• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal kewiu rausahaan makanan anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal kewiu rausahaan makanan anak"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL USAHA ROTI GORENG

BIDANG KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM)

Nama Mahasiswa (Anggota 1) (NIM) Nama Mahasiswa (Anggota 2) (NIM)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER RAHARJA STMIK RAHARJA

Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modern Cikokol – Tangerang, Banten 15117 Telf : (021) 5529692 – 5529586

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : USAHA ROTI GORENG 2. Bidang Kegiatan : PKM Kewirausahaan 3. Bidang Ilmu : Komputer

4. Pelaksana Kegiatan :

a. Nama Lengkap : Nama Mahasiswa (Ketua, Wakil, dan Anggota) b. Perguruan Tinggi : STMIK RAHARJA

c. Alamat : Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol d. No Telf : No Telfon Ketua Kelompok

e. Email : Email Ketua Kelompok 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : M. Rachman Mulyandi, SE, MBA

b. NIP : 07133

6. Biaya Kegiatan : Rp. 600.000,-7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Tangerang, 25 Januari 2012

Menyetujui,

Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

(M. Rachman Mulyandi, SE, MBA) (Nama Ketua Kelompok)

(3)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Mengkonsumsi sarapan merupakan rutinitas yang terlupakan di tengah kesibukan menyiapkan aktivitas di pagi hari. Seringkali kita mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan menu sarapan yang kurang variasinya. Sarapan bukan sekedar untuk mengganjal perut saja, tetapi juga memberikan energy agar otak bekerja lebih optimal, dapat beraktivitas dengan baik dan tidak cepat mengantuk.

Sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum beraktivitas, makanan itu terdiri dari makanan poko serta lauk pauk atau makanan lainnya yang dapat dijadikan sumber energy dan gizi. Bagi mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar dan tidak lemas. Penelitian menunjukkan pelajar yang rutin sarapan pagi memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik dibanding yang berangkat dari rumah dengan perut kosong.

Di Perguruan Tinggi Raharja, mahasiswa yang melakukan kegiatan perkuliahan di pagi hari cukup banyak dan rata-rata mereka jarang sarapan di rumah. Hal tersebut karena mahasiswa tidak memiliki waktu sarapan di rumah atau dirumahnya tidak ada makanan, sehingga mereka lebih memilih sarapan di kantin. Akibatnya mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi hari terlambat masuk kelas.

Dengan melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang membutuhkan sarapan yang praktis, bergizi dan dengan harga yang terjangkau.

(4)

Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini kurang dari lima puluh ribu rupiah. Modal tersebut kami perlukan untuk pembelian bahan pokok dan kemasan roti. Untuk biaya promosi, kami memakai fasilitias gratis SMS dari sebuah provider, sehingga mengurangi biaya modal.

USAHA ROTI GORENG BELIA

Program Kreativitas mahasiswa dalam kelas kewirausahaan ini kami menjalankan program bisnis Roti Goreng. Usaha Roti Goreng ini kami rasakan mudah dalam proses pembuatannya dan tidak terlalu mahal pula modal yang diperlukan untuk membuat Roti Goreng ini.

Kami menamakan Usaha Roti Goreng ini dengan nama BELIA karena BELIA tersebut adalah singkatan dari nama anggota kelompok Program Kreativitas tersebut. Selain itu juga nama BELIA tersebut sangat mudah diucapkan sehingga, pengharapan kami adalah dapat gampang diingat oleh banyak orang.

Bentuk perusahaan dari usaha kami ini adalah masih dalam tahap perusahaan perseorangan saja. Kita belum memiliki ijin resmi dari pemerintah karena memang perusahaan ini masih baru mulai berjalan dan masih mencoba untuk masuk dalam dunia bisnis.

Kedepannya, apabila perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa dan memiliki pelanggan yang cukup banyak, maka kami pun ingin meningkatkan perusahaan kami menjadi lebih bergengsi. Ditingkatkan kredibilitas perusahaan menjadi lebih diakui oleh Pemerintah, Supplier dan Konsumen.

PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah usaha ROTI GORENG merupakan usaha yang menguntungkan 2. Kapankah usaha ROTI GORENG mencapai titik impas

(5)

TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah: 1. Memperoleh keuntungan

2. Memberikan sarapan praktis dan bergizi bagi mahasiswa yang belum sarapan di rumah

3. Menambah relasi di lingkungan kampus

4. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Kegunaan program Kewirausahaan ini adalah:

1. Memudahkan Mahasiswa Raharja memperoleh makanan sehat

2. Sebagai sarana mahasiswa lain yang membutuhkan pekerjaan sampingan 3. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa Raharja

sehingga diharapkan program ini menjadi sarana pembelajaran serta menambahkan pengalaman wirausaha agar tidak canggung ketika berada di dunia kerja

4. Menumbuhkan sikap dan perilaku bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki 5. Sebagai aplikasi dari Visi dan Misi Kampus Raharja

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

(6)

Dilihat dari prospek usaha Roti Goreng sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar. Selain itu tugasnya untuk membantu mahasiswa serta menambah pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.

Kelebihan bisnis ini adalah memberikan sarapan secara praktis dengan memakai bahan-bahan yang bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara langsung oleh setiap anggota.

Jam operasional kegiatan usaha Roti Goreng pada pagi hari dengan segmen pasar yaitu seluruh mahasiswa yang berkuliah di Perguruan Tinggi Raharja yang membutuhkan makanan secara praktis dan cepat.

Tahap awal yang dilakukan dalam membangun usahanya yaitu dengan melakukan promosi melalui media komunikasi seperti SMS dan BBM yang dikirim ke tiap mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja. Sosialisasi dan promosi ini dilakukan satu minggu sebelum usaha dibuka. Kami pun melakukan promosi dari mulut ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui mengenai bisnis Roti Goreng tersebut.

ASPEK PEMASARAN

Kami melakukan pengamatan terhadap mahasiswa Raharja yang belajar sebagai calon konsumen (target pasar ) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

(7)

a. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar kampus

b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung

c. Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan kampus sehingga memancing rasa penasaran dan keingintahuan calon pelanggan

d. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh mahasiswa di kampus e. Menawarkan harga yang terjangkau untuk mahasiswa

f. Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (penggorengan) sudah dimiliki sebelumnya

2. Weakness atau Kelemahan

a. Roti Goreng merupakan produk baru yang belum terlalu dikenal, untuk menangani kelemahan ini, kami melakukan promosi secara terus menerus melalui media komunikasi serta pertemuan langsung dengan konsumen

b. Bahan isi dari Roti Goreng yang tidak tahan lama, untuk mengatasi kelemahan tersebut kami membatasi pembelian bahan dan menargetkan penjualan agar bahan habis terpakai sebelum kadaluarsa 3. Opportunities atau Kesempatan

a. Dapat membuka cabang usaha di kampus lain jika usaha roti goreng ini sudah stabil

b. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai rasa seperti rasa jamur, sosis, coklat, dan lain-lain disesuaikan selera pasar atau konsumen

(8)

d. Belum ada penjualan Roti Goreng di kampus ini, meskipun terdapat sebuah kantin tetapi belum tentu disukai konsumen. Oleh karena itu kami berasumsi bahwa pengadaan perdagangan roti goreng ini akan dapat mengundang para mahasiswa untuk membeli

4. Threats atau Ancaman

a. Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli roti kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli Roti Goreng. Untuk mengatasi ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat kemasan yang menarik serta menggunakan isi roti sesuai permintaan konsumen

b. Adanya pesaing yang menjual Roti Goreng dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi ancaman tersebut, kami memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai isi roti serta cara pembuatan roti goreng agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda dari penjual lain

ASPEK TEKNIS

Produksi yang dijalankan dalam Usaha Roti Goreng ini, karena perusahaan ini masih berskala kecil maka para anggota kelompok ini yang mempersiapkan keseluruhan sistem produksinya.

Teknis pembuatan atau produksi dari Roti Goreng ini adalah dengan membeli bahan baku yang sekiranya akan dipergunakan sekali saja dalam proses pembuatan Roti Goreng tersebut sehingga tidak perlu menyimpan bahan baku pembuatan Roti Goreng tersebut.

(9)

JADWAL KEGIATAN PROGRAM melakukan riset pasar. Setelah mengetahui kebutuhan konsumen, maka terciptalah usaha Roti Goreng tersebut. Kegiatan promosi dilakukan pada bulan kedua, ketiga dan bulan keempat. Setelah kegiatan promosi dilakukan dengan seksama, kemudian pada bulan ke 3 sampai bulan ke 6 melakukan kegiatan penjualan. Pada bulan ke 6 setelah satu semester berbisnis kita mengadakan evaluasi untuk masalah atau kendala yang ada pada usaha Roti Goreng tersebut.

