TUGAS KELOMPOK
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Persepsi Budaya Australia
NAKKOK 110904079
ERWIN SITINJAK 110904083
YENI NOVIANTI 130904109
YOHANA CAROLINA 130904127
FARADILLA UMAIRA 130904170
Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
7.1.1Pandangan Dunia
Budaya suatu masyarakat biasanya mengandung potensi daya tenaga yang mencorak atau warna sikap mental dan watak yang khas (budaya) bagi kelompok individu masyarakatnya. (Pasurdi Suparlan, 1981). Berikut pandangan dunia mengenai negara Australia.
Australia merupakan hasil perpaduan unik antara tradisi mapan
dan pengaruh baru.
Penduduk asli Australia, Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres, adalah pewaris salah satu tradisi kebudayaan tertua dunia yang masih langgeng. Mereka telah berdiam di Australia selama lebih dari 40.000 tahun dan mungkin hingga 60.000 tahun.
Penduduk Australia lainnya adalah migran atau keturunan migran yang tiba di Australia dari sekitar 200 negara sejak Inggris mendirikan pemukiman Eropa yang pertama di Sydney Cove pada 1788.
Pada 1945, penduduk Australia berjumlah sekitar 7 juta jiwa dan mayoritas Inggris-Celtic.
Kini penduduk Australia mencapai lebih dari 21 juta jiwa. Lebih dari 43 persen penduduk Australia kelahiran luar negeri atau memiliki orang tua yang lahir di luar negeri. Penduduk asli Australia diperkirakan berjumlah 483.000, atau 2,3 persen.
Banyak orang yang datang ke Australia sejak 1945 memiliki motivasi komitmen kepada keluarga, atau keinginan untuk melepaskan diri dari kemiskinan, perang atau penganiayaan. Gelombang pertama migran dan pengungsi kebanyakan datang dari Eropa.
Gelombang-gelombang berikutnya datang dari kawasan Asia-Pasifk, Timur Tengah dan Afrika.
Migran telah memperkaya hampir setiap aspek kehidupan Australia, dari bisnis hingga kesenian, dari masakan hingga komedi dan dari ilmu pengetahuan hingga olahraga.
Mereka, pada gilirannya, beradaptasi dengan masyarakat Australia yang toleran, informal dan secara garis besar egalitarian.
Ciri Khas Orang Australia?
Mengingat kemajemukan Australia masa kini, beberapa orang mempertanyakan apakah ada ‘kekhasan’ orang Australia.
Tentu saja, banyak stereotipe populer, beberapa di antaranya bertolak belakang.
Misalnya, beberapa orang memandang penduduk Australia sebagai penduduk egalitarian, dan tidak sopan dengan kecurigaan mendalam terhadap pihak berwenang sementara ada yang memandang mereka sebagai orang yang taat-hukum dan bahkan konformis.
Sebagian orang, terutama yang tinggal di luar negeri, percaya penduduk Australia sebagian besar tinggal di pedesaan, pedalaman Australia atau di daerah. Nyatanya, lebih dari 75 persen penduduk Australia menikmati gaya hidup kosmopolitan di pusat perkotaan, utamanya di kota-kota besar di
sepanjang pesisir. Sebagian lain melihat penduduk Australia sebagai orang yang hidup di ‘negeri yang beruntung’ yang mencintai kegiatan waktu senggang mereka, khususnya olah raga, baik sebagai penonton maupun sebagai peserta. Faktanya, penduduk Australia termasuk di antara pekerja paling keras di dunia beberapa di antaranya mempunyai jam kerja terpanjang di negara-negara maju.
kurang beruntung dan lemah.
Banyak dari pandangan populer ini mengandung kebenaran dan kebanyakan penduduk Australia sesuai sekurangnya dengan sebagian dari persepsi tersebut.
Namun penduduk Australia, seperti penduduk lain, tidak dapat dengan mudah di-stereotipe-kan. Terdapat “ciri khas” orang Australia di mana-mana. Namun mereka tidak semua sama.
Masyarakat egalitarian
Secara umum, Australia adalah masyarakat egalitarian. Ini tidak berarti bahwa setiap orang sama atau memiliki kekayaan atau harta yang setara.
Namun ini berarti bahwa tidak ada perbedaan kelas yang formal atau mendarah daging pada masyarakat Australia, seperti di negara-negara lain.
