• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

A. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut (Susanto, 2013) “Sistem adalah kumpulan atau grup dari subsistem atau bagian atau komponen apapunbaik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Bodnar dan Hopwood dalam (Alannita & Suaryana, 2014) mengemukakan bahwa “Informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan.”

B. Penggajian

Menurut Mardi dalam (Malau & Somadiningrat D.W.K, 2018) “Sistem penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem informasi akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk batch (bertahap).

Sistem Informasi Penggajian adalah Sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan penggajian dan presensi. Dimana dalam hal ini pelayanan yang diberikan yaitu seperti : pendaftaran calon karyawan, presensi karyawan, penggajian, pencetakan slip gaji, hitung lembur , pencetakan rekapan presensi (Moch Ridwan, 2018 : 4)

(2)

8

C. Model Prototyping

Menurut (Pressman & Maxim, 2015) mengungkapkan dalam pengembangan suatu sistem tidak hanya sekedar suatu sistem tidak hanya sekedar suatu perubahan secara perlahan-lahan tetapi sekaligus merupakan perubahan yang sangat cepat dalam mengembangkan sistem. Pada langkah-langkah tersebutlah yang menentukan bahwa software yang kita bangun berhasil, seseorang yang melakukan pengembangan pada sebuah software harus memperhatikan model yang dipakai dalam pengembangan suatu program.

Agar software finalnya dapat diterima oleh penggunanya. Berikut adalah gambar dari siklus atau langkah-langkah dalam metode prototype:

Gambar 1. Siklus Prototype

C. Unified Modelling Language (UML)

Menurut (Nuri & Soyusiawaty, 2015) “Unified Modelling Language (UML) adalah platform pemodelan perangkat lunak yang mendukung Unified Modelling

(3)

9

Language (UML) yang berarti bahasa pemodelan standar yang memiliki sintaks dan

semantik dengan aturan-aturan yang harus diikuti”. Unified Modelling Language (UML) diaplikasikan untuk maksud tertentu, menurut (Nuri & Soyusiawaty, 2015) biasanya:

1. Merancang perangkat lunak.

2. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisis dan mencari apa yang diperlukan sistem.

3. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Menurut (Muslihudin, 2016) para pengembang sSarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

istem berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan sistem yang dirancang, diantaranya:

1. Diagram kelas

Bersifat statis, memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, serta relasi-relasi.

2. Diagram Paket (Package Diagram)

Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram Use Case

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengrganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

(4)

10

Bersifat dinamis. Dinamis urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivasi. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagram Komponen (Component Diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.

(5)

11

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

D. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Simarmata, 2010), “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan menghubungkan antar entitas”. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat disimpan dan diambil secara efisien.

Salah satu alternatif pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) menggunakan notasi pemodelan sebagai berikut, (Hapsari & Priyadi, 2017) :

1. Entitas

Entitas merupakan data inti yang disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memilih data dan disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer, penamanaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan merukan nama tabel.

2. Atribut

Field atau kolom data yang disimpan dalam suatu entitas. 3. Atribut kunci primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagi kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, kuncu primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

(6)

12

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

5. Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja. 6. Asosiasi

Penghubung antar relasi dan entitas dimana kedua ujungnya memiliki multiplicy kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antar entitas satu dengan entitas lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

Menurut (Hanifa et al., 2016) kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.Variasi lingkungan untuk melakukan relasi yang dimiliki oleh kardinalitas terdiri dari empat macam, yaitu :

1. Kardinalitas satu ke satu (1:1)

Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya, setiap satu entitas pada himpunan B hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas A.

2. Kardinalitas satu ke banyak (1:N)

Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B, tetapi tidak sebaliknya. Bahwa beberapa entitas pada himpunan entitas B hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas A.

(7)

13

Mempunyai arti bahwa beberapa entitas pada himpunan entitas A hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. Namun tidak demikian untuk sebaliknya, bahwa setiap satu entitas pada himpunan entias B dapat berelasi dengan beberapa entitas pada himpunan entitas A.