ASPEK BIAYA

Sumber dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari dana pribadi. Jumlah anggota kelompok adalah 5 orang, maka kelima orang tersebut memberikan kontribusi untuk dimasukkan ke dalam modal awal pembuatan, pemasaran serta penjualan Roti Goreng Belia ini.

Para anggota penyumbang dana disini diberi peran menjadi pemegang saham sehingga mereka semua bertanggung jawab dalam usaha Roti Goreng ini. Hal tersebut dapat memberikan tingkat serius yang lebih tinggi kepada seluruh anggota perusahaan Roti Goreng ini mengingat bahwa seluruh dana anggota dimasukkan kedalamnya sehingga apabila perusahaan mengalami kerugian, maka dia pun akan kehilangan dana yang sudah diinvestasikannya tersebut.

(10)

a. Pulsa : Rp. 50.000 2. Biaya Modal Produksi (variable)

a. Pembelian bahan baku : Rp. 200.000 b. Pembelian Alat : Rp. 100.000 3. Biaya Operasional (tetap)

a. Gaji karyawan : Rp. 200.000 b. Biaya Listrik : Rp. 50.000 Rekapitulasi Biaya

1. Biaya Promosi : Rp. 50.000 2. Biaya Modal Awal : Rp. 300.000 3. Biaya Operasional : Rp. 250.000 Total Pengeluaran : Rp. 600.000

PROYEKSI PENDAPATAN (ASUMSI)

Pendapatan per hari : 10 roti x Rp. 5000,- = Rp.

50.000,-*Keuntungan 1 roti adalah Rp. 5000

Pendapatan Keseluruhan selama 22 hari : 22 x 50.000 = Rp. 1.100.000 *Operasional penjualan (1 bulan adalah 22 hari)

(11)

ANALISA TITIK IMPAS

Dalam menghitung analisis titik impas ini, kita terlebih dahulu menentukan jumlah investasi awal. Investasi awal dapat kita peroleh dari jumlah biaya tetap ditambah jumlah biaya total variable.

Kemudian setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya. Disini kita menggunakan nilai asumsi pendapatan bersih terendah setiap bulannya.

Investasi awal : Biaya tetap + Biaya variable : Rp. 250.000 + Rp. 350.000 : Rp. 600.000

Untuk mengetahui Analisa Titik Impas adalah digunakan untuk memperkirakan seberapa cepat modal yang sudah dikeluarkan dalam usaha Roti Goreng ini segera dapat kembali kepada para pemegang saham seutuhnya. Semakin cepat kembalinya modal kepada para pemegang saham, maka semakin bagus investasi dalam usaha Roti Goreng ini. Apabila semakin lama kembalinya modal dalam usaha Roti Goreng ini maka diperlukan untuk berfikir kembali apabila ingin meneruskan usaha Roti Goreng tersebut. Suatu usaha dengan jumlah modal tertentu apabila pengembalian modalnya cukup lama, maka para investor akan kehilangan suatu peluang yang dinamakan dengan peluang kesempatan. Peluang kesempatan tersebut adalah peluang lain untuk para pemegang saham ketika sebelum membuka usaha Roti Goreng tersebut. Bisa kita ambil contoh daripada uang pemegang saham digunakan untuk berbisnis lebih baik disimpan di Bank saja, hasilnya lebih jelas tiap bulannya walaupun keuntungannya tidak seberapa.

Analisa titik impas tersebut adalah:

(12)

Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 2 bulan setelah investasi awal dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan mengingat angka diatas adalah masih mengambil asumsi pendapatan bersih terburuk.

KESIMPULAN

Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari Roti Goreng ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha Roti Goreng ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa. Waktu pelaksanaannya pun dilakukan sebelum jam perkuliahan dimulai.

Akhir kata, besar pengharapan kelompok kami untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dalam kelas entrepreneur ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum memiliki penghasilan sama sekali.