Ini juga berarti bahwa dengan kerja keras dan tekad, orang tanpa koneksi tingkat tinggi atau patron yang berpengaruh dapat mewujudkan ambisi mereka. Tingkat pengangguran secara relatif rendah (4,3 persen pada Desember 2007) dan pendapatan per kapita bruto sekitar $39.000.
Seluruh warga setara di bawah hukum di Australia dan seluruh warga Australia memiliki hak untuk dihargai dan diperlakukan secara wajar.
Bahasa
Seluruh rakyat Australia didorong untuk belajar bahasa Inggris, yang merupakan bahasa nasional dan unsur pemersatu yang penting dari masyarakat Australia.
Namun, bahasa-bahasa selain Inggris juga dihargai. Nyatanya, lebih dari 15 persen penduduk Australia berbicara selain bahasa Inggris di rumah.
Bahasa yang paling banyak digunakan setelah bahasa Inggris adalah bahasa Itali, Yunani, Kanton, Arab, Vietnam dan Mandarin. Penduduk Australia berbicara dalam lebih dari 200 bahasa, termasuk bahasa Penduduk Asli Australia.
Bahasa Inggris Australia
Sementara Inggris adalah bahasa nasional Australia, ada beberapa kata dan ungkapan tertentu yang telah dianggap sebagai keunikan Australia melalui penggunaan bersama. Beberapa di antaranya mungkin nampak aneh bagi orang asing.
pengunjung internasional. Ada sejumlah buku tentang kata-kata percakapan sehari-hari dan ungkapan-ungkapan populer Australia, termasuk Macquarie Book of Slang.
AGAMA DAN SISTEM KEPERCAYAAN AUSTRALIA
Australia tidak mempunyai agama nasional yang resmi dan rakyat bebas untuk memeluk agama apa pun yang mereka pilih, selama mereka mematuhi hukum. Penduduk Australia juga bebas untuk tidak memeluk agama.
Australia adalah Negara dengan mayoritas penduduknya beragama Kristen, dengan sekitar 64 persen penduduk Australia mengaku beragama Kristen. Namun, sebagian besar agama utama juga memiliki penganut, yang mencerminkan masyarakat Australia yang beranekaragam secara budaya.
Kebebasan agama dijamin oleh pasal 116 Undang- Undang Dasar Australia, yang melarang pemerintah federal untuk membuat undang-undang mendirikan agama, memaksakan ajaran agama, atau melarang pelaksanaan ajaran agama dengan bebas. Orang bebas menyatakan keanekaragaman pandangan, selama mereka tidak memancing kebencian agama.
Pemerintah Australia juga berbulat hati mendorong saling menghormati, pemahaman dan toleransi antar berbagai agama dan budaya di Australia dan di seluruh kawasan. Australia telah memupuk kerja sama antar-agama di kawasan melalui keterlibatannya di Dialog Antar-Agama Kawasan— suatu proses yang Australia sponsori bersama dengan Indonesia, Selandia Baru dan Filipina. Dialog ini menghimpun para pemimpin dari banyak agama di kawasan untuk berbagi pengalaman dan mengidentifikasi cara untuk memajukan perdamaian dan pengertian. Dialog pertama diadakan di Indonesia pada 2004, dan dua dialog lagi juga telah diselenggarakan (di Filipina pada 2006 dan Selandia Baru pada 2007). Kampuchea akan menyelenggarakan Dialog Antar-Agama Kawasan keempat pada 2008.
Agama atau aliran kepercayaan paling awal Australia bermula dengan Penduduk Asli Australia, yang telah mendiami Australia selama lebih dari 40.000 tahun.
Agama pendatang diperkenalkan ke Australia secara permanen dengan pemukiman Australia oleh Inggris Raya pada 1788. Kelompok pertama pemukim dan narapidana Inggris termasuk orang yang memeluk berbagai denominasi Kristen, walaupun pada awalnya hanya Gereja Inggris (Anglican) yang didirikan secara resmi. Selama 1800an, pemukim Eropa terus membawa gerejagereja tradisional mereka ke Australia, termasuk Gereja Katolik, Presbiterium, Metodis, Kongregasionalis, Lutheran dan Baptis.
