• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Prinsip Pendidikan Interdisiplin Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Prinsip Prinsip Pendidikan Interdisiplin Dan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip-Prinsip Pendidikan Interdisipliner

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

*Pendidikan Interdisipliner*

Dosen Pengampu :

Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Vivanda Ariani Raharwin NIM 16150230 PGMI – SMT 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan pada akhirnya harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini menjadi lebih baik lagi.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul

……….…..…

I

Kata Pengantar

………..….

II

Daftar Isi

………..….

III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ……….. 1

C. Tujuan Masalah ……… 1

BAB II

PEMBAHASAN

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN INTERDISIPLINER

A. Pengertian Pendidikan ………..

2

B. Pengertian Interdisipliner

……….. 3

C. Pendekatan Interdisipliner ……….. 4

D. Prinsip-Prinsip Pendidikan Interdisipliner ……. 5

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan ……….. 7

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam telah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan sehingga studi keislamanpun semakin berkembang. Islam tidak lagi dipahami hanya dalam pengertian historis dan dokriner tetapi telah menjadi fenomena yang kompleks. Karenya dibutuhkan metode dan prinsip-prinsip interdisipliner sehingga di dalam penerapannya dapat mencapai sebuah tujuan seperti yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pendidikan ? 2. Apa pengertian Interdisipiner ?

3. Bagaimana Pendekatan Interdisipliner Dalam Studi Islam? 4. Apa Prinsip-Prinsip Pendidikan Interdisipliner ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendidikan 2. Untuk Mengetahui Pengertian Interdisipliner

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Kata Pendidikan Juga berasal dari Bahasa yunani kuno yaitu dari kata “Pedagogi“ kata dasarnya “ Paid “ yang berartikan “ Anak “ dan Juga kaata “Ogogos“ artinya “membimbing”. Dari beberapa kata tersebut maka kita simpulkan kata pedagos dalam bahasa yunani adalah Ilmu yang mempelajari tentang seni mendidik Anak. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tigkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri.

Pengertian pendidikan menurut ahli yaitu :

1. Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

2. Pengertian pendidikan menurut Prof. Dr. M.J Langeveld, Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya. 3. Menurut Prof. Zaharai Idris seorang ahli Epistimologi, Pendidikan ialah

serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.

Dari beberapa pendapat yang telah disampaikan oleh para Ahli di atas maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pengertian pendidikan ialah proses melakukan bimbingan, pembinaan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup mampu untuk melaksanakan tugas hidupnya sendiri secara mandiri tidak terlalu bergantung terhadap bantuan dari orang lain.

(6)

B. Pengertian Interdisipliner

Pendekatan interdisliner yang dimaksud disini adalah kajian dengan menggunakan sejumlah pendekatan atau sudut pandang (perspektif). Pendekatan inerdiplisiner dalam arti sempit adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Pentingnya penggunaan pendekatan ini semakin disadari keterbatasan dari hasil-hasil penelitian yang hanya menggunakan satu pendekatan tertentu. Misalnya, dalam mengkaji teks agama, seperti Al-Qur’an dan sunnah Nabi tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan tekstual, tetapi harus dilengkapi dengan pendekatan sosiologis dan historis sekaligus, bahkan masih perlu ditambah dengan pendekatan hermeneutik misalnya.

Contoh pendekatan Interdisipliner adalah dalam menjawab status hukum aborsi, untuk melihat status hukum aborsi perlu dilacak nash Al-qur’an dan As-sunah. Tentang larangan pembunuhan anak dalam proses atau tahap penciptaan manusia1.

C. Beberapa Pendekatan Interdisipliner

1. Studi Islam Pendekatan Filsafat

Filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta dan kata shopos yang berarti ilmu atau hikmah secara etimologi filsafat berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Menurut istilah (terminologi) filsafat islam adalah cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkan falsafah dan menciptakan sikap positif terhadap falsafah islam Yang dimaksud adalah melihat suatu permasalahan dari sudut tinjauan filsafat dan berusaha untuk menjawab dan memecahkan permasalahan itu dengan menggunakan analisis spekulatif 2. Pada dasarnya filsafat adalah berfikir

untuk memecahkan masalah atau pertanyaan dan menjawab suatu persoalan. Contoh pendekatan filsafat agama Islam, ajaran agama Islam mengajarkan agar shalat berjamaah. Tujuan antara lain agar seseorang merasakan hidup berdampingan dengan orang lain, dengan mengajarkan puasa misalkan agar seorang dapat merasakan lapar yang selanjutnya menimbulkan rasa iba kepada sesamanya yang hidup serba kekurangan, dengan menggunakan pendekatan filosofis ini seseorang akan dapat memberikan makna terhadap sesuatu yang dijumpainya, dan dapat pula mendapat hikmah dan ajaran yang terkandung didalamnya.

