perilaku Konsumen. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE

Umamy, Choirul. 2016. Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Brand Image serta Dampaknya pada Minat Beli. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Brawijaya, Malang.

Waldt, DLR Van Der; M. Van Loggerenberg & LWehmeyer. 2009. Celebrity Endorsement Versus Created Spokespersons in Advertising: A Survey Among Students. South African Journal of Economic and Management Sciences. University of Pretoria.

Wang, Cen. 2015. Do People Purchase What They Viewed from Youtube? : theInfluence

Attitude and Perceived Credibility of User-Generated Content on Purchase Intention. Electronic Theses, Treatises, Dissertations. Florida State University.

Yuksel, Hale Fulya. 2016. Factors Affecting Purchase Intention in Youtube Videos.The Journal of Knowledge Economy & Knowledge Management / Volume: XI Fall . Verhellen, Yaan. Nathalie Dens. Patrick De Pelsmacker. 2013. ConsumerResponses to Brands Palced in Youtube Movies: The Effect of Prominence and Endorser Expertise. Journal of Electronic Commerce Research, Vol. 14, No. 4, 2013.

Sumber Internet

APJII. 2016. Survey Penggunaan Internet untuk Media Sosial dan Data Posisi Youtube sebagai Media Sosial. Diakses pada tanggal

27 Desember 2016 dari

https://www.apjii.or.id/survei2016

Anonim. 2016. Video Blogging. Diakses pada tanggal 28 Desember 2016 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Video_bloggin g

Anonim. 2016. Purbasari Matte Lipstick. Diakses pada tanggal 14 April 2017 dari http://purbasari.com/index.php/home/page/ product_detail/Purbasari+ Color+ Matte Anonim. 2017. Harga Purbasari Matte Lipstick. Diakses

pada tanggal 14 April 2017 dari

Gambar

Gambar 1 Tingkat penggunaan internet untuk mengakses media sosial Sumber: Hasil Survey APJII Tahun 2016
Tabel 2 Koefisien Korelasi dan Determinasi R R Square Adjusted R Square

Referensi

Dokumen terkait