Gelombang migran berikutnya membawa agama non-Kristen ke Australia. Misalnya, penemuan emas di Victoria dan New South Wales pada 1850an menarik banyak pemukim baru, termasuk warga Cina pemeluk agama Budha.
Namun, dengan pengecualian penganut Lutheran keturunan Jerman yang berjumlah sedikit namun berpengaruh, masyarakat Australia pada 1901 mayoritas masih pendatang dari Kepulauan Inggris. Pada saat itu, 97 persen penduduk mengaku beragama Kristen.
Dampak imigrasi dari Eropa setelah Perang Dunia II menyebabkan kenaikan perwakilan gereja-gereja Ortodoks, pertumbuhan jumlah umat Katolik (sebagian besar dari migran Itali) dan pembentukan paroki etnik di antara banyak denominasi lain.
Dalam hampir 60 tahun migrasi pasca perang yang terencana, Australia telah menyambut lebih dari 6,5 juta migran, termasuk 660,000 pengungsi.
Pada 1960an, 45 persen semua pendatang baru lahir di Kerajaan Inggris atau Irlandia. Pada 1990an turun menjadi 13 persen, dengan jumlah pemukim baru meningkat dari negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, Afrika dan Timur Tengah. Hasilnya adalah agama-agama non-Kristen kini berkembang lebih cepat dibandingkan dengan agama non-Kristen— selama 10 tahun terakhir, jumlah penganut agama non-Kristen berkembang hampir dua kali lipat.
Pada Sensus 2006, 12,7 juta menyatakan diri Kristen, dibandingkan dengan sekitar 12,6 juta pada Sensus 1996. Namun, dalam proporsi jumlah penduduk keseluruhan, jumlah umat Kristen turun 71 persen menjadi 64 persen. Dalam periode yang sama, penduduk yang beragama non-Kristen naik dari sekitar 600.000 menjadi 1,1 juta dan secara kolektif
berjumlah 5,6 persen dari jumlah penduduk keseluruhan pada 2006, dibandingkan dengan 3,5 persen pada 1996.
Aliran Kristen terbesar tetap Katolik (25,8 persen dari jumlah penduduk) diikuti oleh Anglikan (18,7 persen) dan Gereja Pemersatu (5,7 persen). Agama non-Kristen terbesar adalah Budha (2,1 persen), Islam (1,7 persen) dan Hindu (0,7 persent).
Nilai-nilai bersama
Kekhasan Australia masa kini tidak hanya kemajemukan budaya penduduknya, namun hingga tahap dimana mereka dipersatukan oleh komitmen yang
mendasar dan menyatu terhadap Australia.
Nilai Norma Orang Australia.
Warga Australia sangat rendah hati dan selalu menghindari kesan bahwa mereka lebih baik dari pada orang lain.
Mereka menghargai keaslian, ketulusan, dan dan menghindari perselisihan.
Australia memiliki orang-orang yang sederhana, rendah hati, tidak mencela orang lain dan mempunyai rasa humor.
Mereka tidak melihat status akademik atau prestasi seseorang dalam mempercayai seseorang
Mereka sering mengecilkan kesuksesan mereka sendiri, yang mungkin membuat mereka tidak tampil menjadi berorientasi pada prestasi.
Nilai Pertemanan
Australia menempatkan nilai tinggi pada hubungan pertemanan
Dengan jumlah penduduk yang relatif kecil, penting untuk bergaul dengan semua orang, karena Anda tidak pernah tahu kapan anda saling
membutuhkan satu sama lain.
Hal ini menyebabkan gaya negosiasi win-win solutions menjadi opsi, karena mereka adalah orang datang pergi dengan perasaan positif serta membantu memfasilitasi.
Perilaku/etiket orang Australia
1. Pada saat bertemu
Orang Australia tidak terlalu formal sehingga salam santai dan rileks.
Sementara itu orang Australia mungkin mengatakan, 'G'day' atau 'G'day, sobat', hal ini mungkin terdengar lebih sopan disana
Pengunjung harus hanya mengatakan, 'Hello' atau 'Halo, apa kabar? "
Aussies suka menggunakan nama pertama, bahkan pada pertemuan resmi seperti meeting
2. Dalam memberi hadiah
Hadiah kecil biasanya dipertukarkan dengan anggota keluarga, teman dekat, dan tetangga di hari ulang tahun dan Natal.
