• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Magang Kewirausahaan Tentang Jas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Laporan Magang Kewirausahaan Tentang Jas"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Laporan Magang Kewirausahaan

BAB I

PENDAHULUAN

Kondisi bangsa Indonesia yang sedang dalam taraf pembangunan ini membutuhkan kerja

sama dari seluruh warga negara Indonesia, terutama memasuki era globalisasi. Dukungan

pembangunan yang berkesinambungan secara terus menerus merupakan hal yang positif dan harus

dilaksanakan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tercapai keseimbangan dalam kehidupan

bermasyarakat. Salah satu bidang yang mutlak dibangun adalah faktor sumber daya manusia

sehingga mampu membentuk manusia Indonesia yang berkualitas.

Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura bertujuan menghasilkan insan yang

mampu menangani pekerjaan terkait bidangnya di setiap sektor kehidupan masyarakat. Sebagai salah

satu lembaga pendidikan tinggi yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah (PTN), maka Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura mempunyai peran yang penting

dan turut berkewajiban dalam membentuk dan mengolah sumber daya manusia Indonesia yang

berkualitas. Untuk mendukung hal itu, maka mahasiswa harus mengenal secara nyata (keadaan yang

sebenarnya) tentang situasi dan kondisi kerja di lapangan, sehingga diharapkan tidak ada lagi rasa

canggung yang menghinggapi para lulusan mahasiswa (sarjana) untuk terjun ke dunia kerja. Selain

itu, hal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah khususnya Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan tentang program

link-and-match

antara dunia pendidikan dengan lapangan kerja yang

sesungguhnya.

1.1 Latar Belakang

Kurangnya interaksi antara dunia ekonomi dan akademis serta kesenjangan yang ada antara

materi perkuliahan dengan permasalahan dunia ekonomi menyebabkan mahasiswa kurang memiliki

pengalaman sehingga seringkali tidak siap ketika berkecimpung dalam dunia kerja. Hal tersebut

merupakan indikasi betapa pentingnya Praktek Kerja Lapangan ini digalakkan agar mahasiswa

memiliki gambaran tentang situasi dan kondisi dunia kerja secara nyata.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat seperti sekarang ini dibutuhkan

sarjana-sarjana manajemen yang mumpuni di bidangnya sehingga siap pakai di dunia kerja. Oleh

karena itu, dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan terjadinya proses alih

kemampuan oleh sarjana yang baru lulus sehingga menjadi lulusan yang siap kerja dan mempunyai

wawasan yang cukup dalam bidang ekonomi.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(2)

kegiatan di lapangan. Ini berarti bahwa mahasiswa dapat membandingkan antara teori di perkuliahan

dengan kondisi nyata di dunia kerja. Selain itu, diharapkan juga mahasiswa dapat mengikuti

perkembangan ekonomi di selama ini.

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini juga diharapkan agar para mahasiswa dapat

mengenal kondisi dalam dunia kerja. Selanjutnya, diharapkan dari pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan ini dapat memberikan wacana kegiatan yang saling menguntungkan pada kedua belah

pihak, baik bagi institusi UTM maupun institusi tujuan PKL. Jika demikian, maka lulusan/sarjana

Ekonomi Manajemen yang siap pakai dan handal dalam bidangnya dan dapat memberikan

sumbangan pikiran yang bermanfaat bagi perusahaan yang menjadi tempat Praktek Kerja Lapangan

pada khususnya, dan memajukan masyarakat/bangsa pada umumnya.

1.3 Manfaat

Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten.

Dapat memperoleh masukan mengenai situasi dan kondisi serta permasalahan yang dihadapi oleh

institusi perbankan.

Manfaat bagi mahasiswa

Mendapatkan gambaran tentang situasi dan kondisi riil dunia kerja dan memiliki pengalaman

bekerja/terlibat langsung dalam aktivitas perbankan.

Manfaat bagi Universitas Trunojoyo Madura

Mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal dan memiliki pengalaman di bidangnya.

Membina kerjasama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan perbankan.

1.4 Permasalahan

Permasalahan yang hendak diamati dalam Praktek Kerja Lapangan ini akan disesuaikan

dengan kebutuhan perbankan dan mata kuliah yang telah dikuasai mahasiswa pelaksana Praktek

Kerja Lapanganagar dapat memberikan hasil yang optimal.

1.5 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan

Peserta Praktek Kerja Lapangan ini telah dibekali beberapa mata kuliah keahlian yang akan

diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kerja praktek. Pembekalan berupa mata kuliah keahlian

dimaksudkan agar para mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan dapat bekerja sesuai dengan apa

yang diharapkan dan dapat memberikan sumbangsih tenaga/pikiran pada institusi tempat

dilaksanakannyaPraktek Kerja Lapangan.

BAB II

DASAR TEORI

(3)

Dalam menyesuaikan pekerjaan pada individu, faktor rancangan pekerjaan yang perlu

diperhatikan adalah :

2.1.1 Pendekatan faktor manusia terhadap rancangan pekerjaan.

Rekayasa faktor manusia menjadi kenyataan pada waktu perang dunia II. Sebelum itu, aspek

fisik dari rancangan pekerjaan dan ruang kerja merupakan bagian dari rekayasa industri yang

mengembangkan prinsip analisis waktu dan studi gerak. Analisis waktu dan studi gerak adalah

strategi tambahan untuk menemukan cara yang paling efisien untuk melaksanakan pekerjaan. Studi

tersebut meliputi studi perpindahan karyawan untuk menemukan jalan guna memaksimumkan

kecepatan dan meminimumkan perpindahan yang kurang bermanfaat. Rekayasa faktor manusia

mencerminkan tekanan dalam menyesuaikan pekerjaan dengan karyawan dan juga karyawan dengan

pekerjaannya.