(13)

LAPORAN PROYEK USAHA ROTI GORENG

BIDANG KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

Dilaporkan Oleh:

Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM)

Nama Mahasiswa (Anggota 1) (NIM) Nama Mahasiswa (Anggota 2) (NIM)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER RAHARJA STMIK RAHARJA

Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modern Cikokol – Tangerang, Banten 15117 Telf : (021) 5529692 – 5529586

(14)

LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : USAHA ROTI GORENG 2. Bidang Kegiatan : PKM Kewirausahaan 3. Bidang Ilmu : Komputer

4. Pelaksana Kegiatan :

a. Nama Lengkap : Nama Mahasiswa (Ketua, Wakil, dan Anggota) b. Perguruan Tinggi : STMIK RAHARJA

c. Alamat : Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol d. No Telf : No Telfon Ketua Kelompok

e. Email : Email Ketua Kelompok 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : M. Rachman Mulyandi, SE, MBA

b. NIP : 07133

6. Biaya Kegiatan : Rp. 600.000,-7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Tangerang, 25 April 2012

Menyetujui,

Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

(M. Rachman Mulyandi, SE, MBA) (Nama Ketua Kelompok)

NIP : 07133 NIM :

(15)

Rasa syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Proyek Wirausaha ini tepat pada waktunya.

Laporan Akhir Proyek Wirausaha ini disusun berdasarkan data dan informasi yang didapat penulis sewaktu menjalankan kegiatan kewirausahaan serta mengikuti Mata Kuliah Entrepreneurship pada Perguruan Tinggi Raharja.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Rachman Mulyandi, S.E., M.B.A. selaku dosen Entrepreneurship dan semua pihak yang telah memberikan saran, pengarahan, bantuan serta dukungan kepada penulis secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dari Laporan Akhir Proyek Wirausaha ini. Atas segalanya penulis mengucapkan terima kasih.

Tangerang, 9 Mei 2012 Penulis,

(16)

LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan ilmu Entrepreneurship di Perguruan Tinggi Raharja, Laporan Akhir Proyek ini disusun sebagai upaya untuk membentuk pribadi-pribadi Raharja yang handal dalam beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Laporan Akhir Proyek Wirausaha merupakan suatu program akademik yang wajib dilaksanakan oleh setiap Mahasiswa/I Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk membangun Tridarma Perguruan Tinggi.

Tridarma Perguruan Tinggi telah tercantum sepenuhnya dalam mata kuliah Entrepreneurship ini. Mengingat mata kuliah ini adalah salah satu mata kuliah ungulan di Perguruan Tinggi Raharja.

DASAR PENULISAN

Arti pembuatan Laporan Akhir Proyek Wirausaha ini tidak lain adalah sebagai salah satu syarat pertanggung jawaban yang diperlukan oleh seorang pengusaha untuk mengevaluasi proyek bisnisnya. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mempersiapkan agar tidak terjadi kerugian yang berkelanjutan bagi pelaku usaha apabila memang usaha yang dilakukan pengusaha tersebut merugi.

Kemudian dalam mata kuliah Entreprenuership pembuatan Laporan Akhir Proyek Usaha juga merupakan suata syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Entrepreneurship. Adapun dasar penulisan Laporan Akhir Proyek Wirausaha ini adalah sebagai berikut:

 Penulis mampu memahami dan mempelajari cara-cara berwirausaha.

 Sebagai tanda berakhirnya Mata Kuliah Entrepreneurship pada Semester 4 (empat)

 Sebagai tanda bukti peserta mengikuti kegiatan berwirausaha.

 Sebagai tanda bukti peserta memperoleh keuntungan atau kerugian.

(17)

Adapun maksud dan tujuan dalam menyusun Laporan Akhir Proyek wirausaha ini adalah sebagai berikut:

 Untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas serta tanggung jawab ke tingkat yang lebih tinggi.

 Dapat memotivasi dan merubah cara berfikir mahasiswa ke hal yang lebih positif.

 Merubah gaya hidup menjadi lebih aktif dan tidak pasif.

 Mengumpulkan data-data dan informasi guna kepentingan mahasiswa khususnya dan kepada pembaca umumnya.