Perdagangan orang seperti pekerja sanitasi dapat diberikan sejumlah kecil uang tunai, atau lebih mungkin, sebotol anggur atau enam kaleng bir!
Jika diundang ke rumah seseorang untuk makan malam, disarakan untuk membawa sekotak coklat atau bunga untuk nyonya rumah, itu untuk kesan saling menghargai. Sebuah botol berkualitas baik anggur selalu dihargai.
Hadiah dibuka saat diterima.
3. Etiket/perilaku dalam makan malam
Banyak undangan ke rumah Aussies akan dalam bentuk 'barbie' (BBQ).
Para tamu yang barbeque biasanya membawa anggur atau bir untuk konsumsi pribadi mereka. Dalam beberapa kasus, barbecue sangat informal dapat menunjukkan bahwa Anda membawa makanan daging Anda sendiri!
Tiba tepat waktu jika diundang untuk makan malam; tidak lebih dari 15 menit pada waktu yang ditentukan.
Hubungi nyonya rumah depan waktu untuk melihat apakah dia ingin Anda untuk membawa piring.
Menawarkan untuk membantu nyonya rumah dengan persiapan atau membersihkan setelah makanan disajikan.
4. Perhatikan cara makan Anda!
Table manners adalah Continental - memegang garpu di tangan kiri dan pisau di sebelah kanan sambil makan.
Menunjukkan bahwa Anda telah selesai makan dengan meletakkan pisau dan garpu sejajar di piring Anda dengan pegangan menghadap ke kanan.
Jaga siku dari meja dan tangan Anda di atas meja saat makan.
Taat hukum
Pelanggaran pidana serius seperti pembunuhan, penyerangan, penyerangan seksual, pedoflia, kekerasan terhadap orang dan harta benda, perampokan atau pencurian bersenjata, mengemudi kendaraan bermotor yang berbahaya,
kepemilikan dan penggunaan obat-obatan terlarang, penipuan dan hubungan seks dengan anak di bawah umur yang telah ditetapkan, yakni 16 di New South Wales namun berbeda-beda dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.
Merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol tidak melanggar hukum, namun terdapat banyak pembatasan dalam penggunaan umum. Adalah melanggar hukum bagi siapapun yang menjual atau memasok produk alkohol atau tembakau kepada mereka yang berusia kurang dari 18 tahun.
Ada pula hukum yang melarang perlakuan buruk atau menelantarkan binatang, membawa senjata seperti pisau atau senjata api, membuang sampah
sembarangan, mengotori atau membuang limbah tanpa izin atau membuat bising yang berlebihan. Di Australia tidak ada hukuman mati.
Keluarga
Keluarga merupakan perwujudan dari institusi tindak formal.peranan keluarga sangatlah penting dari waktu ke waktu. Melaluinya individu belajar mengenal kebudayaannya.
di Australia kata "brotherhood" sangatlah dijunjung tinggi dimana mereka selalu mau membuat ikatan dengan orang lain, namun mereka tahu
membedakan yang mana keluarga, teman sekolah, serta tetangga.
Di Australia Tidak ada Pembantu
Di Australia, tidak ada istilah pembantu. Kalau mau membersihkan rumah ataupun mengepel lantai, ada yang mau datang, 3 Jam kemudian selesai, dibayar 60 dollar dan ia pulang. Jadi tidak ada orang yang digaji,
kemudian diwajibkan harus tinggal di rumah kita. Di samping itu, orang Australia tidak ingin anak mereka diasuh orang lain. Mereka ingin hidup privasi tanpa ada orang lain yang masuk ke dalam kehidupan keluarga mereka.
malam. Setidaknya minum secangkir kopi atau segelas bir ataupun wine bila musim dingin. Tempat yang paling disenangi adalah restaurant di tepi pantai.
Inilah Lima Tantangan Sebagai Orang Tua di Australia
Bentuk keluarga di Australia sekarang ini lebih seragam dibandingkan lima puluh tahun lalu
Inilah yang dilakukan para orang tua sekarang. Dan tidak itu saja, mereka juga dikhawatirkan dengan hubungan dengan pasangan, masalah
keuangan, apakah harus menitipkan anak, dan jam kerja yang tidak membantu.