2.2 Motivasi Kerja

Motivasi adalah konsep ringkasan yang digunakan untuk menjelaskan pola perilaku tertentu

yang diamati. Motivasi mengacu pada jumlah kekuatan yang menghasilkan, mengarahkan, dan

mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu. Dalam motivasi kerja, hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah :

2.2.1 Peran motivasi kerja dalam bekerja

Karyawan merupakan penentu yang kecil pengaruhnya terhadap unjuk kerja, karena tujuan

kerja tidak jelas atau karena terdapat hambatan untuk unjuk kerja yang baik, seperti informasi yang

tidak cukup atau alat bantu yang telah ketinggalan jaman.

2.2.2 Teori kebutuhan dari motivasi kerja.

Teori kebutuhan dari motivasi berdasarkan pendapat bahwa orang melakukan usaha dalam

perilaku yang memungkinkan untuk mengisi kekurangan yang ada dalam hidupnya. Jadi, orang

melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhannya.

2.3 Teori Kognitif dari Motivasi Kerja.

Teori kognitif dari motivasi kerja tidak menyangkal bahwa orang yang mempunyai

kebutuhan, tetapi konsep pendorong yang implisit dalam teori kebutuhan digantikan oleh elemen

kognitif (pikiran).

BAB III

PELAKSANAAN

3.1. Lokasi Kerja Praktek

Institusi yang diajukan untuk menjadi tempat pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan adalahBank... di

Kabupaten ... yang

berlokasi

di

jln...

(4)

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan selama satu (1) bulan, yaitu

selama liburan semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 terhitung mulai tanggal 30 Januari

2012 sampai dengan25 Februari 2011. Adapun peserta Praktek Kerja Lapangan ini adalah dua (2)

orang mahasiswi JurusanManajemen Fakultas Ekonomi, UTM yaitu:

1.

WITA INDIKASARI

08.02.111.00085

2.

SITI MAS’ULAH

08.02.111.00095

BAB IV

PENUTUP

Demikian Proposal Praktek Kerja Lapangan ini dibuat dengan harapan Bapak/Ibu selaku

pimpinan di Bank... dapat memberikan ijin sehingga kami dapat melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu kami haturkan terima kasih.

Bangkalan, 17 Januari 2012

Hormat kami,

SITI MAS

’ ULA

H

NRP. 08.02.111.00095

NRP. 08.02.111.00085

WITA INDIKASARI

Mengetahui,

Ka. Program Studi Manajemen

(5)

NIP. 19620623 198811 2 001

PROPOSAL

KERJA PRAKTEK LAPANGAN

PADA ...

KABUPATEN BANGKALAN

L O G O

OLEH :

WITA INDIKASARI

08.02.111.00085

SITI MAS’ULAH

08.02.111.00095

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

(6)

LAPORAN MAGANG KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN MAGANG KEWIRAUSAHAAN

dari tanggal 09/03/2013 - 17/03/2013 (4x pertemuan - Sabtu, Minggu)

tempat : 1. Warung Mie Ayam "Idola" 2. Warung Jajanan "Magnum" 3. Apotek Jatikramat

4. warung minuman "Star Buble"

Nama : Annisa Ramadhannia Kelas : X7 (sepuluh tujuh)

SMAN 93 Jakarta Timur

Jl. Raya Bogor. Komp. Paspampres KramatJati telp. 8402939, fax 87796129 Jakarta Timur 13540

ISI LAPORAN : MAGANG HARI PERTAMA (1)

Nama Usaha : Mie Ayam Idola Nama Pemilik : Bapak Iqbal

Alamat Tempat Usaha : Jl. Raya Duta Indah no.10 Jatimakmur - Pondok Gede (Sebelah YAN salon) Alamat pemilik usaha : Jl. Raya Duta Indah no.10 Jatimakmur - Pondok Gede

Sejarah Usaha :

awal mula terbentuknya warung mie ayam ini adalah saat Bpk Iqbal mengawali Usahanya dari tahun 2000 saat itu pula ia berdagang di kaki lima dengan gerobak mie ayamnya serta tidak lupa ia sempat menjual mie ayamnya di sekolah (kantin) serta di emperan pinggir gedung-gedung perkantoran. dagangan bapak iqbal selalu laku, serta banyak orang yang membeli. ini di karenakan mie ayam bpk iqbal enak dan lezat.

pada tahun 2007 bapak iqbal membuat sebuah warung mie ayam di bekasi. disitu ia tidak sendiri banyak karyawan yang turut serta membantu bapak iqbal berdagang. sampai tahun 2013 Usahanya semakin meningkat. tidak hanya sewaktu ia menjadi pedagang kakilima saja. saat ini pelanggan pun semakin banyak. di karenakan resep mie bapak iqbal tidak pernah berubah. serta aman di konsumsi

(7)

Besar Modal : perhari bisa mencapai Rp. 500.000,-Buka/Tutup Usahan Pukul : Buka 8.00 - Tutup 21.00 Lama Magang : 5 Jam

hari Magang : hari Sabtu

Magang Hari Pertama : 09/03/2013, pukul : 12:30 - 16:30

berapa Jumlah Pemasukan : dalam 5 jam mengantongi sekitar Rp. 300.000,-berapa Jumlah Pembeli : dalam 5 Jam (30 Orang)

SARAN UNTUK PEMILIK USAHA (LAMPIRAN) :

1. semoga dagangannya tambah ramai, tempatnya di perluas lagi, soalnya banyak pelanggan yang tidak dapat tempat duduk saking ramainya.

2. di anjurkan membuka/membuat cabang di berbagai wilayah. di karenakan tempat sekarang banyak pelanggan yang sedang berkunjung.