4. Kardinalitas banyak ke banyak (N:N)

Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya, bahwa beberapa entitas pada himpunan entitas B dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

E. LRS (Logical Record Structure)

Menurut (Puspitasari et al., 2016) bahwa “Logical Record Structure merupakan Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi ke LRS”. Maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan berikut ini:

1. Setiap entitas akan diubah ke bentuk kotak

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi)

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

(8)

14

2.2. Penelitian Terkait

Beberapa penelitian terkait dengan pembahasan yang dibahas dalam penelitian ini, diantaranya:

Berdasarkan penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Dwi Jayanti (2014) dengan judul “Sistem Informasi Penggajian Pada CV. Blumbang Sejati Pacitan”, mangatakan bahwa sistem penggajian merupakan salah satu bentuk pelayanan intern yang digunakan untuk melakukan pembayaran gaji pada setiap bulannya. Pada saat itu teknologi dan informasi belum sepenuhnya dipergunakan untuk menunjang kelancaran sistem penggajian. Kebanyakan masih menggunakan cara konvensional untuk mengolah data gaji pegawainya. Demikian halnya yang ada di CV. Blumbung Sejati Pacitan yang masih menggunakan sistem konvensional untuk mengurus setiap administrasi yang berhubungan dengan gaji pegawai.

Penelitian yang dilakukan oleh Minda Septiani (2016) dengan judul “Sistem Penggajian Karyawan PT. Neo Bogor Dengan Menggunakan Metode Waterfall” pada PT. Neo Bogor dalam proses penggajian karyawan sering terjadi kesalahan, terutama hal pendataan gaji karyawan dan penjumlahan keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut sudah selayaknya suatu perusahaan menggunakan jasa computer dalam hal penggajian. Karena penggajian merupakan hal yang sangat pokok, selain berhubungan langsung dengan hak – hak karyawan sistem penggajian harus dikerjakan secara efisien dan cepat. Untuk itu sistem penggajian lebih tepat bila menggunakan sistem komputerisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Khairul Imtihan (2017) dengan judul “Sistem Informasi Penggajian Guru Honorer dengan menggunakan konsep Agile Software

Development dengan metodologi Extreme Programming (XP)” pada SMK Bangun

(9)

15

menimbulkan kesalahan pada proses penghitungan gaji bersih para guru, kurang cepat dan tepat informasi mengenai gaji guru, untuk menghitung gaji guru harus merekap kembali absensi guru setiap 3 (tiga) bulan sekali atau setiap three semester dan hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, kurang efisien dan bisa saja terjadi kesalahan pada saat penghitungan kehadiran, sehingga konpensasi atas kinerja para guru atau gaji para guru penghitungannya terkadang tidak sesuai, sehingga dibutuhkan sistem informasi penggajian yang terkomputerisasi.

Melalui penelitian ini penulis membuat Sistem Informasi penggajian pada PT. Koperasi Jasa Ratu Fauna Mandiri Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, karena pada sistem penggajiannya masih menggunakan sistem konvensional. Sehingga semua pekerjaan masih dilakukan secara manual dan kurang efisien. Sehingga setelah dibangun sistem ini diharapkan mampu mempermudah pekerjaan karyawan dan mampu menghasilkan sistem yang benar- benar tepat guna.

Gambar

Gambar 1. Siklus Prototype
Diagram  ini  memperlihatkan  kumpulan  kelas-kelas,  merupakan  bagian  dari  diagram komponen
Diagram  ini  terutama  penting  dalam  suatu  sistem  serta  pemodelan  fungsi-fungsi  suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek

Referensi

Dokumen terkait

Jika anda ingin menambah variasi ukuran maupun warna dari item yang akan anda jual, pilih “Yes” kemudian klik “Continue”... Tekan “size” untuk menambahkan varasi ukuran,

Saat menghadapi kelompok yang kesulitan menyelesaikan tugas maka guru model menggunakan metode tutor teman sebaya dengan meminta salah satu anggota kelompok yang sudah

Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam usaha peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta dapat dipelajari secara mandiri

Hasil menunjukan bahwa kejelasan sasaran anggaran dan pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja akuntabilitas instansi pemerin- tah, sedangkan sistem pelaporan

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Lepas dari penjelasan yang mana saja adalah benar, data pernyataan Komisi sesuai dengan hipotesis bahwa penghilangan besar-besaran dan pembunuhan

Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran beberapa pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup kepada responden yang akan kita pilih atau tetapkan

mungkin orang yang memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap syariat, mengakui syariat Islam sebagai satu-satunya jalan kebahagiaan dijanjikan Allah, dan