Dalam waktu bersamaan, mereka juga kadang mendapat berbagai
nasehat yang beragam, dan tidak saling mendukung bagaimana menjadi orang tua yang baik dalam membesarkan anak mereka.
Apa saja tekanan yang ada itu?
1. Perkara Menyusui
Sebagian besar wanita Australia paling tidak pernah mencoba sekali menyusui bayi mereka, walaupun tidak semua bisa melakukannya, dan yang lain memilih sama sekali tidak melakukannya. Ibu yang tidak menyusui biasanya memilih susu formula yang diperkirakan memiliki khasiat yang sama seperti susu ibu.
Namun, debat mengenai "susu ibu atau susu formula" berlangsung sengit. Mereka yang menentang susu formula mengatakan susu itu berisi banyak zat kimia yang tidak sehat, sementara yang lain mengatakan itu
keputusan personal.
Banyak ibu yang melakukan kedua hal tersebut sekaligus: susu ibu dan formula.
Madelaine Morris mengatakan dia baru menyadari di hari keenam bayinya kehilangan 13 persen berat tubuhnya, dia mendapat saran untuk juga menggunakan susu formula.
"Karena sepertinya ada larangan untuk menggunakan susu formula, jadi saya tidak menggunakannya." kata Morris. "Setelah bayi saya terlihat kelaparan terus, tiap malam bangun di tengah malam, saya baru merasa ada yang salah, dan akhirnya dijinkkan menggunakan susu formula."
dorongan semangat sama seperti mereka yang hanya memberikan susu ibu saja.
2. Tekanan Dari Orang Tua Lain
Mereka yang baru memiliki momongan banyak yang kadang
menggantungkan diri pada nasehat dari keluarga dan teman bagaimana membesarkan anak-anak mereka. Di jaman internet sekarang ini,
komunitas online juga menjadi salah satu sumbernya.
Namun kadang komentar yang maksudnya baik pun bisa mendapat balasan argumen yang akhirnya membuat suasana panas, dengan
berbagai nada menggurui. Budaya saling menyalahkan dan mencemooh cara orang lain ini dikenal dengan sebutan "mummy mafa".
Di tahun 2013, salah satu komunitas online terbesar Australia mengenai
keluarga, Babyology mengecam khusus para orang tua yang hanya
memberikan komentar negatif mengenai cara orang lain membesarkan anak-anak mereka.
Salah seeorang pengguna Facebook Teresa Bourke mengatakan kelompok berisi ibu-ibu kadang memang bisa menghadirkan berbagai komentar menyakitkan.
"Gosip misalnya di halaman sekolah atau di tempat bermain saja kadang buruk. Namun di online bisa 100 kali lipat lebih mengerikan." kata Bourke.
3. Keseimbangan Rumah dan Pekerjaan
Menurut sensus Australia tahun 2011, ada sekitar 1,5 juta keluarga yang memiliki dua orang tua dan anak-anak, dan 62 persen dari keluarga ini, kedua orang tua bekerja.
Lebih dari 50 persen keluarga yang kedua orang bekerja ini mengatakan sulitnya menyeimbangkan tanggung jawab kerja dengan tanggung jawab membangun rumah tangga, dan hampir 50 persen mengatakan tempat mereka bekerja tidak mendukung dalam usaha mencapai keseimbangan antara rumah dan kerja.
Semakin banyak orang tua yang bekerja menempatkan anak-anak
mereka di tempat asuh (child care), dan di tahun 2013, terdapat lebih dari satu juta anak-anak di chidcare di Australia.
A growning number of working parents are choosing to place their children in childcare and in 2013 there were more than one million children
Menurut statistik ada sekitar 1 juta keluarga di Australia memiliki orang tua tunggal, itu berarti sekitar 15 persen.
Mayoritas orang tua tunggal di Australia adalah wanita, namun di tahun 2012, orang tua tunggal pria adalah 17,6 persen dan jumlahnya terus meningkat, menurut penelitian Monash University.
Orang tua tunggal pria, khususnya harus membesarkan anak-anak yang masih kecil, banyak menghadapi persoalan. Mereka kurang mendapat bantuan, dan secara fsik, mental dan emosional lebih rentan
dibandingkan pria lainnya.
