BAB V
ASPEK SOSIAL
8.1. Aspek Lingkungan
Konsep dasar pembangunan rencana dan pelaksanaan pem Rencana Terpadu dan Program PU/Cipta Karya Kabupaten Ser (sustainable development).
Safeguard pada Bidang Cipta K kegiatan yang bertujuan untuk dalam lingkungan yang bebas, dimaksud adalah air limbah p limbah domestik (rumah tangg manusia dari lingkungan perm mengandung Bahan Beracun dikelola agar tidak menimbulka karena sangat beresiko menimb
Berdasarkan konsep dan peng bidang Keciptakaryaan di K karakteristik sebagai berikut: 1. Harus dapat menggambar
Serdang Bedagai sebagai s 2. Berdasarkan karakteristik i huni; ekosistem menjadi l menjadi lebih responsif t kebutuhan dan keuntunga 3. Adanya keseimbangan ant 4. Harus mengaitkan kepentin 5. Merupakan suatu proses
harus fleksibel dan merang
Berkaitan dengan karakteristik safeguard lingkungan dan sos
VIII
AL dan LINGKUNGAN
nan yang mendasari dan dijadikan acuan dalam pembangunan bidang keciptakaryaan, yang tert gram Investasi Inrastruktur Jangka Menengah (RPI
Serdang Bedagai adalah konsep pembangunan b
ipta Karya Departemen Pekerjaan Umum memiliki p ntuk mencapai kondisi, masyarakat hidup sehat d ebas, dari pencemaran air limbah permukiman. Air l
ah permukiman (municipal wastewater) yang ter tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dap permukiman serta air limbah industri rumah tangga
cun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukima bulkan dampak seperti mencemari air permukaan d
nimbulkan penyakit seperti diare, thypus, kolera.
pengertian pembangunan berkelanjutan, maka pe di Kabupaten Serdang Bedagai (RPI2-JM) haru
mbarkan adanya kemampuan jangka panjang dar gai suatu sistem untuk berproduksi.
stik ini, maka lingkungan harus dibangun menjadi adi lebih sehat; pembangunan ekonomi dan saran sif terhadap kebutuhan daerah lebih daripada k ngan sekelompok elit masyarakat.
antara nilai-nilai yang bersifat lingkungan, ekonom entingan lokal dengan kepentingan regional dan gl oses yang dinamis, sehingga perencanaannya (RP
rangsang masyarakat untuk berpartisipasi
ristik-karakteristik pembangunan berkelanjutan di sosial pada hakekatnya bertujuan untuk memast
lam penyusunan tertuang dalam (RPI2-JM) bidang an berkelanjutan
iliki program dan at dan sejahtera . Air limbah yang terdiri atas air , dapur dan tinja ngga yang tidak kiman ini perlu an dan air tanah,
a pembangunan harus memiliki
dari Kabupaten
njadi lebih layak sarana-prasarana da kepentingan,
nomi dan sosial. an global.
(RPI2-JM) juga
karakteristik-karakteristik terse maupun dalam tahap pelaksan Serdang Bedagai. Dengan terpe dampak negatif lingkungan, s program investasi bidang K diminimalisir atau bahkan d pelaksanaan/konstruksi maupu
Secara umum, safeguard sosi masyarakat dari dampak invest dari investasi sub bidang air m permukiman dan penataan ban
Seluruh program investasi infra Kabupaten Serdang Bedagai te 1. Penilaian lingkungan (env proyek, dirumuskan dalam
• Upaya pengelolaan ling
• Standar Operasi Baku ( dimaksud.
• Analisis mengenai Damp (ANDAL) dikombinasika Rencana Pemantauan Li
• Tergantung pada katego 2. AMDAL harus dilihat seba
atau UKL/UPL merupakan sosial, kelembagaan dan ke 3. Menghindari atau meminim
untuk dapat memberikan d 4. Menghindari Sub proyek
terhadap Iingkungan, da rancangan dan konstruksi s 5. Usulan program investa
dipergunakan mendukung habitat alamiah, warga t intemasional atau kawasa membiayai pembelian, pro
• Bahan-bahan yang meru
• Bahan/material yang te tidak membiayai kegia
tersebut dapat terpenuhi, baik dalam tahap p ksanaan pembangunan di bidang keciptakaryaan d terpenuhinya karakteristik-karakteristik tersebut, ma an, sosial dan ekonomi yang muncul akibat adan
g Keciptakaryaan di kabupaten Serdang Bed an dieliminir, baik pada saat pra pelaksanaan aupun pada saat pasca pelaksanaan/konstruksi.
