23
INTEGRASI TEKNOLOGI MOBILE AUGMENTED REALITY DALAM PENCARIAN
LOKASI FASILITAS UMUM KOTA MAKASSAR
Muh Rizal H
Sistem Informasi, STMIK AKBA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Membangun Aplikasi Mobile menggunakan teknologi Augmented Reality pada perangkat mobile Android (2) mengimplementasikan aplikasi mobile Augmented Reality sebagai media yang interaktif dalam menemukan informasi lokasi (Point of Interest) disekitar pengguna. Penelitian ini menggunakan teknologi Augmented Reality yang diintegrasikan pada perangkat mobile Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda tersebut secara real time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknologi ini pencarian informasi lokasi lebih nyata sehingga pengguna aplikasi dengan lebih mudah menemukan letak fasilitas umum yang dicari, dengan tingkat kepuasaan pengguna aplikasi 85 %. Aplikasi Mobile Augmented Reality adalah aplikasi alternatif untuk menemukan informasi suatu lokasi yang lebih spesifik disekitar pengguna.
Kata Kunci: Augmeneted Reality, lokasi, Android
A. PENDAHULUAN
Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia, pemerintah kota telah merancang konsep kota dunia dengan menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap untuk menarik wisatawan untuk mengunjungi kota tersebut. Berbagai fasilitas untuk menunjang kebutuhan masyarakat kota maupun wisatawan seperti hotel, tempat wisata, kuliner, kampus, hotel , SPBU dan lain-lain. Kebutuhan informasi bagi masyarakat merupakan hal yang penting, khususnya wisatawan yang mengunjungi kota Makassar. Wisatawan
yang berkunjung ke kota Makassar terkadang mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi letak fasilitas umum melihat letaknya yang tersebar ke berbagai wilayah di kota Makassar. Berbagai cara yang dilakukan untuk memperoleh informasi diantaranya bertanya kepada seseorang maupun melakukan pencarian melalui internet namun informasi yang didapatkan masih meluas sehingga membutuhkan waktu untuk menemukan letak posisi lokasi tersebut.
24 kamera, Wifi, GPS, dan sebagainya, serta
sistem operasi platform mobile seperti Android, iOS, Symbian, dan sebagainya mendorong maraknya implementasi berbagai teknologi di lingkungan mobile, termasuk teknologi mobile augmented reality. Mobile augmented reality adalah aplikasi yang digunakanakan untuk mendeteksi suatu lokasi serta informasi terkait lokasi tersebut melalui perangkat mobile ,( Prima P, 2012).
Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda tersebut secara real time. Benda-benda maya menampilkan informasi berupa label maupun objek virtual yang hanya dapat dilihat dengan kamera handphone maupun dengan komputer. Sistem dalam augmented reality bekerja dengan menganalisa secara real time objek yang di tangkap dalam kamera. Berkat perkembangan pesat teknologi handphone, augmented reality tersebut bisa di implementasikan pada perangkat yang memiliki GPS, kamera, akselerator, dan kompas. Kombinasi dari ketiga sensor tersebut dapat digunakan untuk menambahkan informasi objek yang ditangkap kamera, (Prima P, 2012).
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka, (Safaat, 2013). Awalnya, Goggle Inc. Membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak
untuk ponsel. Kemudian untuk
mengembangkan Android, dibentuk Open Handset Alliance, konsersium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia, (Safaat, 2012).
Arsitektur pada sistem Android memiliki 5 tingkat lapisan layer. Setiap lapisan layer tersebut menghimpun beberapa program yang yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi. Pemisahan layer tersebut bertujuan untuk
memberikan abstraksi sehingga
25
B. METODE PENELITIAN
Rancangan Sistem
Sistem yang dibangun merupakan aplikasi berbasis client server. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan aktifitas pencarian lokasi fasilitas umum yang ada di kota Makassar menggunakan teknologi Augmented Reality. Aktifitas yang dimaksud adalah seperti melihat fasilitas umum seperti hotel, tempat wisata, kuliner. Aplikasi ini menggunakan metode Location Based Service (LBS) dan augmented reality yang mengambil pengetahuan mengenai posisi geografis suatu perangkat mobile untuk menyediakan layanan berdasarkan infromasi tersebut. Sedangkan data lokasi disimpan dalam database Mysql pada. Aplikasi dihubungkan dengan sebuah web service untuk mengambil data dari database. Aplikasi tersebut menggunakan sensor lokasi (GPS) pada perangkat mobile untuk mencocokkan informasi mengenai lokasi koordinat pengguna pada database server di sekitar penggunanya dan menampilkan augmented view dengan memanfaatkan kamera. Augmented view yang dibuat biasanya berupa tampilan ikon untuk mewakili setiap objek menarik (disebut Point of Interest/POI) di sekitar lokasi.
Sistem yang digunakan pada aplikasi dititik beratkan pada pengambilan koordinat bumi perangkat mobile. Dalam pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS.