DadsLink adalah sebuah organisasi yang memberikan dukungan kepada ayah tunggal dan keluarga mereka.
Menurut koordinator kelompok tersebut, Akiva Quinn, sebenarnya
bantuan terrsedia bila mereka memang mencari, dan perilaku masyarakat juga berubah.
"Secara pribadi, saya melihat masyarakat semakin memberi dukungan bagi para ayah untuk semakin terlibat membesarkan anak-anak mereka." kata Quinn.
"Dalam beberapa kasus tentu saja masih banyak persepsi bahwa ibu adalah satu-satunya orang tua yang bisa mengurus anak mereka, sementaar peran ayah bisa digantikan siapa saja."
5. Diskriminasi
Di Australia, pasangan sesama jenis bisa mengadopsi anak di negara bagian New South Wales, Tasmania, Western Australia dan Australian Capital Territory dan menurut Biro Statistik Australia, 12 persen pasangan sesama jenis memiliki anak.
Membesarkan anak di keluarga pasangan sesama jenis ini juga menghadapi berbagai tekanan, termasuk diskrminasi.
Steven Aney dan Brendan Wayner adalah orang tua angkat Jayden dan Shannon Faure selama sepuluh tahun sebelum mereka ditetapkan sebagai pengasuh permanen mereka lima tahun lalu. Namun, karena tinggal di negara bagian Victoria, mereke tidak bisa mengadopsi anak.
Brendan mengatakan pada awalnya anak-anak tersebut tidak berani menceritakan kalau orang tua angkat adalah gay, namun akhirnya mereka "tidak harus mengatakan apapun, kalau itu sudah bisa diterima."
"Perhatian dan kasih yang mereka tunjukkan luar biasa. Ini sangat jauh berbeda dengan apa yang kami alami sebelumnya." kata Jayden yang sekarang sudah berusia 22 tahun. "Memiliki dua orang ayah, menurut saya tidak berbeda dengan memiliki seorang ibu dan ayah."
SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA
Australia menawarkan beragam pilihan studi dengan lebih dari 1.200 pilihan lembaga pendidikan dan lebih dari 22.000 pilihan jurusan bagi siswa internasional. Anda dapat belajar pada berbagai level pendidikan dan kualifikasi mulai dari sekolah dasar, menengah, hingga pendidikan kejuruan dan pelatihan (VET), dari kursus bahasa Inggris hingga pendidikan tinggi (termasuk universitas). Anda dapat menempuh jenjang Gelar Sarjana atau mengambil kursus singkat bekerja atau berlibur di sini.Kuliah di Aussie memang sangat menjanjikan .Terlebih, tidak dipungkiri lulusan disana mayoritas menempati berbagai macam posisi kerja yang bagus.
Sistem Pendidikan:
1. Di Australia, pendidikan itu sangat di perhatiin boleh pemerintahnya. Sampai – sampai setiap anak yang terlahir atau besar di Australia, punya kewajiban untuk bersekolah. Bahkan tidak segan – segan pemerintah memberikan sanksi terhadap para orang tua, jika anaknya sering membolos dan malas untuk sekolah. Jadi tidak heran deh kalau masyarakat Australia mayoritas berpendidikan, wongdari kecil sudah diwajibkan untuk sekolah.
2. Untuk tahun akademik, mungkin sedikit berbeda jika dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Di Australia, tahun ajaran baru itu dimulai dari awal tahun (ada yang Januari, dan ada juga yang Februari), dan berakhir di akhir tahun (sekitar bulan November dan Desember). Satu tahun ajaran dibagi menjai 4 term. Masing – masing term ada ujiannya. Dengan kata lain, siap – siap deh untuk ambil rapot 4 kali setahun. 3. Untuk tingkat pendidikan awal, ada yang namanya Kindergarten (taman kanak
– kanak). Ini juga diwajibkan .Kemudian setelah tamat, dilanjutkan ke Primary School (sekolah dasar/SD). Disini siswa bakal belajar selama 6 sampai 7 tahun (tergantung dari kebijakan negara bagiannya). Kemudian setelah lulus, dilanjutkan lagi ke High School (Sekolah Menengah Pertama / SMP). Disini siswa bakal belajar selama 3 tahun. Ada yang dimulai dari kelas 7 sampai kelas 9, ada juga yang dimulai dari kelas 8 sampai kelas 10 (tergantung negara bagiannya). Kemudian setelah lulus, siswa melanjutkan ke Senior High School(Sekolah Menengah Atas / SMA). Disini rentang waktunya ada yang 3 (kelas 10-12) atau 2 tahun (kelas 11 – 12) tergantung dari negara bagiannya.