sosial dan lingkungan diartikan sebagai usaha p vestasi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Serdang B air minum, persampahan, drainase, air limbah, pen
bangunan lingkungan.
infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya yang diusulkan telah sesuai dan memenuhi prinsip-prinsip sebag (environment assessment) dan rencana mitigasi d alam bentuk:
lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkunga ku (SOP); Tergantung pada kategori dampak sub p
Dampak Iingkungan (AMDAL) atau Analisis Dampak asikan dengan rencana Pengelolaan Lingkungan an Lingkungan (RPL)
ategori dampak sub proyek yang dimaksud
sebagai alat peningkatan kualitas lingkungan. Form akan bagian tidak terpisahkan dan analisis tekni an keuangan sub proyek;
minimalkan dampak negatif terhadap Iingkungan da kan dampak positif semaksimal mungkin.
yek yang diperkirakan dapat berdampak negatif , dan dampak tersebut tidak dapat ditanggula uksi sedemikian rupa, harus dilengkapi dengan AMD vestasi infrastruktur bidang PU Cipta Karya t kung kegiatan yang mengakibatkan dampak nega ga terasing dan rentan, wilayah yang dilindung wasan sengketa. Disamping itu usulan RPI2-JM , produksi atau penggunaan:
merusak ozon, seperti tembakau, dll.
g termasuk dalam kategori B3 (Bahan Beracun dan egiatan yang menggunakan, menghasilkan, meny
ap perencanaan an di Kabupaten t, maka berbagai adanya rencana Bedagai dapat naan/konstruksi,
ha perlindungan ng Bedagai, baik , pengembangan
lkan Pemerintah ebagai berikut :
asi dampak sub teknis, ekonomi,
n dan dirancang
gatif yang besar gulangi melalui AMDAL;
ya tidak dapat negatif terhadap dungi, alur laut JM juga tidak
mengangkut bahan/ma yang termasuk kategori
• Pestisida, herbisida, dan • Kekayaan budaya RPI2
kegiatan yang dapat m benda dan budaya atau • Penebangan kayu, RPI
kegiatan yang terkait peralatan penebangan k
8.1.1. Pemrakarsa Kegiatan.
Kegiatan Safeguard Lingkung diprakarsai oleh Badan Pemb yang bertanggung jawab untuk
• Perumusan KA ANDA melaksanakan serta m Lingkungan Hidup Kabu
• Konsultasi dengan war PAP dalam forum stak gambaran menyeluruh p
• Melaporkan pelaksanaa Hidup ;
• Keterbukaan informasi masyarakat dalam waktu
• Penanganan keluhan pu keluhan disampaikan keluhan perlu ditangan pihak-pihak yang meng
8.1.2. Bappedalda
Menurut SK Menteri Negara berkecimpung dalam masalah memberikan persetujuan terhad
Dalam pelaksanaan RPI2-JM, K melakukan supervisi pelaksan Iingkungan secara umum.
n/material beracun, korosif atau ekplosif atau bah gori B3
, dan insektisida
2-JM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak at merusak atau menghancurkan kekayaan budaya atau lokasi yang dianggap sakral/memiliki nilai spiri RPI2-JM bidang infrastruktur PU/Cipta Karya tidak
rkait dengan kegiatan penebangan kayu atau gan kayu.
kungan di Kabupaten Serdang Bedagai dirum embangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Serda
ntuk melaksanakan:
NDAL, draft ANDAL dan RKL/RPL atau draf ta melakukan pemantauan pelaksanaannya diba
Kabupaten Sedang Bedagai.
warga yang potensial dipengaruhi dampak Iingk stakeholder yang mencakup: ringkasan tujuan,
ruh potensi dampaknya safeguard Lingkungan. sanaan dan pemantauan RKL/RPL kepada Kantor
asi mengenai draft ANDAL dan RKL/RPL atau UK waktu yang tidak terbatas;
an publik secara transparan sebelum kegiatan dimu an sebelum/selama/masa operasi kegiatan kont ngani secara musyawarah antara pemrakarsa kegia
engajukan keluhan.