KESIMPULAN SELAMA MAGANG (LAMPIRAN) :

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL/Magang) penulis menemukan jati diri selama berada dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat luas.

Ternyata berinteraksi atau mengeluti dunia Usaha tidaklah mudah, ada banyak hal yang perlu kita lakukan, agar orang yang akan kita ajak untuk menjalin hubungan kerja sama dapat terkesan akan apa yang kita lakukan atau kerjakan.

tidak hanya itu untuk menarik pelanggan ke tempat Usaha kita pun tidaklah muda seperti apa yang di bayangankan. kita harus bekerja keras bagaimana pelanggan mau berkunjung dan membeli apa yang di perjualkan.

MAGANG HARI KEDUA (2)

Nama Usaha : Toko Jajanan "Magnum" Nama Pemilik : Ibu Nabila

Alamat tempat Usaha : Jl. Kenanga 5 no J/84 Duta Indah - Bekasi alamat Pemilik Usaha : Jl. Kenanga 5 no J/84 Duta Indah - Bekasi

Sejarah Usaha :

Ibu Nabila memulai dunia berdagang mulai tahun 2009, awal mereka usaha adalah saat mereka membuka toko emperan di pinggir jalan selama 2 tahun 2009- pertengahan 2010 . pada tahun 2011 ia berpindah tempat menjadi dirumahnya sendiri. pada tahun 2011 sampai sekarang toko jajanannya laku dan banyak pelanggan yang membeli, karena lengkap semua peralatan kebutuhan sembako disana.

Modal Usaha : Modal Usaha Sendiri

Besar Modal : Sehari bisa mengkantongi hingga Rp 4500,000,-Buka/Tutup Usahan Pukul : Pukul 07.00 - 22.00 WIB

Lama Jam Magang : 5 Jam hari Magang : Minggu

(8)

Berapa Jumlah pemasukan : selama 5 jam mengantongi keuntungan Rp 80,000,-Berapa Jumlah Pembeli : selama 5 Jam - (18 Orang yang membeli)

SARAN UNTUK PEMILIK USAHA (LAMPIRAN) : 1. semoga Usahanya bisa makmur dan sukes.

2. di perlengkap lagi kebutuhan sembako nya, supaya banyak orang yang membeli.

KESIMPULAN SELAMA MAGANG (LAMPIRAN) :

Dengan adanya pemagangan penulis telah melakukan observasi langsung dan dapat mengambil kesimpulan, berupa :

1. Selama ada warung Jajanan di dekat komp. perumahan. warga menjadi lebih mudah untuk mebali kebutuhan sembakonya.

2. tidak hanya itu walaupun pemasukan barang barang dari warung itu sedikit terkadang pembeli/pelanggan menjadi enggan membeli di tempat itu.

MAGANG HARI KE TIGA (3) :

Nama Usaha : Apotek Jatikramat Nama Pemilik : Ibu Wati

Alamat Usaha : Jl. Jatikramat Blok A/no.12 Jatikramat - Pondok Gede

Alamat Pemilik Usaha : Perum. Duta Indah blok A1 No.10 Jatimakmur - Pondok Gede Sejarah Usaha :

Ibu Wakti memulai berjualan obat semenjak tahun 2005, ia menjadi karyawan di apotik terdekat Rumahnya, pada tahun 2007, ibu wati berinisiatif membuka toko obat di Jatikramat, ada lahan miliknya. sebelumnya lahan itua dalahmilik orang, karena orang itu sudah tidak mempergunakan kembali lahannya, Ibu wati membelinya, lahan itu sekitar 5 Hektar. pada tahun pertengahan 2007 barulah ibu wati mebangun sebuah bangunan. setelah bangunan itu jadi, berapa tahun kemudian sekitar tahun 2008 barulah Usaha nya di mulai saat itu juga. karena obat yang yang berada di apotek itu sangat banyak, banyak pelanggan yang membeli obat di toko tersebut.

Modal Usaha : Modal Sendiri.

Besar Modal : Sehari bisa mengantongi sekitar Rp. 1,500.000,-Tutup Buka Pukul : 09.00 - 20.00 WIB

Lama Jam Magang : 5 Jam Hari Magang : Sabtu

Magang hari Ketiga : 16/03/2013 pukul : 13.00 - 17.00 WIB

Jumlah pemasukan : dalam 5 jam bisa mengantongi sekitar Rp. 700.000,-Jumlah Pembeli : 5 jam ( 35 orang)

SARAN UNTUK PEMILIK USAHA :

1. semoga apa yang di jual menjadi berkah untuk para pembeli yang terkena penyakit. 2. kalau bisa turunkan harga obatnya, jangan terlalu mahal .

(9)

KESIMPULAN YANG DI AMBIL SELAMA MAGANG :

Dengan adanya pemagangan penulis telah melakukan observasi langsung dan dapat mengambil kesimpulan berupa :

1. Apotek Jatimakmur adalah perusahaan Obat yang telah diakui keberadaannya di kota ... 2. Pemasaran hasil produksi sudah mencapai berbagai wilayah Jakarta

3. Semangat dan kreatifitas para pejabat maupun karyawan sangat besar demi mendapatkan hasil yang maksimal

MAGANG DI HARI KE EMPAT (4)

Nama Usaha : warung minuman " STAR BUBLE " Nama Pemilik : Ibu Amalia

Alamat tempat Usaha : Jl. teratai Raya blok G/85 Jatikmamur - Pondok Gede Sejarah Usaha :

ibu Amalia mengawali usaha nya pada tahun 2009, saat itu ia ikut temannya berdagang Pop Ice di pinggir jalan, karena setiap jumlah pelanggan kian hari kian bertambah. mereka sempat pindah tempat tetapi bukan di pinggir jalan. mereka menyewa tempat ruko di daerah Jatikramat. karena ibu Amalia ingin seperti temannya yang sukses ia berinisiatif membuat sebuah usaha sendiri. tetapi kali ini ia tidak namakan Pop Ice seperti temannya, kali ini ia menamakan STAR BUBLE, pada tahun 2010 ia memulai berdagang sendiri, dan tentunya tidak kalah hebat dnegan temanny. kali ini ibu Amalia membuka cabang di berbagai wilayang di Jakarta. sampai sekarang bisnisnya sellau sukses .