(18)

Status : Tidak Tercapai

Keterangan : Penulis dapat mendemonstrasikan keuntungan usaha lebih dari 200 % Laporan Hasil Keuntungan:

Penjualan selama 6 bulan:

 Pendapatan per hari rata-rata: 10 x 5000 = Rp. 50.000

 Pendapatan per bulan : Rp. 50.000 x 22 hari = Rp. 1.100.000

 Pendapatan selama 6 bulan : Rp. 1.100.000 x 6 bulan = Rp. 6.600.000

Biaya selama 6 bulan:

 Pengeluaran biaya bahan baku perbulan (biaya variable tetap) :

o Rp. 600.000

 Pengeluaran biaya bahan baku selama 6 bulan (biaya variable tetap) :

o Rp. 600.000 x 6 = Rp. 3.600.000

 Biaya depresiasi (penyusutan setara 5% tiap bulan) Peralatan selama 6 bulan:

o Rp. 100.000 x 5 % x 6 = Rp. 36.000  Total Biaya Selama 6 bulan adalah:

o Rp. 3.600.000 + 36.000 = 3.636.000

Jumlah Keuntungan :

Total Keuntungan – Total Biaya = Keuntungan (diluar pajak) Rp. 6.600.000 – Rp. 3.636.000 = Rp. 2.964.000

(19)

MEMBUAT PROPOSAL WIRAUSAHA Status : Tercapai

(20)

MEMBUAT LAPORAN AKHIR Status : Tercapai

(21)

MELAKUKAN WIRAUSAHA DI GLS ATAU RUANG ENTREPRENEURSHIP Status : Tercapai

Keterangan : Penulis sudah melakukan wirausaha di GLS selama 5 bulan dengan Melakukan usaha perdagangan Roti Goreng

(22)

MELAKUKAN PRESENTASI HASIL AKHIR Status : Tercapai

Keterangan : Penulis telah melakukan presentasi hasil akhir usaha pada tanggal 2 Mei 2012

(23)

PENGALAMAN SELAMA BERWIRAUSAHA Pengalaman menyedihkan :

Pada awal kami melakukan percobaan pembuatan roti dengan kegiatan awal membeli bahan roti dan membuatnya di rumah kami mengalami beberapa kali kegagalan dalam membuat Roti Goreng agar mempunyai citarasa yang berbeda dari Roti Goreng lainnya.

Kemudian setelah berhasil, dalam cuaca yang panas kami mencoba untuk menjajakan Roti Goreng ke perumahan-perumahan. Kemudian kami juga harus berkeliling pasar untuk mencari bahan terbaik dan termurah agar kami dapat mengahasilkan Roti Goreng dengan cita rasa paling enak dengan harga bahan baku semurah-murahnya, sesuai dengan prinsip Ekonomi.

Pengalaman Menyenangkan :

Setelah kami sekelompok memutuskan untuk melakukan penjualan Roti Goreng hanya di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja saja, karena Perguruan Tinggi Raharja adalah pangsa pasar yang cukup bagus. Hal tersebut dibuktikan dengan pada hari pertama kami berjualan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, jumlah roti yang dijajakn sebanyak 10 buah Roti Goreng langsung habis pada dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

(24)

PENUTUP

Laporan Akhir Proyek Wirausaha ini dibuat untuk tugas akhir Mata Kuliah Entrepreneurship yang terdiri dari lima poin penting berupa tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing. Penulisan laporan akhir proyek wirausaha juga bertujuan untuk penilaian objektif Entrepreneurship agar dapat memberikan nilai akhir yang akan diperoleh oleh mahasiswa baik secara kelompok ataupun individu.

Penulis dan kelompok sudah menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan dan sangat merasakan manfaat dari tugas yang diberikan, yaitu penulis dapat

mengetahui cara berwirausaha, membuat artikel atau jurnal ilmiah, dan dapat melakukan poster session. Kemudian manfaat yang lebih penting adalah membuat penulis dan anggota kelompok lainnya menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan serta kehadiran pada perkuliahan.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing dan semua pihak yang turut membantu menyelesaikan laporan akhir proyek wirausaha ini.

(25)

ENTREPRENEURSHIP

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Dosen Pengajar : Muhammad Rachman Mulyandi, S.E., M.B.A.

Dilaporkan Oleh: Nama Mahasiswa (NIM)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER RAHARJA STMIK RAHARJA

Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modern Cikokol – Tangerang, Banten 15117 Telf : (021) 5529692 – 5529586

Fax : (021) 5529742

(26)

Rasa syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan KaruniaNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Pribadi Mata Kuliah Entrepreneurship ini tepat pada waktunya dan tidak ada kekurangan sedikitpun.