gara Lingkungan Hidup No. 8612003, Dinas/In alah Iingkungan hidup bertanggung jawab untuk m erhadap UPL/UKL yang dirumuskan oleh pemrakarsa
JM, Kantor Lingkungan Hidup juga bertanggung j aksanaan RKL/RPL serta melakukan pemantaua
bahan/material
tidak membiayai aya baik berupa spiritual
tidak membiayai tau pengadaan
irumuskan dan erdang Bedagai
draft UKL/UPL, dibantu Kantor
Iingkungan atau an, rincian, dan
ntor Lingkungan
u UKL/UPL pada
dimulai dan jika kontruksi maka kegiatan dengan
as/Instansi yang uk mengkaji dan karsa kegiatan
Di Kabupaten Sedang Beda (Bapedalda) merupakan anggo jawab untuk melakukan:
• Kajian dan persetujua dirumuskan oleh pemr
• Penyampaian laporan h bersangkutan (sesuai d dalam RPIJM yang dim tingkat Kabupaten/Kota
8.2. Aspek Sosial
8.2.1. Sosial Ekonomi
1. Advokasi masyaraka Bidang Cipta Karya Sosialisasi program ditimbulkan oleh pem milik masyarakat. 2. Pengamanan kegia
pembangunan Bidan 3. Pengamanan sistem pembangunan Bida pembangunan terseb 4. Kesepakatan kompe kegiatan pembangun 5. Pemberdayaan eko pembangunan Bidan
8.2.2. Sosial Budaya
1. Advokasi masyaraka Bidang Cipta Karya a 2. Sosialisasi program pembangunan Bidan yaitu program re-set 3. Kesepakatan biaya pembangunan Bidan 4. Kesepakatan pemuki lahannya digunakan
Bedagai, Badan Pengendalian Dampak Lingkung ggota tetap Komisi AMDAL yang berwenang dan b
tujuan terhadap KA-AMDAL, AMDAL dan RKL emrakarsa kegiatan;
ran hasil kajian yang dilakukan kepada Walikota/ ai dengan PP No. 271 tahun 1999 mengenai AMD dimaksudkan sebagai Komisi AMDAL adalah Kom Kota).
arakat untuk menimbulkan keyakinan bahwa pe Karya adalah sangat dibutuhkan oleh masyara ram pengamanan kegiatan ekonomi atas dam h pembangunan Bidang Cipta Karya yang membut
kegiatan produktif masyarakat yang lahanny idang Cipta Karya.
istem ekonomi lokal, pada wilayah yang terke Bidang Cipta karya atau lahannya diguna ersebut.
ompensasi atas kerugian ekonomi yang ditimb ngunan Bidang Cipta Karya.
ekonomi kelompok masyarakat yang terken idang Cipta Karya.
arakat untuk menimbulkan keyakinan bahwa pe rya adalah sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum ram pengamanan sosial atas dampak yang ditim
idang Cipta Karya yang membutuhkan lahan milik settlement (pemukiman kembali) atau konsolidasi iaya penggantian lahan atas lahan yang digun
idang Cipta Karya.
mukiman kembali atau konsolidasi lahan atas masy kan oleh pembangunan bidang Cipta Karya.
kungan Daerah an bertanggung
RKL/RPL yang
ota/Bupati yang AMDAL, pasal 8, Komisi AMDAL
a pembangunan syarakat umum. dampak yang butuhkan lahan
annya terkena
terkena dampak gunakan untuk
itimbulkan oleh
erkena dampak
a pembangunan umum.
itimbulkan oleh milik masyarakat,
dasi lahan. igunakan untuk
5. Pemberdayaan masy
8.3. Aspek Sosial Pada Perenca
8.3.1. Sub Bidang Air Minum
Dari hasil analisa teknis, pemba distribusi tidak akan mengamb
Selain itu lahan yang digunaka dari masyarakat, sehingga tid penduduk.
Disimpulkan bahwa investasi S negatif, baik dari segi lingkun lingkungan investasi Sub Bidan Masyarakat dan kementerian/le
8.3.2. Sub Bidang Air Limbah
Investasi sistem terpusat (off s sistem setempat dalam bentuk pada kawasan permukiman pengelolaan safeguard sosial dalam bentuk Program kementerian/lembaga.