Modal Usaha : Modal Sendiri

Besar Modal : sehari bisa mengantongi sekitar Rp. 400,000,-Tutup Buka usaha : 11.00 - 21.00 WIB

Lama jam Magang : 5 Jam hari Magang : Minggu

Magang hari Ke Empat : 17/03/2013 pukul : 15.00 - 19.00 WIB Berapa Jumlah pemasukan : dalam 5 jam mengantongi Rp 100.000,-Berapa Jumlah pelanggan : dalam 5 jam 30 orang

SARAN UNTUK PEMILIK USAHA :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk industri

2. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi tersebut 3. Meningkatkan kerja sama dan keterbukaan antar maup

KESIMPULAN SELAMA MAGANG :

(10)

tetapi jika kita sydah lulus nanti.Hal ini tentunya merupakan suatu keuntungan bagi siswa yang

berminat.

Secara tidak langsungn,kegiatan praktik industri merupakn suatu latihan bagi siswa untuk

dapat bertanggung jawab ,disiplin dan jujur .apabila melakukan sesuatu kesalahan,maka

hendaknya kita terus terang dan berupa untuk memperbaiki kesalahan tersubut.Walaupun kita

tidak diawasi oleh pihak sekolahmkita harus menjaga disiplin diri dalam berkerja.

a) Latar Belakang

Banyak yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negeri yang kaya akan kekayaan alam yang dimilikinya. Kekayaan alam yang dimaksud salah satunya adalah kaya akan keanekaragaman tumbuh-tumbuhannya. Hal ini dikarenakan letak geografis Indonesia yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa, sehingga mengakibatkan Indonesia beriklim tropis.

Suatu daerah yang beriklim tropis hanya memiliki dua musim. Yaitu musim hujan dan musim panas. Musim hujan yang hanya diselingi dengan musim panas, mengakibatkan daerah yang beriklim tropis memiliki curah hujan yang cukup, sehingga kadar air di dalam tanah dapat selalu tercukupi. Apalagi dengan Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan, kadar air yang terdapat di dalam tanahnya selalu sangat tercukupi. Alasan inilah yang membuat berbagai aneka tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dengan subur di tanah Indonesia.

Beraneka tumbuh-tumbuhan itu saat ini sangat gencar digunakan menjadi hiasan-hiasan hidup bagi lingkungan kehidupan manusia. Baik pada tumbuhan yang biasa ditemui bahkan juga yang sulit ditemui. Baik yang memiliki bunga bahkan yang tidak berbunga. Sehingga tingkat penggunaan manusia akan tanaman-tanaman berbunga ini menjadi cukup tinggi.

Tingkat penggunaan tanaman-tanaman hias yang cukup tinggi ini menjadikan tanaman itu bukan lagi menjadi barang bebas tetapi menjadi barang ekonomis, seperti pada ilmu ekonomi. Hal inilah yang dimanfaatkan sejumlah orang, banyak mereka yang bersedia untuk menyalurkan berbagai tanaman yang dinginkan masayarakat, dengan cara menjualnya. Seperti pada toko-toko bunga, yang salah satunya adalah milik Pak Sukir, yaitu Sukir Flowers yang menjadi bahan pembahasan saya kali ini.

a) Profil Narasumber

Pada kesempatan di dalam tugas wawancara kali ini saya memutuskan untuk mewawancarai seorang pengusaha agribisnis pemilik toko tanaman-tanaman hias. Seorang pengusaha yang saya temui saat itu adalah Pak Sukir. Ia adalah salah satu dari sekian banyak pemilik toko bunga yang terdapat tepi Jalan Raya Jakarta-Bogor, di Kabupaten Cibinong.

Pak Sukir telah berumur 50 tahun. Isterinnya bernama Surtini yang telah berumur 47 tahun. Pak Sukir dan Ibu Surtini telah berkeluarga selama 23 tahun dan mereka telah memiliki 7 orang anak, 3 putera dan 4 puteri. Suami-isteri yang telah memiliki 7 orang anak ini menetap di bogor baru terhitung selama 5 tahun.

Tidak hanya Pak Sukir yang menjadi andalan keluarganya untuk mencukupi kebutuhan mereka yang cukup besar buat menghidupi mereka bersama tujuh anak mereka.

Isterinya, Ibu Surtini juga. Ia berjualan makanan dan minuman di warung kecil di sebelah toko bunga mereka. Meskipun sedikit, tetapi uang hasil dari pendapatan itu cukup berguna untuk menjadi pendapatan tambahan buat keluarga mereka.

Sebelum berprofesi sebagai pemilik toko bunga seperti saat ini, ia berprofesi sebagai kuli bangunan. Profesi ini sudah ia geluti sejak sebelum menikah dan setelah ia menikahi isterinya. Tetapi beberapa tahun kemudian, profesi sebagai kuli bangunan ini dirasakan cukup berat olehnya. Selain karena memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak, juga karena kebutuhan keluarga yang harus dipenuhinya sebagai kepala keluarga yang sudah lebih besar bila dibandingkan dengan kebutuhannya sebelum menikah dulu.