Laporan Tugas Pribadi ini disusun berdasarkan data dan informasi yang didapat penulis sewaktu menjalankan kegiatan usaha serta mengikuti mata kuliah Entrepreneurship pada Perguruan Tinggi Raharja.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Rachman Mulyandi, S.E., M.B.A. selaku dosen Entrepreneurship dan semua pihak yang telah memberikan saran, pengarahan, bantuan serta dukungan kepada penulis secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dari tugas pribadi ini. Akhir kata penulis ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.

(27)

Deskripsi Laporan

Laporan ini disusun untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari Mata Kuliah Entrepreneurship pada semester 4 (empat), khususnya pembelajaran dan pembentukan mental kegiatan berwirausaha kepada mahasiswa. Tujuan dihasilkannya laporan ini adalah untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas serta tanggung jawab ke tingkat yang lebih tinggi.

Laporan ini disusun dengan tugas-tugas dan proyek akhir Mata Kuliah Entrepreneurship dengan tingkat penguasaan maksimal. Dengan mempelajari laporan tugas ini pembaca diharapkan dapat memahami proses membangun usaha dan memiliki motivasi untuk melakukan usaha seperti penulis.

(28)

Status : Tercapai

Keterangan : Penulis sudah memiliki buku kewirausahaan

(Dilampirkan hasil Scan Sampul Awal Buku Kewirausahaan) (Dilampirkan hasil Scan Kwitansi Pembayaran Buku dari Kasir)

(29)

Status : Tercapai

Keterangan : Penulis selalu menghadiri perkuliahan dan datang tepat waktu, Sehingga absensi penulis sudah melebihi 85%

(Dilampirkan Hasil Print Screen Absensi di Kelas)

(30)

Status : Tercapai

Keterangan : Penulis sudah membuat Jurnal Ilmiah mengenai IT dan Entrepreneurship

(Ditampilkan hasil Jurnal Ilmiah dan Soft Copy kirim via email)

(31)

Status : Tercapai

Keterangan : Penulis berpartisipasi dalam kegiatan Paduan Suara Wisuda Perguruan Tinggi Raharja 2012

(Dilampirkan dokumen pendukung mengenai Pengabdian Masyarakat)

(32)

Status : Tercapai

Keterangan : Penulis telah berkontribusi dalam Poster Session Entrepreneurship

(33)

Kesimpulan

Laporan tugas pribadi ini dibuat sebagai Tugas Individu pada Mata Kuliah Entrepreneurship yang terdiri dari 5 poin tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing untuk memenuhi Penilaian Objektif dari dosen pembimbing tersebut. Penulisan laporan tugas pribadi bertujuan untuk penilaian objektif Entrepreneurship agar dapat membantu nilai akhir.

Penulis sudah menyelesaikan semua tugas-tugas yag diberikan dan sangat merasakan manfaat dari tugas yang diberikan, yaitu penulis dapat mengetahui cara berwirausaha, membuat artikel, melakukan poster session dan membuat penulis menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan serta pada kehadiran perkuliahan.

(34)
(35)

Referensi

Dokumen terkait

lebih rentan terkena stress karena beban kerja yang berlebihan dan sift kerja yang tidak teratur, dan masa kerja yang terlalu lama juga mempengaruhi stress karena semakin

Data dalam penelitian ini adalah tuturan dalam wacana SMS mahasiswa pada dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia periode Desember 2016- Januari

hubungannya, selanjutnya disimpulkan tentang kualitas pekerjaan dinding batako, bata ringan, pemasangan kusen pintu dan jendela, bronjong, konstruksi aluminium dan baja ringan

Memahami definisi, ejaan unsur kata dan istilah terkait sistem sensoris (organ indra) telinga, struktur dasar dan fungsi telinga, mengeja dan menuliskan, membedakan antara

Komunikasi keluarga sabeulah yang terjadi pada ibu atau ayah menghasilkan beberapa perspektif antara lain: model komunikasi keluarga sabeulah melalui komunikasi interpersonal,

Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif dengan multimedia dan gambar 3D yang mempermudah siswa tuna rungu

Kurva Bezier adalah kurva yang dinyatakan dalam persamaan parametik, kurva ini sering digunakan dalam komputer grafis. Pada komputer grafis, kurva digunakan

Pada penelitian ini kecenderungan ke arah yang demikian terlihat dengan semakin memanjangnya APTT pada kelompok yang tidak mengalami perbaikan, sedangkan pada kelompok