• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Ary Andini. Lokasi: Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Ary Andini. Lokasi: Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Identifikasi Taksonomi Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var)

Oleh: Ary Andini

Lokasi:

Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo

Identifikasi Lele Sangkuriang dilakukan berdasarkan struktur morfologinya dengan hasil sebagai berikut.

Berat : 300 gr Umur : 3 bulan Panjang standar: 26 cm Lebar badan : 4 cm Lebar ekor : 16,7 cm

Bentuk tubuh ikan Lele Sangkuriang memanjang, licin, berlendir, dan tidak bersisik. Bentuk kepala menggepeng (depress) dan mulutnya relatif besar. Terdapat 4 pasang sungut dan terdapat 3 sirip tunggal di punggung, ekor dan anus. Selain itu, terdapat

(2)

dua pasang sirip di dada dan perut. Pada sirip dada terdapat patil dan bagian atas ruangan rongga terdapat alat pernapasan tambahan seperti batang pohon. Setelah dilakukan identifikasi, diketahui bahwa ikan tersebut adalah ikan Lele Sangkuriang dengan klasifikasi taksonomi sebagai berikut.

Filum: Chordata Klas: Pisces Ordo: Siluriformis Famili: Claridae Genus: Clarias

(3)

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Ekstraksi Kolagen dari Kulit Ikan Lele Sangkuriang

Proses Pembuatan Sampel Awal Kulit Ikan Lele Sangkruriang (Clarias gariepinus var var)

Ikan Lele Sangkuriang dibeli dari petani tambak ikan, yaitu Bpk Moch. Kohar,

S.Sos di desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo.

Persiapan alat dan bahan: 1. Beaker glass 2. Aluminium Foil 3. Toples 4. Baskom 5. Penyaring 6. Plastik Klip 7. Gelas Ukur 8. Pengaduk 9. Pipet Tetes 10. NaOH

11. Kulit Ikan Lele Sangkuriang 12. Es Batu

Membersihkan kulit Ikan Lele Sangkuriang dari sisa-sisa daging yang

(4)

Memotong Kulit Ikan Lele Sangkuriang menjadi 2-5 mm

Mencuci Potongan kulit ikan Lele Sangkuriang hingga bersih dengan air

dingin

Membuat 8 Volume larutan NaOH 0,1 M sebanyak 8 kali

Dilakukan Perendaman dengan NaOH sebanyak 8 kali

(5)

Proses Penirisan kulit Ikan Lele Sangkuriang setelah di rendam dengan

NaOH

Proses pencucian kulit ikan Lele Sangkuriang dengan akuades dingin

hingga mencapai pH dasar akuades

Sampel kulit ikan Lele Sangkuriang untuk isoolasi kolagen dimasukkan ke

dalam plastik

Dimasukkan ke dalam Freezer bersuhu -20o C

Kulit ikan Lele Sangkuriang di lyopilisasi dalam freeze dryer sampai kering

(6)

Proses Isolasi Kolagen Kulit Lele Sangkruriang (Clarias gariepinus var)

Melarutkan lemak kulit Ikan Lele Sangkuriang dalam Heksan selama 2 hari lalu dilakukan pencucian dengan akuades

hingga mencapai pH dasar akuades.

Merendam kulit ikan Lele Sangkuriang dalam 0,5 M asam asetat selama 24 jam.

Mengangkat dan meniriskan kulit ikan Lele Sangkuriang dari larutan asam asetat

0,5 M untuk diambil cairan kentalnya (hasil ekstrak dalam asam asetat 0,5 M).

Hasil ekstrak dari asam asetat 0,5 M yang berupa cairan kental.

(7)

Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Pembuatan Scaffold Kolagen-Hidroksiapatit

Proses pembuatan komposit kolagen-hidroksiapatit

Kolagen dilarutkan ke dalam asam asetat 0,5M, kemudian

ditambahkan dengan Na2HPO4,2H20 0,02 M, dan larutan HA dikontrol pH-nya hingga netral dengan NaOH,

Mencampurkan kolagen dan hidroksiapatit selama 1,5 jam, lalu

diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam

Pencucian dengan akuades dan disentrifugasi sehinga terbentuk

endapan, lalu dimasukkan ke dalam cetakan, lalu dimasukkan

ke dalam freezer

Freeze drying

(8)

Lampiran 4 Preparasi Uji FTIR

Media Preparasi uji FTIR Kolagen Kulit Ikan Lele Sangkuriang

Scaffold Kolagen-Hidroksiapatit dan Hidroksiapatit yang Dipreparasi menjadi Pellet untuk Uji FTIR

(9)

Lampiran 5 Dokumentasi Uji Densitas dan Porositas

Pengukuran Volume Scaffold dari Selisih Volume Awal (V1) dan Volume Akhir (V2) Air Saat Scaffold Dicelupkan

(10)

Lampiran 6 Data Hasil Uji densitas dan porositas

No. Kolagen (%) N (gr) Wk (gr) Wb Vawal (ml) Vakhir (ml) Vbenda (ml) (gr/cmD 3) P (%)

1 0 1 0.0163 0.0938 6 6.1 0.1 0.1630 77.50% 2 0.0128 0.0941 6 6.1 0.1 0.1280 81.30% 3 0.0293 0.1058 6 6.15 0.15 0.1953 51.00% Rata-rata 0.1621 69.93% 2 5 1 0.011 0.074 6 6.1 0.1 0.1100 63% 2 0.0834 0.2915 6 6.3 0.3 0.2780 75% 3 0.0156 0.1188 6 6.15 0.15 0.1040 69% Rata-rata 0.1640 68.89% 3 10 1 0.0331 0.1705 2 2.15 0.15 0.2207 91.60% 2 0.0291 0.1358 2 2.2 0.2 0.1455 53.33% 3 0.0485 0.1023 2 2.25 0.25 0.1940 55.53% Rata-rata 0.1867 57.88% 4 15 1 0.0065 0.0325 2 2.075 0.075 0.2167 86.67% 2 0.0078 0.0390 2 2.05 0.05 0.1560 62.40% 3 0.013 0.0704 2 2.1 0.1 0.1300 57.40% Rata-rata 0.1675 68.82% 5 20 1 0.0331 0.1251 2 2.16 0.16 0.2069 57.50% 2 0.0138 0.0813 2 2.1 0.1 0.1380 67.50% 3 0.0130 0.0979 2 2.1 0.1 0.1300 84.90% Rata-rata 0.1583 69.97% 6 25 1 0.0176 0.1090 2 2.1 0.1 0.1760 91.40% 2 0.0352 0.1775 2 2.26 0.26 0.1354 54.73% 3 0.0158 0.0808 2 2.1 0.1 0.1580 65.00% Rata-rata 0.1565 70.38%

(11)

Lampiran 7 Dokumentasi Uji MTT

Proses Inkubasi Sel BHK-21 pada suhu 37oC

Sel Fibroblas Baby Hamster Kidney (BHK-21)

Media Sel

Sel Fibroblas BHK-21

(12)

Proses Pemasukan MTT pada tiap well-plate

Proses Penghitungan Sel Fibroblast BHK yang Hidup dengan Menggunakan Elisa Reader

Perbandingan antara Well-plate Sampel Sebelum Diberi Pereaksi MTT dengan Setelah Diberi Pereaksi MTT

Sebelum Pemberian Pereaksi MTT

Setelah Pemberian MTT

(13)

Lampiran 8 Hasil Uji MTT

Scaffold Kolagen-Hidroksiapatit Hidroksiapatit (HA)

Kontrol Sel Kontrol Media

Referensi

Dokumen terkait