Beberapa tahun kemudian, karena merasa tertarik dengan seni rupa gores-goresan bangunan, ia mulai bekerja sambilan sebagai pembuat relief yang banyak terdapat pada taman bunga yang dimiliki di rumah-rumah orang yang dibangunnya.

Rumah yang dibangunnya mulai dihiasi dengan hiasan relief-relief yang banyak

digoreskan diberbagai sisi rumah, bahkan juga pada taman-taman bunga banyak orang. Setelah beberapa tahun kemudian lagi, tidak cukup hanya sebagai pembuat reliefnya saja, ternyata ia juga berkemauan untuk mencoba sekaligus membuat taman bunga oleh usahanya sendiri bersama beberapa orang anggotanya yang direkrut dengan

menggunakan sistem borongan, seperti yang dilakukan oleh beberapa pengusaha taman lainnya. Hingga akhirnya, karena merasa lebih baik jika memiliki bunga-bunga sendiri buat pembuatan tamannya dan juga bisa sekalian dijual, ia memutuskan untuk membuka toko bunga sendiri miliknya ini.

b) Profil Usaha

(11)

dibangunnya sendiri beserta kedua orang puteranya, dan bangunan sederhana itu ternyata juga merupakan tempat tinggal mereka selama ini sejak Ia mulai berusaha sekaligus sejak ia beserta keluarganya memutuskan untuk menetap di Kota Bogor ini yang telah terhitung selama 5 tahun.

Modal yang ia gunakan untuk mendirikan usaha ini adalah modal dari miliknya pribadi. Modal itu ia dapatkan dari simpanan hasil berbagai usaha yang digelutinya saat sebelum ia berusaha sebagai penjual tanaman hias ini. Jumlah modal pertama yang ia

pergunakan saat itu adalah sebesar 7 jutaan, namun ia mendapatkan dan mempergunakannya tidak dengan sekaligus, tetapi secara bertahap.

Sambil menjalankan usahanya tersebut ternyata ia juga ikut berpartisipasi untuk mendirikan sekaligus menjadi salah satu anggotanya bersama para penjual bunga lainnya yang seperti dia. Para penjual bunga yang menjadi anggota koperasi tersebut tersebut kebanyakan memiliki lokasi usaha di sekitar jalan Raya Jakarta Bogor. Lokasi pusat koperasinya berada di sebelah toko bunga miliknya itu, yang bernama Paguyuban Tanaman. Setiap anggota koperasi tersebut harus bersedia untuk menyisakan hasil pendapatan mereka sebesar Rp 50.000 setiap harinya. Menjadi anggota koperasi simpan pinjam tersebut dirasakan sangat berguna menurutnya, karena dengan simpanan yang dimilikinya itu nanti ia dapat lebih mengembangkan lagi toko usaha bunga yang ia miliki.

d) Usaha yang Dijalankan

Sukir Flowers, toko bunga milik Pak Sukir yang berisikan berbagai macam tanaman hias tersebut, tidak hanya melayani untuk menjual tanaman-tanaman hias kepada para konsumennya. Tetapi juga menjual berbagai macam pupuk bagi tanaman, baik tanaman hias maupun buah-buahan, dan juga menjual berbagai macampot bunga yang ia datangkan dari berbagai kota di sekitar Pulau Jawa.

Tanaman hias yang ia jual kebanyakan berasal dari Puncak dan Jakarta. Tanaman-tanaman kecil yang kebanyakan digunakan untuk pembuatan berasal dari puncak, dan tanaman-tanaman berbunga dan berbagai jenis aglonema berasal dari Jakarta. Berbagai macam jenis cemara ia datangkan dari berbagai tempat yang berbeda. Cemara udang yang terkenal mahal itu ia mendapatkannya dari Madura, cemara kretes ia datangkan dari Kota Malang, sedangkan cemara kecil-kecil lainnya berasal dari Kota Bandung. Sedangkan tanaman buah-buahan kebanyakan ia beli dari Kota Majalengka.

Berbagai jenis pupuk yang ia sediakan kebanyakan berasal dari Kota Surabaya dan juga dari Kota bogor ini sendiri. Ia menyediakan berbagai jenis pupuk kandang, organik, kompos, dan juga pupuk kimia. Namun tidak semuanya yang merupakan miliknya tetapi ada juga yang milik orang lain yang dititipkan untuk dijual ditoko bunganya itu. Pupuk yang paling banyak diminati oleh konsumennya adalah pupuk Makesa Kompos. Begitu juga dengan berbagai macam pot yang banyak tersedia di toko bunga miliknya. Pot-pot tersebut tidak semuanya yanmerupakan miliknya, tetapi ada juga yang

kepunyaan orang lain, yang dititipkan di toko bunganya untuk dijual. Pot-pot tersebut ia datngkan dari berbagai macam daerah di Pulau Jawa. Ada yang dari Bogor ini sendiri, dari Serang, Surakarta, bahkan Jogja.

Ia juga menjual jasa pembuatan taman. Pembuatan taman itu bisa merupakan

pemasangan rumput, pembuatan relief, bahkan penataan berbagai macam tanaman hias mulai dari yang kecil hingga yang besar seperti pohon-pohon hias maupun pohon buah-buahan.

Tidak lupa, selain itu juga, ia juga memanfaatkan berbagai macam tanaman hiasnya untuk disewakan. Biasanya yang mempergunakan jasa ini adalah perusahaan yang sedang mengadakan pameran, banyak juga orang-orang maupun instansi yang ingin mengadakan acara-acara tertentu, baik yang resmi maupun yang tidak resmi.

Ringkasan tentang usaha yang dijalankan oleh Pak Sukir dengan toko bunganya dapat kita lihat dengan Pohon Bisnis seperti di bawah ini.