8.3.3. Sub Bidang Persampaha
Pembelian lahan diupayakan (BUMN), sehingga tidak m Pengelolaan dan pemantaua berdasarkan hasil Studi AMDAL
8.3.4. Sub Bidang Drainase
Pembangunan saluran induk ba sepanjang rencana saluran indu
Berdasarkan hasil identifikasi d saluran tersebut, sehingga tid kompensasi atas hilangnya ma
asyarakat.
encanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Bidang Ci
um
mbangunan sumber air baku, pemipaan baik transm ambil lahan masyarakat.
nakan untuk pembuatan sumur bor sebagian meru a tidak perlu ada penggantian lahan maupun
tasi Sub Bidang Air Minum tidak akan menimbulk gkungan, sosial. Sehingga pengelolaan safeguard idang Air Minum hanya dalam bentuk Program Pe ian/lembaga.
bah
(off site) memerlukan studi AMDAL. Pembangunan ntuk IPAL Komunal membutuhkan lahan. Lahan ters man sehingga studi AMDAL harus dilakukan al dan lingkungan investasi Sub Bidang Air Lim am Pemberdayaan Masyarakat dan angg
pahan
kan membeli lahan kebun milik PT. Perkebunan k memerlukan re-settlement maupun konsoli
tauan dampak di seputar lokasi TPA akan d DAL dan RKL dan RPL.
uk baru memerlukan lahan, untuk itu dilakukan pem induk baru.
asi didapat bahwa tidak ada aktivitas ekonomi sepa a tidak diperlukan program pemberdayaan ekono a mata pencaharian masyarakat. Selain itu, pembe
ng Cipta Karya.
ransmisi maupun
erupakan hibah un re-settlment
bulkan dampak uard sosial dan Pemberdayaan
unan fisik untuk tersebut berada ukan. Sehingga ir Limbah hanya anggaran dari
unan Nusantara nsolidasi lahan. an dilaksanakan
pembelian lahan
tidak akan mengakibatkan memerlukan program re-settlm
8.3.5. Sub Bidang Penataan Ba
Khusus untuk investasi pada program yang bersifat fisik lingkungan, sosial dan ekonom
8.3.6. Sub Bidang Permukiman
Program Penataan dan Perema penduduk, justru menghasilka safeguard lingkungan sosial efektivitas program tersebut, k program pemberdayaan masy dibangun.
Program Pematangan Tanah nelayan, tanjung tiram, kuala pembelian lahan lagi, karena la settlement maupun konsolidasi
Akan tetapi juga memungkink diperlukan:
1. Sosialisasi program kon 2. Kesepakatan konsolidas 3. Program pemberdayaan
8.4. Safeguard Pengadaan Tana
Kegiatan Safeguard Pengadaa terjadi jika kegiatan investasi b ditempati oleh swasta/masyara
Prinsip utama pengadaan tan dilakukan untuk meningkatkan yang terkena dampak kegiatan
Pengadaan tanah dan pemukim kegiatan RPIJM mengacu pada.
an hilangnya rumah tinggal masyarakat, sehi ettlment maupun konsolidasi lahan.
an Bangunan dan Lingkungan
ada Sub Bidang Penataan Bangunan Lingkungan fisik yang dapat menimbulkan dampak negat nomi masyarakat.
kiman
remajaan Kawasan di Kawasan permukiman kumuh silkan dampak positif. Jadi program ini sekaligus osial dan ekonomi bagi masyarakat. Guna m ut, kegiatan penataan dan peremajaan kawasan did masyarakat untuk pemeliharaan prasarana dasar
nah untuk KASIBA – LISIBA di kawasan pesisir at uala tanjung dan lain sebagainya, sebagian tidak m
na lahan sudah tersedia saat ini. Sehingga tidak mem lidasi lahan.
kinkan dilakukan konsolidasi lahan, untuk konsolid
konsolidasi lahan lidasi lahan
yaan ekonomi selama proses konsolidasi itu berlang
Tanah dan Permukiman Kembali
adaan Pengadaan Tanah dan Permukiman Kemb tasi berlokasi di atas tanah yang bukan milik pem syarakat selama lebih dari . satu tahun.
anah adalah bahwa semua langkah yang dia atkan, memperbaiki pendapatan dan standar kehid iatan pengadaan tanah.
ukiman kembali atau land acquisition and resettle ada.prinsip-prinsip berikut:
sehingga tidak
ngan, tidak ada egatif terhadap
umuh dan padat ligus merupakan a meningkatkan n didukung oleh asar yang akan
ir atau kawasan dak memerlukan memerlukan
re-solidasi tersebut
rlangsung.