1 Msitadriskimia.blogspot.com > Home > Materi/26/02/2014/11:30 am

(7)

2. Pendekatan Sosiologi

Fokus pada pendekatan sosiologi dalam studi Islam adalah memahami Islam sebagai fenomena yang menyejarah dalam sosial dan budaya. Perlu dipahami bahwa ragam dan corak keislaman sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika pemahaman umat Islam yang berbeda–beda tentang ajaran Islam yang berdasarkan setting sosial dan budaya yang melatar belakangi serta yang dihadapi umat Islam itu sendiri.

3. Pendekatan Sejarah

Kata sejarah dalam bahasa Arab artinya tarikh atau sirah atau dalam bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa al-Tarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh ilmu yang membahas penyebutan peristiwa–peristiwa atau kejadian–kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa dan sebab–sebab terjadinya peristiwa tersebut.

Dalam bahasa Indonesia sejarah berarti silsilah asal–usul ( keturunan ) kejadian peristiwa yang benar–benar terjadi pada masa lampau. Sedangkan ilmu sejarah adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa–peristiwa dan kejadian– kejadian yang benar benar terjadi di masa lampau.

Beberapa ulasan di atas pengertian sejarah dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah adalah kejadian atau peristiwa – peristiwa penting di masa lampau yang real atau benar – benar terjadi tempat, waktu dan kejadiannya saling berkaitan. Masa lampau dalam pengertian di sini adalah masa di mana waktu sudah terjadi walaupun satu detik. Dan peristiwa di sini dapat diartikan peristiwa – peristiwa yang mungkin perlu di kaji ulang.

D. Prinsip-Prinsip Interdusipliner

Prinsipinterdisipliner, yaitu menyangkut berbagai bidang keilmuan atau beragam kehidupan. Hal ini penting karena hakikat layanan pendidikan kepada peserta didik harus menyangkut berbagai jenis pengetahuan, beragam ketrampilan dan nilai-norma kehidupan yang berlaku di masyarakat.

Prinsip–prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Menurut Sudirman S. antara lain:

1. Prinsip Berorientasi pada Tujuan

(8)

menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan Pendidikan Nasional.

2. Prinsip Relevansi

Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Relevansi pendidikan dalam hal ini berkenaan dengan:

1. Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik

2. Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang

3. Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja

4. Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.

Efektifitas mengajar guru dapat dicapai dengan menguasai keahlian dan ketrampilan dalam mengelola dan melaksanakan proses belajar-mengajar yang dapat ditingkatkan dengan kegiatan pembinaan baik melalui penataran maupun penyediaan buku –buku. Efektifitas belajar murid terkait dengan sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar-mengajar. Hal ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menyediakan suasana pembelajaran yang kondusif, yang dapat dicapai dengan menyesuaikan bahan pengajaran dengan minat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta lingkungan, dan adanya dukungan sarana prasarana yang memadai serta metode yang tepat.

4. Prinsip Efisiensi

(9)

5. Prinsip berkesinambungan

Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Untuk mencapai kesinambungan, kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan:

1. Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya.

(10)

KESIMPULAN

A. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri.

B. Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu.

C. Beberapa pendekatan interdisiplner dalam islam sebagai berikut : pendekatan filsafat, pendekatan sosiologi, pendekatan sejarah

D. Prinsip interdisipliner, yaitu menyangkut berbagai bidang keilmuan atau beragam kehidupan.

1. Prinsip Berorientasi pada Tujuan, Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Nasional. 2. Prinsip Relevansi, Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system

penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.

3. Prinsip Efektivitas, Pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan dengan efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid belajar.

4. Prinsip Efisiensi, Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber–sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan. 5. Prinsip berkesinambungan, Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya

(11)

DAFTAR PUSTAKA

http://srihendrawati.blogspot.co.id/2012/04/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html

https://www.lebahmaster.com/pengertian-pendidikan/

http://yassinsakarepku.blogspot.co.id/2014/05/islam-interdisipliner.html

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Jepara oleh Dinas Kelautan dan Perikanan beserta pihak KUD dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen

Berdasarkan hasil olah data penelitian dan wawancara sebagai teknik pendukung dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa mereka masih banyak yang tidak yakin

This material is sole property of SINERGI CONSULTING including its intellectual property rights, copyrights, and it should not be disclosed to any other party, photocopied

Terkait praktik pembayaran kode unik di Tokopedia sesungguhnya praktik tersebut sudah sesuai dengan aturan hukum Islam yang didasarkan atas dasar kerelaan antara

CTL (Contectual Teaching and Learning) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri 2 Jeruklegi

Korban Laki-laki, usia 15 tahun ditemukan pakaian mayat tidak ada, gigi geligi lengkap dua puluh delapan buah, lebam mayat terdapat pada bagian punggung berwarna

ukuran perusahaan dapat berpengaruh positif terhadap manajemen laba,2. pandangan ini juga sejalan dengan Halim, dkk (2005) menemukan