Rincian Asal Pembelian Barang 1. Tanaman-tanaman

- Aglonema dan tanaman kecil : Puncak - Cemara biasa : Bandung - Pot batu : Surakarta, Serang, Jogja 3. Pupuk

- Kandang : Bogor - Organik : Bogor - Kompos : Cibinong - NPK : Jakarta

Pelanggan yang biasa datang berkunjung ke Toko Sukir Flowers berasal dari beraneka ragam tempat, dan beraneka macam tujuan, banyak berasal dari :

- Jakarta - Bogor

- bahkan dari kota Solo

(12)

Tanaman bunga yang sangat mahal dan sangat yang gencar-gencarnya diingini orang-orang saat ini adalah tanaman enceng gondok. Harga tanaman ini bisa sampai mencapai 2,6 jutaan pada yang impor dan yang lokal 7 ratusan ribu.

Ada begitu banyak acara kontes tanaman hias yang bisa diikuti oleh para penjual tanaman hias. Namun menurut Pak Sukir, ia merasa tidak penting untuk mengikuti kontes tersebut, karena biaya yang harus dikeluarkan buat mengikuti kontes ini sangat besar, tidak sebanding dengan keuntungan yang bisa didapatkan dari mengikuti kontes tanaman hias tersebut.

Meskipun begitu banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh Pak Sukir dengan toko bunga yang dimilikinya, tetapi masih ada hambatan-hambatan yang harus

dipertmbangkannya di dalam usahanya. Karena dengan melakukan itu ia akan semakin dapat mengembangkan usahanya untuk lebih luas dan semakin menguntungkan lagi. Hambatan-hambatan yang didapatkan Pak Sukir di dalam menjalankan usahanya yaitu : 1. Tempat. Lahan yang digunakan Pak Sukir untuk membangun tokonya dan sekaligus menjadi tempat tinggalnya itu merupakan lahan pemerintah yang dipinjam olehnya. Suatu saat pemerintah bisa saja mempergunakan lahan tersebut untuk berbagai kepentingan, seperti pelebaran jalan. Meskipun telah mempunyai izin kalau demikian, Pak Sukir mau tidak mau harus memindahkan tempat usahanya.

2. Keamanan. Keadaan bangunan toko yang dimiliki Pak Sukir sangat mudah dijangkau oleh tangan-tangan jahil manusia. Karena, tempat penyimpanan bunganya tidak tertutup dengan cukup aman. Sehingga mau tidak mau setiap hari harus ada orang yang

menjaga toko dan tanaman-tanaman bunganya.

e. Kesimpulan

Usaha tanaman hias merupakan salah satu usaha yang sangat menguntungkan di dalam bisnis di bidang agribisnis. Karena usaha seperti ini mempunyai cakupan pohon bisnis yang begitu luas, banyak barang maupun jasa yang bisa kita manfaatkan untuk dijual untuk digunakan sebagai hiasan hiasan tanaman. Karena yang dibutuhkan untuk menata dan mengembangkan pembudidayaan tanaman untuk menjadi hiasan itu sangat banyak, seperti skill penataan untuk pembuatan taman, pupuk dan pemupukan, perawatan taman, maupun hiasan-hiasan pot bunga yang sekarang tersedia dengan beraneka macam bentuk dan mode.

Selain terdapat berbagai macam bisnis yang bisa kita jalankan, keuntungan yang bisa kita peroleh adalah investasi yang kita tanamkan melalui modal tanaman-tanaman kita, akan semakin besar seiring dengan berjalannya waktu. Karena, tanaman-tanaman yang kita miliki akan selalu semakin besar, dan dengan semakin besar, berarti harga tanaman tersebut juga akan semakin mahal tentunya. Meskipun biaya perawatan yang harus kita keluarkan buat tanaman tersebut itu tetap ada, namun keuntungan yng bisa kita

dapatkan itu akan lebih besar jumlahnya.

Strategi Peningkatan Usaha Penjualan

Tanaman Hias

I. Pendahuluan

Di Indonesia, bisnis tanaman hias telah mampu memberi warna pada peta bisnis. Tercatat lebih dari 1.000 pebisnis yang bermain pada area ini. Hal ini karena bisnis tanaman hias dianggap mudah pelaksanaannya. Hanya dengan membeli puluhan anakan tanaman hias degan harga miring, merawatnya dengan telaten, lalu menunggunya selama beberapa bulan atau beberapa tahun bagi jenis tanaman tertentu, harganya bisa melonjak menjadi puluhan kali lipat.

Para pebisnis tanaman hias biasanya bermula dari hobi. Dengan ketelatenan, bisnis ini bisa berhasil. Pemilik harus merawat tanaman hias yang hendak dijual dengan telaten agar bisa ditawar dengan harga tinggi.

Namun bila tidak hati-hati dan belum mempunyai pengetahuan yang cukup, maka bisnis yang dilakukan dalam bidang tanaman hias ini tidak akan bisa berkembang bahkan bisa mengalami kerugian.

Berikut disampaikan profil usaha kecil penjual tanaman hias “Taman Puspa” dan gambaran strategi yang dapat dilakukan guna meningkatkan usaha penjualan tanaman hiasnya.

(13)

Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” di Daerah Ngaliyan berdiri sejak tahun 2008. Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” dimiliki oleh Ibu Puspa

Motivasi bisnis pemilik usaha penjualan tanaman hias adalah karena hobi selain memang karena ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha tanaman hias yang dilakukannya.

Dalam menjalankan usahanya, Ibu Puspa menyewa kios tanaman hias di lokasi Kecamatan Ngaliyan dengan sistem sewa Rp 200.000,- per bulan.