embali biasanya pemerintah atau
g diambil harus ehidupan warga
1. Transparan, kegiatan ha terkena dampak, menc yang terkena dampak; 2. Partisipatif, Warga yan
terlibat dalam seluruhta jumlah dan bentuk kom 3. Adil, Pengadaan tanah
memiliki hak untuk me harga pasar tanah dan dan pajak, dan diberi ke 4. Warga yang terkena dam 5. Kontribusi/hibah tanah
• DP mendapatkan ma
• Tanah hibahkan nila produktif dan nilainy
Kesepakatan kontribusi setelah DP melakukan SMT harus dapat menja kontribusi tanah secara secara formal;
1. Kegiatan investasi jumlah warga yang harga pasaran tana oleh NJOP sebelum 2. Kegiatan yang men
atau melibatkan pem dengan Rencana T RTPTPK.
3. Jika kegiatan invest atau 40 KK atau kur penduduk secara te sederhana.
4. RTPTPK menyeluruh tanggung jawab p
an harus diinformasikan secara transparan kepada encakup: daftar warga, aset (tanah, bangunan, ta
ang berpotensi terkena dampak/dipindahkan ruhtahap perencanaan proyek, seperti: penentuan lo
kompensasi/ganti rugi, serta lokasi tempat pemukim nah tidak memperburuk kondisi kehidupan DP. Wa k mendapatkan ganti rugi yang memadai yang set dan asetnya termasuk biaya pindah, pengurusan
ri kesempatan untuk mengkaji rencana pengadaan a dampak harus sepakat atas ganti rugi yang ditetap nah secara sukarela hanya dapat dilakukan bila : n manfaat yang lebih besar dibanding harga tanah m nilainya ≤ 10% dari nilai tanah bangunan atau as lainya < 1 (satu) juta Rupiah.
ibusi sukarela tersebut harus ditandatangani kedua kan diskusi secara terpisah. Safeguard Monitoring enjamin bahwa tidak ada tekanan pada DP untuk ecara sukarela. Persetujuan tersebut harus didoku
tasi harus sudah menentukan batas lahan yang yang terkena dampak, pendapatan serta status pe tanah yang diusulkan oleh pemrakarsa kegiatan da
lum pembebasan tanah;
mengakibatkan dampak pada lebih dari 200 orang n pemindahan Iebih dari 100 orang atau 20 KK, har na Tindak Pengadaan Tanah dan Pemukiman K
nvestasi mengakibatkan dampak pada kurang dar u kurang dari 10% asset produktif atau melakukan
ra temporer selama konstruksi, harus didukung den
luruh atau RTPTPK sederhana dan pelaksanaann ab pemrakarsa kegiatan, dimonitor oleh Tim P beberapa alternatif cara untuk menghitung ganti r
ganti rugi tanah berdasarkan nilai pasar tanah di arakteristik ekonomi serupa saat pembayaran
pada pihak yang n, tanaman, dll)
kan (DP) harus an lokasi proyek, ukiman kembali; . Warga tersebut g setara dengan
dua belah pihak oring Team atau ntuk melakukan idokumentasikan
yang diperlukan, s pekerjaan DP, n dan didukung
rang atau 40 KK, , harus didukung n Kembali atau
dari 200 orang kan pemindahan dengan RTPTPK
aannya menjadi im Pemantauan nti rugi bagi DP,
Perhitungan ko bangunan denga Perhitungan gan biaya kerugian n Perhitungan gan uang tunai setar Pihak yang da pemukiman dip warga/individu, diakibatkan dap Dampak fisik, se produktif, Dampak non-fis prasarana. 5. Berkenaan dengan h
• Warga yang mem
• Warga yang tid lahan
• Warga yang men
• Warga yang me ataupun perjanj wakaf (tanah yan
8.5. Metode Pendugaan Damp
Ada beberapa metode pendu melihat dampak fisik dan damp
Dampak Fisik, yakni dampak pa
• Pendugaan dampak me
• Pendugaan dampak me
• Pendugaan dampak m sekitar lokasi,
• Pendugaan dampak me
Dampak Non Fisik, yakni dam terhadap prasarana dan sarana
kompensasi ganti rugi bangunan berdasarkan engan kondisi yang serupa di lokasi yang sama; ganti rugi tanaman berdasarkan nilai pasar tanama ian non material lain,
ganti rugi aset diganti dengan aset yang sama, ata setara dengan harga untuk memperoleh aset.