Tahap Pengumpulan Data dan Studi
Literatur
Tahapan ini merupakan tahap pengumpulan informasi tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Referensi yang digunakan berupa buku, artikel, jurnal, dan tulisan-tulisan yang membahas tentang aplikasi mobile.
Perancangan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data lokasi koordinat bumi yang meliputi koordinat latitude dan longitude fasilitas umum yang ada di kota Makassar. Data lokasi tersebut diperlukan untuk menentukan koordinat bumi latitude dan longitude terhadap pengguna, untuk data AR digunakan untuk menampilkan objek virtual dalam tampilan Augmented View.
C. HASIL
26 terdapat , (a). Halaman Login merupakan
halaman yang pertama kali muncul pada saat aplikasi diakses, pada halaman ini. Halaman login dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Halaman Login
(b). Halaman home page merupakan halaman yang muncul pada saat admin berhasil login ke sistem. Halaman login dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Halaman Home Page (c). Halaman kategori merupakan halaman fungsionalitas untuk pengolahan data berdasarkan kategori, pada halaman ini admin dapat melakukan hapus data dan edit data. Halaman kategori dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Halaman Kategori
(d). Halaman konten merupakan halaman fungsionalitas untuk pengolahan data konten, pada halaman ini admin dapat melakukan hapus data dan edit data. Halaman konten dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Halaman Konten
27 Halaman 5. Halaman Main Menu
Activity Augmented Reality merupakan activity untuk antar muka Augmented Konten untuk menampilkan data informasi yang di ambil dari server berdasarkan jarak radius antara 0 – 100 km data di tampilkan melalui kamera. Pengguna dapat mengatur radius pencarian dengan menggeser pada zoom handler. Activity Augmented Reality terlihat pada gambar 6.
Gambar 6. Halaman Augmented View
D. PEMBAHASAN
Pada penelitian ini terlihat bahwa integrasi teknologi mobile Augmented Reality aplikasi mampu menampilkan informasi letak keberadaan fasilitas umum kota Makassar sesuai dengan posisi yang sebenarnya, aplikasi ini adalah aplikasi untuk navigasi pengguna untuk menemukan letak dimana fasilitas umum berada sesuai dengan interaksi pengguna pada aplikasi terhadap lingkungan di sekelilingnya.
28 mampu mendeteksi objek virtal denga jarak
40 m disekitar pengguna. Kemudian Metode yang digunakan untuk mengetahui aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
menggunakan metode kuisioner.
Berdasarkan hasil kuisioner dari 10 responden adalah 85 % baik, 25 % mengatakan aplikasi ini cukup baik digunakan. Dari rata-rata penilaian responden Aplikasi Mobile Augmented Reality fasilitas umum kota Makassar layak untuk digunakan sebagai aplikasi pemandu alternatif untuk mengetahui letak posisi fasilitas umum kota Makassar .
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan yaitu
aplikasi mobile untuk memberikan informasi letak keberadaan fasilitas umum sesuai dengan letak sebenarnya menggunakan teknologi Augmented Reality, aplikasi ini adalah aplikasi untuk navigasi pengguna untuk menemukan letak dimana fasilitas umum berada sesuai dengan interaksi pengguna pada aplikasi terhadap lingkungan di sekelilingnya. Berdasarkan hasil penelitian sistem hanya mampu mendeteksi objek virtual dengan jarak terjauh 11 km dan sistem hanya mampu mendeteksi objek lokasi secara optimal dengan jarak terdekat 40 m disekitar pengguna. Sedangkan pada pengujian kusioner rata-rata responden 85 % mengatakan apikasi ini layak untuk digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hasanuddin Z., (2007), Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, Jakarta: Pradnya Paramita.
Akbar, (2013). Implementasi Augmented Reality Dengan Memanfaatkan GPS Based Tracking Pada Pembangunan Aplikasi Pemandu Turis Kota Bandung Berbasis Platform Android. Bandung: Teknik Informatika UNIKOM Bandung
Dharwiyanti. (2006). Perancangan Object Oriented Software Dengan UML. Jakarta: Elex Media Komputindo. Fowler. (2007). UML Distilled. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Hanif A, (2013). Pencarian tempat kos dengan teknologi Augmented Reality berbasis smartphone Android.
Yogyakarta: Teknik Informatika UIN Yogyakarta displays on the reality-virtuality
continuum, Japan: ATR
24 Mixare, (2013). Open Source Augmented
Reality Engine. http://mixare.org, diakses tanggal 30 Oktober 2013) Prima P, Gambetta W. (2012).Penerapan
Augmented Reality Berbasis Lokasi dalamMobile Virtual Tour. Bandung: Teknik Informatika ITB Bandung
Raghav Sood. (2012). Pro Android Augmented Reality: Apress, New York
Safaat N, (2012), Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet Pc berbasis Android, Bandung: Informatika.