Namun karena kesibukannya, kios tersebut jarang ditunggui sendiri. Kios tersebut dititipkan kepada pemilik kios tanaman hias di sebelahnya dan biala ada pembeli yang tertarik dengan tanaman hias yang ada di kios “Taman Puspa”, pemilik kios sebelah akan menelepon Ibu Puspa dan bila bisa sepakat melalui telepon, uang akan dititipkan melalui pemilik kios sebelah, namun bila tidak bisa sepakat melalui telepon, Ibu Puspa kemudian akan datang ke lokasi kios.

Jenis-jenis tanaman hias yang ada di kios “Taman Puspa” terbilang cukup lengkap, mulai dari adenium, aglonema, anthurium, sanseviera dan maskot tanaman hias yang ada di kiosnya dan jarang dimiliki oleh kios lain adalah anggrek dengan segala varietasnya. Selain tanaman hias, “Taman Puspa” tidak menjual barang lain, baik pot, pupuk maupun keperluan lainnya sebagai penunjang tanaman hias.

Lokasi kios “Taman Puspa“ cukup strategis dibandingkan dengan kios yang lain karena mudah dilihat krena terletak agak pinggir dan mudah untuk parkir baik mobil maupun motor.

Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” tidak pernah mengikuti pameran tanaman hias ataupun acara-cara sejenis untuk mengiklankan usaha penjualan tanaman hias yang dimilikinya.

Hasil penjualan tanaman hias tidak ada pencatatannya. Untuk stok tanaman hias, bila sudah berkurang akan membeli lagi sesuai dengan keinginan pemilik “Taman Puspa”.

III. Kajian Usaha

Dari profil usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa”, diperoleh gambaran sebagai berikut : a. Alasan bisnis

Berbisnis karena hobi mempunyai sisi baik dan tidak baik. Alasan berbisnis karena hobi bisa menjadi sesuatu yang baik karena secara naluriah seseorang akan lebih produktif jika dia menjalankan sesuatu yang disukai.

(14)

b. Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” sebagai usaha kecil memiliki beberapa kelemahan

baik kelemahan pada faktor internal maupun faktor eksternal. Beberapa kelemahan yang dimiliki diantaranya adalah :

- Penerapan sistem manajemen usaha yang kurang baik.

- Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif

- Terbatasnya kemampuan untuk melakukan promosi dan berkompetisi di pasar bebas

- Kurang diperhatikannya mutu produk dan arti kepuasan pelanggan.

- Pelaku cenderung menguasai pasar yang sempit.

- Stabilitas kualitas produk untuk pemenuhan pasar, manajemen produksi, pasar dan kualitas yang

tidak berkelanjutan.

c. Secara teori, pada usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” tidak terjadi keseimbangan faktor

internal (sistem dan strategi) dan faktor eksternal (pasar). Keseimbangan anatara faktor internal dan faktor eksternal suatu usaha sangat diperlukan, karena walaupun sistem dan strategi usaha baik, namun jika tidak didukung dengan pembacaan peluang pasar dan perilaku konsumen maka perusahaan tidak akan dapat menjaga pasarnya. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengetahui peluang pasar saja namun tidak didukung sistem dan strategi perusahaan yang baik, maka perusahaan akan semakin ditingalkan oleh pasar. Apalagi, jika kedua-duanya tidak mendukung. Kemungkinan bangkrut sudah pasti akan menghampiri.

IV. Alternatif Solusi

Solusi yang bisa diterapkan pada usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” agar usaha ini dapat berkembang adalah :

4.1.Perbaikan sistem manajemen

Sistem manajemen berfungsi untuk memandu semua bagian agar mencapai apa yang diharapkan perusahaan ke depan. Panduan inilah yang menjadikan sebuah dasar dalam pelaksanaan operasional perusahaan, agar proses perencanaan, pelaksanaan di lapangan, evaluasi dan pelaporan dapat dijalankan dengan baik

Untuk usaha penjualan tanaman hias, walaupun usahanya berskala sangat kecil, namun tidak ada salahnya jika patuh dalam menerapkan sistem manajemen usaha.

Beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam manajemen usaha adalah sbb. : a. Mendefinisikan tujuan usaha penjualan

Membangun suatu usaha kecil harus dimulai dari tujuan usaha penjualan yang dimulai dari pemilik usaha. Tujuan usaha harus jelas sehingga dapat memberikan motivasi untuk pengembangan usaha kecil.

(15)

Untuk keuangan, disarankan kepada usaha penjualan tanaman hias “ Taman Puspa” untuk melakukan kelola keuangan sbb :

- Tertib dalam pembukuan, mencatat semua pemasukan dan pengeluaran uang

- Menyimpan semua bukti penerimaan dan pengeluaran

- Memisahkan kekayaan pribadi dan perusahaan

- Membuat anggaran keuangan (budget) secara sederhana

- Membuat anggaran arus kas secara sederhana

c. Produksi (cara pengerjaan, Quality control, pengepakan, pemilihan bahan baku dll.)

Untuk penyediaan bahan baku, bisa dilakukan dengan pembiakan sendiri atau membeli anakan dari nursery-nursery yang menjual anakan tanaman hias. Perlu dijalin koordinasi yang sangat baik dengan penyedia bahan baku ini, sehingga tidak akan samapi kekurangan bahan baku untuk pembiakan tanaman hias.

Selain itu, dalam usaha penjualan tanaman hias, harus pandai-pandai dalam melihat potensi tanaman, antara lain :

 Tanaman apa saja yang baik atau indah kualitasnya serta tanaman yang mudah menarik perhatian

pengunjung

 Pastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan baik. Cermati jenis-jenis pupuk

yang digunakan sebagai tambahan nutrisi tanaman. Penggunaan pupuk organik disarankan, karena selain ramah lingkungan, pupuk organik ini mudah dalam proses pembuatannya bahkanmenggunakan sampah rumah tangga sekalipun. Dengan begitu, dapat dihemat biaya.

d. Operasional (Tempat usaha).