dapat terkena dampak pembebasan tanah d dipindahkan dalam kegiatan sub proyek da idu, entitas, atau badan hukum. Adapun bentuk da dapat berupa:
ik, seperti dampak pada tanah, bangunan, tanama
fisik, seperti dampak lokasi, akses pada tempa
gan hak hukum atas tanah, DP dapat dikelompokkan memiliki hak atas tanah pada saat pendataan dilaku g tidak memiliki hak atas tanah tetapi menguasai/
menguasai tanah berdasarkan perjanjian dengan p g menguasai/menempati tanah/lahan tanpa landa
rjanjian dengan pemilik tanah, Warga yang meng h yang dihibahkan untuk kepentingan agama).
ampak
endugaan dampak yang terjadi terhadap lingku ampak non fisik.
ak pada individu, tanah, bangunan, tanaman dan ass
k melihat kerusakan langsung yang terjadi pada alam k melihat tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lok
k melihat tingkat kehidupan dan kesejahteraan
k melihat tingkat partisipasi nyata dari masyarakat.
i dampak terhadap lokasi, akses terhadap tempat rana, dsb.
rkan nilai pasar
naman ditambah
a, atau ganti rugi
ah dan / atau dapat berupa uk dampak yang
naman dan aset
mpat kerja atau
kkan menjadi: dilakukan, asai/ menggarap
an pemilik tanah, landasan hukum mengelola tanah
ngkungan, yakni
n asset produksi:
alam sekitar, lokasi,
raan masyarakat
8.6. Pemilihan Alternatif
Proses Pemilihan Safeguard Permukiman Kembali direncan lokasi yang direncanakan den potensi dampak yang ditimbulk
Proses Penyajian Pemilihan Sa guard pengadaan tanah dan membandingkan antara 2 (dua efektif, potensial menimbulkan
8.7. Rencana Pengelolaan Safeg
8.7.1. Sistem Pengelolaan
Sistem Pengelolaan Safe gua Permukiman kembali di Kabupa terpadu di bawah koordinasi Serdang Bedagai dengan mel terkait sesuai tugas masing-ma
8.7.2. Pelaksanaan Pengelolaa
Pengelolaan Safeguard sos pembangunan infrastruktur khu
Pengelolaan Safeguard Pengad oleh Bagian Tata Pemerintahan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
8.8. Rencana Pengelolaan Safeg
8.8.1. Prosedur Pemantauan
Untuk memastikan bahwa safegua baik, maka diperlukan tahapan pro
• Identifikasi, Penyaringan da
• Study dan Penilaian meng konsultasi,
• Perumusan dan perencana
uard Lingkungan dan Safeguard Pengadaan ncanakan dilakukan melalui study dan Penelitian l dengan tetap melihat tingkat efektifitas, nilai eko
bulkan.
n Safeguard alternative untuk safe guard lingkung dan permukiman kembali yaitu dengan mema (dua) atau lebih safeguard yang lebih bernilai eko lkan dampak positif dan mengurangi dampak negat
Safeguard Sosial
guard Lingkungan dan Safe guard Pengadaan bupaten Serdang Bedagai direncanakan dikelola de inasi Badan Perencanaan Pembangunan Wilayah melibatkan Iangsung Satuan Perangkat Kerja Da
masing SKPD.
lolaa
sosial direncanakan dikelola oleh Dinas-Din r khususnya bidang Cipta Karya.
ngadaan lahan dan permukiman kembali direncana tahan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Serdang B
Safeguard Lingkungan
feguard Iingkungan dan safeguard pengadaan tanah dipa n prosedur sebagai berikut:
an dan Pengelompokan dampak,
engenai tindakan yang perlu dan dapat dilakukan, berup
ncanaan rencana pemantauan,
an Tanah dan tian langsung ke i ekonomi, serta
kungan dan safe emaparkan dan i ekonomis, lebih
egatif.
n Tanah dan la dengan sistem ayah Kabupaten a Daerah (SKPD)
Dinas terkait
canakan dikelola ang Bedagai dan
h dipantau dengan
• Pemantauan ulang terhad
• Perumusan mekanisme pe
8.8.2. Pelaksanaan Pemantauan
Pelaksanaan Pemantauan Safegu kembali dikoordinir oleh Badan P dengan melibatkan Satuan Perang dengan melibatkan peran serta ma
rhadap proses diatas,
e pemantauan dan penanganan safe guard.
auan
afeguard Sosial dan Safeguard Pengadaan Tanah dan an Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Serd erangkat Kerja Daerah terkait sesuai tugas masingmasing
ta masyarakat.