4. Setelah tamat 12 tahun bersekolah, siswa akan mendapatkan year 12 certificate. Sertifikat ini berisi nilai mata pelajaran yang telah diraihnya di tingkat kelas 12. Nilai tersebut akan sangat berguna untuk mendaftar ke Universitas, tanpa perlu diuji lagi.
Sekolah berlangsung selama 13 tahun, mulai dari tingkat persiapan hingga sekolah menengah atas dan diwajibkan hingga setidaknya berusia 16 tahun.Jenis sekolah yang
tersedia di Australia meliputi sekolah pemerintah, sekolah swasta (termasuk sekolah berbasis agama seperti sekolah Katolik atau Islam) dan sekolah berdasarkan filosofi pendidikan seperti Montessori dan Steiner.Semua sekolah harus terdaftar pada departemen pendidikan negara bagian atau teritori, dan mengacu pada persyaratan pemerintah dalam hal infrastruktur dan pendaftaran guru.
Sekolah di Australia melakukan lebih dari sekedar mendidik siswa.Mereka
mempersiapkan bekal hidup – mengembangkan keterampilan komunikasi, disiplin diri dan menghargai diri sendiri, teman dan dunia. Sekolah menawarkan kurikulum yang luas dalam bidang pembelajaran utama – bahasa Inggris, matematika, ilmu sosial dan lingkungan, sains, seni, Bahasa Selain Bahasa Inggris (LOTE/Languages Other Than English), teknologi, serta pendidikan kesehatan dan fisik. Sekolah juga sangat percaya akan manfaat pendidikan yang menyeluruh – meliputi kerjasama tim, ekspresi diri dan pengembangan diri yang terjadi di luar kelas.
Standar pembelajaran yang lebih tinggi
Sekolah di Australia termasuk dalam daftar sekolah-sekolah terbaik di dunia. Inilah beberapa factor yang membuat pendidikan Australia begitu berharga:
Ukuran kelas yang kecil (maksimal 30 siswa dalam satu kelas)
Guru terlatih lulusan universitas dan guru spesialis yang berkualitas dalam berbagai bidang pelajaran
Fasilitas berstandar tinggi – meliputi teknologi tinggi, di mana semua sekolah mempunyai komputer dan akses internet
Program 'Berbakat’ untuk meningkatkan minat belajar siswa yang berprestasi tinggi
Program ‘Prestasi Tinggi’, memungkinkan siswa-siswi terbaik belajar mata pelajaran setingkat universitas untuk kredit lanjutan
Program pembelajaran privat bagi siswa yang memerlukan dukungan belajar tambahan
Sekolah yang diwajibkan memenuhi standar yang disyaratkan oleh jaminan kualitas kerangka pendidikan
Gaya pengajaran dan metode penilaian
Beragam metode pengajaran digunakan termasuk pembelajaran yang diarahkan guru, riset siswa, proyek dan presentasi kelompok, presentasi visual, pembelajaran online dan kelas interaktif.Juga terdapat berbagai metode penilaian yang digunakan untuk menilai hasil siswa. Ini antara lain proyek riset perorangan, tugas kelompok, presentasi lisan dan visual,
yang lebih tradisional. Program ujian nasional dan negara bagian memastikan standar selalu dipenuhi dan dipertahankan.
Fakta-fakta penting lainnya
Lebih dari 6,5 juta migran telah bermukim di Australia sejak 1945.
Inggris merupakan bahasa nasional namun bahasa-bahasa lain dihargai.
Mayoritas penduduk Australia beragama Kristen namun orang bebas memeluk agama yang mereka pilih.
Sekitar 88 persen warga Australia menghadiri kegiatan kebudayaan sekurangnya sekali dalam satu tahun.
Lebih dari 11 juta warga Australia berusia 15 tahun atau lebih ambil bagian dalam olahraga atau kegiatan fsik lainnya.
Australia adalah salah satu negara yang memiliki masakan paling