Sebenarnya, untuk membiakkan tanaman tidak membutuhkan tempat dan peralatan yang rumit. Namun, jika bisnis sudah cukup besar, ada perlunya juga jika pemilik memiliki sebuah green house yang dapat mengontrol cahaya matahari yang masuk atau setidaknya dapat menyaring cahaya matahari yang didapatkan oleh tumbuhan tidak berlebihan

Selain green house, pemilik usaha membutuhkan tempat display tanaman. Dan penataan agar dibuat seindah mungkin. Tanaman yang ditata rapi dan indah akan menjadi daya tarik tersendiri bagi toko tanaman.

Papan nama dibuat sejelas mungkin agar pengunjung dapat dengan mudah mengenali toko tanaman hias.

Selain itu kumpulkan modal dan operasional dalam menjalankan bisnis ini. Tentukan berapa jumlah tanaman yang akan digunakan sebagai modal awal dan kumpulkan juga peralatan yang dibutuhkan antara lain :

- Bibit dan anak tanaman

- Polybag atau pot

- Pupuk (bisa padat bisa juga cair)

- Rak bambu untuk display tanaman

(16)

- Gunting tanaman

- Water spray

e. Sumber Daya Manusia.

Sistem kemitraan dengan pemilik kios sebelah yang sudah dilakukan sudah baik, namun alangkah lebih baiknya jika menempatkan karyawan khusus yang menangani dengan sistem kemitraan yang sama, yaitu dengan sistem insentif atau bonus dari hasil penjualan tanaman hias yang terjual. 4.2.Strategi Perusahaan (Strategi Usaha)

Termasuk dalam strategi perusahaan adalah cara-cara perusahaan dalam mengempangkan pasar yang menjadi target. Pada umumnya strategi lebih banyak didominasi oleh strategi pemasaran. Jadi bagaimana cara memasarkan produk-produk perusahaan kepada konsumen. Pemasaran dapat berarti menjaga konsumen untuk melakukan pembelian atau menjaga image produk perusahaan agar tetap menjadi pilihan konsumen.

Yang perlu dilakukan untuk usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” dalam strategi pemasaran adalah sebagai berikut :

a. Brand/Image produk. Taman Puspa sudah merupakan brand tersendiri. Namun perlu lebih

ditekankan lagi pada ke-khas-an tanaman hias yang dijual. b. Target/segmentasi pasar

Target pasar dari usaha penjualan tanaman hias ini tentunya adalah semua orang. Tidak terlepas apakah dia tetangga, teman atau orang yang belum pernah dikenal sekalipun, misalnya orang yang akan melangsungkan pernikahan, acara seminar yang membutuhkan dekorasi atau bahkan hanya seorang kolektor tanaman hias. Cara menentukan target pasar adalah melakukan survey ke tiap-tiap acara pameran tanaman hias.

c. Differensiasi

Penjualan jenis anggrek yang tidak ada di tempat lain perlu dipertahankan karena usaha penjualan tanaman jenis anggrek menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya dan memberikan satu nilai tambah. Jenis anggrek yang perlu diperbanyak variasinya sehingga akan memperbesar perbedaan dengan kios-kios lain sejenis. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagi persaingan.

d. Marketing Mix (Produk, Promosi, Distribusi, harga dan Kemasan)

- Produk

Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak. Produk usaha bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu produk utama dan produk pendukung.

Usaha penjualan tanaman hias ini lebih baik lagi bila melakukan survey kebutuhan pelanggan terlebih dahulu agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.

Dari hasil survey tersebut, bisa ditentukan jenis-jenis apa saja yang bisa disediakan di kios tanaman hias “Taman Puspa”.

(17)

Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu mudah, meski tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah melihat harga pesaing. “Taman Puspa” harus menentukan ingin harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing.

Untuk menentukan harga yang lebih mahal bisa dilakukan dengan pengemasan (diletakkan di pot keramik yang lebih mahal) sehinga harganya tentu lebih mahal.

Dalam bisnis tanaman hias, terdapat strategi-strategi penentuan harga yang bisa dilakukan, antara lain :

 Block Pricing

Bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nursery yang menjual tanaman-tanaman yang susah dijual eceran.

 Commodity Bundling

Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual

 Price Discrimination

Diskriminasi harga artinya konsumen yang sama diberi harga berbeda karena pembelian volume berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000,- per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000,- per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita.

- Promosi

Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi adalah usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam.

Bentuk promosi yang bisa dilakukan adalah :

 Open house danPromosi dari mulut ke mulut

Mulailah dari tetangga yang paling dekat dan orang-orang di lingkungan tempat tinggal.

Satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari tanaman hias yang dibeli. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.

 Iklan, yaitu penyebaran informasi produk melalui berbagai media. Iklan yang murah bisa

berbentuk brosur, leaflet dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah dimana konsumen berada. Dengan demikian informasi lengkap bisa didapatkan oleh target konsumen.

(18)

 Rajin mengikuti pameran tanaman hias. Belilan tanaman hias yang jarang terdapat di daerah

setempat dan dipajang di depan stand untuk menarik pembeli

V. Penutup

Usaha Kecil yang dikerjakan dengan asal-asalan walaupun hanya sekedar hobi tidak akan memberikan hasil yang optimal. Perlu dilakukan strategi-strategi dalam menjalankan usaha penjualan tanaman hias.

Referensi

Dokumen terkait